Valentine's Day [RP EVENT]

Sebelum mengikuti Event , harap membaca peraturan-peraturan berikut ini :

1. Latar tempat, waktu, tidak ditentukan. Jadi Bebas memilih tempat mana dan pada jaman apa yang cocok untuk ber-roleplay ria

2.
Boleh membuat topik sebelum EVENT berlangsung (Pre-Event) bagi yang
chara yang belum saling mengenal. Bagi yang menginginkan langsung ke
topik Eventnya, boleh langsung ke Event dengan menambahkan tag [Event]
atau [Pre-Event] di depan judul topik

3. Dipersilahkan membuat adegan semesra-mesranya (mengingat ini event valentine).Tapi saya tegaskan, jika ingin membuat RP 17+, harap memberikan 'Warning' terlebih dahulu di topik tersebut

4. Batas waktu EVENT ini adalah sampai hari Minggu, 14 Februari nanti

5. Character yang boleh masuk ditopic ini hanya Shein Einverd dan Ivvi saja

_________________________________________________________

Location : Di Depan Grand Ballroom, Kota Sabrie, dekat Menara Sabrie
Time : 09.00 AM

Pagi hari di Kota Sabrie, hari itu tepat dimana hari yang terkenal sebagai Hari penuh dengan Kasih Sayang, pada Umumnya disebut sebagai "Hari Valentine". di tanggal 14 Februari ini, salju masih tampak terlihat dipinggiran kota. kemungkinan turunnya salju pada malam penuh kasih sayang ini mungkin akan terjadi.
ratusan toko Makanan dan Pernak-pernik di Kota Sabrie menjual berbagai barang-barang yang mempunyai makna kasih sayang,selayaknya seperti bunga, coklat, boneka, bahkan perhiasa-perhiasan cantik.
saat ini cuaca sangatlah cerah, hangatnya sinar matahari bisa dirasakan ditengah-tengah keramaian kota.
beberapa pasangan meramaikan kota itu, bahkan tidak sedikit anak kecil yang sedang bermain didekat sana.

Ivvi berjalan dengan membawa bungkusan yang berisi kantung croissant hangat, serta termos kecil berisi coklat hangat. ia berjalan melihat pemandangan bernuansa merah jambu dipinggiran kota, tidak hanya itu banyak kaum muda yang sedang bermesra-mesaraan didepannya.

"pagi-pagi udah mesra-mesraan... ", ucapnya sambil menghirup coklat hangat ditermos kecilnya.

diujung jalan terlihat seorang bapak-bapak tua yang memeberikan brosur, Ivvi mendekati bapak-bapak itu..niatnya, dia hanya ingin membantu.

"selamat pagi...", sapanya

bapak-bapak tua itu tersenyum hangat melihat Ivvi, ia memberikannya brosur tersebut. brosur berisi Perayaan Malam Valentine di Grand Ballroom Sabrie.

Ivvi terus membacanya..

acara itu umum bagi siapa saja, asalkan mereka adalah pasangan yang hangat pada hari kasih sayang itu. mereka diperbolehkan untuk berdansa dan ditemani alunan orchestra yang merdu.

"apa-apaan ini...pasangan hangat...", terbayang lah wajah bodoh shein di otaknya

wajah Ivvi menjadi merah seketika, ia langsung mengembalikan brosur itu ke bapak-bapak tua. namun, bapak-bapak tua itu menahan tangan Ivvi dan tersenyum melihatnya..
"kau akan menjadi salah satu dari pasangan hangat yang berdansa di ballroom malam ini nona...", katanya

Ivvi hanya menoleh dengan heran, dan berjalan kembali...dan pada akhirnya brosur itu masih dipegangnya dengan erat..

_______________________

come in !

Lokasi : masih dikediaman Einverd
Time : sekitar jam 8.30 AM

Shein Einverd. Siapa lagi yang tak kenal dengan tuan dari keluarga bangsawan terkemuka di Inggris, Einverd Family. Dia sudah bangun pagi-pagi sekali, tepatnya jam 5 pagi hanya untuk mempersiapkan kencannya hari ini.

14 FEBRUARI, Shein Einverd membulati tanggal itu dikalendernya besar-besar. Kenapa? Tentu saja karena pada tanggal itu dia akan kencan dengan Ivvi.

Setelah selesai memakai baju yang menurutnya paling bagus, Shein berkaca di depan cermin.

Tidak ada yang lebih sempurna dariku kan? pikir Shein, seperti biasa narsis tingkat tinggi.

Setelah selesai dengan urusan memuji dirinya sendiri, dia pergi ke taman dan memetik beberapa bunga rosa alba untuk diberikannya pada Ivvi, kekasihnya.

"Tidak ada yang aneh denganku kan, Nadine?" tanya Shein percaya diri kepada salah satu maidnya. Maidnya buru-buru menggeleng yakin, lebih tepatnya takut pada masternya yang kalau sedang marah benar-benar menyeramkan itu."Hm, bagus. Sekarang tinggal menuju ke tempat dimana Ivvi berada."

Shein buru-buru masuk ke mobilnya, dan segera melesat ke Grand Ballroom, Sabrie.

coklat panas ditermosnya nyaris habis, croissant yang sudah mulai mendingin hanya tinggal satu. Ivvi sudah terlanjur kenyang..
dan akhirnya ia memutuskan untuk duduk sebentar ditaman dekat sana.

dilihatnya banyak burung-burung berterbangan yang sibuk mencari-cari biji-bijian yang berada di lantai taman.
Ivvi memotong sedikit croissantnya dan menyebarkan potongan itu didekat burung-burung tersebut.
berkumpulah burung-burung itu.

dilhatnya jam tangan dipergelangan tangan kirinya, tepat pukul 9.25 AM terlihat

tunggu sebentar, apa yang dilakukan wanita ini disana ? menunggu ? atau karan tidak punya pekerjaan saja ?..
diputuskannya lagi untuk membaca brosur yang diberikan bapak-bapak tua itu lagi.
Ivvi tidak bisa membayangkannya ia berdansa dengan pakaian yang sangat indah dimalam hari yang penuh dengan kasih sayang itu.

"susah...", ucapnya dengan nada kecil dan melipat kembali brosur tersebut dan memasukannya kedalam kantung blazzernya.

Lokasi : Di belakang Ivvi (?) / Di Depan Grand Ballroom
Time : 9.25 AM

Shein Einverd memarkirkan mobilnya didekat sana, tepat di belakang Ivvi. Kelihatannya perempuan itu sedang melamun, Shein berniat untuk mengejutkannya.

Perempuan itu suka dengan kejutan bukan? Shein mendekati Ivvi perlahan, dia masih memperhatikannya dari belakang.

"susah..."

"Apa yang susah, Ivvi sayang?" Shein Einverd memeluk Ivvi dengan tiba-tiba dari belakang.

"Apa yang susah, Ivvi sayang?"

jedeng..

terlalu hangat jika Ivvi dipeluk ditempat terbuka seperti ini, dan terlallu mesra baginya jika pagi-pagi sudah bermesra-mesraan..

Ivvi dengan kaget menengok ke belakang dengan tatapan seperti ini >>

~!@#$%^&*()_+!@#$%^&*()_

Data yang terjadi dibalik sensor yang diatas :
- diacak-acaknya ramut shein
- dilemparnya setengah potong croissant ke arah shein
- digigitnya lengan kanan shein
- dan kelakuan yang berbau 'kurang lembutan' lainnya (?)

"pagi-pagi, jangan bertingkah gila seperti itu shein...", ucapnya sambil menepuk-nepuk tangannya, masih terlihat urat-urat kecil dikepalanya. (namun agak blushing)

Shein merasa senang sekali pagi itu dia bisa menjahili Ivvi seperti biasanya. Sepertinya sudah lama sekali dia tidak bertemu dengan perempuan itu, hari ini dia ingin puas berkencan dengan Ivvi saja. Tak mau diganggu oleh siapapun.

Dirasakannya tangan kasar lembut Ivvi mengacak-acak rambut Shein yang tadinya sudah rapih, croissant yang dilemparkan kepadanya hampir mengotori baju kesayangannya hari itu, dan yang terakhir adalah gigitan di lengan kanan Shein.

Jujur, Shein sangat menyukai digigit seperti itu oleh Ivvi.

"pagi-pagi, jangan bertingkah gila seperti itu shein..."

"Hm...aku tidak gila sayang, kau tau kan semua pasangan melakukan hal seperti itu?" Shein menunjuk pasangan-pasangan lain disekitar sana yang sedang kasmaran."Kau yang bertindak gila, tiba-tiba menggigitku seperti itu, Ivvi."

Shein masih tersenyum mesum lagi, menggodai Ivvi.

"Hm...aku tidak gila sayang, kau tau kan semua pasangan melakukan hal seperti itu?"

"itu kan mereka, mengapa kau sampai terbawa suasana dengan tingkah kasmaran mereka ?", Ivvi tetap jutek

"Kau yang bertindak gila, tiba-tiba menggigitku seperti itu, Ivvi."

"apa maksudmu ? kau pantas mendapatkan bekas gigitan ku dilengan itu", lanjut juteknya.

Ivvi kembali duduk dikursi dekat sana dengan keras, sampai ia nyaris terpeleset dengan salju yang masih tersebar dilantai taman.

"itu kan mereka, mengapa kau sampai terbawa suasana dengan tingkah kasmaran mereka ?"

Shein semakin tertantang dengan sifat keras kepala Ivvi ini. Dia semakin ingin untuk 'menaklukan' Ivvi.

"Memangnya tidak boleh?" tanya Shein pura-pura lugu pada Ivvi."Aku kan pacarmu, wajar kalau aku melakukan itu, Ivvi."

"apa maksudmu ? kau pantas mendapatkan bekas gigitan ku dilengan itu"

Shein tertawa kecil mendengar pembelaan nona ini.

"Tentu saja aku pantas mendapatkannya, karena kau hanya akan melakukan ini padaku saja kan?" Shein tersenyum, mendekatkan wajahnya pada Ivvi.

Kemudian dia teringat dengan bunga yang dibawanya tadi.

"Ah ya, ini untukmu. Bunga rosa alba yang kupetik sendiri," Shein menyerahkan satu buket bunga rosa alba pada Ivvi.

"Memangnya tidak boleh?" tanya Shein pura-pura lugu pada Ivvi."Aku kan pacarmu, wajar kalau aku melakukan itu, Ivvi."

wajah Ivvi mulai memerah, "ti-tidak..hmmh...", ia menundukan kepalanya dan memainkan kakinya

"Tentu saja aku pantas mendapatkannya, karena kau hanya akan melakukan ini padaku saja kan?"

"yang lain juga akan kuberikan gigitan itu jika berani memelukku tiba-tiba didepan umum...", alasannya

dilihatnya shein memberikan buket bunga rosa Alba
mata Ivvi langsung berbinar-binar

"Ah ya, ini untukmu. Bunga rosa alba yang kupetik sendiri,"

ia menerimanya, dan menhirup wangi bunga itu

"wangi...", ucapnya sambil tersenyum

"te-terima kasih...s-sa-sayang...", wajah Ivvi makin memerah, ia menoleh dan tidak berani menatap shein

Ivvi mulai salting, ia menumpahkan coklat panasnya yang sudah sedikit itu didekat meja taman.

"yang lain juga akan kuberikan gigitan itu jika berani memelukku tiba-tiba didepan umum..."

Shein mengangguk-angguk mengerti, tapi dia tau gigitan tadi 'khusus' diberikan padanya dan tidak akan diberikan kepada siapapun selain dia.

"Baiklah... tapi aku yakin, gigitan seperti itu khusus untukku saja kan?" tanya Shein yakin."Aku akan menjaga gigitan ini baik-baik," goda Shein lagi pada Ivvi.

Dia memperhatikan Ivvi kelihatannya senang dengan bunga rosa alba yang dibawakannya. Berarti tidak gagal, pembukaan kencannya kali ini.

"te-terima kasih...s-sa-sayang..."

Shein tersenyum penuh kemenangan. Dia sudah membuat Ivvi blushing + akhirnya memanggilnya dengan panggilan 'sayang' juga.

"Sama-sama sayang," jawab Shein senang, kemudian dia duduk disebelah Ivvi.

"Aku akan menjaga gigitan ini baik-baik,"

"apa maksudmu ? kenapa kau malah kesenengan ?!", ucapnya sambil menutup wajah merahnya.

dilihatnya shein mulai menggodanya lagi dan mendekatinya, Ivvi hanya duduk biasa dengan tampang jutek...

"kenapa ?", Ivvi berbicara kepada shein namun penglihatannya kearah yang lain *salting*

"apa maksudmu ? kenapa kau malah kesenengan ?!"

Shein tertawa, benar-benar puas melihat Ivvi yang blushing dan keheranan dengannya. Baginya itu sangatlah menyenangkan.

"Tentu saja aku senang jika kau yang menggigitku. Biar kuberitau hal yang belum kau ketahui, Ivvi," Shein tersenyum lagi, puas menjahili Ivvi."Gigitan seperti itu biasanya dilakukan pada pasangan yang akan bertunangan pada berpuluh-puluh tahun yang lalu."

Shein hanya mengarang cerita saja, tentu saja. Dia ingin melihat reaksi Ivvi selanjutnya.

"kenapa ?"

"Kenapa apanya?" Shein mulai menggosok-gosokkan kedua tangannya yang dingin. Dia kemudian memperhatikan Ivvi, dan segera memegang tangannya."Dingin ya..."

Shein tidak akan tau apa yang akan terjadi padanya selanjutnya

"Gigitan seperti itu biasanya dilakukan pada pasangan yang akan bertunangan pada berpuluh-puluh tahun yang lalu."

Ivvi >>

"aku tidak akan tertipu untuk kedua kalinya tentang ciuman tidak langsung itu shein.." , >>

"Kenapa apanya?"

"kenapa kau tidak sibuk ? biasanya kau sibuk dengan perusahaan buku-bukumu dan pekerjaanmu..", ucapnya dengan nada lesu.

"Dingin ya..."

"sangat..", akhirnya Ivvi bisa jujur jika sekarang ia dalam keadaan kedinginan. ia hanya diam tangannya dipegang oleh shein, hangat..

ia melihat lagi kesekeliling pinggiran kota, disana terdapat Sabrie Tower yang sangat tinggi...jika dilihat pada malam hari, tower itu akan sangat indah dibandingkan dengan menara eiffel di perancis.

Shein terdiam sejenak. Ternyata cerita bohongannya sudah tidak mempan lagi pada Ivvi. Dia mulai berpikir cerita lainnya untuk menggodai Ivvi.

"aku tidak akan tertipu untuk kedua kalinya tentang ciuman tidak langsung itu shein.."

"Tentu saja, kau berbeda dengan perempuan yang lainnya. Kalau kau percaya pada cerita bohongku untuk yang kedua kalinya, mungkin aku akan menganggapmu sama dengan perempuan kebanyakan," jelas Shein mencari alasan, seperti biasa panjang lebar.

"kenapa kau tidak sibuk ? biasanya kau sibuk dengan perusahaan buku-bukumu dan pekerjaanmu.."

Shein terdiam lagi. Memang benar apa yang dikatakan Ivvi. Akhir-akhir ini Shein selalu saja sibuk dengan pekerjaannya. Tentu saja karena dia leader dari Einverd family, dia hanya memiliki sedikit waktu luang untuk bertemu dengan Ivvi.

"Karena hari ini hari khusus. Dan kudengar nanti malam akan ada yang menarik disini. Aku ingin menghabiskan waktuku sebisa mungkin bersamamu saja, Ivvi," jawab Shein jujur.

Diluar dugaan, Ivvi sama sekali tidak memukulnya atau menggigitnya ketika Shein memegang tangan Ivvi dengan tiba-tiba. Shein tau Ivvi sedang kedinginan.

Shein sendiri sebenarnya tidak terlalu kedinginan, dia sudah terbiasa dengan cuaca Sabrie yang rata-rata selalu dingin itu. Shein pun melepaskan syal miliknya dan memakaikannya pada Ivvi.

"Kau kedinginan kan?" tanya Shein lagi sambil tersenyum hangat."Ah ya! Bagaimana kalau kita jalan-jalan keliling Sabrie? Sambil menunggu malam, kita akan kembali kesini."

"Tentu saja, kau berbeda dengan perempuan yang
lainnya. Kalau kau percaya pada cerita bohongku untuk yang kedua
kalinya, mungkin aku akan menganggapmu sama dengan perempuan
kebanyakan,"

"maksudmu apa?", Ivvi >>

"Karena hari ini hari khusus. Dan kudengar nanti
malam akan ada yang menarik disini. Aku ingin menghabiskan waktuku
sebisa mungkin bersamamu saja, Ivvi,"

"apa tidak apa-apa..", ia berfikir kembali

"jangan memaksakan diri untuk bertemu denganku ketimbang dengan pekerjaanmu...", ia menghela nafas.

dan kemudian shein memakaikannya syal, Ivvinya diam dan mulai mengeluarkan uap dari mulutnya..
ia mencium aroma syal tersebut..

aroma rosa alba, aroma shein...

Ivvi masih menyiumi aroma dari syal tersebut.

dan tiba-tiba ia sadar dalam lamunanya.

"Kau kedinginan kan?"

"tidak juga...sepertinya kau yang kedinginan..", Ivvi malah balik nanya, karna tidak tau harus bicara apa

"Ah ya! Bagaimana kalau kita jalan-jalan keliling Sabrie? Sambil menunggu malam, kita akan kembali kesini."

jalan-jalan ? dari pagi sampai malam ?

"hmmh...apa hari ini kau benar-benar tidak ada pekerjaan ?", tanyanya lagi, Ivvi selalu memperhatikan shein yang selalu sibuk..dan ia tidak ingin mengganggunya

"maksudmu apa?"

"Bukan apa-apa kok," jawab Shein lagi, tersenyum misterius seperti biasanya.

Shein memperhatikan sekitarnya, menunggu Ivvi berbicara lagi kali ini.

"jangan memaksakan diri untuk bertemu denganku ketimbang dengan pekerjaanmu..."

"Aku sama sekali tidak keberatan. Aku lebih menyukai bersamamu seperti sekarang ini daripada harus duduk seharian di ruangan yang membosankan itu," Shein mengeluh panjang lebar.

Shein kembali memperhatikan burung-burung yang ada disekitar sana. Terbang bebas tanpa arah tujuan, mungkin sama sepertinya.

"tidak juga...sepertinya kau yang kedinginan.."

Shein tertawa lagi. Dia tau betul Ivvi bukanlah wanita yang bisa langsung berbicara jujur mengenai perasaannya.

"Tidak. Kau yang kedinginan, pakai saja syal-ku," kali ini sebuah balasan yang tidak terlalu panjang daripada sebelumnya.

"hmmh...apa hari ini kau benar-benar tidak ada pekerjaan ?"

"Tak usah khawatir soal pekerjaanku, Ivvi," Shein mendekati wajah Ivvi lagi."Hari ini aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu. Mau kan?" senyum mengembang diwajah Shein.

"Aku sama sekali tidak keberatan. Aku lebih menyukai
bersamamu seperti sekarang ini daripada harus duduk seharian di ruangan
yang membosankan itu,"

Ivvi hanya menghela nafasnya dan menatap shein.

"Tidak. Kau yang kedinginan, pakai saja syal-ku,"

yang Ivvi lakukan malah mengulurkan syal itu dan memakaikan untuk shein, jadilah satu syal untuk 2 orang.

Ivvi hanya diam, saja tnpa komentar bahkan dia bersiul-siul supaya ga dikira salting *digoreng*

"Hari ini aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu. Mau kan?"

okey, wajah sudah terlalu dekat mendekati wajah Ivvi...yang Ivvi takutkan adalah, wajah merahnya pasti ketahuan lebih jelas dari pada biasanya.

"terserah...", ia memalingkan wajahnya ketempat lain untuk menyembuknyikan merah-merah yang ada diwajahnya (bukan jerawat, tapi blushing) >> =//////////////=

Shein merasakan Ivvi yang memakaikan syal-nya pada Shein juga. Jadi mereka berdua memakai 1 syal. Itu cukup membuat Shein agak kaget.

"Ini syal yang paling hangat yang pernah kupakai seumur hidupku," walau terdengar agak berlebihan, tapi itulah yang Shein rasakan saat ini. Dia tidak berbohong.

"terserah..."

Shein tertawa pelan lagi. Dia tau Ivvi pasti sedang blushing berat, walaupun dia tidak bisa melihat wajah Ivvi dengan jelas karena wanita itu buru-buru menyembunyikan wajahnya.

"Baiklah, sekarang saja kita pergi," Shein mempersilahkan Ivvi untuk memasuki mobilnya.

"Ini syal yang paling hangat yang pernah kupakai seumur hidupku,"

hari ini adalah dimana Ivvi sudah banyak blushing karnanya.

"syal kan memang buat menghangatkan tubuh...", ia mencari alasan

akhirnya Ivvi dan shein berjalan menuju dimana mobil shein berada.

"Baiklah, sekarang saja kita pergi,"

"terima kasih pak supir...", ia naik dengan perlahan ke dalam mobil tersebut sambil tertawa.

dan mereka pun berangkat untuk berjalan-jalan, jalan-jalan hanya berdua... <3

"terima kasih pak supir..."

"Sama-sama, nona," Shein tersenyum, memperlakukan Ivvi seperti seorang putri, kemudian dia kembali menutupkan pintu mobil untuk wanita itu.

Sebelum Shein masuk ke dalam mobil juga, dia memeriksa sebentar kendaraannya terlebih dahulu, agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi tentu saja.

"Hm, sempurna," Shein kemudian segera memasuki mobilnya."Pakai sabuk pengamannya, nona," gaya bicara Shein kali ini lebih sopan dari sebelumnya, dia ingin merasakan menjadi supir sekali-kali (?)

Ivvi masih tertawa dengan perlakuan shein yang benar-benar seperti supir pada hari valentine itu

berbakat *digoreng*

"Pakai sabuk pengamannya, nona,"

cklek~

ia sudah memakainya dan kini Ivvi aman, ia hanya tersenyum sambil tertawa melihat shein yang ngomongnya kaya tukang angkot supir.

"perjalanan pertama kita kemana pak supir ?", ucapnya sambil menahan tawa

Entah kenapa Shein menikmati perannya sebagai bawahan dari nona Ivvi, atau secara kasar sebut saja 'supir'. Selama ini dia terus-terusan dilayani dengan baik karena dia adalah bangsawan, dan Shein belum pernah merasa seperti ini.

"perjalanan pertama kita kemana pak supir ?"

Dia memang sudah menyusun dari jauh-jauh hari tentang tempat-tempat yang akan dikunjungi olehnya dan Ivvi. Tapi dia agak khawatir, takut Ivvi tidak menyukai tempat pilihannya.

"Liat saja nanti, kau akan tau kita akan kemana," Shein sebenarnya berbicara seperti itu sambil berpikir, akan kemana sebenarnya mereka.

"Liat saja nanti, kau akan tau kita akan kemana,"

penglihatan Ivvi langsung menengok ke arah shein dan menaikan sebelah alisnya.

seperti disandra...

seiring Ivvi melihat arah jalan yang dilaju shein, Ivvi iseng memainkan handphonenya..

tettottettottettot..

"pak supir...kapan sampenya ?"

jujurIvvisaatitukayasayosamaayahsayokaloudahpergi

dan PM-nya si Ivvi mulai kasian dengan shein karna udah keterlaluan Ivvi nganggapnya supir

sebenarnya Ivvi masih penasaran, mau dibawa kemana dia sama kekasihnya itu

"pak supir...kapan sampenya ?"

"Sebentar lagi, nona," jawab Shein yang tetap fokus pada jalan didepannya.

Dia memperhatikan Ivvi yang sedang memainkan handphonenya, dan menebak-nebak Ivvi sedang apa saat itu.

Jangan sampai si Ducan sialan itu mengganggu acaraku hari ini, Shein langsung menyimpulkan pada Ducan, entah kenapa.

Pada belokan didepan, Shein berbelok dengan cukup tajam, dan sampailah disebuah taman bermain.

"Sudah sampai, nona," Shein keluar dan kembali membukakan pintu lagi untuk Ivvi.

"Sebentar lagi, nona,"

Ivvi hanya mengagguk2kan kepala saja.

ia melanjutkan memencet2 tombol handphonenya, dan tebak apa ? Ivvi malah online =)) *digoreng*

terdengar suara lagu anak-anak yang khas, Ivvi ingat lagu ini..
lagu ini terdengar jika ia pergi ke suatu taman bermain.

dilihatnya bayangan bianglala dari kaca, Ivvi melihatnya dengan tersenyum..

"Sudah sampai, nona,"

"jadi kesini ?", tanya sambil tersenyum ceria

"sudah lama sekali aku tidak kesini...", >> xD

Ivvi segera keluar dari mobil dan tersenyum melihat keramaian disana, tidak lupa..karna hari itu adalah hari Valentine, taman ria sabrie pun tidak kalah merah jambunya dengan kota sabrie