[FRP]FUTURE? WTH?!

"Ivvi pulang saja dulu... Kau kan sedang demam...Tak usah ikut juga tak apa...", Alice mulai agak panik melihat Ivvi demam seperti itu.

"Hm..kurasa dia flu..."

Zeno benar-benar contoh anakbandeldanberandalsesekolahanpadahalmantanpengurusOSIS. Apa yang dia lakukan seharian itu? Duduk baca buku di perpustakaan seharian? Tidak.... Dia tidur dengan posisi buku di depan wajah menampakan dirinya sedang serius membaca buku nan rumit itu dari awal pelajaran hingga sekarang.

"Haihh..... Kok udah pulang seh?" dengan polosnya dia menguap dan menutup bukunya, berjalan keluar sekolah.

oot: mau ikutan! Stein udah muncul disini?
*kayaknya belum*

___________________________________________________________________________

Stein sedang berjalan-jalan di sekitar sekolah, ketika ia melihat Zeno yang baru saja melangkahkan kakinya keluar dari perpustakaan.

"Hei, rasanya aku kenal kau?" teriaknya pada Zeno, berharap orang itu menoleh.

si Stein udah muncul kok..wkwk..di jalanin Sayo..si Stein jadi guru olahraga
Pake Raven lagi aja deh

=======================================

RAVEN SIDE

Raven malas-malasan berjalan ke arah perpustakaan. Sekolah sudah benar-benar sepi. Tentu saja.

Raven ada jam pelajaran tambahan, dan di beri tugas banyak sekali. Sehingga sekarang dia harus ke perpustakaan mencari bahan-bahan untuk tugasnya.

"Eh? Stein nii-sama?"

Stein lalu menoleh pada seseorang yang memanggilnya. Dan orang itu ialah Raven, salah satu muridnya (?!). Stein hanya tersenyum.

"Hhahaha... ngapain kamu kesini?" tanyanya. "Oh ya, kayaknya ada salah satu temanmu yang nilai olahraganya merah... Siapa ya ckckck?"

Raven merinding sendiri melihat kakaknya tersenyum itu. Merasa sebentar lagi dia akan di siksa.

"Hng? Aku hanya mencari beberapa bahan-bahan untuk tugasku. Errh, remedial," nilai-nilai Raven memang sedang turun sekali di sekolahnya, apalagi mata pelajaran berhitung.

Raven berusaha mencari-cari buku lagi, tidak melihat kakaknya.

"Oh ya, kayaknya ada salah satu temanmu yang nilai olahraganya merah... Siapa ya ckckck?"

"HAH?! SHEIN KAH?"

Shein adalah murid yang paling di benci oleh Stein sepertinya. Musuh bebuyutan?

"permisi mohon jangan ribut di rumah sakit, akan ada banyak pasien yang terganggu" kata lilica bak dokter (?)

"mohon jika anda ingin berbicara keras keras, di luar saja, permisi"

"Hei, rasanya aku kenal kau?"

Zeno menoleh ke arah suara tersebut. Dia memicingkan mata, berusaha melihat lebih jelas. Maklum lah, dia baru bangun tidur. Dia melihat sesosok laki-laki di belakangnya.

"Huh? Kau kenal aku dan aku tak mengenalmu" Zeno oon-nya kumat. Guru olahraga sendiri gak kenal. Patut diomelin.. *Dibunuh Zeno*

"Hosh..hosh...maaf deh kalo gitu...hadooh...capek...", Alice terduduk dibangku, dia sempoyongan

"Geser dikit, pengen duduk juga nih...", yukiji yang tak kalah capeknya duduk dibangku juga.
"Hoah..ngantuk...", Alice menguap lalu tertidur dipangkuan Yukiji.

Stein hanya tertawa melihat jawaban dari Raven. "Hhahaha kau benar! Dimana dia sekarang? Aku lagi nyari dia buat remedial olahraga.. fufufu, biar dia rasakan kekejaman remedialku!" ucapnya menyeringai.

Dan akhirnya Zeno menoleh padanya, namun anak itu pura-pura tidak mengenal. "Hei, kamu sini! Beraninya melupakan guru olahragamu sendiri! Ayo sini!!"

"Push-up 2 seri sekarang!" suruhnya sambil tertawa dalam hatinya.

lilica yang tak dianggap pun mengambil sebuah ceblekan nyamuk

dan memukulkannya ke kepala stein, raven, dkk

"saya.bilang.di.sini.rumah.sakit.harap.diam!" katanya lagi

"Ivvi pulang saja dulu... Kau kan sedang demam...Tak usah ikut juga tak apa..."

"hah ? ikut kemana ?", kepala Ivvi pusing, ia merasa badannya sudah mulai hangat sekarang.

"unn...baiklah...aku mau pulang..", ia mengambil tasnya dan membuka pintu ruang 114 (eh salah ya ? ==")

"ngg...terima kasih semuanya,unng....terima kasih shein sudah mengajakku bermain skating, menyenangkan..", sambil tersenyum pucat. suaranya menjadi pelan.

"a,aku pulang duu yaa...", ia membuka pintu kamar itu dan pulang.

Lokasi : Lobby Rumah sakit

Ivvi berjalan letoy, dia merasa nafasnya menjadi tidak teratur. dan terus bersin-bersin kecil. "eng... naik taksi atau shinkansen ya ?", usulnya sambil melihat jam tangan. memang sudah malam.

sayangnya Ivvi yang didimensi ini, tinggal di apartemen sendiri. punya mobil sih iya..tapi ga pernah dipake, karna ia lebih suka berjalan-jalan menikmati jalan.

"Hei, kamu sini! Beraninya melupakan guru olahragamu sendiri! Ayo sini!!"
"Push-up 2 seri sekarang!"

Zeno langsung cengo.... Ternyata lelaki itu adalah guru olahraganya... Sekarang dia malah dihukum push up. Dan oon-nya keluar lagi gara-gara baru bangun tidur

"Push up 2 seri apa ya Sir?" Zeno... Zeno... Ck.. ck.. ck.. *Digampar Zeno* XD

Lokasi : Lobby RS

Shein mengejar Ivvi, dia buru-buru berlari dari kamarnya sendiri, menuju lobby. Ya, demi wanita itu.

"IVVI!"

Shein lega, Ivvi belum pergi, nafasnya benar-benar habis karena dipakai berlari dengan kecepatan penuh, dari kamarnya menuju lobby. Dan itu lumayan jauh juga.

"Biar aku yang mengantarmu," Shein mengeluarkan PDA-nya, mengetik sebuah kode singkat."Tunggulah sebentar, kumohon, biar aku yang mengantarmu," pintanya lagi, memelas.

Stein kaget ketika Lilica memukul kepalanya. "Hei tidak sopan itu!" serunya pada dokter itu (tampaknya?) ia lalu kembali menoleh pada Zeno.

"Aduh.. kau berpura-pura bodoh ya? Kalau begitu push-up ditambah menjadi 5 seri!!" suruhnya. Ia lalu menoleh pada Raven.

"Raven.. contohkan Zeno cara berpush-up yang baik ya! Sekarang!"

"Alice....kita pergi yuk...", Yukiji membangunkan Alice.
"Ng? ayo kita ke bianglala...", Alice langsung mengucek2 matanya. Keluar dari kamar itu bersama-sama.

Lobby RS

"Ayo..cepat..", Alice makin menarik tangan Yukiji dengan kuat.
"Lho..itu kan Shein dan Ivvi...", Yukiji yang sedang ditarik itu melihat ada Shein dan Ivvi. Mereka mau pulang sepertinya.
"AYO!! KITA KE BIANGLALA!!", dengan kuat Alice menarik tangan Yukiji lebih kuat.

Lokasi : Perpustakaan Sekolah

"Hhahaha kau benar! Dimana dia sekarang? Aku lagi nyari dia buat remedial olahraga.. fufufu, biar dia rasakan kekejaman remedialku!"

Raven menggeleng, tidak tau di mana Shein. Lagi pula Shein tidak sekelas dengan Raven. Kemudian menatap kakaknya lagi, dengan ngeri.

"Raven.. contohkan Zeno cara berpush-up yang baik ya! Sekarang!"

"I-iya...," Raven mulai melakukan push-up, menuruti apa kata Stein."Push up itu begini..."

Dan sepertinya yang push up malahan Raven, bukannya Zeno.

"saya tidak peduli" kata lilica dengan tegas

"jika anda mau berolahraga harap di luar rumah sakit"

"kalian berdua berdiri! dan kau keluar sekarang sebelum saya panggilkan security"

5 seri, 2 seri apa toh?
PMnya gak ngerti XD

=========

"Aduh.. kau berpura-pura bodoh ya? Kalau begitu push-up ditambah menjadi 5 seri!!"

Uahhh.... Zeno tambah cengo. Untung Stein meminta Raven mencontohkan dahulu. Maklum, Zeno suka kabur saat pelajaran Olahraga, menyelinap ke pelajaran mat *Ditabok Zeno*

Zeno memperhatikan Raven push up.. Yang ia tidak mengerti... 5 seri apaan... *PMnya yang gak ngerti*

oot: 1 seri itu 10 kali...

_____________________

"Bagus Raven, sekarang berdiri!" serunya, ia lalu menoleh pada Zeno.

"Nah, sekarang kau sudah bisa kan? Ayo push-up 5 seri!"

ada yang memanggilnya keras, udah tau itu rumah sakit...masih aja teriak-teriakan == *digoreng*

"ho ?", ia menengok kearah sumber suara. didepannya sudah nongol shein lagi ngos-ngosan.

"Tunggulah sebentar, kumohon, biar aku yang mengantarmu,"

Ivvi menatap Shein heran, dan sedikit silau karna kekuatan wajah melasnya si shein menyerang kekuatan tatapan tajamnya Ivvi. *digoreng*

"ti, tidak...nanti jadi kau yang sakit, aku pulang sendiri saja..", selesei mengucapkan itu ia langsung bersin lagi.

"ueeh... menjauhlah, nanti kau tertular..", jawabnya sedikit memundur kebelakang. sambil menutup mulut dan hidungnya dengan sapu tangan.

lilica berpikir bahwa tanpa security orang orang ini tak mau pergi

ia pun mengeluarkan gunnya dan menodongkannya ke arah stein

"saya.bilang.PERGI"

"IIKH...SABAR SEDIKIT DONG...", Yukiji saja sudah kesakitan karena tangannya itu ditarik-tarik oleh Alice.

"Hiks..hiks...", Alice terduduk dilantai, menjadi angelic. Menarik-narik baju Yukiji. PERHATIAN SODARA2...ALICE NANGIS AIR MATA BUAYA...

oot : @mizu: itu masih di sekolah...ribet sih, ini FRP..jadi nyampur begini...tapi biarin deh..==;..*males ngatur*

===================================================
Lokasi : Perpus(saya pakein tag lokasi terus nih)

"Bagus Raven, sekarang berdiri!"

Raven buru-buru berdiri, sebelum Stein menyuruhnya untuk push-up lebih lama.

"Capek...," Raven mengeluh, padahal baru beberapa kali saja dia push up.


===================================================

SHEIN SIDE

Lokasi : Lobby RS

"ueeh... menjauhlah, nanti kau tertular.."

"Hahah? Tidak apa-apa. Lagi pula aku tidak keberatan jika tertular olehmu," jawab Shein sambil tersenyum.

Shein mulai mengetikkan kode-kode lagi di PDA-nya.

"NAH! DATANG JUGA!" Shein menunjuk ke arah depan, lewat kaca di dekat lobby itu, ada sebuah helikopter.

Tentu saja, helikopter pribadi keluarga Einverd.

"Dengan naik itu, tidak akan terjadi apa-apa. Aku jamin, tidak akan terjadi apa-apa."

oot : bilang dong! maluin maluin tahu!!! (salah tempat banget) *blush* XD

(yak begini saja di ceritakan lilica kembali ke sekolah)

"permisi maaf permisi maaf" kata lilica sambil melewati beberapa orang yang lewat

"emm anda stein novandion kan?" tanya pada stein

"ini sudah di luar jam pelajaran bukan??"