Valentine's Day [RP EVENT]

"berarti jika setelah aku menikah denganmu, aku langsung mati dong ?"

"HAHAHA, kalaupun aku harus mati pada saat itu, mungkin aku akan mati dengan bahagia," jawab Shein sungguh-sungguh.

Shein pun masuk kedalam butik itu.

Lokasi : Didalam butik

"se-selamat datang..."

Shein hanya membalas dengan tersenyum saja, dan mulai memilih-milih baju.

"Pilih saja baju yang kau suka, Ivvi. Kalau mau cobalah dulu," Shein tidak sabar melihat Ivvi memakai gaun.

"HAHAHA, kalaupun aku harus mati pada saat itu, mungkin aku akan mati dengan bahagia,"

"kasian sekali jika ternyata aku sudah menikahimu..dan mempunyai anak..lalu kau langsung mati begitu saja..", ucap Ivvi masih berdebat dengan kekasihnya itu.

"Pilih saja baju yang kau suka, Ivvi. Kalau mau cobalah dulu,"

butik itu sebelumnya tidak terlalu sepi, hingga Ivvi dan shein datang dan sambil sibuk berbicara berdua, tempat itu terkesan sangat ramai rasanya.

mau tidak mau Ivvi menuruti kata shein, dan mencari gaun yang cocok untuknya.
Ivvi menyuruh saah satu pelayan sana untuk memilihkan baju yang cocok dan pas untuknya.

dan beberapa baju sudah ada ditangan sekarang, Ivvi pun mencoba semua baju itu satu persatu dan akhirnya menemukan gaun berwarna merah jambu muda (seperti warna sakura) dengan corak bunga merah mawar merah indah, gaun yang panjang namun masih bisa membuat Ivvi bergerak dengan nyaman. cantik sekali...

Ivvi memakainya, ia berputar-putar dan bolak balik ke cermin...sang pelayan hanya melihatnya kagum, Ivvi pantas menjadi model

Ivvi masih tidak tau apa penampilan bajunya sudah baik atau tidak, ia berjalan dengan memakai gaun itu serta sepatu berhak cukup tinggi berwarna merah jambu tua. ia mengelilingi butik itu dan membuat pelanggan disana terpukau, apa yang dilakukannya ? mencari shein untuk menilai gaunnya...

"kasian sekali jika ternyata aku sudah menikahimu..dan mempunyai anak..lalu kau langsung mati begitu saja.."

Shein terdiam sejenak. Dia bingung mau menjawab apa.

"Punya anak ya...," Shein membayangkan dia mempunyai anak, mengajarkannya segala hal, yang pasti akan menyenangkan sekali."T-tentu saja, aku tidak mau mati begitu saja. Aku kan hanya mengibaratkan rasa senangku seperti itu..."

Shein pun menunggui Ivvi yang sedang mencoba bajunya sambil memilih-milih jas yang akan dikenakannya nanti.

Ivvi ternyata sudah selesai berganti pakaian, dan gaun yang sekarang Ivvi pakai benar-benar membuat Shein takjub (ya setidaknya dia merasa beruntung sekali mempunyai pacar secantik Ivvi).

"Ivvi...," Shein speechless. Ivvi yang biasanya tomboy terlihat sangat anggun dengan baju itu."Kau cantik sekali," puji Shein pada pacarnya itu.

"T-tentu saja, aku tidak mau mati begitu saja. Aku kan hanya mengibaratkan rasa senangku seperti itu..."

"mfft...", Ivvi menahan tawanya melihat shein yang mencari alasan

"Ivvi...,"

"ah...", ia mendengar suara shein, dan dia langsung melihat ke sumber suara. dan menemukan shein bengong melihat Ivvi.

oh iya, gaun Ivvi yang berwarna merah jambu muda dengan hiasan mawar merah gelap..yang tidak berlengan namun gaun ini sangat panjang, yaa ~ bisa dibayangkan bukan ?

"Kau cantik sekali,"

belum Ivvi menanyakan penampilannya shein, sudah menjawabnya lebih dulu. wajah Ivvi memerah mendengarnya, sepakaetlah dia serba merah jambu ditubuhnya.

"aku kan tidak dandan dan rambutku masih berantakan...", Ivvi mencari alasan, bahwa sebenarnya dia belum cantik malam ini.

Shein masih memperhatikan Ivvi, takjub.

"Kau memang cocok dengan warna merah, Ivvi. Dan warna merah muda itu membuatmu terlihat lebih feminim," Shein sok mengomentari.

"aku kan tidak dandan dan rambutku masih berantakan..."

"Tenang saja Ivvi. Di butik ini juga ada penata rambut professional. Butik ini memang dikhususkan untuk orang-orang yang ingin pergi ke pesta," Shein menunjuk kesudut lain toko itu.

Shein masih belum sempat memilih baju yang akan dipakainya nanti, karena tadi keburu takjub melihat Ivvi dengan gaunnya.

Ivvi hanya mengangguk-angguk kecil dan memalingkan wajahnya untuk sebentar, "baiklah..aku akan didandanin sebentar..", ucap Ivvi memainkan jarinya dan pergi kerah pelayan yang memberinya jalan utnuk keruangan perias.

dan Ivvi pun dirias wajahnya, rambutnya oubn digerain indah, dia tambah seperti bidadari malam itu, ia pun tidak yakin bahwa yang dicermin itu adalah dia sendiri.


time : until 8.15 PM

Ivvi menunggu diruanga yang dekat dengan pintu keluar, dia sudah sepenuhnya dipoles dengan cepat. dan menunggu shein selesai sekarang..

"baiklah..aku akan didandanin sebentar.."

Shein mengangguk dan merelakan Ivvi sebentar kepada penata rambut itu. (?)

Sementara Ivvi didandani, Shein masih memilih jas pesta yang cocok dengannya. Akhirnya dia memutuskan memilih jas wakrna hitam saja, dengan dalaman kemeja yang berwarna biru tua. Warna kesukaannya.

Shein langsung memakai jasnya, dan membayar ke kasir (termasuk gaun Ivvi dan si penata rambut juga).

Time : 8.17 PM

"Ivvi aku sudah selesai," Shein keluar dengan jas yang baru dibelinya itu. Dia memperhatikan Ivvi dari atas sampai bawah.

Dia semakin cantik kalau rambutnya sudah digerai seperti itu... Shein tidak berhenti-berhenti memperhatikan Ivvi, mengaguminya.

"Ivvi aku sudah selesai,"

suara yang ditunggu-tunggu Ivvi akhirnya terdengar, ia langsung mendongakan kepalanya dan melihat shein yang sudah sangat rapih, bersih, wangi, dan tampan dan sayang PM-nya Ivvi malah ngebayangin papih yang kaya gitu bukan ngebayangin shein *digoreng*

Ivvi berjalan mendekai shein dengan tersenyum lebar, dan berhenti sekitar 2 meter didepannya.
"selamat malam tuan...", Ivvi membungkukkan badan dan menaikan sedikit gaunnya yang panjang. sungguh...anggun sekali dia malam ini..

oot : kok malah aku yg dibayangin ?

"selamat malam tuan..."

Shein jujur, merasa kaget. Sifat Ivvi yang tsundere itu berubah 360 derajat menjadi seorang wanita yang anggun sekali.

Dan sekarang seperti seorang lady, Ivvi membungkukkan badan dan menaikan sedikit gaunnya.

"Selamat malam, Lady Ivvi," Shein tersenyum."Maukah anda pergi ke pesta bersamaku?" Shein bertanya dengan sopan.

oot : pasti....pasti...*ngebayangin* (?)
__________________________________

"Maukah anda pergi ke pesta bersamaku?"

"dengan senang hati tuan shein...", ia membungkukkan badannya lagi dan mendekati shein serta memegang erat lengannya.

dalam benak Ivvi, sebenarnya dia geli ingin tertawa dengan sikapnya yang berubah begini..tapi dia senang karna dirinya seolah-olah akan menikah dengan shein (?)

oot : sayang juga pasti cantik *ngebayangin juga* <3
_____________________________

"dengan senang hati tuan shein..."

Shein tersenyum, melihat Ivvi yang menggandeng lengannya juga.

Mereka tidak perlu menaiki mobil lagi. Karena ballroom itu sangat dekat darisana. Hanya tinggal berjalan saja, pasti sudah sampai disana.

Shein berjalan dengan Ivvi disampingnya. Rasanya senang sekali, seperti pasangan yang habis menikah.

Shein memperhatikan Ballroom yang kini sudah ada didepannya.

"Baiklah, kita masuk sekarang."

Shein pun masuk ke Grand Ballroom Sabrie itu.

Lokasi : Di dalam grand ballroom sabrie

Ternyata didalam sudah cukup ramai. Tapi untungnya pesta dansanya belum dimulai. Bisa dibilang Shein dan Ivvi belum terlambat.

oot : engga sih~ aku biasa aja ~uwooo
______________________________

mereka berjalan dengan pelan tapi pasti, dan akhirnya mereka sampai pada grand ballroom itu

Lokasi : didalam Grand Ballroom sabrie, yang terletak disebelah sabrie tower

ramai sekali, itulah yang mereka lihat

dari rakyat biasa sampai bangsawan, dari yang muda samapi yang tua
semuanya ada disana sedang beribincang, tertawa, dan ada juga yang saling tersenyum karna lagi PDKT

"fuah...ramai sekali..", ucap Ivvi melihat kesekeliling

banyak sekali gadis-gadis muda yang cantik dengan gaunnya yang indah, dan banyak juga pria pria yang tampan dengan toxidonya yang gagah.

Ivvi megenggam erat lengan shein, takut ia terbawa arus

dan dilihatnya pria tua yang tadi pagi memberi brosur kepada Ivvi.
pria tua itu juga melihat Ivvi dan mendekati Ivvi dan shein.

"jadi ini romeo-mu ?", tanya pria itu dengan tersenyum kearah shein dengan sopan.

"apa maksudmu..", jawab Ivvi dengan wajah memerah.

"fuah...ramai sekali.."

Shein mengangguk. Sebenarnya dia sendiri tidak terlalu menyukai tempat ramai seperti ini. Sudah jelas alasannya, karena dia akan semakin sulit untuk bermesraan dengan Ivvi seperti di tempat sebelumnya. Tentu saja laki-laki ini sangat tau sopan santun, dan lebih memilih untuk bertindak seperti bangsawan-bangsawan lainnya.

Disana terdapat juga banyak bangsawan (tentu saja) yang Shein kenal. Shein hanya menyapa para bangsawan itu dengan senyuman saja.

"jadi ini romeo-mu ?"

Shein melihat ke arah pria itu, yang sepertinya kenal dengan Ivvi. Shein tentu balas tersenyum juga.

"apa maksudmu.."

"Kenalanmu, Ivvi?" tanya Shein curiga.

"Kenalanmu, Ivvi?"

"ah..dia yang mengasih ku brosur pesta dansa di grandballroom ini..", ucap Ivvi menjelaskan.

pria itu hanya tersenyum saja, "dan sudah saya duga nyonya anda salah satu dari pasangan hangat yang berdansa di ballroom malam in..."

tepat. pria tua itu seperti meramal saja..
Ivvi dan Shein hadir di pesta dansa itu, malam ini..

"hey romeo...julietmu sangat cantik malam ini..kenapa kau tidak mengajaknya berdansa disana", kata peria tua itu berbisik ke arah shein dan menunjuk ke lantai dansa ditengah-tengah ballroom itu.

dan Ivvi yang tidak mendengar hanya memainkan rambutnya yang tergerai

oot : gak ngerti caranya dansa, yang
_____________________________

"hey romeo...julietmu sangat cantik malam ini..kenapa kau tidak mengajaknya berdansa disana"

Shein mengangguk saja, tapi dia menyadari satu hal yang benar-benar fatal yang telah dikatakan oleh pria itu.

"Tapi namaku Shein, jangan samakan aku dengan romeo dicerita itu," Shein memang membenci kisah romeo dan juliet, jadi dia agak kesal juga dipanggil seperti itu.

Shein kini memperhatikan Ivvi lagi. Musik klasik mulai dilantunkan, dan pasangan-pasangan lainnya sudah memulai dansanya.

Tiba-tiba saja Shein menjadi agak gugup. Mungkin gara-gara penampilan Ivvi yang berbeda dari biasanya.

"Ivvi, ayo kita berdansa juga," Shein mengulurkan tangannya lagi, menunggu Ivvi menggenggam tangannya, baru dia memulai dansanya.

oot : apa lagi aku
___________________________________

"Tapi namaku Shein, jangan samakan aku dengan romeo dicerita itu,

"terserah mu tuan, lagi pula aku juga tidak bermaksut menyamakanmu dengan romeo yang dicerita itu...", jawab pria tua ini sambil meninggalkan Ivvi dan shein disana.

okey, sekarang apa yang Ivvi lakukan ? dia hanya diam, dan bengong melihat orang-orang yang beramaian disana.
tidak sedikit juga orang yang melihat Ivvi terus.
1. Ivvi tidak suka tempat ramai, apalagi dengan nuansa formal..minyak wangi orang-orang tercampur menjadi aneh.
2. dia tidak bisa berdansa, apa jadinya dia berada di pesta dansa, namun tidak bisa berdansa
3. tidak ada satu pun yang ia kenal dipesta dansa ini selain shein.

"Ivvi, ayo kita berdansa juga,"

"tetapi aku tidak bisa berdansa..", jujurnya dan memegang tangan shein tidak mengerti.

"tetapi aku tidak bisa berdansa.."

"PM-ku juga tidak bisa berdansa Tidak apa-apa, tinggal ikuti alurnya saja," Shein tersenyum lembut pada Ivvi.

Rasanya sudah lama sekali tidak berdansa dengan Ivvi. Lagipula dansa yang sekarang dipraktekkan adalah dansa klasik, jadi mungkin tidak akan terlalu susah.

Shein memegang erat tangan Ivvi, dan menariknya pelan untuk masuk ke arena balap dansa.

"PM-ku juga tidak bisa berdansa Tidak apa-apa, tinggal ikuti alurnya saja,"

Ivvi hanya mengangguk pelan, dan mengikuti shein ke lantai dansa tersebut.

okey sang PMnya Ivvi malah ketawa membayangkan apa yang terjadi karna PM-nya shein juga ga tau gimana cara dansa
kita pasangan yang bersahaja sekali ya sayang (?) tidak nekoneko~

Ivvi sekarang sudah tepat dihadapan shein sambil memegang tangannya, ia menatap shein terus dengan wajah polosnya. semakin cantik bukan ?

"lalu bagaimana ?"

"lalu bagaimana ?"

Shein ingat, langkah pertama yang harus dilakukannya adalah mengatur gerakan kakinya. Pada dansa waltz, biasanya memakai 'langkah kotak'.

STEP 1

Lakukan langkah kotak, yaitu langkah kaki pria dan wanita berlawanan. Jika pria melangkahkan kaki kiri, maka wanita melangkahkan kaki kanan, dan jika pria maju, maka wanita mundur. Shein mulai memperagakan hal ini dengan Ivvi.

Dia mulai memeluk Ivvi, tapi tetap dalam keadaan berdansa.

"Ivvi, lakukan gerakan kaki yang berlawanan denganku," Shein berbisik ditelinga Ivvi, masih tetap fokus berdansa

berterimakasihlah pada om google yang telah memberi saya ide untuk membuat kursus dansa waltz ini

oot :
____________________________________

"Ivvi, lakukan gerakan kaki yang berlawanan denganku,"

Ivvi menuruti apa kata shein, dan ia menggerakan kakinya berlawanan dengan kaki shein yang juga bergerak.

dan ia pun mulai bisa mengontrol kakinya dengan pelan agar tidak terinjak kaki shein pada dansa waktu itu.

mereka seperti cinderella dan pangerannya

"sepertinya, aku mulai bisa mengikutinya...", ucap Ivvi sambil berbisik juga

oot : tinggal ngetik aja di google, aku udah dapet caranya...
_____________________________________

Shein kagum pada Ivvi. Dia mengaku tidak bisa berdansa, tetapi Ivvi sudah bisa menguasai tahap pertama. Kalau orang yang benar-benar awam dalam berdansa waltz, pasti orang itu akan menginjak kaki pasangannya terus.

"sepertinya, aku mulai bisa mengikutinya..."

"Bagus, Ivvi. Ternyata kau berbakat dalam berdansa, padahal kau mengaku tidak bisa berdansa tadi," Shein mengikuti gerakan Ivvi, dan sebentar lagi beralih ke tahap kedua.

Tahap kedua adalah menyeimbangkan tubuh. Shein yakin Ivvi sudah menguasai ini dilihat dari gerakan sebelumnya.

Mari diskip ke tahap ketiga.

STEP 3 : Langkah Putaran

Ini gerakan yang paling indah, yaitu wanita melangkah berputar di bawah lengan pria dan wanita yang tetap berpegangan. Dimulai dengan gerakan setengah kotak, putaran dibawah lengan, dan ditutup dengan gerakan setengah kotaklagi.

Shein melakukannya, Shein mengangkat Ivvi sambil berputar, pasangan yang lainnya juga melakukan hal yang sama dengannya. Setelah putaran itu, dilanjutkan lagi dengan langkah pertama.

"Bagus, Ivvi. Ternyata kau berbakat dalam berdansa, padahal kau mengaku tidak bisa berdansa tadi,"

"kau tidak ingat, dulu kita pernah berdansa, dan apa yang terjadi ? aku berkali-kali menginjak kakimu sayang...", Ivvi memberitahu sambil berbisik, dan berhati-hati dalam penginjakannya (?)

dan tiba-tiba shein mengangkat tubuhnya keatas, mau tidak mau Ivvi kaget dan langsung berpegangan diatas bahu shein.
dan akhirnya tubuhnya diturunkan lagi, wajah Ivvi memerah.

"a-a...a...", ucapnya gagap (?)

ia kembali berdansa dengan shein, dan berputar-putar dibawah tangannya seperti yang lain. impressive...

"kau tidak ingat, dulu kita pernah berdansa, dan apa yang terjadi ? aku berkali-kali menginjak kakimu sayang..."

"Tapi hari ini banyak kemajuan, Ivvi sayang," Shein mendekati wajah Ivvi, masih tetap dalam keadaan berdansa.

Shein tertawa kecil memperhatikan Ivvi yang sepertinya agak kaget diangkat tiba-tiba oleh Shein. Wajahnya jelas sekali memerah.

"a-a...a..."

Shein semakin ingin memeluknya lebih erat. Dia terus memperhatikan Ivvi, tidak mengalihkan perhatiannya sama sekali dari perempuan itu

oot : sayang di YM tadi off?

"Tapi hari ini banyak kemajuan, Ivvi sayang,"

wajah shein yang mendekat membuat wajah Ivvi semakin memerah.

"jika kau menciumku..lipstik yang kupakai akan luntur, dan wajahku kembali jelek..", alasan Ivvi, sambil menatap shein dengan wajah yang memerah.

dan orang-orang yang berdansa dilantai dansa itu seketika melambatkan gerakannya, lampu-lampu yang tadi bersinar, meredup dan meremang gelap..
orchestra pun mengganti lagu yang dimainkannya dengan lagu klassik dengan nada minor (lambat)...

"jika kau menciumku..lipstik yang kupakai akan luntur, dan wajahku kembali jelek.."

Shein tersenyum mendengar alasan Ivvi itu.

"Aku tidak akan mencium-mu disini, Ivvi. Mungkin ditempat selanjutnya aku akan menciummu lagi, jadi bersiap-siaplah," Shein masih memeluk Ivvi dengan erat.

Di dengarnya lagu classicnya mulai melambat. Sebentar lagi pasti pesta dansa ini selesai.