[RP]Chapter 1 - The Festival

Tidak mengerti.

Entahlah, Alfonze merasa seperti anak hilang saat itu. Tidak mengerti apa-apa, dan lagi masternya sekarang diam saja.

"V-vogel, apa aku salah bicara tadi?" Alfonze bertanya pelan sekali pada Vogel.

Mungkin kau terlalu bodoh, oleh karena itu Regina mulai malas berbicara denganmu , jawab Vogel acuh tak acuh.

Begitu ya?

Alfonze bingung. Harus berbuat apalagi sekarang.

"oh iya, jika kau lapar..kau bisa menyusul kami ke restaurant itu..."

Alfonze mengangguk-angguk saja. Mungkin lebih baik dia membiarkan masternya bersama Ivvi saja, daripada dia harus masuk kedalam.

Alfonze kembali duduk di tangga dekat toko itu. Melamun lagi.

"Aku harus berbuat apalagi, Vogel. Kau membuat reputasiku semakin buruk didepan Regina-sama, kau tau?" Alfonze berbicara pada Vogel dengan nada yang tinggi."Sekarang mungkin dia membenciku. Tanggung jawab, Vogel!"

Alfonze malah menyalahkan Vogel. Entahlah, perasaannya kacau hari ini.

Itu salahmu sendiri. Seharusnya kau bertindak lebih jujur dan apa adanya. Kalau begitu terus, Regina juga tidak akan tau perasaanmu yang sebenarnya.

Vogel masih asik bertengger di bahu Alfonze.

Lokasi : Restaurant china stuck


Ivvi memesan beberapa tofu goreng, tofu rebus..dan mie ramen. dan regina masih bengong melihat daftar menu.Ivvi menatapnya dengan satu alisnya yang keatas.

"kau lapar kan ? kenapa lama sekali memilih makanan ?", ucap Ivvi sambil berpangku tangan kaya di ava sayo~

"umh...hmm..ung...", regina terus-terusan seperti itu.

dan akhirnya Ivvi yang memutuskan apa yang dipesan regina.
dan mereka pun menunggu pesanan.
"ada apa denganmu ? kau tampak seperti orang bisu..."

"tidak...", ucap regina sambil mengaduk-aduk teh pesanannya.

Ivvi tau regina, sudah lama sekali ia bersama regina..ia tau bagaimana sikap regina ketika ia merasa jenuh atau sebagainya. dan satu-satunya yang bisa menyembuhkannya dari kejenuhannya itu hanyalah tertawa.

dan tiba-tiba Ivvi seperti ini >>

regina melihat Ivvi seperti ini >>

"wajahmu jelek sekali Ivvi...?!", regina masih seperti ini >>

Ivvi >>

bukannya tertawa, regina malah mengejek Ivvi.

oot :

Lokasi : Di dekat restaurant china
Time : 6 sore

Alfonze yang melamun terus mulai terkantuk-kantuk, dan hari juga mulai gelap. Vogel juga sepertinya diam saja, mulai mengantuk gara-gara ikut terbawa suasana.

Akhirnya Alfonze pun tertidur di tangga itu dengan posisi duduk. Rasanya lelah sekali, memikirkan ini-itu seharian.

Di malam hari maupun siang hari dia tetap saja sibuk. Siangnya menjadi knight, malamnya dia mengurus kepentingan di pandora office. Membasmi illegal chain dan contractor, dll.

Semuanya begitu melelahkan baginya. Perutnya terasa lapar sekali, tapi laparnya hilang gara-gara dia ketiduran.

"Anoo... Pak polisi, apa anda melihat pria berambut silver, tingginya sekitar 178cm dan bisa berubah menjadi pegasus putih?"

Ohh wow, Sylve tiba-tiba menghampiri polisi gadungan yang sebenarnya adalah Zeno, dengan riang gembira tanpa menghiraukan orang lain melepas kumis palsunya itu.

"Akhirnya kutemukan kau, Sylve~" Zeno pun langsung memeluk sang nona dengan lebaynya.

~

Si papih sma mamih malah asik berduaan

dan akhirnya makanan yang dipesan mereka berdua datang, Ivvi memakan makanannya dengan lahap dan sementara regina ia masih bengong menatap makanannya yang mengepulkan asap panas.

"Ivvi, apa ini ?", ia menanyakan ke Ivvi apa yang dipesan Ivvi untuk regina.

"kodok saus tiram panas...", ucap Ivvi sambil mengunyah makanannya

regina >>

dan alhasil makanan itu tidak disentuh regina, regina hanya mencomot makanan Ivvi yang banyak itu. terkadang Ivvi marah jika makanannya dicomot terus..apa yang sudah menjadi milik Ivvi, tidak bisa diganggu gugat.

"Ivvi, menurutmu apakah alfonze marah kepadaku ?", tanya regina

dan Ivvi menatap regina dengan alis sebelah yang terangkat, "hum...sepertinya tidak, dia hanya tidak mau kau menyalahkan dirimu sendiri saja...", Ivvi masih mengunyah

regina diam, dan tidak berkata apa-apa. aneh sekali menurutnya...sejak datangnya alfonze sebagai knightnya, ada beberapa hal yang beda..

ia segera mengambil ponselnya, dan...
"aku lupa, alfonze tidak memiliki telfon..", ujarnya

Ivvi yang masih mengunyah, hanya melihat regina.

"aku akan mencarinya...Ivvi, tunggu sebentar yaa..."

Ivvi >>

"tidak gingin !, kau tidak boleh sendirian keluar...", sebelum Ivvi menceramahin regina, dia sudah keluar dari restaurant itu untuk mencari alfonze.

"hhhhh", Ivvi mengeluarkan nafasnya dengan berat dan langsung bangkit dari tempat duduknya serta membayar makanannya yang belum habis semua.

Alfonze masih tertidur disana. Dia sebenarnya sangat mengantuk, gara-gara misinya sebagai pandora elite officer untuk membasmi illegal chain semalaman. Dia tidak bisa menolak, dan hanya mendapatkan jatah tidur sebentar saja.

Vogel juga malah ikut-ikutan ketiduran, tetapi masih bertengger di pundak Alfonze. Tapi akhirnya Vogel-lah yang bangun duluan, dia memperhatikan Alfonze yang malah tidur.

Dasar bodoh, tidur sembarangan... kenapa aku juga jadi ikut-ikutan tidur? , Tadinya Vogel ingin sekalian membangunkan Alfonze tapi rasanya tidak tega juga melihat laki-laki itu sedang pulas tertidur.

"Regina-sama....jangan bersama dengan Ceil-san.....," Alfonze mengigau."Aku menyukaimu...."

Ya ampun bocah ini benar-benar sudah gila gara-gara cinta , Vogel hanya geleng-geleng saja, tapi masih mendengarkan Alfonze mengigau apa saja.

Lelah. Rasanya berat sekali untuk bangun.

tap...tap...tap...

regina berjalan dan beberapa langkah dari restaurant itu dia menemukan alfonze sedang tertidur dengan burung garudanya dibahunya.
regina ingin sekali mendekat, tapi sejak kejadian tadi..ia jadi takut mendekati vogel.

dan pada akhirnya ia malah bersembunyi dibalik tembok, dan melihat alfonze dari jarak yang lumayan dekat (?)

Ivvi juga tidak susah menemukan regina, tebak saja ? regina malah bersembunyi tepat disebelah Ivvi yang baru saja keluar dari restaurant.

"dasar mahluk bodoh...", Ivvi menggeleng-gelengkan kepalanya, merasa dirinya tidak kikuk saja ? *digoreng*

dan Ivvi membeli teh hangat serta roti ikan dikedai dekat sana, karna regina yang baru makan sedikit, serta untuk alfonze yang belum makan.

"kenapa kau tidak mendekatinya gingin ?"

Regina kaget melihat Ivvi yang sudah ada dibelakangnya >>

"ngah ?! sejaka kapan kau dibelakangku ?!", tersentak regina kaget

dan Ivvi >>

Ulqui Schiffer wrote:"Akhirnya kutemukan kau, Sylve~" Zeno pun langsung memeluk sang nona dengan lebaynya.

Pluk~

Polisi gadungan itu alias Zeno melepas kumis palsu dan memeluknya di depan umum dengan rasa tak tahu malu penuh kasih sayang. Oh dear, kau sepertinya memiliki chain yang penuh perhatian [?] dan psikopat [?].

"Eeh?! Ze-zen zen?!" tuturnya kaget. Ia jelas-jelas saja kaget karena rupanya orang yang dicari ada di hadapannya. Wajahnya merah merona seperti tomat. Dibalasnya pelukan itu, dan sepertinya ia senang ketika bertemu Zeno. Perlahan ia menangis ngambek.

"hu....huhu....huuu... Zen zen bodoh...huweee....huweee..." rupanya ia ngambek

Vogel mengepak-ngepakkan sayapnya didepan wajah Alfonze. Biasanya Alfonze terbangun dengan cara itu, tapi kali ini percuma. Ternyata Alfonze memang sedang tertidur pulas sekali.

Kau ini persis sekali dengan Alastair

Vogel terdiam sejenak. Mengingat Alastair, dia jadi ingin untuk berubah ke human formnya sebentar saja. Selagi tempat itu sepi dan Alfonze masih tertidur pulas.

Yasudahlah, tak ada salahnya juga aku sebentar saja ke human form-ku

Dan berubahlah burung garuda putih itu menjadi seseorang yang terlihat seperti umur 17 tahunan. Dia memakai gaun berwarna biru muda, memakai hiasan rambut manik-manik dirambutnya, dan sebuah pita putih yang diikatkan dilehernya.

"Sudah lama sekali tidak seperti ini," Vogel merasakan tubuhnya pegal-pegal.

Perempuan itu kembali duduk disebelah Alfonze. Terdiam sebentar. Tidak ada yang menyangka kalau dia adalah seorang burung garuda putih yang kasar dan galak.

jedeng...

Ivvi dan regina tidak yakin apa yang ia lihat, vogel merubah diri menjadi human formnya.
Ivvi masih memandangnya dengan nganga, dan regina malah mengusap-usap matanya.

"gingin, apakah kau melihat apa yang kulihat ?", tanya Ivvi

"jelas Ivvi....", regina memakai topi sombreronya dengan rapat.

"perlukah kita kesana ?"

"jangan...biarkan alfonze tertidur, sepertinya dia sangat lelah..", ucap regina pelan sambil terus melihat ke vogel dan alfonze.

"hu....huhu....huuu... Zen zen bodoh...huweee....huweee..."

regina menangak-nengokan kepalanya mencari sumber suara, "kau dengar Ivvi ? ada orang yang menangis..."

Ivvi tidak mendengar, "mungkin itu suara mahluk gaib yang kau dengar..."

"bukan...", Ivvi mencari-cari sumber suara tersebut.

[in]

Lokasi : Dekat Restoran China (sayoo daku ikutan *dikemplang*)

Setelah berlari mengejar festival, bukannya malah sampai, Noire malah kehabisan tenaga lagi di tengah jalan. Ia melihat-lihat bahwa ia sekarang berada di tempat yang dipenuhi restoran. Bersyukurlah ia tidak perlu lagi tidur dijalan (pingsan tepatnya). Saat kakinya mau menuju restoran cina di dekat sana, ia malah melihat pemuda bernama alfonze alger yang membantunya tadi dikelilingi 3 perempuan di sana. Dari tampaknya Alfonze sendiri pun tertidur....

Matanya membelak kaget melihat pemandnagan itu. Nona-nona ada yang bisa menjelaskan, seorang pemuda tertidur di jalan dekat restoran cina dan dikelilingi 3 wanita yang jelas saja dari keluarga terhormat?! Seketika itu juga Noire melupakkan capeknya dan malah berjalan ke tempat 3 perempuan dan 1 pmeuda itu berada.

Ia memasang sikap formalnya dan bertanya kepada seorang perempuan yang memakai baju tampaknya paling mewah.

"Perimisi nona. Maaf mengganggu, saya ingin bertanya apakah yang terjadi hingga anda mengerubuni pemuda itu?" Tanya Noire to the point dan tanpa basa-basi

"Perimisi nona. Maaf mengganggu, saya ingin bertanya apakah yang terjadi hingga anda mengerubuni pemuda itu?"

"siapa yang ngerubuni ? justru kami diam-diam melihat...", kata Ivvi yang sedang mengintip

"kami diam-diam melihat dengan jarak 5 meter darinya..", lanjut regina, yang sepertinya sedang kompak dengan Ivvi.

tiba-tiba regina dan Ivvi >>

"kamu siapa ?", tanya regina polos

"siapa kau ?", tanya Ivvi melihat noire datar.

"hu....huhu....huuu... Zen zen bodoh...huweee....huweee..."

Jedeng... Zeno seketika itu langsung syok melihat kekasihnya menangis-nangis seperti itu. Dia diam seribu bahasa, bingung apa yang harus ia perbuat untuk menenangkan sang kekasih tercinta~

Apakah ia harus menenangkannya dengan melucu, berkata-kata romantis? Atau langsung ke perbuatan yang mengejutkan?

"Maafkan aku, Sylveku. Takkan lagi kau kulepaskan" Zeno semakin erat memeluk sang gadis sambil menutup kedua matanya, merasakan aroma wangi tubuh Sylve.

Saat ia membuka kedua matanya kembali, ia dikejutkan oleh seekor garuda putih yang berubah menjadi gadis manis. Chain juga kah? Matanya memperhatikan dari kejauhan..


OOT : Zeno mau ganggu
*ditabokin*

kata lima meter menyambar dirinya....

dia tidak mengira bahwa ternyata mereka hanya melihat diam-diam.

Tiba-tiba saja mereka menatapnya dengan pandangan cukup mematikkan lalu bertanya siapa dirinya.

Dengan tersenyum lagi dan mencoba menenangkan diri ia menjawab

"maaf kekasaran saya, nama saya Noire Erland"

Dilihatnya kedua perempuan itu lalu bertanya

"Kalau anda berdua?"

Lalu ia sadar bahwa salah eorang gadis berkata bahwa mereka mengintip

"jika boleh tahu, mengapa anda mengintip Alfonze-san?" tanyanya tanpa basa basi

Zen zen yang mesum *plok* wrote:"Maafkan aku, Sylveku. Takkan lagi kau kulepaskan" Zeno semakin erat memeluk sang gadis sambil menutup kedua matanya, merasakan aroma wangi tubuh Sylve.

Pelukan Zeno yang makin erat membuatnya agak susah bernapas. Wajahnya tentu masih memerah, sekarang di tambah dengan hatinya yang berdebar-debar. Sylve menunduk dengan wajah memerah, lalu melepaskan Zeno.

"Zeno...kun..." ucapnya pelan. Tak memberi Zeno waktu untuk berbicara, Sylve tanpa sengaja refleks menarik kepala Zeno dan memendamkan kepala sang kekasih di dadanya yang berukuran 38 alias dada tipe shinkasen 200...

"Kumohon... Jangan pergi..." ucapnya. Masih mendekap kepala Zeno, ia mengusap kepala Zeno.

~~~~~~~~~~

Oot: Gyahahahaha Zeno keasikan tuh

Salah satu kelemahan Vogel ketika berubah menjadi human form-nya, dia tidak bisa merasakan kehadiran orang-orang disekitarnya (yang bersembunyi).

Benar juga! Selagi aku sempat menunjukkan human form-ku, aku akan ke tempat orang itu

Vogel kemudian berdiri, dia akan beranjak dari tempat itu. Sebelum dia beranjak dari sana, dia memukul kepala Alfonze keras-keras, tujuannya tentu saja membangunkan laki-laki itu. Sebelum Alfonze sepenuhnya sadar, Vogel sudah menghilang, berlari melalui gang belakang.

Pukulan keras Vogel tentu saja membuat Alfonze sepenuhnya terbangun, dan berteriak kaget.

"SIAPA ITU YANG MEMUKULKU?" Alfonze melihat kebelakang, tapi sudah tidak ada siapa-siapa. Dia juga menyadari chain-nya menghilang."Vogel?"

Alfonze memang belum mengetahui human-form Vogel. Tetapi kesempatan emas itu dilewatkannya begitusaja, gara-gara dia ketiduran.

Sekarang kemana lagi burung garuda putih itu? , Alfonze merasa kesal, dia berjalan dan melihat sudah ada Regina, Ivvi, dan perempuan yang tadi pingsan didepannya sedang bersembunyi.

Entah apa yang mereka lakukan selagi dia tidur.

"Kalau anda berdua?"

"aku regina", ucap regina ramah, "salam kenal.."

"Ivvi, salam kenal..", lanjut Ivvi

"jika boleh tahu, mengapa anda mengintip Alfonze-san?"

"tidak apa-apa, aku sih hanya menemani gingin mengintip...", ucap Ivvi melirik regina yang masih melihat alfonze secara mengintip.

"hey...Ivvi, kok alfonze dan burung itu hilang ?", tanya regina bertepatan ia melihat alfonze sudah berdiri disebelahnya dan disebelah Ivvi.

Ivvi dan Regina >>

"sedang apa kau alfonze ?!", teriak Ivvi kaget melihat alfonze

sampai-sampai teh hangat yang dipegang Ivvi muncrat ke baju regina, dan bungkus kertas berisi wafel ikannya terlempar ke arah wajah alfonze.

Alfonze Side

"tidak apa-apa, aku sih hanya menemani gingin mengintip..."

Alfonze diam saja, dia masih mendengarkan percakapan antara ketiga perempuan itu, penasaran tepatnya.

"hey...Ivvi, kok alfonze dan burung itu hilang ?"

Alfonze hanya tersenyum saja, padahal sudah daritadi dia ada disebelah mereka berdua.

"sedang apa kau alfonze ?!"

"Aku sedang berdiri saja disini," jawab Alfonze santai."Ada yang salah denganku?" tanya-nya lagi curiga.

"Ada yang salah denganku?"

"tidak, tidak ada yang salah..", cepat regina menjawab.

dan beberapa detik keheningan terjadi.
regina baru sadar bajunya nyaris basah semua karna tumpahan teh dari Ivvi.
"aku jadi ingin minum teh...", ujar regina.

"ayo kita minum teh ", semangat regina membuat topic.

"ah..benar !", Ivvi membantunya

"kau pasti lapar kan alfonze ?", tanya Ivvi

"noire-san mau bergabung dengan kami ?", tanya regina

"Zeno...kun..."
"Kumohon... Jangan pergi..."

Yak, mari kita saksikan kedua orang yang sedang heboh karena baru saja disatukan kembali setelah dipisahkan PM bandel ini. Setelah dipeluk Zeno, kali ini Sylvelah yang mendekap Zeno di dadanya.

3.... 2.... 1....

Cowok chain ini pun terkapar di atas tanah yang kasar sambil bersimbah darah >

oot : zeno keenakan ya

___________________________________

"tidak, tidak ada yang salah.."

"Hm...benar tidak ada yang salah, Regina-sama?" Alfonze tetap masih curiga melihat gerak-gerik kedua wanita itu.

Alfonze juga baru menyadari kalau baju Regina basah, ketumpahan teh milik Ivvi. Lagi-lagi Alfonze menyelimuti Regina dengan jubah miliknya (untuk yang kedua kalinya).

"kau pasti lapar kan alfonze ?"

Alfonze mengangguk pelan. Dia juga memikirkan Vogel yang pasti lapar juga.

"Regina-sama apa tidak apa-apa kalau bajunya basah begini? Di puncak festival nanti Regina-sama harus bertemu dengan para bangsawan lainnya kan?" tanya Alfonze khawatir.

Dia melihat kesekelilingnya, mencari-cari Vogel yang belum kunjung datang.

"Ivvi-san apa kau lihat Vogel?"

"Hm...benar tidak ada yang salah, Regina-sama?"

"tidak...", jawabnya langsung seperti ini >

dan ia merasakan mantel yang sama saat dipantai waktu itu, dikenakannya

"uwaah, mantel ini wanginya khas yaa...sama seperti waktu itu..", regina mencium mantel alfonze, yang entah wangi apa

"Regina-sama apa tidak apa-apa kalau bajunya
basah begini? Di puncak festival nanti Regina-sama harus bertemu dengan
para bangsawan lainnya kan?"

"ara....", regina terdiam, dan berfikir apa yang harus ia lakukan ?

"sepertinya selai ke kedai makanan, kita juga harus mencari baju untuk manusia polos ini..", regina >>

"kemana leona ?", regina mencari-cari leona yang sepertinya menghilang lagi.

"Ivvi-san apa kau lihat Vogel?"

tsk...Ivvi tersentak, apakah alfonze tau sebenarnya chainnya itu tadi pergi dengan wujud manusianya ?

"aku tidak tau..yang kulihat tadi, dia...berubah dan pergi..", jujurnya

Noire agak kaget mendengar nama dari sang gadis yang tidak lain adalah leader Oswald. Dan kini nona tersebut sedang mengajaknya minum teh. Kesempatan yang JELAS tidak boleh dilewatkan.

"Ah, akan menjadi kesenangan sendiri bagi saya untuk minum teh bersama anda Nona Regina" kata Noire sambil membungkuk pelan dan tersenyum.

Saat itu dilihatnya Alfonze sedang kebingungan mencari seseorang bernama Vogel. Ingatannya terbang ke gadis yang memukul kepala alfonze dari belakang dan bergegas pergi tadi.

"Vogel? Apakah perempuan yang duduk dibelakang dirimu saat kau tidur itukah?" Tanya Noire memastikkan

Alfonze merasa lebih baik sekarang. Dia bisa berbicara lagi dengan masternya, Regina. Begitu saja sudah cukup membuatnya senang.

"uwaah, mantel ini wanginya khas yaa...sama seperti waktu itu..",

"Mungkin wangi bunga forget-me-not," Alfonze mengingat-ingat tadi pagi dia melewati kebun bunga forget-me-not itu. Memang nama bunga itu aneh, tetapi Alfonze sering sekali melihat bunga itu disekitar rumahnya.

"kemana leona ?",

"Leona siapa?" tanya Alfonze polos.

Alfonze kaget sekali dengan ucapan Noire dan Ivvi.

"aku tidak tau..yang kulihat tadi, dia...berubah dan pergi..",

"Vogel? Apakah perempuan yang duduk dibelakang dirimu saat kau tidur itukah?"

"Darimana kalian tau kalau dia perempuan? Apa maksudnya berubah?" Alfonze semakin penasaran.

Noire menatap alfonze dengan bingung.

"Kau tak tahu ya? Tadi saat kudatang tiba-tiba saja ada seorang perempuan yang duduk di belakangmu." Jelas Noire memberitahukkan apa yang ia liat tadi.

"Itu chainmu? Ia bisa menjadi manusia mungkin?" Tanya Noire juga ikutan bingung.

.... Vogel, alfonze.... Oswald... Apa ya? Siapa ya? Kuyakin aku pernah bertemu sebelumnya....