[Story Telling] When that Lights come..

".... nee.... senpai... anda bisa memainkan piano?"

Weh? tiba-tiba saja ditanya seperti itu, tentu saja Haze cukup kaget. Baru saja Haze berpikir tentang musik, tiba" sudah ditanya seperti ini. Apa Lotti juga bisa baca pikiran? *PLAK*

"...saya bisa.. ada apa?" Yak, Haze pun balik bertanya.

________

yasud, outnya setelah duet saja..

"...saya bisa.. ada apa?"

"Nah loh... ternyata dia bisa..... pastiin lagi aja~" pikir Lotti sambil pasang emot kaget >>

"Ah tidak apa-apa... apa anda mau memainkan sebuah lagu bersama saya?" ucapnya sambil mengambil buku partitur musik.

---------------
Yasud~
kapan-kapan ST lagi ya~

Melihat Lotti yang nampak terkejut karena jawabannya, tentu saja Haze bingung. Dan kemudian membaca pikirannya~ kebiasaan

"Nah loh... ternyata dia bisa..... pastiin lagi aja~"

Lah? ternyata dia juga ingin memastikannya juga? wah, sepertinya pemikiran Haze dan Lotti sama saat ini..

"Ah tidak apa-apa... apa anda mau memainkan sebuah lagu bersama saya?"

"oh, boleh.." balas Haze sambil melihat buku partitur yang dibawa Lotti. Haze berniat mengajak Seira juga yang sepertinya dikacangin[?] *PLAK*

"a-ano Se-Seira.." Haze mencoba memanggil Seira tanpa embel-embel -san. "mau ikut kami ke ruang musik?" tawar Haze kepada Seira.

__________________

nunggu Yuzu nih

oce. oce.. nanti juga bertiga? Haze keenakan

Ihh.... Haze ga bisa mengharagai privasi orang*slapped*
---------------------------------

"oh, boleh.."

"Hmmm..... mau main lagu yang mana senpai?" ucap Lotti sambil membolak-balikkan buku partitur tersebut.

---------------------------------
terserah aja~

lupa diberi penjelasan "tidak sengaja" *PLAK*
___________________________

"Hmmm..... mau main lagu yang mana senpai?"

"Hmm.. apa ya.." Haze berpikir sejenak. "Lotti sukanya apa?" Tanya Haze sambil tersenyum.

____________________________

Yuzu oLnya sering malam ya?

@hayo: q olnya kadang dari pulang skul ampe jam 8 dengan berkali2 gantian ama obaa-san/ade/haru...
----------------------------------------------

"a-ano Se-Seira... mau ikut kami ke ruang musik?"

"ruang musik? boleh saja, aku tidak keberatan. Ngomong-ngomong kalian mau duet?? aku mau dengar... " tanya Seira dengan wajah seperti ini -->

^ oo..
___________

"ruang musik? boleh saja, aku tidak keberatan. Ngomong-ngomong kalian mau duet?? aku mau dengar... "

"oh? syukurlah anda tidak keberatan.. iya, kami memang mau duet.." Jawab Haze dengan tersenyum kepada Seira.
___________

forum lagi agak error ya? kok teks nya jadi aneh... ==

"Hmm.. apa ya..""Lotti sukanya apa?"

"Kalau saya sih suka apa saja...." jawab Lotti singkat

"Seira ikut kan?" tanyanya ke Seira santai.

-------------
Kuro STUCK*caps sembarangan, ditendang* =w=

"oh? syukurlah anda tidak keberatan.. iya, kami memang mau duet.."

"Yay~~ kalau begitu ayo kita ke ruang musik~~" ucapnya riang. Jarang-jarang seira mendengar orang lain bermain musik.

"Seira ikut kan?"

"tentu saja, tapi sebagai penonton tentunya~~" jawabnya sambil menyeret(?) Lotti dan Haze ke ruang musik.

"Kalau saya sih suka apa saja...."

Sambil mendengarkan, Haze membuka-buka kembali buku musik tadi. Hng, lagu yang enak apa ya? Tapi rasanya semua lagu itu enak *dijedotin*. Apa Liebestraume saja? Ah, tapi itu untuk piano saja. Setalah mencari, akhirnya ia menemukan lagu yang dipikirnya lumayan cocok.

"Apa lagu ini saja?" Tanya Haze sambil menunjuk ke partitur yang berjudul "Tchaikovsky: Melodie, Op. 42, No. 3"

"tentu saja, tapi sebagai penonton tentunya~~"

Seira pun menyeret [?] Haze dan Lotti ke ruang musik, walau Haze cukup kaget saat tiba" diseret *PLAK*. Saat keluar perpustakaan, dilihatnya koridor masih ramai dengan murid lain yang masih sibuk-sibuknya membereskan peralatan. Haze hanya bisa sedikit tertawa dalam hati. Yah, kalau dilihat-lihat kita bertiga cukup curang juga kan?

Lotti hanya memandang ke arah luar jendela perpus sambil menunggu sang senior alias Haze memilih lagu untuk dimainkan. Sempat diingatnya masa lalu yang ia jalani barsama saudara-saudara dan orang-orang terdekatnya. Bayang-bayang seorang anak laki-laki yang sering ber-duet dengan dirinya sesekali terlintas dalam pikirannya. Masih terus melamun ke arah luar, dia pun duduk.

"Apa lagu ini saja?"

Seolah dikagetkan dengan suara Haze, Lotti pun tebangun dari lamunannya dan melihat ke arah partitur musik yang ditunjuk oleh Haze. Bukan lagu yang terlalu sulit baginya, namun sekilas ekspresi wajahnya nampak menunjukan perasaan sedikit malas untuk memainkan lagu karya Tchaikovsky itu. Tapi Lotti tetap menyetujui lagu pilihan Haze dengan menganggukan kepalanya sekali dan beranjak berdiri untuk mengambil biolanya.

"Baiklah.. ayo ke ruang musik sekarang.." jawabnya singkat

"tentu saja, tapi sebagai penonton tentunya~~"

Lotti pun diseret oleh Seira menuju ruang musik, meski nampak tak keberatan, tetap saja rasanya tidak enak diseret-seret ke ruang musik ketika banyak siswa-siswi lain yang bekerja keras membereskan peralatan-peralatan. Lotti pun hanya menghela nafas singkat dan membiarkan Seira terus menyeretnya menuju ruang musik.

Haze, Lotti, dan Seira akhirnya menuju ruang musik. Sepanjang perjalanan, ada beberapa siswa yang mengarahkan pandangannya ke mereka bertiga [Haze sih cuek aja ] Diikuti anggukan Lotti yang nampaknya menyetujui tawarannya, dilihatnya Lotti yang nampaknya habis melamun dan sedikit tidak bersemangat..

"Doushita no, Lotti? Apa kau tidak suka memainkan lagu ini?" Tanyanya dengan sedikit khawatir. Entah kenapa Haze juga sedikit malas memainkan lagu ini *lho?*

Ternyata untuk menuju ke ruang musik diperlukan waktu yang cukup lama. Lotti pun masih 'menyerah' pada Seira dan membiarkan dirinya diseret-seret. Dilihatnya Haze yang nampak cuek dengan pandangan murid-murid lainnya. Well, who cares about that? Lotti pun ikut-ikutan jadi cuek saat melihat murid-murid lainnya.

"Doushita no, Lotti? Apa kau tidak suka memainkan lagu ini?"

Didengarnya suara sang kakak kelas ketika Lotti mengalihkan pandangannya ke jendela luar. Oi oi.. sepeka apapun jarang kan ada yang bisa menebak jalan pikiran seseorang? Kalo mind reader sih mungkin aja.. well dunno~

"........... Tidak masalah kok senpai..." jawab Lotti setelah terdiam memikirkan beberapa hal.

OOT: Wahaha , Lotti ikutan cuek
____________

Akhirnya mereka bertiga keluar dari koridor perpustakaan dan menuruni tangga menuju koridor sekolah yang lain. Maklumlah, Latowidge Academy adalah sekolah yang luas. Tidak sedikit siswa yang hampir tersesat setiap harinya *ketawa*. Dan Haze pun menunggu jawaban Lotti.

"........... Tidak masalah kok senpai..."

Hmm.. Mungkin karena lagunya slow sehingga membuat tidak bersemangat ya? Tiba-tiba ia ingat dengan sebuah lagu yang membuat semangat naik *maybe*.

"Kalau begitu, kita main Tzigane karya Ravel saja!" Yap, mungkin idenya ini lumayan gila, bahkan ia menawarkannya pada Lotti dengan riang dan wajah inosen *ketawa, disepak*. Tapi, ini semata-mata hanya agar Lotti sedikit bersemangat..