[Main RP]Chapter 2 - The Judgement

KETENTUAN
- Tempat ini boleh di masuki oleh siapapun, yang charanya sudah di approve
- Lokasi di ruang pengadilan, di PANDORA HQ
- Harap perhatikan sistem IN/OUT yang berlaku
- Tidak ada battle di sini
- Ada yang ingin di tanya soal chapter 2? Silahkan klik DI SINI

============================================================

Tanggal : 21 APRIL 1853
Jam : 10 pagi

Lokasi : Ruang isolasi, di PANDORA HQ


Shein menatap ruangan dengan gelisah. Dia sengaja datang ke pandora HQ lebih awal, agar persiapan sidangnya lebih matang dan jelas. Sejak Shein datang, dia sudah di kurung dan diisolasi di sebuah ruangan. Shein duduk di sebuah kursi, dan tangannya diikat.

Sepertinya para pandora officer memang sudah membencinya gara-gara kejadian satu tahun yang lalu itu. Dan Shein menjadi tersangka utama di pengadilan ini.

Hhh,... 30 menit lagi pengadilannya di mulai ya...

Shein melihat pocketwatch-nya, sebentar lagi pengadilan akan dimulai.



oot: yak, yg mau masuk, masuk saja...jadi saksi di pengadilan...

lilica saat itu berada di sebelah shein sebagai pengacaranya

"shein kau tak apa apa? tenanglah" kata lilica menenangkan

Rei datang dengan pakaian formal. Ia datang kepengadilan atas perintah ayahnya untuk membantu membuktikan bahwa Shein tidak bersalah.

kini ia sudah berada di ruang pengadilan dan duduk di bangku saksi dengan Kira duduk disampingnya. Sebagai salah satu wakil dari keluarga Reisvoust , khususnya mewakili ayah Rei.

Zeno yang juga mengalami peristiwa itu sedang duduk sebagai penonton. Sepertinya dia, seorang chain tidak dianggap sebagai apa-apa, apalagi dia seorang illegal chain. Sepertinya kelakuan para pandora officer yang lain makin memburuk.

Haaahh..... Lagi-lagi kejadian buruk.....

Zeno hanya duduk diam di kursinya tanpa komentar apa-apa..

"shein kau tak apa apa? tenanglah"

Shein menggeleng, mengatakan dia baik-baik saja. Tapi tetap saja terlihat kecemasan di wajahnya.

"Tidak apa-apa. Sebentar lagi dimulai, tolong panggilkan pandora officer untuk membukakan ikatan di tanganku ini," ujarnya, murung.

Bagaimana kalau sidangnya tidak berhasil... dan aku dihukum mati? Ah, tentu saja... itu semua mungkin...

10 menit lagi sidangnya di mulai. Shein semakin gelisah. Dan Rhea, dia juga sebenarnya di kurung di sebuah tempat yang terpisah dengannya. Agar Shein tidak bisa menggunakan chainnya.

Zeno hanya dapat memperhatikan Shein dan Lilica sedang berbincang. Sedangkan dirinya duduk sendirian tanpa mengucapkan sepatah kata pun.. Zeno mengamati mereka berdua dari tempat duduknya, dari kejauhan. Sekaligus meratapi seberapa tidak berguna dirinya saat melawan Shien waktu itu. Dari awal hingga akhir, dia terkurung oleh kekuatan Shien yang berarti dirinya sebenarnya tidak pantas untuk melindungi Claire sebagai chainnya.

Ahh...... Sebenarnya apa yang harus kulakukan?

Zeno termenung sendirian, dia tidak ingin diganggu.

"kau! buka ikatannya!" perintah lilica

lalu officer itu membuka ikatan shein

"tenanglah kau tak akan di hukum mati, percayalah" kata lilica lagi

Lokasi : Ruang utama, pengadilan

stein masuk diruangan utama, "EHEM !", ia berdegam, membuat syll yang tertidur menjadi kaget mendengarnya. "terdakwa dipersilahkan masuk bersama pembela..."

ia merapihkan bajunya, dan duduk ditempat hakim utama.

kemana terdakwanya ? lama banget.., desisnya, kaya orang jutek.

"tenanglah kau tak akan di hukum mati, percayalah"

Shein hanya mangut-mangut saja, sebenarnya dia juga khawatir akan kondisi Rhea yang sama-sama di isolasi sepertinya. Dia takut Rhea lebih disiksa dari padanya, karena statusnya sebagai chain, dan bukan Duke Houses. Tentu saja tak ada yang berani menyiksa Shein, karena dia seorang leader Einverd.

"Ah, terima kasih...," ucapnya kepada salah satu officer yang membukakan ikatannya.

Shein pegal-pegal, akibat berjam-jam diikat di sana. Kemudian, dia berjalan pelan ke ruang sidang. Menunggu sidangnya dimulai.

Lokasi : Ruang sidang

"terdakwa dipersilahkan masuk bersama pembela..."

Shein menarik nafasnya dalam-dalam, mempersiapkan dirinya untuk masuk.

Tenanglah Shein... takkan terjadi apa-apa...ah, sial, aku gugup sekali...

lilica pun masuk ke ruangan persidangan

dan berdiri di belakang meja tempat terdakwa

"good luck dearest brother" bisiknya pelan pada shein

ia melihat shein yang sudah mulai masuk, tampangnya yang gugup membuat stein sangat senang.

"penuntut dipersilahkan masuk", stein menatap pintu dengan dingin dan datar.

lalu menatap shein lagi, tatapannya seperti menatap orang dengan licik, dan penuh dengan dendam.

lilica sudah merasa tak enak pada saat melihat hakimnya adalah tein

'pasti kalah, NOVANDION SIALAN!' pikirnya menjerit

Shein menatap sang hakim dengan pandangan yang sangat benci.

Dia yakin, di persidangan kali ini Shein pasti kalah. Bagaimana tidak? Sang hakim itu musuh bebuyutan keluarganya. Dia pasti menggunakan kesempatan ini, untuk menghukum Shein.

"Ah, tidak ada harapan lagi...," ujar Shein putus asa.

Rei dan Kira langsung berdiri swaktu mendengar sidang akan dimulai. Yang menjadi hakim adalah keluarga Novadion. kalau tidak salah itu adalah musuh besar keluarga Einverd. Kalau begini keluarga Reisvoust akan sulit untuk menang, pikir Rei.

Seseorang datang, berbaju hitam formal...tampangnya masih tampang remaja, berjalan melewati hakim, dan duduk di tempat di meja tempat penuntut duduk..

Ducan berjalan dengan tatapan datar dan tanpa ekspresi, bersikap dingin dan formal.

"baiklah..saksi dari pihak terdakwa dipersilahkan masuk..", ucap stein masih tegas.

Shein benar-benar gugup. Dan yang lebih parahnya lagi, sang penuntut itu adalah Ducan, musuhnya juga, dalam hal cinta sebenarnya. Shein agak kaget juga, Ducan ternyata benar-benar membencinya.

"Ah... sakit perut...," jika sedang gugup, Shein memang suka sakit perut. sama kayak PM-nya

Kemudian Shein menatap Lilica, dengan pandangan 'apa yang harus kulakukan sekarang'.

"permisi yang mulia hakim" kata lilica lantang

"sepertiya terdakwa mengalami beberapa halangan, saya meminta ijin istirahat 15 menit"

oot : sayo kasih ijin 10 menit istirahat!

Ia dipanggil. Rei kemudian memberi hormat setelah ia masuk. Begitu juga debgan Kira.

"Saya salah satu wakil dari keluarga Reisvoust." Ucap Rei setelah memberi hormat. Rei sekarang tahu bahwa keadaan genting dan ia harus bersikap serius.

"saya berikan waktu 10 menit untuk beristirahat..", Stein memukul palu hakimnya. sebenci apa pun dia terhadap shein..dia tetap bersikap adil dalam peraturan. walaupun dikasihnya hanya 10 menit, bukan 15 menit.

suara palu yang terdengar itu membaut syll sebal dan marah, ia mematok-matoki kepala stein.

"selesei persidangan, kujadikan kau gagak goreng..", ucapnya sadis. syll tidak peduli, ia tetap mematuk-matuk kepala stein.

Mendengar sidang diistirahatkan Rei langsung menghampiri Shein dan Lilica. Tentu saja Kira tetap mengikuti Rei dibelakangnya

"Permisi, apa kau baik -baik saja." Ucapnay sopan kepada Shein.

"shein kemari" ujar lilica

"kau juga rhein, "

"ada yang perlu kukatakan penting"

"Iya." Ucap Rei sambil berjalan mendekat ke arah Lilica. Dan kira juga berada di belakang Rei.

"shein kemari"

Shein menurut saja pada Lilica. Dia tidak tau apa-apa soal hukum, dan Lilica-lah yang paling diandalkan olehnya.

"Ada apa, Lilica?" tanya Shein lagi, tentu dia masih gugup.

"jangan gugup shein, jawab saja yang jujur" kata lilica

"kalau kau gugup mereka akan tambah mempersulitmu!"

"kau ini leader einverd shein, percayalah kau tak akan di hukum mati karna tak ada penggantimu"

"jadi tenanglah" kata lilica lagi

"Apa ada yang bisa kubantu?"

"Mungkin aku dan Kira bisa sedikit membantu kalian."