[MAIN RP]Opening

KETENTUAN
- Tempat ini hanya bisa dimasuki oleh anggota pandora, leader duke houses, member duke houses, contractor, beserta para chainnya
- Lokasi saat ini adalah di sekitar kantor/markas pandora
- Harap perhatikan sistem IN/OUT yang berlaku
- Tidak ada battle disini, hanya membahas rencana selanjutnya (rencana battle di salah satu kota di wilayah Erland)
- Jika tujuan RP sudah selesai, maka segera pindah ke topik battle, dan tidak lupa memakai sistem [in] atau [out]
_______________________________________________________________
- 2 hari setelah festival-

Time : 5 sore
Location : Di ruang rapat pandora (wilayah Erland)

Hari itu Shion datang paling awal. Dia hanya berputar-putar dikursinya, ruang rapat itu masih kosong. Dia sudah menyiapkan beberapa berkas untuk dibahas nanti.

Ya, ini adalah saat-saat yang paling ditunggu oleh Shion.

Tentu, sekali lagi dia akan mengacaukan wilayah ini, dengan mengadu domba pihak rien dengan pihak duke houses. Shion Adolph Erland merupakan seseorang yang gila akan perang. Minggu-minggu ini dia merasa cukup bosan oleh karena itu dia memutuskan untuk memulai konflik yang akan dibicarakan saat ini.

Menarik bukan?

Sangat menarik bagi Shion. Baginya tidak ada lagi yang lebih menyenangkan daripada mengacau dan menghancurkan sesuatu.

Dia ingin melakukan itu....

[In]

Time : 5 sore
Location : Di luar ruang rapat pandora (wilayah Erland)

Selena Stray, salah satu dari segelintir illegal chain, apalagi ia chain Shion, dengan sabar. Hari ini ada rapat, jadinya ia bosan sendirian.

"...."
Ia tetap menunggu.

"...."

Shion melirik Selena yang baru saja datang.

Seperti biasa dia autis tidak berbicara sama sekali. Selalu saja Shion duluan yang memulai pembicaraan.

"Sekali-kali bicaralah, Selena. Kadang aku membayangkan kalau kau cerewet itu seperti apa," usul Shion sambil meminum kopinya."Mau kopi atau teh?" tawarnya

Time : 5 sore
Location : Di dekat ruang rapat pandora (wilayah Erland)

Gadis berambut kelabu ini berjalan menyusuri lorong gedung milik pandora menuju ruang rapat. Suasana di sana sepertinya agak ramai, banyak pandora officer yg berlalu-lalang di lorong tersebut. Setelah beberapa saat, tibalah gadis tersebut, Seira di depan ruang rapat, ia mengetuk pintu ruangan tersebut dan masuk ke dalam.

"tok.. tok.. tok.. permisi.." ucapnya sopan kepada siapapun yg ada di dalam ruangan itu.

Time : 5 sore
Location : Di ruang rapat pandora (wilayah Erland)


Oh well... Rapat sudah menjadi makanan sehari-hari Zeno. Tetapi tetap saja ada ketegangan sebelum memulai rapat. Ia pun menarik nafas dalam-dalam sambil memegang gagang pintu. Meyakinkan diri bahwa ia mampu mengatasi semua masalah yang akan terjadi nanti.

Rambut, oke. Wajah, selalu oke. Baju, rapih walaupun pake seragam pandora yang hitam-hitam. Sepatu, bersih ga menginjak piiip. Sentuhan terakhir, parfum. Yosh, persiapan selesai.

Zeno kembali menarik nafas dan membuang nafas dalam-dalam. AKhirnya ia membuka pintu.

"Yak, pemeran utama sudah tiba. Mari kita mulai rapatnya!" Zeno sudah masuk dalam mode 'over-pede'nya yang biasa.

Tetapi, ia melihat bahwa baru ada Shion, Selena, dan Seira di sana. Triple S. "Kok baru tiga makhluk yang nongol?"

OOT: kyahahahahha triple S....
---------------------------------------------------------

"Kok baru tiga makhluk yang nongol?"

lantas Seira langsung melihat kebelakangnya, tampaknya datang seorang leader duke house, mengenakan seragam pandora dengan rapi, bau parfum yg menyengat semerbak, dengan aura "overpede"nya. "Ah maaf kalau boleh tau, apa anda leader duke house?" tanya Seira dengan sopan. Paling tidak ia harus bersikap sopan saat berada di tempat keranya(?).

"Ah maaf kalau boleh tau, apa anda leader duke house?"

Masih belum sembuh dari shocknya yang hanya menemukan 3 orang di sana. Zeno menatap gadis itu dengan tatapan kosong, lebih tepatnya seperti arwahnya telah meninggalkan tubuhnya. Yap, ia sangat shock karena rapat yang ia pimpin kali ini, sepertinya diabaikan begitu saja oleh para member. Padahal sudah harusnya rapat dimulai, jam 5 kan? [Zeno salah waktu ]

"Ya, saya Leader Reisvoust, salam kenal" ucap Zeno lemas.

"Kok baru tiga makhluk yang nongol?"

"Akhirnya datang juga orang ini," Shion terkekeh seperti biasa."Tokoh utama kok munculnya belakangan..."

Shion mulai memanas-manasi suasana, tapi rasanya hal seperti itu tidak akan mempan pada Zeno.

"Jadi hentaiZen, kapan rapatnya mulai?" Shion seenaknya memanggil Zeno dengan sebutan seperti itu, padahal dia sendiri juga hentai.

"Akhirnya datang juga orang ini,"
"Tokoh utama kok munculnya belakangan..."
"Jadi hentaiZen, kapan rapatnya mulai?"

Kali ini suara menyebalkan yang terdengar oleh kedua telinga Zeno. Siapa lagi kalau bukan pria berambut silver sama sepertinya ini, Shion. Partner in Crime dan juga orang paling menyebalkan baginya

"Pahlawan selalu datang paling terakhir, itu hukum alam [?]" jawab Zeno sambil bernarsis ria, melupakan penyebab depresinya tadi. xD

"Rapatnya mulai sekarang kan? Dasar orang-orang kerjaannya ngaret doang" Zeno mulai ngoceh-ngoceh.


Perhatian : Zeno salah waktu

"Ya, saya Leader Reisvoust, salam kenal"

"begitu ya... maaf yg datang baru 3 orang..." jawab Seira dengan wajah datar.

"Akhirnya datang juga orang ini," "Tokoh utama kok munculnya belakangan..."

"Shion bisakah kau tidak memanas-manasi orang lain? ini di tempat rapat bukan tempat bermain" ujar Seira dengan tenangnya. Padahal biasanya kalau bertemu Shion baaannya ngomel-ngomel, oh well karena ini di tempat rapat yg sepertinya penting, jadi ia hanya bisa menjaga sikap, jangan sampai kehilangan kesabaran.

"Pahlawan selalu datang paling terakhir, itu hukum alam [?]"

"Itu hukum terbodoh yang pernah kudengar," Shion tertawa kemudian terkekeh lagi. Heran kenapa dia tidak capek terkekeh terus menerus *PM dilempar*.

"Rapatnya mulai sekarang kan? Dasar orang-orang kerjaannya ngaret doang"

"Kau sendiri ngaret kan?" Shion tertawa lebih keras kali ini.

"Shion bisakah kau tidak memanas-manasi orang lain? ini di tempat rapat bukan tempat bermain"

"Memang ini tempat rapat kan? Siapa yang bilang ini tempat bermain?" Shion mulai bermain dengan kata-kata lagi.

"Memang ini tempat rapat kan? Siapa yang bilang ini tempat bermain?"

"tidak ada yg bilang... aku cuma menyebutkan... lagi pula itu hanya perumpamaan... " ujarnya tenang. Sekali-kali berusah lah untuk melawan permainan kata2 Shion.

"begitu ya... maaf yg datang baru 3 orang..."

Kali ini, Zeno baru memperhatikan orang yang sedang ngomong. Aww, ternyata dia adalah seorang gadis manis. Zeno langsung merubah kelakuannya secara drastis.

"Gadis secantikmu tak perlu meminta maaf. Lagipula itu memang bukan salahmu kok" Zeno tebar pesona

"Itu hukum terbodoh yang pernah kudengar,"

Begitu mendengar kalimat ini dari mulut Shion, Zeno langsung menatapnya sengit. Mungkin kau kali yang bodoh tak pernah mendengar hukum terhormat ini [?]. Akhirnya Zeno duduk ke kursi yang telah disediakan untuknya dan duduk dengan kaki kanannya di atas kaki kirinya. [gaya cowok duduk gitu *susah nulisnya*]

"Shion.. Shion.. Kau tak pernah baca buku atau bagaimana? Agar suatu cerita berjalan sempurna, sang pahlawan pastilah datang belakangan" Zeno mulai berbangga diri lagi.

"Kau sendiri ngaret kan?"

Ketawa lagi orang ini, Malah makin keras. Bikin orang kesel aja.

"Sayang sekali, aku ini tepat waktu, Shion" Sambil berkata demikian, Zeno melemparkan kotak kacamatanya [buat gaya doang] ke arah Shion tanpa merasa itu adalah hal yang salah.

[IN]

Time: 5 P.M

Location: Ruang Rapat Pandora (wilayah Erland)

Ellen von Reisvoust, Pandora Elite Officer ini sampai di ruangan rapat tepat waktu. Orang yang disiplin memang berbeda padahal pmnya enggak *plak*

Dilihatnya Zeno, Leader dari Reisvoust household, tempat ia tinggal dan saudara jauhnya. Lalu dia memutar matanya, tampaklah Seira dan Shion, dua-duanya dari keluarga Erland. Tapi...Ada yang aneh, ke mana Leader Erland?

"..." Tanpa berkata sepatah katapun, Ellen mengambil tempat duduknya, jauh di paling ujung meja rapat.

Shion hanya tersenyum tipis saja melihat Zeno yang seperti biasanya hiperaktif ...Dan kini mereka berdua memperdebatkan masalah peran utama.

"Shion.. Shion.. Kau tak pernah baca buku atau bagaimana? Agar suatu cerita berjalan sempurna, sang pahlawan pastilah datang belakangan"

"Sungguh bodoh. Kalau memang seperti itu, maka sang villain akan menguasai jalan ceritanya," Shion tersenyum licik, yang dia maksud tentu dirinya sendiri. Tapi dia yakin tidak ada seorangpun yang menyadari 'si musuh dalam selimut' ini.

"Sayang sekali, aku ini tepat waktu, Shion"

"Baiklah, baiklah... kau memang tepat waktu, lagi pula Ellen juga baru datang berarti kau tidak telat ," Shion menjadikan Ellen sebagai patokannya

Ellen yang sedang merenung dikejutkan oleh suara Shion.

"...Ada yang memanggilku?" ujar Ellen.

"Gadis secantikmu tak perlu meminta maaf. Lagipula itu memang bukan salahmu kok"

"Eng..... tapi anda tidak usah tebar pesona kan? Oh ya nama anda siapa? anda belum menyebutkannya. Nama saya Seira Aurelius.. " Seira menanggapi perkataan Zeno dan melontarkan pertanyaan tidak bermutu bagaikan membalik telapak tangan dengan wajah tak bersalah.

"...Ada yang memanggilku?"

"Oh itu aku tadi yang memanggilmu," Shion setengah mengacungkan tangannya agar Ellen melihatnya.

Dia kemudian melihat jam lagi. Ternyata masih banyak juga yang belum datang. Dia ingin semuanya cepat-cepat dimulai, rencananya tentu saja.

[IN]
Time: 5 P.M
Location: Ruangan Rapat Pandora

Alviss, sang Leader keluarga Erland memasuki ruangan rapat. Dilihatnya Shion, Head dari Reisvoust, Seira, dan...gadis muda di ruangan itu.

"Tumben kau cepat, Shion?" ujar Alviss

"Oh itu aku tadi yang memanggilmu,"

"Oh...Shion Adolph Erland dari Erland household ya?" ujar Ellen. "Maaf, tapi bisakah kau tidak menggangguku? Aku sedang konsentrasi." sambung Ellen saat dirasakannya kehadiran orang lain.

Ah...Leader of Erland.

"Sungguh bodoh. Kalau memang seperti itu, maka sang villain akan menguasai jalan ceritanya,"

Mau berapa kali orang ini mengulang kata 'bodoh'. Hmm.. Villain memang biasanya akan menguasai jalan cerita sebelum sang pahlawan muncul dan merebut spotlight panggung darinya.

"Begitukah? Kalau begitu justru lebih mudah lagi. Villain dapat dijadikan batu loncatan untuk memperoleh perhatian penuh. Ada kalanya kita harus mundur selangkah setelahnya baru melompat melewati 3 langkah" Zeno membalikan perkataan Shion. [ini ajaran guru fisika ulqui ]

"Baiklah, baiklah... kau memang tepat waktu, lagi pula Ellen juga baru datang berarti kau tidak telat ,"

Zeno melihat ke arah pojok sana dan benar, ia menemukan Ellen sedang duduk tenang. Yang ini tak bisa dibantah Zeno. Karena sepertinya memang kenyataan xD.

"Eng..... tapi anda tidak usah tebar pesona kan? Oh ya nama anda siapa? anda belum menyebutkannya. Nama saya Seira Aurelius.. "

Perhatian Zeno kembali pada Seira yang memperkenalkan namanya dan juga menyatakan bahwa ia tak suka Zeno yang tebar-tebar pesona.

"Seira kah? Nama yang cocok untuk gadis secantikmu" mau diomongin berkali-kali pun, hal ini sudah menjadi kebiasaan Zeno yang tak bisa dihilangkan. "Perkenalkan, nama saya Zeno Reisvoust. Senang dapat mengenal anda" Zeno mengedipkan sebelah matanya.

Seira hanya diam melihat pemandangan di sekelilingnya. Sepertinya orang-orang yg akan mengikuti rapat sudah mulai berdatangan, dan sekarang seorang leader duke house pun sudah datang, tepatnya adalah Alviss. "Ah selamat sore Alviss-sama..." ucap Seira sopan.

"Ah selamat sore Alviss-sama..."

Alviss tersenyum, "Sore Seira. Loh, di mana yang lain?"

"Tumben kau cepat, Shion?"

"Tentu saja! Apalagi aku datang lebih dulu dari pada kau, Elviss "

Sekarang Shion melirik lagi ke Ellen, ternyata berbeda dengan penampilannya. Shion mengira Ellen seseorang yang moe atau semacamnya lah, tapi ternyata dia cukup tegas juga.

Oh...Shion Adolph Erland dari Erland household ya?"

Shion mengangguk, membenarkan.

"Begitukah? Kalau begitu justru lebih mudah lagi. Villain dapat dijadikan batu loncatan untuk memperoleh perhatian penuh. Ada kalanya kita harus mundur selangkah setelahnya baru melompat melewati 3 langkah"

Inilah yang membuat Shion menjadikan Zeno sebagai P.I.C-nya, dia senang berdebat dengan Zeno, apalagi laki-laki itu juga sering membalikkan perkataan

"Perumpamaan yang sulit," Shion terkekeh."Tapi perlu diingat, dunia ini tidaklah semudah dengan cerita-cerita dibuku. Kuharap siapapun tokoh utamanya bisa menyelesaikan masalah ini," Shion berakting sok baik

Dia kemudian melihat jam lagi.

"Bisa dimulai sekarang tidak rapatnya?"

"Tentu saja! Apalagi aku datang lebih dulu dari pada kau, Elviss"

Astaga, namanya dipelesetkan lagi, apalagi kali ini langsung di depan umum. Yah, but, why would I care? pikirnya. "Tidak sepertimu, ada apa ya?" Alviss tertawa kecil.