[MAIN RP]Opening

Melihat Noire yang dengan grogi keluar dari ruang rapat, Ellen merencanakan untuk mengawasinya beberapa saat.

"Baik, aku dan Zeno permisi dulu, sekali lagi, mohon kesediaan anda, Leader of Erland." ujar Ellen

Ah..Dia belum tahu nama Leader of Erland ya?

Ellen pergi meninggalkan ruangan rapat.

[OUT]

Setelah perdebatan-perdebatan dan sebagainya, akhirnya sang pemimpin rapat memutuskan untuk menunda rapat, Seira pun segera bersiap-siap untuk meninggalkan tempat rapat. "ano, saya permisi dulu, sampai jumpa di rapat selanjutnya" ucapnya sembari berjalan keluar ruang rapat.

(out)

"Huh?" gumam Alviss pelan saat ia mendengarkan perkataan Ellen. Dia? Dia pemimpin rapat selanjutnya? Astaga, kenapa tidak bilang sebelumnya?

Tetapi dengan tenang ia mengambil file yang sudah ia baca untuk referensi rapat selanjutnya.

"Good night to you all..." Alviss tersenyum dan ia meninggalkan ruang rapat.

[OUT]

oot : semuanya pada pake tag [out] ya , soalnya mau di lock
____________________________________________
Alfonze memperhatikan satu-persatu orang yang sudah keluar dari ruang rapat itu. Kelihatannya rapat memang sudah selesai, dan dia tinggal menunggu masternya, Regina Zu Oswald.

Setelah masternya keluar, tentu Alfonze segera mengantarnya pulang kembali ke kediamannya, di Oswald household.

[out]

Shion selama rapat juga terus memperhatikan Noire. Kelihatan sekali Noire mulai khawatir dengan apa yang dibicarakan oleh Shion, Shion juga menggunakan perkataan untuk Alfonze tadi sebagai sindiran untuk Noire. Memang tidak ada yang mengetahui rahasianya, kecuali sang informan ini Shion Adolph Erland.

"Shion. Saya mohon anda untuk mengalah karena kalah banding, dan tidak menyebabkan keributan"

"Aku kan sudah mengalah dari tadi. Memangnya salah ya mengutarakan pendapat?" Shion tersenyum licik.

"kalau kau tak mau kuganti pintu kamar mu itu dnegan baja tahan api dan karat, lalu mengurungmu di situ dan kuperintahkan tubuhmu untuk tak dapat bergerak"

"Hei ada apa denganmu? Masa kau semarah itu padahal aku hanya membicarakan tentang menindak lanjuti Rien kan? Apa masalahnya?" mata Shion menyipit, senang melihat Noire yang tidak tenang itu.

"Oke, rapatnya sampai sini dulu. Rapat ini ditunda untuk sementara. Kita awasi dahulu pihak Rien dan baru setelah itu kita putuskan tindakan yang tepat. Selamat malam ladies & gentlemen semuanya"

Tanpa permisi Shion langsung keluar dari ruang rapat itu setelah ada aba-aba dari Zeno. Lagi pula dia ingin segera menuju bar kesayangannya dan 'bersenang-senang' disana.

[out]

Begitu banyak yang terjadi saat itu. Ada sedikit perdebatan yang terjadi. Yah, agak memusingkan juga.

"Oke, rapatnya sampai sini dulu. Rapat ini ditunda untuk sementara. Kita awasi dahulu pihak Rien dan baru setelah itu kita putuskan tindakan yang tepat. Selamat malam ladies & gentlemen semuanya"

Sylvette yang mendengar itu langsung perlahan duduk di kursi rodanya. Ia merasa hari ini benar-benar ramai dan begitu banyak yang terjadi. Tak ada yang dapat ia lakukan lagi. Bergerak keluar dengan kursi rodanya untuk pulang.

[out]

"Hei ada apa denganmu? Masa kau semarah itu padahal aku hanya membicarakan tentang menindak lanjuti Rien kan? Apa masalahnya?"

Langkah Noire terhenti.

"Jangan pernah sekalipun kau merasa lebih superior dari lawanmu Shion. Mereka tak sebodoh perkiraanmu" Jawab Noire agak tenang.

Pikirannya melayang ke teman-temannya di Rien.

[out]

Sepertinya Haze sudah sangat lama terdiam. Wajar saja, dia hanya membaca selebaran tentang hal yang akan dibahas di rapat tersebut dan mengamati anggota rapat yang saling bertukar pendapat dengan sangat serius. Dia memang sengaja terdiam karena ingin mengamati beberapa anggota yang gerak-geriknya sedikit mencurigakan, karena itulah dia tidak mengeluarkan pendapatnya.

setelah membaca selebaran dengan telitinya, Haze berkali-kali mencoba membaca pikiran Shion yang sepertinya sangat ngotot dalam menyampaikan pendapatnya.

".... begitu ya.. orang ini.." Batin Haze setelah berkali-kali mencoba membaca pikiran Shion. Dia tetap bungkam walaupun mengerti apa yang diinginkan Shion, mungkin Haze merencanakan sesuatu untuk nantinya..

Setelah mencoba membaca pikiran semua anggota rapat. kejamnya kau, Haze Dia hanya bisa bernapas panjang, dan yang mengganggu pikirannya adalah gerak-gerik Noire yang membuatnya curiga. Dia pun terdiam dan membaca pikiran Noire berkali-kali sambil menatapnya dingin sekilas. Dan entah mengapa Haze menjadi curiga jika Noire adalah anggota Rien, hanya saja dia terdiam dan memikirkan strategi selanjutnya..

Sambil memikirkan strategi selanjutnya, dia mendengar Zeno yang menyudahi rapat tersebut.

"Oke, rapatnya sampai sini dulu. Rapat ini ditunda untuk sementara. Kita awasi dahulu pihak Rien dan baru setelah itu kita putuskan tindakan yang tepat. Selamat malam ladies & gentlemen semuanya"

Haze hanya memperhatikan anggota rapat yang satu per satu mulai meninggalkan ruang rapat. Dia sengaja tertinggal yang paling terakhir sambil mengamati anggota yang keluar dengan gerik yang sedikit aneh. Akhirnya dia membereskan kertas selebarannya sambil menarik napas panjang.

"sudah jam 10 ya.. sepertinya onee-sama sudah makan malam dulu.." Batin Haze. Dia pun bergegas untuk pulang ke Mansion Novadion.

[OUT]