Valentine's Day [RP EVENT]

"apa ?"

"Maaf aku membangunkanmu," kalau saja PM-nya Ivvi tidak menyuruh Shein untuk membangunkan Ivvi Shein tidak mempunyai banyak pekerjaan, dia pasti sudah membiarkan Ivvi untuk tidur. Atau bahkan menggendongnya sampai ke mobil dan mengantarnya pulang.

Shein melihat Ivvi yang sembarangan meminum teh miliknya untuk yang kedua kalinya. Dulu Shein ingat sekali ketika dia membohongi Ivvi, mengenai 'ciuman tak langsung' itu.

Setelah Ivvi meminumnya, Shein kembali meminum teh itu.

"Ciuman tidak langsung lagi ya?" goda Shein pada Ivvi.

Shein melihat ke jam tangannya lagi. Waktu terasa berjalan cepat sekali.

"Ivvi kau kelelahan? Kalau memang kelelahan, aku akan mengantarkanmu pulang sekarang," kata Shein dengan nada yang agak kecewa. Karena sebenarnya dia masih ingin mengajak Ivvi ke suatu tempat lagi. Tapi Shein lebih mementingkan keadaan Ivvi tentunya.

"Maaf aku membangunkanmu,"

Ivvi hanya mengangguk saja, dan masih dalam keadaan tampang yang seperti kucing baru bangun tidur *dia harimau sih*

"Ciuman tidak langsung lagi ya?"

Ivvi berfikir, lama-lama dia sudah terbiasa dengan rayuan gombal shein...mungkinkah ia juga akan terbiasa dengan ciuman langsung maupun tidak langsung dari shein ?

"shein...."

"sudah berapa kali kita berciuman ?", tanyanya ngaco abis bangun tidur

"Ivvi kau kelelahan? Kalau memang kelelahan, aku akan mengantarkanmu pulang sekarang,"

"tidak, aku hanya tertidur karna hawa disini semakin enak buat tidur...", sang PM goreng Ivvi

dan tiba-tiba akal sehat (?) muncul di benak Ivvi.

"sayang...", ia memanggil shein dengan tatapan
entah kerasukan apa Ivvi

ia mendekati shein dan mengelus-elus rambutnya, elusannya menjadi turun..sehingga Ivvi sekarang memegang pipi shein.

wajah Ivvi didekatkan kearah wajah shein dengan wajah yang kata papih, kaya sayo lagi blushing (?)

dan...

ngek~...

Ivvi mencubit pipi shein agak keras, dan berubah tampangnya seperti ini >> *anggap Ivvi bukan monyet, anggap muka Ivvi kaya muka monyetnya (?)*

"aku masih ingin bersamamu sampai aku tertidur lagi...", Ivvi berbicara sangat pelan sekali, supaya shein tidak mendengarnya.

Shein kembali melihat Ivvi. Dia mengira Ivvi akan memukul atau menjewernya lagi gara-gara Shein yang tadi menggodanya lagi.

Tapi kali ini tidak ada reaksi apapun. Mungkin gara-gara dia masih lemas gara-gara habis tidur, atau mungkin sudah terbiasa dengan sifat gombal Shein.

"sudah berapa kali kita berciuman ?"

Shein kembali mengingat. Momen-momen indahnya bersama Ivvi.

"Ciuman langsung sepertinya sudah 2. Saat kau tidur dulu dan ketika di bianglala tadi," Shein mengingat lagi."Ciuman tidak langsungnya juga dua kali. Jadi total semuanya empat kali ciuman," jawab Shein riang.

"sayang..."

Shein benar-benar kaget, tumben-tumbenan Ivvi memanggilnya dengan panggilan seperti itu. Apa dia salah minum obat? Atau akibat dari ketiduran tadi membuat susunan cara berpikirnya berubah?

Shein blushing, ketika Ivvi mengelus-elus rambutnya, kemudian ke pipinya. Dan dia juga mendekatkan wajahnya ke wajah Shein.

Shein mengira Ivvi akan menciumnya lagi, tapi tiba-tiba lagi Ivvi mencubit pipinya. Shein bangkit dari alam bawah sadarnya (?)

"Ivvi... kenapa kau tidak sekalian menciumku?" tanyanya masih blushing.

Shein sejauh ini memang jarang blushing karena seringnya dia yang 'menyerang' Ivvi duluan.

"aku masih ingin bersamamu sampai aku tertidur lagi..."

"Aku mendengarnya, sayang... walaupun kau berbicara dengan pelan seperti itu," kata Shein senang sambil kembali memeluk Ivvi.

Ivvi hanya mengangguk-ngangguk mendengar penjumlahan shein tentang ciuman mereka itu

Melihat shein blushing membuat Ivvi tertawa, dan tiba2 shein bilang untuk kenapa tidak menciumnya langsung..

Ivvi semakin berfikir kembali, allhamdulilah dia mulai pintar (?) *digoreng*

Ia sudah lelah marah2 untuk hari ini, semarah-marahnya dia..sejutek-juteknya dia..dia tidak main-main dengan rasa sayangnya..dia sangat mencintai shein..

Kini giliran Ivvi yang blushing .. >> O////////_////////O
Shein ternyata mendengarnya, padahal itu sudah sangat pelan sekali..

Ivvi tersenyum lembut melihat shein (sambil shyshy-an)..

And your eyes...they tell me how much you care

Ia membalas memeluk shein dengan hangat, hangat sekali..
Dengan memeluk shein seperti ini, seperti mengungkapkan jika Ivvi hanya ingin bersama shein walau sebentar saja...

Shein memeluk Ivvi lebih erat. Entah harus bagaimana lagi Shein mengungkapkan rasa sayangnya itu. Bahkan dengan gombalannya pun tidak bisa diungkapkan.

Aku sangat mencintaimu, Ivvi...

Shein mencium dahi Ivvi, sambil tetap memeluknya.

"Ivvi...," Shein kehabisan kata-kata. Dia hari ini terlalu senang, bersama Ivvi tentunya. Tapi 1 hari saja tentu sama sekali tidak cukup. Dia ingin selamanya seperti ini.

Shein memandang keluar lagi, salju mulai turun dengan cepat.

"Ivvi," Shein mengelus rambut Ivvi dengan pelan."Bagaimana kalau kita pergi sekarang? Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat."

Shein tersenyum lembut pada Ivvi.

Pelukan shein yang bertambah erat, membuat Ivvi semakin ingin terus dipelukan shein yang hangat.

Didengarnya shein memanggil-manggil namanya.

Ivvi hanya mendongakkan kepalanya dan menatap shein seperti sayo menatap papih kalo udah dikissu >> o////////A/////////o *digoreng Ivvi*
Lalu shein mencium dahinya dengan lembut.
Tentu saja itu semakin membuat Ivvi lebih blushing

Kini Ivvi hanya menikmati kehangatan yang diberikan shein lewat pelukannya, dan kelembutan cintanya *asik* yang terlihat dari pandangannya..

"Memang kita mau kemana shein ?", tanyanya dengan suara wanita lembut pada dasarnya, ini mukzizat (?) *digoreng Ivvi*

Ivvi mendekatkan wajahnya, shein hangat sih...Ivvinya jadi nempel terus deh~ *jieeeee* *digoreng*

"Memang kita mau kemana shein ?"

"Ke suatu tempat yang indah," jawab Shein sungguh-sungguh. Dia sudah tidak sabar ingin mengajak Ivvi kesana.

Shein kini menggenggam erat tangan Ivvi, dan mengajaknya untuk pergi dari taman ria itu. Tidak lupa dia membayar makanannya tentunya.

Shein tidak mau melepaskan tangan Ivvi. Dia merasakan hangat sekali, walaupun diluar cukup dingin gara-gara salju.


Lokasi : Di dalam mobil
Time : 03.40 sore

Shein memeriksa lagi keadaan mobilnya, sebelum mereka berangkat.

"Kalau kedinginan kau pakai saja jas milikku sebagai selimut," Shein sangat senang sekali saat itu.

Tempat yang indah ?

Ivvi segera mengambil tasnya, dan tangannya digenggam erat mengikuti shein berjalan..
Dan mereka berada ditempat parkir mobil..

Shein menawarkan jasnya

"Terima kasih shein..aku tidak kedinginan, kau saja yang memakainya", ucapnya sambil merapihkan jas yang dikenakan shein.

Tidak kalah Ivvi, dia juga senang sekali dihari ini

"Terima kasih shein..aku tidak kedinginan, kau saja yang memakainya",

"Aku juga tidak kedinginan," jawab Shein yakin."Karena kau sudah menghangatkanku tadi."

Shein kembali tersenyum senang pada Ivvi. Dia mulai menyalakan mobilnya dan membawa Ivvi ke tempat selanjutnya.


Lokasi : suatu tempat di sabrie (mirip di venice - Italy)
Time : 6 sore

Shein memperhatikan pintu masuk menuju tempat itu. Tentu dengan bayaran yang tidak murah, karena tempat itu sebenarnya hanya untuk orang-orang 'khusus'.

Shein menyapa penjaga yang ada disana terlebih dahulu.

"Hari ini bisa kan?" tanya Shein langsung. Shein memang sudah mengenal penjaga tempat itu.

Penjaga itu buru-buru mengangguk, mengerti apa maksud Shein. Dia mempersilahkan Shein dan Ivvi masuk kedalam terlebih dahulu.

"Ayo Ivvi," Shein memegang erat tangan Ivvi.

Mendengar perkataan shein, Ivvi langsung memukul (tidak keras) bisa dibilang sangat pelan..
Wajahnya berubah menjadi merah lagi.

Dan akhirnya mereka pergi ketempat yang shein mau.

Location : entah dimana, dengan pemandangan yang mirip venice-italy
Time : sekitar jam 6

"Tempat apa ini shein ?"

Musim saat ini memang musim dingin, musim yang bisa dibilang kurang indah untuk dilihat.
Namun ditempat ini, mengubah semua yang dibilang orang..
Tempat itu sangat Indah, walaupun memang bersalju..nuansa disana sangat hangat, apalagi ini adalah hari kasih sayang..

Ivvi hanya mengikuti tarikan shein, entah apa lagi yang akan shein lakukan..

"Tempat apa ini shein ?"

Shein sengaja tidak menjawab pertanyaan Ivvi. Dia membiarkan Ivvi menebak-nebak saja, lagipula sebentar lagi pertanyaannya akan terjawab.

Hari itu memang bersalju. Tapi bukan berarti tidak ada lagi pemandangan yang romantis dan hangat di kota Sabrie itu. Ada sebuah tempat lagi, yang sudah lama sekali Shein tidak kunjungi.

Inilah tempatnya.

Banyak orang menyebut tempat itu Sabrie's fleuve de légende. Entah bagaimana legenda awalnya tempat itu terbentuk, yang pasti Shein sangat menyukai tempat itu.

Setelah itu terlihat cukup banyak gondola/sejenis sampan kecil yang berjejer disana. Pemandangan disekitarnya terdapat lilin-lilin kecil yang menghiasi sepanjang sungai itu. Sungai yang tidak lebar, tetapi cukup panjang. Banyak pasangan yang menikmati keadaan disana sebagai tempat yang strategis untuk pacaran.

Disisi-sisinya terdapat bangunan-bangunan antik dan pemandangan yang sangat indah tentunya.

(buat visualisasi tempat liat aja ini : )

Spoiler:

"Ini tempatnya, Ivvi," ucap Shein senang.

Saat diperjalanan, Ivvi menebak2 tempat seperti apa yang akan diperlihatkan oleh shein.

Dan sekarang, ini lah tempatnya..
Sungguh sangat hangat, salju disana seperti salju yang menghangatkan orang2 disana..bukan salju yang biasanya membuat dingin orang2

Ivvi melihatnya dengan mata bersinar2 , ia sangat kagum..saking kagumnya dia menutup setengah wajahnya, dan masih melihat tempat itu dengan mata yang bersinar-sinar
Ivvi tidak berhenti tersenyum dengan hangat dan lebar..dia sangat merasa senang..

"Indah sekali...", ucapnya hangat kearah shein

"Aku tidak tau ada tempat yang seperti ini jika di musim dingin..."

Ivvi tersenyum dengan hangat, ia seperti menebar pesonanya (?)..namun bukan karna ingin tebar pesona..karna melihat kekagumannya :)

Shein senang melihat Ivvi yang sepertinya senang juga dengan tempat pilihannya kali ini. Dia memang sudah merencanakan untuk ke tempat ini dari jauh-jauh hari.

"Aku tidak tau ada tempat yang seperti ini jika di musim dingin..."

"Memang jarang orang yang tau ada tempat seindah ini," jelas Shein. Dia mulai perlahan menaiki sampan kecil itu, dan mengulurkan tangannya pada Ivvi."Bisa kita mulai sekarang, nona Ivvi?"

Shein mengulurkan tangannya untuk membantu Ivvi menaiki sampan kecil itu.

Hari mulai gelap, tentu suasana disana semakin romantis dengan lilin-lilin yang berjejer terang disepanjang jalannya.

Ivvi tertawa kecil melihat perilaku shein.
Ia mulai menaiki benda itu..dan duduk dengan sopan (tumben ?)..ia masih tidak berhenti tersenyum melihat pemandangan disana, sekilas dia melihat shein dengan tataman yang hangat.

"Aku senang sekali dibawa ketempat ini..", ucapnya senang

Ivvi mulai bersenandung bukan bernyanyi
Dia menggumamkan lagu..

"Dudududu~duuu..duduuu...", ngaco Ivvi (?)

"Aku senang sekali dibawa ketempat ini.."

"Syukurlah kalau memang kau senang," Shein tersenyum lembut lagi. Kini mereka berdua sudah ada didalam sampan kecil itu.

Walaupun hari itu bersalju, sampan kecil itu ditutupi oleh kaca. Jadi saljunya tidak masuk kedalam sampan dan yang menaiki sampan-nya masih bisa melihat pemandangan indah diluar.

Selain itu terdapat jalur dibawah sampan itu. Jadi tidak dibutuhkan pendayung lagi. Shein dan Ivvi hanya tinggal duduk saja disana. Dan sampan-nya pun mulai berjalan.

"Dudududu~duuu..duduuu..."

Shein tidak berhenti memperhatikan Ivvi, suasana disana begitu mendukung. Hening tetapi romantis.

"Ivvi kenapa kau tidak sekalian bernyanyi saja?" usul Shein."Nyanyian untukku... aku sudah lama tidak mendengarmu bernyanyi."

"Syukurlah kalau memang kau senang,"

"terima kasih shein...ini, indah...", ucapnya sambil tersenyum hangat, okey malam ini Ivvi sudah lulus menjadi bidadari yang selalu tersenyum.

ia mendekati shein dan mengecup ke pipinya dengan lembut, walau sebentar..karna Ivvi sangat malu

"okey ! tempat disini bagus sekali ya ! HAHAHAHA !", Ivvi mengganti topic dan menyembunyikan wajah merahnya dengan tertawa seperti ini >> , sambil melihat kesekeliling

"Nyanyian untukku... aku sudah lama tidak mendengarmu bernyanyi."

"ah...", Ivvi kembali bengong melihat shein dengan wajah bodoh blushingnya.

"baiklah..ini sebagai hadiah, karna kau membawaku ke tempat-tempat yang indah hari ini..", ucapnya sambil tersenyum.


Ivvi menarik nafasnya...lalu melantunkan lagunya...

From this moment I have been blessed
I live only for your happiness
And for your love I'd give my last breath
From this moment on


NB : ini lagu terkenal loh , judul lagunya from this moment, lagu love song jaman dulu

Shein merasakan kecupan Ivvi di bibirnya. Shein berharap Ivvi menciumnya lama, tetapi sepertinya Ivvi terlalu malu untuk mencium Shein dengan lama.

"okey ! tempat disini bagus sekali ya ! HAHAHAHA !"

Shein hanya tersenyum saja melihat tingkah laku Ivvi yang salting itu. Pasti saja Ivvi selalu tiba-tiba mengalihkan pembicaraan ketika sedang salting.

Shein tidak berhenti untuk selalu memperhatikan Ivvi. Sekarang Ivvi mulai bernyanyi dan Shein hanya mendengarkan sambil terus menatap Ivvi, kagum.

From this moment I have been blessed
I live only for your happiness
And for your love I'd give my last breath
From this moment on

"Lagu yang indah, Ivvi," Shein langsung memeluk erat Ivvi.

Shein menatap keluar lewat kaca sampan itu, salju terus turun tetapi tidak menjadikan pemandangannya hilang begitu saja. Malah semakin indah. Pantulan-pantulan cahaya dari lilin dan lampu yang berjejer disisi-sisi jalan membuat cahaya remang-remang yang sangat cocok pada saat itu.

Shein yang memeluk Ivvi, membuat Ivvi berhenti sejenak untuk bernyanyi..ia terlalu kaget dan malu jika harus bernyanyi dalam keadaan seperti ini.

Ia membalas pelukan shein dengan hangat, merasakan detak jantung shein pada saat itu
Nuansa disana sangat sepi, hening, dan hanya berbalut sinar dari lilin yang remang

Ivvi tidak bisa tidak tersenyum lebar saat itu.

"Aku merasakan perasaan yang beda..sangat beda..lebih indah dari perasaan suka dan sayang..", ucapnya ceplos.

Ivvi langsung menutup bibirnya dengan tangannya.

"Ah ! Maksutku..yaa....", ia mencari-cari alasan

"Aku merasakan perasaan yang beda..sangat beda..lebih indah dari perasaan suka dan sayang.."

"Begitupun denganku, Ivvi," ucap Shein lembut sambil memeluk Ivvi lebih erat.

"Ah ! Maksutku..yaa...."

"Ivvi... katakan saja apa yang kau ingin katakan padaku sekarang," Shein mengelus pipi Ivvi dengan pelan."Lanjutkan lagunya, sayang..."

Shein memejamkan matanya, tetapi masih memeluk Ivvi dengan erat dan tetap terbangun. Dia hanya ingin lebih merasakan suasana disana dengan memejamkan matanya.

Ivvi tak kuasa menahan wajahnya yang memerah, dengan matanya yang berkaca-kaca...
ia terus memeluk shein dengan sangat erat, dan tidak melepasnya

"Ivvi... katakan saja apa yang kau ingin katakan padaku sekarang,"

"aku...!", serunya

"ummh...aku...."

wajahnya tambah merah ketika tangan shein mengelus pipinya.

"aku men...menc...", ucapnya terbata-bata, matanya sudah terbelalak menatap shein dari dekat yang juga menatapnya

"Lanjutkan lagunya, sayang..."

belum Ivvi melanjutkan kata-katanya, shein menyuruhnya untuk melanjutkan nyanyiannya...Ivvi bisa bernafas lega
ia kemudian memeluk shein lebih erat dan mulai bernyanyi lagi..

From this moment life has begun
From this moment you are the one
Right beside you is where I belong
From this moment on

From this moment as long as I live
I will love you, I promise you this
There is nothing I wouldn't give
From this moment on

Shein tidak melepaskan pelukannya. Dia masih memejamkan matanya, mendengarkan lantunan lagu yang Ivvi nyanyikan.

Benar-benar Indah. Entah bagaimana lagi harus mengungkapkan rasa senangnya hari ini.

"aku men...menc..."

"Aku apa Ivvi?" Shein sebenarnya sudah bisa menebak apa yang ingin dikatakan Ivvi, tapi Shein tetap ingin mendengar Ivvi mengatakannya.

Shein melepaskan pelukannya, dan kembali berbaring diatas paha Ivvi.

Lebih nyaman daripada bantal ternyata.... Shein memejamkan matanya lagi, wajahnya sedikit blushing setelah melakukan itu.

"a-aku....aku...", ia merasakan dirinya gagap sesaat *digoreng*

dan Ivvi ingin mengungkapkannya, ia harus melawan rasa malunya

"aku!", serunya lagi

"aku mencintaimu sayang...", ucapnya pelan, beda sekali dengan seru-annya yang tadi, ia menatap shein dengan pandangan yang seperti ini >> o//////////_/////////o

"su...."

"sudah, jangan ikutan menatapku seperti itu...", Ivvi menutup matanya karna salting.

dilihatnya shein bergerak dan tidur diatas pahanya..
wajahnya terkesan mengatakan 'nyaman...kaya bantal...'

Ivvi langsung seperti ini >>

"jadi kau menganggapku bantal yaa...", ia meng-kretek-an (?) ari-jarinya *kretek*

"aku mencintaimu sayang..."

Shein puas sekali setelah mendengar Ivvi mengatakannya. Dia hanya tersenyum saja menanggapinya, senang sekali tentunya.

Shein membuka matanya lagi, menatap wajah Ivvi yang blushing. Dia juga sangat menikmati ketika Ivvi sedang blushing seperti itu.

"sudah, jangan ikutan menatapku seperti itu..."

"Memangnya salah jika aku menatapmu seperti ini, Ivvi?" tanya Shein lembut."Aku jadi ingin mencium-mu lagi," Shein mengatakannya dengan sangat pelan. Entah Ivvi mendengarnya atau tidak.

Shein kemudian melihat reaksi Ivvi lagi setelah dia tidur diatas paha-nya.

"jadi kau menganggapku bantal yaa..."

"Tentu saja tidak," Shein tertawa."Kau lebih dari sekedar 'bantal'," Shein tersenyum penuh arti kemudian kembali memandang Ivvi lagi.

Melihat salju yang belum berhenti, Shein menjadi teringat lagi dengan dongeng Snow Maiden itu.

"Kau tau dongeng snow maiden, Ivvi?" tanya Shein pada Ivvi pelan.

oh dear...shein membuatnya blushing kepayang hari ini.
wajah Ivvi sekarang semerah tomat, dan semerah kepiting rebus

"Memangnya salah jika aku menatapmu seperti ini, Ivvi?"

"apakah aku punya alasan lain, selain malu ditatapmu sayang ?", Ivvi memencet-mencet tangan shein dengan wajah sangat merah tentunya, ia malah balik nanya

"Aku jadi ingin mencium-mu lagi,"

Ivvi kurang mendengarnya dan ia meminta shein untuk mengatakannya lagi.
"apa ?"

"Kau lebih dari sekedar 'bantal',"

"berarti kau menganggapku kasur...", Ivvi >>

"Kau tau dongeng snow maiden, Ivvi?"

"snow maiden ?", ucap Ivvi belum mengenal dongeng tersebut.

"apakah aku punya alasan lain, selain malu ditatapmu sayang ?"

"Tidak ada," jawab Shein langsung, masih menatap Ivvi terus."Walaupun kau galak tetap saja kelemahanmu terletak disitu, Ivvi," Shein sudah tau betul sifat Ivvi tentunya.

"apa ?"

Shein menatap Ivvi, kemudian menarik pelan tangan Ivvi sehingga Ivvi terdorong kedepan dan mencium Shein yang sedang berbaring diatas pahanya (ciuman di bibir tentunya).

"Aku bilang aku ingin mencium-mu lagi," jarak antara wajah Ivvi dan Shein saat itu masih berdekatan sekali.

"snow maiden ?"

Sesuai dugaan Shein, Ivvi belum mengetahui tentang dongeng itu. Dongeng favoritnya ketika cuaca sedang bersalju seperti ini.

"Mau kuceritakan? Ini dongeng favoritku dulu. Dongeng ini juga diambil berdasarkan tempat ini."