[FRP] Future ! (it's real)

Serena menghela nafas. Ia sebenarnya kasihan juga pada Ducan tapi... ia tidak mau mengganggu 2 orang itu.

"Aile...gimana kalau kau bawa Ducan keluar?" Kata Serena dengan senyum kejam

"Hee?? err...baiklah." Aile menganggkat Ducan dan membawanya keluar cafe itu lewat pintu belakang. Aile kemudian membukakan tali dan plester di mulut Ducan tapi mengikat lehernya dengan tali.
"Nah...jangan lari ya." Katanya >>

"Hee?? err...baiklah."

"BEBAS~~!!....", Ducan girang

"NGEEK?!", tali yang terikat dileher Ducan membuatnya sesak

"Nah...jangan lari ya."

"Ivvi...!!!" , Ducan >>


wahai para PM yang baik hati, bantulah Ducan dari nasipnya yang buruk ini... , doakan agar dia diberi kesabaran..dan diterima disisinya (?) *digoreng Ducan sama steppi*

"Ducan-san...saya akan temenin anda kok. Mau main kartu??" Ajak Aile lagi.

Ia memang suka bermain kartu terutama pokerr. Sementara itu, Serena mengawasi Ivvi dari jauh dan tersenyum sendiri. "enaknya...aku ingin aile seperti itu." Gumamnya

lilica tertawa puas dan mulai berjalan jalan lagi

mencari kakaknya yang satunya.

"jadi...sekarang apa yang kau mau dariku ?"

Aku ingin terus bersamamu....

"Aku ingin tau lebih banyak hal tentangmu," pinta Shein disertai dengan senyumnya.

"kau mau memesan sesuatu ?"

"Ng...kau duluan saja. Samakan saja pesananku dengan pesananmu," jawab Shein asal, masih tetap memperhatikan Ivvi.

>> Ducan

"Ducan-san...saya akan temenin anda kok. Mau main kartu??"

>> Ducan

"fufufu...tentu saja..., asalkan jika aku menang..aku boleh membawa Ivvi ke Apartemenku untuk mewawancarainya...", >> Ducan

"Aku ingin tau lebih banyak hal tentangmu,"

"tentang apa ?", Ivvi memberi kesempatan.

"kau suka salad ?", ia melihat gambar salad di buku menu.

"tentang apa ?"

"Namamu," jawab Shein pendek."Aku mendengar orang itu memanggilmu Ivvi, tapi aku belum tau nama lengkapmu. Kau bekerja sebagai model?" tanya Shein lagi.

Jujur, Shein baru pertama kali ini melihat Ivvi. Walaupun pekerjaannya sebagai model, dia sama sekali tidak pernah melihat di televisi atau majalah. Shein jarang membaca majalah ataupun menonton televisi bertemakan model.

Violet....

Apa...Viola...Vio...Vio apa ya?

Lagi-lagi sebuah nama terlintas dikepalanya. Entah apa maksudnya itu. Nama Ivvi.

"kau suka salad ?"

"Salad? Ah, ya, aku suka salad. Kau bisa membaca pikiranku ya?" Shein tertawa, kagum

oot: ini sih PM-nya yg suka salad

Aile menghela nafas.
"Padahal kau bisa menunggu hingga mereka selesai PDKT. Yah...kalau kau bisa mengalahkanku dalam poker, akan kuizinkan." Aile menyetujui syarat itu

"Tapi, dengan syarat, saya tidak akan membertahu cara bermainnya." Kata Aile licik

lilica yang melihat shein bermesraan dengan ivvi dikejauhan (WOII JANGAN SOK GA KENALL DI REAL WORLD PUN UDAH PACARAANN *PLAK*) pun hanya melihat kakaknya itu

"wah wah sesuai dugaanku" kata lilica

maka berniat memata matai lilica mengambil kamera videonya dan duduk di meja dekat dengan ivvi dan shein tetapi meja itu tersembunyi sehingga lilica bisa melihat mereka tetapi mereka tidak bisa melihat lilica.

kamera video : on

"Aku mendengar orang itu memanggilmu Ivvi, tapi aku belum tau nama lengkapmu. Kau bekerja sebagai model?"

"ahahahahahaha...", Ivvi tertawa geli melihat wajah shein.

"namaku Ivvi Violeyne.."

"Salah? Ah, ya, aku suka salad. Kau bisa membaca pikiranku ya?"

"ahahahahahaha !!", tawa Ivvi semakin menjadi jadi.

"fufu...bisa", bohongnya, sifatnya jailnya muncul lagi.

"tolong salad dan tehnya masing masing...", Ivvi terdiam mencari sesuatu.

"....", Ivvi mencari cari

"dimana Ducan ?"

==================================

"ayo main !", Ducan >>

"Nfu fu....baiklah." Aile tertawa licik. Ia mengocok kartu dan membagikannya ke ducan

"Let's Start" Ujarnya

Aile mengeluarkan kartu pertama yang wajib dikeluarkan yaitu 3. Ia mempunyai 3 Spade.
"Nah...silahkan mengeluarkan kartu 3 lainnya."
Ditangan Aile ada 10 kartu yaitu:
K, 2, 1, 2 , j , 8, 10, 7, J, 6

OOC: sayo sebutin no.kartunya

"................."


Ducan tidak mengerti sekali pun, begitupula..sayo


"umm..."

"K..."

"10..."

"6..."

"2, 1, 2 , j , 8, 7, J "

ucap Ducan ngasal dan ngaco.
Dengan 78% percaya diri

"ahahahahahaha..."

Shein malah keheranan sendiri, memperhatikan Ivvi yang tertawa. Manis sekali. Walaupun Shein tidak tau apa yang Ivvi tertawakan.

"fufu...bisa"

"Bisa?" Shein terlihat percaya dengan omongan Ivvi."Kalau begitu coba tebak apa yang sedang kupikirkan sekarang."

Aku....menyukaimu

Shein membiarkan Ivvi membaca pikirannya, tepatnya sengaja.

"dimana Ducan ?"

"Apa? Candy? Siapa?" tanya Shein bingung.

Aile tertawa mendengar ucapan ducan atas kartu kartunya. Ia tidak menyangka orang itu akan membeberkan kartu-kartunya.

"Nf...ha ha ha....sayang sekali Ducan-san. Tampaknya seri ha ha...." Aile masih mengingat no.kartu Ducan dan melihat kartu di tangannya

"Berarti anda tidak boleh pergi ha ha..." Jawab Aile

"Hum..", ucap Ivvi pura pura mikir apa yang dipikirkan shein.

"Kau..."

"Kau pasti lapar.. ?", tebaknya.


"Bukan candy..ducan..pria yang tadi bersamaku..", ia mencari cari lagi, melihat kesana kemari.


=====================

"Kenapa seri ??!!"

Ducan tidak tahan..dia kabur dan memutuskan tali di lehernya. Dan tali pun terputus
Ia lari menuju caffe dan mencari IvvI


Oot : Ga pake warna =w="", sayo online di hape ~

"Kau pasti lapar.. ?"

Shein menahan tawanya. Ternyata benar apa yang ia duga. Wanita ini memang menarik.

"Kau benar," Shein tersenyum senang, membenarkan tebakan Ivvi.

"Bukan candy..ducan..pria yang tadi bersamaku.."

"Dia temanmu?" ada sedikit perasaan lega dihati Shein. Dia merasa senang hubungan mereka berdua hanyalah teman."Kukira dia pacarmu."

Masih ada kesempatan...

"Waaah...", ucapnya tidak menyangka

"Hahahahaha..", iyaa tertawa sambil tersipu malu.

"Kau tau..sebenarnya aku tidak bisa membaca pikiranmu, namun..apa yang tadi kukatakan ternyata benar"

Ivvi masih tertawa >> xDD

"Tenang saja..saladnya sebentar lagi akan datang "

"Yaap..dia temanku dari kecil, tinggal disebelah apartemenku..", ia masih tersenyum

Entah kenapa Ivvi jadi tersenyum terus

"Kau kakaknya lilica ?", tanyanya balik.

lilica langsung tertohok.

'kenapa napaku di bawa2?!' pikirnya

'awas sampai shein bilang yang engga engga'

Shein masih terus memperhatikan Ivvi.

Melihatnya tertawa, membuat hatinya menjadi ikut senang juga. Dia ikut bahagia melihat perempuan itu bahagia juga.

Kenapa ya?

Shein terdiam senejak, tetapi masih terus memperhatikan Ivvi.

"Kau manis sekali jika sedang tertawa lepas seperti itu," puji Shein spontan.

"Oh? Teman masa kecil ya? Syukurlah....," Shein kelepasan berbicara. Dia memang tidak menyukai Ducan gara-gara mungkin Ducan sering berada didekat Ivvi."Tapi kelihatannya dia[ducan] menyukaimu."

"Kau kakaknya lilica ?"

"Iya, aku kakaknya Lilica. Sebenarnya aku masih punya saudara lagi, dia kembar denganku."

Shein merasa nyaman berbicara dengan Ivvi

"Terima kasih...", balas Ivvi tersenyum.

"Menyukai ku ?", Ivvi mulai berpikir lagi.

"Tidak..dia hanya menganggapku sebagai kakaknya..dia itu lebih muda dariku"

"Aku hanya menganggapnya seperti adikku..", ia tersenyum lagi.

"Maaf ..pesanan anda nyonya...", kina pelayan membawakan lemon tea dan salad masing masing dua.

"Terima kasih..", ucap Ivvi
"Ayoo dimakan, shein-kun.."

"Saudara kembar ?.."

===========

Ducan mencari Ivvi..dan ting , ia menemukannya..hanya berdua dengan shein.
Ia pun mendekati mereka dengan cepat.

"Ivvi.. Aku lelah, ayo kita pulang..",Ajak Ducan

"Aku hanya menganggapnya seperti adikku.."

Satu pencerahan lagi bagi Shein Einverd untuk mendapatkannya. Dia mulai bersemangat lagi, yakin bisa mendapatkan Ivvi.

"Maaf ..pesanan anda nyonya..."

Shein memperhatikan makanannya, salad kesukaannya.

"Ayoo dimakan, shein-kun.."

-kun? Bukankah itu suatu partikel yang biasa digunakan jika seseorang sudah mulai akrab dengan yang lainnya? Ini tanda yang bagus...

"Kau juga makan, Ivvi-chan," Shein tersenyum lagi pada Ivvi, mempersilahkannya untuk makan juga.

"Saudara kembar ?.."

"Yaa, begitulah. Dia kakakku, sangat berbeda denganku. Lebih pemberani dan berwibawa tentu saja," Shein mulai memakan makanannya dengan sopan.

Lalu datanglah salah satu orang yang paling dibencinya, Ducan.

"Ivvi.. Aku lelah, ayo kita pulang.."

Enak saja...aku masih ingin mengobrol dengannya!

Shein ngomel-ngomel dalam hati sambil mengunyah saladnya.

Ivvi melahap saladnya dengan semangat.

"Salad disini memang sangat lezat..", ucapnya terharu saat memakan suapan kedua.

"Waah ? Kembar ya ? Aku ingIn melihat seperti apa kembaranmu..", masih mengunyah.

"Duduklah sebentar ducan..aku sedang makan.. Kau tidak mau makan ?"

Ducan duduk disebelah Ivvi, "tidak..aku tidak nafsu.."

"Kau sakit ?", Ivvi berhenti memakan saladnya

Tiba tiba Ducan memeluk tangan Ivvi..
"Aku ingin pulang.."

Ivvi langsung melepasnya.."Aku sedang makan...", ia memasukan lagi sendok kedalam mulutnya, hingga ada cream mayo di pinggir bibirnya.

lilica pun marah video indahnya di sabotase ducan.

dengan sigap ia menghampiri ducan dan meyeret cowo itu ke tempatnya ia duduk tadi

dengan tatapan mengancam lilica berkata "jangan.ganggu.mereka"

"Waah ? Kembar ya ? Aku ingIn melihat seperti apa kembaranmu.."

Shein berhenti memakan saladnya. Diam lagi sebentar mendengar perkataan Ivvi barusan.

Aku ingin melihat seperti apa kembaranmu..

"Kurasa dia ada disekitar sini. Kau mungkin akan menyukainya jika bertemu dengannya. Dia orang yang hebat, dan banyak disukai wanita," Shein menjelaskan soal kakaknya dengan nada yang sudah jelas sangat datar.

Kenapa juga aku harus berkata seperti itu padanya?

Shein merasa tidak nyaman makan sambil mendengar rengekan Ducan yang meminta ingin pulang terus.

"Aku ingin pulang.."

"Ivvi-chan, sebaiknya kau segera pulang setelah makan ini. Lagipula dia sudah merengek-rengek terus dari tadi," Shein memakan saladnya dengan kesal.

"Kurasa dia ada disekitar sini. Kau mungkin akan menyukainya jika bertemu dengannya. Dia orang yang hebat, dan banyak disukai wanita,"

"humm...", Ivvi berpangku tangan.

"sehebat itu kah ?", ia melanjutkan makannya dan tidak peduli.

"Ivvi-chan, sebaiknya kau segera pulang setelah makan ini. Lagipula dia sudah merengek-rengek terus dari tadi,"

Ducan >> Ivvi-chan ???

Ducan tetap ngotot untuk mendekatkan dirinya dengan Ivvi, menghindar dari lilica

"Ivvi...ada cream mayo di dekat bibirmu..", Ducan membersihkan sisa cream mayo yang ada di bibir Ivvi dengan tissue.

"terima kasih..ducan", Ivvi selesai mengunyah salad itu.

"okeey...sudah waktunya kami akan pulang shein-kun.."

ia mengeluarkan dompet dan memanggil pelayan.
"terima kasih sudah menemaniku, untuk makan salad disini..", sambil tersenyum.