[FRP]FUTURE? WTH?!

"NAH LO!! A..ALICE!! JANGAN NANGIS LAGI...Pliss....", Yukiji yang SANGAT TIDAK TAHAN DENGAN TANGISAN CEWEK langsung panik menenangkan Alice. Tapi, Alice tidak mau diam juga. Cewek itu memang agresif ya... ==;;

"Hiks..Hiks...Huwe...", AIR MATA BUAYA terus mengalir, alice menarik-narik baju Yukiji lagi.
Mampus lo...Kewalahan sendiri kan..Fufufu...

"Ukh.... IYA DAAAH!!!", Yukiji mengacak-acak rambutnya saking stressnya.

oot : yaa, maklum, ini hanya FRP, jadinya nyampur begini..kalau mau, di buat FRP baru deh besok...

============================================

Lokasi : Sekolah, perpus

"Hhh... bosan... aku lapar, nii-sama," Raven merengek minta makanan pada Stein.

brrrr..... suara helikopter mendarat.

JEDENG

BUSET ! ke,kenapa ada helikopter di rumah sakit ??, mata Ivvi melongo kaget melihat helikopter itu.

"apa ini tidak berlebihan ? kan bunyi helikopter ini berisik...mengganggu pasien..", Ivvi mulai menyadari paras suster dirumah sakit itu sudah menyiapkan golok kearah helikopter yang mendarati itu.

sudah kubilang, shein ini membuatku selalu terkejut dengan apa yang ia lakukan...siap-siap kena penyakit jantung, gumamnya masih menutup setengah dari wajahnya.

oot : ga usah deh (tapi lucu juga) hahahah

lilica segera menghampiri raven

"emm kau sudah mengunjungi shein?" tanyanya

Stein menoleh pada Raven, ia memastikan bahwa Zeno sudah push-up. Dan Raven tampaknya kelaparan sehingga mengeluh padanya.

"Okay deh... aku lagi mood nih... aku traktir kalian yang ada disini... mau makan apa?" tanyanya. Ia memang bilang begitu, tapi dari intonasinya terlihat ragu, dengan kata 'traktir'.

Baru ngerti XD

===============

"Nah, sekarang kau sudah bisa kan? Ayo push-up 5 seri!"

Zeno tambah cengo... Otaknya sudah bisa meloading apa yang dikatakan senseinya itu. "APA? 5 SERI?! Becanda kan Sir.." Zeno senyum-senyum gaje. XD

Stein kembali menoleh pada Zeno, "Oh, tidak aku tak bercanda!" serunya. Ia lalu terdiam sejenak dan memikirkan ulang kata-katanya.

"Okay deh.. Zeno cukup 5 kali aja.. setelah itu kalian akan kutraktir makan!" serunya, masih ada intonasi ragu di omongannya.

"Kalian mau makan apa?"

"Kalian mau makan apa?"

"saya ikut yah???" pinta lilica

SHEIN SIDE

Lokasi : masih di lobby RS

"apa ini tidak berlebihan ? kan bunyi helikopter ini berisik...mengganggu pasien.."

Shein hanya tersenyum, dan menarik Ivvi keluar dari rumah sakit, menuju ke tempat helikopter mendarat.

"Tolong antarkan nona ini ke rumahnya. Aku tidak menerima kegagalan, antarkan dia sampai ke rumah DENGAN SELAMAT. Jika aku mendengar ada kesalahan sedikit, aku tak ragu-ragu untuk memecat kalian," Shein mulai menyuruh kepada pilot helikopter itu.

Shein sendiri belum bisa meninggalkan rumah sakit, dia masih harus mengurus beberapa hal.

"Maaf, aku tidak bisa mengantar sampai ke rumahmu... aku menjamin keselamatanmu, bersama dengan pelayanku itu."

============================================

RAVEN SIDE

Lokasi : Sekolah, perpus

Raven mendadak menjadi happy mendengar Stein yang bersedia mentraktirnya makan.

"AH! AKU MAU BAKSO!" teriak Raven, girang.

"klo boleh BAKSOO JUGAA!" teriaknya

"ikutt!"

"Oh, tidak aku tak bercanda!"
"Okay deh.. Zeno cukup 5 kali aja.. setelah itu kalian akan kutraktir makan!"
"Kalian mau makan apa?"

Pertama-tama Zeno masih cengo... Akhirnya dia tersenyum girang... "Traktir yaa... " Zeno malah ngelunjak. "Minta soto~" Maklum, PMnya penggemar soto *Dijitak Zeno*

ngeeng~ Ivvi ditarik ke helikopter, kaya mau disandra. ia langsung dipasangi sabuk pengaman yang banyak sama pelayan-pelayan dihelikopter itu.

"EH ! aku mau diapakan ???", tanyanya melihat disekujur tubuhnya sudah sangat 'aman'.

"tu,tunggu...shein !", belum Ivvi ingin membentak shein karna sudah membuatnya menjadi seperti ini. pintu helikopter tertutup dan mulai terbang.

DASAR BODOH..., guaman Ivvi kesal, namun ia juga lelah marah-marah karna demamnya ini masih kunjung nempel, dan sepertinya besok Ivvi tidak sekolah..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Lokasi : apartmen Ivvi, kamarnya

BRUK, ia membantingkan dirinya di tempat tidur.

"dingin...", Ivvi mulai menggigil, salju turun tiba-tiba. ia langsung menarik selimut tebal disebelahnya dan tertidur. tidak lupa untuk manruh termometer di tubuhnya, dan dilihat..

"ukh....besok aku benar-benar tidak sekolah", katanya sambil melempar termometer itu entah kemana.

dan tertidur pulas. ZZZZZZZZZZzzzzzZZZz

Stein hanya menggeleng melihat adiknya, muridnya, dan seorang lagi yang tampaknya ngebet ingin bakso dan soto.

"Ya ampun... Kalian ini rendah sekali ya seleranya.. Aku sih sekarang mau steak-" Stein terdiam sejenak sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Ya udah deh ayo kita ngebakso dan ngesoto! Aku traktir kalian, Raven, Zeno, dan Lilica! Makanlah sepuas kalian! Aku yang traktir!" serunya semangat. Setidaknya bakso dan soto jauh lebih murah dari steak.

"Ya udah deh ayo kita ngebakso dan ngesoto! Aku traktir kalian, Raven, Zeno, dan Lilica! Makanlah sepuas kalian! Aku yang traktir!"

Zeno sudah tersenyum lebar... Traktir sepuasnya? Hati-hati sensei... Kantongmu bisa jebol karena muridmu yang satu ini.... Walau badan fit, tampungan.... minta ampun...


Zeno : Itu mah Oujousama kalee...
Ulqui : ssssst!

"abis kalo steak mah bosen, lilica makan itu setiap hari buat main course" kata lilica pada stein

"yeii! di tukang bakso yang mana??" tanyanya

senangnya membuat char sendiri tersiksa ayoo!! nangis terus Alice~~

Alice: kok gue harus tersiksa kayak gini....
====================

Meski ia nangis terus, sebenarnya itu hanya pura-pura. Ia sedang balas dendam sama Yukiji. Air mata buaya...salah satu jurus andalan para cewek...Sumpah...menurut si PM, wanita itu menyeramkan ==;; *emangnya lo bukan cewe apa?!*

Itulah akibatnya kau terus ngerjain aku...Hohoho~
"Hiks..hiks...YUKIJI KEJAAAM!!! HUWWEEEEE....", Alice makin keras nangisnya.

Stein hanya tersenyum-senyum nggak jelas. Walaupun ia sebenarnya agak takur juga melihat Zeno yang tampaknya akan makan banyak hari ini, walau tubuhnya tampak tak mendukung kerakusannya *ditakol*.

"Hmm... di sekitar sini dimana bakso yang enak?" tanyanya pada Raven. "Bagaimana kalau kita biarkan adikku ini saja yang memilih tempat?" tanyanya pada semuanya.

SHEIN SIDE

Shein berjalan lemas, kembali menuju kamar rawatnya, di kamar 114. Sudah sepi, Lilica dan yang lainnya juga sudah pergi.

Paling tidak, Shein sedang ingin merasakan ketenangan, dan kesunyian seperti ini. Kemudian, Shein juga ingat pada kakaknya, Shien, yang di rawat bersebelahan dengannya, di kamar lain.

"Hnng... apakah aku harus minta maaf?"

Shein mulai mengutak-atik PDA-nya lagi, dia ingin mengirim pesan untuk Ivvi, lewat email atau sms, tetapi Shein yakin Ivvi pasti kecapekan, dan pesannya itu malah akan mengganggunya.

Cahaya remang-remang kamar itu membuat Shein ngantuk. Semakin lama, Shein semakin menutup matanya, tidur.


RAVEN SIDE

"Hmm... di sekitar sini dimana bakso yang enak?"

Raven mulai berpikir, mengingat-ingat setiap warung bakso yang pernah di kunjunginya.

"Hhh... AH! DI WARUNG BAKSO MBAH SURIP AJA!"

Seingatnya, Raven tadi melihat berita tentang warung bakso itu di acara wisata kuliner. sebenernya gara-gara PM-nya habis liat berita tentang mbah surip, dan kagak ada ide lain

"eh? Boleh boleh " kata lilica tiba tiba bersemangat

"kukuku Akan kuhabiskan 10 mangkok bakso!!" teriaknya

"bersiaplah stein!"

memang anak ini rupanya punya dendam pribadi dengan stein Dan Akan melakukan Cara apapun untuk membuatnya torok *di caplok*

Stein hanya tersenyum simpul. "Fufufu makan saja sepuas kalian..." ucapnya ragu. Ia lalu menoleh pada Zeno dan Lilica.

"Kalau gitu, ayo kita ke tempat bakso Mbah Surip...!!" serunya, masih terdengar ragu.

"Dimana itu Raven?" tanyanya.

"ah Zeno juga ikut?" Tanya lilica

"Kalau gitu tambah jadi 20 mangkuk!"

lilica menunjukan sebuah kios

itu baksonya!" serunya gembira

"ah Zeno juga ikut?"
"Kalau gitu tambah jadi 20 mangkuk!"

Waiii.... Zeno serasa di surga..... Ditraktir sepuasnya lho... Ma guru sendiri, jarang ada guru baikhatidansukamenolongmurid-muridyangkelaparan seperti Stein-sensei ini. Awakkaka....

"Tambah lagi~ Mangkuk ke 21" Zeno dengan tenangnya menaruh mangkuk dengan elegan. *Disundul Zeno* XD

Yukiji sudah stress. Ia tak tau harus bagaimana lagi.
"Sudah..sudah...Nih, pakai..", Yukiji langsung memberi alice saputangan putih miliknya, ia tak tega melihat seorang perempuan menangis.
"fufufu.....AHAHAHA!! KAU MAU SAJA DIKERJAIN!!...Ihik...", Alice tertawa sangat keras, tiba-tiba ia cegukan.
"Tuh, kan...KUALAT TUH...Tas kita, tadi dimana ya?", Yukiji melupakan tas mereka itu, masih dikamar Shein rupanya.

Lokasi: Balik lagi ke kamar Shein... mau ngambil tas xD

"Permisi...", Alice membuka pintu itu perlahan

Lica pun tak mau kalah

"tambah 5 mangkuk lagi!" serunya

ia bahagia dapat makan gratis Dan enak

Dan ia masih jauh Dari kenyang

"tambah 5 mangkuk lagi!"

Zeno jadi tambah seneng. Cewek di sebelahnya itu nambah lagi. Mungkin kegiatan itu adalah salah satu tindakan iseng dan ngerjain. Yak, ngerjain sang guru olahraga. *Digebuk* XD

"Uaaaa, enak~" Zeno minum teh botolnya dengan elegan. Apapun makanannya minumnya Teh Botol Sosro. *Dijitak promosi* XD