[FRP] Happily ever after

- 2 hari kemudian -

Shein selama dua hari itu tidak tidur dan hanya memakan satu lembar roti tawar saja. Shein benar-benar kehilangan semuanya, nafsu makannya, semangatnya, semuanya hilang dan digantikan oleh perasaan bersalah dan khawatir.

Sebentar lagi musim semi, tetapi Shein sama sekali tidak bisa merasakan kehangatan mataharinya ataupun kecerian musim semi. Semuanya menghilang seiring dengan salju mencair.

Shein terus memperhatikan Ivvi, yang terbaring terus selama dua hari ini. Shein tau Ivvi baik-baik saja, dan tidak ada yang perlu di khawatirkan, begitu kata dokter yang mengurus Ivvi. Tapi tetap saja...

Shein terkejut, melihat Ivvi yang mulai membuka matanya. Ada perasaan lega dan bahagia karena Ivvi sudah terbangun dari tidur panjangnya.

"Ivvi, minumlah dulu," Shein segera membawakan air putih untuk Ivvi.

"Ivvi, minumlah dulu,"

Ivvi mencoba bangun dari tidurnya, namun sangat berat sekali...kepalanya sangat pusing, dan tidak mampu bangun dari tidurnya.

"terima kasih, aku akan meminumnya nanti...", Ivvi mencari alasan untuk shein supaya dia tidak khwatir bahwa dia tidak bisa bangun dari tidurnya.

Ivvi menghembuskan nafasnya, sangat berat rasanya..mungkin nyawa Ivvi belum sepenuhnya kembali.

ia menatap wajah shein dengan pucat dan lemah.."kenapa kau jadi sangat lusuh dan kurus seperti itu ?"

yang Ivvi rasakan ia baru saja tidur sekitar beberapa jam.

Shein menyadari kalau Ivvi belum sepenuhnya pulih. Dan dia melihat Ivvi masih merasa agak kesulitan untuk bangun.

"terima kasih, aku akan meminumnya nanti..."

"Kau harus minum sekarang. Bibirmu terlihat kering seperti itu, aku tau kau masih kesulitan untuk bangun, Ivvi. Biar aku ambilkan sedotan," Shein melangkah menuju rak disebelah Ivvi, mencari-cari sedotan."Nah, sekarang mudah meminumnya kan?"

Shein tersenyum, dia memegang gelasnya dan membiarkan Ivvi untuk minum lewat sedotan tersebut.

"kenapa kau jadi sangat lusuh dan kurus seperti itu ?"

"Benarkah?" Shein juga tidak sadar, dia hanya makan sedikit sekali dan itupun dipaksa."Mungkin karena aku khawtair padamu. Kau sudah tertidur selama 2 hari, Ivvi."

Shein masih menatap Ivvi dengan khawatir.

"Kau harus minum sekarang. Bibirmu terlihat kering
seperti itu, aku tau kau masih kesulitan untuk bangun, Ivvi. Biar aku
ambilkan sedotan,"

"Nah, sekarang mudah meminumnya kan?"

Ivvi meminum air itu, namun hanya sedikit saja yang ia minum, namanya juga orang sakit..

"Mungkin karena aku khawtair padamu. Kau sudah tertidur selama 2 hari, Ivvi."

"2 hari?", ucap Ivvi agak kaget mendengarnya, namunn dia sedikit merasa lega, mungkin saja kejadian yang tadi itu adalah mimpi buruk bagi Ivvi yang selama ini tidur selama 2 hari. ia juga tidak tanya "kenapa", karna dengan seperti ini, ia merasakan kejadian saat 2 hari itu adalah mimpi buruk..ia memegang tangan shein yang berada didekatnya..

"uhuk..."

Shein melihat Ivvi yang hanya sedikit minumnya, ingin memaksanya untuk minum lagi. Tapi Shein menunggu keadaan Ivvi sudah benar-benar baik, dia juga sebenarnya masih sangat merasa bersalah pada Ivvi.

"2 hari?"

Shein mengangguk, masih memperhatikan Ivvi. Dan pada saat itu Ivvi juga memegang tangannya, rasanya semua beban Shein terangkat gara-gara Ivvi.

"uhuk..."

Shein merasa khawatir lagi,"Bagaimana perasaanmu sekarang, Ivvi? Mau kupesankan makanan? Kau harus makan, sudah 2 hari ini hanya mengandalkan cairan infus itu kan."

"Bagaimana perasaanmu sekarang, Ivvi? Mau kupesankan
makanan? Kau harus makan, sudah 2 hari ini hanya mengandalkan cairan
infus itu kan."

"baik..", jawab Ivvi pelan

sebenarnya ia tidak lapar tidak mempunyai nafsu makan.
"umh...aku tidak lapar..", katanya singkat, dan terus memegang tangan shein dengan erat.

Ivvi kedinginan, entah apa yang terjadi..tapi tiba-tiba Ivvi kedinginan dan butuh kehangatan

"umh...aku tidak lapar.."

"Baiklah, tapi sebentar lagi kau harus makan ya," Shein menggenggam tangan Ivvi dengan erat juga.

Shein memperhatikan Ivvi seperti orang yang kedinginan sama kayak PM-nya, Shein kemudian langsung memeluknya. Rasanya sudah lama sekali Shein tidak memeluknya seperti ini.

"Ivvi... maafkan aku," Shein memeluk Ivvi lebih erat, dan terus meminta maaf padanya."Semuanya gara-gara aku..."

oot : masuk ya? saya lagi bosen~

(in)

Mata Lilica membelak kaget dan ia terpenjat mendengar Ivvi masuk rumah sakit. Dari kabar yang ia dengar, Ivvi telah tertidur selama 2 hari. Alasan yang menjelaskan dnegan baik mengapa Shein tidak pulang selama 2 hari.

Dengan segera Lilica mengambil mobil di garasi dan menyetir dengan cepat menuju rumah sakit. Speedometer mobilnya telah menunjukkan angka 200 km/h, angka maksimum yang bisa dicapai mobil yang ia kendarai itu.

Lokasi : rumah sakit

Mobil yang dikendarai Lilica segera diparkir di dekat pintu rumah sakit. Tidak memperdulikan aturan seperti biasa. Tilang itu masalah nanti.

Kakinya melaju dnegan cepat mencari kamar ivvi. Ia tidak memperdulikan harus menunggu depan lift, kakinya melaju menggunakan tangga darurat. Lantai 1, lantai 2, lantai 3, lantai 4, lantai 5, lantai khusus VIP room!

Kamar ke 5, dapat!

Dnegan segera ia membanting pintu itu hingga terbuka. Nafasnya ngos-ngos an dan di mukanya terlihat sirat kekhawatiran.

"Demi Tuhan! ivvi! kau tak apa-apa?" Katanya dengan khawatir melihat calon kakak iparnya itu berada di ranjang dan sedang dipeluk shein yang wajahnya pucat dan tampak kecapean.

"Maafkan tidak datang lebih cepat, aku baru mendengar kabarmu hari ini!" lanjut lilica dengan khawatir.

ia dengan segera berjalan agak limbung ke ranjang ivvi dan jatuh terduduk di sebelah ivvi.

oot 2: sinet~ sinet~ =))

"Baiklah, tapi sebentar lagi kau harus makan ya,"

Ivvi tersenyum pucat, menandakan ia akan makan sebentar lagi.

dirasakannya shein memeluk Ivvi, dan semakin erat pelukannya. Ivvi memeluk shein juga, sayangnya ia tidak bisa memeluk shein erat, karna keadannya yang sangat lemah.

"Ivvi... maafkan aku,"

"mm..", kini ia sadar, ternyata kejadian yang tadi bukan mimpi buruk, itu memang benar. kejadian yang tadi memang terjadi

"Semuanya gara-gara aku..."

"tidak..", ucapnya pelan, ia menatap shein dengan wajah pucatnya, "maafkan aku juga ya...".

dan lalu Ivvi mengecup bibir shein dengan bibirnya yang kering dan hangat, "sekarang apakah kau percaya dengan cintaku ?", ucap Ivvi sambil tersenyum.

"Demi Tuhan! ivvi! kau tak apa-apa?"

"hik ?!"

Ivvi mendorong shein jauh-jauh, dia punya tenaga untuk emndorong shein karna ada lilica yang melihatnya.

"Maafkan tidak datang lebih cepat, aku baru mendengar kabarmu hari ini!"

"tidak apa-apa..", Ivvi tersenyum melihat lilica datang.

Lilica agak terpenjat melihat ivvi mencium shein.

"ini pemandangan yang kudapat saat mengunjungi, lebih baik tadi aku membawa kamera" Ucapnya kacau karena agak shock.

'kakakdanivviudahgakpolos!' pikirannya setengah berteriak dengan cepat.

Shein mengangguk saja mendengar Ivvi yang ikut meminta maaf juga. Shein hanya ingin memeluknya sekarang, seperti ini... hal yang membuatnya dapat begitu merasakan kenyamanan yang hebat.

Dan satu lagi yang mengejutkan Shein. Ivvi menciumnya. Dan itu tentu saja nyata, dia tidak percaya itu. Biasanya Shein duluan yang mencium Ivvi, tapi yang terjadi sekarang adalah sebaliknya.

"sekarang apakah kau percaya dengan cintaku ?"

"Aku percaya....," Shein tersenyum kemudian kembali mencium Ivvi dengan lembut.

Shein yang asyik mencium Ivvi ini tiba-tiba saja didorong lagi, ternyata ada Lilica datang.

Padahal sedang seru-serunya...., pikir Shein dalam hati

"ini pemandangan yang kudapat saat mengunjungi, lebih baik tadi aku membawa kamera"

Ivvi kaget setengah hidup (?), lilica melihatnya ?

"oh, sudahlah..hahaha", Ivvi berbaring lagi dengan tubuhnya yang masih lemah dan wajah yang merah, ditempat tidurnya yang menurutnya tidak senyaman tempat tidurnya.

ia memejamkan matanya sekali atau dua kali, ia merasakan kehangatan musim semi itu lagi.
"jadi...kapan aku bisa keluar dari penjara ini?", menurut Ivvi rumah sakit adalah penjara baginya.

"jadi...kapan aku bisa keluar dari penjara ini?"

Telinga Lilica menangkap nada ketidak sabaran Ivvi. ia pun tersenyum pada Ivvi.

"Saat dokter menyatakan kau boleh keluar, tentu saja" Jawabnya santai.

"sampai saat itu, sabarlah"

"jadi...kapan aku bisa keluar dari penjara ini?"

"Seperti yang dikatakan Lilica. Kau belum pulih sepenuhnya, mungkin lusa juga sudah dibolehkan pulang," jawab Shein sambil tersenyum lembut pada Ivvi.

Dan sekarang keadaan pun mulai membaik. Shein kemudian menganggap kejadian 2 hari yang lalu itu hanyalah sebuah mimpi buruk, dia akan melupakannya tentu saja. Dan berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak berbuat seperti itu untuk yang kedua kalinya.

Ini semua jauh dari yang Shein rencanakan. Sekarang dia harus menyusun ulang rencananya, semua rencana pernikahan mereka berdua. Shein menarik nafasnya dalam-dalam, dan berusaha untuk menyemangati dirinya sendiri.

Hari ini Shien dan Shion sudah berangkat ke Jerman. Tentu Shein memilih untuk tidak ikut karena kondisi Ivvi yang masih belum baik.

Shein kemudian melirik Lilica,"Ngomong-ngomong Lilica... kau tidak ikut dengan Shien-nii?" tanya Shein heran.

"Saat dokter menyatakan kau boleh keluar, tentu saja"

"Seperti yang dikatakan Lilica. Kau belum pulih sepenuhnya, mungkin lusa juga sudah dibolehkan pulang,

Ivvi menghembuskan nafasnya dengan berat, wajahnya masih pucat..pasti masih lama untuk bisa keluar dari penjara sehat itu.

ia menidurkan dirinya lagi, dan memandang ke jendela kamar rumah sakit itu. angin sepoy-sepoy terlihat dari belakang jendela itu
dan beberapa menit kemudian Ivvi memejamkan matanya dan tidur lagi. mungkin dia memang lelah dan kecapekan..hingga sekarang dia tidur kembali.

Shein kemudian duduk di sofa di dekat tempat tidur Ivvi. Dia melihat Ivvi yang kembali tertidur. Shein terus memperhatikan Ivvi, walaupun perempuan itu sedang tertidur dan tetap menjaganya.

Shein masih memegang tangan Ivvi, tidak ingin melepaskannya.

Lalu tiba-tiba saja handphone Shein bergetar, telfon dari wedding organizernya.

"Hallo?" Shein berbicara dengan pelan supaya tidak membangunkan Ivvi."Maafkan aku. Kemarin ada sedikit masalah, tapi aku tetap akan meminta bantuanmu sebagai wedding organizerku. Kau dimarahi atasanmu? Biar nanti aku yang bilang, pokoknya susun ulang rencananya."

Ya ini juga karena salahnya. Banyak orang dirugikan termasuk wedding organizernya.

Ivvi tidak mendengar apa-apa, dia cukup pulas dala tidurnya. lelah sekali rasanya untuk membuka mata.

dan tiba-tiba 2 perawat atau suster dari rumah sakit itu membuka pintu, terlihat membawa makanan serta teh hangat untuk pasien, waktunya makan bagi Ivvi. sudah 2 hari dia tidak makan bukan ? dan mengandalkan cairan infus.

Ivvi masih menggenggam tangan shein dalam tidurnya, seperti bayi yang sedang tertidur menggenggam jari emaknya

"Ya, ya, aku berjanji tidak akan membatalkannya lagi. Baiklah, terima kasih, Florka," Shein menekan tombol di handphonenya, mengakhiri percakapannya dengan wedding organizernya itu.

Bertepatan dengan itu seorang suster akhirnya membawakan makanan untuk Ivvi. Shein melihat Ivvi tertidur pulas, tapi dia harus makan sehingga Shein terpaksa membangunkannya.

Shein mencium bibir Ivvi lagi dengan lembut, entah dengan seperti itu Ivvi akan bangun atau tidak. Kemudian Shein mengelus rambut Ivvi.

"Ivvi, makanlah dulu... setelah itu kau baru bisa tidur lagi...," Shein berkata dengan pelan.

dirasakannya kecupan lembut dibibir Ivvi yang hangat, entah seperti dejavu atau apa..dia pernah merasakan kejadian seperti ini.

lalu Ivvi membuka matanya dengan pelan-pelan melihat shein yang masih berada disebelahnya dan memegang tangannya. Ivvi lalu tersenyum dan memegang tangan shein juga..

"Ivvi, makanlah dulu... setelah itu kau baru bisa tidur lagi...,"

dilihatnya makanan yang masih hangat dan baru saja datang itu, buah melon yang sudah dipotong-potong, bubur, daging saus tiram, teh hangat, susu hangat, air putih, dan salad.

Ivvi memperlihatkan tampang anjing yang memelas untuk disuapin shein , semenjak sakit dia jadi manja kepada kekasihnya, semoga ini bisa mempererat ikatan cinta mereka

Shein melihat Ivvi sudah bangun dan kembali tersenyum sambil memegang tangannya seperti biasanya.

Shein memperhatikan Ivvi hanya menatap makanannya, dan kini dia melihat Ivvi menatapnya seakan-akan dia ingin disuapi. Shein tentu langsung mengerti maksud Ivvi. Tanpa diminta oleh Ivvi pun Shein akan tetap menyuapi Ivvi.

"Baiklah, biar aku yang menyuapi mu," Shein mengambil mangkuk yang berisi bubur. Dia mengambil porsi suapan yang tidak terlalu banyak, namun tidak terlalu sedikit juga."Buka mulutmu Ivvi," Shein sudah bersiap akan menyuapi Ivvi, dia tersenyum senang bisa menyuapi Ivvi baginya menyenangkan

"Baiklah, biar aku yang menyuapi mu,"

Ivvi >> (?)

."Buka mulutmu Ivvi,"

"ak...", Ivvi membuka mulutnya sesuai permintaan shein

dan sendok pun sudah berada didalam mulutnya, Ivvi mengunyahnya, memang makanan ini terasa pahit dilidah Ivvi..tapi jadi terasa manis jika disuapi shein (halah)

belum shein menarik kembali sendok yang dimulut Ivvi, Ivvi sudah mengigit sendok itu duluan dan membuat shein susah mengeluarkan sendok itu dari mulut Ivvi karna digigit

Betaba bahagianya Shein saat itu. Dia bisa menyuapi Ivvi dan merawatnya ketika dia sakit. Entah harus bagaimana lagi Shein mengungkapkan kesenangannya itu.

"ak... "

Shein segera menyuapi Ivvi dengan perlahan. Tapi tunggu, ada yang aneh. Karena Shein tidak bisa menarik kembali sendoknya, tentu karena Ivvi menggigitnya.

"Ivvi, kenapa kau menggigit sendoknya? Bisa-bisa sendoknya hancur kalau kau yang gigit," Shein tertawa mengingat Ivvi merupakan chain harimau putih."Aku kan jadi tidak bisa menariknya."

"Ivvi, kenapa kau menggigit sendoknya? Bisa-bisa sendoknya hancur kalau kau yang gigit,"

Ivvi >>

Ivvi membuka mulutnya, dan sendok pun berhasil keluar.

"kenapa kau malah tertawa ", >>

sepertinya Ivvi mulai mendapatka kesehatannya lagi, dia sudah mulai marah-marah.

Ivvi mengambil sendoknya dan menaruh beberapa makanan disendok itu dan menyuapi shein juga dengan belepotan.

<< Ivvi

Ivvi stress

"kenapa kau malah tertawa "

Shein masih tertawa, tapi paling tidak rencananya berhasil membuat Ivvi melepaskan sendoknya.

"Kalau tidak dibegitukan kau tidak akan melepaskannya kan Ivvi?" tanya laki-laki itu sok tau.

Dan kini Ivvi malah merebut sendoknya dan menyuapi Shein balik. Shein kemudian mengambil lagi sendoknya, dan menyuapi Ivvi untuk yang kedua kalinya.

"Ivvi, makanan ini untukmu. Untuk apa kau menyuapiku juga?" Shein tertawa lagi

"Kalau tidak dibegitukan kau tidak akan melepaskannya kan Ivvi?"

Ivvi marah-marah dan mengoceh panjang lebar

dilihatnya shein mengunyah makanan itu, membuat Ivvi senang. namun shein mengambil alih sendok itu dan menyuapinya lagi

"Ivvi, makanan ini untukmu. Untuk apa kau menyuapiku juga?"

"kau juga belum makan kan ?", tanya Ivvi dengan alis yang dimiringkan sebelah.

Ivvi mengambil sendok itu lagi dan menyuapi shein kembali. sepiring berdua