[Story Telling] When that Lights come..

"wah, anda sangat pandai dalam membuat ramuan ya..?"

"ah tidak juga..." jawabnya salah tingkah dan wajahnya sedikit memerah. jarang-jarang ia di tanya hal seperti itu.

"ah, iya.. saya sangat sering kesini untuk meminjam Holy Knight.."

"holy knight? aku juga suka, tapi sudah lama tidak meminjam jadinya ketinggalan cerita"

"oh pantas saja sepertinya kau serius sekalii membacanya, aku suka membaca buku, dan yg paling sering sih buku-buku yg ada hubungannya dengan ramuan yg mau aku buat"

"Wah ternyata kita sama-sama suka membaca buku~
Kalau membaca buku saya memang selalu serius.... Ah Seira pintar membuat ramuan ya?" ujarnya sambil meneruskan mebaca buku.

"a-ah.. tidak ada apa-apa. hanya saja anda mirip sekali dengan saudara jauh saya.."

"Saudara jauh? Kok bisa? Memangnya nama saudara jauh anda siapa?" tanya Lotti sambil membaca buku dan agak kebingungan karena dia juga merasa Haze seperti saudara jauhnya.

"o-oh.. baiklah. kalau ada kesulitan, panggil saja saya.."

"Tentu saja senpai....." jawabnya singkat

"ah ya, saya sedang mencari buku Holy Knight terbaru.." "wah.. kalian sering ke perpustakaan ya..?"

"Holy Knight? Buku itu bagus ya? Saya belum pernah mambacanya.....
Saya tidak terlalu sering ke perpustakaan, tapi... entah kenapa kali ini saya ingin meminjam buku...." jawab Lotti sambil meneruskan membaca buku

"Wah ternyata kita sama-sama suka membaca buku~
Kalau membaca buku saya memang selalu serius.... Ah Seira pintar membuat ramuan ya?"

"Aku juga tidak menyangka kita memiliki hobi yg sama (?), eh?? ramuan ya?? tidak juga sih, kadang-kadang gagal atau lebih tepat sering sepertinya. tapi ramuan gagal itu juga berguna" jawabnya sambil tersenyum. Beberapa saat kemudian buku tersebut selesai ia baca, iapun menutup bukunya dan mengembalikannya ke tempat semula, dan lagi-lagi ia tidak sampai. derita orang pendek *dijotos*.

Mendengar percakapan mereka berdua, Haze hanya dapat tersenyum.

"Saudara jauh? Kok bisa? Memangnya nama saudara jauh anda siapa?"

Haze cukup kaget dengan perkataanya. Ia pun menjelaskan kepadanya.

"e-etto.. nama saudara jauh saya sama seperti nama anda.. tapi, itu seingat saya.. entah salah atau bukan.." jawab Haze dengan sedikit gugup. Memang, Haze pun cukup heran. kenapa namanya bisa semirip itu?

"Holy Knight? Buku itu bagus ya? Saya belum pernah mambacanya.....

"ooh.. buku nya cukup bagus kok. coba saja kohai baca.. :D" jawab Haze dengan santai dan tersenyum. mungkin Ia berniat mempromosikan buku kesayangannya ke orang lain. *PLAK*

"Aku juga tidak menyangka kita memiliki hobi yg sama (?), eh?? ramuan ya?? tidak juga sih, kadang-kadang gagal atau lebih tepat sering sepertinya. tapi ramuan gagal itu juga berguna"

"hobi kalian sama ya? hebat, kalau saya masih kurang mahir membuat suatu ramuan" ujar Haze sambil sedikit blushing.

dan ketika melihat Seira mencoba mengembalikan buku ke rak yang tinggi, Haze menawarkan bantuanya.

"anoo.. saya saja yang mengembalikannya. saya cukup tinggi kok" Haze menawarkan pertolongan kepada Seira dengan tersenyum

---

kebanyakan senyum.. *ditampol*

"hobi kalian sama ya? hebat, kalau saya masih kurang mahir membuat suatu ramuan"

"sepertinya iya, haha aku belajar membuat ramuan-ramuan itu dari mediang ayahku sejak kecil, jadi sekarang sudah terbiasa" ujar Seira dengan nada agak sedih.

"anoo.. saya saja yang mengembalikannya. saya cukup tinggi kok"

"ngeh? hah? etto.... baiklah.. terima kasih senpai.." Seira berterima kasih dengan wajah agak merah(?).

"e-etto.. nama saudara jauh saya sama seperti nama anda.. tapi, itu seingat saya.. entah salah atau bukan.."

"........... hem...... kayaknya dulu saya juga punya saudara sepupu yang mirip anda... tapi sepertinya dia sudah meninggal" balas Lotti santai, sambil menutup buku yang selesai dibacanya.

"ooh.. buku nya cukup bagus kok. coba saja kohai baca.. :D"

"Coba nanti saya baca.... tampaknya buku itu cukup mnarik~" ujar Lotti sambil tersenyum dan mengembalikan buku yang selesai ia baca kembali ke raknya

"Aku juga tidak menyangka kita memiliki hobi yg sama (?), eh?? ramuan ya?? tidak juga sih, kadang-kadang gagal atau lebih tepat sering sepertinya. tapi ramuan gagal itu juga berguna"

"Kalau saya sih tidak pernah mencoba membuat ramuan, resiko gagalnya cukup besar sih....." ucap Lotti sambil melihat Haze membantu Seira mengembalikan bukunya ke rak.

"ngeh? hah? etto.... baiklah.. terima kasih senpai.."

"ah iya, you're welcome.. =))" ucap Haze agak canggung. dan melihat wajah Seira yang sedikit memerah[?] Haze pun ingin bertanya penyebabnya [?]. *PLAK*

"eh? mengapa wajah anda sedikit memerah? anda sakit?" Tanya Haze agak panik. pertanyaan ndak mutu *disepak*

"sepertinya iya, haha aku belajar membuat ramuan-ramuan itu dari mediang ayahku sejak kecil, jadi sekarang sudah terbiasa"

"o-oh.. begitu.. =))" Ucap Haze pada Seira. Dan ketika mendengar nada Seira yang sepertinya agak sedih, Haze tidak sengaja membaca perasaan Seira.

"a-anoo.. sepertinya saya mengingatkan anda pada sesuatu yang membuat anda sedih ya..?" Tanya Haze pada Seira dengan wajah menunduk.

"........... hem...... kayaknya dulu saya juga punya saudara sepupu yang mirip anda... tapi sepertinya dia sudah meninggal"

"o-oh begitu... entah mengapa saat tahu nama anda saya jadi ingat dengan Castor nii-sama..." ucap Haze kepada Lotti. Memang, seingatnya dulu saudara jauhnya itu mempunyai seorang kakak yang bernama Castor. Tetapi , apakah perempuan berambut coklat yang bersamanya ini juga mempunyai seorang kakak yang bernama sama? Haze hanya dapat mengingat-ingat.

"o-oh begitu... entah mengapa saat tahu nama anda saya jadi ingat dengan Castor nii-sama..."

"Hah?!?!? Nii-san?? Kau mengenal nii-san?" Kata Lotti nyaris berteriak sambil terkejut >>

"Masa....... senpai adalah...... saudara jauh saya?? Tapi.... Bagaimana bisa?? Seingatku, saya tidak memiliki saudara yang merupakan anggota Novadion.... Tetao saja hal itu tidak mungkin...." pikir Lotti dalam hati sambil tetap kaget mendengar nama almarhum kakaknya disebut oleh Haze.

"Hah?!?!? Nii-san?? Kau mengenal nii-san?"

Mendengar ucapan Lotti yang sepertinya sangat kaget dengan ucapannya , Haze pun juga kaget dan bertanya kembali kepada Lotti.

"e-eh..?!! anda mengenal Castor nii-sama?!" Ucap Haze kepada Lotti dengan tampang > karena bagaimana bisa nama kakaknya juga sama ?

"Masa....... senpai adalah...... saudara jauh saya?? Tapi.... Bagaimana bisa?? Seingatku, saya tidak memiliki saudara yang merupakan anggota Novadion.... Tetao saja hal itu tidak mungkin...."

Haze pun membaca pikiran Lotti. Haze juga berpikir sejenak apakah perempuan berambut coklat yang bersamanya sekarang ini saudara jauhnya atau tidak. Dan Haze mencoba mengingat-ingat kembali , warna rambutnya juga sama ?!

Tetapi ketika mendengar Lotti mengira bahwa Haze adalah anggota keluarga Novadion , Haze pun mencoba menjelaskan.

"e-etto Lotti-san , saya anak angkat di keluarga Novadion..." Ucap Haze kepada Lotti dengan sedikit gugup.

"e-eh..?!! anda mengenal Castor nii-sama?!"

"Castor nii-san.... adalah kakak kandung saya....." jawab Lotti sambil mencoba untuk kembali tenang.

"e-etto Lotti-san , saya anak angkat di keluarga Novadion..."

"............ anda....... bisa baca pikiran ya? Rasanya saya sama sekali tidak membicarakan masalah Novadion atau sejenisnya........" jawab Lotti tegas seolah tidak peduli dengan ucapan Haze.


"Nah kalau dia adalah anak angkat di keluarga Novadion, dia mengenal Castor nii-san dan dia juga mirip dengan saudara jauhku...... rasanya kok...... tidak mungkin ah.... Tapi kalau disebut kebetulan juga aneh....." ucap Lotti kepada dirinya sendiri

"Castor nii-san.... adalah kakak kandung saya....."

"ka-kakak kandung anda ...?" Tanya Haze setelah terdiam karena mendengarnya.

"a-anoo.. Castor nii-sama adalah saudara jauh saya... mungkin anda adalah saudara jauh saya ya...?" ucap Haze dengan sedikit terputus-putus. sepertinya Lotti yang ini mungkin saja saudara jauhnya.

"............ anda....... bisa baca pikiran ya? Rasanya saya sama sekali tidak membicarakan masalah Novadion atau sejenisnya........"

"e-EH?!" pekik Haze.

"ga-gawat , kenapa saya bisa keceplosan begini ? wah , ini pertama kalinya kemampuanku ketahuan oleh orang yang baru kukenal...." Batin Haze.

"i-iya.. saya dapat membaca pikiran orang lain.. ma-maaf , saya telah membaca pikiran anda..." Jawab Haze dengan kepala menunduk dan gugup.

"Nah kalau dia adalah anak angkat di keluarga Novadion, dia mengenal Castor nii-san dan dia juga mirip dengan saudara jauhku...... rasanya kok...... tidak mungkin ah.... Tapi kalau disebut kebetulan juga aneh....."

"......" Haze hanya bisa terdiam membaca pikirannya..

"ka-kakak kandung anda ...?""a-anoo.. Castor nii-sama adalah saudara jauh saya... mungkin anda adalah saudara jauh saya ya...?"

"Saudara jauh nii-san? Kayaknya.... saya pernah bertemu anda sih...... Tapi sejak kapan kami punya saudara jauh seperti senpai ya?.....
Eh ?! Saudara jauh?! Rasanya tidak mungkin.... Kalaupun ada......." jawab Lotti tanpa memasang ekspresi, dan menghentikan perkataannya..

"i-iya.. saya dapat membaca pikiran orang lain.. ma-maaf , saya telah membaca pikiran anda..."

"......................." Lotti hanya terdiam saat mendengar perkataan Haze itu.
"Sudah kuduga....." gumam Lotti sambil menghela nafas >>

"Kalau saya sih tidak pernah mencoba membuat ramuan, resiko gagalnya cukup besar sih....."

"memang resikonya besar... tapi kalau sering berlatih dan teliti hal tersebut dapat dihindari" jawab Seira dengan santainya. Maklum saja ia sudah terbiasa denga percobaan dan eksperimen yg bermacam-macam sejak kecil.

"eh? mengapa wajah anda sedikit memerah? anda sakit?"

"huh? ah ti-tidak apa-apa kok senpai. Aku tidak sakit kok.." jawab Seira salah tingkah. "duh... memangnya wajahku memerah ya??" Seira bertanya-tanya dalam hati.

Yak back to normal, sekarang Seira hanya bisa celingak-celinguk memandang Haze, Lotti, haze, Lotti, dan seterusnya. "Kalau boleh tau ada apa ya??" tanya Seira yg kebingungan.

"Saudara jauh nii-san? Kayaknya.... saya pernah bertemu anda sih...... Tapi sejak kapan kami punya saudara jauh seperti senpai ya?.....
Eh ?! Saudara jauh?! Rasanya tidak mungkin.... Kalaupun ada......."

"....... saya juga tidak ingat jelas sih... tapi mungkin...." Jawab Haze dengan sedikit terdiam.

"Sudah kuduga....."

"ahahaha.. maafkan saya..." Ucap Haze dengan tampang >

"memang resikonya besar... tapi kalau sering berlatih dan teliti hal tersebut dapat dihindari"

"waah.. anda sangat jago ya.. kapan-kapan, maukah kohai mengajari saya? saya juga mulai tertarik dengan ramuan.. =))" Ucap Haze kepada Seira. Haze yang daridulu kurang pandai dalam membuat ramuan ini ingin semakin mendalaminya juga. tidak ada salahnya kan ?

"huh? ah ti-tidak apa-apa kok senpai. Aku tidak sakit kok.."
"duh... memangnya wajahku memerah ya??"

"etto , tadi wajah anda sedikit memerah. saya kira anda sakit.." Ucap Haze dengan tampang >

"Kalau boleh tau ada apa ya??"

Dan melihat Seira yang sepertinya dikacangin [?], Haze pun menjawab pertanyaannya.

"ooh.. tidak ada apa-apa kok.. hanya saja.." Haze pun bingung meneruskannya.

"memang resikonya besar... tapi kalau sering berlatih dan teliti hal tersebut dapat dihindari"

"Betul juga sih... yosh! Saya akan berlatih membuat penelitian" ucap Lotti dengan ekspresi >>

"Kalau boleh tau ada apa ya??"

"Ah tidak ada apa-apa kok Seira...." jawab Lotti sambil tersenyum kepadanya.

"....... saya juga tidak ingat jelas sih... tapi mungkin...."

"Coba anda tanya ke kerabat anda dulu.... meski rasanya agak mustahil sih...." balas Lotti sambil melihat ke arah jendela.

"ahahaha.. maafkan saya..."

"Tidak apa-apa...." jawab Lotti singkat sambil tetap mengarahkan wajahnya ke luar jendela, entah apa yang dipikirkannya.

"waah.. anda sangat jago ya.. kapan-kapan, maukah kohai mengajari saya? saya juga mulai tertarik dengan ramuan.. =))"

"ngah?? g terlalu jago kok... kadang saja sering gagal hehehe...." jawab seira agak malu, maklum jarang dipuji *dijotos*

"ooh.. tidak ada apa-apa kok.. hanya saja.."

Seira mulai bingung karena senpainya, "hanya saja kenapa??" ucapnya polos.

"Coba anda tanya ke kerabat anda dulu.... meski rasanya agak mustahil sih...."

Haze terdiam sejenak. Sambil diam, Ia mengembalikan Holy Knight yang selasai dibaca ke raknya. Ia pun mengingat-ngingat kembali.

"...saya sudah tidak punya kerabat kok.." Jawab Haze ke Lotti dengan senyum yang agak lesu. Memang, sejak perceraian kedua ortunya, Ia sudah tidak punya siapa" lagi. Mungkin hanya kakeknya dan adiknya. Itu pun tidak mungkin jika bertanya kepada mereka.

"ngah?? g terlalu jago kok... kadang saja sering gagal hehehe...."

Haze melihat lagi buku yang dipegang Seira. Pikirnya, Seira pasti jago karena sering membuat ramuan, juga membaca pikiran Seira saat ini.

"..maukah suatu saat nanti, anda memperlihatkan kemampuan membuat ramuan anda kepada saya?" Tanya Haze kepada Seira sambil mencari buku kamus di rak terdekat.

"hanya saja kenapa??"

Haze terdiam sambil tetap mencari buku kamus yang dicarinya. Ia berpikir bagaimana menjawabnya, tetapi Ia tidak menemukan kata" bagus untuk menjelaskannya kepada Seira.

"....hanya saja.. mungkin Lotti-san adalah saudara jauh saya.." Jawab Haze kepada Seira sambil tersenyum dan membaca buku kamus yang sudah ditemukannya.

"...saya sudah tidak punya kerabat kok.."

"Ah maaf..." ucap Lotti cepat. Lotti mungkin menganggap kalau tidak memiliki kerabat = kerabat sudah meninggal.

"....hanya saja.. mungkin Lotti-san adalah saudara jauh saya.."

"Hmmmm....." Lotti hanya terdiam ketika mendengar pertanyaan itu. "tidak mungkin...." batin Lotti singkat.

"Ah maaf..."

"hng? ah, tidak apa-apa kok.. tidak perlu minta maaf.." Ucap Haze kepada Lotti sambil tetap membaca buku kamus.

"Hmmmm....." "tidak mungkin...."

yah, sepertinya memang tidak mungkin. Haze juga berpikir seperti itu setelah mendengar Lotti, sambil tetap membaca buku.

"iya ya, sepertinya tidak mungkin.." Ucap Haze sambil mengembalikan buku kamus yang selesai dibacanya. Tapi, Ia ingin memastikan apakah dia memang saudara jauhnya? Haze berpikir bagaimana caranya .

"..maukah suatu saat nanti, anda memperlihatkan kemampuan membuat ramuan anda kepada saya?"

"tentu saja senpai... dengan senang hati.. tidak perlu se formal itu senpai.. panggil saja Seira.." ujar Seira sembari tersenyum.

"....hanya saja.. mungkin Lotti-san adalah saudara jauh saya.."

"oh begitu.... apa ada kemungkinan kalian berdua memang saudara-an?" tanyanya polos.

"iya ya, sepertinya tidak mungkin.."

"tapi kayaknya ada yang aneh..." gumam Lotti sambil membetulkan seragamnya yang agak kurang rapi.

"oh begitu.... apa ada kemungkinan kalian berdua memang saudara-an?"

"Kalau menurut saya sih kemungkinannya tidak sampai 1%..." ucap Lotti tegas. "Tapi....." lanjut Lotti sambil menahan kelanjutan dari kata-katanya itu.

"Kalau menurut saya sih kemungkinannya tidak sampai 1%..." "Tapi....."

".... tapi??" Seira mulai bingung karena orang-orang yg bersamanya pasti memberikan penjelasan yg terputus-putus.

".... tapi??"

"Ah?! Tidak apa-apa kok...." ucap Lotti agak kaget sambil memasang wajah agak bingung. Dia mulai merasa ada yang aneh dengan ucapannya... "apa memang dia saudara jauhku ya...." pikir Lotti kebingungan.

"tentu saja senpai... dengan senang hati.. tidak perlu se formal itu senpai.. panggil saja Seira.."

"oh iya. Se-Seira ya.." Mencoba memanggil Seira dengan sedikit putus-putus, karena Haze kebiasaan memanggil orang lain dengan embel-embel -san.

"oh begitu.... apa ada kemungkinan kalian berdua memang saudara-an?"

"entahlah.. saya juga bingung.." jawab Haze kepada Seira sambil mengambil Holy Knight edisi lama di rak.

"tapi kayaknya ada yang aneh..."

"eh? apa ada yang aneh?" Tanya Haze. Ia mulai kebingungan dengan ucapan Lotti aka PM mulai stuck mainin Haze.

Dan kemudian, Haze hanya memperhatikan kedua kohainya bercakap-cakap. Yah, Haze hanya bisa terdiam sambil mengingat-ngingat kembali. Apa mungkin Haze perlu mengajak Lotti bermain musik bersamanya? Mungkin saja Haze dapat mengingat tipe cara bermain violin saudara jauhnya dulu.

__________________

ini sudah mau Out ta?

"eh? apa ada yang aneh?

".... nee.... senpai... anda bisa memainkan piano?" tanya Lotti agak ragu-ragu.
Sesaat dia ingat kalau saudara jauhnya itu pintar bermain piano, jadi Lotti mungkin ingin memastikannya~

-----------------------
Dunno~ saia sih terserah aja~