[RP]EINVERD HOUSE

Lilica yang melihat raven mengacak ngacak lemari shein hanya bisa bertanya

"apa.yang kau lakukan raven??"

"Err... kau tidak istirahat? Apa mau kugendong sampai ke kamarmu?"

Ivvi >

"tidak..aku kan sudah tidur tadi...dan aku juga bisa berjalan shein..", tanyanya menatap shein deperti ini >> =__="

"kau harus beristirahat ! pulihkan tenagamu dulu ...", Ivvi mulai mendorong shein kearah kamarnya. dan mempertahankan dirinya dari serangan keras kepala shein yang ga mau istirahat ini.

Dorroooonggg...~!! =)) *digoreng*

"kau harus beristirahat ! pulihkan tenagamu dulu ..."

"T-tapi...," Shein berusaha melawan, tetapi Ivvi keburu mendorongnya duluan.

Shein mau tidak mau masuk ke kamarnya, dan sangat kaget ketika melihat Raven yang sedang asyik mengacak-acak lemari pribadinya.

"S-sedang apa kau?" Shein memelototi Raven, dan nada bicaranya sudah jelas, bahwa Shein benar-benar marah karena privasinya yang di ganggu oleh Raven.

Belum sempat Raven menjawab pertanyaan Lilica, Shein sudah keburu menarik rambut kuncir kudanya, dan menariknya keras-keras, sampai terpental ke dinding.

"Siapa juga yang memperbolehkanku masuk ke sini, HAH?" menyiksa Raven juga sepertinya dapat merubah mood Shein menjadi baik lagi.

BAK..BUK..JLEGER....JEDANG...PRANG!

Malam sunyi itu menjadi benar-benar ribut. Shein melemparkan seluruh barang yang ada di sekitarnya pada Raven. Dan Raven hanya bisa menghindar.

"AAAAAAAAAAH! SHEIN KEMBALI MENJADI IBLIS!" Raven berteriak keras sekali, sepertinya seluruh orang di kediaman Einverd akan bisa mendengarnya.

lilica yang melihat kekacauan ini segera menghentikan shein

"hentikan shein" kata lilica

"kelakuanmu sungguh tak pantas, lagipula aku yang mengijinkannya masuk, ia tadi pingsan"

"tetapi aku tak tahu mengapa ia mengacak lemarimu" jelas lilica

"aku tahu kau capek, tapi tenanglah"

Shein tetap tersenyum.

Maksud menyiksa Raven, tidak sampai membunuhnya tentu saja.

Shein hanya senang melakukan itu ketika dia kesal.

"AHAHAHAHA... aku hanya bercanda. Aku tidak akan sampai membunuhnya. Dia sahabatku," ucap Shein tenang.

Shein sekarang moodnya sudah menjadi cukup baik setelah menyiksa RAVEN sebentar.

saat sampai dikamar shein, Ivvi melihat raven yang asik guling-gulingan dikamar shein.

"mfft...", Ivvi menahan tawanya, ia geli melihat wajah cengo raven melihat shein menatap tajam raven.

"fuahahahahah....", Ivvi semakin tertawa geli melihat raven yang berteriak itu.

sekarang Ivvi yang guling-gulingan melihat tingah laku raven yang mirip manohara saat jaman itu.

"ahh kau menyiksanya untuk menaikan moodmu?" kata lilica

" benar benar kau ini, lakukanlah hal lainnya untuk menaikan moodmu! ingat shein kau ini leader einverd yang sudah berabad abad umurnya"

"tak kusangka kau masih kekanak kanakan" ujarnya lagi

"ahh kau menyiksanya untuk menaikan moodmu?"

Shein mengangguk, yakin sekali.

"Tentu saja. Memangnya kenapa? Itu semua sudah kulakukan sejak dulu. Kebiasaan itu sulit untuk di hilangkan, Lilica sayang...," GOMBAL MODE:ON.

Lagi-lagi sifat Shein berubah. Kebiasaan buruknya lagi, berubah-ubah sifat dengan cepatnya.

"Itu benar. Dia sudah terbiasa seperti itu," ujar Raven, yang mengakuinya. Sejak Shein di tinggal Claudia, sifatnya menjadi seperti itu. Berbeda jauh dengan Shein kecil, mungkin karena pengaruh Shien juga.

Shein kembali membenarkan pengakuan manohara Raven. Kemudian, Shein teringat, sudah lama sekali dia tidak minum-minum. Terakhir kali dia ajak oleh Shien, 100 tahun yang lalu.

"Hei, Raven, bagaimana kalau malam ini kita minum-minum saja?" Shein mulai menyuruh maid-nya untuk menyiapkan beberapa bir di bar khusus kediaman Einverd(?).

"ah kakak sayang, anda memang sungguh kekanak kanakan" kata lilica membalas shein

"Hei, Raven, bagaimana kalau malam ini kita minum-minum saja?"

"aku ikut ya?" tanya lilica pada shein

"ka,kalian ini...", ucap Ivvi >>

"sudah kubilang, kalian semua ISTIRAHAT !!", ucapnya jadi kayak gini >

sifat bawelnya mulai keluar lagi.
"tidak ada minum-minuman....kalian semua harus memulihkan tenaga kalian untuk besok", ucap Ivvi nadanya mulai dingin seperti Ibu yang melarang anaknya untuk beli boneka yang sangat mahal.

"engga, saya butuh wine untuk berpikir" jelas lilica

"kalau mereka sih terserah saya tetap kesana"l

"tidak ada minum-minuman....kalian semua harus memulihkan tenaga kalian untuk besok"

Semuanya sudah terlambat. Maid yang tadi Shein suruh, sudah membawakan bir ke kamar Shein, Shein langsung meneguknya, tidak mendengar apa yang Ivvi katakan.

Satu gelas bir langsung habis di minum Shein.

"Ahh... pusing, tapi MANTAP!" teriak Shein, yang wajahnya mulai memerah lagi.

Kemudian, Shein memaksa Raven untuk minum bir juga. Padahal sudah jelas Raven tidak kuat jika meminum bir.

"P-pusing...," Raven langsung terkapar di lantai. Sudah K.O. duluan.

"bodoh" ujar lilica sambil meminum winenya

"hei ivvi" kata lilica

"ayo kita bermain dengan mereka hohoho"

"aku ada rencana mau ikut?"

"err.....", Ivvi hanya melihat mereka datar, entah kenapa dia menjadi tidak peduli lagi..

"terserah kalian...aku tidak ingin menanggung resiko lebih berat", Ivvi keluar dari kamar itu, dan pergi sambil memeluk bantal-chan nya.

"terserah kalian...aku tidak ingin menanggung resiko lebih berat"

"T-tunggu sebentar, Ivvi...," Shein berjalan tak seimbang menuju ke arah Ivvi.

Shein menarik tangan Ivvi, Ivvi jatuh ke pelukannya.

"Jangan tinggalkan aku,.... Jangan seperti Claudia, atau otoo-sama dan Shien nii-sama yang meninggalkanku," bicara Shein semakin ngawur. Wajahnya memerah, dan tidak sadar dengan apa yang dilakukannya.

Kepalaku pusing sekali...

lilica hanya bisa menghela nafas

ia menggelar kasur dan menidurkan raven di kasur itu

"merepotkan"keluhnya

"Jangan tinggalkan aku,.... Jangan seperti Claudia, atau otoo-sama dan Shien nii-sama yang meninggalkanku,"

shein....pasti dia sangat kesepian..., gumam Ivvi. matanya sudah mulai membendung air mata.

"tidak akan...tidak akan pernah", Ivvi memeluk balik shein dan membiarkan air matanya menurun. "kau jangan pernah bertindak hal bodoh yang membuatmu bisa menghilang dariku yaa...".

"dan sekarang...., istirahat !!", Ivvi >>

"dan sekarang...., istirahat !!"

Bagaikan sebuah perintah yang dikeluarkan oleh seseorang yang memiliki kekuatan menghipnotis, Shein langsung tertidur, dan posisinya masih memeluk Ivvi.

Pusing sekali...mataku terasa berat juga, sulit untuk bangun kembali... kalau aku tidur, Shien bisa merasuki-ku...

Shein berusaha untuk bangun, tetapi matanya malah semakin berat, dan semakin lama semakin tertidur lelap.

ja,jadi...apa yang harus kulakukan sekarang ?, Ivvi masih bengong dipelukan shein, shein tidak bergerak sekali pun.

lalu ia melihat wajah shein, wajahnya merah ? demam lagi ???

Ivvi menyentuh lagi dahi shein, tidak ada yang terjadi...namun, wajahnya tetap memerah dan tertidur ?

Ivvi >> .

"sudah kubilang...kau seharusnya istirahat shein....bukannya minum..", Ivvi mengangkat badan shein (WTH ?! tenaga harimau memang dasyaat =)) ), dan membopongnya pelan kearah kamar Ivvi, kenapa ? tempat tidur shein udah dipake si rapen yang tepar dan klengeran ==.

Lokasi : kamar Ivvi

"se,sedikit lagi...", Ivvi menyeret shein kearah tempat tidur.

Shein tidak merasakan apa-apa lagi.

Yang dirasakannya hanyalah kepalanya yang benar-benar pusing. Padahal sebelum meminum bir itu, Shein sudah cukup pusing, di tambah satu gelas penuh bir yang membuat Shein semakin parah pusingnya.

Semuanya buram, percuma saja jika ingin membuka matanya. Yang dilihatnya buram semua.

"Pusing sekali...," dari tadi Shein hanya bisa mengatakan itu.

Ini juga akibat faktor Stress-nya, yang membuat Shein memutuskan untuk bersenang-senang malam ini. Siapa tau saja dia bisa melupakan semua penderitaannya. Sebentar saja.

BRUK

Ivvi melempar dan menidurkan shein ketempat biasa ia tidur ditempat tidurnya.

"ffuh...akhirnya selesei juga ngebopong dia", Ivvi mengeluarkan selimut putihnya dan menyelimuti shein.

"tidurlah..", ucapnya. Ivvi hanya bisa berdiri dan menatap shein yang sepertinya lelah sekali.

"eng..tunggu sebentar, aku mau ambilkan air hangat untukmu dulu..", tanpa sadar Ivvi jadi bawa bantal-chan nya kemana-mana. tak bawa kemana mana =)) (alm. mbah surip).

Pada akhirnya Shein memang terlalu memaksakan untuk tidak tidur. Dia terlalu stress memikirkan hari esok, dia akan diadili di pandora Office.

Dan... tentang Shien juga. Yang membuatnya tak bisa tidur.

Shein hanya diam, kelihatannya dia sudah kehabisan tenanga, walaupun untuk berbicara sedikit pun.

lilica pun memasuki kamar ivvi

"shein, tidurlah, besok adalah hari yang penting" ujarnya

"aku akan menjagamu jika ada apa apa aku akan membangunkanmu, dulu juga begitu kan?" kata lilica menenangkan

"tidurlah, tidurlah"

lokasi : Dapur

emm, susu hangat ? teh hangat ? atau...air hangat...aku memerlukan yang hangat-hangat !, gumamnya bingung.

lalu Ivvi membuat ketiga minuman itu langsung. dan membawanya kekamarnya.

Lokasi : kamar Ivvi

dilihatnya lilica sudah ada dikamarnya.

"kalau dia sudah bangun... diminum ya",ucapnya pada lilica. Ivvi menaruh ketiga minuman itu ditermos, sehingga kehangatannya tidak hilang.

ia langsung kearah sofa dikamar itu, dan membuka notes lagunya lagi, mencoba membuat lagu lagi ?

It started out as a feeling
Which then grew into a hope
Which then turned into a quiet thought
Which then turned into a quiet word

And then that word grew louder and louder
'Til it was a battle cry

I'll come back
When you call me
No need to say goodbye


ia mulai bernyanyi lagi, (hayo tebak, lagunya siap ? =)) )

"iya" jawab lilica

"terima kasih, tak salah shein memilihmu sebagai calon istri"