[RP]EINVERD HOUSE

"hey...aku bertanya, kenapa kau diam saja ?", lihat stein heran.

tiba-tiba..
syll sekarang mulai pup lagi diatas kepala stein.
"HEY !! BURUNG BODOH ! LAGI-LAGI KAU MELAKUKAN ITU KEPADA MASTERMU INI !", stein marah-marah sendiri, semakin ia memarahi dan berteriak, semaki syll kesal dan tambah mem-pup diatas kepalanya. (wkwkwkwk ).

stein keluar dari sana dengan marah-marah.

====================================================

ya tuhan...sampai kapan aku masih disini ?, kata Ducan sambil meringis.
nasipnya sial pisan.. (digebuk steppi)

ia mulai berjalan pelan kearah pintu keluar.
namun...buaya itu malah meledeknya dengan mata yang dibuka dan ditutup kaya cewek centil.
"HIEEH ?!! jangan menatapku seperti itu buaya ganjen !", kata Ducan kesal, saking kesalnya ia tidak ingat bahwa ia takut dengan buaya itu. dan berhasil melewatinya. keluar dengan selamat...

dan sekarang, bagaimana keadaan Ivvi ? dia kan sekarat ??

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

aku tidak mau situasi yang seperti ini ! berbicaralah !, teriak dia dalam hati.

"Oh, ya... bagaimana dengan Ducan? Dia sudah pulang juga?"

mata Ivvi melebar, ia tidak sadar bahwa Ducan juga masih disini.

"ducan.. ia dimana ?", ia malah balik bertanya.
Ivvi mencoba berdiri dan berjalan, tapi tidak bisa karna ia sangat pusing dan seperti berputar-putar..oleng lah dia..

"hhaah...", Ivvi terjatuh kearah shein.

RAVEN SIDE

"hey...aku bertanya, kenapa kau diam saja ?"

"Tidak, tidak ada apa-apa kok, nii-sama... HAHAHA, sebaiknya kita harus segera pulang, dan nii-sama harus segera keramas," Raven menahan tawanya lagi, melihat kelakuan Syll dan masternya itu.

Raven=out dulu


SHEIN SIDE

"ducan.. ia dimana ?"

Shein menggeleng, dia sendiri tidak tau, dan tidak ingin tau tentang keberadaan Ducan sekarang. Dia tidak ingin marah-marah hari ini. Dan Ducan selalu saja memancing amarahnya.

"Aku tak tau, sebaiknya biar aku...,"Shein khawatir melihat Ivvi yang berputar-putar dan keseimbangannya benar-benar buruk."Ivvi?"

Dan Ivvi pun terjatuh di pelukkan Shein.

Shein memeluknya, seperti sudah lama tidak bertemu dengan Ivvi, entah mengapa Shein selalu kangen sama Ivvi.

"Kumohon. Aku ingin seperti ini, sebentar saja...,"bisik Shein kepada Ivvi.

Perasaan ini... hangat... aku ingin selalu seperti ini...




oot: si sayo hebat juga meranin 3 chara sekaligus..wkwk

itu bakat yang sayo punya saat jadi pengangguran seperti ini

_____________________________________

"Tidak, tidak ada apa-apa kok, nii-sama... HAHAHA, sebaiknya kita harus segera pulang, dan nii-sama harus segera keramas,"

"berisik...", stein mengusrak-gusrak kepalanya, dan itu semakin membuat marah syll, ia mematuk-matuki kepala stein sekang.

"ukh..akan kupanggang kau jika samapai dirumah !!", kata stein mengancam, namun syll masih mematuk2inya.

(Stein Out)
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Lokasi : Dekat ruangan yang ada Ivvi sama Shein.

Ducan melihat keberadaan mereka, dia hanya diam.
syukurlah Ivvi sekarang tidak apa-apa...

lalu ia tersenyum melihat mereka berdua.
kalianlah yang pasangan cocok..

"hhhh....kepalaku pusing, aku pulang dulu ya Einverd, Ivvi semoga kau tetap bahagia...", ucap Ducan agak keras, ia sengaja mengeraskannya karna ia ingin pamit untuk pulang.
lalu berjalan menuju pintu keluar.

(Ducan out)
_________________________________________________________

"Kumohon. Aku ingin seperti ini, sebentar saja...,"

dengan posisi seperti itu, ingin sekali Ivvi menangis dan terus memeluk shein. ia takut kehilangannya..

Ivvi balik memeluknya dengan hangat, dan air matanya berlimpah lagi.
"s, shein....jangan pergi hiks", bisik dia sambil menyembunyikan wajahnya di badan shein. tangannya bergetar memeluk shein.

"hhhh....kepalaku pusing, aku pulang dulu ya Einverd, Ivvi semoga kau tetap bahagia..."

Ivvi tidak terlalu mendengarnya, niatnya hanya memeluk shein saat itu.

terima kasih ducan...

"hhhh....kepalaku pusing, aku pulang dulu ya Einverd, Ivvi semoga kau tetap bahagia...",

Shein hanya tersenyum saja, membalas Ducan. Dalam hati dia berterima kasih, karena Ducan tak membuat keributan pada saat seperti ini.

"s, shein....jangan pergi hiks"

Shein tersenyum hangat. Tentu saja. Tentu saja, dia tidak akan melakukan itu. Shein malah khawatir Ivvi yang akan meninggalkannya. Seperti yang dilakukan Claudia dulu.(sisanya baca di omake chapter 3 nanti).

"Aku berjanji. Aku akan melindungimu. Walau harus kupertaruhkan semuanya, bahkan nyawaku sekalipun. Semuanya... akan baik-baik saja."

Shein tidak main-main dengan semua janjinya. Dia selalu menepati semua janji yang telah di ucapkannya.

Kurasa aku sudah menemukan kehangatan itu. Kehangatan yang membuat bunga-bunga rosa alba tumbuh. Berkembang dan beradaptasi. Dan aku baru menyadarinya, kehangatan yang di maksud itu adalah cinta, bukan?

Shein merasa dia bodoh, tak menyadarinya dari awal. Shein melihat dari jendela, bunga-bunga Rosa Alba yang sudah benar-benar banyak. Dia memang selalu berbicara sendiri jika sudah bertemu dengan bunga-bunga itu, mengajak mereka bicara bagaikan seorang teman. Apakah gara-gara itu 'rosa alba-chan' bisa tumbuh seindah ini?

"Aku berjanji. Aku akan melindungimu. Walau harus kupertaruhkan semuanya, bahkan nyawaku sekalipun. Semuanya... akan baik-baik saja."

"hehehehe...", tawa Ivvi kecil.
"aku...", ia berhenti berbicara.

sekarang ia melepaskan tangannya yang memeluk shein itu. dan melihatnya
terlihat pipi Ivvi basah.

"menyukaimu..", kata Ivvi tersenyum.

"kau tidak sendiri ! tenang ! ada aku disini !", ucap dia untuk menegarkan semangat.

entah kenapa wajah shein disana lugu sekali, seperti bocah kecil. dan membuat Ivvi tertawa
"hahhaahahaha...".

_______________________
mau sholat lagi rasanya..

"kau tidak sendiri ! tenang ! ada aku disini !"

Shein tersenyum, dia merasakan ada cahaya lagi yang menyinarinya. Cahaya yang benar-benar hangat yang memberikannya semangat lagi.

"Ahaha, ya, tentu saja. Semuanya pasti akan baik-baik saja. Selama... kau tetap bersamaku, kurasa aku tak akan kesepian."

"hahhaahahaha...".

Shein bingung melihat Ivvi yang tertawa tiba-tiba.

"Kenapa tertawa?"

==========================================

oot: kenapa pengen sholat lg? bentar lg isya~...

"Kenapa tertawa?"

"wajahmu sangat kusut", Ivvi menertawakannya lagi.

tidak terasa ia belum mandi dari kemarin. (dijotos, wkwkwkwk )
"baiklah, aku mau mandi sekarang...jangan mengintip !!", tajam Ivvi berkata, ia melepaskan pelukannya. dan mulai mencoba berjalan lagi.

Ivvi bisa berjalan tapi pelan sekali..sampai ia memegangi dinding untuk keseimbangannya.

_____________________________________
otak lemes nggerakin 3 chara sekaligus wkkwkwkkw

"wajahmu sangat kusut"

Begitukah? Yah... wajar saja, aku benar-benar gelisah tadi malam, tidurku tidak tenang...

"baiklah, aku mau mandi sekarang...jangan mengintip !!"

Shein tertawa. Ternyata Ivvi memang bisa membaca pikirannya. Tapi kali ini Shein sedang tidak mau bermesum ria. Jadi dia mengurungkan niatnya itu.

"Hehe, tentu saja aku tidak akan mengintip. Yah, kita liat saja nanti,"jawab Shein sambil tersenyum jahil.

Shein kemudian kembali duduk di sofa, menidurkan dirinya sendiri di sofa empuk itu sambil menunggu Ivvi. Janjinya tadi terus terngiang di kepalanya.

"Aku berjanji. Aku akan melindungimu. Walau harus kupertaruhkan semuanya, bahkan nyawaku sekalipun. Semuanya... akan baik-baik saja."

Apakah... semuanya akan baik-baik saja? Bagaimana kalau sesuatu yang buruk terjadi lagi... lalu... CUKUP, SHEIN. Berhenti berpikir hal-hal buruk

Shein memejamkan matanya, memikirkan hal-hal yang menyenangkan agar dia tidak berpikiran buruk lagi.

"Apa kau yakin semuanya akan baik-baik saja, Shein?"

Suara itu seperti berbisik, suara itu benar-benar dekat dengan Shein. Shein terperanjat, bangun dari pejaman matanya, dia sulit bernafas setelah mendengar suara itu. Shein mulai gugup dan panik. Akan semua yang terjadi di masa depan.

ngguuung~~

Lokasi : Kamar mandi dikamar.

"Aku berjanji. Aku akan melindungimu. Walau harus kupertaruhkan semuanya, bahkan nyawaku sekalipun. Semuanya... akan baik-baik saja." kata-kata itu terngiang dipikiran Ivvi.

sssshhhh (suara shower) (emang udah ada o_O ?)

semuanya akan baik-baik sajakah ? ya tuhan...semoga itu akan selalu terjadi, semuanya bahagia..dan baik-baik saja

dibawah shower itu Ia memejamkan matanya dan memikirkan hal lain.
terlihat bayangan shein berdiri, dan saat dilihat lebih jelas..wajah shein tersenyum licik, rambutnya menjadi panjang dan terikat. aku akan selalu mengawasimu Ivvi

hah ?, Ivvi membuka matanya dengan cepat

Kepalanya mulai pusing, ia melihat bayangan shien, kenapa ?

di,dia...siapa ? dia bukan shein, gumamnya bingung.

Ivvi mematikan shower itu dan mengambil handuknya.

tenangkan pikiranmu Ivvi...ini hanya ilusi disaat kau sakit demam saja

oot : SHIEN TO THE EXTREME!*di gebukkin*


=====================================

Shein memegangi kepalanya, suara-suara itu terus terngiang di kepala Shein.

"Apa alasanmu di sini? Apa tujuanmu hidup? Kenapa kau begitu lemah?"

Shein benar-benar tidak tahan mendengar itu semua. Yang paling tersiksa di sini adalah Shein. Dia harus tetap sadar, agar Shien tidak merasukinya untuk yang kedua kalinya.

"HENTIKAN!" tanpa di sadari Shein berteriak keras sekali. Para maid yang panik, memasuki ruangan itu melihat wajah Shein yang pucat dan nafasnya yang hampir hilang.

"HENTIKAN!"

Ivvi yang sudah selesai mandi dan menekan pakaian sedang mengeringkan rambutnya mendengar suara teriakan shein itu.
dengan cepat ia keluar dari kamar mandi dan melihat shein sudah pucat dan sekarat.

"Shein..!!", Ivvi mencoba berlari, namun kepalanya masih pusing. ia berjalan dengan cepat kearah shein.

"dia kenapa ??", tanyanya kepada Maid yang berkumpulan itu.

"s,shein...shein ! bertahanlaah..!", ia memegangi dahi shein. tidak panas..namun nafasnya tersenggal senggal.

kenapa ini ??? aku tidak mengerti ??? shein, kumohon bertahan lah...

"kau ! cepat panggil rhea kesini !", teriak Ivvi kesalah satu maid itu.

maid itu berlari dan mencari rhea.

__________________________
wkwkwkwk TO THE DASYAT...!! =))

"s,shein...shein ! bertahanlaah..!"

Shein samar-samar mendengar suara Ivvi. Tapi semuanya sudah terlambat. Shein sekarang tak dapat mendengar suara itu lagi, semuanya menjadi gelap, bahkan lebih gelap sebelum dia memejamkan mata tadi.

Para maid berterika-teriak histeris.

"dia kenapa ??"

"Saya tidak tau, nona Ivvi. Kami baru mendengar teriakannya, dan baru saja memasuki ruangan ini. Ada apa dengan Shein-sama?" seorang maid malah bertanya balik.

Semuanya memang sudah terlambat. Gelap.

Shein masuk ke alam bawah sadarnya.

Dia tak bisa melihat apapun di sana, sangat gelap. Hanya ada suara. Suara seseorang yang sangat dia kenal, Shien.

"Kau dapat mendengarku dengan jelas sekarang, Shein?"

Shein tidak dapat melihat sosok kakak kembarnya itu. Semuanya gelap, hanya suaranya yang bisa dia dengar. Shein mengangguk, dia masih belum mengerti dengan keadaan ini, dan mencoba berdiri walaupun di sana benar-benar gelap.

"Minggirlah, Shein. Kali ini, biarkan aku mengatakan sesuatu pada orang-orang bodoh di luar sana."

Shein tidak dapat bergerak, kini berakhirlah sudah, Shien sudah menguasai tubuhnya, merasukinya lagi.



Shein perlahan membuka matanya. Matanya menampakkan pandangan yang dingin, jelas itu Shien yang merasuki Shein.

Shien tersenyum iblis melihat semuanya sepertinya sudah berkumpul di kamar itu, termasuk Ivvi.

Ivvi melihat kembali shein, ia sudah sadar..

syukurlah.., ucap dia dalam hati.

"kau tidak apa-apa ?", Ivvi sangat khawatir dengan ketiba-tibaan itu. sebenarnya ada apa dengannya ?

SHIEN IN SHEIN SIDE

"kau tidak apa-apa ?"

Shien yang sedang merasuki Shein itu menengok ke arah Ivvi. Dia tersenyum, melihat gadis yang dulu pernah di lemparnya ke abyss itu.

"Kau tidak berubah ya, Ivvi...," matanya menampakkan tatapan dingin khas Shien.

Para maid ikut berbisik-bisik, membicarakan master mereka yang kelakuannya semakin aneh itu.

Shien kemudian berdiri. Dia dengan mudahnya dapat menggerakkan tubuh Shein.

"Kalian semua, yang melayani keluarga Einverd, bukan?" Shien menatap para pelayan di sana."Aku... bukanlah master kalian yang sebelumnya. Dia adikku, Shein Einverd. Aku adalah Shien Einverd, leader kedua keluarga Einverd," Shien menampakkan senyum liciknya. Dia mulai menjalankan semua rencananya, berawal dari mengumumkan eksistensinya di hadapan orang banyak.

"Kau tidak berubah ya, Ivvi...,"

apa maksudnya ? tidak berubah ?... ada apa dengannya ??

"Aku... bukanlah master kalian yang sebelumnya. Dia adikku, Shein Einverd. Aku adalah Shien Einverd, leader kedua keluarga Einverd,"

aah.....shien ? leader kedua ? aku tidak mengerti...., Ivvi memegangi kepalanya, berusaha mengingat nama yang ia familiarkan itu, tetapi menambah itu malah menambah pusingnya.

"apa yang kau bicarakan shein...shien ? siapa dia ?", tanya Ivvi tidak mengerti.

___________________________________
oot : Rhea munculin ~

Para pelayan kaget sekali mendengar ucapan masternya itu. Mereka pasti tau sejarah keluarga Einverd, memang ada leader kedua yang sudah mati pada peperangan 100 tahun yang lalu, Shien Einverd.

"apa yang kau bicarakan shein...shien ? siapa dia ?"

Shien tersenyum melihat reaksi Ivvi yang memang tidak mengenalinya.

Shien kemudian mendekati Ivvi, dia berbisik pada gadis itu.

"Tak kusangka, adikku pun merasakan hal yang sama denganku. Perasaan padamu, Ivvi. Apa ini yang namanya kebetulan ya? Kelihatannya obat yang kuberikan padamu bekerja dengan baik sekali."

Ukh... kenapa ini semua terjadi lagi, aku tidak bisa menggerakkan tubuhku. Dan jika aku membiarkannya merasuki ku, Ivvi dalam bahaya.

Harapan satu-satunya Shein hanyalah Rhea. Rhea mungkin bisa menyerangnya, agar Shien segera keluar dari tubuhnya.

Rhea tertidur lagi di bawah sebuah pohon rindang di taman kediaman keluarga itu. Sedang asik tiduran tiba-tiba saja seorang pelayan membangunkannya dengan paksa, berbicara tidak jelas tentang keanehan yang terjadi pada tuannya. Bahkan, sebelum nona bersayap ini benar-benar bangun dari tidurnya, ia sudah diseret untuk bergerak menuju tempat di mana Shein berada.

... "Hng..." dengan tampang datarnya ia hanya menatap Shein seperti Shein. Otaknya memang bergerak lambat jika bangun dari tidur. Sampai ia melihat sesuatu... yang mungkin berbeda. "Tuan Shien?" ucapnya lagi kemudian mendekati Shien yang sedang mempengaruhi Shein. "Sedang apa?" pertanyaan pendek.

--silakan dijawab tuan?

"Tak kusangka, adikku pun merasakan hal yang sama denganku. Perasaan padamu, Ivvi. Apa ini yang namanya kebetulan ya? Kelihatannya obat yang kuberikan padamu bekerja dengan baik sekali."

apa ?? apa maksdunya ini ? obat ?

"ahahaha....mungkin kau memang bukan shein, tapi kenapa kau mengenaliku ? dan kamu siapa ?", ucap Ivvi datar kearah shien, ia sangat bingung sekali dengan apa yang dibilang shien.

"Tuan Shien?"

shien ? lagi-lagi nama itu...siapa dia sebenarnya ??, gumam Ivvi makin bingung.

"ahahaha....mungkin kau memang bukan shein, tapi kenapa kau mengenaliku ? dan kamu siapa ?"

Shien tersenyum misterius pada Ivvi, Ivvi benar-benar tak mengingatnya.

"Aku adalah orang yang paling mengenalmu."

"Tuan Shien?"

"Sedang apa?"

Mata dingin Shien menyadari bahwa Rhea memang masih bersama Shein. Dan kini gadis itu sudah ada di dekatnya, mengenalinya.

"Tak kusangka, kau masih mengingatku,"kata Shien dingin."Aku tidak melakukan apa-apa, kalian tenanglah... aku hanya mengatakan bahwa aku masih eksis di dunia ini. Itu saja."

Jelas sekali Shien berakting. Ini hanyalah awal mula. Rencana sebenarnya hanya Shien yang tau.

Rhea sebenarnya tidak mengerti kenapa ia harus menolong Masternya di saat seperti ini, toh sepertinya Shien juga tidak merencanakan hal jahat. Kecuali itu terjadi, maka ia akan melakukan sesuatu walau itu masih Masternya.

"Oh..." hanya sebuah gumaman pendek, tidak tertarik.

Ia lalu melirik Ivvi yang nampak masih kebingungan, "Nona Ivvi, ini adalah Tuan Shien Einverd. Beliau seharusnya sudah meninggal seratus tahun yang lalu kira-kira, tapi keberadaannya kadang muncul seperti ini," menjelaskan dengan asal.

Dan kemudian mengangkat bahu sambil melirik para pelayan, memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Haruskah ia mengeluarkan senjatanya si kipas untuk membuat Shien keluar dari tubuh Masternya?

"Aku adalah orang yang paling mengenalmu."

"kau...siapa sebenarnya ?? aku benar-benar tidak tau..! kenapa kau bilang kau paling mengenalku ? apa sebenarnya hubunganmu denganku ?", teriak Ivvi sambil memegangi kupingnya. ia mulai pusing karna memaksakan untuk mengingat kejadian masa lalunya itu.

"Nona Ivvi, ini adalah Tuan Shien Einverd. Beliau seharusnya sudah meninggal seratus tahun yang lalu kira-kira, tapi keberadaannya kadang muncul seperti ini,"

shien ?? tetap saja aku tidak mengingatnya...ya tuhan, kepala ini sakit sekali..., Ivvi memegangi terus kepalanya.

"kau...siapa sebenarnya ?? aku benar-benar tidak tau..! kenapa kau bilang kau paling mengenalku ? apa sebenarnya hubunganmu denganku ?"

"Tidak perlu di paksakan, Ivvi. Kau akan tau dengan sendirinya nanti," jawabnya yang lagi-lagi merahasiakan sesuatu pada Ivvi.

Shien kemudian duduk kembali di sofa, nafasnya mulai tersengal-sengal. Shien memang tidak bisa terlalu lama memasuki tubuh Shein.

Cih, sial...

Shien masih menahan rasa sakitnya. Dia ingin bermain-main dulu di rumah Einverd ini.

"Rhea, bagaimana kelakuan adikku selama memimpin Einverd?"

...

Rhea jelas memperhatikan itu, gerak-gerik Shien yang tidak biasa. Sampai kemudian Shien terduduk di sofa karena ia tidak berada pada dirinya. Gadis ini kemudian menarik kipas yang biasa dipakainya untuk memukul orang sebagai senjata dari balik gaun belakangnya diam-diam.

Dan menjawab pertanyaan Shien dengan ringan, "Hm... biasa saja." Pertanyaan basa-basi busuk yang tidak jelas manfaatnya. "Jadi... kenapa Anda tidak segera pergi dan membiarkan Master saya kembali ke asalnya?"

"Jadi... kenapa Anda tidak segera pergi dan membiarkan Master saya kembali ke asalnya?"

Shien terus terbatuk-batuk. Terlalu lama merasuki orang itu membuat tubuhnya alias tubuh Shein semakin buruk keadaannya. Dan sekarang Shien batuk-batuk darah. Dia tidak peduli, toh itu tubuh Shein.

"Memangnya kenapa? Apakah aku sebagai keluarga Einverd tidak boleh berlama-lama di sini?" tanya Shien sinis pada Rhea."Lagi pula Shein benar-benar lemah. Bahkan aku dapat memasuki tubuhnya semudah ini."

"hentikan ! kembalikan shein !", Ivvi mendekati shien.

"kumohon jangan sakiti dia...kembalilah...", ucapnya sangat khawatir, ia tidak mau menjadikan hari ini adalah hari terburuk keduanya.

ia memegang tangan shein, berharap shein benar-benar kembali.