When fate gather... [story telling]

ATTENTION

yang boleh membalas RP ini hanyalah sayo, tsubasa_xerxes, dan Alfonze Alger

STORY TELLING

Time : 09.48 AM
Location : Taman kanak-kanak milik Regina di Oswald

Jam 08.48 adalah dimana Jam anak-anak Istirahat, mereka bermain diluar dengan aman dan damai, Pembimbing di Taman Kanak-kanak itu hanya ada 2 orang, Regina selaku pemilik, dan Ivvi yang bisa juga disebut wakilnya. namun sekarang Ivvi tidak berada di sebelah Regina, Ivvi sedang Keluar untuk membeli bahan-bahan Makanan di pasar Toko..yang kebetulan toko itu jauh jaraknya dari Taman Kanak-kanak Regina..
tepat jam 10.00, tiba-tiba salah satu murid disana menjerit...anak itu melihat sesosok Ilegal chain yang cukup besar.
Regina dengan cepat menuju tempat kejadian...apa yang dilihatnya ?
puluhan Ilega chain mengelilingi tempat itu..
Regina menyuruh murid-muridnya agar tetap tenang dan segera masuk ke dalam gedung, dan ketika semua dikatakan selamat..
tiba-tiba ada satu murid yang hilang..murid itu masih ada diluar gedung Taman Kanak-Kanak..

"Tenang semuanya !", ucap Regina tidak terlalu keras, yang sekarang sedang menutupi semua pintu dan jendela gedung.

"kalian tunggu disini sebentar, ingat kata-kataku...jangan ada yang keluar dari ruangan ini...", ia memeluk semua anak-anak diruangan itu.

dan pada akhirnya Regina Keluar dari ruangan itu dengan membawa Palu dan Pakunya.
terlihat jelas sekali kalau Regina gugup disana, tangannya bergetar.


oot : yosh, lanjut sayap~

OOT: Sip Sayo~ >=D
=====================
Time: 10.00 AM
Place : Near Oswald Kindergarten

Di pagi yang seharusnya damai itu, Ceil merasakan hawa-hawa akan terbukanya dimensi Abyss dari suatu tempat di dekat ia berada. Ternyata perasaannya tidak salah. Bahkan Sneich juga merasakan hal yang sama dengannya.

Secepatnya, Ceil mencari sumber dari masalah tersebut. Ternyata sumbernya berasal dari TK Oswald. Dilihatnya seorang wanita muda yang keluar sambil membawa paku dan palu (??) yang tampaknya mencoba mengusir para Illegal Chain yang mengelilingi tempat tersebut.

Dengan sigap, ia memakai topengnya sebagai penyamaran dan mengeluarkan pedang kembarnya. Ia pun membasmi salah satu Chain yang mencoba menyerang tempat itu.

"Apa yang kau lakukan?! masuklah! ini bahaya!" Ujarnya pada wanita muda tersebut

"Apa yang kau lakukan?! masuklah! ini bahaya!"

mendengar teriakan itu, Regina langsung melihat ke pusat suara

"hiiiiih ?!!", dia kaget melihat topeng yang dikenakan Ceil."si-siapa kau ?"

"aku akan mengancam para chain-chain ini...", kata Regina sok pemberani,

"hush ! hush !", ia mengancam chain-chain itu dengan palu dan paku yang dipegangnya...tatapannya menjadi seperti Iblis melihat para chain-chain itu.

"tidak akan kumaafkan kalian menakut-nakuti muridku...", ia menancapkan paku ke tembok dengan palu ...

"kalian mau seperti dinding ini ?", Regina mulai mengancam secara autis. *digoreng*

"Buset dah ni orang --a" Pikir Ceil dalam hati

OKe, Ceil tidak bisa membiarkan wanita tidak berdaya yang hanya bisa mengancam dengan paku dan palu ini saja.

"Percuma nona. Chain tidak bisa dikalahkan dengan benda seperti itu..." Ujarnya dengan nada agak mengejek walau dengan sedikit lebih sopan

"Sneich, tolong ya?" Ceil memerintahkan Sneich untuk membantunya

Dengan kemampuan khusus Sneich yang dapat membantu masternya itu, ia dapat membantu Ceil sangat banyak.

"Nah, nona. Masuklah ke dalam." Suruhnya lagi

"Percuma nona. Chain tidak bisa dikalahkan dengan benda seperti itu..."

what ?
Regina hanya diam, saja..toh memang dia hanya bisa mengancam dengan kedua barang itu..

Regina idak kunjung kedalam *nekat*..dia mencari satu muridnya yang hilang itu..
[sebut saja muridnya itu, "Rokumi"]

"rokumi.....", ia memanggil nama anak itu sambil mencari-carinya
"roku...", tiba-tiba 3 Ilegal Chain sudah berada tepat didepan Regina, sementara ceil sedang melawan Ilegal chain lainnya.
siapa yang akan menolong regina ?

untuk sementara itu, regina mengeluarkan Palu dan pakunya lagi...
"apa kalian tidak takut dengan ini ?", ucapnya mengancam.
_________________________
oot : Papih silahkan masuk ~~ >3

-Sebelumnya-

Lokasi : Rumah Alfonze, didekat pantai Oswald
Time : Sekitar jam 9-an

'HEI, BODOH BANGUN.... Ingat hari ini? Ini hari penting, ALFONZE TOLOL...'

Vogel mengepakan sayapnya didepan hidung Alfonze, membuatnya terbangun dari tidur lelapnya dan bersin-bersin akibat sentuhan burung chain-nya itu.

"Sial, kenapa tidak membangunkanku dari tadi, Vogel?" laki-laki itu segera mempersiapkan dirinya (mandi dan kegiatan dipagi hari lainnya). Dia mengenakan seragam 'Knight'-nya lengkap dengan mendali-mendali yang didapatkannya dari hasil kerja kerasnya.

Hari ini adalah hari penting baginya. Dia akan menemui 'master'-nya yang baru. Selama ini Alfonze selalu mengabdi pada keluarga Oswald, dan hari inilah dia diangkat menjadi knight dari leader oswald saat ini.

"Yosh, aku berangkat ya," ucapnya pada burung-burung camar yang sedang memperhatikannya di jendela kamarnya (?)."Semoga master-ku yang baru ini baik hati seperti masterku yang sebelumnya."

Alfonze tidak lupa memakai 'goggle' atau pelindung matanya, dan segera menuju tempat dimana duke oswald berada.

Lokasi : di sekitar TK oswald

Yang pertama kali dilihat oleh Alfonze adalah sekumpulan illegal chain yang mengelilingi TK itu, sepertinya akan menyerang para penghuninya.

"TK yang menyeramkan. Mereka mengajarkan illegal chain juga?" canda Alfonze sambil menahan tawanya.

Dia segera memasuki TK itu tanpa takut sedikitpun, menebas satu persatu illegal chain yang menghalangi jalannya.

Ceil mendapati sebuah sosok baru yang membantunya menebas para Illegal Chain tersebut. setidaknya ia bersyukur Nona itu selamat dari serangan Chain.

Ia menyerahkan tugasnya pada Sneich, chainnya dan menghampiri wanita itu.

"Kau tak apa?" Tanyanya

blaps, ketiga ilegal chain itu hilang seketika..
"waah....", sekali lagi regina melihat orang itu tepat dibelakangnya yang sudah menolongnya 2x.

"kau tak apa?"

"tidak, terima kasih tuan yang tak dikenal...", Regina menundukan badannya.

belum sampai disitu saja, ilegal chain yang tersedia tidak sedikit yang belum mati..
dan rokumi belum ditemukan.

"ah..rokumi...", Regina mencarinya lagi.

[ganti sebentar jadi rokumi]

location : dekat Alfonze berada

"sensei....", rokumi menangis ketakutan bersembunyi dibalik prosotan.

hingga ada satu ilegal chain yang menemukannya, dan menyerangnya

rokumi tidak bisa bergerak, dia sangat ketakutan melihat ilegal chain itu.

"tidak, terima kasih tuan yang tak dikenal..."

Sudah terbiasa ia tidak dikenal seperti itu. Tapi tetap saja rasanya tidak enak juga (??).

"ah..rokumi..."

Ceil menangkap tangan Wanita itu. "Aku temani... berbahaya sendiri." Ujarnya

Alfonze terus berjaga-jaga, mengeluarkan English Two Handed swordnya untuk menebas satu persatu illegal-chan dengan mudahnya.

"Jadi dimana master-ku yang baru itu?" Alfonze masih terus menebas, illegal-chain disana cukup banyak sehingga dia harus tetap waspada terhadap serangan yang bertubi-tubi itu.

"sensei...."

Alfonze mendengar suara isakan tangis anak itu, dia tentunya menyadari anak itu bersembunyi dibalik perosotan hingga ada illegal-chain yang tiba-tiba menyerangnya.

Dengan gesit, Alfonze langsung berlari, dan menebas illegal chain yang akan menyerang anak itu.

"Halo adik kecil," Alfonze tersenyum sambil mengacak-acak rambut anak itu (liat avatar PM *lol* )."Tidak perlu takut, semuanya akan baik-baik saja."

Alfonze menggandeng tangan anak itu, dan segera membawanya ke tempat yang aman. Dia memang menyukai anak-anak, tak heran dia bisa bersikap sangat ramah pada anak-anak.

"Aku temani... berbahaya sendiri."

Regina dengan tampang polos, menatap ceil yang megenggam tangannya.

hari ini...
ada knight baru yang akan melindungiku...
knight yang sangat tangguh..
dia..., apakah dia ?

sebelum Regina menanyakan "apakah kau knight yang akan melindungi leader oswald ?"
ia lebih memilih untuk mencari rokumi dulu.
ia menarik tangan ceil dan meneruskan untuk mencari rokumi.

dilihatnya Ilegal-Ilegal chain yang sudah tiada, apa yang sebenernya terjadi ?

"Tidak perlu takut, semuanya akan baik-baik saja."

"aah...apakah kau pahlawan zoro ?", kata rokumi melihat alfonze dengan berbinar-binar

dan Regina menemukan rokumi yang sekarang tidak menangis lagi didekat alfonze.
Regina segera melepas tangan ceil dan berlari kearah rokumi dan memeluknya.
"sensei !", kata rokumi membalas pelukan sensei-nya
Regina menangis sambil memeluk rokumi (kebalik ?!)
"kau tidak apa-apa kan?", ia meraba-raba tubuh rokumi, memeriksa apa ada yang terluka.

dan regina pun melihat alfonze...

sriing....

regina mengeluarkan palu dan pakunya, "maaf, anda siapa..?"
regina >>

Ceil mengikuti Regina yang menarik tangannya. Tapi ia merasakan ada sensasi *halah =))* aneh ketika Regina menarik tangannya itu.

Lalu, ia melihat sosok laki-laki yang tadi membantunya melawan Illegal Chain itu juga.

"Skill pedang yang hebat..." Pujinya walau dengan nada agak dingin

"aah...apakah kau pahlawan zoro ?"

"Zoro?" Alfonze tertawa melihat reaksi anak itu.

Setelah itu dilihatnya ada 2 orang lagi yang menghampirinya. Dan Alfonze yakin, kali ini benar-benar orang, bukan illegal chain yang tiba-tiba menyerang seperti tadi.

Dia memperhatikan perempuan yang sudah membawa-bawa palu dan paku itu, tatapannya memperlihatkan kewaspadaan. Sejenak Alfonze merasa ngeri melihat wanita manis yang membawa-bawa peralatan bangunan itu.

"maaf, anda siapa..?"

"Alfonze Alger," Alfonze menjawabnya langsung, tanpa berbasa-basi.

Regina menarik tangan rokumi dan membelakangi rokumi dibalik tubuhnya.

"jadi....", otak logik Regina mulai berjalan (?)

"diantara kalian berdua, siapa yang sebenarnya knight leader oswald ?"

dan tiba-tiba dari arah pintu gerbang ada sseorang wanita berlari membawa kantung belanjaan dengan raut muka "sangat amat khawatir banget"

"GINGIN ! (regina) apa yang terjadi ?!", ucap Ivvi dengan ngos-ngosan

Regina mengancam Ivvi dengan palu dan pakunya lagi, "berhenti memanggilku gingin...Ivvi..."

"diantara kalian berdua, siapa yang sebenarnya knight leader oswald ?"

Knight?

Ceil bahkan tidak pernah ingat ia ditugaskan sebagai Knight dimanapun. Bahkan ia tidak pernah kenal dengan anggota Duke Houses.

"Knight? aku hanya seseorang kebetulan lewat saja." Katanya

Paling tidak tidak akan ada yang mengetahui tentang dirinya karena topeng hitam itu.

"diantara kalian berdua, siapa yang sebenarnya knight leader oswald ?"

"Ah itu aku!" jawab Alfonze semangat."J-jadi anda itu master saya?" otomatis gaya bicara Alfonze berubah menjadi sangat sopan.

Sekarang datang lagi seorang perempuan yang rasanya familiar.

"GINGIN ! (regina) apa yang terjadi ?!"

Gingin? Nama yang lucu

Alfonze menahan tawanya lagi. Kali ini dia tidak boleh berbicara sembarangan, harus benar-benar sopan.

"Knight? aku hanya seseorang kebetulan lewat saja."

".......", ia melihat topeng yang dipakai ceil, masih ada rasa 'ngeri' dibeka Regina saat melihat topeng itu.

"terima kasih lagi sudah menyelamatkanku, orangyangtidakdikenal-san", Regina menundukan badannya lagi kearah ceil.

"ah ? kau menyelamatkan gingin ? terima kasih banyak...maafkan kebodohan master saya..", Ivvi menundukan badannya juga

!@#$%^&

terlihat paku menancap dikepala Ivvi..
"perempuan gila...", ucap Ivvi pelan.

"Ah itu aku!"

Regina dan Ivvi menengok ke arah sumber suara

"J-jadi anda itu master saya?"

Regina >> OAO
Ivvi >>

"jadi kau adalah knight baruku ?", ia balik nanya >> oAo

Ivvi menatap Alfonze dengan datar...
"kau sudah memiliki chain...kenapa harus ada knight lagi ?"

"tidak apa apa, lebih amankan jika perlindungannya 'double;", ucap Regina, ia memberikan tangannya untuk berjabat tangan dengan alfonze.

"mohon bantuannya..."

Ceil merasa dirinya diperhatikan oleh Regina. Ia tidak memperdulikan hal tersebut.

"terima kasih lagi sudah menyelamatkanku, orangyangtidakdikenal-san"

"Soir..." Ucapnya singkat
"Panggil saja Soir..." Kata Ceil sambil menghela nafas

Dan, saat Regina berpaling pada Alfonze dan ingin menjabat tangan, entah mengapa, Ceil refleks malah menjabat tangan Alfonze duluan *idhi jealous =))*
"Performa yang hebat tadi, tuan penyelamat ." Katanya dengan dingin

"jadi kau adalah knight baruku ?"

Alfonze mengangguk, dan langsung berlutut didepan Regina untuk mengawali perkenalan antara 'knight' dan 'master' itu.

Kali ini Alfonze berbeda dengan yang sebelumnya. Dia lebih berhati-hati dalam berbicara dan berusaha untuk menimbulkan kesan yang baik diawal pertemuannya ini.

"mohon bantuannya..."

"Mohon bantuannya juga, Regina-sama."

"Performa yang hebat tadi, tuan penyelamat ."

"Benarkah? Terima kasih!" Alfonze sama sekali tidak peka, menganggap itu benar-benar pujian tulus dari Ceil.

"Benarkah? Terima kasih!"

"Uuh...orang gak peka --a"
Ceil malah bingung bisa-bisanya Alfonze menerimanya dengan senang hati padahal ia sedang menantangnya.
"Orang aneh..." gumamnya

"Panggil saja Soir..."

"salam kenal soir-san", ucap Regina lagi.

"ah terima kasih semuanya...", ia lagi-lagi bilang terima kasih sambil tersenyum.

rokumi mendekati alfonze, "apakah kau akan kembali lagi kesini ?", ia menanyai alfonze dengan tampang polos anak kecil

Ivvi melihat Alfonze dan Ceil satu persatu dan berkali-kali..
dan dari tadi dia hanya diam saja dan melihat, mungkin karna tidak ada shein..

"hey manusia bertopeng...sepertinya aku mengenalmu...", Ivvi mendekatkan wajahnya ke pemilik topng itu (ceil)

"hey manusia bertopeng...sepertinya aku mengenalmu..."

Ceil memalingkan mukanya saat Ivvi mendekatkan mukanya untuk mengamatinya. Memang salah satu ciri khas yang dimilikinya adalah matanya yang berwarna merah darah itu. semoga saja Ivvi tidak menyadarinya.

"Mungkin perasaanmu saja." Bantahnya

"apakah kau akan kembali lagi kesini ?",

"Tentu saja!" jawab Alfonze lagi semangat."Kalau aku ke tempat ini lagi, aku akan mengajarimu beberapa jurus, untuk berjaga-jaga kalau ada makhluk seperti tadi lagi," Alfonze tersenyum dan kembali mengacak-acak rambut anak itu.

"hey manusia bertopeng...sepertinya aku mengenalmu..."

otomatis perhatian Alfonze langsung tertuju pada Ceil. Setelah diperhatikan rasanya aneh juga tiba-tiba ada pria bertopeng disekitar sini. Siapa?

"Kau pandora officer?" tebak Alfonze.

"Kau pandora officer?"

Lagi-lagi ada yang mencurigainya.

"Mungkin iya mungkin tidak..." Jawab Ceil Walau sebenarnya tebakan Alfonze itu tepat sekali.

"Mungkin iya mungkin tidak..."

"Oh!" Alfonze mengangguk-angguk, sok mengerti dan memaklumi jawaban dari Ceil. Dia sendiri tidak terlalu mempermasalahkan, apakah Ceil adalah pandora officer atau bukan. Tapi dilihat dari kemampuannya, Alfonze yakin Ceil adalah pandora officer.

'Disini mulai ramai ya?'

'Iya! Siapa orang-orang itu?'

'Tidak tau. Kau kenal orang yang memakai kacamata aneh itu? Sepertinya aku baru melihatnya sekarang

pendengaran Alfonze mulai menangkap percakapan sesama burung yang ada disekitar mereka.

"BERISIK!" Alfonze berteriak tiba-tiba (padahal hanya dia saja yang bisa mendengarnya)