Valentine's Day [RP EVENT]

Wajah Ivvi masih memerah, lalu ia berjalan menuju biang lala bersama kekasihnya.

Saat shein mengatakan itu, Ivvi hanya tertawa saja melihatnya bagaikan punya pelayan bagi Ivvi

Dan Ivvi masuk dalam bianglala itu disusul shein, diruangan kecil berbentuk balok itu..mereka hanya berdua saja disana.

Bianglala pun menaikan ruangan itu semakin tinggi, semakin terlihatlah pemandangan kota sabrie dari kaca ruangan tersebut.

Ivvi hanya melihatnya dengan kagum, dan mulai memfotonya dengan kamera ponsel miliknya

"Waaah bagusnya...", ucap ia kagum.

Shein tentu lebih menikmati keadaan di bianglala itu daripada jet coaster yang berjalan cepat sekali. Ternyata tidak salah Shein memilih bianglala.

"Waaah bagusnya..."

Shein juga melihat pemandangan diluar lewat kaca. Benar-benar indah, dan tentu Shein takjub karena baru kali ini dia menaiki bianglala.

Shein kemudian mendekati Ivvi. Dia duduk disebelahnya, dan memperhatikan Ivvi dari jarak yang sangat dekat. Karena suasana disana memang mendukung, Shein memeluk Ivvi yang sedang sibuk memperhatikan pemandangan diluar.

"Ng... Ivvi..."

Ruangan itu jadi hening, dan tiba-tiba shein memeluk Ivvi yang sedang melihat pemandangan dari kaca.

"Eh...", sebelum Ivvi berkata, ia terlalu kaget meliat wajah shein yang semakin dekat dengan dirinya.

"Ke-kenapa shein ?", ucapnya dengan wajah yang merah jambu (?)

Semakin lama, ruangan itu menuju puncak teratas biang lala, terlihat sangat jelas kota sabrie.
Disana heninh, sepi, tidak ada suara hiruk pikuh, karna hanya ada shein dan Ivvi saja.

Shein mulai membelai rambut Ivvi, merasakan tiap helaiannya, dia juga masih memeluk Ivvi, sekarang menjadi lebih erat.

Ini waktu yang tepat... pikirnya yakin, dan akan memulai aksinya itu.

"Ke-kenapa shein ?"

Shein tidak menjawab. Dia kemudian memegang pipi Ivvi, mendekatkan wajahnya lagi. Sangat dekat, hanya berjarak beberapa senti saja. Shein kemudian mencium Ivvi di bibirnya. Shein melakukannya dengan perlahan dan lancar.

Semakin dirasanya ruangan itu semakin hening, rambut Ivvi dibelai oleh shein dengan pelan, dan shein pun masih memeluknya kali ini dengan erat.

Pertanyaan Ivvi tidak dijawab olehnya

Namun wajahnya yang mendekat seperti memberikan jawaban dari pertanyaan itu.
Wajah mereka sangat lah dekat, Ivvi yakin shein melihat sangat jelas wajah merahnya.
Dan tidak lama kemudian tepat ruangan itu pada puncak biang lala paling atas, bibir shein menyentuh bibir Ivvi dengan pelan-pelan.
Mereka berciuman..

Ivvi yang tampak kaget dan wajahnya sangat merah, akhirnya memejamkan matanya dan membiarkan bibir shein berada dibibirnya.

_________________
Jieeeeee sheiiiiin x33 unyuunyuunyu <33

Shein mencium Ivvi cukup lama. Dia tidak ingin momen itu berakhir. Dia ingin selamanya bersama dengan Ivvi. Tidak ada yang mengganggu, benar-benar menyenangkan.

Shein melepaskan ciumannya, tetapi jarak wajahnya dengan wajah Ivvi masih benar-benar dekat. Terlihat sangat jelas wajah Ivvi benar-benar memerah saat itu.

Shein kembali memeluk Ivvi, dan berbisik lembut padanya.

"Aku mencintaimu Ivvi...," bisiknya pelan dan lembut.

______________________
oot : ini dari pengalaman pribadi bukan?*slapped*

oke didalam tubuh Ivvi, organ-organ tubuhnya menjadi lebih cepat beraktifitas dari biasanya (?)
Jantungnya sangat berdebar-debar, pikirannya entah kemana
ia menjadi bisu sesaat, lebihnya lagi...dia tidak mengedipkan matanya ketika melihat shein dalam keadaan sedekat itu, apalagi dia sudah mencium bibirnya

perasaan Ivvi >>

"Aku mencintaimu Ivvi...,"

Ivvi mendengarnya, sangat mendengarnya..
ia gemakan didalam otaknya

Aku mencintaimu Ivvi..

Aku mencintaimu Ivvi..

Aku mencintaimu Ivvi..

shein membuatnya gila + bisu sesaat.
Ivvi hanya diam, dan tidak bisa bicara, dia menatap shein seperti ini saking kagetnya >> o/////////A/////////o

_______________
oot : hmm, emang kita dibianglala sayang kaya gini ? :))

Shein masih belum menjauhkan wajahnya, dia tetap menatap Ivvi dengan jarak yang sangat dekat. Memperhatikan kedua bola mata Ivvi yang berwarna hijau tua itu.

Setelah Shein membisikkan perasaannya pada Ivvi, terlihat jelas wajah Ivvi semakin memerah. Mungkin kalau Shein membisikkan lagi 3 kata itu bisa saja Ivvi pingsan karena blushing (?)

Shein mendekat ke bibir Ivvi lagi, 2 cm lagi mungkin mereka akan berciuman kembali. Tetapi Shein sengaja berhenti, dan malah tersenyum sambil membelai rambut Ivvi lagi.

"Wajahmu merah sekali, nona Ivvi," ucap Shein dengan senyum kemenangannya yang khas itu.

Putaran bianglala itu mulai melamban, karena sebentar lagi bianglala itu akan berhenti di dasarnya.

___________
oot : enggak, tapi aku ngarep kayak gitu...lololol

Ivvi hanya bengong melihat kelakuan supir kekasihnya yang membuat dia bisu.

"Wajahmu merah sekali, nona Ivvi,"

TING..

jati diri Ivvi yang asli, tiba-tiba terbangun dari tidurnya (?) (?) *digoreng Ivvi*

Ivvi >>

"APA YANG KAU LAKUKAN ?!", Ivvi berteriak namun masih dengan wajahnya yang merah.

seluruh pengunjung taman ria mungkin sedang kaget menengok sumber suara di bianglala.

pas sekali bianglala yang ditempati Ivvi dan shein sudah sampai dasar.

Ivvi keluar dengan wajah merah dan menjewer kuping shein keluar.

Ivvi >>

para pengunjung memperhatikan mereka berdua.

dan Ivvi pun menyeret shein, ke tempat restaurant.

lokasi : restaurant, di dalam Taman ria

Ivvi memesan makanan dengan muka yang dingin dan sapu tangan yang ia ikat untuk menutup setengah wajahnya *like maling* (?)



________________________
oot : =///////////= dasar sayangku..*lemparin 10 bantal ke sayangku*

"APA YANG KAU LAKUKAN ?!"

Shein cukup kaget mendengar Ivvi berteriak keras sekali. Padahal tadi sedang enak-enaknya bermesraan, sekarang suasana romantis itu sirna gara-gara Ivvi yang mulai kembali ke sifat tsundere-nya.

"AKU HANYA MENCIUM-MU, MEMANGNYA KENAPA?" Shein berteriak juga, bukan karena marah, tapi suasana disana mulai ramai.

Lalu dirasakannya Ivvi menjewer telinganya. Shein hanya bisa pasrah kalau hal seperti itu sudah terjadi.

Setelah keluar dari bianglala itu, Shein berusaha melepaskan jeweran Ivvi.

"Aku bukan anak-anak lagi, Ivvi. Tidak perlu menjewerku seperti itu," ucap Shein kembali merapihkan penampilannya lagi.

Lokasi : Restaurant

Shein tidak berbicara lagi saat itu, dia hanya memperhatikan tingkah laku pacarnya, dan tersenyum saja.

Dasar Tsundere... , Shein hanya memaklumi sambil mengangguk-angguk memperhatikan Ivvi.

oot : loh kok dilemparin bantal aku-nya

Ivvi hanya melihat daftar menu dengan tampang yang dingin walau wajahnya yang masih merah..
Justru itu dia menutup setengah wajahnya dengan kain, ditambah agar shein tidak menciumnya tiba-tiba..
Mungkin seperti tsundere kebanyakan orang melihatnya, tetapi sikap Ivvi disana seperti menyatakan dia salting.. *sang PM ngakak*

Ia sudah selesai memesan makanan itu, tebak apa yang dipesan Ivvi ?
- Soup Mushroom size large
- Lasagna size large
- Es teler 2 (?)
- cordon blue 2
- lemon tea

Mari para pembaca kita bacakan surat yasin ke Ivvi...*Ivvi goreng sayo* (sebenarnya karna PMnya yang laper )

Ia menatap shein yang malah senyam senyum melihatnya.

"mau pesan apa ?", tanyanya

Shein malah makin memperhatikan Ivvi, sambil senyum-senyum tentunya. Dia tentu saja tau, sifat Ivvi yang sering salting itu.

"Kenapa kau menutupi wajahmu? Aku kan jadi tidak bisa melihat wajahmu yang merah itu, Ivvi," sindir Shein lagi-lagi merasa menang.

Shein takjub juga setelah mengetahui Ivvi memesan cukup banyak makanan. Shein sendiri tidak pernah makan makanan sebanyak itu.

"mau pesan apa ?"

Shein melihat ke daftar menu-nya.

"Naxis Geaux Rain (baca : nasi goreng), dan baguette-nya satu saja,"jawab Shein santai."Minumnya cukup air putih."

Bukan karena Shein bokek, atau tidak memiliki uang. Sejak dulu Shein memang selalu makan secukupnya saja, tidak pernah berlebihan (karena ajaran kesopanan dll)

oot : dilebay2in ah itu nasi goreng

Dengan ucapan shein yang membuat Ivvi semakin seperti ini >> =////////////=**

Ivvi tidak menjawab perkataan shein, dia malah melempar garpu dan sendok kearah shein seperti ninja

Tepat sekali pelayan datang dan membawakan makanan mereka.

Pelayan itu langsung seperti batu melihat Ivvi melempar garpu serta sendok ke shein.

Botak saja kau selamanya !, pikir Ivvi seperti teru dan sang PM pun ngakak kembali

"Maaf, nyonya..pesanannya sudah datang..", ucap sang pelayan ketakutan melihat Ivvi.

"Terima kasih...apakah saya boleh minta garpu dan sendok yang lebih banyak ?", tanya Ivvi

Pelayan itu langsung cepat-cepat mengeluarkan sendok dan garpu yang banyak dari kantung celemeknya.

Dan sang PM ngakak melihat siksaan untuk shein itu *digoreng shein*

Melihat Ivvi melemparkan garpu dan sendok kearah Shein, Shein tenang-tenang saja. Malah dia meneguk teh yang sudah disediakan disana.

Shein menangkapnya dengan mudah. Kenapa? Tentu saja, kalau dalam hal ketepatan, dan ketangkasan dalam menangkap Shein tidak diragukan lagi kemampuannya (mengingat keahlian chara satu ini adalah memanah).

"Terima kasih...apakah saya boleh minta garpu dan sendok yang lebih banyak ?"

Shein tidak terlihat panik ataupun takut, dia kembali meneguk tehnya.

"Maaf, bisa diganti teh ini? Terlalu manis, dan cara kau memanaskannya sangat tidak professional. Seharusnya teh ini dipanaskan selama 6 menit. Tidak kurang tidak lebih. Aromanya pun terasa aneh, sungguh. Buat lagi teh yang cocok untukku," Shein mengomel panjang lebar, seperti biasa. Kalau sudah menyangkut masalah teh dia memang cerewetnya minta ampun.

Shein kembali tersenyum pada Ivvi, menantangnya.

Mendengar perkataan shein, pelayan langsung menunduk dan meminta maaf sedalam-dalamnya *lebay*..ia pun menggantikan teh yang seperti dipesan shein.

Ivvi semakin kesal, ia melempar sendok dan garpu itu terus menerus...

Semoga kau botak shein ! Yang licin sekalian...

Dan Ivvi diam, dan memakan semua pesanannya dengan waktu sekejap.

"Shein.....", ia memanggil shein.

"Kenapa kau tidak kunjung botak ?"

Dan PM ngakak kembali

Shein pun mulai memakan makanan pesanannya. Tidak terburu-buru sama sekali, dia memakannya tanpa ada nasi yang tercecer sedikitpun (harap dimaklumi, bangsawan).

Dia terlihat santai-santai saja walau Ivvi kelihatan kesal padanya. Justru dia sangat menikmati, menjahili Ivvi seperti itu.

"Kenapa kau tidak kunjung botak ?"

Shein tersedak. Baginya tersedak saat makan sungguh tindakan yang tidak sopan. Maka Shein buru-buru menghabiskan makanan yang ada dimulutnya terlebih dahulu.

"Botak ya... mungkin setelah aku menginjak usia tua nanti," jawab Shein sambil tersenyum."Lagipula aku awet muda, tidak akan terjadi hal seperti botak atau yang lainnya," ucapnya lagi dengan percaya diri yang tinggi.

Shein mengambil tissue dan mengelap mulutnya, benar-benar kelakuan 'tuan besar'.

Mendengar pernyataan shein dengan kesedaknya itu, Ivvi menahan tawanya setahan mungkin, wajahnya sangat merah, dan ingin sekali tertawa melihat tingkah laku shein yang sok model nan formal.

"ooh....", ucap Ivvi sambil menahan tawa

"Sayang sekali...mungkin jika kau botak, aku makin mencintaimu shein...", bohong Ivvi sambil menahan tawanya.

Ia meneruskan makannya lagi..

Tidak sampai 30 menit, makanan Ivvi habis dalam sekejap..pelan-pelan namun habis juga

"Lalu...."

"Mau kemana kita sekarang ?", tanyanya ke shein

Shein memperhatikan Ivvi lagi yang terlihat sedang menahan tawanya. Agak kesal juga rasanya, memang sifatnya menyebalkan seperti itu. Selalu cerewet dan melakukan hal-hal sesuai aturan yang ada.

"Sayang sekali...mungkin jika kau botak, aku makin mencintaimu shein..."

Shein terdiam sejenak. Dia kemudian mendekati wajah Ivvi lagi, menatap kedua mata hijau tuanya itu.

"Aku tidak melihat kau mengatakan seperti itu, dari matamu. Jangan membohongiku, Ivvi. Aku bisa membedakan orang yang berbohong dari matanya," Shein berkata dengan jelas, merasa menang untuk kesekian kalinya.

"Mau kemana kita sekarang ?"

"Itu rahasia, sayang," Shein tertawa jahil."Kau tinggal ikut denganku saja, dan lihat kejutan selanjutnya."

"Bagaimana yang kukatakan itu benar ? Jika aku akan semakin mencintaimu jika kau botak...", Ivvi menatap balik mata shein dengan tatapan yang sungguh2

"Kau sendiri yang bilang..jika kau sudah tua, kau akan botak...", ucapnya sambil memainkan jarinya.

Dan sekarang Ivvi sedang menunggu shein, apakah ia sadar apa yang diucapkan Ivvi..

Ivvi hanya menghela nafasnya, entah akan dibawa kemana dia..
Dengan memangkukan tangannya, ia menatap ke jendela yang memandang bianglala didalam restaurant.

"Bagaimana yang kukatakan itu benar ? Jika aku akan semakin mencintaimu jika kau botak..."

Shein tau Ivvi mengucapkannya dengan sungguh-sungguh. Tapi Shein segera membalikkan mukanya, tidak menatap Ivvi lagi. Entah, perasaannya campur aduk.

"Kau sendiri yang bilang..jika kau sudah tua, kau akan botak..."

Apa hubungannya dengan botak? karena Shein yang saat itu sedang error, dia tidak dapat menangkap maksud dari perkataan Ivvi dengan cepat.

Shein melihat Ivvi lagi, sedang menghela nafasnya.

Mungkin dia bosan denganku....

Shein kembali duduk, memperhatikan diluar sudah mulai turun salju.

Dilihatnya tidak ada respon dari shein

Ivvi kembali lagi menatap, jendela itu..

Dia benar benar tidak tau...
Hhh...jika aku mengatakannya, juga pun tidak akan ada respon darinya..

Semakin kelopal mata Ivvi mulai menutup penglihatannya, dan Ivvi pun tiba-tiba jatuh tertidur..
Ia tertidur dengan berpangku tangan dimeja..

Dalam salju yang turun seperti ini, Ivvi malah tertidur..
Bukannya salju yang indah di hari penuh kasih sayang ini lebih baik dilihat dan dikagumi ?
Mungkin Ivvi tertidur untuk melupakan niatnya buat mengatakan maksud dari hatinya kepada shein..

"mmh...sangat sayang sampai kau tua (botak)...", ngigaunya..

Shein masih memperhatikan keluar jendela. Melihat salju yang perlahan turun dengan indahnya.

"Snow Maiden," Shein ingat sekali dongeng yang sering claudia (maidnya) ceritakan padanya setiap turun salju.

Cerita tentang Snow Maiden/gadis salju yang selalu membuat Shein senang tiap kali diceritakan dongeng itu.

Dia kemudian melirik Ivvi pelan-pelan.

Ivvi tertidur ternyata.

"mmh...sangat sayang sampai kau tua (botak)..."

Shein mendengar jelas sekali igauan Ivvi. Dia sendiri masih tidak percaya, entah itu ditujukan padanya atau pada orang lain. Shein mengelus perlahan kepala Ivvi, sangat berhati-hati agar dia tidak bangun.

"Kau ini...," Shein tersenyum, masih memperhatikan Ivvi yang sedang tidur.

"zzzzz.....zz", Ivvi masih tertidur

Hawa yang dingin membuatnya tambah terlelap dengan kegiatan yang dilakukannya sekarang (?)

ia mengigau lagi...

"botak..." (?)

"zzzz....zz"

"gorila....", dengkurannya semakin ngaco

"zzzz...."

"...gorila....botak..."

entahkenapasangPMdalamkeadaankurangkerjaan

________________
@shein : bangunin dong~

"...gorila....botak..."

Shein hanya tertawa kecil saja. Tidak ada gunanya marah disaat-saat seperti ini. Dia terus-terusan memperhatikan Ivvi. Tadinya dia tidak tega membangunkan Ivvi, tapi Shein melihat ke jam tangannya. Menunjukkan tepat jam 3 sore.

Sebenarnya dari tadi handphone Shein terus-terusan berbunyi. Panggilan kerja, dan lain-lain. Tetapi dia tidak mau hal-hal membosankan seperti itu mengganggunya berkencan bersama Ivvi.

Shein mengelus kepala Ivvi lagi, perlahan untuk membangunkannya.

"Ivvi? Kau mau kuantarkan pulang saja?" Shein juga tidak mau memaksakan Ivvi yang sepertinya kelelahan itu untuk pergi bersamanya sampai malam nanti.

dirasakannya elusan tangan shein yang menyentuh rambut Ivvi

"Ivvi? Kau mau kuantarkan pulang saja?"

dan Ivvi pun terbangun, Ivvi kira dia sudah tidur berjam-jam..namun dilihatnya jam tangan miliknya, ia baru tidur sekitar 20 menit-an

mata Ivvi tidak sepenuhnya terbuka, matanya seperti orang yang habis bangun tidur...
wajahnya merah seperti blushing karna namun hanya wajah kanannya saja, karna warna merah itu hasil dari jeplakan tangannya

"apa ?", tanya Ivvi lagi kepada shein

langsung saja dia meminum teh milik shein didekat sana, karna merasa haus..

"fuah...", Ivvi pun kembali kewajah bodohnya *digoreng*