Log in
Similar topics
Who is online?
In total there are 13 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 13 Guests None
Most users ever online was 313 on Sat Oct 05, 2024 9:26 pm
Search
Latest topics
» Absensi di siniby Kaz Sun Sep 03, 2023 9:49 pm
» [Revive the Forum]
by Kuro Usagi Fri Sep 04, 2015 12:37 am
» Um.. hi, I guess?
by Kuro Usagi Fri Sep 04, 2015 12:35 am
» Do You Have Sixth Sense?
by Kurome Fri Jun 26, 2015 3:45 pm
» Website favorit kalian untuk baca komik online?
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 7:57 pm
» Biarkan Mata, Otak, Keyboard mengaum saat engkau mengetes mereka. xD~
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 7:56 pm
» Imaginary World
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 4:59 pm
» Komentar member di atas^
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 4:37 pm
» If you wish at fallen star, it will come true. Is that true?
by Phantomhive_Earl Sun Oct 27, 2013 3:56 pm
» Pengalaman Seram
by Phantomhive_Earl Sun Oct 27, 2013 12:48 pm
Pre Event (tainted innocence)
2 posters
Page 1 of 1
Pre Event (tainted innocence)
Lokasi : sabrie city, cafe
Time : 8 pagi
Jam 8 pagi semestinya adalah waktu untuk makan pagi di rumah. Berbeda kasus dengan anak laki-laki ini. Anak berumur 12 tahun yang lahir dari keluarga konglomerat Landsword ini, pagi-pagi telah kabur dari makan pagi di rumahnya dan memilih berjalan-jalan sekaligus makan pagi di Kota Sabrie. Boros uang, tapi ia tidak peduli. Sekali-sekali boleh kan?
Maka dari itu sekarang ini mengunakan kemeja putih yang kancingnya dibuka 2 dari atas dan celana panjang berwarna krem agak tua, yang panjangnya sampai di atas mata kakinya, ia duduk di salah satu meja di cafe sabrie. Memesan sandwich dan kopi, lalu menunggu pesanannya datang dengan bosan.
Keningnya juga berkerut, memikirkan alasannya melarikkan diri dari sarapan bersama keluarganya, yang tidak lain adalah diganggu dan disodori bermacam kertas berisi data-data gadis-gadis. Buat apa? Apalagi jika bukan harus ia pilih dan ia ajak ke pesta dansa. Gila bukan? Dia baru 12 tahun! Mengapa ada hal seperti ini? Sayangnya ia tidak punya pilihan. Ia harus menemukkan gadis pilihannya atau memilih salah satu dari perempuan-perempuan membosankan itu.
Time : 8 pagi
Jam 8 pagi semestinya adalah waktu untuk makan pagi di rumah. Berbeda kasus dengan anak laki-laki ini. Anak berumur 12 tahun yang lahir dari keluarga konglomerat Landsword ini, pagi-pagi telah kabur dari makan pagi di rumahnya dan memilih berjalan-jalan sekaligus makan pagi di Kota Sabrie. Boros uang, tapi ia tidak peduli. Sekali-sekali boleh kan?
Maka dari itu sekarang ini mengunakan kemeja putih yang kancingnya dibuka 2 dari atas dan celana panjang berwarna krem agak tua, yang panjangnya sampai di atas mata kakinya, ia duduk di salah satu meja di cafe sabrie. Memesan sandwich dan kopi, lalu menunggu pesanannya datang dengan bosan.
Keningnya juga berkerut, memikirkan alasannya melarikkan diri dari sarapan bersama keluarganya, yang tidak lain adalah diganggu dan disodori bermacam kertas berisi data-data gadis-gadis. Buat apa? Apalagi jika bukan harus ia pilih dan ia ajak ke pesta dansa. Gila bukan? Dia baru 12 tahun! Mengapa ada hal seperti ini? Sayangnya ia tidak punya pilihan. Ia harus menemukkan gadis pilihannya atau memilih salah satu dari perempuan-perempuan membosankan itu.
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: Pre Event (tainted innocence)
Gadis bermata biru ini sedang berjalan-jalan dengan tongkat penyangga nya. Kenapa? Karena ia bosan selalu duduk di kursi roda dan menunggu seseorang mendorongkan kursinya. Betapa bosannya kalau setiap hari seperti ini.
Sylve hanya bisa berjalan sedikit tanpa alat bantu, makanya ia harus menggunakan tongkat untuk berjalan. Teringat kalau ia telah pergi tanpa pengapwasan. Takut-takut ada penjahat yang menyerangnya.
Alasan mengapa ia kabur adalah pesta dansa. Padahal ia tak bisa dansa sama sekali, anehnya orang-orang dirumah sangat sibuk mendandaninya. Lagipula, takkan ada yang menemaninya di acara konyol itu. Tiba-tiba, pandangannya tertuju pada sebuah cafe dekat sana. Tak ada salahnya berkunjung kesana, bukan?
"Permisi..." katanya pelan.
Sylve hanya bisa berjalan sedikit tanpa alat bantu, makanya ia harus menggunakan tongkat untuk berjalan. Teringat kalau ia telah pergi tanpa pengapwasan. Takut-takut ada penjahat yang menyerangnya.
Alasan mengapa ia kabur adalah pesta dansa. Padahal ia tak bisa dansa sama sekali, anehnya orang-orang dirumah sangat sibuk mendandaninya. Lagipula, takkan ada yang menemaninya di acara konyol itu. Tiba-tiba, pandangannya tertuju pada sebuah cafe dekat sana. Tak ada salahnya berkunjung kesana, bukan?
"Permisi..." katanya pelan.
Kaz- Member
- Posts : 2919
Points : 2992
Join date : 2009-06-24
Age : 27
Location : /Invisible/ Youtaite World
Character Bio
Character Name:
Status:
Job:
Re: Pre Event (tainted innocence)
Berlama-lama berpikir dan mengeluh tidak membuat mood Noir membaik, melainkan memburuk. Syukurlah setelah ia hampir marah karena terlalu lama menunggu dan memikirkan pesta dansa, makanan dan minumannya telah datang. Tanpa menghiraukkan waitress yang mengantarkan makanannya ia segera menyantapnya dengan semangat. Layaknya seorang anak kecil pada umumnya.
Saat sandwichnya sudah hampir habis, ia mendengar suara seorang gadis.
"permisi...."
Secara otomatis karena rasa keingintahuan, kepalanya mendongak ke atas untuk melihat gadis yang memiliki suara tersebut. Kaget ia menemukkan seorang gadis yang berwajah manis tapi memakai tongkat untuk membantunya berjalan, dan tampaknya gadis itu juga kesulitan untuk berjalan.
Ingin mengabaikkan sang gadis, hati nuraninya malah tertusuk. Setelah berdebat sebentar dengan hati nuraninya, Noir menghela nafas lalu berteriak layaknya seorang anak kecil bertemu temannya.
"kakak! kakak! ke sini kak!" Ujarnya sambil melambaikkan tangan dan tersenyum ceria pada gadis yang berdiri tidak jauh dari tempatnya itu.
Saat sandwichnya sudah hampir habis, ia mendengar suara seorang gadis.
"permisi...."
Secara otomatis karena rasa keingintahuan, kepalanya mendongak ke atas untuk melihat gadis yang memiliki suara tersebut. Kaget ia menemukkan seorang gadis yang berwajah manis tapi memakai tongkat untuk membantunya berjalan, dan tampaknya gadis itu juga kesulitan untuk berjalan.
Ingin mengabaikkan sang gadis, hati nuraninya malah tertusuk. Setelah berdebat sebentar dengan hati nuraninya, Noir menghela nafas lalu berteriak layaknya seorang anak kecil bertemu temannya.
"kakak! kakak! ke sini kak!" Ujarnya sambil melambaikkan tangan dan tersenyum ceria pada gadis yang berdiri tidak jauh dari tempatnya itu.
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: Pre Event (tainted innocence)
Merasa kelelahan telah berjalan cukup jauh, ia memutuskan untuk mencari tempat duduk dan beristirahat sebentar. Lagipula dari pagi ia sama sekali belum makan apa-apa. Di buang wajahnya ke kanan ke kiri, mencari tempat kosong.
"kakak! kakak! ke sini kak!"
Terdengar teriakan itu dari suatu meja. Rupanya ada seorang bocah yang lebih muda darinya menawarkan tempat untuknya. Sylve tentu saja merasa tersanjung dengan tawaran anak itu. Ia seraya tersenyum dan berjalan kearah anak itu. Sayangnya, ia tak menyadari bahwa lantai itu masih cukup basah. Hingga akhirnya Sylve kehilangan keseimbangan.
"Waa!"
BRUKK!
Jatuh dengan cukup keras. Dan tentu saja raut wajahnya merintih kesakitan. Tak bisa bangun? Oh, memang begitulah Sylve. Masih posisi terduduk, sekarang ia tak tahu di mana tongkatnya terjatuh. Jelas-jelas ada di sebelahnya.
"Aduduh.. Tongkatku mana ya?" ucapnya bingung.
"kakak! kakak! ke sini kak!"
Terdengar teriakan itu dari suatu meja. Rupanya ada seorang bocah yang lebih muda darinya menawarkan tempat untuknya. Sylve tentu saja merasa tersanjung dengan tawaran anak itu. Ia seraya tersenyum dan berjalan kearah anak itu. Sayangnya, ia tak menyadari bahwa lantai itu masih cukup basah. Hingga akhirnya Sylve kehilangan keseimbangan.
"Waa!"
BRUKK!
Jatuh dengan cukup keras. Dan tentu saja raut wajahnya merintih kesakitan. Tak bisa bangun? Oh, memang begitulah Sylve. Masih posisi terduduk, sekarang ia tak tahu di mana tongkatnya terjatuh. Jelas-jelas ada di sebelahnya.
"Aduduh.. Tongkatku mana ya?" ucapnya bingung.
Kaz- Member
- Posts : 2919
Points : 2992
Join date : 2009-06-24
Age : 27
Location : /Invisible/ Youtaite World
Character Bio
Character Name:
Status:
Job:
Re: Pre Event (tainted innocence)
Mata Noir membelak kaget melihat sang kakak terjatuh karena terpleset dan tongkatnya terlempar menuju kepalanya.....
Dan....
DHUAK!
Kepala Noir dengan sukses terhantam tongkat berjalan itu. Ada keinginan menghancurkan tongkat itu, tapi mengingat tongkat itu adalah milik sang kakak dan gadis yang lebih tua darinya itu juga terjatuh. Noir pun mengeluh sebentar lalu berjalan ke arah kakak itu sambil membawa tongkat tersebut.
Ia mengulurkan tangannya ke kakak itu dalam maksud memberikkan bantuan.
"Kak? Tak apa apa?" Tanyanya
Dan....
DHUAK!
Kepala Noir dengan sukses terhantam tongkat berjalan itu. Ada keinginan menghancurkan tongkat itu, tapi mengingat tongkat itu adalah milik sang kakak dan gadis yang lebih tua darinya itu juga terjatuh. Noir pun mengeluh sebentar lalu berjalan ke arah kakak itu sambil membawa tongkat tersebut.
Ia mengulurkan tangannya ke kakak itu dalam maksud memberikkan bantuan.
"Kak? Tak apa apa?" Tanyanya
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: Pre Event (tainted innocence)
DHUAK!
Mendengar suara itu, ia segera terkejut saat melihat tongkatnya mengenai kepala anak yang telah menolongnya itu. Karenanya, banyak para pengunjung cafe yang melihat kelakuan mereka berdua. Amat bersalah disertai malu, pastilah dirasakan olehnya.
Sylve segera menggapai uluran tangan anak itu. Dan mencoba bangkit, meski agak kesulitan.
"A-aku tak apa apa kok..." ucapnya tersenyum. Dilihat pemuda di hadapannya sedang terluka akibat terpentalnya tongkat penyangga miliknya. Tangan Sylve segera memegangi torehan luka itu dengan pelan.
"Etto... kepalamu... terluka.." katanya pelan.
Mendengar suara itu, ia segera terkejut saat melihat tongkatnya mengenai kepala anak yang telah menolongnya itu. Karenanya, banyak para pengunjung cafe yang melihat kelakuan mereka berdua. Amat bersalah disertai malu, pastilah dirasakan olehnya.
"Kak? Tak apa apa?"
Sylve segera menggapai uluran tangan anak itu. Dan mencoba bangkit, meski agak kesulitan.
"A-aku tak apa apa kok..." ucapnya tersenyum. Dilihat pemuda di hadapannya sedang terluka akibat terpentalnya tongkat penyangga miliknya. Tangan Sylve segera memegangi torehan luka itu dengan pelan.
"Etto... kepalamu... terluka.." katanya pelan.
Kaz- Member
- Posts : 2919
Points : 2992
Join date : 2009-06-24
Age : 27
Location : /Invisible/ Youtaite World
Character Bio
Character Name:
Status:
Job:
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum