[FRP] Future ! (it's real)

GUBRAK!!

Tidak sesuai dugaan Serena. Justru kali ini malah ada pengganggu. Serena menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aih....ngaco." Gumamnya sambil memperhatikan dari jauh

Aile tertawa terbahak-bahak melihat mereka

lilica yang berhasil meninju Ducan tersenyum puas.

"HEY ! WANITA ANEH ! APA URUSANMU DENGANKU ?!!"

dengan marah lilica berteriak "YAH JANGAN KE SINI SEENAKNYA MELEMPAR EPATU KE KAKAKKU!"

marah dibilang aneh, lilica menendang Ducan di bagian selangkangan

"AKU TIDAK ANEH, BODOH!" sergah lilica lagi

"kembalikan laptop itu....."

Shein sama sekali tidak takut melihat tatapan Ducan yang mengancam, malah Shein berniat untuk memanas-manasi Ducan.

"Tidak mau. Aku yang terlebih dahulu menemukan laptop ini, jadi aku juga yang harus mengembalikannya pada pemiliknya."

Shein beranjak dari sana, berniat menggunakan kesempatan ini untuk berkenalan dengan Ivvi.

"Maaf, lilica, aku serahkan dia kepadamu dulu!" Shein berteriak pada adiknya dari jauh.

Lokasi : Cafe

Shein celingak-celinguk mencari sosok gadis pemilik laptop tersebut.

"Ngg...NAH ITU DIA!" Shein buru-buru menghampiri Ivvi.

GLEK?!

Semua menjadi aneh. Ia mempunyai alternatif lain. Ia pun pergi ke Cafe tempat Ivvi menunggu Ducan. Ia menghampirinya dan mengajaknya ke taman.

"Ivvi-san...temanmu itu sedang berkelahi - w -" Katanya

Ternyata tiba-tiba Shein datang ke Cafe itu. 'lho? yang di taman gimana dong? ' pikir Serena

Maaf, lilica, aku serahkan dia kepadamu dulu!"

mendengar perkataan shein, lilica langsung menyingrai senang.

'fufufu tumbal' pikirnya sadis sambil menatap nista Ducan

dan memberi Ducan satu tendangan di bagian perut

Ducan >>

"uwaaah uwaah...", teriak Ducan kesakitan

"buset..ini cewek...", Ducan jatuh ke tanah seperti ini >>

"ampun bang...",

Ducan yang tidak berdaya tidak melihat shein pergi bawa kabur laptopnya.

==============================================

Ivvi melihat serena datang mendekatinya..

"Ivvi-san...temanmu itu sedang berkelahi - w -"

KRETEK


Ivvi >>


"DUCAN !!!", ia teriak dan membuat para pengunjung melihatnya.

"ampun bang..."

lilica yang amarahnya masih memuncak, tentu saj anaik darah lagi dibilang bang

"SAYA INI PEREMPUAN! SEKARANG BERDIRI! DAN HADAPI! SAYA!" teriak lilica dengan marah sambil menendangi ducan yang terkapar

ASTAPIRULLOH?!

Serena kaget dengan Ivvi yang benar-benar mengamuk. 'err....aku salah ngomong ya?' pikirnya bodoh.

"Emm...tapi tapi...t-tenanglah dulu." Katanya kebalikan dari perkataannya sebelumnya

kairi yang sedang berjalan jalan di sekitar cafe itu langsung terpenjat mendengar teriakan seorang perempuan

dengan cepat ia menghampiri mereka

"hei ada apa ya?" tanya kairi ingin tau

SHIEN SIDE

Lokasi : kediaman EINVERD

Maaf, Shien nii-sama. Aku kerepotan sekali memaksa Lilica ikut denganku. Aku tidak bisa memaksanya, hanya nii-sama yang bisa. Bisakah ke lokasiku sekarang?

Shien menatap layar PDA-nya dengan kesal. Sebuah pesan dari Shein, yang lagi-lagi meminta bantuannya untuk memaksa Lilica ikut rapat keluarga.

"Ya, ya, baiklah. Aku akan kesana sekarang," Shien mengambil jaketnya, dan mengendarai motor sportnya dengan kecepatan tinggi menuju taman.


SHEIN SIDE

Shein langsung duduk dikursi kosong, disebelah Ivvi. Belum saja dia memulai berbicara dengan Ivvi, Ivvi sudah berteriak laknat memanggil Ducan. Itu jelas membuat Shein kaget, dan hampir terjatuh dari kursinya.

Ya ampun...teriakannya...@_@

lilica yang sedang asyik menghajar Ducan

tidak menyadari ada seorang penjaga neraka yang akan mendatanginya.....

"SAYA INI PEREMPUAN! SEKARANG BERDIRI! DAN HADAPI! SAYA!"

"iyaa...emba emba....siapa yang bilang bang ? saya bilang bangmba kok...", Ducan sepikulasi

jedeng...tubuh Ducan merinding, ia merasakan hawa menusuk..seperti hawa yang ingin membunuhnya.

"Emm...tapi tapi...t-tenanglah dulu."

"tenang ?", Ivvi >>

Ia berdiri dari duduknya. "tolong jaga barang barang ini yaa..", ucapnya ke serena.

Ivvi berlari dengan penuh hawa Esmosi ke taman.

"BOHONG!" sergah lilica marah.

"AYO BERDIRI DAN HADAPI AKU!" seru lilica sambil menarik Ducan bangun dari tanah.

============================

kairi yang melihat perempuan tadi berlari dengan cepat ke taman segera menghentikkan perempuan itu

"emm permisi nona, ada apa ya?" tanya kairi sambil memegangi tangan ivvi

WADEHEL?!

Lah?! mengapa ditinggalkan? Serena tambah bingung jadinya. Mana barang-barang milik Ivvi lumayan banyak.
Serena >>

"Gah....terpaksa. Aile, kau ikuti dia sementara aku disini!!" Suruh Serena rada kesal

"B-baik." Aile takut pada oujosamanya yng sedang kesal. Ia pun mengikuti Ivvi. Saat eeorang tiba-tiba menghentikan Ivvi, ia melepaskan tangan orang itu dari Ivvi.
"Oi...apa maumu?!" Bentak Aile

"AYO BERDIRI DAN HADAPI AKU!"

"kau ini wanita...tidak pantas diperlakukan kasar..", kata Ducan sudah lemas

Ivvi yang berlari ke arah taman tiba-tiba ada yang menarik tangannya.

"emm permisi nona, ada apa ya?"

"bukan urusanmu....pria tak dikenal...", Ivvi menatapnya tajam , dan menarik tangannya lagi dan mulai berjalan lagi kearah taman.

"Oi...apa maumu?!"

Aile membantunya , Ivvi hanya diam..dan mulai berjalan lagi

kau ini wanita...tidak pantas diperlakukan kasar.."

oh yeah that's it, i apaling dibenci jika diperlakukan lembut karena ia wanita

"AKU TIDAK PERDULI! ANGGAP SAJA AKU COWO SEKARANG BERDIIR DAN HADAPI AKU!" teriak lilica marah kepada ducan.

==================

kairi pun akhirnya mengalah dan malah mengikuti nona ini ke taman.

SHIEN SIDE

Shein melaju cepat memakai motor sportnya dengan kecepatan 200km/jam, sama seperti kecepatan para pembalap motor F1.

Hanya dalam waktu 3 menit saja, Shien sudah sampai di taman itu. Dia membuka helm-nya, pertama-tama memperhatikan sekitarnya terlebih dahulu.

"Cih. Mana adikku yang tolol itu?" Shien memarkirkan motornya, dan mengambil pedangnya. Seperti ingin membunuh seseorang.

Patahkan saja kakinya, lalu paksa dia mengikuti rapat keluarga itu

Shien tersenyum sadis, sambil membawa pedang warisan turun-temurun dari keluarga Einverd tersebut.


SHEIN SIDE

Aku akan kesana dalam waktu 3 menit. JANGAN KEMANA-KEMANA, TETAPLAH DALAM POSISIMU SEKARANG

Shein menghela nafas membaca pesan dari kakaknya itu lagi. Dia bersandar di kursi cafe itu.

Sepertinya sesuatu yang buruk akan terjadi....perasaanku tidak enak....

Shein menatap Serena yang saat itu sedang bersamanya juga.

"Hei, kita belum berkenalan, kan? Maaf tadi aku langsung marah-marah. Aku Shein Einverd, kau?"

lilica tiba tiba merinding dan bulu kuduknya berdiri.

instingnya mengatakan untuk segera lari.

benar saja Shien sudah sampai di taman itu.

Lilica yang melihat kakaknya itu langsung sama sama mengambil pedang dari tasnya

sambil menatap langit ia berdoa 'Tuhan, selamatkanlah nyawaku dari penjaga neraka ini, AMIN'

"AKU TIDAK PERDULI! ANGGAP SAJA AKU COWO SEKARANG BERDIIR DAN HADAPI AKU!"

"TIDAK !!", Ducan yang mulai marah, mengunci tangan lilica.

"Ivvi sedang menungguku sekarang...jangan ganggu aku.."

Ducan mendorong lilica yang terkunci tangannya ke tempat duduk. dan berlari ke arah caffe.

dan saat di tengah jalan, Ducan melihat Ivvi sedang berjalan juga namun ke arah taman.

"Ivvi~~~~", Ducan berlari kearah Ivvi dengan luka luka

Ivvi >>

"sudah kubilang jangan berkelahi ! ", Ivvi menjewer kuping Ducan kencang dan menariknya kembali ke caffe.

Ducan >>

"aduh....aku tidak bertengkar kok, wanita itu yang terus memukulku...dan aku tidak membalasnya..", ucap Ducan.

"wanita siapa ?", Ivvi masih menjewer Ducan

"tidak tau...wanita mengerikan", Ducan >>

"Deritamu...", Ivvi >>

Lokasi : Caffe lagi ?

"duduk....", Ivvi menyuruh Ivvi seperti menyuruh anak kecil.

Ducan duduk, dan dilihatnya ada shein yang juga duduk ditempat Ivvi

"MALING !", teriak Ducan nunjuk Shein >>

lilica membiarkan dirinya diseret ke bangku

'saatnya menunggu bertarung dengan malaikat maut' pikir lilica sambil menatap langit dengan pandnagan sendu

'mungkin aku harus menulis surat wasiat dulu ya?' pikirnya menimbang nimbang apakah ia akan mengambil bolpen dan kertas

lalu dengan segera ia menampar dirinya sendiri

"SADAR NAK KAUH MASIH HIDUP!!' kata hatinya menyemangati

'tapi toh nanti juga dibunuh shien' balasnya dengan sendu

"Hei, kita belum berkenalan, kan? Maaf tadi aku langsung marah-marah. Aku Shein Einverd, kau?"

"Ung...Vereist Serena. YAng tadi tidak apa-apa kok." Serena TErsenyum menjawab pertanyaan Shein.
Tanpa pikir panjng, Serena berkta, "NEe...Shein-san...anda suka pada ivvi-san?"

Tiba-tiba Ivvi datang.
"Ah....ivvi-san ^^" Katanya SErena. Aile juga kembali bersamanya

SHIEN SIDE

Taman dalam sekejab langsung menjadi sepi. Kenapa ini? Baru saja Shien datang taman sudah menjadi sesepi ini. Padahal tadi dia masih bisa mendengar suara action gebuk-gebukan di taman tersebut.

Sunyi. Sepi.

Shien menoleh kearah bangku taman. Dilihatnya Lilica yang sedang gugup duduk disana dengan tangan terkunci.

Mangsa ternyata tidak perlu dicari ya...fufufu

Shien menatap Lilica dengan pandangan menusuk.

"Kenapa kau tidak ikut rapat? Kemana Shein?" ucapnya dingin.


SHEIN SIDE

"MALING !"

"SEMBARANGAN MENUDUH! Justru aku mau mengembalikan laptop ini," jawab Shein kesal pada Ducan.

"NEe...Shein-san...anda suka pada ivvi-san?"

"HAH?! wajah Shein blushing bercampur kaget. Dia sendiri tidak mengerti, kenapa harus blushing segala. Padahal dia sama sekali belum mengenal Ivvi.

"Kenapa kau tidak ikut rapat? Kemana Shein?"

'wah setannya dateng' pikir lilica dengan entengnya.

memasang tampang 'masa bego mau mampus pun'

"oh yah males aja sih, toh aku juga nagapin di sana? usulan ga bakal didengerin yang kedua paling isinya juga diolok" jawab lilica sambil menguap.

menjawab pertanyaan kedua shien lilica hanya mengangkat bahunya

"well, tadi shein bersamaku, lalu ada seorang cewek yang ia marahi, cewek itu pergi tapi meninggalkan laptopnya. Shein mengehack laptop itu lalu temen cewek itu melempar sepatu sehingga mengenai kepala shein, aku pun mengamuk dan menghajar orang itu. kurasa shein mengejar cewek itu" jawab lilica panjang lebar dan jujur.

dengan gampangnya ia menaikkan kakinya di atas kaki satunya

"yak sekarang mau apa?" tanatang lilica dengan nyolotnya

"ma...maling..?", Ivvi menatap shein. sejak kapan pria emosian itu disini ?

"Ivvi...dia membuka buka laptopmu..", adu Ducan ke Ivvi.

Ivvi >>

"kembalikan laptopku pria tak dikenal...", Ivvi menatap shein jutek.

"Nfu fu...ternyata benar." Kata Serena Jahil

Serena menyuruh Aile menenangkan Ducan agar semua sesuai rencana. Aile menyuruh Ducan agar tenang.

"Ivvi-san, tampaknya ada yang naksir pada anda." Kata Serena dengan jahil pada Ivvi sambil tersenyum licik