[FRP] Future ! (it's real)

SHIEN SIDE

Angin dingin berhembus membuat bulu kuduk orang-orang yang numpang lewatin taman itu menjadi berdiri. Pertanda kedatangan si penjaga neraka Shien Einverd.

"oh yah males aja sih, toh aku juga nagapin di sana? usulan ga bakal didengerin yang kedua paling isinya juga diolok"

Shein tersenyum sinis mendengar penjelasan Lilica.

"Terserah apa alasanmu. Tapi AKU INGIN KAU PALING TIDAK DATANG, WALAUPUN HANYA BEBERAPA DETIK SAJA. Kuingatkan sekali lagi, di pertemuan berikutnya, jika kau tak datang....," Shien mengeluarkan pedangnya, dan langsung menebas kaki kucing yang melewati taman itu dengan mudahnya sampai patah dan darah berceceran kemana-mana."Nasibmu akan seperti kucing malang itu."

Shien mengeluarkan senyum psikopatnya lagi *lol*

"well, tadi shein bersamaku, lalu ada seorang cewek yang ia marahi, cewek itu pergi tapi meninggalkan laptopnya. Shein mengehack laptop itu lalu temen cewek itu melempar sepatu sehingga mengenai kepala shein, aku pun mengamuk dan menghajar orang itu. kurasa shein mengejar cewek itu"

"Begitu ya....memang TOLOL adikku itu. DI OTAKNYA PASTI HANYA ADA PEREMPUAN SAJA," Shien kembali memasukkan pedangnya yang penuh dengan darah ke sarung pedangnya itu.

"yak sekarang mau apa?"

"Kau, ikut denganku sekarang," perintah Shien sembarangan menyuruh pada Lilica.


SHEIN SIDE

"kembalikan laptopku pria tak dikenal..."

"Ya," Shein langsung menyerahkan laptop Ivvi tersebut, toh data-datanya sudah tersimpan semua didalam USB mini-nya."Maafkan aku, aku tidak bermaksud membukanya. Aku....hanya penasaran."

"Terserah apa alasanmu. Tapi AKU INGIN KAU PALING TIDAK DATANG, WALAUPUN HANYA BEBERAPA DETIK SAJA. Kuingatkan sekali lagi, di pertemuan berikutnya, jika kau tak datang....,"

lilica tersenyum menantang, "mengapa tak sekalian sekarang?" kata lilica.

'kucing malang' pikirnya sambil geleng2 kepala

"Kau, ikut denganku sekarang,"

"tidak" jawa lilica tegas

masih dengan nyolotnya lilica menjawab " aku mau jalan jalan saja"

"Ivvi-san, tampaknya ada yang naksir pada anda."

Ivvi >>

Ducan >>

"siapa yang menyukai Ivvi serena-san ??", Ducan melihat kesana kemari.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud membukanya. Aku....hanya penasaran."

"tuh ! benarkan...", Ducan bawel

"penasaran ?", Ivvi berfikir shein adalah paparazi yang ingin melihat lihat kegiatan penting Ivvi

"Err....Orang yang mencuri laptop anda?" Jawab Serena Polos

Serena serasa mau tertawa saat melihat ekspresi ducan dan ivvi yang terkejut atas perkataannya itu. Dalam hati ia sebenarnya tertawa terbahak-bahak >>

SHIEN SIDE

"mengapa tak sekalian sekarang?"

"Kau tidak mendengarkan apa kataku, ya? Tadi sudah kubilang, jika dipertemuan berikutnya kau tidak datang juga, aku akan memotong kakimu itu. Apa yang aku katakan adalah ABSOLUT, aku tidak akan mengubah atau mengingkarinya," jawab Shien dingin.

"tidak"

Shien semakin kesal dengan tingkah laku Lilica yang keras kepala.

"Memangnya kau tidak mau ikut ke CAFE untuk mencari adikku yang tolol itu? IKUT DENGANKU, KUBILANG. Seenaknya saja kau mau kabur."

SHEIN SIDE

"penasaran ?"

"Ya. Aku penasaran," jawab Shein mantap tanpa mempedulikan Ducan."Aku tertarik padamu, itu saja," Shein tersenyum misterius.

"Err....Orang yang mencuri laptop anda?"

Ducan langsung menengok ke arah shein >>

dan Ivvi masih belom connect...

"Aku tertarik padamu, itu saja,"

Ducan >>

"waah...kau ini paparazi dari perusahaan majalah apa ?", Ivvi mengaduk tehnya dan menatap shein

"kau penasaran karna ngefans aja kan ?" , Ducan >>

lilica tetap dengan tampang stay cool stay calmnya

"baiklah aku mengerti, terserahlah." jawab lilica dengan santainya.

'sampai mana batasmu shien?' pikir lilica sambil menyingrai sadis

"Memangnya kau tidak mau ikut ke CAFE untuk mencari adikku yang tolol itu? IKUT DENGANKU, KUBILANG. Seenaknya saja kau mau kabur."


"aku tidak akan kabur" jawab lilica dengan enteng.

"aku hanya akan berjalan jalan di taman saja, pergilah mencari shein sendiri, aku tidak akan ikut. lagipula aku tidak akan datang ke sana, dan melihatnya tiba tiba berciuman dengan seorang gadis" celetuk lilica seenaknya sambil bersikeras

Aile membisikan sesuatu pada Ducan "psst...ducan-san. Lebih baik jangan ganggu untuk sementara. bgaimana kalau kita main kartu saja, ne?" Ajaknya agar Ducan tidak mengganggu Shein dan Ivvi dengan nada agak menekan.
Aile >>

Sementara itu Serena membantu percakapan antara Shein dan Ivvi.
"wah wah...ivvi-san. Dia itu bukan paparazi loh. Mungkin...dia berminat pada Ivvi-san?" Katanya Polos

SHIEN SIDE

"aku hanya akan berjalan jalan di taman saja, pergilah mencari shein sendiri, aku tidak akan ikut. lagipula aku tidak akan datang ke sana, dan melihatnya tiba tiba berciuman dengan seorang gadis"

Dasar gadis kelas kepala...

"Aku tidak peduli, kau harus ikut," Shien menarik tangan Lilica dengan kasar, memaksanya untuk ikut masuk kedalam cafe.


SHEIN SIDE

"waah...kau ini paparazi dari perusahaan majalah apa ?"

Shein bingung ditanyakan begitu tiba-tiba.

"Emm....bukan, bagaimana yah menjelaskannya. Bukan. Aku bukan dari perusahaan manapun. Aku hanya penasaran, dan aku juga bukan paparazi. Aku baru pertama kali ini bertemu denganmu," jawab Shein agak salting.

"psst...ducan-san. Lebih baik jangan ganggu untuk sementara. bgaimana kalau kita main kartu saja, ne?"

Shein benar-benar berterima kasih pada Aile yang mengalihkan perhatian satu saingannya itu.

lilica menarik tangannya kembali. dan lari meninggalkan shien.

'aku tidak mau diatur oleh kakakku lagi, meski itu bearti mati' pikir lilica

"psst...ducan-san. Lebih baik jangan ganggu untuk sementara. bgaimana kalau kita main kartu saja, ne?"

Ducan

"saya tidak bisa main kartu..main catur saja", ngotot Ducan.

"Emm....bukan, bagaimana yah
menjelaskannya. Bukan. Aku bukan dari perusahaan manapun. Aku hanya
penasaran, dan aku juga bukan paparazi. Aku baru pertama kali ini
bertemu denganmu,"

"waaah....jadi....pencari model kah ?", Ivvi masih belum connect..*ditendang sayo*

Aile masih membujuk Ducan.
"Apa anda tidak bisa bermain kartu? kalau begitu... mungkin catur saja." Kebetulan dicafe itu terdapat meja catur yang disediakan untuk para tamu

"Nah, mari kita kesana, Ducan-san" Aile menyeret Ducan dengan pandangan seperti >>
Agar ia tidak menolak

"Nah, mari kita kesana, Ducan-san"

"tidak mau !! disini saja !", Ducan >> *digoreng steppi*

Ducan tetap ngotot, tidak mau meninggalkan Ivvi atau pun melepasnya dari shein.

dan Ivvi melihat Ducan >>

"kenapa dia ?"

NGOH?!

Aile terpaksa menyeretnya hingga sampai di meja catur dekat tempat Ivvi dan yng lain berada.
"TEnanglah...mereka masih terlihat dari sini." Kata Aile meyakinkan Ducan yang dari tadi merengek

Serena mencoba mengalihkan perhatian Ivvi pada Ducan.
"Ah...ia mungkin tidak bisa bermain kartu jadi merengek ingin minta main catur he he...nah, silahkan lanjutkan percakapan kalian berdua." Suruh Serena

Ia kemudian menatap Ducan tajam agar tidak mengganggu Ivvi dan Shein.
Serena >>

SHIEN SIDE

Dilihatnya Lilica pergi lari, padahal Shien sudah menggenggam tangannya dengan sangat keras.

Huh. Dasar anak kecil yang keras kepala.

Shien mengejar Lilica, kali ini dia serius akan sedikit melukainya mungkin.

SHEIN SIDE

"waaah....jadi....pencari model kah ?"

Shein memukul-mukulkan kepalanya sendiri ke meja, frustasi.

]"AH, bukan, nona. Aku ini SHEIN EINVERD. Bukan paparazi, pencari model, pencuri, ataupun hal-hal lainnya. Aku hanyalah Shein Einverd. Aku ingin berkenalan denganmu...itu maksudku...,"ucap Shein lelah.

"TEnanglah...mereka masih terlihat dari sini."

"tapi...masih jauh..", Ducan >> *dibunuh steppi*

"AH, bukan, nona. Aku ini
SHEIN EINVERD. Bukan paparazi, pencari model, pencuri, ataupun hal-hal
lainnya. Aku hanyalah Shein Einverd. Aku ingin berkenalan
denganmu...itu maksudku...,"

Einverd ?
shein Einverd ?

Ivvi menyentuh tangan shein, "apakah kita pernah bertemu ? atau berkenalan ?", Ivvi menatap shein kaya yang ada di sinetron =)) =)).

Melihat suasana mulai romantis, Serena meninggalkan Ivvi dan Shein berdua saja. Ia lalu menuju tempat Aile dan Ducan berada lalu mengeluarkan plester dari kantung bajunya (dari mana tuh? XD) untuk mengisolasi mulut Ducan.

"Nah....kau diam saja ya." Kata Serena dengan tatapan sadis walau tersenyum
Serena >>

"O-oujosama seram..." Aile ngeri

lokasi : taman kota yang satunya

lilica pun terus berlari, sampailah ia di taman kota seberang taman kota yang tadi.

karena kecapean ia pun berhenti berlari. staminanya tidak terlalu kuat, maka ia memutuskan untuk mengambil nafas sebentar

SHIEN SIDE

Sebaliknya dengan Lilica, stamina Shien masih sangat banyak, dia mengejar Lilica dengan cepat, dan mulai mengeluarkan pedangnya.

"Aku akan benar-benar membunuhmu, bocah," Shein menatap serius ke arah Lilica dengan kejamnya.

SHEIN SIDE

Shein merasakan sentuhan hangat ditangannya. Sentuhan Ivvi. Lagi-lagi perasaan familiar muncul lagi.

"apakah kita pernah bertemu ? atau berkenalan ?"

Shein berpikir, sebelumnya dia tidak pernah bertemu dengan Ivvi.

"Tidak, nona. Aku baru pertama kali ini bertemu denganmu. Tapi...aku merasakan familiar, entah kenapa. Rasanya aku tidak asing denganmu," Shein menatap Ivvi dengan mendalam.

'inilah saatnya' pikir lilica

dengan segera lilica menarik nafas dalam dalam dan berteriak sambil menunjuk shien

"TOLOOONGGG ORANG YANG MEMBAWA PEDANG INI MAU MEMPERKOSA KUU!!!!!!!!!"

menatap nista shien lilica pun lari lagi dan memanjat pohon

"serena, kenapa kau tinggalkan Ivvi dengan si maling itu sendiri ???", Ducan >>

"Nah....kau diam saja ya."

Ducan >> +

"Tidak, nona. Aku baru
pertama kali ini bertemu denganmu. Tapi...aku merasakan familiar, entah
kenapa. Rasanya aku tidak asing denganmu,"

"oh...", Ivvi berfikir, mungkin kata tidak asing itu..dilihatnya dari majalah

ia melepas tangannya dari tangan shein. "maaf..mungkin memang belum pernah bertemu.."

Ivvi berpikir ulang, kenapa ia mengetahui nama shein sebelum ia mengenal shein ?

Serena kali ini mengambil sebuah tali tebal yang kebetulan ia temukan di pojok ruang itu (buset? O.o) dan mengikat Ducan kencang kencang.

"Nfu fu...diamlah. sekarang suasanannya sedang bagus." Kata Serena girang

kairi hanya godek2 melihat pemandangan ajib di kedua tempat itu.

maka tidak ingin merusak suasana, ia pun datang ke serena

"halo" sapanya

SHIEN SIDE

"TOLOOONGGG ORANG YANG MEMBAWA PEDANG INI MAU MEMPERKOSA KUU!!!!!!!!!"

"APA?! Shien kaget karena Lilica yang tiba-tiba berteriak seperti itu.

Lalu orang-orang disana langsung mengelilingi Shien dan menangkapnya. Shien ingin membalas, tapi pedangnya disita, dan dibawa ke kantor polisi.

Anak SIAL!

SHEIN SIDE

Dirasakannya kehangatan itu hilang. Ivvi melepaskan genggaman tangannya dari tangan Shein. Shein agak kecewa sebenarnya.

"maaf..mungkin memang belum pernah bertemu.."

"Mungkin....tapi aku merasakan hal yang sama denganmu...aku merasa kita pernah bertemu sebelumnya. Mungkin itu juga yang membuatku tertarik padamu," jawab Shein serius.

"Mungkin....tapi aku
merasakan hal yang sama denganmu...aku merasa kita pernah bertemu
sebelumnya. Mungkin itu juga yang membuatku tertarik padamu,"

Ivvi tersenyum, ia membuka daftar menu disana.
ia berfikir...apa yang akan ia perbuat untuk membuat Ivvi juga suka dengan pria yang satu ini.

"jadi...sekarang apa yang kau mau dariku ?", dia memilih milih dessert di buku menu.

"kau mau memesan sesuatu ?", tawarnya.

"Nfu fu...diamlah. sekarang suasanannya sedang bagus."

Ducan >> "Ivvi............."

Ducan mulai tidak bisa diam, dia mencoba melepaskan tali yang dililit serena.