[MAIN RP]Opening

[IN]

Alfonze tau mereka (masternya, Ivvi, dan dia sendiri) memang terlambat menghadiri rapatnya. Yah maklumi sajalah, wilayah Oswald yang paling jauh, terletak didekat pantai. Itu wajar, apalagi Alfonze sendiri yang menyupiri kedua gadis itu.

Sekarang Alfonze hanya meng-ekori masternya saja.

"seingatku...kita sudah 3x melewati jalan ini..."

"Kurasa tempatnya tak jauh dari sini, Regina-sama," Alfonze mencari-cari ruangan tepat, dan akhirnya dia menemukannya."Nah! Disana ruang rapatnya!"

Alfonze menunjuk ke sebuah ruangan besar.

"Nah! Disana ruang rapatnya!"

seruan alfonze membuat Regina dan Ivvi menoleh kearah apa yang dia tunjuk.

"ah sepertinya iya!...", ucap Regina riang.

"ayo kita kesana..."

mereka bertiga pun berjalan menuju kearah ruang rapat tersebut

Lokasi : Ruang Rapat

mereka bertiga berjalan agak cepat keruangan rapat itu, dan bertemulah mereka dengan pintu masuk ruang tersebut.

"Selamat Siang...", Ucap Regina agak tergesa-gesa. ia membuka topi sombreronya dan tersenyum ke arah para leader disana.

Ivvi tidak ikut masuk ke dalam ruangan tersebut, ia hanya menunggu didepan pintu ruang rapat sambil menghabiskan ice creamnya.

Bertepatan dengan itu Shion melihat akhirnya leader Oswald hadir juga. Shion hanya terkekeh, mendengar perempuan itu mengucapkan salam yang salah.

"Selamat Siang..."

"Perlukah kuingatkan leader Oswald? Sekarang sudah sore, dan kalian terlambat," Shion tertawa keras, menikmati hiburan yang ada.

"Silahkan duduk nona oswald," Shion menunjuk kursi khusus leader duke houses.

'Ramai'

Itulah satu kata yang menjadi komentar baginya pada keadaan ruangan ini. Amat, sangat ramai. Masih agak ragu, tapi ia senang kalau sudah ada yang menyapanya. Euh, orang disini ramah-ramah juga rupanya. Sylve pada akhirnya menggerakkan kursi rodanya, agak kesulitan memang karena rodanya agak sedikit macet dan susah digerakkan.

"Ah, iya, ini ruang rapatnya. Selamat datang."

Seperti biasa, Sylve hanya membalasnya dengan senyuman, "Se-selamat siang," tuturnya agak malu. Ia agak celingukan, karena tidak ada tempat untuknya duduk sepertinya. Namun pada akhirnya ia melihat sebuah tempat kosong meskipun ada bangku disana.

'Gawat, aku kan tidak bisa berdiri dengan stabil...' gumamnya dalam hati. Pada awalnya Sylve mencoba bangkit dari kursi rodanya dan duduk di tempat yang telah menjadi incarannya. Agak kesulitan karena keseimbangan tubuhnya yang bisa dibilang kurang baik.



"E..Etto…"

Mengambil langkah pertama, kedua, dan menarik tempat duduk. Berhasil juga akhirnya. Si surai biru ini meski agak kesulitan, pada akhirnya berhasil pula. "Sa-sampai juga..."

---

OOC: terserah siapa yang mau duduk di sebelah Sylve XD~ ada tempat kosong tuh~

^ OOT: maunya sih , tapi nanti dimarahi Zeno ..

---

"Hei kau yang dipintu," "Cepatlah masuk, kau sudah sangat terlambat."

"ah , maafkan keterlambatan saya.. Shii-san.." Ucap Haze dengan sedikit gugup kepada pemuda berambut perak itu.

Haze yang menyadari dirinya sudah sangat terlambat untuk menghadiri rapat tersebut , akhirnya memilih untuk duduk di sebelah Zeno sambil sedikit ngos"an.

"hei , hei .. yang disebelahku ini si Zeno kan ? kok sepertinya dia ketiduran..?" Batin Haze heran dengan Zeno yang sepertinya ketiduran lagi.

Dan kemudian , datanglah Regina sang Leader of Oswald memasuki ruang rapat tersebut.

"e-etto.. selamat sore Regina-sama.." Haze memberi salam padanya dengan tersenyum.

^ OOT: kyahahahaha ngeri dibekuin ya

---

Sylve agak celingukan, dan baru disadari olehnya datang seorang Leader dari pihak Oswald. Dan baru ia sadari Sylve duduk di sebelah tempat nona manis itu. Agak merasa gugup, gadis ini menyapa Regina dengan suara yang agak parau.

"Se-selamat sore, Regina-sama..." ucapnya sambil tersenyum simpul.

Menatap Zeno yang tengah tertidur. Gadis ini hanya menghela napas saja. Biarlah, gumamnya.

"Dan Sylvette Seravine Archolete, kemudian Selena Stray...Maaf Selena, tetapi bisakah kau menunggu di luar?"

"Oh, baiklah Al." Selena keluar dari ruangan itu dan menunggu diluar. "Maaf aku mengganggu."

OOT : wogh... saya ikutan ya? =))

Lokasi dan time sama seperti diatas atas tapi agak terlambat *PLAK*

Noire dengan sukses ketiduran, karena terlalu capek setelah festival yang diselenggarakan dua hari lalu, apalagi dalam kurun tiga hari ia telah menggunakan kekuatannya sekali. Menambahkan beban tersendiri bagi tubuhnya.

Sekarang kecapean itu telah dnegan sukses membawanya ke gedung Pandora, dimana ada rapat penting, tetapi ia malah datang terlambat! Hei, butuh informasi, sedikit saja salah kalkulasi, tamatlah ia berserta beberapa banyak orang. Noire menghela nafas panjang.

Ia pun berjalan dnegan cepat ke arah ruang rapat. Setelah sampai ia mengetuk pintu sebentar, lalu membukanya. Memasang wajah dingin, untuk menutupi betapa malunya ia datang telat.

"Maafkan keterlambatan saya. Apakah rapat telah dimulai?" Tanyanya sambil duduk di salah satu kursi kosong.

"Perlukah kuingatkan leader Oswald? Sekarang sudah sore, dan kalian terlambat,"

"terima kasih sudah mengingatku, tuan...", ucap bibir regina tajam setajam silet sambil menatap shion.

"e-etto.. selamat sore Regina-sama.."

"selamat sore haze-san..", balasnya

"Se-selamat sore, Regina-sama..."

"selamat sore..", ucapnya sambil tersenyum

dilihatnya semua sudah berkumpul diruang rapat itu.
Regina duduk tepat di sebelah Sylve. dan mengeluarkan nafasnya dengan berat lalu tersenyum simpul.

[Outer RP]

Lokasi : Rumah Rier yang terpencil
Time : Bertepatan dengan rapat

Rier tersenyum, saat ini adalah rapat di pandora office yang cukup penting. Menyenangkan sekali, dan seru pastinya untuk menguping. Rier pun duduk menyilangkan kaki di tanah sambil bersender ke dinding. Bersiap memnonton konfrensi menarik itu. Diam-diam tentunya.

"Wise, silahkan dimulai" Ujarnya dengan senang.

Maka mulai dari saat itu, Rier menyaksikan rapat pandora itu diam-diam. Tanpa gangguan. Ah, menyenangkan.

Selesai sudah pertengkaran sengit antara dua orang ini, Shion dan dirinya, Zeno pun kembali ke kursinya sebagai pemimpin rapat. Ia duduk dengan gaya bos-nya dan membuka map penyimpan kertas-kertas bahan rapat.

'Nyusahin, tinggal ngomong aja ga perlu pake beginian kan bisa' Zeno bergumam dalam hatinya. Ia paling malas disuruh memeriksa data seperti ini jika sedang tidak mood.

Ia membolak-balik setiap lembaran menunggu semua anggota duduk rapih pada tempatnya masing-masing dan siap memulai rapat. Para leader duke houses juga sudah tiba semua, Zeno, Ciela, Alviss, dan Regina. Wah bagus yah, leadernya 2 cowok dan 2 cewek, bisa buat pairing nih *digeplak*. dan tentu saja, yang menarik perhatian Zeno hanyalah seorang gadis yang duduk di sana dengan rambut indahnya, Sylvette~

'Sylve-chan, tiap hari kau semakin imut saja' Zeno memujanya dalam hatinya >

Zeno mengambil kacamatanya dari kotaknya dan memakainya padahal matanya normal-normal saja. Alasan mengapa ia mengenakannya? Tentu saja biar terlihat keren dan serius di rapat ini.

"Okeh, selamat malam. Kehormatan hari ini saya bisa menjadi pemimpin rapat ini. Mungkin ada yang belum melihat datanya, silahkan melihat dahulu sekarang" Zeno berpangku tangan, malas ngomong secara formal.

"Okeh, selamat malam. Kehormatan hari ini saya bisa menjadi pemimpin rapat ini. Mungkin ada yang belum melihat datanya, silahkan melihat dahulu sekarang"

Noire menghela nafas lega, untunglah. Rapat tampaknya baru saja dimulai. Sesuai perintah, Noire pun membuka data itu dan membacanya baik-baik, menyerap setiap informasi, dan berusaha dengan keras untuk mengingatnya. Demi Rien, dan demi dirinya.

"Apakah data ini telah solid? ataukah masih bisa berubah sewaktu-waktu?" Tanya Noire dengan agak keras.

Melihat perkataannya berhasil membuat Zeno memulai rapat, Alviss tersenyum puas. Sejak saat ini, dia tidak perlu lagi campur tangan, hanya mengawasi saja. Dia tidak bisa membiarkan adanya keributan di daerah Erland kan?

Melihat Zeno yang memulai rapat (akhirnya), Ellen berdiri dan mulai berbicara.

"Seperti yang kalian tahu, Elsdonia sekarang mulai tidak stabil. Illegal Chain yang tidak mempunyai contractor mengamuk dan keluar dari Abyss, sementara ketersediaan obat-obatan serta mereka yang bisa melawan Illegal Chain yang sedang marak sangatlah sedikit. Selain itu, pemberontakan Gavium Family mulai terasa. Tema rapat kali ini adalah cara mengatasi keempat hal tersebut," urai Ellen panjang lebar.

OOT: gak ada kerjaan --a ikutan nyoo~

Time & Place: Kira2 sama ama waktu sekarang (??) =)) di luar ruang rapat

===========
Ceil baru menyadari bahwa seharusnya hari ini ada rapat yang akan diadakan di pandora. Sayangnya, ia baru sadar setelah sangat lama rapat itu telah berlangsung *lol*.
Dipikir-pikir, daripada malu datang terlambat ia lebih memilih berjalan-jalan tak tentu arah di sekitar kantor Pandora sambil memikirkan apa yang ingin dilakukannya.
"Bosaan~" gumamnya sendiri

"Bosaan~"

Selena (diusir) dari dalam kantor Pandora, jadi ia menunggu diluar. Ia melihat satu lagi peserta rapat yang tertinggal, Ceil de Soir.

"Um, Ceil-san." Selena memanggilnya. "Rapatnya ada di dalam..."

"Um, Ceil-san."

Ceil menengok ke arah suara tersebut. Didapatinya seorang gadis yang tampaknya mengenalnya.

"Rapatnya ada di dalam..."

"Ah...saya sudah terlalu terlambat jadi, mungkin percuma saja kalau ikut." Jelasnya
"Anoo... apa kita pernah bertemu?" Tanyanya. Ia memang agak pelupa.

"Ah...saya sudah terlalu terlambat jadi, mungkin percuma saja kalau ikut."

"Tidak apa-apa, masuk saja kedalam. Semua pasti menunggumu." paksa Selena.

"Anoo... apa kita pernah bertemu?"

"Kita pernah bertemu...kurasa..." ucap Selena, mengingat-ingat. "Di sebuah festival...seingatku."

"Tidak apa-apa, masuk saja kedalam. Semua pasti menunggumu."

Ceil memikirkannya lagi.
"Umm, anda sendiri tidak ikut rapat itu?" ia balik tanya

"Kita pernah bertemu...kurasa...Di sebuah festival...seingatku."

Di ingat-ingat lagi, ia memang merasa pernah melihat gadis itu.
"Begitukah? pantas rasanya tidak asing. maaf kalau saya lupa" Ceil membungkuk.

"Umm, anda sendiri tidak ikut rapat itu?"

"Aku ini cuma chain, chain sepertiku tidak terlalu penting dalam sebuah rapat, kan?" ungkap Selena, raut wajahnya memudar.

"Begitukah? pantas rasanya tidak asing. maaf kalau saya lupa"

"Tidak apa-apa, Ciel-san." Selena menggeleng.

"terima kasih sudah mengingatku, tuan..."

"Sama-sama," Shion terkekeh melihat Regina yang sepertinya kesal padanya. Lagi-lagi memberikan sensasi menyenangkan bagi Shion, membuat orang lain kesal.

Kemudian Shion mulai memperhatikan Zeno yang sepertinya akan memulai rapatnya. Dia juga memakai kacamata, buat gaya-gayaan. Shion hanya terkekeh kembali, dan mulai memperhatikan apa yang akan disampaikan Zeno.

"Okeh, selamat malam. Kehormatan hari ini saya bisa menjadi pemimpin rapat ini. Mungkin ada yang belum melihat datanya, silahkan melihat dahulu sekarang"

Shion melihat data yang sudah ada di mejanya. Dia malas membacanya, hanya membaca yang penting-pentingnya saja.

"Seperti yang kalian tahu, Elsdonia sekarang mulai tidak stabil. Illegal Chain yang tidak mempunyai contractor mengamuk dan keluar dari Abyss, sementara ketersediaan obat-obatan serta mereka yang bisa melawan Illegal Chain yang sedang marak sangatlah sedikit. Selain itu, pemberontakan Gavium Family mulai terasa. Tema rapat kali ini adalah cara mengatasi keempat hal tersebut,"

"Hm, begitu ya," Shion tertawa kecil, masalah ini membuatnya senang."Aku ada usul. Gavium Family dan orang-orang luar sana, maksudku Rien, memang sudah keterlaluan bukan? Kudengar mereka membunuh beberapa pandora officer untuk melaksanakan pemberontakannya. Kalau tidak segera ditindak lanjuti tentu mereka akan semakin bertindak sewenang-wenang."

Shion menekankan pada kata 'ditindaklanjuti' yang dia maksud tentu adalah perang atau semacamnya.

oot : Ohh, itu toh tema rapatnya
< Padahal pemimpin rapat tapi gtw temanya

~

"Apakah data ini telah solid? ataukah masih bisa berubah sewaktu-waktu?"

Pertanyaan seperti ini harusnya tidak perlu ditanyakan lagi sih, tapi yasudahlah, setiap orang menginginkan kepastian. Zeno pun menoleh ke arah member Erland ini sambil menaikan kacamatanya ke posisi yang enak.

"Yah, kita juga masih belum bisa memastikan apakah data ini benar atau bohong. Mungkin saja ada anggota yang berkhianat dan sebagainya. Yang penting sekarang, kita gunakan informasi yang kita miliki dan tetap berhati-hati" jawab Zeno penuh kehati-hatian, menjaga mulutnya agar tidak asal nyerocos.

"Seperti yang kalian tahu, Elsdonia sekarang mulai tidak stabil. Illegal Chain yang tidak mempunyai contractor mengamuk dan keluar dari Abyss, sementara ketersediaan obat-obatan serta mereka yang bisa melawan Illegal Chain yang sedang marak sangatlah sedikit. Selain itu, pemberontakan Gavium Family mulai terasa. Tema rapat kali ini adalah cara mengatasi keempat hal tersebut,"

Zeno hanya mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Ellen dengan seksama, memperhatikan secara mendetail. Illegal chain yang akhir-akhir ini sering keluar dari abyss sangat menganggu, dan mungkin ada hubungannya dengan pemberontakan Gavium Family.

"Kau benar, Ellen. Yang paling harus diatasi saat ini adalah pemberontakan Gavium Family" Zeno menambahkan kalimat Ellen. Ia pun berpikir apa tindakan yang harus diambil untuk menyurutkan pemberontakan tersebut.

"Aku ada usul. Gavium Family dan orang-orang luar sana, maksudku Rien, memang sudah keterlaluan bukan? Kudengar mereka membunuh beberapa pandora officer untuk melaksanakan pemberontakannya. Kalau tidak segera ditindak lanjuti tentu mereka akan semakin bertindak sewenang-wenang."

Para anggota rapat ngomong panjang lebar semua, membuat Zeno pusing sendiri. Ia harus berkonsentrasi penuh untuk memilih kalimat balasan atas kalimat mereka masing-masing.

"Ya, benar. Kita memang harus segera mengambil tindakan yang tepat agar mereka dapat dihentikan. Mungkin pertama-tama kita akan berunding dengan pihak mereka. Jika mereka menolak, terpaksa kita melakukan dengan cara kekerasan" Zeno benar-benar tidak suka dengan pilihan kedua, jika mungkin ia ingin pilihan pertama saja.

"selamat sore.."

'Cantiknya...' gumam Sylve dalam hati yang membalas senyuman itu dengan senyum andalannya. Sementara itu akhirnya rapat dimulai. (kyahaha regina dipuji XD)

"Okeh, selamat malam. Kehormatan hari ini saya bisa menjadi pemimpin rapat ini. Mungkin ada yang belum melihat datanya, silahkan melihat dahulu sekarang"

Sylve hanya mangut-mangut saja mendengarkan rapat. Karena selain ia seseorang yang jarang keluar rumah, ia pun kurang baik dalam berperang melawan chain. Tatapannya menjadi serius, gadis ini membuka berkas-berkas yang tersedia dan membacanya dengan seksama. Sementara yang lain sedang berpendapat.

...

Agak pusing juga setelah melihatnya. Benar-benar kacau pikirannya. Apalagi saat mendengar usulan-usulan yang di berikan kepada semua Officer. Rasanya membuat diri tak bisa berkutik dari rapat. Ada yang mengusulkan perang, ada pula yang berkomentar tentang ini, itu ini itu. Aah, semua orang diruangan ini benar-benar pandai berbicara dan membuat tekanan yang berlebih bagi sang surai biru itu. Ayolah Sylve, kau pasti bisa berbuat seperti itu kepada mereka.

"A..ano..."

Terdiam sejenak.

"Untuk bagian yang Illegal Chain, bagaimana kalau kita melakukan penyelidikan terhadap para Illegal Chain yang mulai keluar itu? Maksud saya, apa penyebab para chain-chain illegal bisa keluar dari dimensi Abyss? Mungkin saja karena ketidak-stabilan portal Abyss yang menuju dunia nyata rusak, atau karena eksistensi yang berlebih dari Abyss itu sendiri? Saya rasa, ada suatu penyebab yang membuat protal Abyss senantiasa rusak dan membuat mereka keluar masuk seenaknya saja..." ucapnya panjang lebar. Ia agak malu berkomentar seperti ini, karena belum terbiasa melakukan perkumpulan.

Semoga saja pendapatnya menjurus kearah yang benar. siPMpunjugabingungmaungetikapaanlol

"..." Ellen mencerna semua hal yang diusulkan.

"Aku ada usul. Gavium Family dan orang-orang luar
sana, maksudku Rien, memang sudah keterlaluan bukan? Kudengar mereka
membunuh beberapa pandora officer untuk melaksanakan pemberontakannya.
Kalau tidak segera ditindak lanjuti tentu mereka akan semakin
bertindak sewenang-wenang."

"Aku mengerti, tapi kita tidak bisa bertindak seenaknya. Kita harus berhati-hati supaya tidak membangkitkan amarah rakyat yang pro dengan Gavium Family." ujar Ellen.

"Ya, benar. Kita memang harus segera
mengambil tindakan yang tepat agar mereka dapat dihentikan. Mungkin
pertama-tama kita akan berunding dengan pihak mereka. Jika mereka
menolak, terpaksa kita melakukan dengan cara kekerasan"

"Aku dengan Zeno. Kalau kita tidak bisa baik-baik terpaksa kita menggunakan kekerasan tetapi berusaha menghasilkan sedikit korban," ujar Ellen.

"Untuk bagian yang Illegal Chain, bagaimana kalau kita melakukan
penyelidikan terhadap para Illegal Chain yang mulai keluar itu? Maksud
saya, apa penyebab para chain-chain illegal bisa keluar dari dimensi
Abyss? Mungkin saja karena ketidak-stabilan portal Abyss yang menuju
dunia nyata rusak, atau karena eksistensi yang berlebih dari Abyss itu
sendiri? Saya rasa, ada suatu penyebab yang membuat protal Abyss
senantiasa rusak dan membuat mereka keluar masuk seenaknya saja..."

Ellen terdiam mendengar usulan itu. "Sylve...Aku mengerti, tapi kalau soal portal Abyss yang rusak, siapa yang bisa memperbaiki? Kurasa, tidak ada selain Will of Abyss itu sendiri," ujar Ellen.

Huh, pusing dirinya dengan urusan Gavium Family ini. Matanya melihat ke arah Noire dari Erland. Ada apa dengan dirinya? Kenapa Ellen merasakan hal yang aneh begitu dia melihat Noire?

"Ya, benar. Kita memang harus segera mengambil tindakan yang tepat agar mereka dapat dihentikan. Mungkin pertama-tama kita akan berunding dengan pihak mereka. Jika mereka menolak, terpaksa kita melakukan dengan cara kekerasan"

"Kurasa itu percuma. Ingat peperangan beberapa tahun yang lalu? Ini semua kan disebabkan oleh Gavium dan orang-orang Rien," Shion terkekeh, padahal dialah yang mengadu dombakan ke 4 duke houses dengan keluarga gavium."Kita harus segera bertindak, sebelum orang-orang itu bertindak duluan."

Shion benar-benar sudah tidak sabar, untuk berperang lagi. Rasanya beberapa tahun ini dia hanya hidup di kehidupan yang membosankan. Tanpa adanya peperangan tentu tidak ada perubahan. Itulah yang ada dipikiran Shion saat ini.

"Aku mengerti, tapi kita tidak bisa bertindak seenaknya. Kita harus berhati-hati supaya tidak membangkitkan amarah rakyat yang pro dengan Gavium Family."

"Berhati-hati contohnya seperti apa? Dengan bermusyawarah maksudmu?" tanya Shion datar."Mereka itu keras kepala. Aku sudah pernah, di peperangan sebelumnya melawan mereka. Tentu aku tau bagaimana karakter orang-orang Rien itu."

Shion mulai meyakinkan orang-orang di sana, bahwa yang terbaik adalah menjalankan perang bukan?