[FRP] Happily ever after

"jadi berapa hari lagi kita akan menikah shein ?"

"Tentu saja secepatnya. Mungkin satu minggu lagi saja persiapannya sudah selesai semua," Shein mulai mengira-ngira, tapi Florka sudah menyelesaikan sebagian dari keperluan pernikahan mereka, jadi tidak ada masalah.

Florka juga mengangguk, meyakinkan perkiraan Shein itu tidak salah atau meleset. Satu minggu lagi maka Ivvi akan menjadi milih Shein sepenuhnya.

"Memangnya kenapa Ivvi?" tanya Shein penasaran."Kau pasti sudah tidak sabar mau menikah denganku?" Shein tertawa kecil

"Tentu saja secepatnya. Mungkin satu minggu lagi saja persiapannya sudah selesai semua,"

"hmm, satu minggu lagi ya..", Ivvi masih memakan hidangannya.

"Memangnya kenapa Ivvi?"

"tidak apa-apa..", kali ini Ivvi berbicara sambil meminum teh kepunyaan shein.

"Kau pasti sudah tidak sabar mau menikah denganku?"

>> Ivvi

Ivvi melap mulutnya dan juga menaruh tehnya, ia menatap shein, "iya..", jawab Ivvi sambil blushing dan berani menatap shein.

ia memakan lagi kentang miliknya dan meminum teh itu lagi dengan cepat. sambil blushing pastinya..

"ah makanannya enak yaa ~! HAHAHAHA ", Ivvi mengganti topic >>

"tidak apa-apa.."

Shein tertawa kecil melihat Ivvi yang mulai meminum teh miliknya lagi. Entah kenapa sejak dulu Ivvi senang melakukan seperti itu, tiba-tiba meminum teh kepunyaannya.

"Ivvi kenapa sejak awal kita bertemu kau sangat menyukai meminum teh milikku?" Shein penasaran juga, apa Ivvi memang dari awal sengaja?*lol*

"iya.."

Shein tersenyum, ternyata Ivvi juga sudah tidak sabar, sama seperti dia.

"Aku juga sudah tidak sabar, ingin memilikimu sepenuhnya," ucap Shein pelan.

"ah makanannya enak yaa ~! HAHAHAHA "

"Ivvi, kau mengalihkan pembicaraan lagi," Shein tertawa, tapi dia masih ingin membahas soal pernikahan dan masa depan mereka tentunya."Aku ingin segera mempunyai keluarga..."

Shein mulai menghayal kesana-kemari. Membayangkan dia mempunyai anak. Ya, anaknya dengan Ivvi.

"Ivvi kenapa sejak awal kita bertemu kau sangat menyukai meminum teh milikku?"

"kalau dari awal kan aku tidak sengaja", ucap Ivvi sambil marah-marah blushing

"dan karna biasanya kau akan marah-marah jika teh itu tidak sesuai dengan seleramu..., sebaiknya aku minum saja..", santai Ivvi menjawabnya, ini juga alasan mengapa dia tidak memesan minuman.

"Aku juga sudah tidak sabar, ingin memilikimu sepenuhnya

puff, wajah Ivvi sangat merah saat itu o//////////////o , sebenarnya Ivvi masih belum mengetahui penuh maksud dari 'memilikimu sepenuhnya'...tapi biarkan sajalah

"Ivvi, kau mengalihkan pembicaraan lagi,"

"tidak...", Ivvi >> =/////A////=**

"Aku ingin segera mempunyai keluarga..."

Ivvi diam saja dan masih diposisi blushingnya, ia hanya memperhatikan shein yang mulai senyum2 dan mengkhayal sesuatu >>

dan dalam sekejap saja, makanan Ivvi habis~..

"dan karna biasanya kau akan marah-marah jika teh itu tidak sesuai dengan seleramu..., sebaiknya aku minum saja.."

"Begitu?" Shein kemudian kembali meminum teh miliknya yang tadi diminum oleh Ivvi."Kupikir kau sengaja melakukannya," Shein lagi-lagi menjahili Ivvi.

Shein melihat Ivvi yang diam saja, saat dia menyinggung keluarga atau semacamnya.

"Hm kenapa? Kau tidak ingin mempunyai anak?" tanya Shein lagi asal.

"Kupikir kau sengaja melakukannya,"

"kenapa kau meminumnya lagi ? bukannya teh itu tidak sesuai dengan seleramu..?", Ivvi seperti ini >>

"Hm kenapa? Kau tidak ingin mempunyai anak?"

"ke-kenapa kau tiba-tiba menanyakan seperti itu ?", Ivvi >> =/////////////////////=

"tentu saja aku ingin mempunyai anak", jawabnya lagi sambil blushing.

"ah florka sudah mempunyai anak ?", tanya Ivvi seenaknya (lagi) mengganti topic pembicaraan.

"kenapa kau meminumnya lagi ? bukannya teh itu tidak sesuai dengan seleramu..?"

"Siapa bilang?" Shein tertawa."Teh ini kan sudah diminum olehmu, jadi aku senang-senang saja meminumnya."

Shein kemudian memakan roti yang dipesannya, dan menghabiskannya dulu sebelum dia berbicara.

"ke-kenapa kau tiba-tiba menanyakan seperti itu ?"

"Aku hanya memastikan. Siapa tau saja kau tidak mau memiliki anak. Sekarang kan banyak yang seperti itu," jawab Shein jujur.

Shein meneguk tehnya lagi.

"ah florka sudah mempunyai anak ?"

Florka buru-buru menggeleng.

"A-aku belum menikah, apalagi mempunyai anak," jawabnya yang ikut-ikutan blushing."Tapi mungkin sebentar lagi aku akan menyusul kalian berdua."

Florka tersenyum senang

"Teh ini kan sudah diminum olehmu, jadi aku senang-senang saja meminumnya."

Ivvi >>

entah perasaan Ivvi tercampur dia ingin sekali menjewer shein yang sedang menjahilinya dan ingin blushing begini >> =//////////////////=***

"A-aku belum menikah, apalagi mempunyai anak,"

"uwooh", Ivvi >>

"Tapi mungkin sebentar lagi aku akan menyusul kalian berdua."

Ivvi >>

"jiee...sama siapa ?", jail Ivvi nanyain~

"jiee...sama siapa ?"

Florka terkejut, Ivvi sampai menanyakan siapa orangnya.

"Tanyakan saja pada calon suami nona Ivvi," sebenarnya Florka sendiri akan blushing berat kalau sampai dia yang harus mengatakannya, jadi Florka memilih untuk mengalihkan lagi ke Shein.

Shein hanya mengangkat sebelah alisnya, heran kenapa bukan Florka saja yang menjawabnya.

"Hmm, kalaupun kuberitau juga kau tidak akan mengenalnya, Ivvi," jawab Shein sambil tertawa kecil

"Tanyakan saja pada calon suami nona Ivvi,"

Ivvi segera menggerakan penglihatannya ke shein, dan memasang tampang yang seperti mengatakan "siapa ?"

"Hmm, kalaupun kuberitau juga kau tidak akan mengenalnya, Ivvi,"

Ivvi hanya diam saja, dan memainkan sendoknya lagi. "selamat ya florka..", ucapnya sambl tersenyum lebar.

dan setelah itu Ivvi tidak tau lagi ingin seperti apa, dia hanya duduk manis dan diam sambil melihat kesekitar.

"selamat ya florka.."

Florka membalasnya dengan senyuman. Dia segera membereskan buku-buku katalog yang berceceran di meja dan memasukannya kembali ke tas.

"Baiklah, aku akan menyiapkan sisanya. Aku pamit sekarang," Florka menunduk, dan segera meninggalkan restaurant itu.

Sekarang hanya tinggal Ivvi dan Shein saja. Shein melihat jam tangannya, sudah 3 jam dihabiskan oleh mereka hari itu.

"Kita pulang sekarang saja, Ivvi. Atau kau mau ke tempat lain?"

dilihatnya florkan pergi dari tempat itu, Ivvi hanya tersenyum tipis saja melihatnya benar2 menghilang dari penglihatannya..

"Kita pulang sekarang saja, Ivvi. Atau kau mau ke tempat lain?"

"mungkin sebaiknya kita pulang saja..kau pasti lelah terus menemaniku dirumah sakit..", kata Ivvi masih tersenyum.

dan Ivvi pun juga baru terlepas dari Infusnya, tidak secepat itu dia bisa bertahan lebih lama terlepas dari obat cair itu..karna itu dia juga harus istirahat sebentar dirumah.

"mungkin sebaiknya kita pulang saja..kau pasti lelah terus menemaniku dirumah sakit.."

"Baiklah kalau begitu," Shein tersenyum lagi pada Ivvi dan memegang tangannya dengan erat.

Shein kemudian menuju ke tempat parkiran, mempersilahkan Ivvi masuk dan kembali menuju kediaman Einverd.

Lokasi : Einverd Household

Pada saat itu Ivvi dan Shein disambut oleh penghuni rumah Einverd. Karena memang sudah empat hari ini Shein dan Ivvi tidak pulang kerumah.

"Nona Ivvi, selamat datang. Bagaimana perasaan anda?" tanya Claudia ramah pada Ivvi.

Shein seperti biasa hanya bersandar di sofa didekat sana. Cukup lelah juga setelah menghabiskan waktu untuk memilih baju pengantin

Lokasi : Einverd Household

"Nona Ivvi, selamat datang. Bagaimana perasaan anda?"

"tentu saja sangat baik...", ucapnya sambil tersenyum ke arah claudia

"Bagaimana dengan-mu claudia ? baik-baik saja kah ?", tanya Ivvi balik

terlihat dari wajah Ivvi, bahwa dia sedang senang hari itu...ia berjalan dengan riang dan semangat ke arah ruang utama rumah tersebut.

"Bagaimana dengan-mu claudia ? baik-baik saja kah ?"

"Tentu aku juga baik-baik saja," jawab Claudia ikut senang juga melihat Ivvi sudah sembuh kembali."Ada makanan atau minuman yang ingin Ivvi-sama pesan? Biar kubuatkan khusus untuk merayakan kembalinya Ivvi-sama kesini."

Claudia tersenyum lagi, diantara maid-maid yang lainnya Claudia lah yang paling ramah dan dipercaya oleh Shein tentunya.

Sementara Shein hanya mengikuti Ivvi saja ke ruang tengah. Dia sudah tidak sabar ingin membicarakan lagi tentang pernikahan mereka berdua. Tapi mungkin Shein akan membiarkan Ivvi untuk beristirahat terlebih dahulu.

"Tentu aku juga baik-baik saja,"

"syukurlah...", Ivvi tersenyum

"Ada makanan atau minuman yang ingin Ivvi-sama pesan? Biar kubuatkan khusus untuk merayakan kembalinya Ivvi-sama kesini."

"tidak terima kasih claudia, baru tadi kami pergi ke restaurant sebentar...", ucap Ivvi sambil melirik shein.

lalu ia berjalan kembali kearah kamarnya, dan berhenti tepat didepan pintu kamar itu.

ia segera menoleh kebelakang, tepat dari tadi shein mengekorinya terus.

"kau juga mau ikut kedalam kamarku, hah ?", ledek Ivvi.

"tidak terima kasih claudia, baru tadi kami pergi ke restaurant sebentar..."

Claudia tersenyum, kemudian membungkukkan badannya sedikit tanda dia mengerti,"Panggil aku saja jika nona membutuhkan sesuatu."

Claudia kemudian kembali kedapur, meninggalkan Shein dan Ivvi berdua lagi.

Sementara itu Shein terus mengikuti Ivvi, sampe Ivvi akhirnya sadar juga ada makhluk yang mengikutinya.

"kau juga mau ikut kedalam kamarku, hah ?"

"Boleh, kalau memang kau mengizinkan," Shein tersenyum, lagi pula dia kan sudah menjadi tunangan Ivvi. Tidak ada salahnya masuk ke kamar Ivvi sebentar saja.

"Panggil aku saja jika nona membutuhkan sesuatu."

Ivvi hanya mengangguk saja, dan membuka pintu kamarnya.

"Boleh, kalau memang kau mengizinkan,"

ia menatap shein, lalu tersenyum. Ivvi menggerakan kepalanya kearah pintu..menandakan ia mengizinkan shein untuk masuk.

setelah masuk kedalam kamarnya, Ivvi langsung bergulingan membaringkan badannya dan menghembuskan nafasnya.

"rasanya sudah lama sekali, aku tidak tidur dikasur ini..", katanya sambil tertawa.