[MAIN RP]Chapter 1-152 years of Sabrie City

... Ah waw, seekor legal Chain rupanya yang membuat Masternya bangkit dengan cepat. Kok bisa? Yah bisa saja, terkadang sifat sang Master berubah-ubah dan Rhea tidak bisa menebaknya dengan cepat.

Kemudian, mau tidak mau Rhea mengikuti Shein keluar dari kereta kuda yang membawa mereka. Oh ya, ini saatnya pertarungan. Tapi sebelumnya, Rhea melirik Shein, "Anda yakin tidak apa-apa Master?"

Oke, sedikit penjelasan tentang sinkron kekuatan mereka. Biasanya Shein akan berubah sesuai mode yang Rhea pakai, maksudnya... terkadang ia tidak bisa menerima keadaan itu dengan mudah. Fisik dan mentalnya.

"Anda yakin tidak apa-apa Master?"

Shein tau itu, kondisi kesehatannya memang tidak baik. Tetapi itulah kebiasaannya sejak dulu, selalu memaksakan diri padahal dia sendiri tidak tau apa itu akan berhasil atau tidak.

"Aku tidak apa-apa, sekarang berubahlah menjadi Phoebe, ICE MODE,"jawab Shein tenang, dia tau, sifatnya sebentar lagi akan berubah, sesuai dengan serangan Phoebe.

Ivvi ========= Mons.Vii

=========================***********=====================

gelombang besar yang kuat Vii (Ivvi), keluar didaerah tubuhnya. gigi taringnya menjadi besar, bulu-bulu putih harimau, mata berwarna kuning tajam seperti kucing hutan yang kelaparan, chain..

"Vii....serang mereka", Ducan berbicara kepada Ivvi, tetapi tatapannya masih kebayangan itu.

Vii pun menyerang mendekati bayangan itu dengan cepat, dilihatnya sosok monster berbentuk serigala hitam, dengan warna bola mata merah darah yang menyala, ia serigala ? tidak seperti serigala...melainkan monster yang menyeramkan yang terlihat seperti serigala.

"cih !", cetus vii, ia mencoba mencabik-cabik salah satu Ilegal chain yang cukup kecil dan banyak, untuk mengganggu penyerangannya kearah monster itu.

rantai Ducan bergerak cepat menjelajahi tubuhnya, ia menghancurkan Ilegal chain kecil itu dengan sekali gerakan, wajahnya tetap tenang, namun tatapannya dingin dan beraura membunuh.

Claire yang sedang asyik melihat kembang api, merasa kesal karena dia harus turun dari tempat itu. Karena sang pemilik toko memarahinya dan Zeno.

"Malah kena omel"

Huh, padahal belum selesai lihat! gerutu Claire dalam hati.

"Claire!"

Claire tersentak, karena Zeno berteriak disebelahnya.

"Ada apa Zeno? jangan berteriak di sebelahku" dengan nada kesal Claire menjawabnya.


_________________
OOT : maap lemot......

"Ada apa Zeno? jangan berteriak di sebelahku"

Zeno hanya menunjuk sesosok bayangan hitam. "Lihat itu, apa kau mau ikut bertarung?" Zeno mulai menampakan senyum liciknya.

Perintah... ya sebuah perintah telah diperdengarkan Shein padanya. Ini saatnya kembali bertransformasi kembali menjadi bentuk burung Phoenix yang walau tidak terlalu besar namun burung legendaris ini dapat terbang dengan cepat.

ICE MODE...

Phoenix berwarna putih ini kemudian bertransformasi pada bentuk yang diperintahkan masternya, Ice mode. Di mana pada bentuk ini Phoebe akan menggunakan kekuatan pengendalian unsur es dan merubah keseluruhan tubuhnya menjadi burung es.

... Masih ada satu-dua lagi ilegal chain yang berkeliaran di sana. Dan sesuai perintah, ia segera mengepakkan sayapnya, kemudian terbentuk jarum-jarum es yang cukup besar yang ditujukan pada para musuhnya itu.

--Satu

--Dua

JLEB... TRAK... PRANG!

Jarum es ini membekukan lawan dan menghancurkannya. Phoebe lalu terbang memutar dan kembali ke sisi Shein.

SHEIN SIDE

Shein. Inilah Shein ketika Ice Mode. Matanya memandang chain-chain yang berserakan mati di bawahnya. Dia juga membunuh Illgal Contractor. Wajah Shein tak berekspresi, langsung membunuh mereka semua.

"Jangan ragu, Phoebe... bunuh saja... semuanya,"perintahnya dengan nada datar.

RAVEN SIDE

Raven mulai menembakkan tiga peluru ke arah Illegal Contractor yang sedang menguasai salah satu Illegal chain berbentuk monster yang menurut Raven menjijikan.

"Cih..,"tembakan Raven meleset.

Mata Raven bergerak cepat, dia tak membiarkan mangsanya kabur begitu saja, bagaikan burung.

"Bagaimana kalau yang ini?"

Raven melemparkan pisau beracun penghisap kekuatan Chain, alhasil Chain tersebut tidak bergerak, bersamaan dengan kontraktornya.

Claire masih sangat kesal karena kejadian barusan.

"Lihat itu, apa kau mau ikut bertarung?"

Mendengar kata-kata Zeno dan melihat bayangan hitam yang ditunjukkannya, Claire merasa tergugah untuk melampiaskan kekesalannya " ooh, ternyata pekerjaan!" jawabnya sambil menujukkan senyum untuk melampiaskan sesuatu.

huh, sepertinya ini akan menari gumam Claire dengan senangnya.

"Ayo Zeno, mari kita bersenang-senang!" ajak Claire sambil terseyum licik.

"SHEIN! IZINKAN AKU BERTARUNG. HAL INI AKAN DITANGANI SECEPATNYA. AKU JANJI..", Alice memohon pada Shein.

"FLAME HAZE!APA KAU BERNIAT MELAKUKAN INI?!",Cocytus meyakinkan Alice.

"Cocytus, aku tak akan mengecewakanmu. Aku akan memakai kekuatan maksimal.Shein,apa kau mendengar suara chain-ku berbicara?Kali ini, aku akan menembus semua dosa itu.."

"Apa kau sudah kehilangan akal?! Itu beresiko besar!! KAU BISA KEHILANGAN NYAWA!!"

"AKU TAK PEDULI NYAWAKU MELAYANG..Kumohon.. Cocytus..",Alice mengambil resiko. Tapi, kalau dia gagal.. Alice akan mati!

"It's SHOW TIME..".Alice berubah menjadi Devil dan menggunakan jubah hitam.

"Bunuh semua? ... Sesuai keinginanmu Master..."

Phoebe kembali mengepakkan sayapnya membumbung tinggi di udara kemudian bergerak cepat membuat sayapnya seakan menjadi sebuah pedang berujung lancip yang menyayat bagian tubuh para ilegal chain sebelum mereka membeku dan hancur.

Satu per satu... gerakan cukup cepat dan lihai serta anggun dipertontonkan burung legendaris ini.

Membunuh sesama jenisnya?

... Beberapa dari mereka tumbang, para Chain itu. Dan perlukah Phoebe menyerang Contractor-nya juga? Beberapa dari mereka balik menyerang, namun Phoebe segera menghindar dengan terbang tinggi kemudian menyerangnya.

Terus... terus... seperti itu.

"SHEIN! IZINKAN AKU BERTARUNG. HAL INI AKAN DITANGANI SECEPATNYA. AKU JANJI.."

Shein melirik gadis itu, Alice. Dia hanya memperlihatkan tatapan dingin padanya.

"Sesukamu. Asal kau tidak mati saja, itu akan merepotkan,"jawab Shein dingin.

Shein kembali fokus kepada Phoebe, dia menyuruhnya ke sana kemari untuk membunuh satu persatu chain

"Bunuh juga kontraktornya. Mereka semua, busuk."

Shein memperlihatkan tatapan kejamnya kepada para kontraktor malang tersebut. Tak lama kemudian, para kontraktor itu sudah membeku.

Vii...

SRAAK

cakaran vii mengenai tangan monster itu, monster itu pun tidak mau kalah..ia meninju bagian punggung vii. darah yang keluar dari mulutnya berceceran ditanah..

ceceran darah itu membuat vii semakin ganas dan marah, ia mencabik dan meninju dada monster itu, monster itu melemah tetapi banyak Illegal chain kecil yang lain sekarang menyerang vii.

"ergg...", suara erang kesakitan vii tiba-tiba terdengar seperti suara Ivvi yang kesakitan.

Ducan yang mendengarnya, menjadi sangat kesal, rantai yang melilitinya menjadi sangat kencang, Ducan menyerang contractor dari Ilegal chain itu.

contractor itu pun melemah, begitu pun Illegal chainnya. namun tetap saja vii sekarang diserang banyak sekali Illegal chain kecil yang menyeramkan.

"cih !", Ducan mendekati Illegal chain kecil itu, ia membunuhnya dengan beberapa gerakan. namun tidak membuat vii selamat dari monster kecil itu.

salah satu Illegal chain kecil itu menyerang Ducan dari belakang, membuat Ducan hilang konsentrasi, ia pun terkena serangan Illegal chain kecil itu. Ducan yang menjadi lemah.
membuat vii juga semakin lemah.

Monster bertampang serigala yang vii tinju, tiba-tiba menusuk bagian dada vii dengan tangan monsternya dari belakang..

"aaakkhh !!", vii berteriak, tidak hanya vii...seperti Ivvi berteriak.

"Cih..aku tak akan mati. Ice mode ya..Mari beraksi,Cocytus..", Alice menggenggam kalungnya..

"Tenpa..Jyosai!"

Paaats!!

Cahaya putih yang meledak..Berubah menjadi serbuk api yang bertebaran disekitar Alice. Kobaran api mengelilinginya membentuk lingkaran,pedangnya mengeluarkan hawa chain. Alice berubah total,mata,rambutnya menjadi merah membara. Jubahnya dipakai.

"Saa.. Ayo kita habisi semua ini!", alice menghajar semua orang itu secepat mungkin.

"Sial..mereka bertambah banyak..Membosankan..", Alice terkepung oleh sekelompok prajurit. Langsung Alice memejamkan mata dan segera mengayunkan pedangnya hingga satu-persatu mati.

"aaakkhh !!"

Shein mendengar itu. Sangat jelas. Walaupun dia dalam ICE MODE-nya, Shein tetap khawatir pada Ivvi. Dia segera berlari, mengeluarkan gunnya dan membunuh kontraktor dari chain serigala terlebih dahulu.

BANG!

Shein menembakkan pelurunya, ke arah kepala contractor tersebut. Alhasil, darah sekarang berserakan di mana-mana. Matanya tetap saja melihat contractor tersebut dengan tatapan dingin, sama sekali tidak iba Shein melihatnya.

"Sudah kubilang, kalian para illegal chain dan contractor busuk," Shein tersenyum licik kepada konraktor yang sudah menemui ajalnya tersebut.

"Nona!", Ivvi hampir terkena serangan para musuh berengsek itu, dengan cepat Alice menggunakan jubahnya sebagai tameng.

"Shein! Kau bunuh saja yang lain! Aku yang akan melindungi Ivvi disini! Ah.. SIALAN!! JANGAN COBA-COBA...MELUKAI...TEMANKU,DASAR MANUSIA BERENGSEK!!TAK TAU DIRI!!", Alice benar-benar mengamuk saat itu. Sama seperti kebakaran bertahun-tahun lalu. Orang-orang itu langsung dihajar habis-habisan tiada ampun.

CRASH!! PRANG!! WOOSH!!

Perang itu terjadi sangat menegangkan. Banyak mayat tergeletak disana-sini. Darah bertumpahan, dan bau anyir mulai tercium. Agak mual, namun ia menahan rasa itu.

Phoebe masih mengepakkan sayapnya, membumbung tinggi di udara sembari kembali melemparkan jarum-jarum esnya pada para ilegal di tempat itu. Satu... dua... tiga... beberapa mengenai mereka dan beberapa lagi meleset.

Sekilas mata burungnya menatap Shein yang tengah menolong Ivvi, 'Bisa-bisanya...' namun kemudian kembali pada para kontraktor dan Chain ilegal di bawahnya. Mereka memang nampak bingung karena tidak bisa terbang seperti Phoebe, namun ada beberapa yang bisa melompat cukup tinggi dan hampir mengenai burung setengah meter ini.

... Oh ya hampir saja,

Phoebe menghindar dan masuk ke sela-sela pohon untuk mengelabui para chain tersebut.

BANG!

suara tembakan itu terdengar dikuping vii. membuat vii yang lemah ditanah sekarang melihat shein buram dimatanya. sama seperti buram dimata Ivvi sekarang..

shein, kenapa dia ? dia kan sakit ? kenapa ada disini..

"Shein! Kau bunuh saja yang lain! Aku yang akan melindungi Ivvi disini! Ah.. SIALAN!! JANGAN COBA-COBA...MELUKAI...TEMANKU,DASAR MANUSIA BERENGSEK!!TAK TAU DIRI!!"

wanita itu, dia yang bersama shein ? teman ? , pikir Ivvi sedikit kesal, ada lagi yang Sok dekat dengannya, padahal dia tidak mengenali benar orang itu, tetapi Ivvi tersenyum, bertambah lagi teman yang ia miliki..

kembali kesisi vii...

vii melihat kesebelahnya, ada seseorang juga yang tergeletak lemah ditanah, dia Ducan...yang tidak berhasil melindunginya, melainkannya juga terkena serangan

vii semakin marah melihat masternya tergeletak lemah disampingnya. vii pun berdiri dan menghancurkan semua Illegal chain serta contractornya disekeliling vii. ia sangat marah...aura disekelilingnya semakin besar, dan menimbulkan angin yang mengelilinginya (kayak bezetta jadinya ==" *ditojos goku*).

mata vii menjadi sangat tajam, ia mengamuk dan menghancurkan semua Illegal chain yang ia lihat.
Ducan pun bangkit pelan-pelan, ia masih lemah...rantainya mulai bergerak lagi. dilihatnya Illegal chain berdiri didepannya, terlihat senyum licik dibibir Ducan.

BAATS !

Illegal chain itu lenyap dengan cepat, begitu pula contractornya. wajah Ducan sekarang tenang dan datar, namun tetap dingin.

"ayo vii...serang Illegal chain yang paling besar itu", perintah Ducan.

"Shein! Kau bunuh saja yang lain! Aku yang akan melindungi Ivvi disini! Ah.. SIALAN!! JANGAN COBA-COBA...MELUKAI...TEMANKU,DASAR MANUSIA BERENGSEK!!TAK TAU DIRI!!"

"Tenangkan dirimu. Lihatlah, chain dari kontraktor yang sudah kubunuh ini, dia juga mati. Jenis ini... Chain yang akan mati jika sang kontraktor juga mati,"Shein menjelaskan cukup panjang, tetapi masih dengan nada yang datar.

Chain dan sang kontraktor bisa menggunakan telepati, jadi Shein tidak khawatir akan terpisah dengan Phoebe.

"Phoebe...aku di sini, tapi sebaiknya kau jangan ke sini, makin banyak chain, uruslah dulu chain yang ada di dekatmu,"perintah Shein.

Raven hanya melongo, dia melihat Shein melakukan semua itu. Raven benar-benar tak percaya Shein yang mesum dan tolol itu bisa sekejam itu.

"Shein..Apa yang..,"Raven ingin sekali memberhentikan temannya yang tindakannya sudah over itu.

"Phoebe...aku di sini, tapi sebaiknya kau jangan ke sini, makin banyak chain, uruslah dulu chain yang ada di dekatmu,"

Phoebe tidak begitu kesulitan untuk menghancurkan chain-chain kecil di dekatnya, hanya dengan sekali atau dua kali tebas mereka pasti membeku dan hancur seperti yang lainnya. Yang paling sulit adalah keadaan setelah itu, masih ada satu chain besar nampaknya yang akan dilawan oleh Ducan dan Vii.

Phoenix ini kemudian terbang melintang di atas Shein, "Anda tidak ingin mengalahkan Chain besar itu juga, Master?" ... Phoebe sedang tidak melawan siapapun, cukup terbang dan menjatuhkan butiran jarumnya dan semua terkendali.

Hanya Shein yang bisa membuatnya bergerak untuk melakukan sesuatu. Setidaknya begitu.

"Ivvi-ojousama!Saya Alice yang tadi anda kira selingkuhan Shein..Anda salah sangka! Saya cuma teman barunya!HEH MAKHLUK SIALAN!! SUDAH KUINGATKAN JANGAN GANGGU TEMANKU!!MAKHLUK BIADAB!!..bisa tunggu sebentar?" ucapnya singkat. Menghunuskan kembali pedangnya pada mereka dan.

Satu..
Dua..
Tiga..

TRANG!!CRAT!!PRANG!!BRAK!!

Alice kembali ketempat Ivvi. Sebagian wajahnya berdarah. Mungkin bekas cakaran salah satu chain, baginya itu tidak masalah. Pada punggungnya terdapat cakaran juga, lalu torehan luka yang dalam juga terdapat di sekujur tubuhnya.

"...Ivvi-sama.. Kalau anda masih marah, saya tidak apa-apa. Karena.. mungkin kita tak akan bertemu lagi. Saya akan mempertaruhkan nyawa.. Untuk menebus semua kenangan 'itu'..kenangan terburuk..Sekarang.. Saatnya...melawan illegal chain yang sangat besar itu.. Sampai jumpa..", Alice pergi meninggalkan Ivvi sambil tersenyum, lalu pergi bertarung kembali.

"Anda tidak ingin mengalahkan Chain besar itu juga, Master?"

Shein segera menangkap pertanyaan sang chain, dengan kekuatan antara chain dan contractor yang dapat berkomunikasi lewat pikiran. Sinyalnya mereka berdua tidak diragukan lagi, cukup kuat kayak sinyal indosat.

"Tidak perlu, kau urus saja chain yang ada di dekatmu. Jika sudah selesai, kau boleh mengalahkan chain yang besar itu."

...Ivvi-sama.. Kalau anda masih marah..Saya tidak apa-apa... Karena..mungkin kita tak akan bertemu lagi. Saya akan mempertaruhkan nyawa.. Untuk menebus semua kenangan 'itu'..kenangan terburuk..Sekarang.. Saatnya...melawan illegal chain yang sangat besar itu..Sampai jumpa.."

"HEI, APA-APAAN KAU, ALICE! JANGAN BERTINDAK BODOH! KAU BISA..," Shein tak dapat berkata-kata lagi, walaupun dia dalam ICE MODE-nya, dia tetap peduli pada teman-temannya.

Dia melihat Raven mendekatinya, kelihatannya cukup syok.

"Apa maumu?"tanya Shein menatap Raven dengan pandangan yang tak kalah cuek dan dingin.

"Ayo Zeno, mari kita bersenang-senang!"

Zeno langsung tersenyum, "Tentu saja, Claire-oujousama" Ia langsung berubah menjadi seekor pegasus dan mulai membekukan para chain yang mengganggu itu.

[Zeno telat T^T]

vii yang ingin menyerang, melihat tingkah laku shein menjadi aneh. membuat konsentrasi vii terbuyar..

BUAK !

tamparan keras dari Illegal chain besar itu.
vii yang kesakitan, tidak mau kalah...ia menyerang contractornya, dan membunuhnya langsung.

sepertinya Illegal chain berkurang banyak, Ducan pun menyuruh vii, kembali berwujud Ivvi.

Mons.Vii =================== Ivvi

...Ivvi-sama.. Kalau anda masih marah..Saya tidak apa-apa... Karena..mungkin kita tak akan bertemu lagi. Saya akan mempertaruhkan nyawa.. Untuk menebus semua kenangan 'itu'..kenangan terburuk..Sekarang.. Saatnya...melawan illegal chain yang sangat besar itu..Sampai jumpa.."

"hey !! hentikan perlakuanmu yang bisa membunuhmu pelan-pelan itu !! aku tidak suka terhadap kata kenangan terakhir !", Ivvi berteriak keras dan tegas kearah alice. ia merasakan apa yang dirasakan alice, kenangan masa lalunya hilang tiba-tiba ?

"bunuh chain bodoh itu atas kemauanmu, bukan karna kenangan buruk...takdir bisa diubah jika kita punya kemauan untuk mengubahnya menjadi baik !", tegas Ivvi berbicara lagi dan menasihati alice yang putus asa.
Ivvi pun tersenyum lebar kearah Alice, menandakan bahwa ia baik-baik saja.

lakukanlah untukmu, usahakan untuk menjadi bebas...

Ivvi berlari mendekati Ducan.
"kau tidak apa-apa ducan ?", tanya Ivvi mendekati contractornya.

"tidak, aku hanya lelah...", terlihat wajah Ducan yang sangat lelah, Ivvi yang khawatir hanya menidurkannya dipangkuan Ivvi. kayak pahanya Ivvi jadi bantal gitu.

Ducan tersenyum lemah.

JDAK !

suara benturan kepala Ducan ketanah. tidak ada lagi pangkuan paha Ivvi.
Ivvi mana ? ia jadi sering keluyuran dan hilang tiba-tiba seperti saudara paralelnya diforum sebelah (Elean). *digoreng*

Ivvi berjalan cepat kearah shein dan raven. ia tidak sadar banyak sekali luka ditubuhnya sekarang.
"raven, kenapa dengannya ?", tanya Ivvi.

__________________________
*dibunuh steffi*

"Tidak perlu, kau urus saja chain yang ada di dekatmu. Jika sudah selesai, kau boleh mengalahkan chain yang besar itu."

... Phoebe kembali menukik ke bawah menghabisi beberapa Chain yang ada berikut para kolektornya. Ia tidak lagi mengarahkan pandangan pada siapapun, karena perintahnya adalah mengurus ilegal Chain yang ada di dekatnya.

Oh ya... mereka semua sudah membeku sekarang. Dan dalam hitungan detik mereka akan menjadi kepingan es, luluh bagai bunga es.

As You Wish Master~

Dan setelah selesai dengan urusannya, Phoebe kembali terbang tinggi, melihat dari atas sosok Chain besar yang tengah diurus oleh Ducan dan Vii nampaknya. Phoebe perlu beberapa detik untuk bisa mempelajari bagaimana kerja Chain besar yang nampaknya agak kuat ini.

... Here ya~

Percobaan, phoenix putih ini menjatuhkan beberapa jarum es yang lebih besar. Jarum-jarum tersebut terjatuh dan menancap di tubuh si Chain besar. Sedikit bagian dari yang tersentuh jarum itu membeku namun tidak hancur. Chain ini lebih kuat dari yang lain.

Mendengar Shein yang berseru seperti itu, Alice hanya tertawa kecil, melihat reaksi mereka berdua benar-benar menyenangkan.
"Sst..jangan bicara lagi.." Alice hanya menyahutinya dari kejauhan.

"Itu sudah menjadi tugasku..Menyelamatkan semua orang.. Toh, aku mungkin saat meninggal nanti tetap tak dianggap seperti saat ini..Kau tak usah takut..dan merasa iba..", alice menurunkan tangannya dan segera mencoba membersihkan darah yang mengalir dari sayatan luka yang cukup besar di dahi atas mata kanannya.

"Jaga Ivvi untukku..ya..Selamat tinggal.. Ayo Cocytus..",Alice pergi begitu saja sambil memegangi pedang Naoito no Shana, nama pedang miliknya.