[FRP] Happily ever after

shein mengulurkan tangannya, Ivvi menggapainya dan tiba-tiba dia memeluk Ivvi. sungguh mereka belum menikah tapi sudah seperti orang menikah..*geleng2*

Ivvi kaget sekali, pakaian shein yang putih dan rapih. membuat shein seperti artis .

jantung Ivvi berdetak keras serta blushing melihatnya sedekat ini dengan shein.

Kau cocok sekali dengan gaun itu, sangat cantik."

bisikan shein membuat Ivvi merinding, dia hanya diam didalam peluk shein sambil blushing.

"ini ditempat umum bodoh..apa yang kau lakukan..", bisik Ivvi juga

pelayan disana melihat Ivvi dan shein seperti ini >>

Shein tersenyum puas melihat Ivvi yang blushing dan Shein yakin jantung Ivvi berdetak keras setelah dia membisikan kalimat itu.

"ini ditempat umum bodoh..apa yang kau lakukan.."

"Kita sudah tunangan kan? Kalau seperti ini saja tidak apa-apa," Shein masih memeluk Ivvi."Aku ingin segera menikah denganmu."

Shein menciumi rambut Ivvi.

"Kita sudah tunangan kan? Kalau seperti ini saja tidak apa-apa,"

shein benar-benar sedang pamer kemesraannya kepada semua orang, Ivvi hanya diam dan blushing...sepertinya cukup lama dia sudah dipeluk shein seperti ini. sampe pelayan-pelayan disana sangat iri melihat mereka berdua.

"Aku ingin segera menikah denganmu."

Ivvi >> O///////////////////////////O

Ivvi memeluk shein juga, ia blushing sampai membisu seperti itu. apalagi saat shein sudah mencium rambutnya..

"shein..ini ditempat umum...", ia membisikan lagi

Shein saat itu ingin terus memeluk Ivvi. Walau dia tau itu tempat umum, tapi rasa untuk memeluk Ivvi tidak tertahankan sampai Shein melupakan kesopanan dll.

"shein..ini ditempat umum..."

Tentu Shein tau itu tempat umum, tapi rasanya sulit untuk melepaskan pelukannya. Tapi akhirnya Shein melepaskan pelukannya, karena dia menyadari para pekerja disana memperhatikan mereka berdua.

"Ah iya, aku tau ini tempat umum... tapi rasanya aku ingin memelukmu terus," jawab Shein, kemudian dia memanggil Florka, meminta pendapatnya juga.

Florka yang saat itu sedang sibuk mencarikan aksesoris untuk pengantin perempuannya pun menghampiri Shein dan Ivvi.

"Cocok sekali! Akan lebih bagus lagi kalau dipadukan dengan ini," Florka memasangkan hiasan untuk rambut di rambut Ivvi (yang biasa dipakai pengantin perempuan lupa namanya apa)."Bagus sekali..."

Florka mengagumi Ivvi yang terlihat begitu cantik saat itu.

"Kalau tidak keberatan, biar aku yang pilihkan untuk aksesorisnya. Aku senang memilihkan aksesoris seperti ini," Florka tersenyum senang, dia kembali mencarikan aksesoris untuk Ivvi.

"Ah iya, aku tau ini tempat umum... tapi rasanya aku ingin memelukmu terus,"

"iya, tapi jangan disini shein...", Ivvi masih blushing menatap shein.

Cocok sekali! Akan lebih bagus lagi kalau dipadukan dengan ini,"

florka mendekati Ivvi, dan memasangkan seperti mahkota gitu ya ? *malah nanya*...ke kepala Ivvi

"Bagus sekali..."

"ah...", Ivvi >> o///////_////////o

"Kalau tidak keberatan, biar aku yang pilihkan untuk aksesorisnya. Aku senang memilihkan aksesoris seperti ini,"

Ivvi mulai pusing sekarang dipakaikan pernak pernik cantik untuk pernikahan. ia sangat malu kalo sudah dibilang piip dan juga piip~..

"iya, tapi jangan disini shein..."

Shein mengangguk mengerti,"Tapi kalau dirumah nanti boleh kan?" tanyanya penuh harap *lol*

Dan sekarang Shein hanya memperhatikan Florka yang sedang bereksperimen melalui aksesoris pilihannya. Florka mencobanya satu persatu pada Ivvi, dia kelihatan bersemangat sekali.

"Ya ampun yang ini bagus sekali!" Florka bersemangat mengambil aksesoris untuk kepala lagi, dan mencobanya kepada Ivvi."Bagaimana menurutmu, tuan Einverd?" tanya Florka pada Shein yang hanya melamun dari tadi.

Shein mengangguk sambil tersenyum, menandakan kalau dia menyukai Ivvi dengan aksesoris itu.

Setelah Florka puas dengan aksesorisnya, dia bertanya pada Ivvi,"Nona Ivvi ingin aksesoris yang mana? Atau mau semuanya?"

Florka menjejerkan berbagai aksesoris di meja di dekat sana

"Tapi kalau dirumah nanti boleh kan?"

Ivvi langsung blush lagi, "tentu saja tidak..", jawabnya sambil blushing.
"sampai kita menikah dulu..">> =/////////////n/////////////=

"Ya ampun yang ini bagus sekali!"

Ivvi mulai dipenuhi aksesoris lagi, dan dia sudah capek diliatin dan dibilang piip terus..

"Nona Ivvi ingin aksesoris yang mana? Atau mau semuanya?"

"ti-tidak..aku tidak tau hal yang seperti itu, lagi pula yangkupunya hanya jam tangan wanita satu dan cincin tunangan ini..", jawabnya jujur.

"sampai kita menikah dulu.."

Shein agak kecewa juga mendengar jawaban dari Ivvi. Dia ingin memeluknya lagi. Shein diam saja, nanti juga kalau ada waktu yang tepat Shein akan melakukan hal itu lagi pada Ivvi.

"ti-tidak..aku tidak tau hal yang seperti itu, lagi pula yangkupunya hanya jam tangan wanita satu dan cincin tunangan ini.."

"Baiklah, biar aku yang memilihkan kalau begitu. Aku yakin pasti yang ini, ini, dan yang itu cocok dengan nona Ivvi," Florka menunjuk ke beberapa aksesoris dan segera membawanya ke kasir bersama dengan gaun dan jasnya.

Shein kemudian memegang tangan Ivvi, menggandengnya seperti biasa.

"Kau ingin kemana lagi setelah ini Ivvi sayang?" Shein membiarkan Ivvi memilih tempat berikutnya yang akan dikunjungi.

"Baiklah, biar aku yang memilihkan kalau begitu. Aku yakin pasti yang ini, ini, dan yang itu cocok dengan nona Ivvi,"

Ivvi sudah pusing dengan apa yang florka lakukan, "apa semuanya tidak terlalu mahal ?", tanyanya

dan shein menggandeng Ivvi dengan erat, Ivvi juga menggenggam tangan shein.

"Kau ingin kemana lagi setelah ini Ivvi sayang?"

Ivvi tertawa kecil, "kenapa tidak pergi ke tempat-tempat untuk menyiapkan pernikahan saja ?"

"apa semuanya tidak terlalu mahal ?"

Florka menggeleng,"Biar tuan Shein yang mengurus soal biaya-nya," katanya lagi sambil tertawa.

Shein diam saja, lagipula dia tidak terlalu mempermasalahkan harganya. Karena Florka memang ahli dalam mengurus hal seperti ini, maka Shein mempercayakan semuanya pada Florka.

"kenapa tidak pergi ke tempat-tempat untuk menyiapkan pernikahan saja ?"

"Sebenarnya semuanya sudah Florka urus. Kita tinggal memilih mana yang sesuai dengan selera kita," jawab Shein sambil memegang tangan Ivvi dengan lebih erat."Kalau begitu kita makan dulu, sambil melihat katalognya. Di dekat sini ada restaurant."

"Biar tuan Shein yang mengurus soal biaya-nya,"

Ivvi langsung menengok ke arah shein, "apa tidak apa-apa ?", sambil memiringkan alsinya

"Sebenarnya semuanya sudah Florka urus. Kita tinggal memilih mana yang sesuai dengan selera kita,"

ia menggangguk-anggukan kepalanya saja, dan melihat florka lagi.

"Kalau begitu kita makan dulu, sambil melihat katalognya. Di dekat sini ada restaurant."

Ivvi tersenyum, dan mereka berjalan kearah restaurant itu sambil bergandengan tangan, tidak lupa florka juga ikut sehabis membeli keperluan untuk pernikahan Ivvi dan shein.

"apa tidak apa-apa ?"

Shein tersenyum, menandakan kalau dia tidak keberatan,"Tidak apa-apa, Ivvi. Aku ingin yang terbaik di acara pernikahan kita nanti. Jadi serahkan semuanya pada Florka. Dia ahlinya."

Shein, Ivvi, dan Florka pun akhirnya pergi ke sebuah restaurant didekat sana.

Lokasi : Restaurant

Shein seperti biasa mempersilahkan Ivvi untuk duduk duluan, dia memperlakukan Ivvi seperti seorang putri.

Sementara Florka ngos-ngosan membawa koper yang isinya katalog semua, dan akhirnya dia istirahat juga di restaurant itu.

"Lelah sekali....," Florka mulai membuka kopernya, membawa salah satu buku katalog yang terletak paling atas dan menaruhnya di meja.

"Tidak apa-apa, Ivvi. Aku ingin yang terbaik di acara pernikahan kita nanti. Jadi serahkan semuanya pada Florka. Dia ahlinya."

Ivvi hanya mengangguk-ngangguk saja mendengar penjelasan shein.

dilihatnya shein memperlakukan Ivvi layaknya sak putri, Ivvi hanya tertawa, "sudahlah shein...kenapa dari kemarin kau terlalu seperti ini terhadapku ?"

Ivvi duduk dan mengambil buku yang diberi florka, "florka, ini apa ?", tanyanya.

"sudahlah shein...kenapa dari kemarin kau terlalu seperti ini terhadapku ?"

"Memangnya tidak boleh? Kau kan calon istriku," jawab Shein mencari alasan.

Shein kemudian memanggil pelayan disana. Seperti biasa dia hanya pesan roti dan teh hangat saja. Mau tidak mau pelayan itu harus siap untuk diomeli Shein kalau tehnya tidak sesuai dengan seleranya.

"florka, ini apa ?"

"Itu buku katalog. Kalian berdua tinggal memilih saja, yang sesuai dengan selera, setelah itu biar aku yang mengurusnya," Florka tersenyum, dan mulai membukakan bukunya.

Disana tersedia berbagai macam gambar yang berhubungan dengan pesta pernikahan.

"Mau pesta outdoor atau indoor?" tanya Florka lagi pada Shein dan Ivvi.

Dia memperlihatkan ada beberapa gambar. Gambar pertama yaitu gambar hotel tapi dilihat dari luar. Dan pestanya diadakan diluar ketika malam hari. Di kolam berenangnya diletakkan lilin-lilin yang membuat suasana lebih hangat.

Gambar kedua yaitu didalam ruangan, seperti kebanyakan pesta lainnya.

"Memangnya tidak boleh? Kau kan calon istriku,"

"itu bukan alasan yang tepat..", Ivvi menggeleng-gelengkan kepalanya sambil blushing.

"Itu buku katalog. Kalian berdua tinggal memilih saja, yang sesuai dengan selera, setelah itu biar aku yang mengurusnya,"

dibukanya katalog itu, banyak tema untuk pernikahan dilihat Ivvi. dari mancanegara dan lain-lain.

"Mau pesta outdoor atau indoor?"

"sekarang kan , sudah musim semi..kenapa tidak di oudoor saja ?", tanya Ivvi melihat tema yang bernuansakan pesta di taman dekat bunga-bunga dan danau.

"itu bukan alasan yang tepat.."

Shein tertawa melihat Ivvi sudah blushing lagi dibegitukan olehnya. Dia ingin cepat-cepat semuanya selesai, dia menikah, dan hidup bahagia bersama Ivvi.

"Ivvi dan Florka, kalian mau makan juga?" tanya Shein kepada dua perempuan itu.

Florka langsung mengangguk, dan memesan juga. Kemudian Florka kembali menawarkan makanan pada Ivvi.

"sekarang kan , sudah musim semi..kenapa tidak di oudoor saja ?"

"Benar sekali! Nona Ivvi sepemikiran denganku ya," Florka mulai mencatat apa saja yang dipilih oleh pasangan itu, Shein juga setuju-setuju saja. Apa yang Ivvi pilih tentu Shein akan menyukainya.

Kemudian Florka membuka halaman catalog yang berikutnya.

"Makanannya akan kami siapkan dengan western style dan koki yang tidak perlu diragukan lagi kemampuannya, setelah itu masalah dekorasinya...," Florka menunjukkan lagi beberapa foto pada Ivvi.

Kali ini terdapat berbagai macam dekorasi. Dekorasi era victorian, dekorasi modern, dll.

"Nona Ivvi dan tuan Einverd ingin yang mana?" tanya Florka lagi cerewet.

"Ivvi dan Florka, kalian mau makan juga?"

"aku pesan fish and chips saja...", ucapnya kepada sang pelayan.
dan pelayanpun mencatatnya dan pergi untuk membuatkan hidangan untuk mereka.

"Benar sekali! Nona Ivvi sepemikiran denganku ya,"

Ivvi tersenyum lebar, dan tertawa meilhat tingkah laku florka, dan sementara florka memperlihatkan isi katalog itu yang terbaik. lalu Ivvi hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja..

"Nona Ivvi dan tuan Einverd ingin yang mana?"

"karna aku sepertinya sudah banyak memilih, bagaimana dengan tuan shein...kau memilih yang mana ?", tawa Ivvi sambil tertawa.

"karna aku sepertinya sudah banyak memilih, bagaimana dengan tuan shein...kau memilih yang mana ?"

Shein mengangguk, dan dia memilih yang sewajarnya saja dan tidak terlalu mencolok. Tanpa Shein bingung memilih pun, Florka sudah memilihkan mana yang paling cocok.

Sekarang Florka yang hiperaktif itu kembali membawa buku yang lainnya dari kopernya.

"Sekarang mengenai tempat untuk berbulan madu," Florka tersenyum, dan memang Shein sudah menunggu-nunggu bagian ini dari tadi lol

"Sekarang mengenai tempat untuk berbulan madu,"

Ivvi >>

"apa itu bulan madu ?"

"apa kita nikahnya ke bulan dulu ?", tanyanya awam

Ivvi tidak mengerti soal perniakahan dan lain-lainnya, yang ia tau pernikahan adalah simbol resmi sebuah pasangan yang sudah saling memiliki seutuhnya.

"apa itu bulan madu ?"

"Biar Florka yang menjelaskannya," Shein yang saat itu sedang meminum tehnya langsung terbatuk-batuk, ingin tertawa rasanya.

Florka juga tertawa kecil, dia pikir Ivvi adalah perempuan yang polos sekali.

"Begini, nona Ivvi. Biasanya setelah pasangan sudah menikah, akan dilaksanakan bulan madu. Itu seperti jalan-jalan berdua, misalnya dengan calon suami nona Ivvi ini," Florka tersenyum kecil sambil membalik-balik halaman katalog itu.

Di katalog itu terdapat banyak paket honey moon. Shein dan Ivvi tinggal memilih saja, apa yang Florka tunjukkan.

"Ada paket Asia dan Eropa. Dua paket itu yang paling terkenal," jelas Florka.

"Begini, nona Ivvi. Biasanya setelah pasangan
sudah menikah, akan dilaksanakan bulan madu. Itu seperti jalan-jalan
berdua, misalnya dengan calon suami nona Ivvi ini,"

"apa tidak apa-apa jika kau meninggalkan pekerjaanmu ?", tanya Ivvi yang sudah mengerti apa arti bulan madu.

"Ada paket Asia dan Eropa. Dua paket itu yang paling terkenal,"

Ivvi melihat-lihat gambar dipaket itu, dan menemuka scene gambar bulan madu yang indah.

"bagaimana dengan disini ?", ia menunjuk gambar itu, dilihat disebelahnya ada Informasi untuk gambar tersebut. gambar yang ditunjuk Ivvi adalah scene gambar pulau lombok, Indonesia

gambar yang ditunjuk Ivvi :

Spoiler:

"menurutmu bagaimana shein ?"

"apa tidak apa-apa jika kau meninggalkan pekerjaanmu ?"

"Tidak apa-apa. Lagi pula aku sudah mendapatkan cuti kalau hanya untuk bulan madu saja," jawab Shein sambil tersenyum memandang tempat-tempat yang ad adi katalog itu.

"bagaimana dengan disini ?"

Shein menatap sebentar foto yang ditunjuk oleh Ivvi. Sebuah pulau, yang kelihatannya sangat indah.

"menurutmu bagaimana shein ?"

"Pilihan yang bagus, Ivvi. Sepertinya tempatnya indah," Shein masih memperhatikan foto itu.

"Baiklah, berarti mengambil paket asia ya? Pulau lombok... setelah itu mau kemana lagi?" Florka masih menunjukkan foto-foto tempat-tempat yang terdapat di benua asia.

"Tidak apa-apa. Lagi pula aku sudah mendapatkan cuti kalau hanya untuk bulan madu saja,"

[quote]

dan Ivvi pun lega mendengarnya, karna shein sudah terlalu banyak meninggalkan tugasnya karna untuk menemani Ivvi.

"Baiklah, berarti mengambil paket asia ya? Pulau lombok... setelah itu mau kemana lagi?"

"humm, menurutmu kemana shein sehabis dari Indonesia ?", tanya Ivvi sulit memilih.

"humm, menurutmu kemana shein sehabis dari Indonesia ?"

"Ke Jepang saja," jawab Shein langsung, kemudian Florka menyuruhnya untuk memilih satu tempat lagi."Satu lagi di... Korea saja mungkin?"

Shein asal memilih, dia melihat banyak yang menarik juga di Korea dan Jepang.

Florka mulai mencatat tempat-tempat yang dipilih oleh Shein dan Ivvi.

"Yak, selesai. Besok aku akan mencarikan fotografer untuk foto-foto pre-weddingnya. Dan undangan pernikahannya juga sudah kupersiapkan," Florka memperlihatkan hasil kerjanya, dari awal sampai akhir sudah dirangkum olehnya.

Ivvi hanya mengangguk2an kepalanya saja, dengan pilihan shein. menurutnya yang dipilih shein memang bagus-bagus semua.

"Yak, selesai. Besok aku akan mencarikan
fotografer untuk foto-foto pre-weddingnya. Dan undangan pernikahannya
juga sudah kupersiapkan,"

tepat sesudah florka mengatakan itu pesanan mereka datang, Ivvi memakan hidangannya.

"jadi berapa hari lagi kita akan menikah shein ?", tanyanya sambil mengunyah kentang gorengnya.