Log in
Who is online?
In total there are 21 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 21 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 313 on Sat Oct 05, 2024 9:26 pm
Search
Latest topics
» Absensi di siniby Kaz Sun Sep 03, 2023 9:49 pm
» [Revive the Forum]
by Kuro Usagi Fri Sep 04, 2015 12:37 am
» Um.. hi, I guess?
by Kuro Usagi Fri Sep 04, 2015 12:35 am
» Do You Have Sixth Sense?
by Kurome Fri Jun 26, 2015 3:45 pm
» Website favorit kalian untuk baca komik online?
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 7:57 pm
» Biarkan Mata, Otak, Keyboard mengaum saat engkau mengetes mereka. xD~
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 7:56 pm
» Imaginary World
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 4:59 pm
» Komentar member di atas^
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 4:37 pm
» If you wish at fallen star, it will come true. Is that true?
by Phantomhive_Earl Sun Oct 27, 2013 3:56 pm
» Pengalaman Seram
by Phantomhive_Earl Sun Oct 27, 2013 12:48 pm
[FRP] Happily ever after
3 posters
Page 2 of 7
Page 2 of 7 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Re: [FRP] Happily ever after
Shein merasakan lemparan remote TV itu mengenai pundaknya. Shein kembali tersenyum, kemudian mengambil remote TV dan mengembalikannya ke tempat semula.
Dia menghela nafas.
"Kenapa semua perempuan tidak mau mendengar omongan laki-laki sampai akhir? Padahal maksudku memang sesudah menikah kan," Shein berbicara sendiri sambil tertawa kecil.
Ya maksudnya tentu saja setelah menikah nanti. Shein juga menjaga nama baiknya tentu saja. Dia tidak akan pernah melakukan hal itu sebelum menikah.
Shein kemudian beranjak dari sana, menuju ke perpustakaan. Dia tidak bisa tidur lagi, tentu saja tempat nongkrong yang tepat adalah perpustakaan.
oot : yang, cepetin ke paginya
Dia menghela nafas.
"Kenapa semua perempuan tidak mau mendengar omongan laki-laki sampai akhir? Padahal maksudku memang sesudah menikah kan," Shein berbicara sendiri sambil tertawa kecil.
Ya maksudnya tentu saja setelah menikah nanti. Shein juga menjaga nama baiknya tentu saja. Dia tidak akan pernah melakukan hal itu sebelum menikah.
Shein kemudian beranjak dari sana, menuju ke perpustakaan. Dia tidak bisa tidur lagi, tentu saja tempat nongkrong yang tepat adalah perpustakaan.
oot : yang, cepetin ke paginya
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [FRP] Happily ever after
oot : okeh
Ivvi membuka dan menutup pintu kamarnya dengan kencang.
ia segera menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidurnya dan menyelimuti dirinya dengan selimut putihnya.
shein bodoh..., gumam Ivvi sambil memjaman mata
dan akhirnya ia tertidur, dan terlelap dari tidurnya.
==================dipercepat===============
Time : 07.30 AM
Ivvi membuka matanya, cahaya matahari membuatnya terbangun dari tidurnya, ternyata tumpukan salju masih ada saat itu, karna masih pertengahan bulan februari.
namun langit saat itu tidak mendung seperti biasanya.
Ivvi menguap dan segera bangun dari tempat tidurnya, lalu membuka jendela kamarnya.
"selamat pagi......" , Ivvi berbicara sendiri sambil meliaht bunga-bunga didepan jendela kamarnya.
Ivvi membuka dan menutup pintu kamarnya dengan kencang.
ia segera menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidurnya dan menyelimuti dirinya dengan selimut putihnya.
shein bodoh..., gumam Ivvi sambil memjaman mata
dan akhirnya ia tertidur, dan terlelap dari tidurnya.
==================dipercepat===============
Time : 07.30 AM
Ivvi membuka matanya, cahaya matahari membuatnya terbangun dari tidurnya, ternyata tumpukan salju masih ada saat itu, karna masih pertengahan bulan februari.
namun langit saat itu tidak mendung seperti biasanya.
Ivvi menguap dan segera bangun dari tempat tidurnya, lalu membuka jendela kamarnya.
"selamat pagi......" , Ivvi berbicara sendiri sambil meliaht bunga-bunga didepan jendela kamarnya.
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [FRP] Happily ever after
Time : 07.30 AM
Shein Einverd keluar dari perpustakaannya itu, dan sekarang dia menuju ke taman depan untuk melakukan ritual yang setiap hari dilakukannya yaitu minum teh.
Shein meminum tehnya tanpa banyak omong. Teh yang kali ini diminumnya tentu saja pas sesuai dengan seleranya.
Shein kemudian mengetik email di handphonenya :
Shein tau adiknya itu Cleisiophobia, atau takut terkurung diruangan. Shein biasa mengancamnya, kalau tidak dibegitukan mana mau Shion menuruti perintahnya. Tadinya Shein ingin meminta tolong pada kakaknya, tapi pasti Shien menolak dan malah memakinya.
Hari ini Shein berencana untuk pergi memilih bahan-bahan dan hal-hal untuk pernikahannya nanti.
Shein Einverd keluar dari perpustakaannya itu, dan sekarang dia menuju ke taman depan untuk melakukan ritual yang setiap hari dilakukannya yaitu minum teh.
Shein meminum tehnya tanpa banyak omong. Teh yang kali ini diminumnya tentu saja pas sesuai dengan seleranya.
Shein kemudian mengetik email di handphonenya :
Shion, hari ini giliranmu memimpin rapat. Jangan menolak atau aku akan mengurungmu di kamar seharian
Shein tau adiknya itu Cleisiophobia, atau takut terkurung diruangan. Shein biasa mengancamnya, kalau tidak dibegitukan mana mau Shion menuruti perintahnya. Tadinya Shein ingin meminta tolong pada kakaknya, tapi pasti Shien menolak dan malah memakinya.
Hari ini Shein berencana untuk pergi memilih bahan-bahan dan hal-hal untuk pernikahannya nanti.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [FRP] Happily ever after
dalam sekejap, setelah Ivvi bangun tidur, ia sudah mandi, ganti baju, rambutnya sudah rapih dan wangi~ :3
dan bunyi perutnya sudah terdengar seperti keroncongan pagi itu..
"lapar...", ucap Ivvi datar.
ia keluar dari kamarnya dan bergerak kearah ruang makan. dan tiba-tiba..
drttt....drrrttt...
email masuk...dan itu dari...tebak siapa ?
Ducan..
Ivvi berhenti berjalan dan mengetik balasan e-mail untuk ducan.
dan akhirnya ia sampai diruang makan, dan membuka lemari es untuk menemukan jus buah. dan meminumnya..
dan bunyi perutnya sudah terdengar seperti keroncongan pagi itu..
"lapar...", ucap Ivvi datar.
ia keluar dari kamarnya dan bergerak kearah ruang makan. dan tiba-tiba..
drttt....drrrttt...
email masuk...dan itu dari...tebak siapa ?
Selamat pagi Ivvi ! lama tidak berjumpa :D
Ducan..
Ivvi berhenti berjalan dan mengetik balasan e-mail untuk ducan.
selamat pagi, sudah lama sekali ya ducan..
dan akhirnya ia sampai diruang makan, dan membuka lemari es untuk menemukan jus buah. dan meminumnya..
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [FRP] Happily ever after
Shein masih duduk diruang depan. Melamun melihat bunga-bunga rosa alba yang tersebar luas dihalaman depannya.
Shein meminum tehnya dengan perlahan. Entah kenapa perasaannya tidak enak. Dia mencium adanya bau-bau masalah (?)
Shein melirik ke maidnya, Claudia yang ada disebelahnya.
"Bisa kau siapkan sarapannya sekarang, Claudia-san?" Shein hanya memanggil dengan embel-embel -san kepada maidnya yang bernama Claudia saja. Dia menghormati maidnya itu. Sebagai orang yang dipercayai ayahnya juga, dan kadang sebagai pengganti ibu bagi Shein.
Claudia mengangguk, dia kembali ke dapur.
Sambil menunggu sarapannya, Shein mandi terlebih dahulu setelah itu menuju ke meja makan. Dilihatnya sudah ada Ivvi disana.
Shein meminum tehnya dengan perlahan. Entah kenapa perasaannya tidak enak. Dia mencium adanya bau-bau masalah (?)
Shein melirik ke maidnya, Claudia yang ada disebelahnya.
"Bisa kau siapkan sarapannya sekarang, Claudia-san?" Shein hanya memanggil dengan embel-embel -san kepada maidnya yang bernama Claudia saja. Dia menghormati maidnya itu. Sebagai orang yang dipercayai ayahnya juga, dan kadang sebagai pengganti ibu bagi Shein.
Claudia mengangguk, dia kembali ke dapur.
Sambil menunggu sarapannya, Shein mandi terlebih dahulu setelah itu menuju ke meja makan. Dilihatnya sudah ada Ivvi disana.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [FRP] Happily ever after
drrrtt...
ponsel Ivvi kembali bergetar..
Ivvi membukanya lagi, dan menemuka email dari ducan.
sabrie ?
Ivvi menekan tombol ponselnya lagi, dan disaat itu dia melihat shein sudah berada di satu ruangan olehnya.
dan send..
"selamat pagi...", ucap Ivvi menyapa shein sambil meneguk jusnya.
dan belum ada 3 menit, email dari ducan sudah cepat masuk.
Ivvi >>
Ivvi menggeleng-gelengkan kepalanya dan menekan tombol ponselnya lagi.
ponsel Ivvi kembali bergetar..
Ivvi membukanya lagi, dan menemuka email dari ducan.
"iya sudah lama sekali, aku tidak mendengar suaramu...oh iya, sekarang aku sudah ada disabrie..."
sabrie ?
Ivvi menekan tombol ponselnya lagi, dan disaat itu dia melihat shein sudah berada di satu ruangan olehnya.
"sabrie ? memang sebelumnya kau dimana ?"
dan send..
"selamat pagi...", ucap Ivvi menyapa shein sambil meneguk jusnya.
dan belum ada 3 menit, email dari ducan sudah cepat masuk.
"kemarin aku berada di Hungaria..ada banyak hal yang ingin kuceritakn kepadamu Ivvi...jadi, sekarang aku sudah diperjalanan menuju rumah kekasihmu hahaha"
Ivvi >>
Ivvi menggeleng-gelengkan kepalanya dan menekan tombol ponselnya lagi.
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [FRP] Happily ever after
"selamat pagi..."
Shein membalas sapaan Ivvi, "Pagi, Ivvi."
Dia pun duduk dikursi di tempat yang berhadapan dengan Ivvi. Sambil menunggu sarapannya siap, Shein memperhatikan Ivvi. Dia terus-terusan melihat handphonenya, dan handphonenya juga bergetar terus.
Jelas Shein curiga.
Mata Shein menyipit, memperhatikan handphone Ivvi dan Ivvi yang dimatanya terlihat senang. Shein tadinya sudah penasaran dari siapa email itu, tapi dia membiarkan Ivvi. Lagi pula itu privasinya, Shein tidak berhak melarangnya ataupun ingin tau tentang itu.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [FRP] Happily ever after
saat Ivvi meneka-nekan tombol ponselnya, ia merasa seperiti diperhatikan seseorang sudah lama, siapa lagi kalau bukan shein ?
Ivvi menatap balik shein, dengan tatapan bingung.
"kenapa ?", tanyanya.
lalu handphone Ivvi berbunyi, tanda telfon masuk..
dan dilayar ponselnya tertulis "DUCAN"
ia segera mengangkatnya..
"assalamualaikum halo ?"
Ivvi !
"ah ? Ducan ?"
betul sekali...sekarang aku sudah berada tepat didepan pintu rumah Einverd.bisakah kau buka kan pintunya ?
Ivvi melirik shein, "tunggu sebentar ducan..."
ia menutup ponselnya dengan kedua jarinya.
"shein..kita kedatangan tamu..", ucap Ivvi memberi tau shein.
Ivvi menatap balik shein, dengan tatapan bingung.
"kenapa ?", tanyanya.
lalu handphone Ivvi berbunyi, tanda telfon masuk..
dan dilayar ponselnya tertulis "DUCAN"
ia segera mengangkatnya..
"
Ivvi !
"ah ? Ducan ?"
betul sekali...sekarang aku sudah berada tepat didepan pintu rumah Einverd.bisakah kau buka kan pintunya ?
Ivvi melirik shein, "tunggu sebentar ducan..."
ia menutup ponselnya dengan kedua jarinya.
"shein..kita kedatangan tamu..", ucap Ivvi memberi tau shein.
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [FRP] Happily ever after
"kenapa ?"
"Hm, tidak....," Shein menjawabnya dengan singkat, tiba-tiba saja kesal.
Shein melihat Claudia sudah meletakkan sarapannya di meja, bersamaan dengan terdengarnya Ivvi yang sedang menjawab telfon entah dari siapa itu.
"ah ? Ducan ?"
Shein tidak terlalu kaget mendengarnya, dari tadi pagi juga Shein sudah merasakan akan adanya hawa-hawa 'penganggu' hari ini. Shein mulai memakan makanannya.
"shein..kita kedatangan tamu.."
Shein mengangguk saja. Dia sedang makan, dan dia tidak akan berbicara. Shein hanya mengisyaratkan pada Ivvi untuk menyambut tamu itu duluan. Shein berusaha untuk bersikap tenang.
Tenanglah, Shein... semuanya akan baik-baik saja
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [FRP] Happily ever after
melihat anggukan shein, Ivvi segera berjalan menuju pintu utama. dan lihat saja memang sudah ada ducan berdiri didepan pintu itu.
Ivvi membuka pintu, dilihatnya Ducan tersenyum lebar membawa beberapa bungkus bertulis "made in Hungaria"
"selamat pagi nona Einverd...", ledek Ducan.
Ivvi melihat Ducan hanya bisa tertawa kecil, Ducan tidak banyak berbeda dari biasanya namun dia terlihat lebih tinggi dari sebelumnya.
"selamat pagi, masuklah...", Ivvi mempersilahkan.
Ducan masuk kedalam rumah besar itu, dan berjalan mengikuti Ivvi.
" Ivvi..ini aku bawakan oleh-oleh dari hungaria...", ducan memperlihatkan bungkusan kertas yang ia bawa.
"terima kasih ducan..", ucap Ivvi senang
dan akhinya Ivvi dan Ducan sampai di Ruang makan.dimana Shein berada...
"selamat pagi..", sapa Ducan kepada shein yang lagi makan.
Ivvi membuka pintu, dilihatnya Ducan tersenyum lebar membawa beberapa bungkus bertulis "made in Hungaria"
"selamat pagi nona Einverd...", ledek Ducan.
Ivvi melihat Ducan hanya bisa tertawa kecil, Ducan tidak banyak berbeda dari biasanya namun dia terlihat lebih tinggi dari sebelumnya.
"selamat pagi, masuklah...", Ivvi mempersilahkan.
Ducan masuk kedalam rumah besar itu, dan berjalan mengikuti Ivvi.
" Ivvi..ini aku bawakan oleh-oleh dari hungaria...", ducan memperlihatkan bungkusan kertas yang ia bawa.
"terima kasih ducan..", ucap Ivvi senang
dan akhinya Ivvi dan Ducan sampai di Ruang makan.dimana Shein berada...
"selamat pagi..", sapa Ducan kepada shein yang lagi makan.
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [FRP] Happily ever after
Shein masih memakan sarapannya pagi itu, sepiring panekuk buatan Claudia. Hanya tinggal beberapa suap lagi panekuk itu habis dilahap Shein.
Kali ini Shein sudah cukup tenang, dan tidak mempermasalahkan Ducan lagi. Dia tau Ivvi sudah menjadi miliknya, dan dia juga tau Ivvi mencintainya. Shein tidak perlu khawatir lagi Ducan akan merebut Ivvi-nya.
"Tumben sekali Shein-sama tidak mengikuti Ivvi," Claudia mulai mengajak Shein bicara setelah pemuda itu selesai makan.
"Hm, tidak...," Shein menjawabnya dengan singkat lagi.
"Shein-sama tidak khawatir lagi tentang Ducan?"
Shein tertawa kecil, "Aku tidak perlu khawatir lagi karena Ivvi sudah menjadi milikku. Dan kalau saja Ducan akan mengambil apa yang sudah menjadi milikku, maka dia akan berurusan dengan Shein Einverd."
Claudia tertawa mendengar gurauan tuannya itu,"Shein-sama memang sudah kembali ke Shein Einverd yang kukenal."
bertepatan dengan itu datanglah Ducan dan Ivvi.
"Selamat pagi, makanlah dulu. Ivvi juga belum makan bukan?" tawar Shein pada Ducan dan Ivvi.
Shein menyuruh Claudia lagi untuk menyiapkan satu lagi panekuk.
Kali ini Shein sudah cukup tenang, dan tidak mempermasalahkan Ducan lagi. Dia tau Ivvi sudah menjadi miliknya, dan dia juga tau Ivvi mencintainya. Shein tidak perlu khawatir lagi Ducan akan merebut Ivvi-nya.
"Tumben sekali Shein-sama tidak mengikuti Ivvi," Claudia mulai mengajak Shein bicara setelah pemuda itu selesai makan.
"Hm, tidak...," Shein menjawabnya dengan singkat lagi.
"Shein-sama tidak khawatir lagi tentang Ducan?"
Shein tertawa kecil, "Aku tidak perlu khawatir lagi karena Ivvi sudah menjadi milikku. Dan kalau saja Ducan akan mengambil apa yang sudah menjadi milikku, maka dia akan berurusan dengan Shein Einverd."
Claudia tertawa mendengar gurauan tuannya itu,"Shein-sama memang sudah kembali ke Shein Einverd yang kukenal."
bertepatan dengan itu datanglah Ducan dan Ivvi.
"selamat pagi.."
"Selamat pagi, makanlah dulu. Ivvi juga belum makan bukan?" tawar Shein pada Ducan dan Ivvi.
Shein menyuruh Claudia lagi untuk menyiapkan satu lagi panekuk.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [FRP] Happily ever after
"Selamat pagi, makanlah dulu. Ivvi juga belum makan bukan?"
"terima kasih..", jawab Ducan
"ya, ayo kita makan dulu..", Ivvi langsung berjalan ke arah kursinya dan duduk tenang.
begitu pun Ducan, dia duduk di tempat duduk yang disediakan.
Ivvi dan Ducan pun mulai memakan hidangan yang diberikan oleh maid.
"jadi...", ucap Ducan selesai mengunyah makanannya.
"Bagaimana Hubungan kalian ?"
Ivvi yang sedang sibuk menggulung pastanya, berhenti.
"baik...", ucap Ivvi sambil tersenyum manis.
dan Ducan melahap kembali makanannya, "aku turut senang.."
tiba-tiba ducan mengambil salah satu bungkus kertas besar yang ia bawa, terlihat sekotak Coklat besar dan juga kotak berukuran kecil yang berwarna merah maroon.
ia kembali ke meja makan dan memberikan kotak coklat besar itu kepada Ivvi.
"selamat Hari Kasih sayang, Ivvi...", Ucap Ducan dengan semangat dan senyum lebar.
"yaa...walaupun memang terlambat, mau kah kau memaafkanku Ivvi ?", Ducan melihat Ivvi dengan tatapan memelas.
Ivvi melihat kotak coklat itu, "terima kasih..", dan tersenyum
dan sekarang Ducan melempar kotak kecil berwarna merah maroon itu ke Shein.
"bukan karna aku sayang padamu atau tidak, tapi itu bonus dari aku membeli coklat besar ini...", Ducan >>
sebenarnya Ducan berbohong, kotak kecil itu sebenarnya bukan bonus, kotak kecil itu berisi Jam tangan pria yang sepaket dengan coklat besar itu.
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [FRP] Happily ever after
Shein saat itu tidak tau harus berbicara atau memulai pembicaraan dengan apa, yang jelas Shein lebih memilih untuk dia dan memperhatikan Ducan dan Ivvi.
Dan sekarang Shein melihat Ducan mengeluarkan sekotak coklat besar. Satu kesalahan lagi yang dibuat Shein, dia lupa memberi Ivvi coklat di hari sebelumnya, pada saat kencan itu.
Yang Shein rasakan sekarang adalah merasa cemburu, walau dia tau Ivvi memang miliknya. Dan merasa kesal, andai saja Shein bisa lebih menemani Ivvi, dan melupakan semua pekerjaannya itu. Andai saja dia bisa seperti itu, pasti Shein sudah bisa menemani Ivvi seharian.
Sekarang Shein melihat Ducan melemparkan sebuah kotak kecil kepadanya, dan segera ditangkapnya dengan sukses.
Shein tertawa, "Terima kasih kalau begitu."
Lalu terdengar lagi suara bel berbunyi.
Tamu lagi?
Shein kemudian menyuruh Claudia untuk menyambut tamu itu. Entah siapa itu, tapi beberapa menit kemudian tamu itu sudah ikut duduk di ruang makan, memakan panekuknya juga. Siapa lagi kalau bukan Shien Einverd?
Shien Einverd duduk disana dengan sopan, layaknya seorang bangsawan. Dia melihat Ivvi dan Ducan dengan tatapan dinginnya. Ya, dibilang bagaimanapun Ivvi mantan pacarnya. Tapi Shien bersikap biasa saja, dia sama sekali tidak cemburu karena Shien sudah tidak mencintai Ivvi lagi.
Dan selera kakak-beradik ini memang sama, sama-sama menyukai satu wanita yang sama.
"Shien-nii kapan pulang dari swiss?" Shein berusaha memulai pembicaraan, sebenarnya dia juga malas.
"Tadi pagi-pagi sekali. Aku sudah menyelesaikan semua pekerjaanku, sekarang giliran Shion kan?"
Shien terlihat tenang hari itu. Perusahaan Einverd memang sudah tersebar ke beberapa negara, dan Shien-lah yang mengurusnya. Sebagai pemimpin, Shien bersikap tegas dalam memimpinnya. Perusahaan itu juga dipimpin oleh tiga orang secara bergantian, dan membagi-bagi masing-masing tugas yang akan dilakukan Shein, Shion dan Shien.
"Ya, hari ini giliran Shion," Shein agak heran juga kakak kembarnya itu bisa datang setiba-tiba itu. Biasanya dia paling malas pulang ke rumah.
Dan sekarang Shein melihat Ducan mengeluarkan sekotak coklat besar. Satu kesalahan lagi yang dibuat Shein, dia lupa memberi Ivvi coklat di hari sebelumnya, pada saat kencan itu.
Yang Shein rasakan sekarang adalah merasa cemburu, walau dia tau Ivvi memang miliknya. Dan merasa kesal, andai saja Shein bisa lebih menemani Ivvi, dan melupakan semua pekerjaannya itu. Andai saja dia bisa seperti itu, pasti Shein sudah bisa menemani Ivvi seharian.
Sekarang Shein melihat Ducan melemparkan sebuah kotak kecil kepadanya, dan segera ditangkapnya dengan sukses.
"bukan karna aku sayang padamu atau tidak, tapi itu bonus dari aku membeli coklat besar ini..."
Shein tertawa, "Terima kasih kalau begitu."
Lalu terdengar lagi suara bel berbunyi.
Tamu lagi?
Shein kemudian menyuruh Claudia untuk menyambut tamu itu. Entah siapa itu, tapi beberapa menit kemudian tamu itu sudah ikut duduk di ruang makan, memakan panekuknya juga. Siapa lagi kalau bukan Shien Einverd?
Shien Einverd duduk disana dengan sopan, layaknya seorang bangsawan. Dia melihat Ivvi dan Ducan dengan tatapan dinginnya. Ya, dibilang bagaimanapun Ivvi mantan pacarnya. Tapi Shien bersikap biasa saja, dia sama sekali tidak cemburu karena Shien sudah tidak mencintai Ivvi lagi.
Dan selera kakak-beradik ini memang sama, sama-sama menyukai satu wanita yang sama.
"Shien-nii kapan pulang dari swiss?" Shein berusaha memulai pembicaraan, sebenarnya dia juga malas.
"Tadi pagi-pagi sekali. Aku sudah menyelesaikan semua pekerjaanku, sekarang giliran Shion kan?"
Shien terlihat tenang hari itu. Perusahaan Einverd memang sudah tersebar ke beberapa negara, dan Shien-lah yang mengurusnya. Sebagai pemimpin, Shien bersikap tegas dalam memimpinnya. Perusahaan itu juga dipimpin oleh tiga orang secara bergantian, dan membagi-bagi masing-masing tugas yang akan dilakukan Shein, Shion dan Shien.
"Ya, hari ini giliran Shion," Shein agak heran juga kakak kembarnya itu bisa datang setiba-tiba itu. Biasanya dia paling malas pulang ke rumah.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [FRP] Happily ever after
"akan kusimpan coklat ini untuk minum teh nanti..", Ivvi yang sudah selesai dengan sarapannya beranjak pergi ke dapur dan menaruh coklat itu dalam lemari es. dia masih tidak sadar bahwa shien sudah berada di satu tempat dengannya tadi..
Ducan hanya mengangguk saja kini tinggal shien, shein, dan dia yang berada diruang makan.
Ducan hanya memperhatika kakak beradik kembar ini, mereka sedang berbincang mengenai perusahaan keluarga mereka, dan itu bukan urusan Ducan.
lalu beberapa menit kemudia Ivvi kembali.
Ivvi >>
dia terkejut melihat shien seperti melihat setan.
dan kembali pada wajah datarnya.
dan terjadi keheningan diruangan itu untuk sementara.
"sepertinya aku merasakan hawa gelap diruangan ini...", Ivvi >>
Ducan hanya mengangguk saja kini tinggal shien, shein, dan dia yang berada diruang makan.
Ducan hanya memperhatika kakak beradik kembar ini, mereka sedang berbincang mengenai perusahaan keluarga mereka, dan itu bukan urusan Ducan.
lalu beberapa menit kemudia Ivvi kembali.
Ivvi >>
dia terkejut melihat shien seperti melihat setan.
dan kembali pada wajah datarnya.
dan terjadi keheningan diruangan itu untuk sementara.
"sepertinya aku merasakan hawa gelap diruangan ini...", Ivvi >>
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [FRP] Happily ever after
Lokasi dan waktu mengikuti sodara2 kita di atas *PLAK PLAK* =))
Chara yang dipakai : Lilica Einverd non OOC mode
Pagi hari itu sebenarnya Lilica berniat untuk tidur sampai siang. Di sayangkan ia tidak terbangun oleh suara-suara ribut di luar, beserta pintu terbuka yang sepertinya menandakan tamu. Dengan malas ia menyeret tubuhnya dari tempat tidur dan bersiap-siap untuk keluar dari kamar.
Saat pintu kamarnya di buka ia melihat ivvi, shein, Shien ducan, dan seorang perempuan yang ia tidak kenali. Ia berjalan pelan ke arah kedua kakak kembarnya itu karena ia melihat bahwa ivvi sednag berbicara pada ducan, dan ia tidak ada minat mengenal orang baru.
Dihampirinya Shein dan Shien dengan muka datar tapi mata menandakan kesenangan.
"Kak Shien, sudah pulang? bagaimana swiss?Apakah kakak akan ke luar negeri lagi?" Tanyanya dengan tulus.
Toh ia mengerti bahwa si Shein yang mempunyai urusan urusan romansa dengan ivvi dan kerepotan kalau digabung dengan urusan pekerjaan akan terjadi ivvi kesepian dengan Shein pulang telat. Maka dari itu ia bertanya seperti itu kepada Shien, berharap kakaknya yang paling tua itu bisa membantu Shein dan juga sebaliknya. meskipun tampaknya Shein bisa meminta pertolonan Shion.
Ia kemudian melihat Shein dan memandang kakaknya itu lalu menghujaninya dengan pertanyaan-pertanyaan yang terkesan seperti ibu ibu yang ingin anaknya menikah "Kapan menikah dengan ivvi? DI mana? nanti siapa saja yang diundang? sudah memikirkan nama anak? lalu tempat tinggal pribadi, untuk privasi?"
Chara yang dipakai : Lilica Einverd non OOC mode
Pagi hari itu sebenarnya Lilica berniat untuk tidur sampai siang. Di sayangkan ia tidak terbangun oleh suara-suara ribut di luar, beserta pintu terbuka yang sepertinya menandakan tamu. Dengan malas ia menyeret tubuhnya dari tempat tidur dan bersiap-siap untuk keluar dari kamar.
Saat pintu kamarnya di buka ia melihat ivvi, shein, Shien ducan, dan seorang perempuan yang ia tidak kenali. Ia berjalan pelan ke arah kedua kakak kembarnya itu karena ia melihat bahwa ivvi sednag berbicara pada ducan, dan ia tidak ada minat mengenal orang baru.
Dihampirinya Shein dan Shien dengan muka datar tapi mata menandakan kesenangan.
"Kak Shien, sudah pulang? bagaimana swiss?Apakah kakak akan ke luar negeri lagi?" Tanyanya dengan tulus.
Toh ia mengerti bahwa si Shein yang mempunyai urusan urusan romansa dengan ivvi dan kerepotan kalau digabung dengan urusan pekerjaan akan terjadi ivvi kesepian dengan Shein pulang telat. Maka dari itu ia bertanya seperti itu kepada Shien, berharap kakaknya yang paling tua itu bisa membantu Shein dan juga sebaliknya. meskipun tampaknya Shein bisa meminta pertolonan Shion.
Ia kemudian melihat Shein dan memandang kakaknya itu lalu menghujaninya dengan pertanyaan-pertanyaan yang terkesan seperti ibu ibu yang ingin anaknya menikah "Kapan menikah dengan ivvi? DI mana? nanti siapa saja yang diundang? sudah memikirkan nama anak? lalu tempat tinggal pribadi, untuk privasi?"
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: [FRP] Happily ever after
Shien sudah selesai menghabiskan panekuknya, dan mengelap sisa-sisa makanan disekitar mulutnya dengan serbet yang sudah disediakan disana.
Shien tentu menyadari Ivvi yang melihatnya seperti setan dan terkejut itu. Shien menatapnya dengan dingin, seperti dia menatap kebanyakan orang.
"Kenapa kau?" tanya Shien agak galak pada Ivvi.
Shein saat itu sedang meneguk tehnya lagi, dan hanya memperhatikan apa yang akan kakaknya lakukan pada saat itu. Shein sendiri merasa agak tidak nyaman dengan kehadiransetan kakaknya itu.
Dan dilihatnya Lilica mulai ikut bergabung disana.
"Ya, seperti yang kau lihat. Tentu aku sudah pulang. Di swiss cukup menyenangkan. Mungkin 2 atau 3 hari lagi aku akan pergi ke Belanda atau Jerman," Shien menjawabnya dengan tenang. Suasana hatinya sedang bagus hari itu."Shein kau dan Shion juga mungkin akan ikut."
Shein langsung tersedak mendengar perkataan kakak kembarnya itu. Selama ini sebenarnya dia malas jika harus berpergian ke luar negeri, gara-gara dia tidak bisa bertemu Ivvi kalau berpergian terlalu jauh. Biasanya urusan luar negeri diurus oleh kakaknya, Shien.
"Tapi kenapa mendadak sekali?"
"Kau harus terbiasa dengan urusan mendadak seperti ini. Perusahaan kita sedang memperebutkan sebuah perusahaan besar di jerman dan russia, dan aku yakin kalau kau dan Shion ikut hadir juga, kita akan memenangkan perusahaannya dengan sukses," Shien tersenyum licik, hal inilah yang membuat moodnya begitu bagus hari ini.
Shein tidak mau ikut. Dia lebih memilih untuk mengurus persiapan pernikahannya dengan Ivvi. Shein sama sekali tidak mau ikut. Tapi itu jelas menyangkut urusan perusahaan, Shein tidak bisa menolak. Apalagi saham yang diperebutkan adalah perusahaan yang besar.
"Itu.....," Shein kesulitan untuk menjawabnya. Rencananya hari ini dia memang akan meerencanakan semuanya, tapi terlanjur dikagetkan dengan berita ini."Aku belum tau, Lilica. Masih direncanakan."
Shein mulai berpikir lagi. Berarti dia hanya memiliki waktu 2-3 hari untuk bersama Ivvi. Kemungkinan dia akan lama berada diluar negeri, sekitar 1 bulan. Shein harus segera mempersiapkan semuanya sebelum benar-benar terlambat.
Shien tentu menyadari Ivvi yang melihatnya seperti setan dan terkejut itu. Shien menatapnya dengan dingin, seperti dia menatap kebanyakan orang.
"Kenapa kau?" tanya Shien agak galak pada Ivvi.
Shein saat itu sedang meneguk tehnya lagi, dan hanya memperhatikan apa yang akan kakaknya lakukan pada saat itu. Shein sendiri merasa agak tidak nyaman dengan kehadiran
Dan dilihatnya Lilica mulai ikut bergabung disana.
"Kak Shien, sudah pulang? bagaimana swiss?Apakah kakak akan ke luar negeri lagi?"
"Ya, seperti yang kau lihat. Tentu aku sudah pulang. Di swiss cukup menyenangkan. Mungkin 2 atau 3 hari lagi aku akan pergi ke Belanda atau Jerman," Shien menjawabnya dengan tenang. Suasana hatinya sedang bagus hari itu."Shein kau dan Shion juga mungkin akan ikut."
Shein langsung tersedak mendengar perkataan kakak kembarnya itu. Selama ini sebenarnya dia malas jika harus berpergian ke luar negeri, gara-gara dia tidak bisa bertemu Ivvi kalau berpergian terlalu jauh. Biasanya urusan luar negeri diurus oleh kakaknya, Shien.
"Tapi kenapa mendadak sekali?"
"Kau harus terbiasa dengan urusan mendadak seperti ini. Perusahaan kita sedang memperebutkan sebuah perusahaan besar di jerman dan russia, dan aku yakin kalau kau dan Shion ikut hadir juga, kita akan memenangkan perusahaannya dengan sukses," Shien tersenyum licik, hal inilah yang membuat moodnya begitu bagus hari ini.
Shein tidak mau ikut. Dia lebih memilih untuk mengurus persiapan pernikahannya dengan Ivvi. Shein sama sekali tidak mau ikut. Tapi itu jelas menyangkut urusan perusahaan, Shein tidak bisa menolak. Apalagi saham yang diperebutkan adalah perusahaan yang besar.
"Kapan menikah dengan ivvi? DI mana? nanti siapa saja yang diundang? sudah memikirkan nama anak? lalu tempat tinggal pribadi, untuk privasi?"
"Itu.....," Shein kesulitan untuk menjawabnya. Rencananya hari ini dia memang akan meerencanakan semuanya, tapi terlanjur dikagetkan dengan berita ini."Aku belum tau, Lilica. Masih direncanakan."
Shein mulai berpikir lagi. Berarti dia hanya memiliki waktu 2-3 hari untuk bersama Ivvi. Kemungkinan dia akan lama berada diluar negeri, sekitar 1 bulan. Shein harus segera mempersiapkan semuanya sebelum benar-benar terlambat.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [FRP] Happily ever after
"Ya, seperti yang kau lihat. Tentu aku sudah pulang. Di swiss cukup menyenangkan. Mungkin 2 atau 3 hari lagi aku akan pergi ke Belanda atau Jerman,"
Lilica memasang senyum kecil yang hampir tidak terlihat di wajahnya. Kakaknya tampaknya masih normal dan ketus seperti biasa, Swiss tidak memberikan pengaruh pada Shien rupanya. Meski begitu, nada tenang dari Shien telah memberikan pandangan bahwa ia sedang dalam mood yang bagus dan tidak boleh dirusak.
"Shein kau dan Shion juga mungkin akan ikut."
Kepala Lilica mengangguk tanda mengerti.
"Baiklah, aku akan bersiap-siap jika begitu" Ujarnya dengan santai.
Tidak lama setelah ia menjawab Shien, Shein telah menjawab pertanyaannya.
Kakaknya yang kedua itu tampak gugup dan gelisah, maka dari itu Lilica tidak mengungkitnya lagi. Ia pun hanya tersenyum pada Shein.
"Rencanakanlah sebagus mungkin." Ujarnya dengan santai
Lilica memasang senyum kecil yang hampir tidak terlihat di wajahnya. Kakaknya tampaknya masih normal dan ketus seperti biasa, Swiss tidak memberikan pengaruh pada Shien rupanya. Meski begitu, nada tenang dari Shien telah memberikan pandangan bahwa ia sedang dalam mood yang bagus dan tidak boleh dirusak.
"Shein kau dan Shion juga mungkin akan ikut."
Kepala Lilica mengangguk tanda mengerti.
"Baiklah, aku akan bersiap-siap jika begitu" Ujarnya dengan santai.
Tidak lama setelah ia menjawab Shien, Shein telah menjawab pertanyaannya.
Kakaknya yang kedua itu tampak gugup dan gelisah, maka dari itu Lilica tidak mengungkitnya lagi. Ia pun hanya tersenyum pada Shein.
"Rencanakanlah sebagus mungkin." Ujarnya dengan santai
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: [FRP] Happily ever after
Ivvi dan Ducan hanya diam dan memperhatikan kakak beradik itu. yaa hanya mereka berdua sajalah yang bukan bagian dari keluarga Einverd.
dengan itu sudah jelas, Ivvi akan sendiri di rumah yang bukan miliknya ini.
"..........", Ivvi hanya diam dan mencoba tersenyum tipis kepada mereka.
Ducan memperhatikan Ivvi, lalu dia pun berbicara "jadi..."
"karna 2 atau 3 hari lagi keluarga Einverd akan meninggalkan sabrie dan pergi ke belanda atau jerman.. dan Ivvi akan sendiri..."
"Ivvi, kau menginap dirumahku saja ?", tanya Ducan dengan semangat dan tersenyum lebar.
"dirumahku kau akan ditemani adik-adik perempuanku dan begitu pula aku...", jawab Ducan berseri-seri. Ducan sangat senang sekali jika Ivvi mau menginap dirumahnya.
Ivvi tidak menjawab, dan hanya tersenyum ke arah Ducan.
"aku merasakan adanya raja Iblis masuk ke ruangan ini..dan raja Iblis itu adalah kau ...", ucap Ivvi cepat sambil menunjuk shien >>
lalu ia berlari secepat mungkin sebelumsetan shien mengejarnya.
Ivvi berlari ke arah taman, ia berlari tanpa ekspresi di wajahnya.
Ducan yang melihat Ivvi lari secepat kilat itu, hanya bisa bengong melihatnya.
Ducan menghembuskan nafasnya sambil tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "baiklah..selamat berbincang-bincang keluarga Einverd..", ucapnya sambil tersenyum simpul.
dan akhirnya Ducan berlari meninggalkan ruangan itu menyusul Ivvi.
=====================================
Location : Taman Bunga (masih di kediaman Einverd)
Nafas Ivvi yang tersenggal-senggal karna berlari tanpa berhenti (?), membuat dia beristiraha dulu di kursi taman dekat sana, dan beberapa menit kemudian muncul Ducan berjalan mendekatinya dengan membawa kotak Coklat besar milik Ivvi yang diberinya.
Ducan duduk disebelah Ivvi dan membuka Coklat itu.
"makanlah...Coklat membuat perasaan kita menjadi tenang", senyum lebar Ducan.
"tapi memakan banyak coklat membuat gemuk orang...", Ivvi membalasnya dengan ledakan. dan Ducan pun tertawa.
"Ya, seperti yang kau lihat. Tentu aku sudah pulang.
Di swiss cukup menyenangkan. Mungkin 2 atau 3 hari lagi aku akan pergi
ke Belanda atau Jerman,"
"Shein kau dan Shion juga mungkin akan ikut."
"Kapan menikah dengan ivvi? DI mana? nanti siapa saja yang diundang?
sudah memikirkan nama anak? lalu tempat tinggal pribadi, untuk privasi?"
"Aku belum tau, Lilica. Masih direncanakan."
dengan itu sudah jelas, Ivvi akan sendiri di rumah yang bukan miliknya ini.
"..........", Ivvi hanya diam dan mencoba tersenyum tipis kepada mereka.
Ducan memperhatikan Ivvi, lalu dia pun berbicara "jadi..."
"karna 2 atau 3 hari lagi keluarga Einverd akan meninggalkan sabrie dan pergi ke belanda atau jerman.. dan Ivvi akan sendiri..."
"Ivvi, kau menginap dirumahku saja ?", tanya Ducan dengan semangat dan tersenyum lebar.
"dirumahku kau akan ditemani adik-adik perempuanku dan begitu pula aku...", jawab Ducan berseri-seri. Ducan sangat senang sekali jika Ivvi mau menginap dirumahnya.
Ivvi tidak menjawab, dan hanya tersenyum ke arah Ducan.
"Kenapa kau?"
"aku merasakan adanya raja Iblis masuk ke ruangan ini..dan raja Iblis itu adalah kau ...", ucap Ivvi cepat sambil menunjuk shien >>
lalu ia berlari secepat mungkin sebelum
Ivvi berlari ke arah taman, ia berlari tanpa ekspresi di wajahnya.
Ducan yang melihat Ivvi lari secepat kilat itu, hanya bisa bengong melihatnya.
Ducan menghembuskan nafasnya sambil tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "baiklah..selamat berbincang-bincang keluarga Einverd..", ucapnya sambil tersenyum simpul.
dan akhirnya Ducan berlari meninggalkan ruangan itu menyusul Ivvi.
=====================================
Location : Taman Bunga (masih di kediaman Einverd)
Nafas Ivvi yang tersenggal-senggal karna berlari tanpa berhenti (?), membuat dia beristiraha dulu di kursi taman dekat sana, dan beberapa menit kemudian muncul Ducan berjalan mendekatinya dengan membawa kotak Coklat besar milik Ivvi yang diberinya.
Ducan duduk disebelah Ivvi dan membuka Coklat itu.
"makanlah...Coklat membuat perasaan kita menjadi tenang", senyum lebar Ducan.
"tapi memakan banyak coklat membuat gemuk orang...", Ivvi membalasnya dengan ledakan. dan Ducan pun tertawa.
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [FRP] Happily ever after
Lilica melihat Ivvi yang tiba-tiba saja setelah berbicara hal yang tidak ia dengar dengan Ducan, lari menuju taman dengan muka tanpa ekspresi. Ia jujur saja bingung dengan semua itu, sebenarnya bukan urusannya dan ia tidak mau tahu, tapi toh sebentar lagi gadis harimau putih itu akan menjadi kakak iparnya.
Kepalanya menghadap ke Shein, dan ia memandangi kakaknya itu.
"Tidak dikejar?" Tanyanya agak mengkhawatirkan Ivvi. Ia mengerti benar bahwa mengejar Ivvi saat itu adalah tugas kakaknya, Shein. Bukan dirinya, maka dari itu ia hanya berdiri di sana sambil memandangi si kembar itu.
Kepalanya menghadap ke Shein, dan ia memandangi kakaknya itu.
"Tidak dikejar?" Tanyanya agak mengkhawatirkan Ivvi. Ia mengerti benar bahwa mengejar Ivvi saat itu adalah tugas kakaknya, Shein. Bukan dirinya, maka dari itu ia hanya berdiri di sana sambil memandangi si kembar itu.
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: [FRP] Happily ever after
"Ivvi, kau menginap dirumahku saja ?"
Shein diam saja, yang jelas Shein semakin cemburu pada Ducan. Lengkap sudah kekesalannya hari ini, dari pagi sudah disibukkan dengan berita kakaknya, dan sekarang Ivvi dan Ducan terlihat seperti memanas-manasinya.
Shein terus mencoba untuk bersabar dan menahan emosinya hari ini. Bagaimanapun Shein menginginkan hari ini menjadi hari yang menyenangkan, dan sebentar lagi mungkin Shein akan mengajak Ivvi untuk pergi ke suatu tempat.
Tapi semua orang juga tau kalau kesabaran itu ada batasnya. Seminggu ini Shein terus disibukan dengan pekerjaan, yang tentu membuatnya frustasi. Dan sekarang kakaknya malah menyuruhnya untuk pergi ke luar negeri, ditambah lagi datangnya Ducan. Kalau semuanya terus seperti ini, bisa saja seharian Shein marah-marah terus.
"aku merasakan adanya raja Iblis masuk ke ruangan ini..dan raja Iblis itu adalah kau ..."
Shein diam saja, dia hanya menatap Ivvi dengan dingin seperti biasa dan mengumpatinya dalam hati. Setelah semua urusan Shien selesai, dia berpamitan lagi pada Shein dan Lilica.
"Baiklah aku pergi sekarang," Shien memang tidak menyukai berlama-lama di rumah.
Shein hanya mengangguk. Semakin Shein kesal dan marah dia semakin malas berbicara. Shein melihat Ivvi disusul dengan Ducan juga meninggalkan ruangan itu. Shein menarik nafasnya dalam-dalam, entah dia harus menyusul Ivvi atau membiarkannya. Hati Shein terasa ditusuk-tusuk melihat Ivvi terus bersama Ducan.
Dia tau, Ivvi miliknya. Tapi kemungkinan bisa datang kapan saja bukan? Bisa saja gara-gara Shein terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sedikit demi sedikit cinta Ivvi akan memudar, dan berpindah pada Ducan. Itu semua mungkin saja bisa terjadi, karena perasaan seperti itu pasti muncul secara tiba-tiba.
"Tidak dikejar?"
Shein menggeleng, dia kelihatan akan beranjak juga dari sana.
"Tidak. Mungkin Ivvi sedang ingin bersama dengan Ducan, aku tidak mau mengganggu," Shein menjawabnya dengan datar. Tadinya Shein ingin menyusul Ivvi, tapi dia mengurungkan niatnya.
Shein kemudian menuju ke ruang kerjanya, perasaannya campur aduk. Dia sedang malas berbicara dengan siapa-siapa. Dan dia lebih memilih untuk berpikir sendirian di ruang kerjanya yang sunyi itu.
Lokasi : Ruang kerja
Shein melihat buku catatan miliknya. Disana dia sudah membuat daftar apa saja yang akan dilakukannya hari ini. Yang pertama mengajak Ivvi untuk memilih gaun pernikahannya di butik yang pernah dikunjunginya sebelumnya.
Tapi sepertinya rencananya hari ini akan gagal. Suasana hatinya benar-benar buruk sekarang. Dia ingin Ivvi ada disisinya sekarang atau saja sedikit mengkhawatirkan tunangannya itu yang frustasi gara-gara pekerjaan ini-itu. Seandainya saja seperti itu, Shein tidak akan merasa se-frustasi sekarang.
Aku tidak pernah tau... seberapa besar dia menyukaiku...
Shein bersandar dikursi kerjanya. Memandang langit-langit ruangan itu sambil melamun.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [FRP] Happily ever after
Lilica melihat ivvi pergi, lalu shien yang beranjak keluar, diakhiri dengan shein yang tampaknya masuk ke ruang kerjanya. Hanya dirinya yang tertinggal di ruangan itu. Mengejar Shien adalah ide yang teramat sangat buruk saat ini. Mengejar Ivvi? itu urusan kakaknya. Mengetuk pintu kerja shein? Ia belum mau mati. Tapi toh, akhirnya ia memutuskan untuk mengejar shein saja. Mengapa? Mengamati kakaknya saat aura nerakanya muncul, cukup menarik....
Kaki nya pun dengan pelan bergerak menuju ruangan kerja shein.
Lokasi : Ruang kerja shein
Ia tidak mengetuk pintu tapi langsung masuk diam-diam, lalu menutup pintu. Ia duduk di sebuah kursi yang agak jauh dari keberadaan shein.
"Kau kacau shein." Ujarnya to the point pada kakaknya itu tanpa melihat muka shein.
"Ivvi milikmu bukan? Kuterka ia akan menjadi kakak iparku. Jika kau menjadi kacau seperti ini. Kejar saja ia. Mengapa harus repot-repot dan berpikir?" Tanya Lilica seenaknya, tidak peduli dengan perasaan kakaknya. Ah, bagaimanapun apa sih yang gadis ini tahu tentang sopan santun?
Kaki nya pun dengan pelan bergerak menuju ruangan kerja shein.
Lokasi : Ruang kerja shein
Ia tidak mengetuk pintu tapi langsung masuk diam-diam, lalu menutup pintu. Ia duduk di sebuah kursi yang agak jauh dari keberadaan shein.
"Kau kacau shein." Ujarnya to the point pada kakaknya itu tanpa melihat muka shein.
"Ivvi milikmu bukan? Kuterka ia akan menjadi kakak iparku. Jika kau menjadi kacau seperti ini. Kejar saja ia. Mengapa harus repot-repot dan berpikir?" Tanya Lilica seenaknya, tidak peduli dengan perasaan kakaknya. Ah, bagaimanapun apa sih yang gadis ini tahu tentang sopan santun?
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Re: [FRP] Happily ever after
kemudian Ivvi mengambil satu dari coklat-coklat lezat dikotak itu, ia memakannya perlahan.
"coklatnya lezat...", Ivvi tersenyum tipis ke arah Ducan
Ducan menatap Ivvi dengan pandangan alis yang seperti ini >> <=|
Ivvi tertawa kecil, dan sekarang dia tersenyum simpul..
lama Ducan melihatnya, Ivvi diam membiasu sambil membalas tatapannya..dan tiba-tiba...air mata Ivvi keluar begitu saja dari mata Hijau tuanya..
Ducan masih melihat Ivvi dengan pandangan sedih dan juga kosong
Ivvi mulai mengusap air matanya dan mencoba tersenyum dengan cara terpaksa.
"maaf Ducan..coklatnya tidak mujarab untuk membuat tenang...", terlihat lagi tetesan air mata Ivvi dari matanya, lagi..lagi..dan semakin banyak.
Ivvi tidak berhenti untuk mengusapnya dan terus memaksakan diri untuk tersenyum.
"berhenti mengusapnya...itu akan semakin membuat air matamu terus menerus keluar dan tidak akan berhenti Ivvi...", Ducan menahan tangan Ivvi yang sibuk mengusap air matanya. dan kini air mata Ivvi masih keluar begitu saja..
dan Ivvi berhenti tersenyum memaksa, dia mengigit bibir bawahnya sendiri untuk menahannya.
"kau tau Ivvi ?"
"setiap orang mengungkapkan rasa sayangnya selalu berbeda-beda...begitu pula dengan kau dan shein...", ucap Ducan masih menatap Ivvi dengan tatapan kosong
"oleh karna itu..banyak orang yang berfikir jika orang-orang tidak tau apa yang sedang dirasakannya..tentu saja itu salah...orang-orang memperhatikanmu dengan cara yang berbeda...dan banyak orang-orang yang berfikir rasa sayang itu sulit diungkapkan..tentu saja sulit, karna setiap orang mengungkapkan rasa sayangnya dengan cara yang yang tidak sama...."
Ivvi tampak diam dan menghentikan isaknya, dan Ducan pun tersenyum melihatnya.
"dan kau tau ? sugesty itu adalah ramuan paling luar biasa dari pada obat ?"
"dengan ini..disaat shein yang sedang sibuk dan akan frustasi karna itu, yang kau lakukan adalah,menyamangatinya..memberikan dia sugesty yang baik..agar dia mempunyai semangat untuk bisa menyelesaikan kesibukannya...."
Ducan merapihkan rambut Ivvi yang berantakan dengan perlahan.
"sama seperti orang sakit...jika dia mempunyai kemauan untuk sehat, dengan sugesty dari kita...obat pun tidak akan berguna untuknya..."
kini Ivvi tau apa yang dimaksud oleh Ducan, dia tersenyum lebar dan tangisnya berhenti.
"aku percaya bahwa sugesty itu adalah luar biasa...", jawab Ivvi sambil tersenyum.
ingin sekali Ducan memeluk Ivvi dan menjaganya seperti adiknya, namun itu bukan pekerjaannya sekarang..Ducan berfikir akan ada seseorang yang akan memeluknya dan mengalahkan coklat yang bisa membuat tenang hati Ivvi...
dan Ducan hanya mengacak-ngacak pelan rambut Ivvi.
"baiklah..! sekarang kau habiskan coklat ini dan beristirahat....dan aku juga sepertinya harus pulang, karna banyak oleh-oleh yang akan kuberikan kepada kerabatku...", Ducan melihat Jam tangannya.
"jika terjadi apa-apa segeralah menelfonku...dan aku akan memberikan sesuatu yang luar biasa dari pada obat untukmu..", ia tersenyum lebar.
dan Ivvi membalasnya dengan senyuman yang lebar juga
Ducan berdiri dari duduknya, lalu berjalan menjauhi Ivvi sambil melambaikan tangannya.
"sampai jumpa...bye!"
"sampai jumpa..", jawab Ivvi sambil melambaikan tangannya juga
dan Ducan pun pergi dari kediaman Einverd
kini Ivvi sendirian dan duduk di taman itu, masih ada salju yang melapisi tanah dan juga rerumputan disana. karna musim yang belum berganti.
namun angin musim semi terasa disana, Ivvi memejamkan matanya dan merasakan angin sepoy-sepoy musim semi yang membuatnya jauh lebih baik.
[Ducan = OUT]
"coklatnya lezat...", Ivvi tersenyum tipis ke arah Ducan
Ducan menatap Ivvi dengan pandangan alis yang seperti ini >> <=|
Ivvi tertawa kecil, dan sekarang dia tersenyum simpul..
lama Ducan melihatnya, Ivvi diam membiasu sambil membalas tatapannya..dan tiba-tiba...air mata Ivvi keluar begitu saja dari mata Hijau tuanya..
Ducan masih melihat Ivvi dengan pandangan sedih dan juga kosong
Ivvi mulai mengusap air matanya dan mencoba tersenyum dengan cara terpaksa.
"maaf Ducan..coklatnya tidak mujarab untuk membuat tenang...", terlihat lagi tetesan air mata Ivvi dari matanya, lagi..lagi..dan semakin banyak.
Ivvi tidak berhenti untuk mengusapnya dan terus memaksakan diri untuk tersenyum.
"berhenti mengusapnya...itu akan semakin membuat air matamu terus menerus keluar dan tidak akan berhenti Ivvi...", Ducan menahan tangan Ivvi yang sibuk mengusap air matanya. dan kini air mata Ivvi masih keluar begitu saja..
dan Ivvi berhenti tersenyum memaksa, dia mengigit bibir bawahnya sendiri untuk menahannya.
"kau tau Ivvi ?"
"setiap orang mengungkapkan rasa sayangnya selalu berbeda-beda...begitu pula dengan kau dan shein...", ucap Ducan masih menatap Ivvi dengan tatapan kosong
"oleh karna itu..banyak orang yang berfikir jika orang-orang tidak tau apa yang sedang dirasakannya..tentu saja itu salah...orang-orang memperhatikanmu dengan cara yang berbeda...dan banyak orang-orang yang berfikir rasa sayang itu sulit diungkapkan..tentu saja sulit, karna setiap orang mengungkapkan rasa sayangnya dengan cara yang yang tidak sama...."
Ivvi tampak diam dan menghentikan isaknya, dan Ducan pun tersenyum melihatnya.
"dan kau tau ? sugesty itu adalah ramuan paling luar biasa dari pada obat ?"
"dengan ini..disaat shein yang sedang sibuk dan akan frustasi karna itu, yang kau lakukan adalah,menyamangatinya..memberikan dia sugesty yang baik..agar dia mempunyai semangat untuk bisa menyelesaikan kesibukannya...."
Ducan merapihkan rambut Ivvi yang berantakan dengan perlahan.
"sama seperti orang sakit...jika dia mempunyai kemauan untuk sehat, dengan sugesty dari kita...obat pun tidak akan berguna untuknya..."
kini Ivvi tau apa yang dimaksud oleh Ducan, dia tersenyum lebar dan tangisnya berhenti.
"aku percaya bahwa sugesty itu adalah luar biasa...", jawab Ivvi sambil tersenyum.
ingin sekali Ducan memeluk Ivvi dan menjaganya seperti adiknya, namun itu bukan pekerjaannya sekarang..Ducan berfikir akan ada seseorang yang akan memeluknya dan mengalahkan coklat yang bisa membuat tenang hati Ivvi...
dan Ducan hanya mengacak-ngacak pelan rambut Ivvi.
"baiklah..! sekarang kau habiskan coklat ini dan beristirahat....dan aku juga sepertinya harus pulang, karna banyak oleh-oleh yang akan kuberikan kepada kerabatku...", Ducan melihat Jam tangannya.
"jika terjadi apa-apa segeralah menelfonku...dan aku akan memberikan sesuatu yang luar biasa dari pada obat untukmu..", ia tersenyum lebar.
dan Ivvi membalasnya dengan senyuman yang lebar juga
Ducan berdiri dari duduknya, lalu berjalan menjauhi Ivvi sambil melambaikan tangannya.
"sampai jumpa...bye!"
"sampai jumpa..", jawab Ivvi sambil melambaikan tangannya juga
dan Ducan pun pergi dari kediaman Einverd
kini Ivvi sendirian dan duduk di taman itu, masih ada salju yang melapisi tanah dan juga rerumputan disana. karna musim yang belum berganti.
namun angin musim semi terasa disana, Ivvi memejamkan matanya dan merasakan angin sepoy-sepoy musim semi yang membuatnya jauh lebih baik.
[Ducan = OUT]
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [FRP] Happily ever after
Shein gelisah.
Dia terus menggoyangkan kursi kerjanya ke kiri dan ke kanan, sambil terus melihat kearah jendela. Shein bisa melihat Ivvi dan Ducan dari jendela kamar itu, tapi hanya dari belakang. Yang jelas Shein semakin kesal melihat Ducan dan Ivvi berduaan di taman seperti sepasang kekasih.
Shein sampai tidak menyadari kedatangan Lilica.
Shein tidak menjawab. Dia memang sedang sangat kacau saat ini.
Shein berpikir, memang benar apa yang dikatakan Lilica. Untuk apa dia merasa repot seperti ini? Shein juga tidak mengerti kenapa dia merasa se-kacau ini, dia ingin dari tadi langsung menyusul Ivvi. Tapi hati kecilnya juga merasakan kalau Ivvi mungkin sedang tidak ingin bertemu dengannya.
"Dia memang milikku. Aku juga tidak tau, aku ingin menyusulnya tapi ada perasaan yang membuatku mengurungkan niatku," jawab Shein datar.
Shein melihat kearah jendela lagi, sekarang Shein melihat Ducan yang memegang tangan Ivvi. Dia tidak tau Ivvi sedang menangis, karena hanya menyaksikannya dari belakang.
Shein berpikir dia akan benar-benar menjadi gila kalau memperhatikan kedua orang itu, yang sedang asyik berduaan di taman sementara Shein sedang frustasi berat.
"Baiklah, Lilica. Aku ingin istirahat dulu dikamarku. Kalau ada apa-apa, kau tinggal mengetuk pintu kamarku atau langsung masuk seperti tadi."
Shein mengambil beberapa berkas dari kantornya untuk dibawa ke kamarnya.
Lokasi : Kamar Shein
Shein dengan susah payah berjalan ke kamarnya yang jaraknya hanya beberapa meter saja dari kantornya. Sudah beberapa kali Shein menabrak furniture yang terletak di sepanjang jalan menuju kamarnya, dan tidak sengaja memecahkan hiasan keramik di kantornya. Shein merasa kepalanya pusing, dan sekarang dia kesulitan untuk berjalan. Bahkan melihat saja sudah terasa melelahkan.
Bayangkan saja minggu-minggu ini Shein sedang sibuk-sibuknya, dan hanya bisa tidur beberapa jam saja dalam sehari. Tidak heran sekarang Shein merasakan akibat dari lelahnya bekerja terus-menerus.
Shein menjatuhkan dirinya di kasurnya itu, dan langsung memejamkan matanya. Shein tidak tidur, hanya menghalangi cahaya disekitarnya masuk kedalam matanya, baginya itu semakin memusingkannya.
Shein sekarang sedang memaksakan dirinya untuk membuka matanya, dan mulai membaca berkas yang tadi dibawanya.
Perusahaan Einverd sudah mendunia, aku heran dengan Shien-nii yang ngotot untuk lebih berkuasa dari sekarang. Padahal kurasa seperti sekarang saja sudah lebih dari cukup
Setelah selesai membacanya, Shein melemparkan berkas-berkas itu ke lantai, membuat kamarnya yang rapih menjadi agak berantakan. Kemudian dia kembali memejamkan matanya lagi, berpikir apa yang akan dilakukannya selanjutnya.
Dia terus menggoyangkan kursi kerjanya ke kiri dan ke kanan, sambil terus melihat kearah jendela. Shein bisa melihat Ivvi dan Ducan dari jendela kamar itu, tapi hanya dari belakang. Yang jelas Shein semakin kesal melihat Ducan dan Ivvi berduaan di taman seperti sepasang kekasih.
Shein sampai tidak menyadari kedatangan Lilica.
"Kau kacau shein."
Shein tidak menjawab. Dia memang sedang sangat kacau saat ini.
"Ivvi milikmu bukan? Kuterka ia akan menjadi kakak iparku. Jika kau menjadi kacau seperti ini. Kejar saja ia. Mengapa harus repot-repot dan berpikir?"
Shein berpikir, memang benar apa yang dikatakan Lilica. Untuk apa dia merasa repot seperti ini? Shein juga tidak mengerti kenapa dia merasa se-kacau ini, dia ingin dari tadi langsung menyusul Ivvi. Tapi hati kecilnya juga merasakan kalau Ivvi mungkin sedang tidak ingin bertemu dengannya.
"Dia memang milikku. Aku juga tidak tau, aku ingin menyusulnya tapi ada perasaan yang membuatku mengurungkan niatku," jawab Shein datar.
Shein melihat kearah jendela lagi, sekarang Shein melihat Ducan yang memegang tangan Ivvi. Dia tidak tau Ivvi sedang menangis, karena hanya menyaksikannya dari belakang.
Shein berpikir dia akan benar-benar menjadi gila kalau memperhatikan kedua orang itu, yang sedang asyik berduaan di taman sementara Shein sedang frustasi berat.
"Baiklah, Lilica. Aku ingin istirahat dulu dikamarku. Kalau ada apa-apa, kau tinggal mengetuk pintu kamarku atau langsung masuk seperti tadi."
Shein mengambil beberapa berkas dari kantornya untuk dibawa ke kamarnya.
Lokasi : Kamar Shein
Shein dengan susah payah berjalan ke kamarnya yang jaraknya hanya beberapa meter saja dari kantornya. Sudah beberapa kali Shein menabrak furniture yang terletak di sepanjang jalan menuju kamarnya, dan tidak sengaja memecahkan hiasan keramik di kantornya. Shein merasa kepalanya pusing, dan sekarang dia kesulitan untuk berjalan. Bahkan melihat saja sudah terasa melelahkan.
Bayangkan saja minggu-minggu ini Shein sedang sibuk-sibuknya, dan hanya bisa tidur beberapa jam saja dalam sehari. Tidak heran sekarang Shein merasakan akibat dari lelahnya bekerja terus-menerus.
Shein menjatuhkan dirinya di kasurnya itu, dan langsung memejamkan matanya. Shein tidak tidur, hanya menghalangi cahaya disekitarnya masuk kedalam matanya, baginya itu semakin memusingkannya.
Shein sekarang sedang memaksakan dirinya untuk membuka matanya, dan mulai membaca berkas yang tadi dibawanya.
Perusahaan Einverd sudah mendunia, aku heran dengan Shien-nii yang ngotot untuk lebih berkuasa dari sekarang. Padahal kurasa seperti sekarang saja sudah lebih dari cukup
Setelah selesai membacanya, Shein melemparkan berkas-berkas itu ke lantai, membuat kamarnya yang rapih menjadi agak berantakan. Kemudian dia kembali memejamkan matanya lagi, berpikir apa yang akan dilakukannya selanjutnya.
Alfonze Alger- Admin
- Posts : 10769
Points : 11096
Join date : 2009-06-18
Age : 32
Location : Bandung
Character Bio
Character Name: Alfonze Alger
Status: Gavium Family
Job: Knight, pandora elite officer, contractor,
Re: [FRP] Happily ever after
Ivvi beranjak dari duduknya, ia berjalan kearah ruang kerja shein.
ternyata udara diluar masih dingin seperti biasa, dan Ivvi tidak menggunakan mantelnya.
==============================================
Location : didepan pintu ruang kerja Shein
diintipnya ruangan itu oleh Ivvi lewat sela-sela pintu.
tidak ada...
ya, Ivvi mencari shein dan ia hanya menemuka lilica di ruangan itu sedang duduk manis.
Ivvi berjalan lagi ke arah ruangan makan, disana sepi sekali..tidak orang. dan dia berjalan lagi ke arah ruang tamu..dan hasilnya sama saja..
Ivvi berfikir, alangkah merepotkan orang sekali dia ? dia yang sebelumnya bukan siapa-siapa keluarga Einverd tinggal disini (menumpang). sebelum itu dia juga pernah berfikir untuk pindah dari rumah ini..dan tidak merepotkan shein dan lain-lain..
lalu Ivvi sambil berjalan menuju kamarnya melihat cincin dijari manisnya. ia berfikir lagi..
mengapa shein melamarku ? padahal dia belum siap untuk semuanya...dia masih sibuk dengan pekerjaannya...namun kenapa disaat dia sibuk dia melamarku ?..., Ivvi mulai beranggapan lamaran shein itu hanya main-main, karna setiap orang yang melamar wanita pasti dia mempunyai persiapan yang matang terlebih dahulu.
dan ia pun sampai didepan kamarnya, membukanya dan melepaskan cincin dari shein dan menaruhnya di tempat rias.
lalu Ivvi menidurkan dirinya di tempat tidur dan menyelimuti dirinya yang saat ini kedinginan itu.
"hhhh...", Ivvi mengeluarkan nafasnya dengan berat.
ternyata udara diluar masih dingin seperti biasa, dan Ivvi tidak menggunakan mantelnya.
==============================================
Location : didepan pintu ruang kerja Shein
diintipnya ruangan itu oleh Ivvi lewat sela-sela pintu.
tidak ada...
ya, Ivvi mencari shein dan ia hanya menemuka lilica di ruangan itu sedang duduk manis.
Ivvi berjalan lagi ke arah ruangan makan, disana sepi sekali..tidak orang. dan dia berjalan lagi ke arah ruang tamu..dan hasilnya sama saja..
Ivvi berfikir, alangkah merepotkan orang sekali dia ? dia yang sebelumnya bukan siapa-siapa keluarga Einverd tinggal disini (menumpang). sebelum itu dia juga pernah berfikir untuk pindah dari rumah ini..dan tidak merepotkan shein dan lain-lain..
lalu Ivvi sambil berjalan menuju kamarnya melihat cincin dijari manisnya. ia berfikir lagi..
mengapa shein melamarku ? padahal dia belum siap untuk semuanya...dia masih sibuk dengan pekerjaannya...namun kenapa disaat dia sibuk dia melamarku ?..., Ivvi mulai beranggapan lamaran shein itu hanya main-main, karna setiap orang yang melamar wanita pasti dia mempunyai persiapan yang matang terlebih dahulu.
dan ia pun sampai didepan kamarnya, membukanya dan melepaskan cincin dari shein dan menaruhnya di tempat rias.
lalu Ivvi menidurkan dirinya di tempat tidur dan menyelimuti dirinya yang saat ini kedinginan itu.
"hhhh...", Ivvi mengeluarkan nafasnya dengan berat.
Sayoppe- Admin
- Posts : 3804
Points : 3850
Join date : 2009-06-23
Age : 30
Location : Jakarta
Character Bio
Character Name: Human mode : Ivvi Violeyne | Chain mode : Mons.Vii
Status: Chain
Job: Legal Chain
Re: [FRP] Happily ever after
'LAGI LAGI AKU DITINGGALKANNYA SEGAMPANG ITU!!! KAKAK BODOH!!" teriak Lilica dengan frustrasi. Dirinya telah ditinggalkan di ruang tamu sekarang di ruang kerja. Sendirian lagi.... menyebalkan!!
Ia berdiri dengan marah dan mengehentakkan kakinya keluar dari ruang kerja Shein, tidak lupa membanting pintu hingga dindingnya bergetar.
Lokasi : lorong lorong di kediaman einverd
"BODOH! BODOH BODOH BODOH!!!!" Teriak Lilica dengan keras sekali lagi, sepertinya teriakannya akan didengar sampai ke seluruh penjuru rumah. sambil berjalan menyusuri lorong. Perasaannya sebal bercampur marah.
mengapa coba shein harus seterpuruk itu? Kenapa tidak langsung ke tempat ivvi? menonjok Ducan, dan selesai!! Mengapa cinta harus serumit itu sih?!! MENYEBALKAN! MEREPOTKAN!!
Ia berdiri dengan marah dan mengehentakkan kakinya keluar dari ruang kerja Shein, tidak lupa membanting pintu hingga dindingnya bergetar.
Lokasi : lorong lorong di kediaman einverd
"BODOH! BODOH BODOH BODOH!!!!" Teriak Lilica dengan keras sekali lagi, sepertinya teriakannya akan didengar sampai ke seluruh penjuru rumah. sambil berjalan menyusuri lorong. Perasaannya sebal bercampur marah.
mengapa coba shein harus seterpuruk itu? Kenapa tidak langsung ke tempat ivvi? menonjok Ducan, dan selesai!! Mengapa cinta harus serumit itu sih?!! MENYEBALKAN! MEREPOTKAN!!
Fuschia.A.T.Ellenoire- Member
- Posts : 2905
Points : 3010
Join date : 2009-07-20
Age : 27
Character Bio
Character Name: Noire I. Erland
Status: Member of 4 great duke houses, Rien
Job: member of 4 great duke houses, Rien
Page 2 of 7 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Page 2 of 7
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum