[FRP] Childhood Memories

"Terserah kamu... Ngomong-ngomong saya belum tahu nama anda.... Perkenalkan saya Charlotte Zepherius, anda bisa memanggil saya Lotti.."

"Aku Shion Adolph Erland. Panggil saja Shion, lotti-chan."

Shion tersenyum senang, dia langsung memanggil Lotti dengan sebutan akrab.

"Apa aku bisa bertemu kalian lagi saat ingatanku kembali?"

"Tentu saja bisa! Kalau kau amnesia lagi, kami tinggal mengingatkanmu saja kan?" jawab Shion mengutarakan pendapatnya dengan polos.

"Tidak, aku tidak mau."

"Kenapa tidak mau Selena-chan?"

"Tentu saja bisa, ngomong-ngomong siapakah anda?"

"Aku kehilangan ingatanku, tapi Ellen-chan bilang kalau aku ini Selena..." jawab Selena pada Lotti.

"Aku kehilangan ingatanku, tapi Ellen-chan bilang kalau aku ini Selena..."

"Ah maaf, saya tidak mengetahui hal itu... " jawab Lotti singkat.

"Eh? Selena? kok rasanya pernah denger ya...." pikir Lotti

"Ah maaf, saya tidak mengetahui hal itu... "

"Hmm..." Selena berpikir. "Rasanya seperti kau tahu sesuatu..."

"Rasanya seperti kau tahu sesuatu..."

"Eh? ..... Coba kuingat-ingat dulu.... kamu... punya kakak bernama Ciela?" tanya Lotti menerka-nerka..

"Eh? ..... Coba kuingat-ingat dulu.... kamu... punya kakak bernama Ciela?"

"...I, iya." Selena tampak ingat akan sesuatu.

"Kenapa tidak mau Selena-chan?"

"...Kau mesum yah? Sekarang ini aku pakai rok..." ucapnya pada Shion.

"...Kau mesum yah? Sekarang ini aku pakai rok..."

"Oh iya, aku lupa."

Shion tersenyum sambil terkekeh pelan. Tujuannya mengajak Lotti dengan Selena memanjat pohon memang itu.

Aku Shion Adolph Erland. Panggil saja Shion, lotti-chan."

"Salam kenal Shion-san..." kata Lotti sambil sedikit tersenyum.

"...I, iya."

"Apakah kau mengingat sesuatu?" tanya Lotti pada Selena

"Oh iya, aku lupa."

"Sudah jelas-jelas tujuanmu mesum..." muka Selena memerah.

"Apakah kau mengingat sesuatu?"

"Aku hanya ingat nama kakakku, Ciela Stray..." ucapnya pada Lotti.

"Aku hanya ingat nama kakakku, Ciela Stray..."

"............................" Lotti hanya terdiam, karena masih kecil, dia tidak yahu harus berbuat seperti apa lagi....

"Sudah jelas-jelas tujuanmu mesum..."

"Selena-chan manis sekali kalau sudah blushing seperti itu," Shion kali ini berkata jujur, dia kembali berputar-putar disalah satu permainan yang ada ditaman itu.

"Salam kenal Shion-san..."

"Salam kenal juga..."

Shion melirik kedua kakaknya. Shein sedang bermain pasir sedangkan Shien sedang duduk-duduk di bangku taman saja. Si kembar tiga ini memang jarang keluar dari rumah. Oleh karena itu mereka cukup menikmati waktunya disana.

"............................"

"Sudahlah, jangan pikirkan soal ingatanku...pikirkanlah hal lain." ucapnya pada Lotti.

"Selena-chan manis sekali kalau sudah blushing seperti itu,"

"...Aku tidak mau terima pendapat orang mesum sepertimu!" bentak Selena pada Shion.

"...Aku tidak mau terima pendapat orang mesum sepertimu!"

Shion agak terkejut dibentak oleh Selena. Padahal dia memuji Selena, kenapa malah dibentak?

"Aku kan memujimu, kenapa membentakku?" tanya Shion tanpa rasa bersalah.

"Aku kan memujimu, kenapa membentakku?"

"Memuji?" Selena bingung. "Tapi rasanya semua yang keluar dari mulutmu itu komentar mesum..." ucapnya lagi tanpa dosa

Rier hanya diam melihat kekacauan di depannya. Apalagi setelah seorang anak yang tampaknya bernama Shion datang ke sana.

Ia mengingat bahwa seorang gadis bernama Selena, bertanya apakah ada salah satu orang dari orang-orang ini akan membunuhnya. Pertanyaan yang menarik bagi Rier, maka dari itu Rier segera meramal gadis itu.

Di tepuknya pundak gadis itu, lalu ia tersenyum.

"nama mu Selena? hidupmu menarik. Salah satu dari kami tampaknya memang akan membunuhmu dikemudian hari" Jawab Rier.

Dipandangnya Shion sebentar, lalu Rier tertawa.

"Shion.... kau lucu" Ujarnya sambil terbahak-bahak

"nama mu Selena? hidupmu menarik. Salah satu dari kami tampaknya memang akan membunuhmu dikemudian hari"

"Benar kan? Kau punya insting yang tajam..." tanggapnya pada Rier.

Selena masih belum mendapat memorinya kembali, walaupun akhirnya ia ingat tentang Ciela.

"Tapi rasanya semua yang keluar dari mulutmu itu komentar mesum..."

Shion tertawa lepas.

"Itu kan hanya perasaan Selena-chan saja. Itu memang pujian kok."

"Shion.... kau lucu"

Shion tertawa lagi, tumben sekali ada yang menyebutnya lucu. Biasanya Shion dilontari kata-kata , ' Shion kau menyebalkan!', 'Shion kau tidak normal!'. Ya, initinya Shion memang jarang dipuji.

"Terima kasih," jawab Shion sambil nyengir.

"Benar kan? Kau punya insting yang tajam..."

Rier hanya tertawa pelan, lalu dari kantongnya ia mengeluarkan sebuah death card.

"hanya menuruti panggilan alam" Jawabnya iseng.

Diliriknya Shion yang sedang tertawa lepas itu. Rier merasa heran bagaimana bocah itu dapat tetap tertawa padahal diolok-olok.


"Terima kasih,"

Mata Rier terbelak. 'anak ini dapat berterima kasih!' pikirnya kaget.

"yeah, sama-sama, Shion" Balas Rier lalu tersenyum.

Rier pun berjalan ke dekat Shion, lalu memukul pundak Shion agak keras.

"Kita akan menjadi teman!" Ujarnya senang

"Itu kan hanya perasaan Selena-chan saja. Itu memang pujian kok."

"...Ya sudah, kuambil itu sebagai pujian." ucap Selena. "...Lagipula kurasa tidak akan pernah kutemukan cowok semesum kamu di duniaku..."

"hanya menuruti panggilan alam"

"Panggilan alam, ya?" Selena tersenyum. "Aku tidak mengerti kata-kata seperti itu..."

"Panggilan alam, ya?"

Rier tertawa. "panggilan waktu maksudnya" Jelas Rier.

"Aku tidak mengerti kata-kata seperti itu..."

Tawa Rier terhenti sebentar. Ia kaget akan jawaban Selena. jelas sekali gadis ini tidak mengerti... Ada yang aneh. Tapi biarlah... Dan rier lanjut tertawa lagi...

"oujo-chan! kau harus melihat jam jika begitu!" Ujarnya sambil tertawa

"AKU TETAP TIDAK MAUUUUUUU!!!"

Seira langsung tutup kuping, sambil mikir "Sejak kapan itu toa muncul??? perasaan aku gak bawa-bawa toa??" . Seira menarik nafas dalam-dalam lalu bicara, "hah... daripada bertengkar kita main aja yuk... bete..."

"oujo-chan! kau harus melihat jam jika begitu!"

"...Ya baiklah..." Selena masih tidak mengerti apa maksud Rier, biarkan sajalah.

"hah... daripada bertengkar kita main aja yuk... bete..."

"Main apa?" tanya Selena. "...Asal jangan manjat pohon, ya?"

"Main apa?" "...Asal jangan manjat pohon, ya?"

"main apa ya?? aku juga bingung... yg pasti bukan manjat pohon soalnya aku juga pakai rok" jawab Seira. "apa kau ada ide selena-chan?" tanyanya.

"apa kau ada ide selena-chan?"

"...Bagaimana kalau kita kunci bocah mesum itu di dalam gudang?" Selena mulai licik

"Kita akan menjadi teman!"

Pundak Shion dipukul keras oleh anak itu, Shion pun membalasnya dengan memukul pundak Rier lebih keras lagi.

"Tentu! Kita teman!" Shion senang sekali, akhirnya ada juga orang yang sepemikiran dengannya.

"...Bagaimana kalau kita kunci bocah mesum itu di dalam gudang?"

"Aku tidak ikutan ya," kata Shion tertawa keras, kemudian berlari menjauhi Selena dan Seira."KALAU MAU TANGKAP AKU BARU KALIAN BOLEH MENGURUNGKU!"