[FRP]FUTURE? WTH?!

"Huh? Memang kita pernah bertemu? Jangan-jangan kau yang suka ngemis di depan sekolah itu?"

"Hahaha...Jangan kira..Kau dulu suka ribut denganku...", Yukiji agak kesal mendengar dirinya diolok seperti itu.
"Yuki...."
"Diam kau Alice...", Yukiji sudah tak mau berdiam diri lagi.

SHIEN SIDE

"terpaksa bohong soalnya nanti kakak mau memutilasi shein dan membuangnya ke Kali ciliwung' kan?"

"Hh, tidak juga. Kali ciliwung sudah kotor, nanti tambah kotor kalau di tambah dengan mayatnya Shein," jawabnya datar."Mungkin kubuang di danau di depan gedung ini."

Seketika, wajah Shein semakin memucat.

"Aku ingin memberinya 'pelajaran'... tidak bisa langsung kumaafkan."

Shien kemudian mendekati Shein, dan mendorongnya sampai terjatuh. Chip Shein keluar dari saku bajunya, dan diinjak oleh Shien.

"Chip ini nyawamu kan? Dengan begini aku sudah membunuhmu," Shien merubah chip tersebut menjadi serpihan .


SHEIN SIDE


Entah mengapa, Shein masih tidak percaya melihat serpihan chipnya tersebut. CHIP-NYA!

"S-SIALAN!" Shein memukul Shien keras-keras.

Jika sudah menyangkut Chip, Shein memang bisa langsung naik darah.

"tenanglah" kata lilica sambil menghentikan sueh dan shein

"yak 3...2...1... Fight!" teriaknya

"kau ini mahluk yang paling bodoh, shien...", ucap dingin Ivvi.

"HAHAHAHAHA, kau tau ? akulah yang menginginkan motor itu...kenapa dia yang disiksa ? siksalah aku...", dengan nada wanita yang angkuh.

"kalau perlu, bunuh aku dengan sikap sok absolut mu itu...", suaranya benar-benar mengerikan sekarang.

"walaupun aku tidak sudi, mati terbunuh olehmu", ia membuang mukanya, melihat shien semakin membuat kepalanya panas.

Ivvi merasa ia senang, memaki-maki shien. ia tidak takut dengan sosok shien yang mengamuk atau semacamnya.

================================
battle nih...lanjut =)) *semangat*

"yak penantang baru saudara saudara"

"ready?! Fight!"

lilica pun menghadap penonton dan berteriak " welcome to street samckdown ladies and gentleman!"

"saat ini Ada battle oleh shein sang hacker, shien sang Baku hantam dan ivvi sang dEvil!!"

Shien sudah tidak peduli lagi dengan semua ejekan Ivvi. Dia sedang berkonsentrasi kepada serangan adiknya, yang tiba-tiba kuat cuman gara-gara sebuah CHIP kecil itu.

SH**! KENAPA DIA TIBA-TIBA JADI KUAT CUMAN GARA-GARA BENDA KECIL BODOH ITU?!

Shien masih bisa menghindari pukulan Shein. Shien terlalu sibuk menghindar, sampai-sampai dia terlupa kalau sebenarnya dia sedang berada di atas Es.

Shien hampir saja terpeleset, dia kembali berdiri, dan buru-buru menyewa sepatu ice skating juga, menyerang Shein.

Shien meluncur, tetapi tentu dia agak kesulitan karena tidak terlalu mahir bermain di atas es.

"Onii-sama, ada apa? Cobalah meluncur seperti ini," Shein mulai memanas-manasi kakaknya, menunjukkan berbagai teknik meluncur ICE SKATING.

AKULAH SANG MASTER ICE SKATING!

Ngaco.

"Kukira battlenya berantem...tau-taunya malah perang ice skate....", Alice dan Yukiji langsung es we te.

Sebenarnya mereka ini niat battle ga sih..., batin Alice dan Yukiji kompak[?]

wwkwkwkwkwkwkkw *guling2an*
=============================
batin yukiji dan alice kompak, sama dengan batin Ivvi saat itu.

dua mahluk ini benar-benar bodoh...., Ivvi melihat apa yang mereka lakukan tanpa ekspresi.

ia lebih memilih untuk pulang sekarang ketimbang melihat battle shein dan shien yang saling bermain ice skating. Ivvi jadi tidak semangat untuk memaki-maki shien lagi. karna battle yang dia inginkan seperti pukul-pukulan atau semacamnya, menjadi battle adu teknik meluncur ice skating. wkwkwk

"hhhh....terserah mereka berdua", Ivvi kearah pintu keluar arena ice skating.

pada mau pukul2an ya, OK, saya praktekkan di adegan RP ini..wkwk

==========================================

Shien benar-benar marah kali ini. Dia meluncur ke arah Shein, dan memukulnya keras-keras.

"JANGAN SOK JAGO! DASAR MANIAK KOMPUTER!"

Shein terjatuh, dan kepalanya terkena lantai es.

Kemudian Shien dengan bejatnya, menggunakan kesempatan itu. Dia menginjak Shein keras-keras.

"KAU MAU MELAWAN AKU HAH? SANG GOD OF ABSOLUTE THING!"

Shien tanpa rasa bersalah, dengan senangnya menyiksa Shein, sambil tertawa-tawa evil.

Alice, Yukiji, dan Ivvi merasa...Kedua kakak beradik ini memang bego...

"Kita pergi ke bianglala saja yuk...", Alice menyeret Yukiji keluar.
"Kau mau pergi sekarang?", Yukiji bertanya pada Alice.
"Terserah kau..mau tetap disini apa pergi ke bianglala"

SHEIN SIDE

Shein tentu tidak membiarkan Shien terus-terusan menyiksanya. Dia buru-buru bangkit, dan segera menendang kaki Shien selagi Shein masih duduk.

Dia tau, lantai di sana licin, sehingga Shein menggunakan kaki kanannya untuk menendang menyeleding kaki Shien.

BRUK

Shien terjatuh. Itu sebuah kesempatan bagi Shein.

Shein kemudian bangkit, dan memukul balik Shien, sekencang-kencangnya.

"Jangan remehkan aku," ucap Shein sedingin es.

Lokasi : dekat pintu keluar zona ice skating.

"mereka ini...", Ivvi >> . ia melepas sepatu skatingnya dan melempar jauh jauh kearah kepala shien.



BLETAK ! sepatu itu mengenai kepala shien. wew...pasti sangat sakit sekali rasanya ==

yaah semangat untuk shein, teruslah memukulnya

"alice, kau mau pergi ? bolehkah aku ikut... ? aku berjanji tidak akan mengganggu kencanmu dengan yukiji"

Lokasi: dekat pintu keluar ice skate

Alice yang sudah mengembalikan sepatu ice skatenya itu langsung menyeret Yukiji lagi.

"alice, kau mau pergi ? bolehkah aku ikut... ? aku berjanji tidak akan mengganggu kencanmu dengan yukiji"

"Ya, kami mau pergi. Mau ikut? Boleh saja... Kau tidak mau menunggu Shein?"

Shein berhenti memukuli kakaknya. Lagi pula, mereka sudah impas. Luka yang dimiliki Shien sama dengan luka yang di miliki Shein.

Jujur, itu pertama kalinya Shein melawan kakaknya.

"Ya, kami mau pergi. Mau ikut? Boleh saja... Kau tidak mau menunggu Shein?"

"Errh... aku ikut juga," Shein berdiri dengan susah payah, kemudian mengelap darah bekas pukulan kakaknya dengan bajunya.

Sementara itu Shien, dia pingsan setelah terkena sepatu ice skating-nya Ivvi.

"dia sibuk bertanding dengan shien...yaah pasti ia sangatlah kesal, chip yang paling berharga bagi dirinya dihancurkan oleh mahluk bodoh(shien) itu..", ucapnya sedikit kecewa.

"mungkin aku akan membiarkannya sendiri terlebih dahulu...chip itu pasti sangat berharga baginya", terlihat bentuk seperti ini :( diwajahnya.

"aku juga sudah membantunya dengan melempar sepatu skatingku, yaah...mungkin aku harus membayar denda, tapi tidak apalah..", Ivvi berusaha nyengir saja.

ia masih tidak tau kalo sekarang shein berhenti berantem bersama shien.

"Ia tak akan meninggalkanmu semudah itu...", Yukiji menunjuk Shein yang sudah berhenti bertarung dengan Shien.

"Nah...semangatlah..."

"wah wah" kata lilica yang melihat shien yang pingsan

"kubawa dia ke rumah sakit dulu"

lalu lilica mengangkat badan shien dan menaruhnya di mobil dan berangkat ke rumah sakit

Shein diam saja, masih mencari tissue untuk membersihkan darah, bekas bertarung dengan Shien.

Dia mengira Ivvi marah padanya.

Hhh... bodohnya kau, Shein... perempuan itu paling tidak suka kekerasan, kan? Kenapa aku malah melawan kakakku sendiri? Ahh... bingung...

Shein memperhatikan Shien yang di angkut, menuju ke rumah sakit.

Akibat keegoisanku juga, kakakku sampai pingsan dan harus ke rumah sakit. Nanti malam aku harus menjenguknya...

"shein, kau ikut sekalian ke rumah sakit, keadaanmu juga parah" kata lilica yang melihat shein

"ayo" lalu ia pun menggeret shein masuk ke mobil

"shein, kau ikut sekalian ke rumah sakit, keadaanmu juga parah"

"T-tapi...."

Shein di tarik Lilica kedalam mobil. Dia berusaha melawannya.

"TUNGGU SEBENTAR! Aku masih mau berjalan-jalan.... Aku mau melihat bianglala," jawabnya lagi, benar-benar seperti anak kecil yang mendambakan untuk naik bianglala.

"shein kau mau naim bianglala dengan Sarah mengucur Dari tubuhmu?" tanya lilica

"kau juga nanti malah dipanggilkan ambulance"

"besok saja ivvi juga menghawatirkanmu shein" katanya lagi

"menurut saja lah" lalu lilica pun mendudukan shein di tempat penumpang

"Ia tak akan meninggalkanmu semudah itu..."

Ivvi langsung menengok kearah yang ditunjuk yukiji. ia melihat sehin sedang memegang luka memar yang diberi kakaknya. Ivvi langsung berlari kearahnya.

"sudah kubilang, lebih baik tadi kita cepat pulang atau naik shinkansen saja...", ia memperhatikan shein, mencari luka memar lainnya.

"kalau begitu..kau harus dirawat dulu, luka-lukamu shein...", ia masih memeriksa shein, dan mencari memar memar yang lain. tampangnya menjadi menyesal karna sudah bilang untuk kesini menaiki motor. langsung saja Ivvi mengeluarkan sapu tangannya dan melap pelan memar shein.

"tuh kan shein" kata lilica

"ivvi aku mau membawanya ke rumah sakit kau mau ikut?" tawar lilica

"kalau begitu..kau harus dirawat dulu, luka-lukamu shein..."

Ok, Shein tidak bisa melawan Ivvi. Jika gadis itu berkata seperti itu, dengan senang hati Shein berangkat ke rumah sakit, walaupun dia memang benci rumah sakit.

"Ya sudah deh... padahal aku ingin melihat bianglala," Shein belum pernah naik bianglala.

"besok saja" kata lilica

"Akan kusewa taman bermain itu untuk kalian berdua tapi sekarang sebaiknya ke rumah sakit dulu"