[MAIN RP]Chapter 1-152 years of Sabrie City

"A-APA? SEBAIKNYA JANGAN! Mereka..Ngg..Mereka ganas dan agak sedikit terganggu jiwanya..Nanti Onii-sama bisa ketularan juga,"

Stein terbengong-bengong. Ia sama sekali tak habis pikir apa yang sedang dipikirkan Raven saat ini. "Hhah?" serunya.

Ia lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, "Ohh... ayolah! Kau tahu kan kalau aku sudah ketularan ganas oleh peliharaanku yang membuatku terlihat aneh karena bersarang di atas kepalaku! Jadi ayo kita kesana!" tegasnya sambil menyeret-nyeret Raven mendekati gedung itu.

Syll tentu saja mendengar kata-kata Stein itu dalam pura-pura-tidurnya, dan tanpa basa-basi ia lalu segera mematuk kepala Stein tanpa belas kasihan. "Sialan kau Syll!" serunya sambil mengambil gagak chibi itu dari kepalanya dan melemparnya sejauh mungkin.

Ia menoleh pada Raven. "Lihatlah... aku ganas bukan?" ucapnya sambil menyeringai.

"Sudahlah kau tahu aku tak bisa ditipu dengan alasan ganas-anehmu itu! sebenarnya apa yang terjadi di dalam? Kalau kau tak mau memberitahuku, dengan sangat terpaksa aku akan menyeretmu untuk ikut bersamaku masuk ke dalam!" serunya sambil tetap menyeret-nyeret Raven dengan tangan besarnya.

Tak lama kemudian Syll datang dengan tatapan chibi yang mengerikan, matanya terlihat tajam. "Stein! Terimalah pembalasanku!!" teriaknya pada pria berambut pirang itu sambil terbang melaju. Dan--PUP-- Syll memberikan pup terbaiknya untuk mendarat di kepala Stein.

Stein yang sedang menyeret Raven menjadi geram. Ia lalu mengeluarkan pistolnya. "Sial, beraninya kamu! Akan kubunuh kamu, SYLL!!" teriaknya, dan--DOR DOR DOR--- Stein melesatkan 3 peluru terbaiknya yang sialnya dapat dihindari Syll.

Stein yang geram lalu menoleh ke arah Raven, "Lihatlah gagak sialan itu... Dia bahkan lebih ganas dariku... aku sudah seratus persen tertular virusnya!" serunya menggoda Raven sambil membersihkan pup dengan tangan kanannya, dan menyeret Raven dengan tangan kirinya.

RAVEN SIDE

"Lihatlah... aku ganas bukan?"

Itu sama sekali tidak membuat hatinya tenang, malah semakin takut.

"Onii-sama memang tak berubah..Tetap seram..,"di kata-katanya yang terakhir suaranya benar-benar di pelankan, entah Stein mendengarnya atau tidak.

Kini Raven sedang di seret oleh 2 orang.

Hei? Apa yang salah denganku sampai di seret seperti ini?

"Sial, beraninya kamu! Akan kubunuh kamu, SYLL!!"

Raven kaget, Stein mengeluarkan pistolnya, dan 3 peluru melayang.

"AH!JANGAN ONII-SAMA! BERBAHAYA!"Raven berteriak panik.

oot : si Ivvi megang biasa aja kok >3, *lemparin raven tomat*
___________________________________

Raven yang terseret, dan Ivvi yang memegang lengannya.
jadi menurut penggambaran..

STEIN------>RAVEN-------> (ketarik gara2 megang lengannya raven) IVVI

dan Ivvi pun menarik zeno, supaya ia tidak tersesat lagi....

IVVI------>ZENO

"ayo, kau juga harus menemukan seseorang yang kau cari itu kan ?"

"Tak apa. Aku hanya sedikit kaget..Jadi..Kenapa sifatmu bisa tiba-tiba berubah seperti itu?"Shein memberanikan diri untuk bertanya.

"terimakasih minumannya..." Alice langsung meminum minuman itu. Ia menatapi isi gelas itu dengan penuh perhatian. Begitu bening, meningatkannya pada sesuatu yang terlupakan. Ia menegaknya beberapa teguk.

"Aku....berkepribadian ganda... Apabila aku sedang marah, aku berubah menjadi devil. Rambutku dan mataku berwarna merah. Kalau aku bersikap sangat baik, aku menjadi angelic. Rambutku dan mataku normal, warna hitam..", Alice berkata datar sambil memegangi minumannya yang sudah setengah

"Kenangan? Kau boleh bercerita padaku jika kau mau..OH! Saya lupa memperkenalkan diri saya sendiri. Shein Einverd, senang bertemu dengan anda."

"Alice, Alice Springfield....Kenangan itu....adalah kenangan terburuk...yang....ingin kulupakan....", tanpa sadar, airmata Alice mengalir dan membasahi pipinya. Suatu kelemahan adalah saat dimana ia mengingat kejadian waktu 'itu'.

SHEIN SIDE

"terimakasih minumannya..."

"Sama-sama,"Shein masih memperhatikan gadis itu, yang membuatnya agak penasaran. Entah kenapa Shein merasa gadis itu sama dengannya.

"Aku....berkepribadian ganda...apabila aku sedang marah,aku berubah menjadi devil.Rambutku dan mataku berwarna merah. Kalau aku bersikap sangat baik, aku menjadi angelic.Rambutku dan mataku normal,warna hitam.."

Shein mengangguk-angguk, sesuai dengan yang di duganya.

"Sudah kuduga...Pasti itu menyulitkanmu yah..Aku tau rasanya, karena aku juga mempunyai banyak kepribadian, bahkan bukan ganda...Ini akibat aku yang terlalu lemah dalam mengontrol chain ku."

Shein menunduk, teringat akan masa lalunya juga, dan di abyss.

"Alice, Alice Springfield....Kenangan itu....adalah kenangan terburuk...yang....ingin kulupakan...."

Shein langsung panik melihat Alice menangis. Dia memang lemah pada tangisan perempuan.

"Ah..apa yang..,"Shein ingin bertanya soal kenangan apa itu, tapi sebaiknya menunggu Alice tenang dulu, Shein mengeluarkan sapu tangannya, dan memberikannya pada Alice."Ini.."

Zeno shock... Kenapa ia ikut-iktan ditarik? Nanti disangka mereka lagi parade..

"ayo, kau juga harus menemukan seseorang yang kau cari itu kan ?"

Akhirnya, Zeno hanya pasrah ditarik-tarik oleh tiga orang geje tersebut. *Digebuk Tama-sen, Papi n Sayo* XD

"Sudah kuduga...Pasti itu menyulitkanmu yah..Aku tau rasanya, karena aku juga mempunyai banyak kepribadian, bahkan bukan ganda...Ini akibat aku yang terlalu lemah dalam mengontrol chain ku."

"Aku....sudah terbiasa...."Alice hanya terdiam menatap gelas minumannya itu.

Shein langsung panik melihat Alice menangis. Dia memang lemah pada tangisan perempuan.
"Ah..apa yang..,"Shein ingin bertanya soal kenangan apa itu, tapi sebaiknya menunggu Alice tenang dulu, Shein mengeluarkan sapu tangannya, dan memberikannya pada Alice."Ini.."

"T..tidak usah!!Ma...mataku..hanya kelilipan debu saja..Maaf merepotkan", Alice mencoba tersenyum sambil mengusap airmatanya.

saat raven pun masuk, dan Ivvi pun juga masuk menarik tangan Zeno.

tidak disangka, ia melihat shein sedang berduaan bersama seseorang wanita yang lebih muda dari Ivvi.
Ivvi yang melihatnya melepas pegangannya dari raven, tetapi tangan lainnya masih memegang Zeno yang ditarik.
ia shock...(ow...teganya teganya teganya (roma irama) teganya kau aad ngasih ide kaya gini)

otak Ivvi panas, dia hanya diam dan menggerutukan giginya, niat ia untuk mencari shein pecah dan hilang. sudah capek-capek ia bersembunyi dari ducan dan mencarinya sampai keluar, alhasil dia malah mendapatkan shein berduaan sama gadis yang lebih muda.

Ivvi keluar kembali dengan wajah yang dingin dan gelap, sambil masih memegang Zeno dan menariknya. keluar dari tempat bangsawan itu.(ow...zeno, malangnya kau~ *digiling ulqui*)

SHEIN SIDE

"T..tidak usah!!Ma...mataku..hanya kelilipan debu saja..Maaf merepotkan",

"Tak apa, sudah jelas kau menangis... Ambillah, ini, sapu tanganku... Sebentar lagi malam, sebaiknya kau menghapus air matamu itu.. Kita di sini kan untuk bersenang-senang,"Shein tersenyum pada Alice.

Dan gawatnya lagi, Shein juga menyadari Ivvi melihatnya. Dan Ivvi terlihat marah padanya.

"AH! Tunggu aku, IVVI!"Shein berusaha mengejar Ivvi keluar.

=_____________=

Ng... yah semua selesai dalam 6 halaman, maksudnya! Setelah acara perkenalan ba... bi... bu... oh ya dear apalah itu? Rhea sama sekali tidak mengerti dengan bahasa maksudnya kelakuan manusia walau ia telah menjadi Chain selama 4 generasi.

"Apa yang dilakukannya..."

Setelah Shein sibuk memperkenalkan Chainnya pada semua orang di sana, kemudian phoenix putih dalam balutan wujud manusia ini keluar dari kerumunan. Bosan? Oh tidak, Rhea hanya bingung melihat kerumunan orang dan bagaimana begitu banyak kata yang terlontar dari mulut mereka.

... Ia melirik jam saku milik orang lain, belum lama mereka di sana tapi rasanya sudah ratusan tahun. "Hhh~" hanya bisa menghela nafas.





*nggak ngerti --a*

"Tak apa, sudah jelas kau menangis... Ambillah, ini, sapu tanganku... Sebentar lagi malam, sebaiknya kau menghapus air matamu itu.. Kita di sini kan untuk bersenang-senang,"Shein tersenyum pada Alice.

"Ara?Tapi...aku bukan tamu sini lho... Gara-gara melamun tau-taunya datang kesini..." Alice tertawa sambil memegangi saputangan itu. Tidak bergeming, hanya memegangi saputangan itu.

"AH! Tunggu aku, IVVI!"Shein berusaha mengejar Ivvi keluar

"Wah... sepertinya dia salah sangka..", Alice langsung es we te ngeliat stupid couple itu kejar-kejaran.

"T...tungguu!! Saputanganmu!! Aku tidak butuh!!", Alice mengejar shein sekencang-kencangnya sambil membawa saputangan tersebut.

RAVEN SIDE

Raven kebingungan melihat Shein, Zeno, dan Ivvi bersamaan keluar dari sana.

"Lho? Bukannya tadi mau masuk? Kok keluar lagi?"

Raven tak mengerti kenapa Ivvi marah, sayangnya otaknya memang berjalan lambat.

Di lihatnya Rhea yang di tengah kerumunan orang-orang terlihat kebingungan,

"EH! RHEAA!" Raven memanggil Rhea, dari kejauhan, menyapanya. Akhirnya Raven menemukannya juga, setelah lama mencarinya.

SHEIN SIDE

"T...tungguu!! Saputanganmu!! Aku tidak butuh!!"

APA? Dia mengejarku? Kenapa jadi acara kejar-kejaran? pikir Shein yang masih mengejar Ivvi.,

"AH! Tunggu aku, IVVI!"

Ivvi tidak mau mendengar orang mesum nan selingkuh itu. dia berjalan kencang sambil menarik Zeno. kearah taman sabrie tepatnya untuk menyendiri. semakin kencang jalan Ivvi, terlalu kencang hingga ia menjadi lari. dan tidak ingin mendengar apa yang diucap shein dari belakang sambil ngejar dia.
_________________________
Lokasi : Taman Sabrie, time sepertinya sudah sore-sore, matahari mulai tenggelam lah

Ivvi menarik Zeno untuk duduk disampingnya, sepertinya dengan pelarian Ivvi yang sangat kencang itu membuat shein tidak bisa mengejarnya. tiba-tiba Ivvi menutup matanya menggunakan lengannya.

"EH! RHEAA!"

... Sebenarnya Rhea masih hanyut dalam lamunannya, atau kalau hal itu tidak segera dihentikan bisa-bisa ia tidur sambil berdiri. Untung saja ada sebuah suara yang familiar untuknya... gadis ini kemudian mengangkat kepalanya dan mencari sumber suara.

"Hng... siapa?" ia bertanya-tanya sendiri. Mencoba mencari siapa yang tadi memanggilnya. Masternya kah?

Dan akhirnya... sosok itu ia temukan. "Ah! Itu tuan Raven!" ucapnya kemudian mendekati Raven dengan [strike]sok manis[/stike] dengan penuh hormat menundukkan kepala. Tidak lagi peduli di mana Shein.

SHEIN SIDE

"IVVI, KUMOHON BERHENTI DULU!"

Shein masih mengejarnya, jadi kayak film-film bollywood gitu. Kejar-kejaran gak jelas, sampai di taman kota Sabrie, dia kehilangan jejak Ivvi.

Lokasi : Taman Sabrie

Kenapa..Semuanya jadi sepereti ini.. Shein mengacak-acak lagi rambutnya.


Kembali lagi ke Raven dan Rhea, yang masih ada di dalam gedung bangsawan itu.

"Ah! Itu tuan Raven!"

"OH! Aku mencarimu kemana-mana, kukira kau bersama Shein..Dan, oh, kau tidak mengikuti Shein keluar?"

"zeno, kau tunggu sebentar ya disini..", ucap Ivvi kearah zeno.

Ivvi berjalan pelan kearah tengah taman, disana ada wastafel umum (?), ia membuka watafel itu dengan kencang, lalu...

BRUSHHH....

air dari wastafel kini seperti air mancur, baju Ivvi menjadi basah...wajanya apa lagi. Ivvi mendudukan dirinya ketanah dekat wastafel.dan tiba-tiba mengingat wajah shein..

JDAK !!

pukulan Ivvi kearah tembok wastafel, tembok wastafel kini menjadi remuk dan menjeplakan bekas tonjokannya.

Ah! Kata-kata Raven agaknya mengingatkan Rhea bahwa ia terpisah dari Masternya. "Ah iya... dia ada di mana ya?" entah sejak kapan Rhea yang biasa mengekor Shein ini terpisah dari Masternya.

"Ung... tapi saya rasa tidak apa, Master kan bisa menjaga dirinya sendiri..." ucapnya kemudian, terlihat tidak niat mencari Shein atau lebih tepatnya melihat aksi gombalisasi Masternya itu.

Stein masih menarik raven kedalam dan pada akhirnya ia melihat gadis kecil (bagi stein) didekat raven.
ia tidak melihat shein yang keluar dari tempat itu.

"raven, ini siapa lagi ? kenapa banyak sekali perempuan yang kau miliki ?? ckckck anak muda jaman sekarang", ujar stein merasa tua dan tidak sama sekali menasihati.

syll masih tetap diam dan pura-pura tertidur diatas kepalanya. tahankah burung chibi itu dengan gerakan tiba-tiba stein ?

bukan urusannya sih untuk mengatur kehidupan orang, maklum chara ini rusuh dan lain-lain (by.oka-tama)

Zeno hanya menyaksikan kelakuan Ivvi dan bengong...

Cewek itu... Ternyata gila juga....

Zeno menghampiri Ivvi yang basah dan menghindari air. "Hahaha, tak kusangka kau suka main air" Zeno bukannya membantu Ivvi malah mentertawakannya. Sepertinya Ivvi sudah sangat kesal.

"Ung... tapi saya rasa tidak apa, Master kan bisa menjaga dirinya sendiri..."

"Begitu? Yah... bagaimanapun, aku tetap khawatir padanya. Tapi biarkan saja deh, aku juga capek keluar masuk terus."

Raven melirik jam sakunya, sudah menunjukan pukul setengah 7 malam. Sebentar lagi festival malamnya akan di mulai. Raven tak mengerti soal festival ataupun kembang api, jadi dia memilih untuk menunggu Shein.

Di lihatnya kakaknya mulai mengomentari Raven

"raven, ini siapa lagi ? kenapa banyak sekali perempuan yang kau miliki ?? ckckck anak muda jaman sekarang"

"Et-To..Ini..Engg..Chain-nya Shein," lagi-lagi Shein, sudah jelas Stein sangat membenci Shein. Raven hanya tersenyum gugup pada kakaknya itu.


Kembali lagi ke kejar-kejaran, Shein dan Ivvi plus Zeno sang korban.

Shein melihat kesana-kemari, bingung harus mencari Ivvi kemana.

Dia melewati sebuah bangunan, bangunan kaca. Dan melihat pantulan dari dirinya sendiri, tetapi tersenyum licik seperti Shien. Apakah itu Shien?

Tidak...tidak mungkin dia di sini..

Shein mulai gelisah, dan segera mencari Ivvi. Perasaannya tidak enak.

Oh... seseorang mendekati Rhea, dengan burung gagak di atas kepalanya. Chain lagi kah? Spesiesnya sama, hm...

"Siapa?"

Ia hanya bertanya-tanya, pada dirinya atau pada siapapun yang bisa menjawabnya. Yang pasti sejujurnya Rhea agak menjaga jarak dari siapapun kolektor yang tidak dikenalnya, apalagi tanpa Masternya.

"Hahaha, tak kusangka kau suka main air"

gigi taring harimau Ivvi terlihat mengkilat dan tajam waktu itu, ia menengok kearah Zeno dengan tampang seperti ini >>

"apa yang kau maksud main air huh ??", Ivvi menyiram air yang ada di wastafel kearah Zeno.
ia juga menjitak kepala Zeno dengan pelan. tidak terasa mata Ivvi membendung air sekarang. air mata yang ingin mengalir. Ivvi langsung menutup matanya, berharap Zeno tidak melihat.

swiiiinnggg~~~ kembali ke stein ====***====

"Et-To..Ini..Engg..Chain-nya Shein,"

mendengar itu, stein melihat wajah chain itu dengan tajam tapi ya gitu deh =="
matanya mencari-cari seseorang, sudah pasti mencari shein. ini saja ada chainnya, pasti contractornya pun disekitar sini.

"raven, kemana leader Einverd bodoh itu ?" ini chainnya kan ??", stein masih melirik-lirik kesekitar mencari shein. ia ingin sekali mencekik leher shein sekarang.

"apa yang kau maksud main air huh ??"

Kini Zeno ikutan basah, padhal dia tidak ada pikiran untuk mandi lagi. Ivvi juga menjitak Zeno pelan, malangnya nasib Zeno.. Zeno melihat sekilas Ivvi yang menangis.

"Hei, kau tidak apa-apa? Ada masalah?" Zeno jadi bingung harus ngapain.

"Hei, kau tidak apa-apa? Ada masalah?"

Ivvi semakin menutup matanya, ia yakin air matanya sudah mengalir sekarang.
"tidak, tidak ada apa-apa", Ivvi berbicara sambil menutup matanya.

"ahahahaha...", Ivvi tertawa maksa, untuk menimbulkan kesan tidak
apa-apa ke zeno. namun tangannya masih menutup mata berwarna hijau tua milik Ivvi.

RAVEN SIDE

"Siapa?"

Raven berbisik pada Rhea, dia terlihat agak ketakutan

"Itu..Kakakku, kau tak perlu takut, aku bisa mengatasi masalah ini,"jawab Raven sambil tersenyum.

"raven, kemana leader Einverd bodoh itu ?" ini chainnya kan ??",

Raven mengangguk, dan agak sakit hati sebenarnya, karena kakaknya menyebut temannya itu BODOH.

"Aku tak tau, Onii-sama..Dia baru saja pergi..,"jawabnya lagi lesu.

Kata hati Raven mengatakan untuk mengejar Shein.

"Aku..,"Raven sejenak berpikir pada keputusannya,"Aku akan mencari Shein. Kau mau ikut, Rhea?" tanyanya pada Rhea.


SHEIN SIDE

Shein benar-benar gugup, walau dia menyuruh dirinya sendiri untuk mencari Ivvi, tapi dia gemetar, tak bisa berjalan dari sana.

Melihat kaca-kaca tersebut membuatnya stress sekali.