[RP]Sabrie's Park - Ordinary Life

*GLEKH!*

Rhea semakin terdesak dengan situasinya, ia tidak mau kalau tulisannya dibaca keras di hadapan orang banyak. Walau tidak akan ada yang mendengarkannya, tapi aib tetap saja aib.

"Ba... baiklah, saya ikut masuk," sambil menundukkan kepala dan merebut kembali kertas-kertas itu, kemudian Rhea melangkah masuk ke area di mana manusia saling bertumpuk.

--membingungkan

"Ba... baiklah, saya ikut masuk,"

Shein tersenyum penuh kemenangan melihat Reaksi Rhea yang akhirnya mau juga untuk masuk ke dalam restaurant itu.

"Baiklah... kau memang chain yang baik," entah ini pujian atau ejekan, Shein segera masuk lagi ke restaurant itu.

Lokasi : Di dalam restaurant.

Di lihatnya orang-orang di sana sudah terlihat kelaparan, bahkan ada yang tertidur, contohnya si Alice.

Shein menyuruh Rhea untuk duduk juga, Shein melihat Alice, yang masih terus tertidur dan wajahnya agak merah.

Hmm... kenapa dia? Sakit kah?

"ng..Kakak..Ayah..Ibu..Jangan pergi...Maaf..kan..Alice..semuanya...kenapa..kalian..menganggapku..sebagai..monster..?aku..kesepian...", alice bermimpi kejadian 'itu' lagi hingga ia mengigau dan air matanya mengalir sendiri.

"Flame Haze, bangunlah!", Cocytus mencoba membangunkan Alice yang bermimpi buruk.
"Ng...Ara... Aku.. Bermimpi itu lagi ya..", langsung Alice mengusap air matanya secepatnya.

"ng..Kakak..Ayah..Ibu..Jangan pergi...Maaf..kan..Alice..semuanya...kenapa..kalian..menganggapku..sebagai..monster..?aku..kesepian..."

Shein bertanya-tanya sendiri tentang apa yang sedang Alice bicarakan. Dia tidak mengerti, tapi pada akhir perkataannya, jelas Alice mengatakan bahwa dia kesepian. Shein tentu tau bagaimana rasanya itu.

Kesepian ya... tentu saja... lagi-lagi kau sama denganku

Sepertinya Alice sudah terbangun, dan pelayan restaurant itu sudah membawakan menu hari itu.

"Kalian semua mau makan apa?"

"Kopi saja..ukh..Aku tidak ingin makan yang lain..", kepala Alice agak pusing. Mukanya juga agak merah.

"Aku agak demam.. Jadi tidak sedang ingin banyak makan.."

"..........", ia diam sambil melihat orang-orang yang kelaparan, makan, kekenyangan, orang mondar mandir bawa makanan (pelayan).

"ukkhh.... kemana yang lainnya", wajah Ivvi >>

BEKU...

Euuuh... Rhea benar-benar membeku, ia tidak mau melihat apalagi mendengar sesaknya obrolan di tempat itu. Semuanya memusingkan, sehingga yang dilakukan Nona Bersayap ini hanya duduk menunduk sambil menutup kedua mata dan telinga.

Keberadaan para tumpukan manusia itu membuatnya pusing tujuh keliling... "Aih..."

--kenapa mereka tidak hilang saja, atau dia yang menghilang?

"Aku agak demam.. Jadi tidak sedang ingin banyak makan.."

"EH? DEMAM? Kau sebaiknya pulang saja dan beristirahat dulu,"Shein segera menyarankan Alice untuk pulang. Dia tau benar rasanya demam, benar-benar tak enak dan Shein selalu saja bermimpi buruk setiap kali demam.

Shein mengalihkan pandangannya, mengelilingi restaurant itu. Ivvi belum ada di meja yang Shein sediakan.

Kemana dia?

Shein langsung menemukan lokasi Ivvi yang sedang kebingungan di antara kerumunan orang-orang. Shein mulai jahil, dan menutup mata Ivvi dari belakang.

"Sebaiknya kau jangan pernah terpisah dariku, Nona Ivvi..."

"Ah..sudah reda.. Sudahlah.. Demamku sudah turun. Kalau aku setiap sakit langsung sembuh dengan cepat. Aku juga jarang sakit.", Alice menegakkan posisi duduknya sambil menunggu kopi pesanannya.

"Sebaiknya kau jangan pernah terpisah dariku, Nona Ivvi..."

eh...si, SIAPA INI !! BERANINYA ORANG LAIN MENYENTUHKU !! >>

Ivvi menarik tangan yang menutupi matanya itu dengan kencang, "DASAR ORANG MESUM !!", belum melihat orang yang menutupi matanya itu, ia sudah melempar orang itu(shein) hingga tergeletak dilantai.

saat ia lihat bahwa itu shein, Ivvi langsung swt swt dan mulutnya langsung nganga >> (digiling Ivvi jadi pizza)

"s,shein...", ia menggoyangkan badan shein seperti mayat yang nyawanya udah setengah terbang.

Shein menabrak meja yang ada di sekitar tempat terlemparnya tadi.

Kepala Shein mutar-mutar, belum bisa mencerna apa yang telah terjadi sebenarnya.

"s,shein..."

Terasa Ivvi membangunkannya.

"A...duh... kepalaku, AKH!" Shein berakting kesakitan. Aktingnya bisa di bilang sangat bagus.

Alice hanya cekikikan melihat akting bodoh Shein. Stupid Couple ini benar-benar payah..
"Eh.. Rhea.. Rasanya tuanmu selalu babak belur di dekat Ivvi.. Hahaha mereka sepasang kekasih yang kompak ya.."

"A...duh... kepalaku, AKH!"

"hah ??", Ivvi jelas-jelas bingung sekali..ia nengok kanan kiri, banyak sekali orang. dan tidak ada satu pun yang ia kenal.

"WOOOYY !! TOLONG !", Ivvi malah teriak, ia bingung harus ngapain.

"shein...kau tidak apa-apa kan ??", muka kikuk Ivvi yang sudah ia tak pakai lagi bertahun tahun yang lalu, dikeluarkan lagi sekarang.

=================
ga kuat ngetik....lemes, ngakak mulu WKWKWKWKWK

"shein...kau tidak apa-apa kan ??"

Shein berlagak seperti orang yang pingsan dan kesulitan untuk bernafas.

"Aku tidak apa-apa, Ivvi... berikan aku nafas buatan, mungkin aku akan sembuh," itulah ide gila Shein. Semuanya sudah tersusun bagai naskah skenario Film di otaknya.



oot: sumpah, si SHEIN LEBAY PISAN..

muntah yuk..

Rhea melirik akting Masternya, oh... bagus, tuan Einverd itu kini sedang menggoda Ivvi dan kesempatan tidak datang dua kali. Selagi Masternya memerhatikan hal lain, Rhea kemudian beranjak dan mengambil langkah seribu untuk meninggalkan tempat itu.

--Outside--

"Haaah... di sini lebih baik," gumamnya bersembunyi di luar restoran sesak itu. Setidaknya tidak makan lebih baik daripada harus melihat kerumunan orang.

(muntah berjamaah)

"Aku tidak apa-apa, Ivvi... berikan aku nafas buatan, mungkin aku akan sembuh,"

HEH ?!! aku tidak mengerti apa yang ia katakan...bagaimana ini ?? maksudnya apa ?? , gumam Ivvi keras mendengar suara shein.

Ivvi yang bingung, hanya menuruti apa kata shein..
ia mencoba mendekat...dekat...sudah beberapa senti lagi...dan..

PLAAK !!

5000 point untuk Ivvi !!


ia menampar kepala shein, dan mulai gelisah lagi.

"udah bisa nafas sekarang ??", tanya dia gelisah, sepertinya Ivvi memang autis hari itu, ia tidak tau apa yang dimaksud shein.*digoreng pake mentega*

(song back, tanganmu menampar wajahku (plesetannya wajahmu mengindahkan duniaku (halah jauh amat ??)) - yang nyanyi....KAK SETO !)

"udah bisa nafas sekarang ??"

Shein masih memegangi kepalanya yang di tampar. Malah semakin sakit, dia tidak akting lagi kali ini. Benar-benar pusing. Yang terkena benturan tadi malah di pukul juga oleh Ivvi.

"Tentu saja," Shein mencoba berdiri, keseimbangannya benar-benar buruk. Rasanya pusing sekali.

Yah... terserah kau saja, Ivvi. Mau beberapa kalipun kau menamparku, aku tau semakin hari kau pasti akan semakin suka padaku

Shein hanya tersenyum, dia membereskan meja yang tadi di tabraknya.

"Tentu saja,"

"be, benarkah ??", Ivvi memegangi dahi shein seperti memeriksa orang yang lagi demam."jangan berbohong kepadaku yaa..!", Ivvi memeriksa bagian kepala shein yang lain.

wajahnya sangat amat banyak bingung (?) dan gelisah sekali, ia membantu shein membereskan apalah itu dimeja-meja.

"be, benarkah ??"

"Benar. Aku tidak apa-apa. Hanya terbentur saja tidak akan membuatku mati, kan?" jawab Shein sambil membereskan meja-meja itu. Kini semua pelanggan memperhatikan Shein dan Ivvi yang membuat keributan.

Shein benar-benar lapar. Bahkan Shein tidak ingat apakah dia sudah memesan apa belum Dia ingin pulang. Makan makanan elite yang di sediakan maid-maidnya.

Alice terbengong-bengong melihat STUPID COUPLE ini beraksi. Tadi saat Ivvi teriak-teriak memang sengaja tidak menegurnya. Ia tau Shein sedang mengerjai Ivvi. Dan tentu itu sudah menjadi cirikhas STUPID COUPLE ini.
"HOI..KALIAN BERDUA..Cepat kembali ke meja kita.. Apa kalian mau kita diusir dari sini..hah? [devil mode ON]",Alice memberi tatapan kejam yang super duper seram dari biasanya. Entahlah.. Alice punya 'senjata rahasia' itu dari kecil.

"HOI..KALIAN BERDUA..Cepat kembali ke meja kita.. Apa kalian mau kita diusir dari sini..hah? [devil mode ON]"

"Mereka tak akan berani mengusirku, Nona Alice. Baiklah, aku akan makan di sini sebentar setelah itu pulang."

Shein masih memegangi kepalanya, menuju ke meja asalnya. Dia kini memegang daftar makanan, melihat apakah ada makanan yang enak untuk di makan di sana.

Makanan apa ini? Aku tidak mengenal semuanya...

Untungnya di daftar menu itu ada beberapa roti Prancis. Setidaknya Shein tau semua jenis Roti Prancis, dan memesan itu.

"Aku... Pan au Rustique saja... lalu minumannya, cukup air putih. Untuk Nona ini, berikan apa saja yang dia suka. Samakan saja pesanannya dengan pesananku sementara," yang di maksud nona oleh Shein adalah Ivvi. Shein tau Ivvi pasti bingung juga dengan makanan-makanan itu. Jadi Shein menyuruh pelayan itu untuk menyamakan saja pesanan Ivvi dengan pesanannya.

Darktray wrote:"Mereka tak akan berani mengusirku, Nona Alice. Baiklah, aku akan makan di sini sebentar setelah itu pulang."

"Ya sudah lah..", Alice kembali ke tempat duduknya dengan dingin.

"Ini kopinya..Silahkan..", seorang pelayan mengantarkan kopi pesanannya.
"Terimakasih..", alice menyeruput tehnya beberapa teguk, lalu cangkir kopinya yang tinggal separuh bersama tatakan piringnya diletakan kembali di atas meja.

oot : Ivvi duduknya dimana ?
______________________

Ivvi diam seperti batu, dia jadi benar-benar autis disana >> o A o (dijotos Ivvi)

"engg...kita menunggu apa sekarang ?", tatapannya datar namun menceritakan kebingungannya saat itu, duduk diam, dan tidak tau menunggu apa.

ia mulai tidak sabar, memainkan tisue dan membentuknya seperti origami (?).

oot : terserah aja...deket si Shein mungkin...

======================================

Shein mulai mengetuk-ngetukkan jari-jarinya ke meja di sana. Dia sudah menunggu lama untuk Roti Prancisnya. Shein memang benci menunggu.

"engg...kita menunggu apa sekarang ?"

"Kita sedang menunggu makanan datang. Kau lapar kan? Sedang apa?"Shein memperhatikan kertas-kertas tissue yang sudah berubah menjadi bentuk-bentuk yang menarik.

Shein diam lagi, masih menunggu pesanannya.

Cih... siapa sih pemilik restaurant ini? Pasti orangnya bodoh membiarkan para pelanggan menunggu lama

Lalu pintu restaurant terbuka lagi, sepertinya ada pelanggan yang baru datang lagi, dia menuju kasir menanyakan soal keadaan restaurant ini. Rambut keemasan, mata emerald-green. Itu kan...

"Waah, ramai sekali hari ini. Kalian bekerjalah yang benar, yaa," para pegawai di sana langsung menurut dan mengangguk, melihat sang pemilik toko yang memerintahkan mereka.

Ternyata benar... si pemilik restaurant memang orang yang bodoh

"Kita sedang menunggu makanan datang. Kau lapar kan? Sedang apa?"

kriuuuk~!

suara lapar perutnya terdengar, itu menjawab pertanyaan pertama shein.

dan untuk pertanyaan kedua, Ivvi hanya menunjukan hasil lipatannya yang berbentuk orang yang berdiri, dan saat lipatan itu ia buka. lipatan orang itu menjadi sangat banyak seperti orang yang berdiri sambil menggandengkan tangan. (hebat tisuenya bener2 jadi origami ! *guling2an*)

"membuat kebersamaan..."

"Waah, ramai sekali hari ini. Kalian bekerjalah yang benar, yaa,"

Ivvi >>

tidak tau mengapa Ivvi mendengar suara pawang hewan yang sering ia kenal.
"kenapa raven selalu ada dimana-mana yaa...", ucap ia heran.