[MAIN RP]Opening

Seira hanya bisa tercenga melihat Shion melempari Zeno dengan kertas, dan itu juga sampai Zeno terbangun. "bagus Shion... terus lempari sampai bangun. Bagaimana caranya rapat kalau pemimpin rapatnya sendiri tidur??" ujar Seira sedikit antusias dengan keadaan ini. Dan juga Ellen yg meneriaki Zeno agar bangun."Mungkin rapat kali ini akan menarik..." pikir Seira.

"Siapa itu lempar lempar?"

"........ yg pasti bukan saya.... lagipula jika tidak begitu rapatnya tidak akan di mulai Zeno-sama.. Bisakah kita mulai rapatnya?" jawab Seira tenang.

Ellen menghela nafas lega. Setidaknya dia tidak harus menghajar Zeno dengan satu gertakan lagi.

Melihat dua pria di depannya berakting sangat childish, Ellen hanya bisa mendengus.

"...Bodoh." ujar Ellen pelan dan kesal.

"AKU, ITU AKU YANG MELEMPAR!"

Benar dugaan Zeno, tak mungkin Ellen ataupun Seira ataupun Alviss yang melempar. Pastilah orang satu ini, Shion! Sekarang orang ini malah mengacungkan tangannya dengan sangat semangat.

"Kau dihukum push up 100 kali!" Zeno berlagak jadi guru sekarang

"........ yg pasti bukan saya.... lagipula jika tidak begitu rapatnya tidak akan di mulai Zeno-sama.. Bisakah kita mulai rapatnya?"

Zeno melihat Seira masih dengan pandangan yang sama seperti pandangannya ke Shion. "Rapatnya ditunda dulu setelah aku menyelesaikan masalahku dengan Shion!" Zeno nunjuk-nunjuk pria berambut silver di ujung sana.

"Kau dihukum push up 100 kali!"

"Lho, tunggu sebentar. Boleh kutanya apa salahku, sir?" Shion berlagak tidak berdosa sama sekali."Coba pikir, sekarang hari semakin malam dan kau malah seenaknya tertidur," kali ini Shion terkekeh, dia senang sekali Zeno akhirnya terbawa emosi juga.

"Rapatnya ditunda dulu setelah aku menyelesaikan masalahku dengan Shion!"

"Baiklah kalau itu memang maumu," Shion mengeluarkan cambuknya, sebenarnya hanya ingin main-main saja tidak sampai serius. Dia ingin tau seberapa jauh Zeno akan kesal padanya.

Melihat Zeno, kesabaran Ellen sudah habis.

"BERHENTI KALIAN BERDUA! KENAPA KALIAN HARUS BERAKTING SEPERTI ANAK-ANAK DI SAAT PENTING BEGINI!? KALIAN SADAR ATAU TIDAK SADAR, PERBUATAN KALIAN ITU MEMALUKAN, TAHU!"

Ellen sangat kesal. Dia tidak punya waktu seharian untuk dihabiskan hanya untuk hal seperti ini kan?

"Lho, tunggu sebentar. Boleh kutanya apa salahku, sir?"
Coba pikir, sekarang hari semakin malam dan kau malah seenaknya tertidur,"

Orang ini... Malah nanya salahnya apaan, terlebih lagi mengejek gurunya? [?] Tak bisa dimaafkan!

"Tentu saja kau bersalah karena membangunkanku dari tidur! Sudah jelas karena malam makanya aku tidur!" Zeno menjawab kalimat dari Shion sesuai pikirannya.

"Baiklah kalau itu memang maumu,"

Nice... Sekarang mereka bisa bertarung secara adil daripada perang mulut doang, bikin mulut kering plus laper [?]. Shion sudah siap sedia mengeluarkan cambuknya sementara Zeno dengan percaya diri berjalan menghampiri kursi Shion.

"Kapanpun aku siap" Zeno berdiri di depan Shion dengan tangan yang seperti akan menjabat tangan, apa maksud Zeno?

"BERHENTI KALIAN BERDUA! KENAPA KALIAN HARUS BERAKTING SEPERTI ANAK-ANAK DI SAAT PENTING BEGINI!? KALIAN SADAR ATAU TIDAK SADAR, PERBUATAN KALIAN ITU MEMALUKAN, TAHU!"

Zeno melirik sebentar ke arah Ellen yang sudah naik darah dan ngomel itu.

"Tunggu sebentar, ini urusan antar lelaki" katanya sambil menarik kerah bajunya.

"Tentu saja kau bersalah karena membangunkanku dari tidur! Sudah jelas karena malam makanya aku tidur!"

"Tapi paling tidak kau harus tau kapan waktu yang tepat untuk tidur, Zeno," Shion terkekeh.

Dan sekarang Zeno, diluar dugaan malah menghampiri Shion dan mengulurkan tangannya seperti ingin berjabat tangan. Shion sedikit menangkap maksud Zeno yang sebenarnya.

"Kapanpun aku siap"

"AKU TAU! Adu panco kan?" Shion tertawa, dia merasa bahagia sekali hari itu.

Shion sotoy menebak-nebak apa yang akan dilakukan Zeno.

"BERHENTI KALIAN BERDUA! KENAPA KALIAN HARUS BERAKTING SEPERTI ANAK-ANAK DI SAAT PENTING BEGINI!? KALIAN SADAR ATAU TIDAK SADAR, PERBUATAN KALIAN ITU MEMALUKAN, TAHU!"

"Biarkan aku bersenang-senang sebentar nona Ellen."

"Tapi paling tidak kau harus tau kapan waktu yang tepat untuk tidur, Zeno,"

Idih.. Tidur itu kebebasan dan kebebasan tak boleh dibatasi. Intinya, boleh tidur kapanpun dan dimanapun, ajaran sesad *plak plak*. Zeno hanya menggeleng, malas membalas lagi.

"AKU TAU! Adu panco kan?"

Zeno melihat dengan tatapan >

"Mengapa... Mengapa... Mengapa kau bisa mikir ke panco? Cuma janken saja kok" kata Zeno dengan nada polos.

"Kalau panco nanti aku dibilang curang, soalnya aku bisa membekukan tanganmu itu" kata Zeno sambil nunjuk-nunjuk, sepertinya emosinya sudah reda xD

OOT: Kerah baju siapa? Ellen apa Zeno? =))
~~

"Tunggu sebentar, ini urusan antar lelaki"

"Oh ya?" ujar Ellen kesal. Dia menarik light double saber miliknya.

"BERHENTI KALIAN BERDUA! KENAPA KALIAN HARUS BERAKTING SEPERTI ANAK-ANAK DI SAAT PENTING BEGINI!? KALIAN SADAR ATAU TIDAK SADAR, PERBUATAN KALIAN ITU MEMALUKAN, TAHU!"

"Tunggu sebentar, ini urusan antar lelaki"

"Biarkan aku bersenang-senang sebentar nona Ellen."

well..... keadaan mulai memanas.... sepertinya orang-orang dewasa mulai berperilaku kekanak-kanakan, sampai anak-anak pun kalah oleh mereka.
"ano... sebentar.... seperti kata Ellen-sama, kalian berdua memang MEMALUKAN, aku tidak peduli mau urusan antar lelaki atau tidak bersenang-senang atau hanya membuat masalah semakin banyak.... yg pasti.. HENTIKAN PERDEBATAN BODOH INI DAN BISAKAH KITA MULAI RAPATNYA SEKARANG??? BUAT APA KITA DATANG KALAU HANYA MEMBUANG-BUANG WAKTU??" Seira mulai tidak sabar dengan kelakuan-kelakuan mereka. Ngakunya dewasa tapi kekanak-kanakan.

"Mengapa... Mengapa... Mengapa kau bisa mikir ke panco? Cuma janken saja kok"

GUBRAK! Shion kali ini benar-benar geleng-geleng, dia mengira Zeno akan melakukan suatu pertandingan yang lebih lelaki. Tapi yasudahlah, Shion tetap menikmatinya.

"Kalau panco nanti aku dibilang curang, soalnya aku bisa membekukan tanganmu itu"

"Hmh, benar juga ya.... kalau begitu ayo kita segera selesaikan urusan kita ini, JANKENPON!" Shion mulai mengeluarkan serangannya yang pertama.

Shion masih tetap memegang cambuknya, berjaga-jaga jika Ellen akan benar-benar menebasnya dan Zeno.

"ano... sebentar.... seperti kata Ellen-sama, kalian berdua memang MEMALUKAN, aku tidak peduli mau urusan antar lelaki atau tidak bersenang-senang atau hanya membuat masalah semakin banyak.... yg pasti.. HENTIKAN PERDEBATAN BODOH INI DAN BISAKAH KITA MULAI RAPATNYA SEKARANG??? BUAT APA KITA DATANG KALAU HANYA MEMBUANG-BUANG WAKTU??"

"Kan sudah Zeno bilang. Dia akan mulai rapatnya kalau urusan ini sudah selesai. Kau tidak mengerti ya?" Shion terkekeh nadanya agak mengejek Seira.

"Kan sudah Zeno bilang. Dia akan mulai rapatnya kalau urusan ini sudah selesai. Kau tidak mengerti ya?"

"aku.tidak.ada.urusan.denganmu.Shion.Adolph.Erland" Seira hanya bisa men-deathglare Shion, membuang2 tenaga jika bertengkar saat rapat.
"Zeno-sama... bisakah anda MULAI rapatnya sekarang??? jika tidak, akhiri saja masalah tersebut SECEPATNYA!" yak mulai lagi deh normal mode Seira, jika marah tidak peduli itu leader atau bukan....

"Fine," ujar Ellen kesal. "Aku akan meyakinkan diriku kalau kalian berdua memulai rapat dengan babak belur," ujar Ellen kesal.

OOT : HAH?! kelewat berapa lama gw?!
________________

"Sekali-kali bicaralah, Selena. Kadang aku membayangkan kalau kau cerewet itu seperti apa,"

"...Aku tidak bisa jadi cerewet seperti yang kau bayangkan, master." ucap Selena, kaku seperti biasa.

"Mau kopi atau teh?"

"Aku tidak ingin minum, master." jawabnya singkat.

Selena hanya memperhatikan masternya ribut dengan Zeno, ia selalu diam.

OOC: cih, padahal saya Pandora Officer =))
---
Time: 5.30 PM
Location: Pandora Office

Sylvette Seravine Archolete. Ini dia, si gadis manis yang menjadi kontraktor ilegal di Pandora Officer. Ehm, mungkin salah satu tepatnya. Saat ini hari benar-benar cerah dan seperti biasanya pergi kemanapun dengan kursi roda. Surai birunya tergerai dan diikat dengan sebuah pita sederhana berwarna kuning.

Agak gugup juga.

Sebenarnya yang sedang dipikirkannya, 'Apakah Zeno datang ke rapat ini?'. Kenapa? Karena dia tak mau jauh-jauh dengan Zeno. Takut-takut, gadis surai biru ini kesasar dan malah digodai para 'tikus got' yang mengincarnya.

Menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Sylve mengetuk pintu perlahan. Kau pasti bisa, Sylve...

'Tok tok tok'

Membuka pintu, dan mengintip sedikit.

"Ehm, maaf? Apa ini benar ruangan rapatnya?" ucapnya agak pelan. Irisnya menangkap bayangan beberapa orang yang ia kenal. Ada Zeno, Ellen, dan selebihnya ia tak kenal. Maklum saja, Sylve anak rumahan dan dia kurang bisa bergaul.

"Ehm, maaf? Apa ini benar ruangan rapatnya?"

"Ah, iya, ini ruang rapatnya." ucap Selena pada Sylvette. "Selamat datang."

OOT: WHAT THE ?! saya telat banget, padahal saya Pandora Elite Officer.. O_o *disepak keluar*

---

Time: 5.30 PM
Location: Di ruang rapat pandora (wilayah Erland)

'oh tidak , saya benar" terlambat mengadiri rapat... bagaimana ini...' Batin Haze dengan panik sambil berlari di sepanjang koridor Pandora menuju ruang rapat. Alasan keterlambatannya adalah hanya karena keasyikan berbelanja bahan makanan untuk makan malam nanti bersama kakak tirinya. *PLAK*

'semoga saya tidak dimarahin, semoga tidak dimarahin...' Batin Haze kembali sambil panik dan berlari ke ruang rapat secepatnya.

Dan ketika sampai di depan pintu ruang rapat , dilihatnya seorang perempuan mungil berambut biru yang sepertinya gugup untuk memasuki ruang rapat.

"anoo permisi , apakah anda juga akan mengikuti rapat..? jika iya , masuk saja.." tawar Haze dengan tersenyum kepada perempuan berambut biru tersebut.

"...Aku tidak bisa jadi cerewet seperti yang kau bayangkan, master."

"Tapi tidak ada salahnya kalau dicoba kan. Kurasa kau harus belajar untuk bersosialisasi juga," ujar Shion santai.

Dan tidak lama setelah itu terdengar suara ketukan di pintu. Dan Shion melihat ada seorang gadis lagi, ya bisa ditebak tentu saja dia adalah pacar dari Zeno Reisvoust.

Dia juga melihat seseorang lagi yang baru datang, tentu saja Haze si member Novadion.

"Hei kau yang dipintu," tunjuk Shion sambil terkekeh kearah Haze."Cepatlah masuk, kau sudah sangat terlambat."

Shion sudah agak bosan kali ini, dia ingin rapat ini cepat-cepat selesai.

"Tapi tidak ada salahnya kalau dicoba kan. Kurasa kau harus belajar untuk bersosialisasi juga,"

"Sosialisasi itu, ...apa master?" tanya Selena lagi, tidak mengerti.

Maklum, ia sudah lupa apapun tentang sebelum ia jadi chain.

"Sosialisasi itu, ...apa master?"

Shion agak kebingungan bagaimana menjelaskan hal itu pada Selena. Ya memang kasihan juga Selena dalam jangka waktu yang cukup pendek dia bisa saja kehilangan ingatannya. Begitu terus menerus.

"Sosialisasi itu... seperti mengenal orang, berkenalan, dan berinteraksi dengan orang itu. Oleh karena itu kupikir Selena-chan membutuhkan lebih banyak bersosialisasi bukan?" ucapnya panjang lebar menjelaskan apa arti 'bersosialisasi' itu

"Sosialisasi itu... seperti mengenal orang, berkenalan, dan berinteraksi dengan orang itu. Oleh karena itu kupikir Selena-chan membutuhkan lebih banyak bersosialisasi bukan?"

"Ah, kurasa aku akan mengerti." Selena mengangguk. "Rasanya master mirip dengan seseorang yang dulu kukenal, yah..." pikirnya.

Ellen tidak dihiraukan. Tapi sudah biasa.

"Jadi? Urusanmu sudah selesai belum, Shion? Apakah bisa kita mulai sekarang," ujarnya kesal. Dia melirik ke arah Alviss. Benarkah dia leader of Erland? batinnya. Masak dia pemimpin daerah ini, tetapi tidak mengambil satu tindakan pun?

Menyadari dirinya di death-glare oleh sang nona manis dari keluarga Reisvoust, Alviss akhirnya memutuskan untuk mengambil kontrol.

"Baiklah, kita mulai saja rapatnya, Hayzest, silakan duduk," ujar Alviss seketika. "Zeno Reisvoust dan Shion, bisakah kalian berdua juga duduk? Rapat akan segera dimulai," lanjutnya. "Dan Sylvette Seravine Archolete, kemudian Selena Stray...Maaf Selena, tetapi bisakah kau menunggu di luar?" ujar Alviss.

punten~ masuk ah~ *serobot*

[IN]

Lokasi : ditempat yang sama dengan chara-chara yang diatas

tap...tap...tap....tap

Ivvi sedang berjalan menikmati angin di wilayah yang penuh orang kreatif ini. sambil berjalan memegang Ice creamnya yang agak meleleh karna panas matahari. tidak lupa disebelahnya Regina yang masih memakai topi sombreronya berjalan sambil melihat pemandangan sekitar. tanya kenapa mereka berada disana ?
manusia polos dan kikuk ini sedang tersesat... *digoreng*

"seingatku...kita sudah 3x melewati jalan ini...", ucap regina sambil melihat kesekeliling tempat itu.

Ivvi masih sibuk dengan mejaga ice cream agar tidak meleleh dengan berlebihan.

"hmm...coba kita tanyakan orang lagi, jalan yang benar..."

"Jadi? Urusanmu sudah selesai belum, Shion? Apakah bisa kita mulai sekarang,"

"Sudah kok. Silahkan leader Reisvoust yang memulai. Kupikir dia tertidur lagi," Shion menyadari Zeno mulai tidak terdengar lagi.

"Zeno Reisvoust dan Shion, bisakah kalian berdua juga duduk? Rapat akan segera dimulai,"

"Baiklah, Elviss. Kau ini mirip sekali kakakku, cerewet," Shion duduk sambil kembali meminum kopinya, mulai melihat berkas-berkas lagi.

Kemudian Shion melihat satu bangku lagi yang kosong, bangku leader oswald.

"Ada yang melihat leader oswald?" tanya Shion melirik satu persatu orang disana.