[Story Telling] Roses Shards

"Baiklah~ terserah Al-kun saja,"

Mendengar julukan barunya, Al tertawa kecil dan mengacak-ngacak rambut Selena yang biru.

"Dasar...."

Selena menghindari Al yang mengusap rambutnya -- ia tak suka diusap-usap XD

"Su-sudahlah Al-kun! mana makanannya?"

Rasanya si Selena mulai rakus atau memang karena kelaperan?

OOT: Selena rakus *ditampol*

"Su-sudahlah Al-kun! mana makanannya?"

Melihat Selena yang menghindar, sifat jahil Al muncul lagi ke permukaan. Ia tertawa kecil dan mencoba mengusap kembali rambut Selena.

"Apa sakitnya sih kalau kamu diusap, hah?" tawa Al kecil.

OOT: Wah mulai lagi nih Al *ngakak* *dihajar*

"Apa sakitnya sih kalau kamu diusap, hah?"

"Hentikan Al-kun! Jangan sentuh~"

Selena terus menghindari Al dengan lari-lari kecil.

"Hentikan Al-kun! Jangan sentuh~"

"Hei! Jangan kabur!" Al memasang tampang seram -> dan mulai mengejar Selena.

OOT:

"Al-kun stop! Hentikan!! Al-kun..."

Rasanya permainan kejar-kejaran ini tidak akan berhenti. Mungkin kalau Selena berhasil membawa Al sampai ujung dunia (?) baru akan berhenti.

"Al-kun stop! Hentikan!! Al-kun..."

Al hanya bisa tertawa keras sebelum menghentikan langkahnya.

"Baik, baik! Aku tidak akan mengejarmu lagi," ujar Al akhirnya menyerah.

"Uhh...dasar Al-kun!" wajah Selena memerah padam karena malu.

"Hentikan becandamu! Aku kan mau makan!"

"Uhh...dasar Al-kun!"
"Hentikan becandamu! Aku kan mau makan!"

Melihat wajah Selena yang merah padam, bukannya meminta maaf Al malah tertawa.

"Hahaha, maaf, tapi sesekali aku ingin menjahilimu juga," ujarnya masih tersenyum. Bukan dalam konotasi yang tidak-tidak, tentunya.

"Al-kun!" Rasanya Selena dipermalukan lebih jauh lagi.

"Tidak apa-apa kau menunjukkan ekspresimu? Biasanya kalau dalam rapat atau apa kau paling serius, kan?" Selena mengalihkan pembicaraan

"Tidak apa-apa kau menunjukkan ekspresimu? Biasanya kalau dalam rapat atau apa kau paling serius, kan?"

Al berhenti tertawa. Tapi kemudian sebuah senyum tersungging di bibirnya.

"Bukan aku yang paling serius, tapi Nona Reisvoust itu kan yang paling serius dalam rapat?" jawab Al. Yang ia maksud siapa lagi kalau bukan Ellen von Reisvoust, nona Reisvoust yang kecil pintar itu.

OOT: Ellen dipermalukan di sini *PM dibom Chara*

"Bukan aku yang paling serius, tapi Nona Reisvoust itu kan yang paling serius dalam rapat?"

"Oh maksudmu Ellen-chan?" Selena malah tertawa. "Menurutku ia tidak serius kok, ia hanya sok-sok serius dan marah-marah tidak jelas,"

Kok ini malah ngegosipin rumah Reisvoust? Memang sih menurut Selena begitu, tapi Nona Ellen itu sebenarnya cepat tua elegan

OOT : PM dibantai Ellen *PLAK*

"Oh maksudmu Ellen-chan?"
"Menurutku ia tidak serius kok, ia hanya sok-sok serius dan marah-marah tidak jelas,"

Alviss langsung tertawa lagi. "Tapi memang aku tidak boleh meremehkan nona Reisvoust itu, ia berhasil meredam keributan di rapat terakhir Pandora," jelas Al.

"Wuah...Ellen-chan memang hebat," Selena bertepuk tangan. "Kapan ya dia akan kesini?"

Entah kenapa topik beralih ke Ellen von Reisvoust. *PLAK*

"Kapan ya dia akan kesini?"

Al mulai berpikir. "Entahlah Selena, kalau ada urusan dengan para Reisvoust, mungkin nona Reisvoust itu akan dikirim ke sini, sesudah itu baru ada kesempatan berbicara dengannya," jawab Al.

"Soalnya, sangat menyenangkan dimarahi olehnya~" Selena malah berputar-putar tidak jelas sambil menjawab pernyataan (?) Al.

"Oh ya, mana makanannya?"

"Soalnya, sangat menyenangkan dimarahi olehnya~"

"Ha?" tanya Al sambil sweatdrop tak jelas. Dimarahi oleh si nona Reisvoust? Al sendiri sebisa mungkin tidak mau dimarahi olehnya.

"Oh ya, mana makanannya?"

"Hng? Oh, iya, sebentar." ujar Al. Saat itu ada seorang maid yang melintasi ruangan, kontan saja Head of Erland ini memanggilnya. Maid itu berjalan ke arah Al dengan takut-takut, dan Al langsung menyadari bahwa maid yang dipanggilnya adalah maid yang sering digoda oleh Shion. Ditatapnya maid itu dengan lembut, sesudah maid itu tenang barulah ia memintanya memasakkan makanan untuk Selena dan dirinya.

"Nona Selena, anda mau makan apa?" tanya maid tersebut.

"Ha?"

"Ah kau belum tahu Al-kun? Aku ini agak masochist dan lebih suka dimarahi," ucapnya senang.

"Nona Selena, anda mau makan apa?"

Melihat maid--yang sehari-harinya memang dicabuli diisengin Shion itu bertanya padanya, ia pun menjawab,

"Aku mau...hmmm...terserah Al-kun saja!"

"Ah kau belum tahu Al-kun? Aku ini agak masochist dan lebih suka dimarahi,"

Al hanya bisa mendesah dalam mendengar pernyataan itu. Ckckckck, ada juga orang masochist di dalam keluarga Erland ini.

"Aku mau...hmmm...terserah Al-kun saja!"

Langsung saja muka Chain bermata ungu ini memerah. "Se-Selena, ini kan makananmu, bukan punyaku," ujar Al mencoba mengelak. Lagi-lagi, muncullah kelemahan Al yang lain.

"Hmmm?"

Rasanya Selena mulai mengerjai Al ^^;

"Ayo Al-kun, pilihkan!" ujarnya lagi.

"Ayo Al-kun, pilihkan!"

"Hah?!" ujar Al kaget. "Selena, pilih makananmu sendiri!" ujar Al, mukanya memerah.

"..." Al hanya menghela nafas dalam. Lagi-lagi, Al kebingungan.

Sekedar catatan, Selena senang membuat bingung orang. Ia menarik baju Al dan terus memintanya untuk memilihkan makanan.

"Ayolah Al-kun, pilihkan~" pintanya dengan puppy eyes.

---------

*PM muntah*

OOT:
---------
Uhm, oke, Al tidak tahu harus bagaimana, tambah Selena dengan puppy eyes-nya bikin Al sama sekali tidak berkutik. Al lalu tertawa dan merangkul Selena.

"Dasar..." gumam Al pelan.

"Kalau begitu, Maid, untukku sendiri aku minta Beef Streganof dan untuk Selena..." lirik Al pada gadis Chain ini. "Bagaimana dengan Gauche Mini Roll?"
~~
OOT: Gauche mini roll = kue cokelat kecil

"Gauche Mini Roll? Baiklah kalo begitu~" ucap Selena senang.

Selena tersenyum-senyum menunggu makanannya datang