Log in
Similar topics
Who is online?
In total there are 9 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 9 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 313 on Sat Oct 05, 2024 9:26 pm
Search
Latest topics
» Absensi di siniby Kaz Sun Sep 03, 2023 9:49 pm
» [Revive the Forum]
by Kuro Usagi Fri Sep 04, 2015 12:37 am
» Um.. hi, I guess?
by Kuro Usagi Fri Sep 04, 2015 12:35 am
» Do You Have Sixth Sense?
by Kurome Fri Jun 26, 2015 3:45 pm
» Website favorit kalian untuk baca komik online?
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 7:57 pm
» Biarkan Mata, Otak, Keyboard mengaum saat engkau mengetes mereka. xD~
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 7:56 pm
» Imaginary World
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 4:59 pm
» Komentar member di atas^
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 4:37 pm
» If you wish at fallen star, it will come true. Is that true?
by Phantomhive_Earl Sun Oct 27, 2013 3:56 pm
» Pengalaman Seram
by Phantomhive_Earl Sun Oct 27, 2013 12:48 pm
[Main RP]Chapter 2 - Kidnap
+2
Fuschia.A.T.Ellenoire
Alfonze Alger
6 posters
Page 5 of 6
Page 5 of 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
"cewe bodoh kau bukan tandingan contarctor" desis lilica sambil tersenyum sadis
"tidakkah kau menyadari bahwa selama ini aku telah memakai shield? Pisaumu tak Akan bisa menembusnya bodoh"
"memang benar kau tak lebih Dari boneka yang digerakan oleh shien"
Lilica sendiri bukan orang yang sabar Dan penurut
menurutnya siapapun yang berani melukai orang yang disayanginya pantas diperlakukan kurang ajar
"shien kau benar benar memperlakukan bonekamu dengan buruk" bisik lilica ditelinga lacie
"tidakkah kau menyadari bahwa selama ini aku telah memakai shield? Pisaumu tak Akan bisa menembusnya bodoh"
"memang benar kau tak lebih Dari boneka yang digerakan oleh shien"
Lilica sendiri bukan orang yang sabar Dan penurut
menurutnya siapapun yang berani melukai orang yang disayanginya pantas diperlakukan kurang ajar
"shien kau benar benar memperlakukan bonekamu dengan buruk" bisik lilica ditelinga lacie
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
LACIE SIDE
Lacie benar-benar tidak bisa berdiri. Tangannya terasa sakit sekali, dan sekarang tidak bisa di gerakan sama sekali.
Terdengar suara Shein yang khawatir akan keadaan Lacie. Lacie perlahan memperhatikan Shein baik-baik, dia benar-benar khawatir. Tapi kenapa? Padahal Lacie sudah melakukan hal yang buruk padanya, apalagi prilaku-nya ketika 100 tahun yang lalu, ketika Shien masih hidup, cukup ketus pada Shein.
"T-tidak perlu, tolong biarkan aku seperti ini... jangan panggil maid," rasa sakit di tangan Lacie sudah agak berkurang, tetapi masih saja terasa terpelintir dengan keras.
Lacie tidak mendengar perkataan Lilica sebelumnya dengan jelas. Yang terdengar dengan jelas olehnya hanyalah:
Hati Lacie semakin sakit. Entah kenapa, di sebut boneka itu tidak menyenangkan. Kenapa? Lacie tidak menjawab perkataan Lilica, masih tetap berusaha menghubungi masternya lewat telepati.
Memang. Karena aku tidak lebih dari sebuah boneka. Atau kupu-kupu yang terkurung dalam sangkarnya sendiri, bukan? Terserah apa katamu, yang bisa kulakukan hanyalah mematuhi perintah master-ku. ITU KAN TAKDIR SEORANG SERVANT?
Itu benar. Kau TIDAK LEBIH dari sebuah boneka. Yang tidak memiliki keinginanmu sendiri. Betul itu, Lacie?
Kali ini terdengar lagi suara Shien. Shien tentu bisa mengetahui apa yang sedang di pikirkan oleh Lacie juga.
"Hentikan...," Lacie menutup kedua telinganya, dan memejamkan matanya, dia tidak sanggup lagi mendengar perkataan master dan orang-orang di sekitarnya.
Semua dendam ini membuatku sakit. Aku...sebenarnya sudah memaafkan Shein, tapi diriku yang lain mengatakan agar aku membunuhnya. A..aku... aku tidak bisa melakukan apa-apa, tolong aku...
SHEIN SIDE
Shein semakin bingung. Tentu saja, karena laki-laki itu tidak bisa mendengar apa yang Shien katakan pada Lacie. Hanya bisa mendengar Lacie yang terus-terusan meneriakkan perkataan itu.
"Lavina, sebaiknya kau beristirahat. Aku ambilkan air putih hangat dulu," Shein berdiri, dan berniat menuju ke tempat yang menyediakan minuman di dalam gedung itu."Dan satu lagi. Lilica, jangan bersikap kasar padanya. Jaga Lavina... dia... temanku," Shein tersenyum kearah Lacie.
Dan...Lacie pun semakin merasa bersalah, atas semua kebaikan Shein. Dia sekarang tidak tau harus melakukan apa lagi.
Lokasi : Menuju ke tempat minuman
Shein berjalan dengan perasaan khawatir. Ivvi sudah lama sekali tidak kembali. Padahal dia hanya berkata untuk mengambil minuman saja, tetapi Shein sudah terlalu lama menunggu dan berharap agar dia dapat bertemu dengan Ivvi juga di sana.
Lacie benar-benar tidak bisa berdiri. Tangannya terasa sakit sekali, dan sekarang tidak bisa di gerakan sama sekali.
"Lavina! Hei, apa yang terjadi? Lavina?"
Terdengar suara Shein yang khawatir akan keadaan Lacie. Lacie perlahan memperhatikan Shein baik-baik, dia benar-benar khawatir. Tapi kenapa? Padahal Lacie sudah melakukan hal yang buruk padanya, apalagi prilaku-nya ketika 100 tahun yang lalu, ketika Shien masih hidup, cukup ketus pada Shein.
"T-tidak perlu, tolong biarkan aku seperti ini... jangan panggil maid," rasa sakit di tangan Lacie sudah agak berkurang, tetapi masih saja terasa terpelintir dengan keras.
Lacie tidak mendengar perkataan Lilica sebelumnya dengan jelas. Yang terdengar dengan jelas olehnya hanyalah:
"memang benar kau tak lebih Dari boneka yang digerakan oleh shien"
Hati Lacie semakin sakit. Entah kenapa, di sebut boneka itu tidak menyenangkan. Kenapa? Lacie tidak menjawab perkataan Lilica, masih tetap berusaha menghubungi masternya lewat telepati.
Memang. Karena aku tidak lebih dari sebuah boneka. Atau kupu-kupu yang terkurung dalam sangkarnya sendiri, bukan? Terserah apa katamu, yang bisa kulakukan hanyalah mematuhi perintah master-ku. ITU KAN TAKDIR SEORANG SERVANT?
Itu benar. Kau TIDAK LEBIH dari sebuah boneka. Yang tidak memiliki keinginanmu sendiri. Betul itu, Lacie?
Kali ini terdengar lagi suara Shien. Shien tentu bisa mengetahui apa yang sedang di pikirkan oleh Lacie juga.
"Hentikan...," Lacie menutup kedua telinganya, dan memejamkan matanya, dia tidak sanggup lagi mendengar perkataan master dan orang-orang di sekitarnya.
Semua dendam ini membuatku sakit. Aku...sebenarnya sudah memaafkan Shein, tapi diriku yang lain mengatakan agar aku membunuhnya. A..aku... aku tidak bisa melakukan apa-apa, tolong aku...
SHEIN SIDE
"Hentikan...,"
Shein semakin bingung. Tentu saja, karena laki-laki itu tidak bisa mendengar apa yang Shien katakan pada Lacie. Hanya bisa mendengar Lacie yang terus-terusan meneriakkan perkataan itu.
"Lavina, sebaiknya kau beristirahat. Aku ambilkan air putih hangat dulu," Shein berdiri, dan berniat menuju ke tempat yang menyediakan minuman di dalam gedung itu."Dan satu lagi. Lilica, jangan bersikap kasar padanya. Jaga Lavina... dia... temanku," Shein tersenyum kearah Lacie.
Dan...Lacie pun semakin merasa bersalah, atas semua kebaikan Shein. Dia sekarang tidak tau harus melakukan apa lagi.
Lokasi : Menuju ke tempat minuman
Shein berjalan dengan perasaan khawatir. Ivvi sudah lama sekali tidak kembali. Padahal dia hanya berkata untuk mengambil minuman saja, tetapi Shein sudah terlalu lama menunggu dan berharap agar dia dapat bertemu dengan Ivvi juga di sana.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
Bodoh ejek lilica pada shein dalam hati
"jika kau tahu mungkin kau tak akan bilang seperti itu" ujar lilica pelan
"arghhh baiklah shein kau menang, maafnya lady lavina" kata lilica sambil membantu Lacie
"tanganmu diapakab olehnya?" bisik lilica pelan
"jika kau tahu mungkin kau tak akan bilang seperti itu" ujar lilica pelan
"arghhh baiklah shein kau menang, maafnya lady lavina" kata lilica sambil membantu Lacie
"tanganmu diapakab olehnya?" bisik lilica pelan
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
LACIE SIDE
Lacie menggeleng, kali ini dia menyembunyikan wajahnya di balik gaun indahnya itu, menyembunyikan perasaannya, sedang menangis.
Aku... tidak pantas mendapatkan semua kebaikan itu. Terutama, tuan Shein. Teman katanya? Apa... dia benar-benar menganggapku seperti itu? Kenapa?
Memang kau tidak pantas. Dia hanya kasihan padamu, dan hanya berbohong soal 'teman'. Dia meremehkanmu
Shien mulai mencoba untuk mengembalikan perasaan dendam dan benci Lacie pada Shein.
Tapi, master... aku bisa melihatnya. Dia tidak memperlakukanku seperti apa yang master katakan. Master Shien, anda yakin ingin...ingin membunuhnya?
Belum ada jawaban dari Shien. Cukup lama juga Shien menjawab kembali pertanyaan Lacie.
Sebaiknya kau 'tidur'. Kita jalankan misinya sekarang, Shien tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan Lacie sebelumnya.
Sekarang tubuh Lacie terasa kaku semua, dan tidak bisa di gerakkan. Bukan hanya tangannya, sekarang seluruh tubuhnya. Shien mulai mengambil kendali dari tubuh Lacie lagi, dan emosinya.
"Maaf, nona Lilica. Aku ingin menghindari keramaian dulu," emosi Lacie mulai berubah, dia berdiri, dan menghapus air matanya.
Lokasi : Di lorong-lorong
Kemudian gadis itu dengan pelan menuju ke sebuah tempat, sambil berputar-putar, gerakannya yang lentur lebih terlihat seperti menari.
"Goodbye black butterfly.... You can take those perfect wings....Into outer space," Lacie mulai bernyanyi lagi, sambil mulai menjalankan misinya kali ini.
SHEIN SIDE
Shein melamun sekarang. Dia sudah sampai di tempat minuman, tapi sama sekali tidak melihat Ivvi.
Kemana dia sebenarnya? Lagi-lagi dia membuatku khawatir setengah mati
Shein mulai mencari-cari Ivvi lagi, di tengah-tengah keramaian dan gedung yang besar itu.
"tanganmu diapakab olehnya?"
Lacie menggeleng, kali ini dia menyembunyikan wajahnya di balik gaun indahnya itu, menyembunyikan perasaannya, sedang menangis.
Aku... tidak pantas mendapatkan semua kebaikan itu. Terutama, tuan Shein. Teman katanya? Apa... dia benar-benar menganggapku seperti itu? Kenapa?
Memang kau tidak pantas. Dia hanya kasihan padamu, dan hanya berbohong soal 'teman'. Dia meremehkanmu
Shien mulai mencoba untuk mengembalikan perasaan dendam dan benci Lacie pada Shein.
Tapi, master... aku bisa melihatnya. Dia tidak memperlakukanku seperti apa yang master katakan. Master Shien, anda yakin ingin...ingin membunuhnya?
Belum ada jawaban dari Shien. Cukup lama juga Shien menjawab kembali pertanyaan Lacie.
Sebaiknya kau 'tidur'. Kita jalankan misinya sekarang, Shien tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan Lacie sebelumnya.
Sekarang tubuh Lacie terasa kaku semua, dan tidak bisa di gerakkan. Bukan hanya tangannya, sekarang seluruh tubuhnya. Shien mulai mengambil kendali dari tubuh Lacie lagi, dan emosinya.
"Maaf, nona Lilica. Aku ingin menghindari keramaian dulu," emosi Lacie mulai berubah, dia berdiri, dan menghapus air matanya.
Lokasi : Di lorong-lorong
Kemudian gadis itu dengan pelan menuju ke sebuah tempat, sambil berputar-putar, gerakannya yang lentur lebih terlihat seperti menari.
"Goodbye black butterfly.... You can take those perfect wings....Into outer space," Lacie mulai bernyanyi lagi, sambil mulai menjalankan misinya kali ini.
SHEIN SIDE
Shein melamun sekarang. Dia sudah sampai di tempat minuman, tapi sama sekali tidak melihat Ivvi.
Kemana dia sebenarnya? Lagi-lagi dia membuatku khawatir setengah mati
Shein mulai mencari-cari Ivvi lagi, di tengah-tengah keramaian dan gedung yang besar itu.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
Lilica hanya menatap Lacie dengan dingin
dirasuki pikir lilica
memang sudah terlihat Dari perubahan yang mendadak bahwa ia dirasuki
dirasuki pikir lilica
memang sudah terlihat Dari perubahan yang mendadak bahwa ia dirasuki
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
stein ,menyentuh dagu Ivvi.. ia melihat Ivvi sangat dekat.
"kau memang sangat cantik malam ini nyonya.."
habis sudah, kedua tangan Ivvi yang masih dipegang..bahkan dikunci oleh stein, tidak bisa bergerak sama sekali.
Ivvi hanya memejamkan matanya rapat rapat, tidak ingin melihat mata stein yang dari tadi menatapnya.
"JANGAN SENTUH AKU !!!", teriaknya. ia sangat marah sekali..
sreekk
Ducan keluar dari persembunyiannya. ia tidak kalah sangat marah melihat tingkah laku stein
"om om tua...JANGAN SENTUH DIA !!", ucapnya tidak kalah keras.
"fuuh..nyonya, kecantikanmu menghipnotis orang kah ? sudah berapa orang yang terkena dengan hipnotisanmu ?", stein melihat Ducan dengan tatapan menyepelekan.
stein memberi kode kode kearah syll, syll langsung menyerang Ducan.
Ducan yang refleks mengeluarkan rantai rantainya, menangkis penyerangan syll dan mencoba mendekati stein.
"dan sekarang nyonya...", stein mulai mendekati bibirnya kearah Ivvi.
ukkh..
tidak kah ia tau ? Ivvi yang dari tadi menusuk dan mencakar tangan stein yang membuat dirinya tidak bisa bergerak. namun stein tidak peduli..dan terus mempermainkan wanita ini.
"DUCAN !! ubahlah aku !", ucapnya.
"kau memang sangat cantik malam ini nyonya.."
habis sudah, kedua tangan Ivvi yang masih dipegang..bahkan dikunci oleh stein, tidak bisa bergerak sama sekali.
Ivvi hanya memejamkan matanya rapat rapat, tidak ingin melihat mata stein yang dari tadi menatapnya.
"JANGAN SENTUH AKU !!!", teriaknya. ia sangat marah sekali..
sreekk
Ducan keluar dari persembunyiannya. ia tidak kalah sangat marah melihat tingkah laku stein
"om om tua...JANGAN SENTUH DIA !!", ucapnya tidak kalah keras.
"fuuh..nyonya, kecantikanmu menghipnotis orang kah ? sudah berapa orang yang terkena dengan hipnotisanmu ?", stein melihat Ducan dengan tatapan menyepelekan.
stein memberi kode kode kearah syll, syll langsung menyerang Ducan.
Ducan yang refleks mengeluarkan rantai rantainya, menangkis penyerangan syll dan mencoba mendekati stein.
"dan sekarang nyonya...", stein mulai mendekati bibirnya kearah Ivvi.
ukkh..
tidak kah ia tau ? Ivvi yang dari tadi menusuk dan mencakar tangan stein yang membuat dirinya tidak bisa bergerak. namun stein tidak peduli..dan terus mempermainkan wanita ini.
"DUCAN !! ubahlah aku !", ucapnya.
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
LACIE SIDE
Lacie masih berjalan pelan, menuju ke sebuah ruangan yang ada di sana. Dia masih tetap melantunkan lagunya dengan pelan.
"Black Butterfly, set the skies on fire ...rise up even higher ...so the ageless winds of time can catch your wings..."
Lacie menatap sebuah kotak di depannya. Kotak itu adalah kotak yang mengatur listrik yang di keluarkan di gedung itu. Niatnya adalah, untuk membuat keributan dulu, dan mematikan listrik di gedung itu agar tidak ada seseorang pun yang dapat aksinya dan para keluarga Novadion juga.
Dan, dalam waktu satu per sekian detik saja, lampu-lampu kristal indah yang menghiasi seluruh gedung langsung mati, dan gedung itu benar-benar menjadi gelap. Seluruh tamu mulai berteriak-teriak, karena panik.
Dan, misi pun di mulai. Lacie melepaskan gaun panjangnya yang berat. Dia sudah bersiap-siap dengan pakaian yang biasa di pakainya untuk menjalanjak misi, dia juga tidak lupa membawa 3 buah jubah. Satu untuk di pakainya, 2 lagi untuk keluarga Novadion lainnya. Ini semua agar identitas mereka tidak di ketahui dengan mudah.
"Terror above, beautiful as the night....Black butterfly in full flight...
Lacie mulai memakai jubahnya, dan menuju ke tempat Stein dan Ivvi berada. Gerakan Lacie sangat gesit, dan tidak terpengaruh oleh gedung-nya yang gelap, karena dia sudah terbiasa dengan ruangan-ruangan gelap. Lacie bisa merasakan benda-benda dan manusia-manusia yang ada di depannya.
Lokasi : Balkon, di dekat Ivvi dan Stein
Lacie yakin orang yang ada di depannya adalah Ivvi, sasarannya saat itu. Sebelum Ducan mendengar ucapan Ivvi, Lacie langsung melemparkan 4 buah jarum ke arah tubuh Ivvi. Jarum itu sudah di lumuri racun
Seseorang yang terkena racun tersebut, tidak akan bisa bergerak dengan cepat, dan nafas orang yang terkena racun itu juga bisa menjadi tidak teratur, dengan kata lain, Lacie melakukannya agar Ivvi tidak banyak bertindak dulu. Tetapi tentu saja Lacie tidak langsung membunuhnya, karena Ivvi adalah sandera utama sekarang.
Lacie mendekati Ivvi dan menutup matanya dengan kedua tangannya yang dingin. Lacie melanjutkan nyanyiannya lagi, kali ini mungkin akan terdengar jelas sekali oleh Ivvi.
"Thirteen maidens awaiting sacrifice
Screaming, naked, they will slowly die"
Lacie kemudian melemparkan sebuah jubah untuk di pakai Stein.
Lacie masih berjalan pelan, menuju ke sebuah ruangan yang ada di sana. Dia masih tetap melantunkan lagunya dengan pelan.
"Black Butterfly, set the skies on fire ...rise up even higher ...so the ageless winds of time can catch your wings..."
Lacie menatap sebuah kotak di depannya. Kotak itu adalah kotak yang mengatur listrik yang di keluarkan di gedung itu. Niatnya adalah, untuk membuat keributan dulu, dan mematikan listrik di gedung itu agar tidak ada seseorang pun yang dapat aksinya dan para keluarga Novadion juga.
Dan, dalam waktu satu per sekian detik saja, lampu-lampu kristal indah yang menghiasi seluruh gedung langsung mati, dan gedung itu benar-benar menjadi gelap. Seluruh tamu mulai berteriak-teriak, karena panik.
Dan, misi pun di mulai. Lacie melepaskan gaun panjangnya yang berat. Dia sudah bersiap-siap dengan pakaian yang biasa di pakainya untuk menjalanjak misi, dia juga tidak lupa membawa 3 buah jubah. Satu untuk di pakainya, 2 lagi untuk keluarga Novadion lainnya. Ini semua agar identitas mereka tidak di ketahui dengan mudah.
"Terror above, beautiful as the night....Black butterfly in full flight...
Lacie mulai memakai jubahnya, dan menuju ke tempat Stein dan Ivvi berada. Gerakan Lacie sangat gesit, dan tidak terpengaruh oleh gedung-nya yang gelap, karena dia sudah terbiasa dengan ruangan-ruangan gelap. Lacie bisa merasakan benda-benda dan manusia-manusia yang ada di depannya.
Lokasi : Balkon, di dekat Ivvi dan Stein
Lacie yakin orang yang ada di depannya adalah Ivvi, sasarannya saat itu. Sebelum Ducan mendengar ucapan Ivvi, Lacie langsung melemparkan 4 buah jarum ke arah tubuh Ivvi. Jarum itu sudah di lumuri racun
Seseorang yang terkena racun tersebut, tidak akan bisa bergerak dengan cepat, dan nafas orang yang terkena racun itu juga bisa menjadi tidak teratur, dengan kata lain, Lacie melakukannya agar Ivvi tidak banyak bertindak dulu. Tetapi tentu saja Lacie tidak langsung membunuhnya, karena Ivvi adalah sandera utama sekarang.
Lacie mendekati Ivvi dan menutup matanya dengan kedua tangannya yang dingin. Lacie melanjutkan nyanyiannya lagi, kali ini mungkin akan terdengar jelas sekali oleh Ivvi.
"Thirteen maidens awaiting sacrifice
Screaming, naked, they will slowly die"
Lacie kemudian melemparkan sebuah jubah untuk di pakai Stein.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
'saatnya' pikir lilica
'semoga kau selamat ivvi '
"ah kairi ayo kita ke shein" ajak lilica
mereka berduapun pergi menemui shein
"ah tiba waktunya" kata lilica pada shein sambil tersenyum sedih
'semoga kau selamat ivvi '
"ah kairi ayo kita ke shein" ajak lilica
mereka berduapun pergi menemui shein
"ah tiba waktunya" kata lilica pada shein sambil tersenyum sedih
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
klap..
diruangan itu, semuanya...menjadi gelap
sinar rembulan pun, ikut menjadi gelap..dipenglihatan wanita yang mempunyai bola mata bermata hijau tua ini.
gelap..dan terlambat..
Ivvi yang hilang kesadarannya, hanya bisa diam membisu..menutup mata, dan kosong.pingsan..
"IVVI !!", teriak Ducan, ia berlari sangat kencang mendekati stein dan lacie, tidak peduli dengan serangan syll yang terus menyerangnya.
Ducan kehilangan kendalinya, ia sangatlah marah..dan mengeluarkan semua rantai dan juga pisaunya. untuk menyerang stein dan lacie.
lili hanya melihat kejadian itu dari kejauhan, "fuuh.."
"fufufu...menarik", dilihatnya Ducan yang sudah mulai me-ngamuk.
diruangan itu, semuanya...menjadi gelap
sinar rembulan pun, ikut menjadi gelap..dipenglihatan wanita yang mempunyai bola mata bermata hijau tua ini.
gelap..dan terlambat..
Ivvi yang hilang kesadarannya, hanya bisa diam membisu..menutup mata, dan kosong.pingsan..
"IVVI !!", teriak Ducan, ia berlari sangat kencang mendekati stein dan lacie, tidak peduli dengan serangan syll yang terus menyerangnya.
Ducan kehilangan kendalinya, ia sangatlah marah..dan mengeluarkan semua rantai dan juga pisaunya. untuk menyerang stein dan lacie.
lili hanya melihat kejadian itu dari kejauhan, "fuuh.."
"fufufu...menarik", dilihatnya Ducan yang sudah mulai me-ngamuk.
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
SHEIN SIDE
Gelap. Semuanya menjadi gelap. Shein sama sekali tidak bisa melihat apapun, dia tidak terbiasa melihat di kegelapan. Yang di rasakannya hanyalah teriakan para tamu-tamu di sana.
Ada apa ini? Kenapa harus ada kekacauan lagi? Ivvi...kau ada di mana sebenarnya...
Yang ada di pikiran Shein saat ini hanyalah Ivvi, Shein mencoba mencari-cari Rhea, dan beberapa senjata yang di simpannya di dalam gedung itu.
Hasilnya nihil. Shein tidak bisa menemukan apapun. Lalu apa yang harus di lakukannya sekarang?
Tidak tau. Mungkin hanya dapat pasrah melihat apa yang terjadi selanjutnya.
"Apa maksudmu?" Shein mengenal suara itu tentu saja, walaupun dia tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya.
LACIE SIDE
"'Cause there's no place left in this blood
For your restless fluttering
Your sleepless ways"
Lacie terus melanjutkan nyanyiannya, dan menyadari Ivvi sudah tertidur, alias pingsan.
Lacie menatap Ducan dengan tatapan dinginnya, dan mengeluarkan tali-talinya yang setajam pisau.
"Bagaimana kalau aku mengikatmu saja, agar kau bisa diam dan duduk tenang," dengan mudahnya Lacie mengikat Ducan dengan talinya yang tajam. Mungkin kulit Ducan juga akan terluka gara-gara talinya yang tajam.
Gelap. Semuanya menjadi gelap. Shein sama sekali tidak bisa melihat apapun, dia tidak terbiasa melihat di kegelapan. Yang di rasakannya hanyalah teriakan para tamu-tamu di sana.
Ada apa ini? Kenapa harus ada kekacauan lagi? Ivvi...kau ada di mana sebenarnya...
Yang ada di pikiran Shein saat ini hanyalah Ivvi, Shein mencoba mencari-cari Rhea, dan beberapa senjata yang di simpannya di dalam gedung itu.
Hasilnya nihil. Shein tidak bisa menemukan apapun. Lalu apa yang harus di lakukannya sekarang?
Tidak tau. Mungkin hanya dapat pasrah melihat apa yang terjadi selanjutnya.
"ah tiba waktunya"
"Apa maksudmu?" Shein mengenal suara itu tentu saja, walaupun dia tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya.
LACIE SIDE
"'Cause there's no place left in this blood
For your restless fluttering
Your sleepless ways"
Lacie terus melanjutkan nyanyiannya, dan menyadari Ivvi sudah tertidur, alias pingsan.
"IVVI !!"
Lacie menatap Ducan dengan tatapan dinginnya, dan mengeluarkan tali-talinya yang setajam pisau.
"Bagaimana kalau aku mengikatmu saja, agar kau bisa diam dan duduk tenang," dengan mudahnya Lacie mengikat Ducan dengan talinya yang tajam. Mungkin kulit Ducan juga akan terluka gara-gara talinya yang tajam.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
"seharusnya kau lukai lavina saat ia sedang lengah" kata lilica
"ivvi diculik olehnya,tidakkah kau tahu bahwa ia adalah boneka shien?"
"tulisan esad yang diberikan pada ivvi beberapa hari lalu, shien mengincar ivvi tentu saja Lacie yang melakukan pekerjaan kotornya itu"
"Kali ini biarkan dulu, jangan menyerang mereka, Akan Ada saatnya kita balas dendam" ujar lilica sambil memegang shein erat erat
"ivvi diculik olehnya,tidakkah kau tahu bahwa ia adalah boneka shien?"
"tulisan esad yang diberikan pada ivvi beberapa hari lalu, shien mengincar ivvi tentu saja Lacie yang melakukan pekerjaan kotornya itu"
"Kali ini biarkan dulu, jangan menyerang mereka, Akan Ada saatnya kita balas dendam" ujar lilica sambil memegang shein erat erat
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
Ducan menggeram kesakitan, benar-benar membuatnya kehilangan kendali..dan menurunkan tenaga yang ia punya.
ia pun terjatuh dan tidak bisa bergerak lagi sekarang. tubuhnya diselimuti tali tali tajam lacie. tersiksa..
Ivvi..
lili muncul dari kegelapan bersama syll.
"pria yang ini..aku ingin bermain main sebentar dengan pria ini", ucapnya sambil menunjuk Ducan.
lili mulai lebih mengikat tali tali tajam yang mengelilingi Ducan itu lebih keras.
sehingga Ducan semakin kesakitan.
"AARRGG!!", jeritnya
"HAHAHAHAHA...sekarang kau tau, resikonya sangat berat..jika kau terhipnotis oleh wajah wanita tidak penting itu(Ivvi)", lili benar benar menjadi seperti iblis disana. ia terus menyiksa Ducan dan mengejek-ejek nama Ivvi didepannya.
stein hanya tersenyum licik, dan tertawa dingin bak raja iblis yang menang dari pertarungan.
"jadi..tinggal leader bodoh itu..", stein melipat tangannya dan mendekatkannya ke tubuh, tersenyum dingin dengan syll yang berdiri di punggungnya. menunggu..apa yang dilakukan shein sekarang.
ia pun terjatuh dan tidak bisa bergerak lagi sekarang. tubuhnya diselimuti tali tali tajam lacie. tersiksa..
Ivvi..
lili muncul dari kegelapan bersama syll.
"pria yang ini..aku ingin bermain main sebentar dengan pria ini", ucapnya sambil menunjuk Ducan.
lili mulai lebih mengikat tali tali tajam yang mengelilingi Ducan itu lebih keras.
sehingga Ducan semakin kesakitan.
"AARRGG!!", jeritnya
"HAHAHAHAHA...sekarang kau tau, resikonya sangat berat..jika kau terhipnotis oleh wajah wanita tidak penting itu(Ivvi)", lili benar benar menjadi seperti iblis disana. ia terus menyiksa Ducan dan mengejek-ejek nama Ivvi didepannya.
stein hanya tersenyum licik, dan tertawa dingin bak raja iblis yang menang dari pertarungan.
"jadi..tinggal leader bodoh itu..", stein melipat tangannya dan mendekatkannya ke tubuh, tersenyum dingin dengan syll yang berdiri di punggungnya. menunggu..apa yang dilakukan shein sekarang.
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
LACIE SIDE
Lacie menatap Stein dengan dingin lagi, dia mengeluarkan pisaunya, bersiap-siap berjaga-jaga jika Stein melakukan tindakan yang aneh-aneh.
"Tidak usah pedulikan Shein. Dia hanya membuang waktu kita saja. Lebih baik, kau yang menggendong perempuan ini," Lacie menunjuk kearah Ivvi, berniat menyerahkan Ivvi kepangkuan Stein.
"Jangan lama-lama, kita tidak punya banyak waktu, kan? Ingat itu," ucap Lacie lagi, cerewet.
SHEIN SIDE
Shein menggeleng, dia tidak akan pernah melakukan itu kepada servant kakaknya sendiri.
"Tidak akan. Aku yakin, Lacie... dia orang baik-baik. Boneka? Tidak. Dia sudah jelas masih memiliki perasaan, walau hanya sedikit, aku sudah lama mengenalnya...dia wanita baik-baik.""
Shein diam saja, tidak menjawab, masih mencari senjata di gudang dekat sana.
Shein mengangguk lagi, pelan. Sebaiknya dia tidak terlalu terburu-buru, walaupun dia sangan khawatir dengan keadaan Ivvi. Tapi dia juga tau, Ivvi baik-baik saja, orang-orang yang menculiknya itu tidak akan membunuh Ivvi semudah itu, bukan?
"Kau benar. Kita tunggu sampai lampunya menyala."
"jadi..tinggal leader bodoh itu.."
Lacie menatap Stein dengan dingin lagi, dia mengeluarkan pisaunya, bersiap-siap berjaga-jaga jika Stein melakukan tindakan yang aneh-aneh.
"Tidak usah pedulikan Shein. Dia hanya membuang waktu kita saja. Lebih baik, kau yang menggendong perempuan ini," Lacie menunjuk kearah Ivvi, berniat menyerahkan Ivvi ke
"pria yang ini..aku ingin bermain main sebentar dengan pria ini"
"Jangan lama-lama, kita tidak punya banyak waktu, kan? Ingat itu," ucap Lacie lagi, cerewet.
SHEIN SIDE
"seharusnya kau lukai lavina saat ia sedang lengah"
"ivvi diculik olehnya,tidakkah kau tahu bahwa ia adalah boneka shien?"
Shein menggeleng, dia tidak akan pernah melakukan itu kepada servant kakaknya sendiri.
"Tidak akan. Aku yakin, Lacie... dia orang baik-baik. Boneka? Tidak. Dia sudah jelas masih memiliki perasaan, walau hanya sedikit, aku sudah lama mengenalnya...dia wanita baik-baik.""
"tulisan esad yang diberikan pada ivvi beberapa hari lalu, shien mengincar ivvi tentu saja Lacie yang melakukan pekerjaan kotornya itu"
Shein diam saja, tidak menjawab, masih mencari senjata di gudang dekat sana.
"Kali ini biarkan dulu, jangan menyerang mereka, Akan Ada saatnya kita balas dendam"
Shein mengangguk lagi, pelan. Sebaiknya dia tidak terlalu terburu-buru, walaupun dia sangan khawatir dengan keadaan Ivvi. Tapi dia juga tau, Ivvi baik-baik saja, orang-orang yang menculiknya itu tidak akan membunuh Ivvi semudah itu, bukan?
"Kau benar. Kita tunggu sampai lampunya menyala."
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
Lokasi: Ngekor Shein ke gudang chain tak berguna dasar
Setelah keributan yang ada, ini... itu... entahlah, Rhea tidak begitu memerhatikan. Ia hanya meminum brandi yang diberikan oleh Zeno lalu berinisiatif untuk mencari Masternya karena sepertinya keadaan sedang tidak menguntungkan.
Di mana?
Ia menemukannya. Sebenarnya apa yang dicari Shein? Bukankah seharusnya ia mencari Ivvi? Sejenak omongan Masternya tentang seseorang bernama Lacie benar-benar mengundang rasa ingin tahunya.
"Lacie?" Oh ya, bukan maksudnya bersikap sok tahu. Rhea hanya mengulang nama itu karena ia belum pernah mendengarnya.
Daripada mengurusi apa yang tidak ia tahu, bagaimana dengan mencari tahu apa yang memang seharusnya ia ketahui. "Anda sedang mencari apa Master?" tanyanya agak penasaran. Mungkin karena akhir-akhir ini Shein sering pecicilan sendiri atau ia yang harus cepat pensiun karena umur?
Setelah keributan yang ada, ini... itu... entahlah, Rhea tidak begitu memerhatikan. Ia hanya meminum brandi yang diberikan oleh Zeno lalu berinisiatif untuk mencari Masternya karena sepertinya keadaan sedang tidak menguntungkan.
Di mana?
Ia menemukannya. Sebenarnya apa yang dicari Shein? Bukankah seharusnya ia mencari Ivvi? Sejenak omongan Masternya tentang seseorang bernama Lacie benar-benar mengundang rasa ingin tahunya.
"Lacie?" Oh ya, bukan maksudnya bersikap sok tahu. Rhea hanya mengulang nama itu karena ia belum pernah mendengarnya.
Daripada mengurusi apa yang tidak ia tahu, bagaimana dengan mencari tahu apa yang memang seharusnya ia ketahui. "Anda sedang mencari apa Master?" tanyanya agak penasaran. Mungkin karena akhir-akhir ini Shein sering pecicilan sendiri atau ia yang harus cepat pensiun karena umur?
Rheaffel- Member
- Posts : 1138
Points : 1193
Join date : 2009-07-03
Age : 32
Location : Hanamacchi
Character Bio
Character Name:
Status:
Job:
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
"memang aku peduli ?", sebelah alis stein dimiringkan. ia menggendong Ivvi..
"jadi..aku tidak ingin berlama-lama disini..kita apakan wanita ini ?", beban stein bertambah berat, tidak hanya syll yang nangkring di kepalanya, ada Ivvi yang digendongnya.
menunggu Ducan benar benar pingsan..
lili melihat wajah lelaki itu, ia sudah cukup tersiksa..mungkin sudah pingsan ?
"sekarang saja..aku juga sudah bosan dengan tempat ini"
"kasihan..davis, ia pasti kelaparan..", lili mengingat chainnya yang ia tinggalkan dirumah.
"jadi..aku tidak ingin berlama-lama disini..kita apakan wanita ini ?", beban stein bertambah berat, tidak hanya syll yang nangkring di kepalanya, ada Ivvi yang digendongnya.
menunggu Ducan benar benar pingsan..
lili melihat wajah lelaki itu, ia sudah cukup tersiksa..mungkin sudah pingsan ?
"sekarang saja..aku juga sudah bosan dengan tempat ini"
"kasihan..davis, ia pasti kelaparan..", lili mengingat chainnya yang ia tinggalkan dirumah.
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
SHEIN SIDE
Shein mengobrak-abrik gudang tanpa tujuan yang jelas. Konsentrasinya terkadang hilang. Walau di luar dia terlihat cukup tenang, tetapi sesungguhnya dia benar-benar gugup, takut, dan khawatir akan Ivvi.
BRAK
Shein menjatuhkan beberapa barang di dekatnya, dia tidak bisa melihat terlalu jelas di kegelapan. Kepalanya benar-benar pusing, dan tentu di lihat dari gerak-geriknya, Shein panik.
Shein mendengar suara chain-nya itu. Ya, itu pasti suara Rhea, tidak salah lagi.
"Untunglah kau segera datang, Rhea. Mencari... senjata," jawab Shein, tidak karuan dengan perkataannya sendiri. Pusing harus melakukan apa terlebih dahulu.
Lampunya masih tetap belum menyala. Shein terus menabrak benda-benda di dekatnya.
LACIE SIDE
Lacie melihat ke langit sejenak. Hari itu bulan bersinar terang sekali, bulan purnama.
"Kita bawa ke tempat Master Shien. Kalian pergilah duluan, ada yang harus kulakukan sebelumnya di sini," Lacie tersenyum tipis, raut wajahnya berubah menjadi lebih kejam dari sebelumnya.
oot : si Stein, Lili(novadion), sama Ivvi di out-in dulu aja, pindah ke topik laen...*saya buat dulu topik-nya si Shien*
Shein mengobrak-abrik gudang tanpa tujuan yang jelas. Konsentrasinya terkadang hilang. Walau di luar dia terlihat cukup tenang, tetapi sesungguhnya dia benar-benar gugup, takut, dan khawatir akan Ivvi.
BRAK
Shein menjatuhkan beberapa barang di dekatnya, dia tidak bisa melihat terlalu jelas di kegelapan. Kepalanya benar-benar pusing, dan tentu di lihat dari gerak-geriknya, Shein panik.
"Lacie?"
Shein mendengar suara chain-nya itu. Ya, itu pasti suara Rhea, tidak salah lagi.
"Anda sedang mencari apa Master?"
"Untunglah kau segera datang, Rhea. Mencari... senjata," jawab Shein, tidak karuan dengan perkataannya sendiri. Pusing harus melakukan apa terlebih dahulu.
Lampunya masih tetap belum menyala. Shein terus menabrak benda-benda di dekatnya.
LACIE SIDE
Lacie melihat ke langit sejenak. Hari itu bulan bersinar terang sekali, bulan purnama.
"jadi..aku tidak ingin berlama-lama disini..kita apakan wanita ini ?"
"Kita bawa ke tempat Master Shien. Kalian pergilah duluan, ada yang harus kulakukan sebelumnya di sini," Lacie tersenyum tipis, raut wajahnya berubah menjadi lebih kejam dari sebelumnya.
oot : si Stein, Lili(novadion), sama Ivvi di out-in dulu aja, pindah ke topik laen...*saya buat dulu topik-nya si Shien*
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
"ah yah memang ia hanya kehilangan harapan" jawab lilica
"senjata? Buat apa? Toh pada saat lampu menyala ia sudah pergi"
"apakah kau tahu tempat shien? Pasti kita bisa menemukan mereka"
"senjata? Buat apa? Toh pada saat lampu menyala ia sudah pergi"
"apakah kau tahu tempat shien? Pasti kita bisa menemukan mereka"
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
yes kapten >=3
=================================================
"baiklah.."
"lili..ayo kita pergi"
lili hanya mengangguk, dan membiarkan Ducan terkapar dilantai.
stein masih menggendong Ivvi, ia berjalan melalui halaman belakang
dan masuk ke kereta kuda, sebelumnya..ia mengikat tangan Ivvi, dan juga kakinya.
"apa kita perlu membius dia ? supaya ia tidak berubah..dan menjadi melemah ?"
"entahlah..yang kita lakukan hanya membawanya ke shien..selanjutnya, dialah yang mengatur"
mereka pergi duluan, sesuai dengan yang dikatakan lacie.
(lili,stein,Ivvi = out)
=================================================
"baiklah.."
"lili..ayo kita pergi"
lili hanya mengangguk, dan membiarkan Ducan terkapar dilantai.
stein masih menggendong Ivvi, ia berjalan melalui halaman belakang
dan masuk ke kereta kuda, sebelumnya..ia mengikat tangan Ivvi, dan juga kakinya.
"apa kita perlu membius dia ? supaya ia tidak berubah..dan menjadi melemah ?"
"entahlah..yang kita lakukan hanya membawanya ke shien..selanjutnya, dialah yang mengatur"
mereka pergi duluan, sesuai dengan yang dikatakan lacie.
(lili,stein,Ivvi = out)
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
Kairi merasa bahwa Hawa Dari musuhnya telah hilang
"lilica mereka sudah pergi" katanya pada lilica
"lilica mereka sudah pergi" katanya pada lilica
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
LACIE SIDE
Lacie berlari kearah ruang tengah lagi, dia ingin melakukan sesuatu sebelum menyusul Stein dan Lili ke markas Novadion, menemui masternya.
Lokasi : Ruang tengah, di gedung
Lacie menatap karangan bunga yang terbuat dari bunga-bunga rosa alba, dan beberapa hiasan yang di tempelkan di dinding-dinding. Dia tersenyum, semuanya sesuai dengan rencana. Lacie mengeluarkan salah satu pisau-nya, kemudian dia menghancurkan karangan bunga rosa alba di depannya. Kini bunga-bunga rosa alba yang utuh itu menjadi kelopak-kelopak bunga yang sudah hancur.
Kemudian, Lacie juga menggunakan pisau-nya untuk menuliskan sesuatu di dinding. Dia melukai tangannya sendiri dengan pisau, agar pisaunya berlumuran darah dan bisa menuliskan sesuatu di dinding.
Lacie tertawa pelan melihat tulisannya itu, dan segera meninggalkan tempat itu. Sebelumnya, dia menyalakan kembali lampu-lampu kristal yang menghiasi langit-langit gedung itu.
"Terror above, beautiful as the night
Black butterfly in full flight
Traveling through the void of space
To this long forgotten place...."
[Lacie = out]
SHEIN SIDE
"Tentu saja untuk menyusul mereka. Aku ingat, otoo-sama menyimpan sebuah pedang miliknya di sini. I-itu 100 tahun yang lalu, semoga saja masih ada. Tidak ada salahnya mencoba," ucap Shein lagi.
"Aku tidak tau. Tapi kita masih bisa mengejarnya, mungkin," Shein mulai putus asa, kehabisan ide.
Dia merasakan, sebuah benda tajam terpegang. Dan dia yakin itu adalah sebuah pedang. Setelah yakin itu adalah pedang ayahnya, Shein berpikir untuk kembali ke ruang tengah.
Lokasi : Ruang tengah
Bertepatan dengan kedatangan Shein ke ruang tengah, satu-persatu lampu-lampu kristal mulai menyala, menerangi ruangan itu kembali.
Semua tamu mungkin bisa bernafas lega saat ini. Tapi tidak untuk Shein. Yang pertama kali di lihatnya saat ini adalah sebuah tulisan yang tertulis di dinding besar-besar, di tulis dengan darah.
A dirty moon on a decayed night
The waning moon is again waxing
Be it love or be it betrayal
It’s the same corpse
Even if I can be tamed only by LONELINESS
I want the tail of a BUTTERFLY
For my alluring, beautiful ankle-chain
That connects me to DOOR to Hades
The PRINCESS awaiting sacrifice
Screaming, they will slowly die...
Shein menatap tulisan itu baik-baik. Sebuah pesan dari sang pelaku kah? Dia menatap beberapa kata yang di tulis secara kapital di sana: LONELINESS, BUTTERFLY, DOOR, dan...PRINCESS. Apa maksudnya?
Shein mulai memutar otaknya, mencari maksud dari keempat kata itu. Hanya dalam beberapa menit saja, Shein langsung mengerti.
Mereka menantangku.... kesendirian yang di maksud pasti tertuju padaku, Butterfly, kupu-kupu. Itu pasti Lacie, Door, mereka menginginkan 'pintu' milik Einverd yang bisa di tukarkan dengan PRINCESS atau sang putri. Ivvi? Bagaimana bisa... SIAL
Shein langsung lemas membaca semua tulisan itu.
Lacie berlari kearah ruang tengah lagi, dia ingin melakukan sesuatu sebelum menyusul Stein dan Lili ke markas Novadion, menemui masternya.
Lokasi : Ruang tengah, di gedung
Lacie menatap karangan bunga yang terbuat dari bunga-bunga rosa alba, dan beberapa hiasan yang di tempelkan di dinding-dinding. Dia tersenyum, semuanya sesuai dengan rencana. Lacie mengeluarkan salah satu pisau-nya, kemudian dia menghancurkan karangan bunga rosa alba di depannya. Kini bunga-bunga rosa alba yang utuh itu menjadi kelopak-kelopak bunga yang sudah hancur.
Kemudian, Lacie juga menggunakan pisau-nya untuk menuliskan sesuatu di dinding. Dia melukai tangannya sendiri dengan pisau, agar pisaunya berlumuran darah dan bisa menuliskan sesuatu di dinding.
Lacie tertawa pelan melihat tulisannya itu, dan segera meninggalkan tempat itu. Sebelumnya, dia menyalakan kembali lampu-lampu kristal yang menghiasi langit-langit gedung itu.
"Terror above, beautiful as the night
Black butterfly in full flight
Traveling through the void of space
To this long forgotten place...."
[Lacie = out]
SHEIN SIDE
"senjata? Buat apa? Toh pada saat lampu menyala ia sudah pergi"
"Tentu saja untuk menyusul mereka. Aku ingat, otoo-sama menyimpan sebuah pedang miliknya di sini. I-itu 100 tahun yang lalu, semoga saja masih ada. Tidak ada salahnya mencoba," ucap Shein lagi.
"apakah kau tahu tempat shien? Pasti kita bisa menemukan mereka"
"Aku tidak tau. Tapi kita masih bisa mengejarnya, mungkin," Shein mulai putus asa, kehabisan ide.
Dia merasakan, sebuah benda tajam terpegang. Dan dia yakin itu adalah sebuah pedang. Setelah yakin itu adalah pedang ayahnya, Shein berpikir untuk kembali ke ruang tengah.
Lokasi : Ruang tengah
Bertepatan dengan kedatangan Shein ke ruang tengah, satu-persatu lampu-lampu kristal mulai menyala, menerangi ruangan itu kembali.
Semua tamu mungkin bisa bernafas lega saat ini. Tapi tidak untuk Shein. Yang pertama kali di lihatnya saat ini adalah sebuah tulisan yang tertulis di dinding besar-besar, di tulis dengan darah.
A dirty moon on a decayed night
The waning moon is again waxing
Be it love or be it betrayal
It’s the same corpse
Even if I can be tamed only by LONELINESS
I want the tail of a BUTTERFLY
For my alluring, beautiful ankle-chain
That connects me to DOOR to Hades
The PRINCESS awaiting sacrifice
Screaming, they will slowly die...
Shein menatap tulisan itu baik-baik. Sebuah pesan dari sang pelaku kah? Dia menatap beberapa kata yang di tulis secara kapital di sana: LONELINESS, BUTTERFLY, DOOR, dan...PRINCESS. Apa maksudnya?
Shein mulai memutar otaknya, mencari maksud dari keempat kata itu. Hanya dalam beberapa menit saja, Shein langsung mengerti.
Mereka menantangku.... kesendirian yang di maksud pasti tertuju padaku, Butterfly, kupu-kupu. Itu pasti Lacie, Door, mereka menginginkan 'pintu' milik Einverd yang bisa di tukarkan dengan PRINCESS atau sang putri. Ivvi? Bagaimana bisa... SIAL
Shein langsung lemas membaca semua tulisan itu.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
"bayaran yang cukup mahal" komentar lilica
"apa yang Akan kau lakukan? Kita bisa saja melawan mereka tapi bagaimana dengan ivvi?"
"mau kita kejar mereka?" Tanya lilica
"apa yang Akan kau lakukan? Kita bisa saja melawan mereka tapi bagaimana dengan ivvi?"
"mau kita kejar mereka?" Tanya lilica
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
"apa yang Akan kau lakukan? Kita bisa saja melawan mereka tapi bagaimana dengan ivvi?"
Shein terdiam, masih memikirkan cara yang tepat untuk bertindak.
Lalu, dengan cepat dia memanggil butler dan pelayannya.
"Siapkan 'pintu'-nya, dan perlengkapanku juga," ucap Shein lantang.
Pintu saja... tidak masalah bagiku. Jika mereka meminta nyawaku juga, aku akan menyerahkannya demi menyelamatkan Ivvi
"mau kita kejar mereka?"
"Ya, siapkan perlengkapanmu, jika kau ingin ikut," Shein tidak banyak bicara lagi, mencoba berpikir untuk rencana penyelamatannya.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
Lilica langsung tersenyum "perengkapan? Sudah kubawa" katanya
lilica segera menggantikan dress panjangnya dengan kaos Dan celana yang ditutupi jubah
"pintunya kau benar benar mau kau bawa? Pada saat ia mengambil pintu itu kau Dan ivvi juga Akan dibunuh sama saja kupikir tapi terserah padamu ah"
"aguila shield" perintahnya
lilica pun juga mengajak kairi
" mau berangkat? Pintunya Dan perlengkapanmu sudah tiba" katanya memberitahu shein
lilica segera menggantikan dress panjangnya dengan kaos Dan celana yang ditutupi jubah
"pintunya kau benar benar mau kau bawa? Pada saat ia mengambil pintu itu kau Dan ivvi juga Akan dibunuh sama saja kupikir tapi terserah padamu ah"
"aguila shield" perintahnya
lilica pun juga mengajak kairi
" mau berangkat? Pintunya Dan perlengkapanmu sudah tiba" katanya memberitahu shein
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
"pintunya kau benar benar mau kau bawa? Pada saat ia mengambil pintu itu kau Dan ivvi juga Akan dibunuh sama saja kupikir tapi terserah padamu ah"
"Ya, aku tau, resikonya berat. Tapi bayarannya adalah pintu itu. Rencana selanjutnya, sedang kupikirkan," Shein berusaha menjawabnya setenang mungkin. Dia tau, jika pikiran dan hatinya tidak tenang, rencananya tidak akan berjalan dengan baik.
Shein kemudian memakai jubah yang di berikan oleh maid itu. Dia membawa 2 buah gun yang biasa di bawanya kemana-mana, sebuah pedang(walau Shein sendiri tau, dia sama sekali tidak mahir dalam berpedang), dan beberapa pisau untuk berjaga-jaga.
Di ruang tengah itu terdapat juga, jejeran foto leader-leader Einverd sebelumnya. Tepatnya lukisan sederhana, karena tentu pada zaman itu belum ada kamera yang canggih. Shein memandang lukisan ayahnya, Duke Einverd pertama.
Berikan aku kekuatan... untuk melindungi mereka semua. Kau pernah berkata padaku, seberapa lemahnya seseorang, tapi jika orang itu telah berusaha melindungi orang-orang di sekitarnya...mereka bisa menjadi kuat kan?
Shein berdo'a dulu, sebelum dia berangkat dari sana.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [Main RP]Chapter 2 - Kidnap
Lokasi : masih di gudang rupanya *tampol*
--------------------------------------------------------------------
Senjata? Hm... rupanya Shein memang membutuhkan senjata untuk bisa mengalahkan lawan... kakaknya kah? Rhea tidak berminat untuk ikut campur lebih lanjut, tapi ia merasa harus benar-benar peduli pada Masternya. Leader Einverd itu kemudian menemukan sebilah pedang, memangnya ia bisa bermain pedang?
Hanya sebuah gelengan pelan yang dilakukan oleh nona bersayap ini. Bahkan ketika Masternya telah kembali ke ruang utama, fokusnya masih berada di ruangan itu. Tiba-tiba saja mata 'unggasnya' menemukan benda lain, "Hm... senjata?" ingatannya mulai bermain. Entah mengapa Rhea merasa familiar dengan tempat tersebut dan mulai mengacak-acak beberapa lemari yang ada.
"Di sini?" membuka salah satu lemari tertutup yang begitu usang. Dan entah mengapa Rhea tahu di mana letak kunci lemari tersebut. Ia membukanya kemudian lalu menemukan sebilah pedang di sana.
"Purple Butterfly..." ucapnya ringan ketika mengangkat pedang tersebut dan membuka sarungnya. Oh, sebilah pedang kaca, terlihat bening dan antik.... Rhea tidak tahu siapa pemiliknya namun ia hanya tahu bahwa ia pernah mengetahui benda tersebut.
...
Lokasi Ruang Tengah:
Shein ada di sana rupanya, sedang terdiam memandangi foto ayahnya. Rhea tidak berani mengusik, toh ia hanya akan bergerak jika ada perintah. Namun inisiatif untuk membawa pedang kaca itu berasal dari dalam dirinya sendiri.
... "Orang akan menjadi lebih kuat jika ia melindungi apa yang disayangnya," berucap pelan. "Walau ia harus mati karenanya..." melanjutkan. Pikirannya ingin mengingat pada sesuatu, namun tidak pernah sampai pada tempat yang dituju.
--------------------------------------------------------------------
Senjata? Hm... rupanya Shein memang membutuhkan senjata untuk bisa mengalahkan lawan... kakaknya kah? Rhea tidak berminat untuk ikut campur lebih lanjut, tapi ia merasa harus benar-benar peduli pada Masternya. Leader Einverd itu kemudian menemukan sebilah pedang, memangnya ia bisa bermain pedang?
Hanya sebuah gelengan pelan yang dilakukan oleh nona bersayap ini. Bahkan ketika Masternya telah kembali ke ruang utama, fokusnya masih berada di ruangan itu. Tiba-tiba saja mata 'unggasnya' menemukan benda lain, "Hm... senjata?" ingatannya mulai bermain. Entah mengapa Rhea merasa familiar dengan tempat tersebut dan mulai mengacak-acak beberapa lemari yang ada.
"Di sini?" membuka salah satu lemari tertutup yang begitu usang. Dan entah mengapa Rhea tahu di mana letak kunci lemari tersebut. Ia membukanya kemudian lalu menemukan sebilah pedang di sana.
"Purple Butterfly..." ucapnya ringan ketika mengangkat pedang tersebut dan membuka sarungnya. Oh, sebilah pedang kaca, terlihat bening dan antik.... Rhea tidak tahu siapa pemiliknya namun ia hanya tahu bahwa ia pernah mengetahui benda tersebut.
...
Lokasi Ruang Tengah:
Shein ada di sana rupanya, sedang terdiam memandangi foto ayahnya. Rhea tidak berani mengusik, toh ia hanya akan bergerak jika ada perintah. Namun inisiatif untuk membawa pedang kaca itu berasal dari dalam dirinya sendiri.
... "Orang akan menjadi lebih kuat jika ia melindungi apa yang disayangnya," berucap pelan. "Walau ia harus mati karenanya..." melanjutkan. Pikirannya ingin mengingat pada sesuatu, namun tidak pernah sampai pada tempat yang dituju.
Rheaffel- Member
- Posts : 1138
Points : 1193
Join date : 2009-07-03
Age : 32
Location : Hanamacchi
Character Bio
Character Name:
Status:
Job:
Page 5 of 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Similar topics
» [MAIN RP]Chapter 1-Pandora HQ
» [MAIN RP] Chapter 1 -Abyss - Shien's Plan
» [Main RP]Chapter 2 - Punishment
» [MAIN RP] Chapter 1 -Abyss - Shien's Plan
» [Main RP]Chapter 2 - Punishment
Page 5 of 6
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum