Before festival [RP]

OOT: kok udah kayak Izaya vs Shizuo?

"HAHAHAHA, BODOH! Lihat apa yang kaulakukan!"

"...Ugh!!" Selena benar-benar kesal akibat ejekan Shion, ia pun mengambil aba-aba dan menyengatkan sebuah bola api besar dan membakar ruangan tersebut.

"Terima itu, Shion!!"

---

ini post terakhir dari rangkaian 9 post pyrokinesis

Noire tidak terkejut mendengar pernyataan Shion.

"Tuh kan bener? Hormon~ hormon~" ejek fantome pada Noire

Tiba tiba furniture itu terbakar karena Selena memakai kekuatannya. Mood Noire kini benar-benar hancur, hei ini rumah kau tahu?

"Fantome, suruh mereka padamkan api itu, aku mau keluar" Perintah Noire seenaknya.

"Selena, Shion. Matikkan api itu. Sampai rumah ini terbakar... " Noire tidak melanjutkan perintahnya. Gadis itu pergi ke depan rumah dan menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.

Tersisa satu wish lagi sebelum ia pingsan...

Noire ceroboh...

"Selena, Shion. Matikkan api itu. Sampai rumah ini terbakar... "

"...Baiklah, Noire-san..." Selena menjentikkan jari dan memadamkan api itu. Memang ada beberapa benda mahal yang hangus terbakar, Selena harus menggantinya nanti bersama pintu Shion.

Tapi, yah...sebuah kekuatan pasti punya efek samping, kan?
Itu yang terjadi pada Selena, belum sempat ia membereskan kekacauan yang ia buat, ia pingsan begitu saja di hadapan Shion dan Fantome.

Memang kadang ia bisa lepas kontrol dari kontraktor, tapi kali ini yang ia alami adalah pingsan.

Setelah Noire keluar dari pintu rumah. tiba-tiba saja ia mendengar suara..

BRUK.

kaget bukan main dengan sisa tenaga ia kembali ke dalam rumah dan ditemukkannya Selena terbaring di lantai dalam keadaan tidak sadar. Tentu saja dirinya dilanda kepanikkan. Bingung akan apa yang dilakukan, ia melihat pintu kamar Shion yang rusak tapi terbuka.

Dengan segenap tenaga ia menyeret tubuh Selena ke kamar Shion, lalu menggendong tubuh gadis itu dan menaruhnya di ranjang Shion. Tubuh Selena jelas-jelas menghabisi tenaganya. Menyebabkannya berjalan terhuyung-huyung keluar dari kamar Shion, berniat mengambilkan air untuk Selena yang pingsan dan kini terbaring di ranjang Shion.

oot : gak tau kamar selena =w=

oot: sebelah kamar Shion ceritanya xD

Selena yang pingsan, ia bermimpi...
Sesaat ia masih kecil.

"Selena-chan, Selena-chan..."
"Kenapa Ciela-neesan?"
"Ada salju..."
"Aku tahu onee-san, kan kita daritadi diluar sini, kedinginan"
"Ya, setelah orang tua kita meninggal, kita tak punya rumah..."

"...Oh." Tiba-tiba dirinya terbangun.

Ia melihat sekelilingnya, itu adalah kamar masternya, Shion. Ada segelas air di dekatnya, juga ada Noire yang setengah tertidur di dekatnya. Selena menyadari kalau ia pingsan.

"Umm..., Noire-san? Maaf aku merepotkanmu."

ooot : woalah =)) =))

"Umm..., Noire-san? Maaf aku merepotkanmu."

Kata -kata Selena mengejutkannya.

"ah, sudah bangun? tidak apa-apa saya juga serin pingsan" Ujarnya membuka aib

"itirahatlah dulu sementara, saya akan membenahi furnitur diluar" Kata Noire seraya melangkah pergi dari kaamr Shion

"istirahatlah dulu sementara, saya akan membenahi furnitur diluar"

"...Biar kubantu." Selena berdiri dari tempat tidur Shion. "Itu kan salahku dan kontraktorku."

Noire menghela nafas "istirahatlah, aku hanya mau melihat damagenya. Nanti kupanggil tukang untuk membereskannya"

Saat itu Noire hanya memandang ruangan yang kacau balau itu, ia pun diam dan lalu berjalan pergi.

Saat itu Noire hanya memandang ruangan yang kacau balau itu, ia pun diam dan lalu berjalan pergi.

Melihat Noire pergi, Selena yang penasaran membuntutinya perlahan.

Noire tampak kembali ke arah ruang tengah, tapi ia meninggalkannya. Fantome dan Shion masih ada disana.

"Well...well...datang lagi perempuan yang kelihatannya sangat nge-fans padaku ya," Shion tersenyum kearah Seira. "Percuma, aku masih punya banyak sekali buka-buku seperti itu dikamarku...HAHAHAHA, bodoh," Shion tertawa keras sekali, menikmati kesenangannya dirumah itu.

"terserah apa katamu kakek mesum.... aku tidak peduli" ucapnya tanpa ekspresi. sekarang ia benar2 merasa sangat lapar, daritadi ia tidak jadi-jadi sarapan, perutnya sudah menggelar konser musik rock n roll. so, dia kabur ke dapur.

lokasi: dapur kediaman erland
pukul: 06.15 pagi
"yeah.... akhirnya bisa makan juga selagi orang-orang di rumah ini pada sibuk, mendingan aku makan dulu dengan tenang" ucapnya ceria kayak anak bocah . dengan segera ia mengambil mangkuk (?), garpu dan sendok (?) untuk memakan cream soup nya. "yak.. mari makan " sembari memakan cream soupnya dengan lahap sampai-sampai tidak menyadari kejadian heboh di ruang tengah. *PMnya laper* 'kemana ya yg lain?? g enak juga sih makan sendiri... nanti aku bawakan saja sarapannya' pikirnya dalam hati.

---

waiiiii........ ngestuck abis.....

Setelah dari ruang tengah ia memutuskan ke dapur untuk mengambil makanan demi mengisi energi.

Sesampainya di sana ditemukkannya seira sedang makan cream soup.

"Ada makanan lagi?" Tanyanya dengan malas pada seira

"Ada makanan lagi?" Tanyanya dengan malas pada seira

sesaat aktifitas seira terhenti, berusaha menelan cream soup yg baru dimakannya, tentu tidak sopan bukan berbicara sambil makan? "oh tentu saja ada noir-sama, anda mau makan apa?" tanyanya udah kayak maid/chef.

Noire duduk di salah satu kursi di dapur dengan pandangan capek.

"Sashimi sama sushi ada?" Tanyanya memastikkan

"Terima itu, Shion!!"

Shion dengan mudahnya kembali melompat dari lampu gantung itu kebawah, dan serangan Selena mengenai lampu gantungnya. Ruangan itu benar-benar kacau gara-gara Shion.

"Selena, Shion. Matikkan api itu. Sampai rumah ini terbakar... "

Shion malas mendengarkan apa kata Noire. Dia sudah bersiap-siap kabur lagi, malas bertanggung jawab dengan apa yang telah diperbuatnya itu. Langkah Shion yang hendak kabur dihentikan oleh suara Selena yang jatuh pingsan.

Shion terdiam, tidak melanjutkan langkahnya dan memperhatikan Selena diseret oleh Noire kekamarnya. Ya, walaupun Shion memang menyebalkan, tetapi dia juga peduli, dan tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada chain-nya.

Lokasi : Kamar Shion

Kali itu Shion tidak berbicara. Dia hanya memperhatikan Selena yang pingsan. Tepatnya khawatir, tapi dia menyembunyikan rasa khawatirnya itu.

Setelah Selena terbangun, Shion kembali menuju taman belakang. Dia hanya memastikan Selena tidak apa-apa. Tempat favorit Shion memang ditaman belakang.

Sebelum dia pergi kesana, Shion mengambil beberapa berkas yang disembunyikannya didalam lemari.

Lokasi : Taman Belakang (lagi)

Shion duduk kembali, dan memperhatikan berkas-berkas yang ada ditangannya. Berkas itu tak lain adalah data-data para member pandora, member four duke houses, dan beberapa orang yang sudah lama menjadi incarannya.

Hm, kelihatannya akan menjadi semakin menarik

Shion tersenyum, membaca satu-persatu berkas itu.

"Sashimi sama sushi ada?" Tanyanya memastikkan

"hem... sashimi dan sushi.... sepertinya ada. tunggu sebentar, saya akan mengambilkannya untuk anda." kata seira sambil menyiapkan sashimi dan sushi tersebut. saat sedang mengambil peralatan makan, tanpa sengaja ia melihat shion dari jendela dapur. 'sedang apa si kakek mesum itu? aneh sekali... dan berkas-berkas apa itu? kuharap bukan buku 18+ atau ku bakar itu.' pikirnya. "nah, ini dia sashimi dan sushinya noir-sama, selamat menikmati santapan anda. saya permisi dulu, ada hal yg ingin saya pastikan" ujarnya. ia pun segera menuju taman belakang.

lokasi: taman belakang
"hei kakek mesum, apa yg sedang kau baca???" tanyanya agak ketus.

---------------------------------
haha seira kayak pelayan aja... *membuatPMnyalaper*

Shion masih asik membaca data-data yang ada di berkas itu. Sebenarnya dia adalah ketua dari sebuah organisasi. Organisasi itu disuruhnya untuk mencarikan informasi-informasi mengenai orang yang ingin diketahui oleh Shion.

"hei kakek mesum, apa yg sedang kau baca???"

Shion langsung menyembunyikan berkas itu didalam jubahnya.

"Bukan apa-apa. Hanya kertas berisikan wanita-wanita dewasa yang tidak pantas dilihat oleh bocah sepertimu," Shion tersenyum polos

"Bukan apa-apa. Hanya kertas berisikan wanita-wanita dewasa yang tidak pantas dilihat oleh bocah sepertimu," Shion tersenyum polos

"ya ya seperti yg kuduga... pasti foto-foto dan gambar g penting, aku juga g mau lihat, g ada manfaatnya" tebaknya. walaupun ia bilang begitu, ia masih merasa curiga dengan senyum polos itu. sejak kecil, ia peka dengan perasaan orang lain, ia bisa menebaknya ahnya dengan melihat ekspresi wajah orang tersebut. "oh iya kau tidak sarapan? sedang diet ya?" tanyanya sedikit usil.

^ shion si mata mata mesum? *dibakar* =)) =))

Tangan Noire menerima makanan itu begitu saja. Dimakanannya pelan-pelan makanan favoritnya itu dalam diam. Kepalanya menerawang kemana-mana, berpikir akan banyak hal. Hal terutama adalah Rien. Tampaknya ia harus memberikkan sebuah laporan diakhir minggu ini.

'Master. Ingatlah. Kau mengikat kontrak demi darah, karena menginginkan kesatuan. Jangan lupakan itu'

Noire tersentak kaget mendengar suara chain kesayangannya itu di kepalanya. Jelas sekali Fantome sedang mengingatkan dirinya tentang tujuan awalnya. Ya, dirinya harus membenci duke houses yang telah menghancurkan gavium. Harus. Pada akhirnya ia harus menghancurkan duke houses. Semuanya......

Shion, selena, seira, dre, vandera. Pada suatu hari aku berjanji akan mengalahkan kalian. Jika memang harus, maka tangan ini akan berlumuran darah dari saudaraku sendiri....

"ya ya seperti yg kuduga... pasti foto-foto dan gambar g penting, aku juga g mau lihat, g ada manfaatnya"

Shion tertawa mendengar nada bicara Seira yang selalu ketus jika berbicara padanya itu.

"HAHAHAHA, kau ini lucu sekali ya, Seira- chan," sekedar info saja Shion hanya memanggil dengan embel-embel -chan pada wanita yang dianggapnya menarik (kecuali noire, soalnya aneh kalau jadinya noire-chan).

Shion bersiul-siul gak jelas (?)

"oh iya kau tidak sarapan? sedang diet ya?"

"Kau menyiapkan makanan untukku juga, Seira-chan?" , Shion bertanya dengan nada berharap.

"HAHAHAHA, kau ini lucu sekali ya, Seira- chan,"

"maaf aku bukan badut tau, terserah kau saja mau memanggilku seperti apa" jawabya datar. baru kali ini ada yg memanggilnya dengan embel-embel chan.

"Kau menyiapkan makanan untukku juga, Seira-chan?" , Shion bertanya dengan nada berharap.

"yah liat saja di dapur, sudah ada cream soup, sashimi, dan sushi. tapi sepertinya sashimi dan sushi sudah di makan noir-sama, jadi yg tersisa hanya creamsoup. ya sudah cepat bocah , aku masih lapar~~~ yeah cream soup~~~~" dan ngacir kedapur. padahal dia sudah makan semangkuk besar cream soup, tapi masih mau makan juga.
seira>>>>

---

yak PMnya makin laper~~~~
hiks pengen cream soup.....

"maaf aku bukan badut tau, terserah kau saja mau memanggilku seperti apa"

Shion hanya tersenyum menanggapi Seira. Dia tertawa kecil, sepertinya Seira salah mengartikan ucapannya.

"Mm, walaupun wanita-wanita dirumah ini masih bocah-bocah, tapi tetap saja menarik ya...," Shion mengaduk-aduk tehnya.

"yah liat saja di dapur, sudah ada cream soup, sashimi, dan sushi. tapi sepertinya sashimi dan sushi sudah di makan noir-sama, jadi yg tersisa hanya creamsoup. ya sudah cepat bocah , aku masih lapar~~~ yeah cream soup~~~~"

Shion tertawa kecil. Mungkin nanti dia akan menyusul Seira kedapur. Setelah menikmati teh ini, dia memperhatikan pemandangan disekitar taman belakang itu. Indah dan tenang.

seira masih berada dalam dunianya sendiri, menantikan nikmatnya cream soup.... , di tengah ke autisannya *plak!* ia mendengar shion mengatakan...

"Mm, walaupun wanita-wanita dirumah ini masih bocah-bocah, tapi tetap saja menarik ya...," Shion mengaduk-aduk tehnya.

"tentu saja dong, walau dibilang bocah, menarik tetap menarik. awas cangkirnya jangan di minum juga, keselek baru tau rasa. kalau tidak cepat-cepat, cream soupnya akan aku habiskan~~~~ " entahlah kenapa anak ini jadi nungguin si shion. dia malas sekali kalau makan sendiri.

"tentu saja dong, walau dibilang bocah, menarik tetap menarik. awas cangkirnya jangan di minum juga, keselek baru tau rasa. kalau tidak cepat-cepat, cream soupnya akan aku habiskan~~~~ "

Shion tersenyum puas. Memang benar perkiraannya. Perempuan bernama Seira itu memang menarik.

Shion buru-buru menghabiskan teh-nya.

"Kau baik sekali, Seira-chan... mau menemaniku makan," Shion tertawa kecil, dia kemudian beranjak dari sana."Ayo kita masuk sekarang," ajak Shion yang memang sudah kelaparan ini.

Selena akhirnya bisa bangun dengan segar lagi, setelah memperhatikan Shion sedikit, ia kembali tidur agar otaknya jernih--ya setidaknya begitu.

Kini ia menuju dapur, soalnya ada sisa harum masakan dari dapur tersebut.

"Masih ada sisa makanan tidak ya...?" pikirnya dalam hati.

"Kau baik sekali, Seira-chan... mau menemaniku makan". "Ayo kita masuk sekarang," ajak Shion yang memang sudah kelaparan ini.

"ya ya terima kasih.... ayo cepat~~~ aku sudah lapar~~~" katanya sambil menarik-narik tangan shion, ia tidak sabar lagi untuk memakan cream soupnya. Saat menuju dapur, ia melihat selena. "ah selena-chan, kebetulan sekali. kau juga mau sarapan ya??" tanyanya dengan ekspresi seperti ini: