[RP]Sabrie's Park - Ordinary Life

"Et-to, maafkan saya paman. Rotinya benar-benar enak sih, makanya saya tadi tak sadar jadi membentak paman."

"HAHAHAAHAAA!! KAU LUCU SEKALIII!!!HAHAHAHA!!!", Alice masih terus mentertawai Shein yang tak sadar ngomel-ngomel sendiri sama paman itu.

"Makanya, tahan dirimu kalau kau sedang bicara...bisa-bisa marah-marah lagi kayak preman lho~ hahahaha", Alice menceramahi Shein sambil tertawa keras.

"HAHAHAAHAAA!! KAU LUCU SEKALIII!!!HAHAHAHA!!!"

HAH? Aku? Lucu? Tumben sekali ada yang berkomentar seperti itu. Biasanya mesum, jahat, dan lain-lain

"Makanya, tahan dirimu kalau kau sedang bicara...bisa-bisa marah-marah lagi kayak preman lho~ hahahaha",

"Tentu saja. Lagi pula aku tidak ingin merusak citraku sebagai leader Einverd. Tapi sudah terlanjur. Kurasa hari ini aku ingin mencoba menjadi rakyat biasa saja," jawab Shein polos.

Rakyat biasa ya... Apa yang harus kulakukan agar hari ini dapat menjadi rakyat biasa?

"Kalian berdua ada ide? Kira-kira bagaimana caranya menjadi rakyat biasa?" hari ini Shein benar-benar bertingkah polos entah gara-gara salah minum obat atau apa.

"Tentu saja. Lagi pula aku tidak ingin merusak citraku sebagai leader Einverd. Tapi sudah terlanjur. Kurasa hari ini aku ingin mencoba menjadi rakyat biasa saja,"

"Hee? Keputusan yang sulit untuk diterka... Masalahnya, kamu harus mengubah pola hidupmu total menjadi lebih mandiri,tak bersikap sombong,membiasakan diri dulu dengan lingkungan sekitar..Ngomong-ngomong, rumah Shein dimana sih?hehehe", Alice mencoba menjawab pertanyaan polos, kenapa harus Alice yang jawab?Soalnya...
-Alice itu rakyat jelata...
-sudah biasa beradaptasi dimana saja..

Ivvi tidak mendengar jelas, ia terlalu sibuk untuk makan (rakus...*dijotos*)

melihat alice tertawa, membuat Ivvi lega...dia tersenyum melihatnya. walaupun disekitar mulutny masih ada sisa roti itu.

"aah...", Ivvi melihat air mancur besar, tempat dia dan bermain waktu itu.

disana ia melihat beberapa orang melempar logam ke air mancur itu, dan anehnya orang-orang itu membelakangi air mancur itu saat melemparkan logamnya.

Ivvi mendekat kesana.
"kenapa kau lakukan itu ?", kata Ivvi polos bertanya kepada orang yang ingin melempar logam keair mancur itu.

orang itu diam, dan setelah 1 menit lebih ia baru menengok kearah Ivvi. "maaf...tadi saya sedang berdoa, menginginkan sesuatu, orang itu tersenyum hangat .

"berdoa ?", Ivvi semakin bingung dengan penjelasannya.

"berdoa ?", Ivvi semakin bingung dengan penjelasannya.

"Ada apa?[Alice melihat air mancur]Oh ini..... Ivvi belum kuberitahu hal ini ya...", Alice melempar koin dan langsung terdiam selama 1 menit berdoa.

Shein hanya diam, dia juga tak mengerti dengan tingkah laku orang-orang di sekitar air mancur itu.

Tradisi membuang uang ya? Sepertinya memang tradisi yang unik

"Ada apa?[Alice melihat air mancur]Oh ini..... Ivvi belum kuberitahu hal ini ya..."

"Itu tradisi aneh apalagi?"

"Itu tradisi aneh apalagi?"

"[lagi-lagi nepuk jidat sendiri]Ini bukan tradisi membuang uang Shein...Ini adalah air mancur permohonan...Konon, apabila kita memohon sesuatu di air mancur ini,katanya permintaan kita dikabulkan. Aku sendiri tidak terlalu percaya...Caranya, lemparkan satu koin kedalam air mancur itu, lalu pejamkan mata dan berdoa apa yang kau inginkan..Begitu..", Alice panjang lebar menjelaskan ini-itu-ini-itu pada dua anak bangsawan ini...

"[lagi-lagi nepuk jidat sendiri]Ini bukan tradisi membuang uang Shein...Ini adalah air mancur permohonan...Konon, apabila kita memohon sesuatu di air mancur ini,katanya permintaan kita dikabulkan. Aku sendiri tidak terlalu percaya...Caranya, lemparkan satu koin kedalam air mancur itu, lalu pejamkan mata dan berdoa apa yang kau inginkan..Begitu.."

apa yang diceritakan atau penjelasan alice, membaut Ivvi penasaran ingin mencoba.
dia merogoh kantungnya, ternyata koin yang ia miliki habis untuk membeli gulali.

Ivvi >>

Ivvi hanya diam melihat orang-orang yang melempar koin ke air mancur.
apa yang mereka doakan ya ?

"alice...tadi kau berdoa apa ?"

"[lagi-lagi nepuk jidat sendiri]Ini bukan tradisi membuang uang Shein...Ini adalah air mancur permohonan...Konon, apabila kita memohon sesuatu di air mancur ini,katanya permintaan kita dikabulkan. Aku sendiri tidak terlalu percaya...Caranya, lemparkan satu koin kedalam air mancur itu, lalu pejamkan mata dan berdoa apa yang kau inginkan..Begitu.."

"Begitu ya?" Shein melihat isi kantungnya. Isinya uang kertas semua, tak ada koin. Dia senasib dengan Ivvi.

Nasib... kenapa aku tidak memiliki uang koin? Padahal aku ingin memohon sesuatu...

...

krik... krik... krik...

--Hilang,

Tiba-tiba saja Rhea tersesat entah ada di mana, ia melihat hanya ada toko dan toko di kiri-kanan jalan. Berdiri diam sembari memegangi sebatang permen kapas yang tadi diberikan oleh Shein.

... Sebelum kemudian karena tubuh ringannya, Rhea terseret arus balik sebuah rombongan... er tak tahulah dia apa itu namanya. Yang pasti sekarang ia terpisah baik dari Shein ataupun Ivvi.

Terbengong di tengah jalanan, Nona berambut abu-perak ini hanya diam dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri, "Ini di mana ya?"

Shein masih sibuk mencari-cari uang receh di lantai, siapa tau ada yang menjatuhkannya.

Shein sama sekali tidak punya uang kertas. Tiba-tiba saja dia teringat pada Rhea, yang sepertinya terpisah.

"EH, TUNGGU SEBENTAR! Di mana Rhea?"

"EH, TUNGGU SEBENTAR! Di mana Rhea?"

Ivvi menengak nengok kesana kemari.
"rhe....rheaaa", ia memanggil nama rhea.

"dimana dia ?", Ivvi mulai berjalan kesana kemari mencari rhea.

Location : Rhea on the spot *ybs tak tahu dirinya di mana*

"Ng..."

Sejujurnya Rhea masih diam di tempat, ia tidak bisa melangkahkan kaki sementara ada anjing kecil yang menggigit-gigit gaun panjangnya. "Hng... mau apa?" tanyanya pada anjing tersebut. Si anjing kecil lantas berputar-putar makin mencari perhatian.

... Rhea melirik anak anjing tersebut, "Aku tidak bisa menjadi majikanmu karena aku punya majikan sendiri..." ucapnya, persis seperti anak hilang. Ia benar-benar tidak tahu harus berjalan ke mana untuk mencari Shein dan Ivvi.

Akh... di mana Rhea? Masa aku harus mengaktifkan kekuatannya dulu, menjadi Phoebe?

Satu-satunya cara memang hanya itu. Agar Shein dan Phoebe bisa saling berkomunikasi lewat alam bawah sadarnya seperti romy rafael

Jangan... itu akan menimbulkan keributan

Shein menggeleng, dan memutar otaknya, mencari cara lain lagi.

"Aku? Tadi berdoa keselamatan, dan juga berharap agar keluargaku beristirahat dengan tenang. Itu saja hehehe", Alice hanya tersenyum kecil.

Alice melihat shein mencari-cari koin.
"Mau mencoba?Aku bawa uang banyak..", alice menawarkan bantuan pada Shein.

"EH! TUNGGU SEBENTAR! Di mana Rhea?"

"Lho?Kemana anak itu pergi? Cocytus, kau merasakan hawa chain Burung Phoenix di sekitar sini?", Alice melihat sekelilingnya lalu bertanya pada chainnya.

"Aku merasakan hawa anak itu. Dia masih disekitar taman ini.. ", Cocytus mulai melacak keberadaan Rhea.

"Hng..Kita harus melacaknya sekarang Cocytus..Shein.. Menurut Cocytus, Rhea masih ada disekitar taman ini.", alice memberitahu Shein.

Ivvi berlari kearah tempat pengamen tua yang tadi.

"aah...hey paman ! kau lihat wanita yang tadi bernyanyi ?"

pengamen tua itu malah ketawa, melihat Ivvi.
"sudah kubilang ! jangan tertawa, jika aku berbicara serius !", Ivvi mulai marah-marah lagi ke pengamen itu. >>

Location : Rhea on the spot

... "Eng... lebih baik aku pergi," Rhea kemudian melangkahkan kakinya walaupun anjing kecil itu mengikutinya. Bukannya merasa tidak peduli, justru Rhea merasa tidak enak jika ia harus membawa anjing kecil ini ke kediaman Einverd. Bisa jadi kebun binatang nanti tempat itu.

Dengan sok tidak peduli kemudian Rhea menyebrang jalan. Awalnya lancar-lancar saja sampai... sebuah kereta kuda melesat dengan cepat hampir menabrak anjing kecil itu. Rhea yang melihatnya kemudian berbalik untuk menyelamatkan si anjing kecil. Namun karena tidak bisa menghentikan kecepatan larinya, ia malah menubruk sebuah gerobak kayu berisi buah-buahan.

Duk~!

Dan tentu hal itu membuat keributan karena pemiliknya marah-marah pada nona bersayap ini.

"Apa yang harus kulakukan?" ia kelihatan sangat bingung karena telah merusak properti dagang orang lain.

"Mau mencoba?Aku bawa uang banyak..",

Shein ingin juga mencoba melemparkan koin dan memohon sesuatu, tapi situasinya tidak memungkinkan.

"Hng..Kita harus melacaknya sekarang Cocytus..Shein.. Menurut Cocytus, Rhea masih ada disekitar taman ini."

"Baguslah... aku ingin sekali melemparkan koin dah memohon juga, tetapi kita cari Rhea dulu, dan melakukan tradisi koin tadi bersamanya. Bukankah harusnya begitu?" ucap Shein sambil tersenyum. Dia masih mencari Rhea di sekitar taman itu. Pasti tidak jauh-jauh.

"sudah kubilang ! jangan tertawa, jika aku berbicara serius !"

"Sabarlah Ivvi-chan... nanti kau bisa keriput kalau marah-marah terus,"Shein mulai menggoda Ivvi.

DUK!

Suara apa itu?

Tak jauh dari sana, ternyata ada seorang pedagang yang barang dagangannya berserakan di mana-mana. Dan pedagang itu mengumpati seorang gadis. Gadis itu Rhea.

"RHEA! Apa yang kau lakukan merusak dagangan orang?" tanya Shein dengan nada yang agak tinggi.

"Sabarlah Ivvi-chan... nanti kau bisa keriput kalau marah-marah terus,"

"bukan urusanmu, kalau aku keriput", kejutekannya sedang mode on.

Duk~!

dilihatnya sumber suara keras itu, ternyata ada rhea disana yang sekrang kebingungan.
"i,itu dia...", Ivvi menghampiri Rhea.

"RHEA! Apa yang kau lakukan merusak dagangan orang?"

mendengar shein berbicara dengan nada agak tinggi.
"nanti kau bisa keriput kalau marah-marah terus..", Ivvi membalas godaan itu. alisnya miring ketika mengucapkan itu kearah shein.
_______________________

(song back - apa yaak ==, pokoknya nada-nada ga jelas)

"nanti kau bisa keriput kalau marah-marah terus.."

Shein tersenyum tipis, dan membalas lagi ejekan Ivvi.

"Sepertinya itu tak akan berlaku untukku. Kau lihat? Walaupun sudah 100 tahun, aku masih terlihat tampan dan seperti anak-anak sekolahan berumur 17 tahunan," jika Ivvi yang sedang jutek mode:ON, Shein hari ini sedang Pede mode:ON. Dan itu membuat sang creator dari Shein merasa ingin muntah ketika mengetik dialog ini

Shein membantu memasukkan barang-barang dagangan si penjual itu ke gerobaknya.

"Sepertinya itu tak akan berlaku untukku. Kau lihat? Walaupun sudah 100 tahun, aku masih terlihat tampan dan seperti anak-anak sekolahan berumur 17 tahunan,"

Ingin rasanya saya (sayo) yang mengetik kata-kata ini ikut muntah, wkwkwkwkw (digoreng)

Ivvi hanya melihat shein aneh dan juga ingin muntah, kayaknya muka shein lagi kaya gini >> (jelek banget WKWKWKW XDD *digoreng*)

"yasudahlah...terserahmu orang tua", kata Ivvi sambil tertawa.

"yasudahlah...terserahmu orang tua"

"AHAHAHAHA, orang tua ya... tapi asal kau tau saja, waktu umurku 22 tahun, sebelum aku masuk abyss, aku pernah menyamar menjadi anak SMA di Latowidge. Kapan-kapan akan kubuktikan padamu, kalau aku ini sebenarnya benar-benar awet muda," Shein langsung ngoceh panjang lebar, sang PM pun hanya bisa mual-mual mengetik semua perkataan orang narsis ini

"HEI, NAK! JANGAN NGOCEH TERUS, CEPET BANTUIN SAYA!" pedagang itu marah-marah pada Shein yang sempat berhenti membantunya.

"ahahahahah...si awet muda bangsawan, dimarahin !", Ivvi tertawa sambil menunjuk shein.

ia geli dengan muka shein yang sedang pamer dengan keadaan awet mudanya, wajah sehin memang benar begini >> campur

"fuuhh, padahal umurnya sudah tua sekali, kenapa dipanggil nak sama pedagang itu ahahahahah"

.......(sebentar para pembaca, sang pengetik (sayo) mau muntah dulu dikamar mandi)

"ahahahahah...si awet muda bangsawan, dimarahin !"

"fuuhh, padahal umurnya sudah tua sekali, kenapa dipanggil nak sama pedagang itu ahahahahah"

Shein hanya tersenyum menanggapi semua ejekan Ivvi. Kali ini dia tidak melawan, soalnya sedang kesal pada pedagang yang memarahinya itu.

"Baiklah, kalau kau tidak percaya... besok aku akan membuktikannya padamu," Shein mengeluarkan sekantung emas, dan memberikan kantung tersebut pada si penjual."Sudah kuganti, satu kantung emas cukup kan?"

Pedagang itu terlihat kaget ketika membuka kantung pemberian Shein. Mungkin ada beratus-ratus koin emas di sana.

"I... ini asli, tuan?" nada bicara si pedagang itu jadi benar-benar sopan sekarang.

"Tentu saja. OH!" Shein teringat di rumahnya dia tidak memiliki baju Latowidge academy."Bagaimana kalau kita sekarang ke toko baju sebentar? Ada yang lupa kubeli. Rhea dan Ivvi, kalian harus ikut. Alice, kau mau ikut juga?"

Shein berniat membeli baju seragam LATOWIDGE ACADEMY. Dia tidak main-main dengan janjinya.

... Tunggu!

Kenapa semua kejadian itu tiba-tiba terjadi? Bukannya tadi Rhea sedang berjalan lalu menyelamatkan anjing kecil yang terus mengikutinya dan kemudian menabrak dagangan seorang pedagang?

Sekarang kenapa tiba-tiba ada Masternya Shein dan Ivvi juga orang lain (yang Rhea tidak kenal) di sana. Sejak kapan?

. . .

"Euh..." ia tidak bisa berkomentar sementara Shein asik berdebat dengan Ivvi tentang umur dan tampang mereka. Memangnya itu penting ya? Tapi ia tidak bisa menyela, bahkan tidak sadar bahwa masalah di sana sudah selesai.

. . .

"Bagaimana kalau kita sekarang ke toko baju sebentar? Ada yang lupa kubeli. Rhea dan Ivvi, kalian harus ikut. Alice, kau mau ikut juga?"

Dan... tiba-tiba saja Shein mengajak mereka kembali ke toko baju itu. Untuk apa? Sejujurnya Rhea sudah tidak mood lagi untuk jalan-jalan, terlalu banyak hal mengagetkan yang dirasakannya hari itu.

--melelahkan?

'Whatever you want, Master~'