[FRP]FUTURE? WTH?!

"kalau mau, aku saja yang menyetir..."

Huh? Membiarkan seorang lady menyetir, sedangkan kau hanya diam? Jangan bercanda. Buang semua rasa takutmu itu,

Shein mulai memerintahkan dirinya sendiri lagi. Tentu saja nama baik keluarga Einverd juga di pertaruhkan di sini. Sangat memalukan, kan, membiarkan wanita untuk memboncengmu? Jangan bercanda.

"Tidak perlu. Aku bisa melakukannya," jawab Shein pelan.

Tentu saja sebelumnya Shein sendiri sudah mempelajari motor, dan segala jenis alat-alat elektronik ataupun sejenisnya. Hanya mempelajarinya saja. Dia sudah jenius dalam bidang itu, paling tidak cukup membantunya jika kejadian seperti ini sudah terjadi.

"Tunggu apa lagi? Naiklah, aku tidak selemah yang kau kira," Shein sudah menyalakan mesin itu, menunggu Ivvi naik.

Ivvi hanya melihat datar shein.

memang siapa yang menganggapnya lemah ?

ia langsung duduk dibelakang, "jalan...", langsung ia katakan, udah kaya ojek aja. *digoreng*
padahal belum memakai helm ?

"jalan..."

Sebelum Shein menjalankan motor itu, dia tentu memberikan helm pada Ivvi. Dia tak mau terjadi hal yang buruk padanya, ketika dia sedang mengendarai mesin itu.

"Pakailah," Shein mulai memakai helm-nya sendiri, dan memberikan Ivvi helm yang tersedia di sana."Peluk saja aku, jika kau merasa takut. Mungkin aku tidak akan segan-segan untuk membuat mesin ini berjalan sangat cepat," oceh Shein lagi di sertai dengan senyuman misteriusnya.

Dan motor itu pun mulai berjalan. Tidak sesulit yang Shein bayangkan. Bahkan sangat mudah, karena dia yang sudah hapal bagian-bagian dari motor tersebut. Menjalankannya dengan sangat baik.

Di rasakannya terpaan angin mengenainya. Dingin. Ya, sebentar lagi musim dingin. Wajar saja, cuacanya dingin, dan mungkin akan bersalju.

LOKASI: TEMPAT PARKIR
TIME: PULANG SEKOLAH

Hari ini begitu melelahkan. Alice menuju tempat parkir untuk mengambil motornya[Alice sudah bisa naik motor seperti ini sejak umur 6 tahun. Ia pernah hampir digebuk kakaknya dengan wajan karena nekat memakai motor itu!!]. Ia sudah mempermalukan dirinya didepan teman-temannya. Sekarang ia lihat Ivvi dan Shein sedang boncengan pakai motor berdua, benar-benar stupid couple. Tiba-tiba, handphonenya bergetar. Ada SMS dari seseorang.

Kutunggu ditempat parkir. Sakai Yukiji

"Ngapain pakai SMS segala...Jarak kita saja kurang dari 10 meter..", Alice menghela napas panjang. Ia menengok kebelakang dan melihat Yukiji sedang bersandar disebuah pohon.
"Hm... Rupanya insting pelacakmu memang tajam seperti pedang itu ya..", Yukiji berdiri tegak lalu mendekat kearah Alice.
"Apa maumu...?", Alice melepas topengnya, menatap Yukiji dengan raut datar.
"Bagaimana kalau kita jalan-jalan? Kulihat kau sedang suntuk...Pinjam kunci motormu. Kita refreshing sebentar..", Yukiji mengulurkan tangannya. Ia mendapat kunci motor Alice dan langsung menghidupkan mesinnya, menunggu Alice naik kemotornya untuk dibonceng.
"Yasudah..Ayo jalan...Wah..badanmu dingin sekali. Kita ngebut."
"APA?"
"AYO CEPAT NGEBUT...."
Motor itu mulai jalan, ya dengan kecepatan lumayan.Alice benar2 nekat, bukannya minta pelan malah minta ngebut.

Lokasi : on the way

Ivvi hanya memegang seragam shein dari belakang, yaa...cuaca saat itu dingin, uap uap tipis keluar dari nafas Ivvi.

"berhati-hatilah...cuaca ini tidak mendukung", bisik Ivvi dari belakang.

ngeeeenggg......

jedeng, Ivvi melihat kearah sebelahnya, seseorang yang ia kenal sedang menaiki motor dengan orang lainnya. alice ?

Lokasi : di jalan, menuju ke tempat ber ice-skating ria

"berhati-hatilah...cuaca ini tidak mendukung"

Shein hanya mengangguk mendengar perkataan Ivvi, di belakangnya. Matanya tetap fokus dengan apa yang di depannya. Cuaca memang semakin dingin. Sepertinya sebentar lagi akan turun salju, benar-benar dingin. Shein sendiri tidak membawa jaketnya. Hanya bisa pasrah dengan turunnya butiran-butiran salju itu secara perlahan.

Indah...

Kemudian Shein melihat ke kaca spionnya. Ada yang mengikuti motornya. Shein tidak tau siapa itu, yang dia tau, yang mengejarnya itu memakai seragam yang sama dengannya.

Mau menantangku ya? Baiklah, kuladeni...

Shein mulai menaikan kecepatan motornya. Dan aksi kebut-kebutan pelajar di jalan raya itu pun akhirnya di mulai.

"wahduh ditinggal NIH" kata lilica sambil tertawa kecil

"well ngikutin shein sama ivvi ahh" pikirnya

maka lilica pun mengikuti ivvi dan shein menggunakan mobil kesayangannya Ferrari enzo

"s....shein ! kubilang berhati-hati bukannya ngebut !!", teriak Ivvi sambil langsung mengambil punggung shein dan memeluknya.

Ingin sekali Ivvi menjitak shein saat itu, namun kondisinya sangat buruk untuk melakukan hal itu.

ia hanya memakai sweaternya, tidak memakai sarung tangan atau stocking tebal. angin yang dibuat motor itu saat melaju kencang seakan-akan menjadi sangat dingin dan menusuk tubuh.
ia hanya memejamkan mata sambil berharap tidak akan terjadi apa-apa nanti.

"s....shein ! kubilang berhati-hati bukannya ngebut !!"

Shein terlalu asyik bermain kebut-kebutan, sampai-sampai dia lupa di belakangnya ada Ivvi. Shein merasa semangat dan tertantang di ajak kebut-kebutan. Dan di belakangnya, di lihatnya ada Lilica juga.

"Ahaha, maaf, aku sudah lama tidak merasakan kebut-kebutan seperti ini," jawab Shein yang suaranya tidak jelas gara-gara kendaraan di sekelilingnya di tambah lagi angin dan salju yang menerpanya.

Shein memelankan kecepatan motornya. Tetapi masih di kategorikan cepat. Dia tetap tidak mau kalah dengan Lilica.

Lokasi: Dijalan

"FUWAAA~~ SEJUKNYAA~~~", Alice nekat berdiri ditengah motor yang sedang ngebut itu.
"WOI!! WOI!! SUDAH TAU LAGI NGEBUT!! AYO DUDUK LAGI!!", Yukiji langsung ngomel-ngomel.
"BERISIK!!", Alice yang sedang kesal karena diceramahi terus oleh Yukiji langsung menjitaknya
BLETAK!!

"ADAW!! Oke...oke...Lho..itu kan Shein? Hee...mau main balapan nih? Boleh saja..."
"Hahaha...bersemangat untuk balapan...siapa takut?", Alice kembali duduk seperti semula.
"Ayo, pegangan yang kuat..", Yukiji langsung main ngebut-ngebutan bersama Shein.

Shein melirik kaca spionnya lagi. Dan pasangan Yukiji-Alice mulai menambah kecepatan, Shein tidak tahan untuk ngebut juga, tapi dia ingat ada Ivvi, dan menahan niatnya itu.

Walau tangannya sudah benar-benar gatal untuk menambah kecepatan mesin itu.

Kurasa ngebut perlahan tidak apa-apa... pikir Shein yang mulai menambah kecepatan motornya sedikit-sedikit.

Dan... istilah baru. Ngebut perlahan. Sepertinya Shein terlalu memaksakan untuk menganggap 'ngebutnya' itu perlahan. Padahal sudah jelas kecepatan motornya benar-benar cepat sekali.

kecepatan motor yang dikendarai shein malah semakin cepat. Ivvi semakin erat memeluk punggungnya.

dia...ini ingin aku mati ya ?!!, teriaknya dalam hati.
ia tidak sanggup berbicara saat itu, motor itu sanga kencang. memejamkan mata saja Ivvi tidak berani.

Shein mulai memelankan motornya. Kebut-kebutan membuat waktu tempuh menuju tempat ice-skating itu lebih cepat dari yang Shein duga.

Dan sekarang, Shein menghentikan motornya, kemudian membuka helm-nya. Dia menggosok-gosokkan kedua tangannya, kedinginan.

"Sudah sampai, Ivvi...," Shein ingin sekali tertawa melihat Ivvi yang masih memeluknya, akibat acara kebut-kebutan tadi.

ngeeeng~ Ivvi pusing, ia membuka helmnya.

BLETAK !

lalu menjitak shein. "sudah kubilang hati-hati ! kalau nanti terjadi apa-apa, bagaimana ??", tangannya bergetar sangat kencang, ia langsung menyembunyikan tangan itu disekitar sweaternya yang untung saja masih hangat.

BLETAK !

Shein agak terkejut juga. Untuk pertama kalinya dia di jitak Ivvi. Sebuah pengalaman yang harus di catat di otaknya baik-baik.

"AKH!" Shein sedikit berteriak, yah wajar, agak kaget.

Harusnya aku jangan dulu membuka helmku... hmm.. tanggal xx bulan xx tahun xxxx, untuk pertama kalinya aku di jitak oleh gadis yang kusukai. Aku harus mengingatnya baik-baik...

Shein berusaha menyimpan ingatan itu. Di otaknya yang bekerja bagaikan komputer.

"sudah kubilang hati-hati ! kalau nanti terjadi apa-apa, bagaimana ??"

"Kalau terjadi apa-apa, aku yang akan mengurusnya. Yang penting sekarang kita selamat kan?" ujar si pemuda berambut silver ini yang lagi-lagi tersenyum."Lagi pula, sudah lama sekali aku tidak bermain kebut-kebutan. Wajar saja menurutku."

Shein berusaha membela dirinya sendiri. Kemudian Shein memasukkan tangannya ke seragam di saku celananya. Hanya itu yang dapat menghangatkan tangan Shein. Dia sama sekali tidak membawa jaket ataupun sarung tangan.

"Wah.. Mereka ke ice skating toh.. Kita mau kemana?", Alice penasaran kemana Yukiji mengajaknya pergi.
"ke taman bermain.."
"Hah? Kau gila yah.. Sampai sana pasti sudah tutup!!",Alice menggebuk-gebuk yukiji lagi.
"adu..duh.. Dengerin orang selesai bicara dulu. Baru motong..", yukiji kesakitan kepalanya daritadi dipukul-pukul.
"Jadi kita kemana??"
"Kau mau kemana memangnya? Aku akan mengantarmu kemanapun kau mau.", Yukiji sedikit memerah. Bukan karena pilek,atau demam. Karena Alice tentunya.
"Ng.. Ah.. Ke bianglala ditengah kota waktu itu saja! Tempat itu buka 24 jam kok", alice berharap kesana lagi.
"Oke.. Aku juga sudah lama ga kesana.."
"Hei..hei..bisa pelankan sedikit? Kedinginan nih..", Alice memeluk Yukiji erat sekali. Tangannya saja dingin. Dengan perlahan motor itu mengurangi kecepatan.

"wahh ckckck banyaknya pasangan yang Ada" kata lilica yang masih mengintai alice dan ivvi

"well kita lihat aja toh ini mobil baru mereka tak Akan tahu siapa aku"

"unn...sini tanganmu..", Ivvi melonggarkan sweaternya, lengannya sweater itu menjadi panjang. dan tangan Ivvi yang mulai menghangat, memegang tangan shein.

"kalau mau ngebut-ngebutan...seharusnya pakai sarung tangan", nasehat Ivvi semakin membuat extreme cara ngebut-ngebutan =="

"ayo masuk...disini tambah dingin",uap-uap keluar dari nafasnya. ia menarik tangan shein dan masuk ke tempat iceskating itu.

Lokasi : Tempat Ice skating

"disini bisa menyewa jaket dan sarung tangan kan ?", tanya Ivvi.

Shein tentu sangat merasakan kehangatan itu. Ketika Ivvi memegang tangannya.

Kurasa kehangatan ini tidak akan bisa kutemukan dimanapun. Sarung tangan dan sweater terbaik pun tidak ada yang bisa membuatku menjadi sehangat ini

"Hangat sekali...," Shein lagi-lagi bergumam tak jelas. Dan buru-buru memasuki tempat itu. Di luar memang semakin dingin.

Lokasi : Tempat Ice Skating

Di sana masih cukup sepi. Tentu saja karena tempat itu baru di buka. Lagi pula sekarang musim dingin. Orang-orang pasti tidak ingin repot-repot ke tempat ini. Pembukaan tempat ice skating ini memang benar-benar tak tepat. Di buka bertepatan dengan musim dingin?

"disini bisa menyewa jaket dan sarung tangan kan ?"

Shein mengangguk. Dan menuju ke penjaga tempat itu. Yang sudah menyiapkan sepatu ice skating dan peminjaman jaket dan peralatan lainnya.

yep mereka menyewa sepasang sarung tangan, jaket, sepatu skating.

Ivvi memakainya dan memastikan 'sip' semua apa yang dipakainya.

ia menjulurkan tangannya kearah shein, "ayo...saatnya kita bermain", ucapnya tidak sabar. sudah lama sekali ia tidak main ice skating. nekatnya...Ivvi lupa kalau ia sekarang tidak bisa bermain skating. yaah mungkin cuman nempel dipinggir2 doang. sama kayak si PM waktu maen ice skating ==", nasip kalau ga bisa

Shein sudah lengkap, memakai semua peralatan bermain ice skatingnya itu.

Kemudian Shein menuju ke lantai es tersebut. Dan mulai meluncur, bebas. Shein memang paling senang meluncur di atas es itu. Membuatnya merasa bebas sekali. Benar-benar menyenangkan.

Shein tentu sudah ahli dengan permainan ice skatingnya itu. Paling sedikit seminggu sekali dia selalu bermain ice-skating. Permainan yang menyenangkan. Sayangnya Shien, kakaknya, tidak terlalu menyukai ke tempat ini. Entah kenapa. Jadi Shein lebih sering bermain sendiri.

Dia kemudian melihat Ivvi yang hanya bergerak di pinggir-pinggir saja, sambil memegangi pegangan yang di sediakan di tempat itu.

"Ahaha, pertama kali bermain ice skating? Bermain ice skating itu mudah. Cobalah berjalan kemari," Shein berniat mengajarkan Ivvi, dan menantangnya untuk berjalan ke arahnya, dengan sepatu ice skating di kakinya.

"kau ini meremehkanku yaa...", datar Ivvi berkata.

"aku ini bisa...hohohoho", ucap Ivvi pake nada nodame (?)

Ivvi mulai menggeserkan sepatu skatingnya, berjalan pelan-pelan kearah shein.

and then...

swing swing swiiing~~ keseimbangannya mulai tak stabil. Ivvi mengayuhkan semua tangannya

"waaaahhhh.....", ia masih menyeimbangankan dirinya. JANGAN JATUH JANGAN JATUH !! , teriaknya dalam hati ><

Shein hanya senyum-senyum saja melihat Ivvi yang sudah mulai berjalan dengan keseimbangan yang tak memungkinkan ke arahnya itu.

"waaaahhhh....."

Shein semakin ingin tertawa melihat kelakuan Ivvi hari ini. Padahal dia sudah meyakinkan bahwa dia bisa meluncur di atas es itu, tetapi sudah jelas bahwa dia masih belum terbiasa dengan ber-ice skating.

"AHAHAHA... yaa, aku percaya kau bisa... jangan sampai terjatuh. Jika terjatuh, kau akan kedinginan. Walaupun sudah memakai jaket dan baju hangat lainnya," Shein tentu tau akan hal itu.

Ketika umurnya masih 7 tahun, dia terus-terusan terjatuh ketika sedang bermain ice-skating. Rasanya dingin sekali, tentu. Sebuah pengalaman menyenangkan baginya.

Lokasi: taman rekreasi

"Alice..woi..sudah sampai nih....", yukiji tertawa melihat alice yang memeluknya erat. Lalu mereka turun dari motor juga memarkirkannya.
"jLho.. Sejak kapan ada taman rekreasi?", alice sudah lupa pada tempat ini.
"Waktu kita kesini dulu memang sudah ada.. Hei..hei... Kau mau main apa?"
".........itu....", Alice menunjuk....BUNGEE JUMP?!
"Oke..oke.. Sana main.. Tapi jangan ketakutan ya..", yukiji tersenyum saja. Dan jadilah kencan bego yukiji x alice *digiling*

"ja, jangan tertawa...", Ivvi dengan tatapan seperti ini >>

hebat dalam menatap shein seperti itu, Ivvi sekarang tidak sadar bahwa dia sudah didepan shein. berarti berhasil tidak jatuh ! *bikin syukuran*

"well....aku sudah didepanmu sekarang, aku bisa kan ?", Ivvi >>