[RP]EINVERD HOUSE

"pasti Nya begitu karena kau tadi menggigau bahwa ia adalah kamu" jelas lilica

"hmm mau ke Kota ?"

maaf...RP yang disini mau dicepetin, jadi sayo mau TEROBOS =)) =)) aja...
perintah si akang =)) =))
=========================================

"aah...", Ivvi mulai bingung lagi

"yaa...kau mau menemaniku kan ? ayo kita pergi..", tariknya tangan lilica keluar lamar, dan pergi ke kota sabrie..

(Ivvi = out bentar, pindah ke kota sabrie = w =)

"iya ayo" kata lilica tersenyum capek

ia lalu memanggil kairi untuk ikut

"kairi ayo!" teriaknya

kairi pun segera mendatangi mereka "iya"

(out)

(IN lagi =="")

Time : sekitar jam 5 sore

"hmh...", Ivvi mengeluarkan nafas dengan berat, sepulangnya dari kota sabrie...membuatnya jadi lapar.. tapi entah kenapa nafsu makannya menjadi kurang

"ah lilica...seperti yang kukatakan tadi, acara dibuat setelah shein sudah kembali.."
"jadi...kita tinggal menunggu vonisan itu selesei..", ucap Ivvi sambil tersenyum lesu.

"okeey...sebaiknya kita beristirahat dulu sekarang...aku mau ke kamar", sambil berjalan pelan kearah kamarnya.

[in]

- 4 Hari Kemudian -

Tanggal : 24 APRIL 1853
Jam : 4 sore

RAVEN SIDE

Raven cuman lewat doang(tepatnya numpang eksis di RP) ke depan kediaman Einverd. Tadinya dia sudah sangat ingin kembali memanjat pagar tinggi yang sekarang ada di depannya itu.

Sayangnya dia benar-benar sibuk, dan kembali meneruskan jalannya. Apalagi Stein yang mulai keras padanya, menyuruhnya untuk tidak terlalu sering-sering lagi ke rumah Shein itu.

"Ngomong-ngomong Shein, dia kan bebas dari pengasingan hari ini yaa, ah, aku menjenguknya besok saja deh," Raven ngomong sendiri, dan mulai menggendong kembali si meong yang terus-menerus mencakari kakinya.

Kemudian, setelah beberapa lama memperhatikan rumah Einverd yang memang besar itu, Raven pun melanjutkan jalannya.


[out- ngasih tanggal doang]

BRAAK

Ivvi membuka jendela kamarnya dengan keras, dengan raut muka yang manyun

bukannya ini hari terakhir vonisan itu ?? kenapa shein tak kunjung pulang ? aah...jangan-jangan vonisan itu diperpanjang, gumam Ivvi sambil berpangku tangan di jendela.

"hhh...", ia mengeluarkan nafasnya dengan berat, dan menatap boneka chibi harimau yang diletakan di meja kecil didekat sana.

"nee...mungkin vonisan itu memang diperpanjang..."

"ivvi!" seru lilica

"ayo! Hari ini shein keluar!" ujarnya senang

"tak Kita siapkan pesta untuknya?"

[in]

SHEIN SIDE

Shein menatap pagar rumahnya yang tinggi itu. Masa hukumannya memang sudah habis, dan sekarang dia bisa kembali lagi ke rumahnya.

Ini rumahku sendiri... tapi kenapa aku merasa gugup untuk memasukinya?

Shein dengan ragu membuka pintu pagar rumah kediaman Einverd tersebut, dan langsung menuju ke taman terlebih dahulu(masuk ke kediaman Einverd kan ada taman dulu). Tentu saja, langsung menuju ke kumpulan bunga rosa alba yang ditanamnya.

"Ahh... rasanya sudah lama sekali tidak mencium bau harum ini... padahal hanya empat hari," Shein memetik beberapa bunga rosa albanya, dan segera masuk untuk menemui Ivvi.

Lilica yang menyadari kehadiran shein pun berlari ke arahnya Dan melompat ke shein sehingga kakaknya itu jatuh

"hei! Lama tak bertemu!!" serunyabgirang

ia lalu menyadari bahwa shein ditimpanya "ah maaf"

lalu lilica pun berdiri

"ah maaf"

Walaupun Shein tertimpa, tapi moodnya sedang baik sekali karena hari ini masa hukumannya sudah habis. Biasanya dia yang selalu memarahi Lilica, kali ini hanya tersenyum jahil, terlintas sebuah ide jahil lagi di kepalanya.

"Hei, Lilica. Di dalam ada Ivvi kan? Aku mau sembunyi sebentar, bilanglah kalau masa hukumanku di tambah menjadi 1 tahun," usul Shein sambil tersenyum.

Dia hanya ingin menjahili Ivvi sebentar, sebelum Shein bertemu dengannya nanti.

Ivvi ngeliat lilica >>


"lilica....."

"apa benar vonisannya diperpanjang ?", Ivvi langsung jadi gini >>

"kenapa sudah sore seperti ini, ia tidak kunjung pulang ?"

"tak Kita siapkan pesta untuknya?"

"hngg...kan pestanya akan dibuat saat shein sudah pulang..sepertinya pesta itu tidak jadi dibuat,..shein saja tidak kunjung pulang..", ia mulai berpangku tangan lagi di jendelanya itu.

"hm? Ok" kata lilica sambil tersenyum Dan mengecup pipi shein sebagai tanda selamat datang

Ia lalu menemui ivvi

"ivvi gawat!" kata lilica

"hukaman shein, diperpanjang satu tahun!!" teriaknya pada ivvi dengan mukampanik yang meyankinkan

"hukaman shein, diperpanjang satu tahun!!"

"what ??", ucap Ivvi jadi sok britis...loh emang udah di Inggris kan ? =="" *digoreng*

Ivvi >>

"aah...sudah kuduga...hnng, memang tidak akan terjadi pesta...", ucap lesu Ivvi.

"yang sabar yaa lilica...", Ivvi nepok-nepok bahu lilica, bukannya kebalik ? == *digoreng*

"ahh padahal aku ingin menjahilinya" kata lilica keras keras hingga shein yang bersembunyi pun mendengar

"kau tak apa apa Nona ivvi? Aku tahu kau kangen padanya kan?"

Shein memperhatikan dari tempat persembunyiannya. Dia masih ingin melanjutkan permainannya, tapi sudah tidak tahan juga untuk memeluk Ivvi dan lain-lain.

Shein kemudian diam-diam berjalan kebelakang Ivvi, dan menutup kedua mata Ivvi dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanan Shein memegang bunga rosa alba, yang sengaja Shein dekatkan ke wajah Ivvi agar wanita itu bisa mencium harum bunga tersebut.

Maksud Shein, dia berharap Ivvi menebak siapa yang menutup matanya itu.

Ilica hanya tersenyum kecil melihat kelakuan kakaknya itu

"ah sang pangeran Rosa alba telah bebas Dari kutukannya ternyata" ujarnya pelan

jedeng..

tiba-tiba penglihatan itu menjadi gelap

ah ? siapa ini ? lilica ?

lalu ia mencoba meraba tangan itu.

"tangannya kok seperti ini yaa....aah lilica, kau sudah bertambah besar..", ucapnya

namun didalam hati..

aku merasa, disekitar mataku menjadi hangaat...

sssng....ada wangi bunga yang ampaknya segar, harum dan membuat hati tenang.

"ah..."

"aku ingin sekali mencium bau ini setiap hari, seperti bau orang 'itu' ", kata 'itu' yang dimaksudnya adalah shein.

sepertinya Ivvi memang tidak keberatan ditutup terus matanya, dia sudah merasa senang karna menyium bau bunga itu.

"ah sang pangeran Rosa alba telah bebas Dari kutukannya ternyata"

hey...tunggu, itu kan suaranya lilica ? lalu siapa sang pemilik tangan ini ? shein kah ?

"ahaha cerita yang menarik, seorang gadis yang menunggu kekasihnya yang dikutuk Dan diasingkan sekarang datang membawa sebuah bunga yang cantik pada gadis itu untuk haidah atas kesabarannya" ucap lilica lagi

"angin memang membawa semuanya pergi Dan mengembalikannya lagi"

"pada hari kematian sang pangeran menjemput sang putri" kata lilica lagi

"tangannya kok seperti ini yaa....aah lilica, kau sudah bertambah besar..",

Shein masih menahan tawanya, dan tentu masih menutupi kedua mata Ivvi agar wanita itu tidak mengintip.

Shein mulai berbicara pada Ivvi, tentu saja Ivvi pasti sudah tau suaranya itu.

"Tebak, siapa aku?" tanya Shein lagi, iseng.

"ahaha cerita yang menarik, seorang gadis yang menunggu kekasihnya yang dikutuk Dan diasingkan sekarang datang membawa sebuah bunga yang cantik pada gadis itu untuk haidah atas kesabarannya"

"neei...lilica, kenapa kau malah dongeng...?", ucap Ivvi sambil swt-swt

"Tebak, siapa aku?"

ah ! , ting...Ivvi mengetahuinya dengan cepat, pake tenaga speedy

Ivvi mencoba melepas tangan yang menutupi penglihatannya itu.
"su,susah...", ia sudah mulai pake tenaga dalem untuk membuka tangan itu, dan benar-benar tidak bisa mengintip. harus bagaimana lagi supaya shein membuka tangannya

"ehem..kalau kau orang yang mencitaiku.. kau pasti akan membuka tangan ini, dan tertawa geli", ucapnya masih maksa tangan shein biar kebuka.

"dongeng itu menggambarkN kau San cowo dibelakangmu atau lebih tepat disebut kakakku" kata lilica

"ping pong memang benar ia adalah orang yang mencintaimu, Dan orang yang kau tunggu"

"ehem..kalau kau orang yang mencitaiku.. kau pasti akan membuka tangan ini, dan tertawa geli",

Melihat perjuangan Ivvi melepaskan tangannya, Shein menyerah, kemudian melepaskan tangannya dari mata Ivvi.

"AHAHAHA...," Shein masih sempat mentertawai Ivvi sebelum dia berbicara.

Kemudian setelah Shein melepaskan tangannya, Shein curi-curi kesempatan dengan mencium pipi Ivvi.

"Tadaima.... I'm home...," ucapnya lagi, masih memegang rosa alba, dan memberikannya pada Ivvi."Ini untukmu. Aku tidak sempat beli oleh-oleh."

Shein tersenyum lagi. Hari ini dia sangat bahagia, bisa melakukan hal-hal yang biasa di lakukannya lagi, terutama menggodai Ivvi.

"ehmm" lilica berdehem

"ini Ada anak kecil nanpolos Bin manis Nan cute di sini"

"harap jangan bermesra mesraan! Kalo mau saya sewakan kamar juga tak masalah" katanya iseng

akhirnya tangan itu terlepas, dan Ivvi yang ingin menengok kebelakang berhenti sewaktu ada kecupan hangat dipipinya, dan ia jadi gini >>

"Tadaima.... I'm home...,"

nuuut...Ivvi yang jadi batu itu langsung berubah warna jadi merah. entah ingin marah karna sudah menjahilinya atau senang yang mau-malu itu ?

"hahaha...selamat datang", ucapnya sambil tersenyum lebar ia menjadi senang mengucapkan kata 'selamat datang'.

"Ini untukmu. Aku tidak sempat beli oleh-oleh."

"oleh-oleh ?"

"hahahaha...", lalu ia memeluk shein.

"aku hanya ingin ini..", jawabnya dengan suara pelan, cukup malu untuknya untuk mengatakan ini.

"harap jangan bermesra mesraan! Kalo mau saya sewakan kamar juga tak masalah"

"aaah ?!!!", Ivvi kaget lilica mengatakan itu, wajahnya menjadi merah sekali disana.

"kalau kau benar-benar anak polos bin manis nan cute itu...kau tidak akan berfikir yang tidak tidak lilica", ucapnya dengan wajah...bukan wajah lagi, bahkan sudah seluruh tubuh yang menjadi merah

"aku hanya ingin ini.."

Shein hanya tersenyum, dan memeluk balik Ivvi. Empat hari tidak memeluk Ivvi, rasanya benar-benar menyiksanya. Oleh karena itu, hari ini Shein sangat bahagia.

"Ah, oleh-oleh... iya, tadinya aku mau mampir sebentar ke Sabrie city, tapi aku sudah tidak sabar untuk melihatmu lagi, Ivvi," ucapnya, jujur.

"harap jangan bermesra mesraan! Kalo mau saya sewakan kamar juga tak masalah"

"Ahahaha... kenapa, Lilica? Ngiri? Sebaiknya ajak juga knightmu, untuk bermesraan denganmu. Beres, bukan? Ah, mau sewakan kamar?" Shein menganggap omongan Lilica itu serius.