[FRP]FUTURE? WTH?!

oot : si Shien di munculin besok aja yak, puyeng..*__*

========================================

"kalau rencanamu..aku tidak tau, kau ini selalu membuatku kaget dengan apa yang kau lakukan shein..",

"Hhh, yaa."

Shein masih mengutak-atik PDA-nya.

Semakin banyak pesan dari Shien. Tulisannya ESAD semua. Mengerikan.

"Ampun deh.. Otak anak ini sudah error..", Alice menghela napas panjang. Padahal pertanyaan ivvi tadi ditujukan pada Alice.

"Harga diri seorang laki-laki dipertaruhkan kali ini. Moga-moga kau selamat.. Aku dulu juga pernah jadi lawan berantem Shien. Alice juga pernah.. Diam-diam kami berdua bisa jadi berandalan.", yukiji tertawa saja.

Alice yang mendengar ledekan ivvi, tertawa.
"Tidak.. Aku belum pacaran sama yukiji! Aku kan memang suka jahilin orang. Terus, aku berubah sifat karena tiba-tiba jadi devil dengan sendirinya. Maklum waktu itu lagi suntuk"

"fufufu...memang bukan berpacaran, melainkan bertunangan..", ia meledek alice lagi, dan tertawa.

Ivvi melihat PDA yang diutak-atik shein dari tadi. itukah yang membuatnya frustasi sekarang ?

ada tulisan ESAD, di layar PDA itu..tidak salah layar PDA kan cukup besar ?

ESAD ? apa itu ?, gumam Ivvi heran.

"Enak saja.. Pacaran saja belum apa lagi tunangan!", alice membalas lagi ledekan ivvi.

Sekilas ia dan Yukiji melihat tulisan ESAD di PDA milik Shein.
"ESAD..Itu..kan.."
"Eat S*** and Die... Itulah ESAD..", yukiji terdiam sejenak membaca tulisan itu.

PS: Sengaja disensor xD

"Enak saja.. Pacaran saja belum apa lagi tunangan!"

Ivvi hanya membalasnya dengan cengiran khasnya.

"Eat S*** and Die... Itulah ESAD.."

mata Ivvi mulai mengecil, die ?
email dari shien kah ?...astaga ! orang itu sekarang benar-benar membuatku kesal !, gumamnya lagi sambil menahan amarah.

urat urat kecil sudah bertebaran diatas kepala Ivvi.

"Sudah kuduga.. Kau pasti mengeluarkan senyum konyolmu itu..", alice langsung heran melihat tingkah ivvi.
"Hahaha yang kau katakan tadi itu sebenarnya b..."

JEDUG!

Alice segera menyikut Yukiji, lagi-lagi memberi tatapan"Jangan macam-macam atau nyawamu melayang sekarang juga..."
"Rasanya akan buruk kalau kuberitahu..",yukiji sudah agak takut dengan tatapan itu sampai-sampai berkeringat dingin.
"Aku merasa, Shien akan sampai ketempat ini dalam waktu dekat..."

Shein tidak peduli lagi dengan sekitarnya. Dia terus memegangi PDA-nya, yang terus-terusan berbunyi, pesan dari kakaknya.

Shein sampai bosan membaca ESAD terus-terusan. Setiap pesan itu, terdapat ancaman. Shien akan menghancurkan semua perlalatan elektronik Shein. Tapi Shein sudah tak peduli lagi.

Masa bodo dengan elektronik. Aku tidak mau mengalah kali ini, batin Shein yakin dengan keputusannya.

"ckckck parah" kata lilica

"butuh bantuan shein??" tanyanya iseng

Alice juga agak kaget Shien akan datang. Tau-taunya handphonenya berdering lagi.
Dengan ogah-ogahan alice harus mengangkatnya.Yang menelpon adik kembaran yukiji rupanya.
"Yo, Alice disini.."
"Halo? Alice-chan. Ini aku, yukari."
"Oh yukari.. Ada apa?", Alice ingin tau kenapa yukari menelponnya.
"Kau bersama Yukiji? Bisa bicara dengan Yukiji."
"Ah iya.. Yukiji, nih..", Alice memberikan handphonenya pada yukiji.
"Terimakasih tidak menyembunyikan aku..", yukiji malas mendapat telpon dari saudaranya itu.
"Maaf, nomor yang anda tuju saat ini tidak bisa dihubungi. Apabila anda meninggalkan pesan setelah bunyi 'pip' dijamin kamar anda akan jadi lautan api.", Yukiji menutup telponnya. Lalu mengembalikan hp alice.

"yukiji parah" kata lilica

"gue punya temen temen yang benci sama saudaranya"

"termasuk kk gue sih" cetusnya lagi

"butuh bantuan shein??"

Shein menggeleng. Dia lebih memilih tidak merepotkan orang lain. Lagi pula salahnya juga membuat kakaknya marah besar.

10 detik lagi... sepertinya dia akan sampai...

Ikatan batin antara anak kembar memang kuat. Sampai-sampai Shein tau lokasi kakaknya saat itu.

Let's countdown...

10...
9....
8....
7...
6...
5...
4...
3...
2...
1...

BRAK

"SHEIN!"

Lilica pun cukup kaget San berteriak

"SHIEN!!!!"

"Ada apa ini?!!!" tanyanya keras keras untunglah tak Ada siapa siapa di sana selain mereka dan beberapa pegawai

"Hah.. Sang kakak mengamuk..", alice menghela napas panjang.

"Kurasa pasti akan ada pertengkaran hebat disini...", yukiji hanya memasang raut wajah dingin.

Ivvi hanya melihat datar shien yang tiba-tiba datang itu.

merusak fasilitas disini..

Ia hanya diam, dan masih memandang shien datar tanpa ekspresi.

"wuah mamPus deh" kata lilica

ia lalu menghampiri shein dan bertanya "emm. Kak Ada apa yah?"

SHEIN SIDE

Shein berusaha untuk tenang dan pasrah. Dia tidak ingin lagi melarikan diri dari kakaknya itu, menunggu apa yang akan terjadi padanya nanti.

Mungkin di pukul habis-habisan?

Tak peduli. Masih bisa disembuhkan.

Di mutilasi dan di buang ke kali ciliwung?

Ok, yang ini adalah kemungkinan paling buruk.


SHIEN SIDE

Shien langsung menghampiri Shein. Tampangnya benar-benar sangar, menatap Shein dengan tatapan iblisnya, bersiap memukulnya habis-habisan.

Lalu di lihatnya juga ada Ivvi di sana.

"Cih... kau juga ke sini ya?" tanya Shien sinis pada Ivvi.

"wah wah sampai adiknya sendiri tak dihiraukan"

"shien tenanglah, Ada apa sebenarnya" tanya lilica

"Cih... kau juga ke sini ya?"

"maaf...namun aku mempunyai nama untuk disapa, tuan sok absolut..", ucap dingin Ivvi, ia langsung membuang muka dari shien.

cih merusak suasana..., kepala Ivvi sudah panas melihatnya.

"Oi, shien.. Sebenarnya ada apa disini..?", Alice menatap dingin Shien. Berubah jadi devil lagi.

"Hm.. Tuan Sok Absolute... akhirnya bertemu lagi...", Yukiji rasanya puas dengan kedatangan Shien.

SHIEN SIDE

Baru datang saja sudah banyak sekali yang menyapa Shien. Membuatnya kesal. Sebegitu terkenalnya kah dia?Mari kita gebuk bareng-bareng chara yang satu ini

"shien tenanglah, Ada apa sebenarnya"

"Tanya pada si maniak komputer itu," jawab Shien dingin, menunjuk ke arah Shein, yang sepertinya setengah sadar, karena udah stress dari tadi.

"maaf...namun aku mempunyai nama untuk disapa, tuan sok absolut.."

Shien malasn menjawab bali lagi. Dia hanya menatap balik Ivvi, dengan dingin tentunya.

"Hm.. Tuan Sok Absolute... akhirnya bertemu lagi...",

"Huh? Memang kita pernah bertemu? Jangan-jangan kau yang suka ngemis di depan sekolah itu?"

"oh? Motormu??" tanya lilica

"hahaha itu sih aku yang ngasih ijin ke shein buat make, emang ga boleh gitu"

'selamatkan shein sebelum ia dimutilasi dan mayatnya di buang ke Kali ciliwung' pikiran lilica menjerit panik

*gebuk shien*

=============================

CTAR...drrt.. seperti ada petir yang terdengar diluar saat Ivvi dan shien saling menatap dingin, seperti tatapan saling ingin membunuh satu sama lain.

Ivvi menggesek sepatu skatingnya, membuat suara yang tidak enak didengar.
ingin sekali Ivvi menjauh dari tempat ini, namun tidak bisa..bagaimana nasip shein nanti ?

"tenanglah shien, kita berada di tempat umum" kata lilica menenangkan

"jika soal motormu ambil saja selesai kan?"

SHIEN SIDE

"hahaha itu sih aku yang ngasih ijin ke shein buat make, emang ga boleh gitu"

Shien menatap sinis Lilica.

"Huh, memangnya aku dapat di bohongi, HAH? Sudah jelas-jelas Shein memakainya tanpa izin. Dan aku tau, itu bukan kau yang memberinya izin."

Shein kemudian menatap Shein lagi, dengan pandangan ingin membunuhnya.

"jika soal motormu ambil saja selesai kan?"

"Cih, gampang sekali kau mengatakannya. Bagiku, ini semua sudah keterlaluan."

SHEIN SIDE

Ya tuhan, berikanlah aku kemampuan untuk melawannya kali ini saja... aku bisa mati dan di buang ke kali ciliwung. ITU MIMPI BURUK! TIDAK!

Shein menatap balik Shien, mencoba menatapnya dengan dingin, tapi tak bisa.

"terpaksa bohong soalnya nanti kakak mau memutilasi shein dan membuangnya ke Kali ciliwung' kan?" kata lilica

"sudahlah jangan diperbesar memang shein salah tapi maafkanlah ia Kali ini"