[Main RP]Chapter 2 - Kidnap

"ivvi!" teriak kairi terpenjat kaget

"me-mengapa kaya mumi begitu?! ayo dilepas tissuenya! saya yakin dandanan anda sudah bagus kok! jangan ditutup tutupi! anda manis kok nona" kata kairi sambil mulai merobek tissue itu

"Oh iya... Ucapkan selamat dulu deh sama si Shein...", Alice mendekati Shein. Mengeluarkan aura seorang Butler... Ini salah satu kebiasaan BURUKNYA.

"Ehem... Maaf menggangu kenyamanan anda... Saya ingin mengucapkan selamat ulangtahun untuk Tuan Einverd yang ke 123...", Alice membungkuk hormat ala seorang Butler, dan kebetulan ia sedang pakai seragam butler.

"ga usah tunduk tunduk kali" komentar lilica

"anda ini lady alice hahaaha seharusnya ia yang menunduk"

"Ahahaha tak usah... Kebetulan aku kan jadi Butler hari ini... hahaha.. Aku bukan seorang nona kok, kecuali dulu.. Memang aku punya servant...", Alice tertawa.

"Dia kan juga kedudukannya 'berlebih' kau tau itu", Alice tersenyum kecil.

"me-mengapa kaya mumi begitu?! ayo dilepas
tissuenya! saya yakin dandanan anda sudah bagus kok! jangan ditutup
tutupi! anda manis kok nona"

'a....aa, apa yang kau lakukan ??", ia menaruh lagi beberapa tisue, dan menggulung lagi kepalanya seperti mummy. Ivvi membawa beberapa tisue toilet untuk menutupi wajahnya.

PM : kairi, robek terus ~ *digoreng*
=========================================

Ducan melihat lilica yang ngobrol bersama alice, ia mengenal lilica karna lilica menjadi pembela shein saat di pengadilan.

"apakah benar..kau lady lilica ?", sapanya

lilica yang sedaqng tertawa menjadi formal melihat seorang tamu menyapanya

"sir deindery, ya selamat datang saya terkejut melihat anda di sini, mengingat bahwa anda yang membuat shein di hukum" kata lilica tegas

"ya saya memang lilica einverd, ada yang bisa saya bantu?"

oot : oh, gak kebaca,..di kirain masih di toilet..

===============================================================

"aku tidak apa-apa...",

Shein menatap Ivvi dari ujung kaki, sampai ke ujung kepala. Sempurna. Di mata Shein, Ivvi selalu terlihat sempurna, tidak ada yang bisa menandingi kecantikannya.*berlebihan*

Di lihat beberapa kalipun, Ivvi selalu membuat Shein bahagia, dan tidak pernah membuat laki-laki itu bosan. Dia bagaikan matahari yang menyinari hidup Shein yang kelam, mungkin di ibaratkan seperti itu.*berlebihan lagi*

"Hnng... ah, itu...," lagi-lagi Shein salting, tumben-tumbenan."Kau tampak cantik sekali dengan gaun itu. Semuanya sempurna, tidak perlu di sembunyikan seperti itu," puji Shein, tulus.

Oh, dan mood Shein lagi-lagi berubah dengan cepatnya. Sekarang dia menjadi lebih sering tersenyum, padahal tadi dia ugal-ugalan terus. Efek dari melihat Ivvi seperti itu, bisa membuat mood Shein menjadi baik(?)

Kembali ke dunia nyata, ternyata Alice juga datang, Shein baru menyadarinya, dan ikut menyambut Alice juga.

"Ehem... Maaf menggangu kenyamanan anda... Saya ingin mengucapkan selamat ulangtahun untuk Tuan Einverd yang ke 123...",

"Terima kasih, Nona Alice sudah mau datang ke pesta ini," berbeda dengan sebelumnya, Shein kali ini tersenyum."Ah, tidak perlu membungkuk, seharusnya aku yang melakukan itu," Shein membungkuk, menghormati lady di depannya.

Sifatnya berubah 180 derajat.

'sa-sadis" komentar kairi melihat shein yang berubah 180 derajat

"nona! tissuenya jangan dipasang lagi!" kata kairi sambil merobek tissue itu lagi

"Terima kasih, Nona Alice sudah mau datang ke pesta ini," berbeda dengan sebelumnya, Shein kali ini tersenyum."Ah, tidak perlu membungkuk, seharusnya aku yang melakukan itu," Shein membungkuk, menghormati lady di depannya.

"Tak usah hormat... Saya hanya seseorang yang kebetulan lewat saja...", Alice tersenyum sopan. PM: nnaaaah.... gitu kek dari tadi si Alice jadi BAIK...*diceburin ke kali ciliwung*. Sekilas ia melihat keluarga Deindery, MUSUH BEBUYUTANNYA DARI RATUSAN TAHUN YANG LALU...

"Sir Deindery.. Orang yang telah memasukanku ke Abyss.. Hanya karena aku mencuri chainku kembali... Cih... Aku mau pergi dari sini...", tegas Alice lalu berjalan menghentak-hentakkan kakinya kearah pintu keluar. Ia muak dengan keluarga Deindery sampai kapanpun.

"sir deindery, ya selamat datang saya terkejut melihat anda di sini, mengingat bahwa anda yang membuat shein di hukum"

"aah...maafkan saya.., saya sendiri pun tidak mengerti..kenapa saya menjadi seperti itu..", ucap Ducan jujur.

apa salahku ?

"tidak.., saya datang kesini justru ingin memberi selamat ulang tahun kepada shein einverd", ia memperlihatkan kesopanannya.

"Sir Deindery.. Orang yang
telah memasukanku ke Abyss.. Hanya karena aku mencuri chainku
kembali... Cih... Aku mau pergi dari sini..."

memasukan ia ke abyss ? kenal saja tidak..aku tidak pernah memasukan orang ke abyss...apa maksud dari semua ini ???, gumam Ducan. ia seperti dikucilkan ditempat itu..ia tidak tau menahu, dan itu benar..

"maaf.. tapi saya tidak pernah bertemu anda sebelumnya..dan saya juga tidak pernah memasukan orang ke abyss ", ucap Ducan tegas.
=====================================================

"Kau tampak cantik sekali dengan gaun itu. Semuanya sempurna, tidak perlu di sembunyikan seperti itu,"

tetap saja Ivvi malu, ia masih melilitkan tisue kebagian kepalanya.

"nona! tissuenya jangan dipasang lagi!"

kairi terlalu merobek semua tisue itu, kini terlihatlah wajah Ivvi yang kebingungan di campur malu..

huweeh ?! apa yang ia lakukan ???!
Ivvi buru-buru mencari tisue lagi.

"maaf.. tapi saya tidak pernah bertemu anda sebelumnya..dan saya juga tidak pernah memasukan orang ke abyss ", ucap Ducan tegas.

"Yayaya salah satu anggota keluarga anda telah memasukan saya ke abyss... Ah... Lupakan saja... Mana mungkin kau tau? Kejadian itu sudah 100tahun lebih... Gini-gini saya sudah tua...", Alice memberi tatapan tajamnya. Lalu jadi devil.

"ah emosional, ya saya mengerti' kata lilica memaklumi

"sebaiknya jangan menemuinya dulu, saya takut ia marah nantinya"

"tapi silahkan saja kalaumau, maafkan Alice ia mendendam pada keluargamu" kata lilica lagi

sementara itu kairi

"nona! jangan dipasang lagi tissuenya!" katanya

kairi pun mengambil tissue yang ivvi punya dan membuangnya lalu kairi pun membersihkan sisa tissue di wajah ivvi

"Yayaya salah satu anggota
keluarga anda telah memasukan saya ke abyss... Ah... Lupakan saja...
Mana mungkin kau tau? Kejadian itu sudah 100tahun lebih... Gini-gini
saya sudah tua..."

"aah..saya atas nama keluarga deindery , sangat meminta maaf atas kejadian itu..saya minta maaf setulus-tulusnya..", Ducan menundukan badannya, menandakan ia benar-benar menghormati seseorang.

"sebaiknya jangan menemuinya dulu, saya takut ia marah nantinya"

"aah ? benarkah ? padahal saya ingin minta maaf..percayalah, saya tidak tau tentang hal persidangan itu, yang saya tau hanya..saya disuruh, dan saya meringani hari vonisan.."

lahi pula..mengapa Ducan balas dendam ke shein ? bukannya ia harus percaya kepada shein..untuk menggantikannya melindungi chainnya ?

"tapi silahkan saja kalaumau, maafkan Alice ia mendendam pada keluargamu"

"tidak...seharusnya, sayalah yang harus minta maaf..", Ducan menundukan kepalanya.
=====================================================

"nona! jangan dipasang lagi tissuenya!"

jreeengg....wajah Ivvi terlihat, ia sangat manis..dan beda dengan biasanya, rambutnya yang tergerai, mendukung kemanisan itu..

"kairi...", Ivvi >>

"ahh" jawab lilica penuh pengertian

"kalau begitu saya berterima kasih atas bantuannya sir deindery,"

"silahkan jika anda mau memberi selamat, saya kan menenangkan sshein jika ia marah" kata lilica

sementara itu kairi

"nah begini kan lebih cantik!" kata kairi bahagia

"ya nona? ada apa?"

"aah..saya atas nama keluarga deindery , sangat meminta maaf atas kejadian itu..saya minta maaf setulus-tulusnya..", Ducan menundukan badannya, menandakan ia benar-benar menghormati seseorang.

"Haha sayalah yang minta maaf.. Karena telah bersikap kasar..", Alice hormat pada Ducan. Ia juga merasa agak bersalah karena membentak tanpa sebab

PM : *liat Ivvi* *dilemparin tomat se-porum*

"ya nona? ada apa?"

wajah Ivvi yang memerah, terlihat kamana-mana
ia langsung mencekik kairi, tidak terlalu keras..hanya mengunci posisi tubuh kairi saat itu. kaya becandaan antara kakak perempuan dengan adik laki-lakinya.

"rasakan ini..dasar bocah.."
=======================================================

"silahkan jika anda mau memberi selamat, saya kan menenangkan sshein jika ia marah"

"tidak perlu berterima kasih...justru saya yang ingin meminta maaf", senyum hangat Ducan.

"yaa...tapi saya tidak tau dimana shein einverd itu, ah...kau melihat Ivvi ?"

"Haha sayalah yang minta maaf.. Karena telah bersikap kasar.."

"tidak apa-apa itu wajar...karna kesalahan sebenarnya dari keluarga saya...", Ducan tersenyum lagi.

"hmm, mungkin..saya bisa melakukan sesuatu..untuk membuat anda, memaafkan kesalahan salah satu anggota keluarga saya", tawarnya.

kairi pun tidak mau kalah dengan nee sannya itu ia pun menjegal ivvi dan melepaskan dirinya

"hati hati nona, kalau saya sedang tidak terkendali anda bisa terluka" katanya memperingatkan

"ah tapi anda memang lebih cantik begini"

"tidak apa-apa itu wajar...karna kesalahan sebenarnya dari keluarga saya...", Ducan tersenyum lagi.

"hmm, mungkin..saya bisa melakukan sesuatu..untuk membuat anda, memaafkan kesalahan salah satu anggota keluarga saya", tawarnya.

"Hm... Tidak ada.. Saya tidak mengharapkan apapun dari anda kok...", Alice membalas senyuman itu. Ia tak ingin cari ribut.

"hati hati nona, kalau saya sedang tidak terkendali anda bisa terluka"

"aku tidak takut untuk terluka bocah..", ia mengacak-ngacak rambut kairi sambil tertawa.

"ah tapi anda memang lebih cantik begini"

"apa maksudmu hah..", wajah Ivvi memerah, entahlah..ini seperti tidak biasanya baginya.
=============================================

"Hm... Tidak ada.. Saya tidak mengharapkan apapun dari anda kok..."

"begitu..baiklah, bisakah kita menjadi teman sekarang ?", Ducan dengan posisi ingin berjabat, ia tersenyum ramah. sangat menyenangkan baginya..mempunyai teman baru.

"begitu..baiklah, bisakah kita menjadi teman sekarang ?", Ducan dengan posisi ingin berjabat, ia tersenyum ramah. sangat menyenangkan baginya..mempunyai teman baru.

"Tentu... Dengan senang hati, nama saya Alice. Bisa dibilang The Burning Flame Haze... Salam kenal..", Alice membalas jabat tangan Ducan.

"Tak apalah... Toh dia sudah minta maaf"

SHEIN SIDE

Shein masih menatap Ivvi, yang sekarang mulai bermain-main dengan Kairi. Cemburu? Tidak. Shein tau dengan hanya melihatnya, hubungan Kairi dan Ivvi hanya seperti adik-kakak. Dan dia juga tau, Kairi pasangan yang cocok untuk Lilica.

"Ahahahah... kau semakin cantik jika wajahmu sudah memerah seperti itu," Shein tersenyum melihat kelakuan Ivvi yang masih belum pede itu."Percaya dirilah. Kau wanita yang paling cantik yang pernah kutemui," gombalan Shein kambuh lagi.

Shein menatap jam sakunya lagi. Menunjukkan pukul 6.45, pestanya sebentar lagi akan dimulai.

LACIE SIDE

Lokasi : Di depan gedung Einverd

Akan kulakukan.... Semua yang master perintahkan. Akan kulakukan, semua yang master katakan.... Akan kulakukan.... semuanya akan kulakukan, perintahmu yang absolut, aku akan selalu mengabdi padamu

Lacie menatap gedung yang ada di depannya. Gedung milik Einverd, tak berubah sejak 100 tahun yang lalu. Lacie kemudian mengeluarkan topeng miliknya, dan memasangnya. Topeng kupu-kupu hitam itu kini sudah menutupi matanya.

Kedatangannya akan menjadi sebuah kejutan bagi Shein. Dia memilih untuk merahasiakan identitasnya dulu, dan menyusup masuk ke dalam gedung itu, dan mengikuti pesta seperti biasa.

Lalu di akhir acara, seperti yang masternya perintahkan, Lacie di perintahkan untuk menculik Ivvi. Itulah misinya hari ini.

Gaun-nya begitu indah, berwarna ungu tua, dengan corak kupu-kupu hitam yang elegan, dan tidak terlalu ramai. Sangat cocok dengan rambutnya yang di geraikan, hitam panjang. Lacie kemudian memegang erat pisau-nya, dan menyembunyikan di antara gaun-nya yang pan jang itu. Semua persiapan telah selesai, kini dia akan masuk, menemui Shein terlebih dahulu.

"nona saya tidak takut kalau anda terluka tapi saya takut dengan 3 cowo dan 2 cewe yang bisa meratakan saya dengan tanah jika anda terluka karena saya" jelas kairi sambil tersenyum dan membetulkan rambutnya

"memang benar anda memang sangat cantik nona ivvi saya tak berbohong" puji kairi lagi

"Tentu... Dengan senang hati, nama saya Alice. Bisa dibilang The Burning Flame Haze... Salam kenal.."

"aah alice...nama saya, Ducan..", Ducan terlihat senang sekali, ia bertambah mempunyai teman.

"hnng..lilca, kau melihat Ivvi ?", tanyanya ke lilica.
=======================================================

"Percaya dirilah. Kau wanita yang paling cantik yang pernah kutemui,"

"huwaaa....tapi ini kan tidak biasa !", Ivvi mulai tidak karuan, dan malu.

"nona saya tidak takut kalau anda terluka tapi
saya takut dengan 3 cowo dan 2 cewe yang bisa meratakan saya dengan
tanah jika anda terluka karena saya"

"3 cowok...2 cewek..?", Ivvi berfikir, siapa ?

"memang benar anda memang sangat cantik nona ivvi saya tak berbohong"

"aah...sudahlah..aku ingin mencari angin..", dengan wajah yang masih merah, Ivvi berjalan kearah balkon gedung.
====================================================

Lokasi : Di depan gedung Einverd

lili menyiapkan pedang panjangnya di bagian bawah gaun.
"jadi...aku tidak sabar ingin menculik wanita itu, seberapa pentingnya dia ?", dingin lili berkata.

===================================
para staff sama akang..bantu ngegerakin lili, ducan,stein yaa ==""

oot : baikkk buu.. XD

kairi dengan sigap menangkap tangan ivvi

"eitss jangan pergi dulu, anda tamu kehormatan di sini nona, duduklah" kata kairi

______________________________________
lili

"dimana sih tuh cewe?! kok ga ada?!" kata lili furstrasi melihat ivvi yang tak kunjung keluar atau sendirian

@sayo:jangan di bawa semua makanya...wkwkwk...ah, iya deh...ribetribetribet
==============================================================

LACIE SIDE

Lacie mulai bernyanyi-nyanyi, dan memutari tembok-tembok yang ada di gedung itu.

"Terror above, beautiful as the night....Black butterfly in full flight..."

Lacie masih menari, sambil berputar-putar pelan, seperti berdansa waltz, dia berputar dengan sangat sempurna.

Lalu, Lacie melihat sasarannya. Shein Einverd dan Ivvi. Dia berjalan pelan kearah Shein, hanya melewatinya saja, dan masih memakai topeng kupu-kupu hitam yang menutupi matanya.

"Akhirnya sang kupu-kupu hitam menemukan bunga rosa alba itu, bukan?"

Lacie berjalan cepat, Shein mendengar perkataan Lacie itu, tetapi ketika dia melihat kebelakangnya, Lacie sudah keburu menghilang.

SHEIN SIDE

"huwaaa....tapi ini kan tidak biasa !",

"Lama-lama kau akan terbiasa. Tenanglah, dan tersenyumlah kepada para tamu yang datang. Kau seorang lady, sebaiknya kau terseyum menyambut mereka semua. Bisa?" tanya Shein sambil tersenyum juga, iseng lagi.

Lalu Shein merasakan ada seseorang yang melewatinya. Hawa yang tidak asing baginya.

[quote]"Akhirnya sang kupu-kupu hitam menemukan bunga rosa alba itu, bukan?"[/color]

Shein merinding mendengar perkataannya, walau dia tidak mengerti maksud dari wanita itu.

Apa... maksudnya?



oot:sebentar...saya lagi stuck...*sambil ngerjain omake juga*... ..sebagian di biarin dulu aja