[MAIN RP] Chapter 1 -Abyss - Shien's Plan

"menyedihkan bukan?" kata lilica yang kini berdiri di sebelah shein

"orang sepertimu sebenarnya tak berhak untuk hidup!" kata lilica tajam

"Hei Lilica.. Kita kerjasama menghajar anak itu yuk..aku muak dengannya.", Alice menghampiri Lilica dan Shein.

"Sudah kubilang kan, Shien.. Kau benar-benar PECUNDANG...",Alice mengolok-olok shien daritadi. Ia tak peduli bagaimana nasibnya nanti oleh shien.

"jangan ia mangsa shein itu bukan urusan kita nanti kita hanya Akan membantu saja" kata lilica

"aku sudah membayarnya serangan aguila tadi adalah full strike yang menyebabkan aguila kehangan 60% kekuatannya sekarang aguila sedang beristirahat jadi itu pasti memberinya damage" jelas lilica pada Alice

"jika kau mau kau bisa melawannya tidak Akan kularang"

"Oke.. Aku akan mengulur waktu sampai chainmu pulih kembali, juga agar Shein bersiap-siap menghadapi saudaranya. Apa itu cukup?", Alice bertanya apa ia diperbolehkan atau tidak untuk melawan shien sementara shein dan aguila bersiap melakukan perlawanan.

"Astaga..aku tak sadar ternyata bajuku sobek-sobek karena pertarungan melawan Shien...benar-benar..", alice melihat pakaiannya penuh dengan sobekan disana-sini,kecuali jubah hitamnya yang masih utuh. Itu sudah biasa baginya.

"silahkan silahkan" kata lilica mempersilahkan

"tetapi jangan memaksakan dirimu"

"dia itu kuat jauh dari yang kau bayangkan. ingatlah kita berada di daerahnya"

"Aku tau.. Ini kedua kalinya aku kembali ketempat berengsek ini..", Alice mencoba bersiap-siap.

"Yah..dia memang tangguh.. Sampai membuat bajuku sobek-sobek begini..", Alice kembali melihat pakaiannya yang sobek-sobek karena tadi.

"hn. silahkan tapi kalau ada apa apa kau yang menanggung sendiri alice" kata lilica memperingatkan

"silahkan mau pinjam pedangku??"

"Meski harus mengorbankan nyawa.. Aku sudah siap", Alice mengeluarkan pedang Naoito no Shana. Seperti biasa, percikan api mengelilingi dirinya, warnanya sama seperti mata, dan rambutnya.

"Aku sudah bawa pedang, jadi tidak usah.."

"Cocytus..Pinjamkan kekuatanmu..", Alice menggenggam kalungnya[chain].

"hn" jawab lilica asal

'dia kalau selamat saja sudah keajaiban besar' dalam hati lilica berkata seperti itu

'kalo sampai dia mati aku tidak peduli shein akan marah padaku tapi aku juga akan membunuh dia'

Zeno semakin kaget dengan sosok Claire yang datang di dimensi itu. Tidak terlintas pikiran bahwa Claire itu palsu. Pusat perhatian Zeno langsung teralih kepada Claire palsu yang baru datang itu. "C... Claire? Apa yang kau lakukan di sini?"


>> Yang di atas malah menghujat Shien? XD

'alice berusahalah!'

maka dengan itu lilica berlari ke \zeno dan menariknya ke tempat aman

"Zeno sadarlah! itu hanya ilusi kau baik baik saja bersama kami itu hanya claire palsu yang asli menyayangimu percayalh" kata lilica di telinga zeno

"Zeno sadarlah! itu hanya ilusi kau baik baik saja bersama kami itu hanya claire palsu yang asli menyayangimu percayalh"

Zeno tak dapat mendengar kata-kata Lilica. Dia terpaku dengan ilusi Claire yang ada di depan matanya. Walaupun itu hanyalah ilusi, ilusi tersebut benar-benar sempurna mirip Claire yang asli. Matanya, rambutnya, semuanya.. Seperti Claire yang selama ini Zeno kenal. "Claire, cepat pergi dari sini, bahaya..." sebenarnya Zeno hanya tidak ingin Claire mengetahui masa lalunya. Masa lalunya adalah rahasia terbesar yang Zeno tutupi dari semua orang. Tidak ada satu pun orang yang mengetahui masa lalunya kecuali satu orang..


>> Ettoo... Zeno berada di dimensi lain lho.. = w =
Jadi gak bisa ditarik-tarik = w =

oot : lupa hahaha

"itu bukan claire!" kata lilica lagi

"claire yang asli dia selamat"

"hanya ilusi! emua hanya bohongan! sadarlah!" seru lilica

oot: oh.. Iya.. Alice udah diserang blom ya...?

"Hm.. Kita lanjutkan pertarungan tadi.. Shein Einverd...", Alice memberi senyum sinis pada shien.

"itu bukan claire!"
"claire yang asli dia selamat"
"hanya ilusi! emua hanya bohongan! sadarlah!"

Usaha Lilica sia-sia. Zeno benar-benar tak bisa mendengar apa pun kecuali suara Shien dan ilusinya. Dia tetap saja berusaha melindungi Claire palsu itu. Sekaligus mencegah agar memori masa lalunya terlihat. Padahal, ada beberapa orang di luar sana yang dapat dengan mudah melihat segala yang ia lakukan. "Claire.. Ayo kita pergi dari sini" Zeno hendak menarik tangan Claire. Akan tetapi.. 'Plak' Claire menepis tangan Zeno dengan ekspresi wajah yang dingin. Zeno benar-benar kaget di saat itu. "C... C... Claire?"

"hahh ya sudahlah biarin salahnya gue ngomong dicuekin" ujar lilica santai

lilica yang melihat alice bertarung pun beristirahat

ia ;membuka kota bekal miliknya yang berisi makanan macam macam dari unagi, onigiri, sashimi, ramen, chawan mushi, dan ocha dingin

ia mulai makan "hmmm enak" ujarnya

syuuut.... (Ivvi sama Ducan kesedot)

Lokasi : Abyss ?

"eng...", Ivvi membuka matanya, tempat yang sepertinya familiar untuknya. sebuah tempat yang dingin sekali...saking dinginnya, Ivvi mulai nostalgia yang negatif dan frustasi.

"i,ini....", pucat wajah Ivvi. ia berada ditempat itu lagi..

dan disebelahnya, terdapat Ducan yang sudah mulai sadar.

"ukh..", kepalanya terasa pusing saat itu.
"i...ini, inikah abyss ?", ia kaget sekali. kenapa ia bisa ditempat seperti ini ?

lilica yang masih makan pun meilahat pertarungan itu sebagai film

"hajar terus alice! tinju kiri! kanan! sabet atas! bawah! UOOO MAJUU!!" serunya menyemangati

"Ye.. Ni anak bukannya bantu malah asik-asyik makan ditengah pertarungan!", alice mendengar sorakan Lilica yang dianggap sangat mengganggu *dibunuh mizu*

"udah lanjut aja sono!" teriak lilica sambil minum ocha

"kau juga shein! tebas kanan tebas kiri!!"

Shien merasakan rencananya berjalan dengan lancar. Zeno semakin terhanyut dalam illusinya.

Lalu Shien menciptakan lagi illusi, bahwa Claire mengatakan dia sangat membenci Zeno, dan benar-benar tidak ingin Zeno ada di dekatnya lagi. Seluruhnya di ketahui oleh Shien di dimensi itu. Karena dialah yang menguasai dimensi tersebut, dia tentu mengetahui masa lalu Zeno.

"Zeno... kau ini bodoh. Sebaiknya lepaskanlah Claire, relakan dia. KEBERADAANMU HANYA MENYUSAHKAN CLAIRE SAJA." Shien semakin asyik memunculkan illusi, menyudutkan Zeno.

Shien sudah tidak peduli lagi dengan dua orang yang menyerangnya itu. Lagi pula dia bisa memunculkan illegal chain di abyss, di perintahkannya 5 illegal chain yang dapat mengeluarkan racun mematikan melawan Alice dan Lilica.

"A... aku tidak percaya... Onii-sama yang melakukan ini semua."

Shien langsung melirik Shein. Dia terlalu asyik menyiksa Zeno, sehingga dia lupa akan tujuan utamanya.

"Kalau iya kenapa? Kau mau menyerangku? Kau ini lemah. Kau tidak bisa hidup tanpa aku bukan? Siapa yang melindungimu dulu? Siapa yang mengajarkanmu cara bertarung? AKU!" Shien mencoba membuat Shein semakin terpuruk.

"oii! gue cuma penonton!" kata lilica yang kini selesai makan

"hmm ok d aguila udah prima nih staminanya!"

"aguila shield" perintah lilica

"selamat bertarung saudara saudara!"

Zeno mendengar perkataan demi perkataan pengakuan bahwa Claire membenci Zeno. Memang Zeno hanya menyusahkan Claire selama ini... Zeno benar-benar telah kehilangan alasannya untuk hidup. Detik itu, dia sempat berpikiran untuk mati..

"Zeno... kau ini bodoh. Sebaiknya lepaskanlah Claire, relakan dia. KEBERADAANMU HANYA MENYUSAHKAN CLAIRE SAJA."

Zeno benar-benar makin terpuruk. Dia tahu hari seperti ini akan terjadi, tapi mengapa hari ini? Dia memang telah mengenal Claire selama 3 tahun.. Tetapi... Dia ingin bersama dengannya lebih lama lagi. "Aku tidak bisa... Aku tahu aku menyusahkan dia... tetapi AKU TIDAK BISA!"

"wuah keren!" kata lilica

bum! 'oh shit illegal' pikirnya

'ah biarin shieldnya ga mudah ditembus kok'

lalu saat lilica mencari tempat aman ia menemukan ivvi

"oh hai ivvi terhisap juga?" tanyanya santai

terdapat suara seseorang yang bertarung disana. Ivvi mendekatkan diri ke Ducan, ia takut tiba-tiba jika banyak penjaga abyss datang dan menyerangnya..

"tenang Ivvi...", Rantai Ducan yang melilit bergerak dengan perlahan.

"sebaiknya kita jangan diam saja disini...kita harus mencari jalan keluar..", Ducan memegang tangan Ivvi dan berjalan, semakin ia berjalan..semakin keras suara pertaruangan itu.

"suara apa itu.."

=======================================
timpuk aja mereka berdua =)) nanti nengok kok... *digoreng sampe gosong*