[RP] Break time~!

Ellen terdiam melihat Zeno, sedangkan pertanyaannya sendiri tidak dibalas. Bola matanya menerawang lagi dan dia bertemu dengan Ashura.

"Zeno...." ujar Ellen.

"Zeno...."

Ellen kembali memanggil nama Zeno. Urgh... Bingung harus dijawab seperti apa sekarang. Diisengin aja deh, jalur paling aman. Nggak begitu merusak image juga..

"Ada apa Ellen? Namaku dipanggil-panggil terus, segitu keren kah namaku?" Zeno kembali bernarsis ria

OOT: gimana klo kita bikin sotoy telling antara Haze dan Zeno ?

---

"Heh, enak saja dikatain bolos. Meskipun itu kenyataan, aku tak akan pernah terima jika itu keluar dari mulutmu"

"....." *deathglare* *disepak*
"... hooo.. ternyata benar.. itu adalah kenyataan..." ucap Haze sambil nge-evilgrin.

kemudian, Haze mendengar suara seorang perempuan yang memanggil Zeno, yang tidak lain adalah Ellen.

"kalau tidak salah, dia seorang dari Reisvoust Household juga kan..? kalau tidak salah yang sering bentak-bentak ke Zeno.." Batin Haze

"mmm... nona Ellen.. tidakkah kau memperingati orang yang membolos ini..?" Ucap Haze dengan licik. *disepak*

"....."
"... hooo.. ternyata benar.. itu adalah kenyataan..."
"mmm... nona Ellen.. tidakkah kau memperingati orang yang membolos ini..?"

Zeno hanya bengong melototin Haze yang mulai bertingkah. Fakta memang sulit disembunyikan... Apalagi kalau sudah ketemu orang satu ini

Haa? Ngapain manggil-manggil si Ellen?

"Mau ngapain kau? Jangan ganggu Ellen-chan, Ha-chan" Zeno mencoba agar Ellen tidak mau mempercayai bahkan mendengar omongan Haze.

~

oot : oh, boleh. Sotoy telling apaan? Gimana mereka bisa benci satu sama lain?

"Mau ngapain kau? Jangan ganggu Ellen-chan, Ha-chan"

"apa maksud anda ?! saya hanya membantu anda agar nyawa anda tidak melayang[?].." jawab Haze dengan Ketus.

"dan lagi.. jangan memanggil saya "Ha-chan" Jeno..." Ucap Haze dengan dingin dan mulai mengeluarkan katana beracunnya. *disepak*

"Ellen-sama...?" tanya Haze ke Ellen yang tidak menegur Zeno.

---------------
^ OOT : iya.. *dibejek*

Melihat lelaki di sampingnya itu duduk di sampingnya dan berterima kasih kepadanya, Alice hanya tersenyum riang sambil mengobok-obok kantong coklat belanjaannya dan mengeluarkan sebuah Apel segar darinya.

"Ini~ Untukmu..". Ucapnya sambil menyerahkan Apel segar itu kepada lelaki bermata merah di sebelahnya.

"Hahaha, jangan khawatir, Alice. Kau takkan mungkin ketahuan oleh Ellen karena kita mirip banget. Walaupun sudah jelas aku lebih tampan"

Mendengar perkataan Zeno, Alice hanya tertawa kecil sambil menatap Zeno, "Dengan kata lain, anda menganggap diri anda karena saya ini lebih tampan dan hampir mirip dengan anda, bukan..?". Ucapnya dengan senyum manisnya.

Sedang apa kau di sini, Alice?"

Pertanyaan yang bagus. "Saya habis berbelanja untuk bahan makan siang ini.. Kebetulan saya hanya istirahat sejenak..". Ucapnya sambil tersenyum.

Makin... Ramai... Sadar tanpa sengaja Alice menatap Zeno, dengan segera ia mengalihkan pandangannya lalu menatap sekelilingnya, pura-pura menatap hal yang lain. Tetapi tak lama kemudian, lelaki yang memanggil 'Onee-sama' keras-keras itu berantem dengan Zeno a.k.a adu mulut. Dan tentu saja Alice hanya bisa menatap mereka bergantian. Yah, dengan kata lain tidak mengerti apa yang mereka katakan... Tapi...

"Mau ngapain kau? Jangan ganggu Ellen-chan, Ha-chan

"

Tentu saja itu menarik perhatian Alice. Dengan segera, ia menatap tajam laki-laki itu. Ah, sial ga bawa pedang. Yaudah tangan kosong aja, susah amat. Kalau terluka tinggal panggil Eoria.

"Dengan kata lain, anda menganggap diri anda karena saya ini lebih tampan dan hampir mirip dengan anda, bukan..?"

Haa? What the maksud? Sepertinya Zeno sudah jelas-jelas mendeklarasikan bahwa ia lebih tampan dan keren di kalimat sebelumnya.

"Saya bilang, sayalah yang lebih tampan, Alice" kata Zeno sambil kipas-kipas

Kemudian Zeno melihat Alice yang bersiaga menjaga sang master, Ellen. Nice job, sekarang Zeno memiliki partner [?]

Ellen hanya bisa sweatdrop melihat kedua orang yang berakting lagi di depannya.

"Ada apa Ellen? Namaku dipanggil-panggil terus,
segitu keren kah namaku?"

"Hmph, you wish," ujar Ellen. "Apakah pekerjaanmu sudah beres?" lanjut Ellen.

"Mau ngapain kau? Jangan ganggu Ellen-chan,
Ha-chan"

Ha-chan? Ellen menoleh pada seseorang yang dipanggil "Ha-chan" itu. "*sigh* Zeno, sudahlah...Kalau dia berani macam-macam pun, lehernya jadi taruhan kok," ujar Ellen sambil mendesah.

"Ini~ Untukmu..".

Dibilang kaget yah, dirinya pasti cukup kaget. Mana ia sangka kalau anak muda di sebelahnya ini akan menawarinya Apel. Yang segar lagi. Jadi tak enak hati, tetapi kalau tidak diambil juga tidak enak menolak. Well, lebih tepatnya sih sayang, mumpung Apelnya kelihatannya sangat enak.

Akhirnya Ashura memutuskan untuk mengambil Apel yang ditawarinya tadi dengan sopan. "Terima kasih banyak.". Ucapnya dengan wajah yang datar lagi.

Yah, lumayan ada cemilan sambil menonton pertunjukkan cekcok ini.

OOT : weh gue telad banyak baget...

OOT: gimana klo kita bikin sotoy telling antara Haze dan Zeno ?

Mau bikin kayak yang di sms itu kah?
----------------------------------------------

"Hahaha, kau yakin..?"

"tentu saja Alice-kun....." jawabnya singkat sambil tertawa dan membaca bukunya itu.

"Lotti ? mengapa anda disini bersama Zeno ? dan Zeno, apa kau kabur dari pekerjaanmu lagi ?"

"Ah Haze-kun.... saya bersama master cuma kebetulan kok... lagipula bersama master saya adalah hal yang wajar karena saya adalah knightnya..." jawab Lotti mencoba menerangkan kepada Haze sambil menutup bukunya.

"...Zeno...Bagaimana dengan Lotti yang ditinggal sendiri di Household sih?"

"Eh? Saya sedang di sini Ellen..." jawab Lotti agak kaget. Memang hari itu Lotti sedang mengenakan pakaian bebas sehingga agak sulit mengenaliinya,

"Ck ck ck, Lotti.. Lotti.. Saya kan sedang mencari udara segar plus ngeborong yoghurt yang lagi diskon 50%"

"Jangan bohong master.... diskon itu sudah berakhir minggu lalu..... anda jangan berpikir kalau saya tidak tahu hal sepele macam itu ya...." jawab Lotti dengan memasang tampang>>

^ OOT: iya..

---

Dan entah mengapa Haze seperti dimusuhi semua orang di Alun-alun itu.

"Zeno, sudahlah...Kalau dia berani macam-macam pun, lehernya jadi taruhan kok,"

Haze pun benar" kaget dengan ucapan itu

Ia pun meminta maaf terlebih dahulu kepada Ellen.

"Ma-maafkan kelacangan saya, Ellen-sama.." ucap Haze dengan panik. "Sa-saya benar-benar tidak bermaksud aneh-aneh, Zeno pasti tidak mengerti omongan saya !" Haze pun meminta dengan membungkuk sebungkuk-bungkuknya.

Dan ketika melihat Alice yang menatap tajam kepadanya dan berusaha melindungi Ellen, Haze pun meminta maaf juga kepadanya.

"Ma-maafkan saya Alice-san, saya benar-benar tidak bermaksud aneh kepada master anda.." Haze meminta maaf sambil membungkuk lagi.

Haze pun nge-deathglare lagi kepada Zeno.

"dan Zeno, apa yang kau pikirkan sehingga kau mengira saya melakukan hal-hal yang aneh ?! saya tidak 'hentai' sepertimu Zeno.." Tanya Haze ketus dengan tampang >

"Ah Haze-kun.... saya bersama master cuma kebetulan kok... lagipula bersama master saya adalah hal yang wajar karena saya adalah knightnya..."

Eh ? Haze-kun ?! sejak kapan dia memanggil saya begitu ? *plakplak*

"oh begitu.. hati-hati saja kepadanya. dia sudah seperti kuda liar yang kabur dari kandangnya[?]" ucap Haze santai dengan memasang tampang >

---

LOL

"oh begitu.. hati-hati saja kepadanya. dia sudah seperti kuda liar yang kabur dari kandangnya[?]"

"Etto.........Jangan menjelek-jelekan masterku ya... Haze-kun...... Memang dia agak malas dan suka memboos kerja... tapi dia tidak sampai seperti kuda liar....." balas Lotti sambil nyaris mengancungkan daggernya ke Haze memasang tampang >>

"Saya bilang, sayalah yang lebih tampan, Alice"

Tentu Alice kembali tersenyum manis menatap Zeno. "Iya, saya mendengar itu dari anda sebelumnya.. Hanya saja saya tidak bisa mengakuinya dikarenakan saya merasa anda memilih saya untuk menggantikan anda karena anda merasa saya mirip dengan anda dan pastinya lebih tampan dari anda..". Jelasnya panjang lebar pada Zeno.

"Lagipula, kalau saya tidak tampan daripada, anda pasti tidak akan memilih saya sebagai pengganti anda..". Lanjutnya lagi sambil tersenyum manis.

Uwah, senangnya karena lelaki di sebelahnya ini mau menerima pemberiannya. Sejenak, mata Alice tampak bersinar-sinar senang sebelum ia kembali dengan senyum ramahnya yang ia pasang lagi.

"Tuan, boleh tahu namamu..? Namaku Alice.. Alice Vanadium Ragnarok..". Ucapnya kepada lelaki bermata merah itu.

"tentu saja Alice-kun....."

Alice hanya tertawa kecil mendengar jawaban sahabatnya yang tegas itu. "Tampaknya kau memang sudah terbiasa dengan kegombalannya..". Ucapnya sambil tersenyum manis.

"Ma-maafkan saya Alice-san, saya benar-benar tidak bermaksud aneh kepada master anda.."

Loh? Ternyata laki-laki ini mengenal dirinya? Tatapan Alice yang semula menatap tajam berubah menjadi tatapan polos bagaikan anak-anak.

"Kamu.. Kenal aku..? Boleh tahu anda siapa..?". Tanyanya dengan nada yang sopan dan dengan tampangnya yang polos.

Sesaat, ketika Alice masih menikmati suasana keramaian dengan orang-orang baru ini, matanya reflex menatap Lotti, sahabatnya yang tiba-tiba mengarahkan dagger-nya ke arah laki-laki yang memohon maaf kepadanya. Sontak saja Alice memang kaget, tetapi ia tetap tenang di tempatnya.

"Lotti, aku mengerti kau tidak suka dia menghina Mastermu.. Tetapi kita tidak mungkin membuat insiden di depan orang banyak, terutama, di kota 'kan..?". Ucapnya dengan senyum yang masih terpasang di wajahnya.

Tampaknya Alice harus mengeluarkan chainnya, melihat situasi dan kondisi tampaknya bisa berubah 180 derajat begini. Well, paling tidak kalau ada yang terluka bisa disembuhkan oleh Eo. Dengan segera, ia membuka kancing kantong celananya yang besar itu dan membiarkan sang peri terbang ke pundaknya.

"Ada apa..? Ada apa..? Ada sesuatu yang ingin kau tunjukkan padaku..?". Ucap Eo dengan semangat cerianya. Alice yang mendengarnya hanya tersenyum menatap chainnya. "Tidak, hanya untuk berjaga-jaga..".

"Tampaknya kau memang sudah terbiasa dengan kegombalannya..".

"Hahaha~ Mau bagaimana lagi? Setiap hari saya mendengar kata-kata gombalnya itu~" Kata Lotti sambil melirik ke Zeno dan tertawa kecil.Knight satu ini minta di bunuh kayaknya~

"Lotti, aku mengerti kau tidak suka dia menghina Mastermu.. Tetapi kita tidak mungkin membuat insiden di depan orang banyak, terutama, di kota 'kan..?".

"Tenang saja Alice-kun.... aku tidak akan membuat suatu kejadian berdarah di tengah alun-alun ini~ Untung dia tidak berkata demikian di tempat yang sepi.... Kalau sampai terjadi demikian....." ujar Lotti sambil menyimpan kembali daggernya itu sambil menatap Haze dengan wajah >>

"Etto.........Jangan menjelek-jelekan masterku ya... Haze-kun...... Memang dia agak malas dan suka memboos kerja... tapi dia tidak sampai seperti kuda liar....."

Haze hanya bisa kaget dan heran dengan perkataan Lotti dan karena dia yang tiba" mengarahkan daggernya ke arahnya

"e.. etto.. maafkan perkataan yang kelewat ngelantur dan tidak sopan itu.." Ucap Haze datar. "entah mengapa kalau berhadapan dengan Zeno saya menjadi temperamen begini.." ucap Haze kepada mereka untuk meminta maaf kepada mereka atas awal perseteruan mereka yang belum dijelaskan sebelumnya[?].

Haze pun meminta maaf karena sepertinya dia telah membuat suasana disana menjadi kelam gulita [?].

pada saat itu, Alice pun bertanya kepadanya siapa dirinya.

"Kamu.. Kenal aku..? Boleh tahu anda siapa..?"

"sa-saya ?" Tanya Haze kepada Alice. "saya Hayzest Dunkelheit Novadion. saya adalah adik tiri Ciela Novadion. salam kenal Alice-san.." Ucap Haze dengan senyum manisnya[?]

"e.. etto.. maafkan perkataan yang kelewat ngelantur dan tidak sopan itu.."

"Hmp.........dasar payah...." ucap Lotti sambil memalingkan mukanya.

"entah mengapa kalau berhadap dengan Zeno saya menjadi temperamen begini.."

"................." Lotti terdiam sambil menahan tawa. Entah kenapa Lotti langsung ingin tertawa saat mendengar ucapan Haze itu, nampaknya Lotti menganggap itu seperti perseteruan anak kecil yang konyol...

OOT: Ajeb banyak yang harus dibales =))
~~

"Eh? Saya sedang di sini Ellen..."

Ah, Ellen mengenali suara itu dan dia menoleh. "Maafkan aku Lotti, memang agak susah mengenalimu," ujarnya.

Ma-maafkan kelacangan saya, Ellen-sama..""Sa-saya benar-benar tidak bermaksud aneh-aneh, Zeno
pasti tidak mengerti omongan saya !"

Ellen tertawa kecil. "Tenang saja, aku tidak secepat itu untuk menebas kepala seseorang," ujarnya. "Nah, soal itu, mungkin saja Zeno mengerti, tapi juga yah...Who knows?" tanyanya dengan senyuman misterius miliknya.

"Tuan, boleh tahu namamu..? Namaku Alice.. Alice Vanadium Ragnarok..".

Sesaat, Ashura menatap anak muda yang bernama Alice itu. Ngga salah? Tampaknya nama cewe sekarang bisa dipake buat cowo yah. Baiklah, bukan urusannya. Terserah yang memberi nama juga.

"Ashura. Ashura Il Dante Sevastian". Ucapnya sebelum menggigit kecil apelnya. Cuma dapet 1 jadi mending dinikmati perlahan-lahan.

Tetapi tampaknya cewe jaman sekarang ganas-ganas yah. Tuh, lihat saja perempuan yang dipanggil 'Lotti' itu. Tiba-tiba mengacungkan Dagger-nya kepada pria yang bernama Hayzest. Tahu darimana namanya? Yah, tadi juga sudah mendengar perkenalan dirinya kepada Alice. Sekaligus info yang ia tangkap kalau ia adalah adik tiri Leader of Novadion. Dan berkat darinya juga, paling tidak Ashura bisa mengasumsikan bahwa Alice adalah... Kinght atau Servant-nya Ellen.

Tetapi, meskipun begitu, Ashura tetap diam, tidak bergeming dari tempat duduknya saat melihat kejadian itu semua. Hanya menggigit apelnya sekali lagi sambil menonton itu semua. Bahkan ia hanya terdiam menatap itu semua, seakan-akan ia benar-benar meng-observasi itu semua.

"..."

Sontak, matanya melirik ke arah Alice ketika ia merasakan adanya keberadaan chain lain. Yang pasti bukan leader of Reisvoust. Ashura tahu kalau Zeno adalah chain.

Ternyata Alice punya chain toh. Dan chainnya berupa... Peri? Wah wah...

Haduh, balesnya banyak sekali

~

"Hmph, you wish,"
"Apakah pekerjaanmu sudah beres?"
"*sigh* Zeno, sudahlah...Kalau dia berani macam-macam pun, lehernya jadi taruhan kok,"

Memang bukan Ellen jika tidak setegas ini. Tetapi, pertanyaan berbahaya itu ditanyakan juga.. Bagaimana harus dibalas tanpa berbohong?


"Belum sih, tetapi yang lebih penting... Yoghhurt sedang diskon 50%!" jawab Zeno seheboh mungkin menggunakan alasan yang sama dengan yang ia gunakan untuk Lotti.

"Jangan bohong master.... diskon itu sudah berakhir minggu lalu..... anda jangan berpikir kalau saya tidak tahu hal sepele macam itu ya...."

What the.... Bukan saja membongkar kebohongan Zeno namun juga membuat ia tak memiliki alasan untuk membolos. Sekarang Zeno tak berani menghadap ke arah Ellen dan tak tahu harus memasang tampang apa setelah kebohongannya terkuak.

"Ohohohoho" Zeno langsung keringat dingin

"dan Zeno, apa yang kau pikirkan sehingga kau mengira saya melakukan hal-hal yang aneh ?! saya tidak 'hentai' sepertimu Zeno.."

"oh begitu.. hati-hati saja kepadanya. dia sudah seperti kuda liar yang kabur dari kandangnya[?]"

"Etto.........Jangan menjelek-jelekan masterku ya... Haze-kun...... Memang dia agak malas dan suka memboos kerja... tapi dia tidak sampai seperti kuda liar....."

"e.. etto.. maafkan perkataan yang kelewat ngelantur dan tidak sopan itu.."
"entah mengapa kalau berhadapan dengan Zeno saya menjadi temperamen begini.."

"Hmp.........dasar payah...."
"......"

Dasar Haze.... Benar-benar tiap kali ketemu yang ada cekcok saja. Nggak akan ada keadaan damai jika dua orang ini bertemu dalam satu tempat. Apalagi jika mereka ditinggal berdua [?]

Dan betapa berbunga-bunga hati Zeno, mendengar knight semata wayangnya itu membelanya habis-habisan dari rivalnya itu. uwooo~

"Hohohoho... Dasar Ha-chan. Segitu salah tingkahnya kau melihatku yang keren ini?" Zeno kembali bernarsis ria

Kemudian ia berpaling ke Lotti dan menatapnya dengan tatapan bangga. Ia berjalan mendekati gadis berambut pendek itu dan menepuk nepuk bahunya "Good job"

"Iya, saya mendengar itu dari anda sebelumnya.. Hanya saja saya tidak bisa mengakuinya dikarenakan saya merasa anda memilih saya untuk menggantikan anda karena anda merasa saya mirip dengan anda dan pastinya lebih tampan dari anda..".
"Lagipula, kalau saya tidak tampan daripada, anda pasti tidak akan memilih saya sebagai pengganti anda.."

Ini mulai lagi si Alice. Sekali-kali kau harus melihat cermin, nak. Zeno sudah bingung mau menjawab apaan kepada anak ini dan akhirnya memutuskan untuk tetap mempertahankan pendapatnya itu.

"Penggantiku memang harus lumayan mirip denganku dan berarti ketampananmu hampir mirip denganku. Dan dijabarkan dalam beberapa teori... Secara singkat.. Ketampananmu, kekerenanmu, kehebatanmu itu hampir menyamaiku atau di bawahku sedikit" Zeno mulai ngomong panjang kali lebar kali tinggi kepada Alice. Ntah Alice ngerti atau nggak

"Maafkan aku Lotti, memang agak susah mengenalimu,"

"Hahaha... tidak apa-apa kok..... memang hari ini penampilanku lebih mirip laki-laki...." balas Lotti sambil tersenyum.

Lotti pun diam dan hendak membaca bukunya lagi, namun ia melihat seseorang yang duduk terdiam di sebelah Alice. Karena penasaran dengan orang itu, Lotti pun berniat menyapanya.

"Selamat siang, saya Charlotte Zepherius.. Kalau boleh saya tau, siapa nama anda?" Tanya Lotti sambil tersenyum.

"Ohohohoho"

"Nah... Bagaimana kalau anda kembali bekerja.....?? Jangan sampai anda melimpahkan pekerjaan ke Alice...." ujar Lotti sambil memasang muka>>

"Good job"

"Ah cuma hal biasa saja kok... Anda tak perlu memuji saya seperti itu...." ucap Lotti datar

"Nah... Bagaimana kalau anda kembali bekerja.....?? Jangan sampai anda melimpahkan pekerjaan ke Alice...."

Dasar Lotti... Jangan menyudutkan Zeno seperti ini, kasihan si Zeno jadi depresi lagi. Yap, si Zeno langsung shock berlebihan mendengar kalimat itu keluar dair mulut knight kepercayaannya

"Ga ah, lagian kalian semu alagi ngumpul. Masa hanya aku yang ditinggal sendirian di rumah?" Zeno memelas

"Ah cuma hal biasa saja kok... Anda tak perlu memuji saya seperti itu...."

Yah, entah kenapa Zeno sangat senang jika ada seseorang yang menentang Haze sampai segitunya. Apalagi dia adalah knight Zeno, kebanggaan berlipat kali ganda

"Ga ah, lagian kalian semua lagi ngumpul. Masa hanya aku yang ditinggal sendirian di rumah?"

"Kembalilah kemari setelah anda menyelesaikan pekerjaan anda!!!!!" ujar Lotti sambil marah-marah

"Tak kusangka anda pemalas sekali......" lanjut Lotti lagi

"Penggantiku memang harus lumayan mirip denganku dan berarti ketampananmu hampir mirip denganku. Dan dijabarkan dalam beberapa teori... Secara singkat.. Ketampananmu, kekerenanmu, kehebatanmu itu hampir menyamaiku atau di bawahku sedikit"

Kembali, Alice hanya tersenyum riang menatap Zeno. "Saya bisa menyelesaikan lembaran kerja anda dalam waktu beberapa jam, tetapi anda membutuhkan waktu lebih dari seminggu untuk menyelesaikannya," Ucap Alice dengan senyum yang masih tergambar di wajahnya. "Jadi saya rasa saya masih lebih unggul daripada anda?". Tetapi tampaknya Alice memang tidak ingin kalah dalam divisi ketampanan sekalipun.

"Ashura. Ashura Il Dante Sevastian".

Ah, jadi namanya Ashura? Wah, namanya ternyata bagus. Sangat laki-laki tidak seperti dirinya. "Salam kenal, Ashura..!! Apa kau juga sedang menikmati cuaca hari ini..?". Tanyanya dengan nada ramahnya.

"Nah... Bagaimana kalau anda kembali bekerja.....?? Jangan sampai anda melimpahkan pekerjaan ke Alice...."

Alice kembali tersenyum saat Lotti berkata seperti itu. Memberikan tatapa 'Terima kasih' kepada Lotti, Alice menatap Zeno kembali. Dengan senyum riangnya, "Tuan Zeno, pekerjaan sudah selesai 3/4-nya.. Anda tinggal mengerjakan 1/4-nya lagi..".

Sebenarnya ucapannya saja bisa saja mengundang berbagai macam kontroversi lagi, tetapi sayangnya Alice terlalu lugu dan ia hanya ingin membantu Zeno saja. Baru beberapa saat ia menyatakan hal itu, tiba-tiba saja Eoria, dengan riangnya berteriak, "I sense a chain..!! I sense another chain beside Zeno here~!". Ucapnya dengan riang membuat Alice kaget.

"... Eoria, pelankan suaramu..". Hanya itu yang bisa dikatakan Alice kepada chain yang duduk di sampingnya.

"saya Hayzest Dunkelheit Novadion. saya adalah adik tiri Ciela Novadion. salam kenal Alice-san.."

Kembali, Alice tersenyum kepada lelaki yang bernama Hayzest. "Salam kenal, Hayzest-san..!! Uhm, aku rasa kau sudah mengenalku..". Ucap Alice sambil tersenyum riang dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Tapi, saya harap anda tidak melukai Master saya..". Lanjutnya lagi sambil tersenyum ramah kepada Hayzest dengan aura gelap di belakangnya.

"Selamat siang, saya Charlotte Zepherius.. Kalau boleh saya tau, siapa nama anda?"

Hmm? Tampaknya wanita ini berbicara kepadanya. Kembali dengan wajah datarnya, Ashura melihat ke arah perempuan itu sambil memegang apelnya yang sudah ia gigit.

".... Siang juga. Namaku Ashura Il Dante Sevastian". Balasnya dengan wajah dan nadanya yang datar kepada perempuan yang bernama lengkap Charlotte dan dipanggil Lotti itu.

"Salam kenal, Ashura..!! Apa kau juga sedang menikmati cuaca hari ini..?".

Dan sekarang matanya berpindah, menatap sang Alice yang menatapnya dengan senyuman cerianya. Tampaknya anak ini selalu tersenyum kemana-mana yah. ".... Bisa dibilang begitu.". Balasnya dengan nadanya yang datar.

Dan sekarang ia melihat adu mulut ketampanan antara leader of Reisvoust dan Alice ini. Dan kembali, Ashura hanya terdiam menatap pertengkaran konyol itu. Dari cerita mulut mereka sih, tampaknya Leader of Reisvoust ini sering menggunakan Alice untuk hal-hal yang lain juga karena Alice itu mirip dengannya. Dan sekarang mereka adu ketampanan.

Sejujurnya, Ashura ingin berkata 'Kalian berdua jangan mempermasalahkan hal kecil kalau ada yang lebih tampan dari kalian yaitu aku'. Tetapi seperti biasa, Ashura tetap diam di tempatnya.

"I sense a chain..!! I sense another chain beside Zeno here~!".

Ngek. Baru saja ketika Ashura mau memakan Apelnya lagi tiba-tiba peri kecil nan berisik itu bersuara. Terdiam. Tentu Ashura tahu sesama chain bisa merasakan keberadaan chain lain. Tetapi tidak perlu disebut keras-keras 'kan. "..." Kembali, Ashura menggigit Apelnya yang tertunda itu.

weh, banyak bgt..

---

"Hmp.........dasar payah...."

Haze pun hanya terdiam mendengar itu dan mulai mengeluarkan wajah cueknya. dan Haze pun membaca pikiran perempuan berambut coklat itu.

".... dia ingin menertawakanku..." Batin Haze

"Tenang saja, aku tidak secepat itu untuk menebas kepala seseorang," "Nah, soal itu, mungkin saja Zeno mengerti, tapi juga yah...Who knows?"

"... saya juga tidak tahu apa yang dipikirkannya.." jawab Haze dengan sedikit dingin. "sekali lagi, maafkan saya. saya tidak bermaksud aneh kepada anda" Haze pun meminta maaf sambil membungkuk lagi.

"Hohohoho... Dasar Ha-chan. Segitu salah tingkahnya kau melihatku yang keren ini?"

".... entah mengapa kekerenanmu itu membuatku ingin pergi ke WC.." Jawab Haze dengan polosnya[?]. [ketularan kakak tirinya] *dibejek Ciela*

"Ga ah, lagian kalian semu alagi ngumpul. Masa hanya aku yang ditinggal sendirian di rumah?"

"Kembalilah kemari setelah anda menyelesaikan pekerjaan anda!!!!!"

"... good job Lotti-san..." ucap Haze kepada Lotti seolah Ia dapat membalas Zeno secara tidak langsung[?]

"Salam kenal, Hayzest-san..!!
Uhm, aku rasa kau sudah mengenalku.."

"etto.. salam kenal juga. Zeno telah memberitahu saya bahwa ada knight baru di Reisvoust Household, dan itu adalah anda kan..?" Balas Haze dengan sopan dan tersenyum

"Tapi, saya harap anda tidak melukai Master saya.."

entah mengapa Haze sudah dianggap orang jahat olehnya Haze pun menjelaskan kepadanya dengan sopan.

"etto, Alice-san.. saya benar-benar tidak bermaksud jahat kepada master anda..." jawab Haze dengan sedikit panik. "sekali lagi, maafkan perkataan saya jika telah menyinggung anda.." Haze pun meminta maaf lagi dengan membungkuk sebungkuk-bungkuknya.