[RP] Break time~!

Timeline: Sunday, 11:00 AM
Location: Alun-Alun kota.
Note: Open untuk siapapun yang ingin masuk dan join RP ini~! ^^

---

Cuaca yang cerah dan langit yang berwarna biru muda seperti matanya, Alice manatap langit-langit dengan ceria di saat pagi yang menjelang siang ini. Aaahh, sekali lagi hari cerah yang menyenangkan telah datang -meskipun sebenarnya hampir setiap hari cuaca cerah-. Tetapi bagi Alice, apapun bisa terjadi dan kalau ada hari sebaik ini lebih baik disyukuri dan dinikmati sebelum terlambat.

Kali ini, tangan kanannya penuh dengan kantong belanjaan berwarna coklat di pelukan lengannya. Berbagai macam sayur-mayur dan buah-buahan serta beberapa bumbu terdapat di dalamnya. Ya, hari ini beberapa bahan masakan habis dan Alice harus segera pergi ke toko sayur dan buah terdekat -dan terjamin kualitasnya- untuk mempersiapkan makan siang hari ini.

Ah, tetapi sayangnya cuaca hari ini terlalu bagus untuk dilewatkan. Sejujurnya Alice ingin bersantai-santai dulu di bawah sinar matahari yang lembut ini. Tetapi mengingat profesi pekerjaannya, ia tak mungkin melakukan hal itu. Tapi tetap saja...

Akhirnya Alice memutuskan untuk duduk sebentar di salah satu bangku di alun-alun kota ini. Ah, tampaknya semua ramai. Tetapi ada satu bangku yang hanya ditempati satu orang. Lelaki muda ini hanya tersenyum ceria sambil melangkahkan kakinya ke arah bangku itu.

"Permisi, Tuan, keberatan apabila aku duduk disebelahmu..?".

OOT : Ikutan ya? =))

Rier melihat seorang gadis manis yang membawa banyak sekali barang belanjaan, di tengah ramainya alun-alun kota. Dari gelagat gadis itu, Rier dapat melihat bahwa sang gadis mencari tempat duduk, dan gadis itu pasti akan segera menuju ke tempatnya. Tentu saja itu terjadi, Semua bangku tampaknya telah terisi kecuali bangku yang ia duduki.

"Permisi, Tuan, keberatan apabila aku duduk disebelahmu..?".

Rier tersenyum ceria pada gadis itu. Ia lalu menepuk-nepuk bangku disebelahnya, menandakan bahwa gadis itu boleh duduk.

"Silahkan nona...?" Ujar Rier dengan ceria. Sayang sekali ia tidak mengetahui nama sang gadis.

OOT: MIJUK ALICE ITU COWO!!! WAHAHAHAHAHA!!! =))

---

Hari ini hari minggu. Sebenarnya Ashura meragukan aksinya ini, dikarenakan tampaknya sekarang ia suka sekali jalan-jalan keluar. Di pagi menjelang siang hari lagi, dengan kata lain saat matahari bersinar. Daripada berjalan-jalan di saat matahari bersinar, Ashura lebih suka berjalan-jalan saat bulan bersinar, dengan kata lain malam hari.

Tetapi malam hari adalah waktu yang tidak mungkin bagi dirinya. Karena ia tak bisa menebak apa yang diinginkan Vandera saat malam tiba. Bisa saja Vandera memberikannya pekerjaan saat malam hari. Tetapi, di saat seperti ini, Ashura paling tidak bisa... menikmati waktunya dengan jalan-jalan diluar. Mungkin ia harus membuat kalau ini adalah hobi barunya.

Kali ini Ashura hanya berjalan-jalan di alun-alun kota saja. Tidak berminat untuk ke tempat-tempat yang jauh. Susah menghemat waktunya saat ia harus kembali ke Mansion nanti.

Ah, ternyata alun-alun memang sangat ramai. Lihat, bahkan bangku saja sudah ramai. Padahal paling tidak ia ingin menikmati cuaca hari ini dengan duduk-duduk santai di bangku ini juga. Ada sih, satu bangku. Tapi sudah diminta duluan oleh anak muda berambut putih. Dan entah mengapa Ashura hanya menatap anak muda itu dengan wajah datarnya.

^oh =)) NAMANYA ALICE SIH!!!!

Rier memandangi nona itu, lekat-lekat. Dagunya kokoh, berbahu bidang.... AH! DIA TERNYATA ADALAH SEORANG PEMUDA! YA TUHAN!

Dnegan panik Rier segera tertawa.

"hahaha! maaf! saya kira anda cewek loh hahaha... maaf ya" Ujar Rier segera meminta maaf.

"master bego" Komentar Wissen

OOT : ikutan juga :P Hahahaha Alice cowok
_____

Time : Di waktu yang sama
Place : dekat alun-alun kota.
______________________

Kebetulan siang itu, Ciela Novadion--head of Novadion duke-- sedang melintas sehabis membeli bahan makanan. Maklum, Novadion house sedang sepi hari itu, jadi ia bahkan membeli bahan makanan sendiri.

"...Wah, ramenya..." gumam Ciela dengan ekspresi >

Timeline: Sunday, 11:00 AM
Location: Alun-Alun kota.
-------------------------------------------

Siang itu Lotti sedang berjalan-jalan di alun-alun untuk istirahat sejenak dari pekerjaannya sekaligus sehabis meminjam buku tanaman herbal dari perpustakaan. Sebenarnya Lotti ingin langsung pulang dan membaca buku yang baru dipinjamnya itu, namun entah kenapa dia malah berjalan ke dalam Alun-alun itu dan memutuskan untuk refreshing di sana...

Tak lama kemudian dia melihat Alice, sahabatnya sedang duduk bersama seseorang tak dikenal. Karena penasaran, dia memutuskan untuk menghampiri Alice.

"Konnichiwa Alice-kun... apa yang sedang anda lakukan?" Tanya Lotti kepada Alice.

Time : Sunday, 11:00 AM
Location: Alun-Alun kota.

Apa yang kalian pikirkan melihat Zeno Reisvoust, Leader Reisvoust Household sedang berjalan-jalan di kota? Rakyat biasa pasti menganggap ia sedang patroli atau memantau keadaan kota. Tetapi, bagi orang-orang yang mengenal makhluk satu ini lama, tentu saja jawabannya hanya satu 'BOLOS!' xD

Tentu saja dia kabur dari pekerjaannya. Dia benci paperwork, semuanya lebih asik di prakteknya kan? *digetok*

Dan seorang yang ia kenal menangkap perhatiannya, cowok itu adalah servant Reisvoust. Tepatnya yang sedang belanja dan malah duduk santai di alun-alun kota. [note : PMnya gtw alun alun itu apaan ]. Ditambah Lotti yang tiba-tiba nyamperin si Alice

"Gawat! Ketemu orang familiar di sini!" Zeno berteriak panik melihat Alice di dekatnya.

"Gawat! Ketemu orang familiar di sini!"

Lotti mendengar suara yang sangat familiar, siapa lagi kalau bukan Zeno Reisvoust sang leader Reisvoust. Lotti pun segera menoleh dan melihat masternya sedang ada di Alun-alun itu padahal seharusnya dia sedang bekerja di office-nya.

"Ma-master?! Kenapa anda di sini? Bukankah anda masih memiliki pekerjaan yang sangat menumpuk itu?" Tanya Lotti kaget. Dia tidak menyangka melihat masternya sedang di sana.

"Ma-master?! Kenapa anda di sini? Bukankah anda masih memiliki pekerjaan yang sangat menumpuk itu?"

Nice job, Zeno. Sekarang Lotti melihat Zeno dan tentu saja dia tertangkap basah. Terpaksa berkelit deh walaupun konsekuensinya berat.. Kemungkinan besar Lotti akan melapor ke Ellen jika ia bertemu nanti. Dan pasti ditambah dengan pernyataan Alice yang akan menambah buruk keadaan >

"Ohh, Lotti, ternyata kau ada di sini~ Kukira kau kemana~ Aku mencarimu dari tadi" Zeno mulai berkata dengan nada seperti ia biasa menggombal

"Gawat! Ketemu orang familiar di sini!"

Aah...orang-orang Reisvoust?
Tumben mereka bisa satu taman dengan duke Novadion itu.

Anggap saja tidak ada yang mengenalnya, jadi ia dengan mudah menyapa mereka semua.

"Konnichiwa~" sapa Ciela dengan nada yang tidak biasa pada semuanya. "...Kenapa ada banyak orang disini?"

"Silahkan nona...?"

... Tuhan, ada apa dengan penglihatan orang ini? Perlukah Alice membuka bajunya untuk menunjukkan bahwa ia laki-laki? Tetapi itu pasti tidak sopan. Sangat tidak sopan. Baru saja Alice ingin membuka mulut dan menjelaskan bahwa ia laki-laki, ternyata orang yang di depannya ini sudah menyadari bahwa ia laki-laki. Syukurlah.

"Ah, tidak apa, tidak apa, penampilan saya memang bisa dikatakan menyerupai baik laki-laki dan perempuan..". Ucap Alice dengan senyumnya sambil duduk di sebelahnya.

"Ah, tetapi namaku juga seperti perempuan.. Namaku Alice.. Uhm, boleh tahu namamu..?". Lanjutnyalagi dengan senyum ramahnya.

Baru beberapa saat ia meluncurkan matanya untuk melihat sekeliling, ia melihat seorang pria bermata merah dan berrambut berwarna biru kehitaman menatapnya. Entah apa yang ada di pikiran Alice, tetapi ia malah melambaikan tangannya kepada pria itu.

"Konnichiwa Alice-kun... apa yang sedang anda lakukan?"

Sontak, tentu saja Alice kaget. Dengan segera ia menatap ke asal suara yang menyapanya itu. Ah, ternyata Lotti, sahabatnya. Untung bukan Ellen.

"Ah, siang juga, Lotti.. Aku sedang sedikit berbelanja tadi.. Tapi.. Aahh, sedang menikmati waktu luang sebentar.. Ahaha..". Ya, Alice tahu tindakannya salah, harusnya ia segera pulang ke rumah dan mulai memasak. Tapi dirinya ingin menikmati waktu luang sebentar saja.

Baru selesai berbicara dengan Lotti, kini matanya menatap makanan yang dipegang oleh seorang wanita. Ah, makanan tersebut tampak lezat. Baru saja Alice ingin bertanya kepada Lotti dimana makanan itu dibeli ia mendengar sebuah teriakan.

"Gawat! Ketemu orang familiar di sini!"

Kaget, tentu saja. Dan tentu saja Alice mengenal suara ini. Pendengarannya cukup tajam, jadi jangan diremehkan. Menatap ke arah laki-laki yang melihat dirinya dengan pandangan kaget, Alice hanya tersenyum ramah. Sebenarnya ia juga harus panik karena terlihat bersantai di alun-alun kota.

"Tenang, Zeno-san, saya tidak akan melapor ke Ellen-san.. Dan Lotti, jangan termakan gombalannya". Ucap Alice dengan senyum manisnya.

Tampaknya... Hari ini memang hari yang sangat ramai. Yah, hari minggu sih, jadi wajar saja. Tetapi yang mengagetkan adalah, tampaknya anak muda itu menyadari bahwa dirinya sedang menatapnya, jadi melambaikan ke arah... Ashura? Ashura melihat ke kanan dan ke kiri, tetapi memang tampaknya hanya dirinya yang disapa.

Akhirnya Ashura berjalan ke arah anak muda itu lalu berhenti di depannya. "... Kau memanggilku?".

Tak lama setelah beberapa lama ia mengatakan hal itu, berbagai kericuhan mulai terjadi. Ada apa sih? Dan setelah dilihat-lihat... Kepala keluarga Reisvoust dan Novadion. Oh, tumben sekali.

"...:"

"Konnichiwa~"
"...Kenapa ada banyak orang disini?"

Bahhhaaaaa... Nambah lagi orang bermasalah yang perlu ditangani dengan hati-hati. Tamu kali ini adalah Duke Novadion, Ciela. Dari semua duke, Ciela lah yang paling diingat Zeno karena beberapa alasan. Pertama, dia wanita. Kedua, dia manis. Ketiga, dia tsundere.

"Ah, kehormatan ada pada saya. Dapat bertemu Duke Novadion yang sangat cantik" Zeno mencium tangan Ciela sambil menekuk sebelah kakinya.

"Tenang, Zeno-san, saya tidak akan melapor ke Ellen-san.. Dan Lotti, jangan termakan gombalannya".

Wogh, ternyata dari semua servant/knight yang ada di Reisvoust, ada juga yang bersedia bungkam melihat Zeno yang bolos pekerjaan.

"Nice job, Alice" Zeno menepuk-nepuk bahu laki-laki itu.

Rier tampak sangat gugup saat itu, keringat jelas mengucur dari dahinya. Jelas sekali ia agak tergagap saat mau menjawab Alice. Dengan agak bingung, ia segera menyuruh Wissen untuk menggantikan dirinya, toh Chainnya itu tahu masa depan, maka ia pasti akan tahu kata-kata yang bisa dikatakan.

"Ah, tidak apa, tidak apa, penampilan saya memang bisa dikatakan menyerupai baik laki-laki dan perempuan.."

Wissen menggunakan tubuh Rier segera tertawa. Tawa itu terdengar renyah tapi mengandung unsur permintaan maaf.

"Tidak... tidak... saya hanya sedang tidak membawa kacamata, sehingga mata saya tidak bisa melihat jelas wajah anda" Bohong Wissen dengan lihai. Tentu saja, sang chain belajar cara berbohong dari masternya, dan tampaknya sang chain mempunyai bakat dalam berbohong.

Wissen yang sedang ingin mengerjai seseorang, membaca masa depan Alice dan menemukan laki-laki itu akan bertanya tentang namanya. (BUUU!!! SOK TAHU LO! *PLAK*) Dilihatnya Alice membuka mulut untuk bertanya.

"Nama Saya W-Rier... Rezenier Kleinzel. Salam kenal Alice" Sergah Wissen dengan segera.

Dipandanginya bahan-bahan belanjaan yang dibawa Alice.

"Baru pulang dari berbelanja?" Tanya Wissen dengan santai.

"Ohh, Lotti, ternyata kau ada di sini~ Kukira kau kemana~ Aku mencarimu dari tadi"

"Bukankah saya sudah mengatakan kalau saya akan istirahat sejenak karena pekerjaan saya sudah selesai? Ataukah anda sedang membolos?" balas Lotti dengan tampang >>

"Ah, siang juga, Lotti.. Aku sedang sedikit berbelanja tadi.. Tapi.. Aahh, sedang menikmati waktu luang sebentar.. Ahaha.."

"Nah loh.... Disini juga sama saja..... Tapi biarlah...Toh Alice memang sedang menyelesaikan tugasnya... jadi maklumlah kalau dia beristirahat sejenak..." ucap Lotti dalam hati.

"Ooh.. baru selesai belanja ya?" kata Lotti kepada Alice. Lotti merasa kalau ternyata sahabatnya itu lumayan rajin.

"Tenang, Zeno-san, saya tidak akan melapor ke Ellen-san.. Dan Lotti, jangan termakan gombalannya"

"Gombalan? Bagiku sudah biasa kok..." ucap Lotti santai

"Konnichiwa~""...Kenapa ada banyak orang disini?"

"Konnichiwa... etto... Ciela-san..." balas Lotti sambil mengingat-ingat nama leader Novadion satu ini..

"... Kau memanggilku?".

Loh? Ternyata lelaki ini sudah ada di depannya saja. Bikin Alice cukup terkejut. Kapan dia datang kesini? Oh, mungkin saat dirinya sedang sibuk melihat-lihat yang lain.

"Ah, iya, err, habisnya kau menatapku terus.. Uuhh, ada sesuatu 'kah..?". Ucap Alice dengan sedikit blak-blakkan.

"Nice job, Alice"

Baru Alice selesai berbicara dengan lelaki bermata merah di depannya, ternyata Zeno menepuk-nepuk pundaknya dengan wajah... Bangga. Membuat Alice kembali tersenyum manis.

"Ah, tetapi... Kalau anda kembali menyerahkan pekerjaan anda kepada saya....". << tatapan Alice kepada Zeno.

Kembali, Alice melihat lelaki di sampingnya dengan senyum ramahnya. Ah, tidak membawa kacamata? Dengan mata serabun itu?

"Itu gawat..!! Kalau penglihatanmu sebegitu parahnya, kau harus terus membawa kacamatamu..!!". Ucap Alice dengan nada khawatir yang ditujukan kepada lelaki di sampingnya itu.

Ah, ternyata namanya adalah Rezenier. Alice tersenyum ramah kepadanya sambil berkata, "Salam kenal juga, Rezenier-san..!! Iya, saya habis pulang dari berbelanja hari ini.. Hahaha, duduk-duduk disini juga istirahat sebentar..". Ucapnya sambil menggaruk sedikit kepalanya yang tidak gatal.

Dan sekarang, matanya menatap ke arah Lotti lagi. Alice bisa mengetahui dari tatapan sahabatnya kalau sahabatnya pasti melihat dirinya juga sedang semi-membolos tapi bisa mewajarinya. "Ah, iya, aku baru saja selesai belanja untuk bahan makan siang hari ini..". Ucapnya dengan senyumnya yang biasa ia tampilkan,.

"Gombalan? Bagiku sudah biasa kok..."

"Hahaha, kau yakin..?". Ucapnya sambil menatap Lotti sambil tersenyum.

"Konnichiwa~""...Kenapa ada banyak orang disini?"

Mata birunya kini menatap sang pendatang baru. Ah... Gadis ini siapa yah? "Siang juga.. Ah, hari minggu memang biasanya ramai.. Hahaha..".

Mati, ketahuan liatin orang yah gini ini akibatnya. Apalagi langsung ditanya begini, mau taro muka dimana? Kalau ada Vandera pasti diomelin ini.

"Tidak, kebetulan saya tadi hanya mencari bangku kosong saja..". Ucap Ashura dengan wajah datarnya sambil menatap anak muda di depannya ini.

Dan ia akui hari ini ramainya parah. Ada Zeno dan Ciela. Duo ketua Duke houses ternyata sedang menikmati hari minggu ini. Tetapi... Bukannya biasanya sebagai leader of Four Duke house itu sangat sibuk yah bahkan di hari minggu begini? Jadi... Kalau begitu mereka sedang apa? Cabut atau memang sudah selesai pekerjaannya?

Dan kembali, Ashura lebih memilih untuk tetap menyimpan suara indahnya itu. "..."

"Itu gawat..!! Kalau penglihatanmu sebegitu parahnya, kau harus terus membawa kacamatamu..!!"

Wissen hanya tertawa.

'siapa juga yang pake kacamata?!' Pikirnya sambil tertawa dalam hati.

"ah yah... lupa memang berbahaya" Jawba Wissen sambil tertawa.

"Salam kenal juga, Rezenier-san..!! Iya, saya habis pulang dari berbelanja hari ini.. Hahaha, duduk-duduk disini juga istirahat sebentar.."

"Salam kenal juga. Kau berbelanja apa?" Tanya Wissen membuka pembicaraan.

Sementara itu.....

"TIDAAAKKKK WISSEN LEBIH JAGO BERBOHONG DARI PADA DIRIKUU" Teriak Rier dalam hati

"Tidak, kebetulan saya tadi hanya mencari bangku kosong saja..".

Astaga, ternyata dia juga mencar bangku kosong. Entah mengapa Alice merasa bersalah dan menggeser tubuhnya sedikit, memberikan ruangan untuk duduk buat laki-laki bermata merah di depannya.

"Kalau mau duduk saja disini.. Aku rasa bangku ini muat untuk 3 orang kok..". Ucapnya sambil tersenyum ramah dan menepuk-nepuk tempat duduk di sebelahnya.

Tetapi sebelumnya Alice memandang ke arah Rezenier dengan tatapan sedikit memohon. "Ah, maaf tapi tak apa 'kan kalau aku bergeser untuk memberi pria ini tempat duduk..?". Tentu saja pria yang ia maksud adalah Ashura.

"Salam kenal juga. Kau berbelanja apa?"

"Ah, aku sedang berbelanja sayuran dan buah untuk bahan memasak makan siang nanti.. Hmm, Rezenier-san sendiri sedang apa..?". Tanyanya sambil menatap Rezenier dengan pandangan polos yang penasaran.

saya ikutan~

---

Location : Di jalan menuju alun-alun kota
Time : 10.00 AM

Hari yang lumayan cerah, Haze pun berjalan ke kota setelah mengerjakan semua pekerjaannya di Pandora. Ia pun membeli buku kesukaannya. Dan pada saat melewati alun-alun di tengah kota, Ia kaget dan heran melihat kakak tirinya yang tidak lain adalah Ciela Novadion disitu bersama orang" yang lumayan dikenalnnya.

"onee-sama, apa yang anda lakukan di sini ?!" Tanya Haze dengan heran karena jarang-jarang kakak tirinya keluar mansion karena Vitality tubuhnya yang rendah itu. *ditampol Ciela*

Melihat Lotti dan Leader Reisvoust, siapa lagi kalau bukan Zeno rivalnya.

"Lotti ? mengapa anda disini bersama Zeno ? dan Zeno, apa kau kabur dari pekerjaanmu lagi ?" Tanya Haze sambil geleng-geleng

OOT: Minna, ikutan ya kan Alice knight Ellen XDDD *plak!!*
~~
Timeline: Sunday, 11.00 A.M
Location: Alun-alun kota

Ellen yang keluar dari Reisvoust household mencari-cari orang baru itu, Alice Vanadium Ragnarok. Knightnya yang baru, rasanya? Mata Ellen yang ungu berputar, mencari-cari Alice. Saat dilihatnya kerumunan orang, Ellen memutuskan ikut.

"...Alice?" tanyanya.

Ah, datang lagi seorang pemuda memanggil Onee-sama kepada wanita yang makanannya ingin sekali dibeli oleh Alice itu. Habis kelihatannya enak. Awalnya Alice hanya tersenyum saja melihat kedatangan orang baru tersebut. Memilih untuk terdiam sebentar.

Tetapi mendengar laki-laki tersebut menyebut nama Lotti, itu ternyata bisa mengalihkan perhatiannya. "Oh, kalian berdua saling kenal..?". Tanyanya dengan senyum ramahnya.

"...Alice?"

Ngek. Tentu saja Alice mengenali suara ini. Yah, tentu saja ia mengenalinya. Dengan segera dan sedikit panik, bola mata Alice mengarah ke arah asal suara.

"No-nona Ellen..!! Ah, su-suatu kebetulan bertemu dengan anda disini.. Apa anda sedang berjalan-jalan..?". Ucap Alice dengan senyum di wajahnya. Tentu saja berdiri ada reflex yang paling tepat.

Sebenarnya ada yang harus lebih panik lagi daripada Alice. Tanpa sengaja mata biru Alice melirik ke arah Zeno.

"No-nona Ellen..!! Ah, su-suatu kebetulan bertemu dengan anda disini..
Apa anda sedang berjalan-jalan..?"

"Ah, tenang saja, tidak apa-apa kok." ujar Ellen sambil tersenyum. Melihat mata biru Alice secara reflek melirik ke arah Zeno, mata ungu Ellen mengikutinya. "...Zeno...Bagaimana dengan Lotti yang ditinggal sendiri di Household sih?" tanya Ellen.

"Sedang apa kau di sini, Alice?"

"Kalau mau duduk saja disini.. Aku rasa bangku ini muat untuk 3 orang kok..".

Sesaat, Ashura hanya menatap anak muda yang menggeser badannya dan mengizinkan dirinya untuk ikutan duduk. Tidak masalah? Baiklah, kalau benar tidak masalah, rasanya bagi Ashura juga tidak masalah untuk duduk di bangku itu. Dan, ternyata memang masih luas.

"... Terima kasih". Ucap Ashura tetapi tidak menatap ke arah anak muda itu sedikitpun.

Oh wow, suasana hari minggu memang sangat terbukti ramainya. Meskipun Ashura sedikit risih dengan keramaian, tetapi berada di dalam keramaian itu sendiri tidak jelek juga. Yah, anggap saja ia bisa meng-observasi manusia jaman sekarang.

Tetapi baru saja dia duduk, ada seorang laki-laki yang berteriak Onee-sama kepada Leader of Novadion. Loh? Ternyata Leader of Novadion a.k.a Ciela punya adik yah? Ah, kalaupun punya, itu bukan urusannya.

Lalu telinganya mendengar suara wanita yang dikenalnya. Dan setelah matanya jatuh ke asal suara, ternyata pendengarannya memang tidak salah. Itu adalah Ellen. Tetapi Ashura tetap terdiam di tempat duduknya.

"..."

"Bukankah saya sudah mengatakan kalau saya akan istirahat sejenak karena pekerjaan saya sudah selesai? Ataukah anda sedang membolos?"

Oh iya, Zeno baru saja ingat bahwa Lotti sedang mengambil hari libur hari ini. Pekerjaannya sudah selesai yah? Beda sekali dengan Zeno yang hampir nggak pernah menyelesaikan pekerjaannya sebelum waktu yang ditetapkan. dan inilah yang benar-benar tepat sasaran, 'membolos'. Padahal Zeno bukanlah murid sekolahan lagi, masih ada saja kata membolos..

"Ck ck ck, Lotti.. Lotti.. Saya kan sedang mencari udara segar plus ngeborong yoghurt yang lagi diskon 50%" ucap Zeno membara saat kata 'yoghurt' disebut. Sebenarnya Zeno hanya ngarang dengan yogurt yang didiskon karena diskon sudah selesai semingguan yang lalu

"Ah, tetapi... Kalau anda kembali menyerahkan pekerjaan anda kepada saya...."

Kali ini Zeno diserang oleh Alice, orang yang selalu menggantikan Zeno ketika ia sedang membolos. Yah, kan lumayan ceritanya ada orang yang duduk di meja kerja Zeno dan mengerjakan pekerjaan itu walaupun bukan Zeno *ditabok Ellen*. Walaupun Alice berkata seperti itu juga, kebiasaan ini akan terus menerus dilakukan xD.

"Hahaha, jangan khawatir, Alice. Kau takkan mungkin ketahuan oleh Ellen karena kita mirip banget. Walaupun sudah jelas aku lebih tampan" Zeno menanggapi kalimat Alice dari sisi lainnya dan tak lupa menambah pujian bagi dirinya sendiri

"Lotti ? mengapa anda disini bersama Zeno ? dan Zeno, apa kau kabur dari pekerjaanmu lagi ?"

Kenapa orang-orang berkerumun di sini? Kayak nggak ada tempat lain aja.

Yang dateng si Haze pula, rival Zeno dalam banyak bidang. Pria yang selalu menggunakan seragam pandora ini kemana-mana tiba-tiba muncul entah dari mana. Setelah ia muncul, malah menjelek-jelekan Zeno pula, mengatakan bahwa ia sedang membolos. Meskipun itu kenyataan, Zeno tak terima kalimat itu keluar dari mulut pria ini.

"Heh, enak saja dikatain bolos. Meskipun itu kenyataan, aku tak akan pernah terima jika itu keluar dari mulutmu" Perseteruan dua pria yang memiliki harga diri terlalu tinggi *disepak*

Kemudian, Zeno merasakan seseorang menatap ke arahnya dengan perasaan campur aduk. Ketika ia menengok dan menemukan Alice menatapnya dengan ELLEN! di sebelahnya. Ya ampun, kok ada Ellen di sini? Zeno langsung merinding, diam seribu bahasa. 'Ngapain pula kau menatapku, Alice?' Zeno hanya ngomel ngomel dalam hati.

"...Zeno...Bagaimana dengan Lotti yang ditinggal sendiri di Household sih?"

Hee? Lotti emangnya di rumah yah? Zeno melirik ke kiri dan masih melihat Lotti ada di sana.

"Lotti ada di sana loh, Ellen" Zeno menunjuk ke arah Lotti dengan tatapan datar.