[FRP] Happily ever after

KETENTUAN
- Boleh di masuki oleh semua orang yang charanya sudah di approve
- Tidak ada hubungannya dengan MAIN RP ataupun RP
- Masih menggunakan chara di PH
- Merupakan versi lain dari dunia karakter di PH, dengan dimensi waktu yang berbeda
- Lokasi bisa di mana saja, terserah anda

==================================================

Location : Kediaman Keluarga Einverd, kamar Ivvi
Time : 04.45 PM

Sore ini langit berwarna oranye tua, Ivvi sedang memandangi langit-langit itu dari jendela kamarnya sambil berpangku tangan. matahari yang mulai tenggelam dan langit yang semakin gelap menandakan jika malam telah tiba, namun angin yang menghembus keluar masuk lewat kamar Ivvi masih tampak sejuk seperti angin pagi yang segar.

sejak kejadian atau peristiwa lamaran dari shein itu Ivvi menjadi sering melamun melihat langit sambil berbengong ria menunggu kedatangan shein yang sibuk bekerja saat siangnya. dia juga tidak berani untuk menelfon atau sms (halah) shein karna takut menganggu kesibukannya. yang dipikiran Ivvi adalah..jika dia menelfon shein di saat shein sedang bekerja dan mengucapkan "aku sangat mencintaimu.."..tentu shein tidak akan bisa melepas telfon genggamnya dan terus-menerus memikirkan Ivvi. jadi yang Ivvi lakukan hanya diam dan menunggunya pulang dari kesibukannya..
dan sebentar lagi mereka pasti akan menikah, lalu mereka mempunyai anak..dan...Ivvi masih buta untuk mengajari anaknya karna baru pertama kalinya ia mempunyai anak..

dan Ivvi pun menghembuskan nafasnya dan mulai berfikir untuk yang positive-positive saja..

Ivvi memainkan jarinya, masih dengan posisi berpangku tangan dia bernyanyi untuk mengurangi kebosanannya..

"shein~...shein~...cepatlah pulang~...", lirih dirinya

"jika kau terlambat pulang~ dan kau pulang sambil mabuk dengan bekas kecupan lipstik wanita lain dibajumu~ maka akan kucukur rambutmu sampai botak~", lirihnya tambah ngaco

"shein shein~ pria mesum yang ku sayangi~..."

dan 1 jam 30 menit kemudian.........

"s-shein...s-shein..kau..k-kau..te-telat...", letih Ivvi bernyanyi sepanjang satu setengah jam.

tidak terasa langit sudah gelap dan dia masih membuka jendela kamarnya.
Ivvi mulai merasa kedinginan sekarang, lalu ia menutup jendela kamarnya dan juga hordengnya.

Ivvi mengusap-ngusap tangannya sendiri, dan melihat cincin yang diberi shein masih terpakai dijari manisnya.
ia pun tersenyum lebar menatap cincin itu dan memeluk tangannya sendiri.
Ivvi agak kesal karna ia mulai membayangkan shein benar-benar pulang dalam keadaan mabuk dan baunya seperti parfum wanita nakal..seperti di drama-drama tv lainnya. dan Ivvi memilih untuk membaringkan dirinya di tempat tidurnya dibanding menunggu shein yang belum pulang-pulang juga..

Location : di kantor Einverd corp, ruang Shein Einverd
Time : 04.45 PM

Shein Einverd langsung bersandar dikursi kesayangannya. Hari ini begitu melelahkan baginya, mulai dari rapat dan bertemu dengan orang-orang yang baginya asing, siapa lagi kalau bukan orang-orang dari perusahaan lain yang berniat bekerja sama dengan perusahaan Einverd.

Melelahkan tentu saja. Apalagi rapat tadi Shein cukup banyak berbicara tentang saham ini-itu yang membuat tenggorokannya benar-benar kering sekarang.

Shein melihat lagi setumpuk berkas, 'hadiah' dari sekertarisnya. Berkas-berkas yang harus ditanda tanganinya. Shein menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membaca lembar kertas yang paling atas.

Mata Shein memang tertuju pada lembaran kertas itu, tapi tidak pikirannya.

Apa yang sedang dilakukan Ivvi ya? Apa dia merindukanku? Apa dia sedang menungguku pulang?

Shein mulai berangan-angan, sekali dia memikirkan Ivvi dia akan sulit untuk berhenti. Tentu Ivvi sudah membuatnya gila. Shein berkali-kali melihat layar handphonenya, siapa tau saja Ivvi menelpon atau mengirimkan pesan yang menandakan bahwa dia rindu pada Shein, tetapi tidak ada apapun.

Shein menghela nafas, dan mulai benar-benar membaca berkas yang sejak tadi dipegangnya. Dia mengambil pulpennya dan mulai menandatanganinya, selanjutnya membaca dan melakukan hal yang sama lagi.

Membosankan bukan?

dan Ivvi masih berguling-guling di kasurnya, menunggu shein pulang.
waktu yang berjalan cepat dan semakin malam tidak terasa bagi Ivvi.

ia bolak-balik melihat layar ponselnya menekan nama shein dan melihat nomernya. lalu mematikan ponselnya kembali..berkali-kali Ivvi seperti itu.
dan akhirnya Ivvi lupa makan malam..

Ivvi yang tidak ada kerjaan memfoto dirinya sendiri sedang berpose seperti ini >>

lalu tidak sengaja mengirim foto tersebut via e-mail atau sms ke nomer shein.

"ah ?!", Ivvi kaget melihat layar poselnya menyatakan SENDING

"TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK....",serunya sambil memegang kepalanya.

Shein sudah menyelesaikan sebagian dari pekerjaannya sore itu, menanda tangani berkas yang membosankan.

Tenggorokan Shein mulai kering, dan dia meneguk teh yang dibuatkan oleh sekertarisnya tadi. Tidak sesuai dengan seleranya. Gulanya kebanyakan, tehnya juga dingin. Sebenarnya Shein ingin mengomel, tapi dia sudah kelelahan gara-gara di rapat tadi dia menghabiskan cukup banyak tenaga juga.

Shein merasakan handphone-nya bergetar. Dengan senangnya, dia melihat siapa yang mengirimkannya pesan. Dari Ivvi.

Rasanya senang sekali, Shein mulai menebak, pasti isi pesannya adalah Ivvi yang rindu padanya. Pasti begitu kan?

Shein langsung membuka pesannya. Dan, dia shock... melihat isinya bukan kata-kata atau kalimat sayang, tetapi foto Ivvi. Foto Ivvi yang sedang.....?

Shein yang masih meminum tehnya itu juga tersedak, kemudian dia tertawa melihat Ivvi. Rasanya senang sekali, hanya dengan melihat Ivvi saja Shein merasa sudah lega, dan perasaan lelahnya terangkat.

Shein mengetik pesan balasan untuk Ivvi.

Kau begitu merindukanku sampai-sampai melakukan hal seperti itu, Ivvi?

Shein menekan tombol 'send'. Dia buru-buru menyelesaikan tugasnya, ingin segera pulang.

drrt...

Ponsel Ivvi bergetar, dan ada e-mail masuk terlihat dari layarnya. tepatnya e-mail dari Shein.

Ivvi >>

Kau begitu merindukanku sampai-sampai melakukan hal seperti itu, Ivvi?

jedeng..
Ivvi >>

Ivvi buru-buru membalas e-mail itu lagi, rasa takut dan malunya seaka-akan hilang ketika melihat shein membalas e-mailnya...

"tentu aja tidak!, itu hanya kepencet saja..cepat pulang manusia mesum D=< "

dan, send...

Ivvi menghela nafasnya lagi..ia baru ingat, mengapa dia membalas e-mail shein...bukannya malah akan mengganggu dia ya ?

aku mengganggunya...

Tigaperempat dari berkasnya sudah Shein periksa dan ditanda tangani. Sedikit lagi dia bisa pulang. Shein bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat karena dorongan dari Ivvi juga. Dia tentu sudah tidak sabar ingin bertemu dengan calon istrinya itu.

Shein merasakan getaran lagi dari handphonenya, dan buru-buru membalas lagi pesan dari Ivvi itu.

Sebentar lagi aku pulang, calon istriku <3 Tunggu aku sebentar lagi, hanya tinggal beberapa berkas saja

Shein mengirim emailnya lagi, dan kembali fokus pada pekerjaannya. Sedikit lagi maka dia bisa pulang, dan memeluk Ivvi. Shein sudah kangen sekali pada perempuan itu.

-- 10 menit kemudian --

Shein kini sudah menyelesaikan semua pekerjaannya. Dia membereskan mejanya, dan segera beranjak dari sana menuju ke mobilnya.

Kali ini Shein membawa mobilnya dengan kecepatan yang cukup hebat, biasanya dia tidak terlalu menyukai ngebut di jalanan atau sebagainya. Tapi kali ini lain lagi keadaannya, dia sudah ingin cepat-cepat pulang ke rumah.

salah satu maid tiba-tiba mengetk pelan pintu kamar Ivvi, dan Ivvi pun segera membukanya

dilihatnya sudah ada mejad dorong yang diatasnya ada makanan kecil serta poci dengan gelas teh hangat disampingnya. Ivvi senang melihat itu..karna perutnya juga belum terisi..

ia menuangkan teh itu dan segera meminumnya..
tidak lama setelah itu, ponselnya pun bergetar...

drrtt...

Ivvi >>

calon istri ?!

ia kemudia berbaring lagi dikasurnya dan menatap e-mail dari shein yang berisi seperti tadi (?)

calon istri...
calon istri...
calon istri...

Hanya dengan menempuh waktu 8 menit saja, Shein Einverd sudah sampai kembali di rumahnya.

Dia kini sudah berdiri di depan pintu, dan mulai memencet bel yang ada disana. Biasanya Shein langsung masuk saja, tapi dia mau melihat apakah Ivvi yang pertama kali menyambutnya? Atau malah maidnya?

Semoga saja yang membukanya Ivvi, kalau memang Ivvi aku akan langsung memeluknya

Entah Ivvi mendengar atau tidak belnya, yang jelas Shein berharap Ivvi yang membukakannya.

tiong tong....ting tong
suara bell rumah terdengar dari kamar Ivvi, ia segera membangunkan badannya. tadinya Ivvi ingin meneruskan tidurnya saja dan membiarkan maid yang membukanya..
tapi yang namanya ga ada kerjaan, biar dia saja yang membukanya..

Ivvi berjalan menuju pintu masuk dan disana ia sudah melihat maidnya yang lebih dulu sampai dipintu itu.

dan maid itu membuka pintu, serta Ivvi yang berada tepat di belakang maid itu...jadi Ivvi tidak terlalu terlihat, karna tertutup maid tersebut..

"ah...selamat datang tuan shein..", sambut maid tersebut.

shein ?

Ivvi langsung menggeser posisi tubuhnya yang berada di belakang maid itu langsung berada disampingnya.

"jam berapa sekarang ?", tanya Ivvi sambil melipat kedua tangannya kearah badannya.

Shein melihat sudah mulai ada yang membukakan pintu.

"ah...selamat datang tuan shein.."

Shein agak kecewa juga, dia mengira itu Ivvi. Tapi Shein bisa melihat jelas Ivvi ada dibelakang maid itu.

Dilihatnya Ivvi melipatkan kedua tangannya, Shein mulai menebak-nebak, apakah Ivvi marah atau tidak.

"jam berapa sekarang ?"

"Jam tujuh lewat tiga puluh menit," Shein melihat ke jam tangannya."Maaf aku terlambat, Ivvi. Aku menyelesaikan pekerjaanku yang kemarin juga."

Shein merasa bersalah pada Ivvi. Seharusnya dia bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan tunangannya itu.

"Maaf aku terlambat, Ivvi. Aku menyelesaikan pekerjaanku yang kemarin juga."

ivvi hanya diam.

kemarin ? sudah jelas kemarin mereka pergi bukan ? dan tentu saja sebenarnya shein sangat sibuk dan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya, ia harus lembur.. , benak Ivvi

ia menatap shein kembali dan menatap maid yang berada disebelahnya, "siapkan air hangat untuknya..", ucapnya ke maid tersebut.

"selamat datang.."

"sepertinya kau capek..istirahatlah...besok kau masih bekerja kan ? lebih baik cepat tidur..."

setelah selesai berbicara, Ivvi berjalan kembali ke arah kamarnya dan masih menggenggam ponselnya dengan erat.

Mata Shein agak sayu, sudah kelihatan dari matanya kalau dia memang kelelahan. Sudah untung sebenarnya dia bisa pulang lebih awal, padahal dia mengira dia akan pulang jam 10 malam.

"sepertinya kau capek..istirahatlah...besok kau masih bekerja kan ? lebih baik cepat tidur..."

Shein mengangguk. Sebenarnya dia masih ingin bermesraan dengan Ivvi, tapi rasanya tubuhnya sulit untuk digerakkan sekarang. Lelah dan lapar.

Shein mulai bersandar di sofa di dekat sana, dan memejamkan matanya untuk sejenak saja, beristirahat sebentar.

sebelum Ivvi masuk ke kamarnya ia melihat shein yang duduk dan lelah di sofa, kemudia Ivvi mengambil selimut dan juga bantal lalu menghampiri shein, dan memberikannya bantal serta memakaikannya selimut.

Ivvi tersenyum tipis melihat wajah shein yang tampaknya sangat kelelahan.

dan ia pun kembali ke kamarnya.

bruk....

Ivvi menghempaskan tubuhnya ke tempat tidurnya.
ia masih belum mengantuk, dan pada akhirnya Ivvi malah memainkan kotak musiknya, lalu tertidur secara perlahan. entah kenapa kotak musik itu selal berhasil membuat Ivvi cepat tidur.


oot : sayang, mau dipercepat ke paginya atau tunggu dulu ? =3

oot : bentar....si Shein-nya makan dulu

Shein tertidur, tentu saja. Air hangat yang sudah disiapkan untuknya oleh maidnya jadi dingin lagi. Tidak ada satupun maid yang berani membangunkan si tuan Einverd ini. Karena sekali dia marah pasti ngomelnya panjang lebar. *lol*

Time : tepat tengah malam

Shein terbangun. Dia merasakan sudah ada selimut dan bantal. Shein langsung berpikir pasti Ivvi yang melakukannya. Tidak mungkin maidnya karena maidnya saja takut untuk membangunkannya.

Perut Shein berbunyi. Dia ingat dia belum sempat mandi dan makan. Gara-gara kelelahan, Shein Einverd langsung tertidur dengan pulasnya di sofa.

Shein pun pergi ke dapur, dan melihat isi lemari dapur. Dia tidak bisa memasak, dan hanya mencari beberapak snack ataupun makanan kecil yang bisa mengenyangkannya. Atau paling tidak perut Shein terisi.

"Oh sial, tidak ada snack disini. Mau makan apa aku?" Shein berbicara dengan kesal. Dia ingin membangunkan salah satu maidnya, tapi untungnya Shein Einverd masih memiliki rasa kasihan pada maid-maidnya itu.

Untuk membunuh rasa laparnya, Shein memutuskan untuk menonton saja sambil meminum jus banyak-banyak (maksudnya agar rasa laparnya hilang sedikit). Shein memindah-mindahkan channel, tidak ada yang menarik sepertinya.

grasak grusuk...
bunyi gerumuh lemari dapur, terdengar sampai kamar Ivvi.

Ivvi yang tertidur, terbangun mendengar suara berisik itu..
tumben sekali, ia terbangun hanya karna suara ?
Ivvi yang pada saat itu dalam keadaan tidak diikat rambutnya dan juga tida disisir.
rambutnya bagaikan kunti lanak yang berantakan dan tergerai panjang.
Ivvi berjalan pelan menuju dapur, untung saja lorong-lorong ruangan belum dimatikan lampunya, apa memang ada yang menyalakan lampunya pada tengah malam seperti ini ?

jangan-jangan..

Ivvi mengira ada kehadiran tamu tak diundang di kediaman iu, alias maling. ia berjalan pelan dan mendekati ke sumber suara grasak grusuk itu.

lokasi : ruang TV (masih kediaman keluarga Einverd)

suara TV menyala, sudah pasti ada sesuatu didalam ruang TV tersebut. namun didalam ruang itu gelap, ia melihat shein yang sedang menpgganti-ganti channel tv..

kenapa dia belum tidur ?, gumam Ivvi

Ivvi mendekati shein dari belakang, dan menepuk pundaknya.

Lokasi : Ruang TV

Shein mulai bosan. Benar-benar tidak ada acara yang menarik. Dia memindahkan ke channel 7, ada acara judulnya "kismis" (kisah-kisah misteri) dengan pembawa acara perempuan yang mencolok bajunya.

Shein tidak memindahkan channel lagi. Dia memperhatikan acara itu dengan serius. Sedang membahas hantu bermulut sobek yang berasal dari Jepang. Menurut Shein acara itu cukup menarik.

Lalu Shein merasakan kehadiran makhluk dibelakangnya, tapi dia tidak bisa lagi mengelak dan merasakan sentuhan di pundaknya.

Shein yang kaget otomatis menjatuhkan minuman jus kalengnya. Dia memang tidak berteriak, tapi jantungnya berdetak kencang. Merasa agak ngeri. Dia perlahan menengok kebelakang, melihat siapa yang memegang pundaknya.

Awalnya Shein tidak mengira itu adalah Ivvi. Tapi seteah diperhatikan lebih teliti, itu memang Ivvi. Rambutnya yang panjang cukup mengangetkan Shein, ya 11:12 sama kuchisake-onna lah....*slapped*

"Ivvi, kau mengagetkanku," Shein mengambil kaleng jus miliknya yang tadi terjatuh."Kau belum tidur Ivvi?" tanya Shein heran, biasanya Ivvi cepat tertidur bukan?

dilihatnya shein kaget melihat dirinya.

"Kau belum tidur Ivvi?"

"seharusnya aku yang bertanya kepadamu seperti itu...", ucapnya melihat gerak-gerik shein.

"suara berisik dari dapur membuatku terbangun, dan kukira itu maling..lalu aku kesini dan melihatmu serius menonton tv, dan kukira lagi kau sedang melakukan ritual mesummu (dibaca : nonton video porno)", Ivvi menjelaskan..

lalu Ivvi mengikat rambutnya yang berantakan itu, dan berjalan ke arah dapur untuk membuat susu hangat.

"kenapa kau tidak tidur ?", tanya Ivvi sambil mengaduk-aduk susu hangatnya.

"suara berisik dari dapur membuatku terbangun, dan kukira itu maling..lalu aku kesini dan melihatmu serius menonton tv, dan kukira lagi kau sedang melakukan ritual mesummu

Shein tidak menjawabnya. Karena tebakan Ivvi memang lumayan tepat. Kalau saja tidak ada acara "Kismis" itu, Shein pasti sudah melakukan ritualnya sendiri. *lol*

"Maaf, aku mengganggu tidurmu, Ivvi. Aku tadi sedang mencari makanan kecil di lemari, tetapi tidak ada satupun yang tersisa disana," Shein mulai memindah-mindahkan channel TV lagi.

"kenapa kau tidak tidur ?"

"Aku tadi tertidur, tapi tiba-tiba terbangun. Mungkin gara-gara laparm" jawab Shein lagi.

Shein sekali bangun pada tengah malam pasti dia tidak akan bisa tidur lagi. Sekarang Shein berharap Ivvi untuk memasakan makanan untuk Shein dan duduk disebelahnya, makan bersama.

"Aku tadi tertidur, tapi tiba-tiba terbangun. Mungkin gara-gara laparm"

selesai mengaduk susu buatannya, Ivvi menghampiri shein dan memberikannya susu itu.

"sudah kuduga...minumlah..", Ivvi menghembuskan nafasnya.
"tunggu sebentar yaa...."

Ivvi berjalan kembali ke dapur dan membuka lemari es untuk menemuka sesuatu yang bisa dihangatkan lalu dimakan oleh shein.
dan ternyata...tidak ada
buat apa lemari es besar namun isinya kosong ?
namun disana terdapat telur dan juga daging lapis iris yang masih beku.
Ivvi mengambilnya, kemudian diraciknya telur dan daging itu menjadi nasi goreng ala Ivvi~

"shein...", panggil Ivvi sambil menaruh nasi goreng itu ke piring.

"sudah kuduga...minumlah.."

Shein langsung meminum susu itu. Malam-malam begini enaknya memang minum susu hangat.

Shein memperhatikan Ivvi yang sepertinya sedang memasakan sesuatu untuknya, sesuai dengan harapannya.

"shein..."

Shein menghampiri Ivvi, dan dilihatnya sepiring nasi goreng buatan istrinya calon istrinya.

"Sepertinya enak," Shein mencium bau harumnya."Kau tidak makan juga Ivvi? Aku ingin makan bersamamu."

Shein masih berharap agar Ivvi makan bersamanya.

"tentu saja lezat, buatanku...", ucap Ivvi seperti ini >>

"Kau tidak makan juga Ivvi? Aku ingin makan bersamamu."

tatapan shein seperti bocah kecil yang ingin ditemani untuk makan, membuat Ivvi tidak bisa menolak tatapan itu dengan biasanya

"aku sudah makan...baiklah, akan kutemani kau untuk menghabiskan makananmu..", Ivvi duduk di kursi meja makan, dan seperti biasa dia hanya berpangku tangan dan melihat shein yan sedang melahap makanan yang dibuatnya.
sambil menemani shein, Ivvi mengganti channel TV yang tadinya channel kismis-kismisan (?) menjadi channel penuh drama cinta yang romantis sekali.

"what the..", Ivvi >>

Shein duduk di meja makan, sebelum makan dia berbicara dulu karena pasti kalau dia sedang makan, Shein akan tetap diam dan bersikap sopan seperti biasanya.

"tentu saja lezat, buatanku..."

Shein tertawa,"Kau memang istri idaman, Ivvi."

Ivvi memang tidak makan juga, tetapi paling tidak Ivvi menemaninya disana, itu saja sudah membuat Shein cukup senang.

Dan dilihatnya channelnya berubah ke acara TV romantis. Shein diam saja, dia mungkin akan beraksi setelah makan nanti. Shein buru-buru menghabiskan makanannya, tidak ingin melewatkan kesempatan itu begitu saja.

"Kau memang istri idaman, Ivvi."

Ivvi menyipitkan matanya melihat shein yang sedang tertawa, "tentu saja...hohohohoo", bangga Ivvi >> *digoreng*

dan difilm drama cinta itu , seseorang pria sedang bermesraan bersama kekasihna memandangi malam penuh bintang dan seketika ada bingtang jatuh.dan mereka pun berciuman dan saling tertawa.

Ivvi melihatnya semakin seperti ini >>

pip...
Ivvi mengganti channel lain, dan dilihatnya channel itu mengenai kehidupan singa di hutan.

singa adalah raja hutan, singa adalah hewan terkuat di hutan (suara dai tv)

"siapa bilang ?! fitnah ! yang terkuat itu..tentu saja harimau putih ?!", Ivvi >> , ucap Ivvi marah-marah ke TVnya

ia mengganti channel lagi, dan malah menunjukan channel yang berisi drama cinta yang sebelumnya, lebih parah lagi sekarang pria dan kekasihnya di drama itu sedang tidur bersama.

Ivvi >>
"tidak ada acara yang bermutu..."

Shein sudah menghabiskan nasi gorengnya. Nasi goreng buatan Ivvi memang enak, tidak salah Shein memilihnya sebagai calon istrinya. Pasti semua laki-laki juga menginginkan istri yang pandai memasak bukan?

Shein kini meminum air putih, dia memperhatikan Ivvi yang sedang memindah-mindahkan channel.

"siapa bilang ?! fitnah ! yang terkuat itu..tentu saja harimau putih ?!"

Shein tersedak. Laki-laki itu langsung terbatuk-batuk, dia ingin tertawa melihat Ivvi yang kelihatannya hiperbola sekali.

Lalu channel berikutnya adalah channel yang romantis juga. Disana ada pasangan yang sedang tidur bersama. Shein tersenyum kecil melihatnya.

"tidak ada acara yang bermutu..."

"Kau ingin kita juga seperti itu Ivvi?" Shein menunjuk ke arah televisi dengan tatapan mesum seperti biasanya.

"Kau ingin kita juga seperti itu Ivvi?"

Ivvi >
secara otomatis Ivvi langsung melempar remote tv itu kearah shein dengan kencang.

"ciaat..!", Ivvi >>

"tidak akan pernah..sebelum aku sudah menikah..", ucap Ivvi marah-marah sambil blushing ke arah shein

Ivvi berjalan menuju kamarnya, dengan urat-urat kecil masih menempel dikepalanya.
ia menggerutu sambil berjalan