Before festival [RP]

"Dasar MASTER MESUM...!!"

Walaupun memang Selena berteriak dari jarak yang agak jauh, Shion masih tetap bisa mendengarnya.

Dia memperhatikan Selena dan Vandera yang sedang berlari-lari marathon mengelilingi Erland household ini.

Huh, tempat ini dipenuhi oleh orang-orang aneh, Shion mengejek Vandera dan Selena, padahal dialah yang paling aneh diantara yang lainnya.

Shion masih membuka-buka buku 18+ itu. Dia membacanya dengan serius dan dihayati *lol*

Huh, tempat ini dipenuhi oleh orang-orang aneh, Shion mengejek Vandera dan Selena, padahal dialah yang paling aneh diantara yang lainnya.

Shion masih membuka-buka buku 18+ itu. Dia membacanya dengan serius dan dihayati *lol*

Melihat ekspresi sang master, pagi itu Selena benar-benar bad mood. Mulai dari pagi ia dibangunkan oleh suara sang master, lalu diangan-angankan mesum oleh sang master.

Berhubung Vandera belum menyusulnya, ia mendatangi Shion dan menjambret buku 18+ dari tangan sang contractor.

-------
Ngamuk si Selena xD

"Jangan kau kira aku bodoh, nona. Aku bisa sembuh sendiri, dan aku tidak meminta perhatianmu," kali ini Shion tersenyum licik, dia menendang pintu yang dibelakangnya lagi, dan akhirnya rusak gara-garanya.

"tidak bodoh kok.... hanya tolol siapa juga yg ngasi perhatian, orang cuma ngasi pendapat doang. ngapain juga aku mengurusimu?" jawabnya agak ketus. moodnya berubah lagi jadi jelek lagi, bahkan jelek sekali, di tambah prutnya yg sangat lapar. daripada g ada kerjaan, ia pun menonton pertandingan maraton yg g ada gunanya itu. "hoi vandera!!! kalau kalah jatah coklatmu untukku loh!!! pokoknya harus menang!!! XD" teriaknya pada vandera yg sedang bertanding dengan selena, siapa tau menjadi dorongan untuknya, fufufufufufuu.....

"Tapi dirumah ini sama sekali tidak ada yang menarik. Perempuannya saja masih bocah-bocah," Shion berpendapat asal.

"WHAT!!! dasar kakek2 mesum! apa yg ada dalam pikiranmu hah??" amuk seira, ingin rasanya menjadikan shion sebagai kelinci manusi percobaannya. saat ia mau mengambil buku 18+ itu, ternyata ia sudah keduluan selena. "bagus selena-chan!!! bakar saja buku itu! buang abunya!" ujarnya sambil tertawa penuh kemenangan.

---

ergh.... disgusting banget si shion....
pengen rasanya bantuin gebukin *digamparpapi*

Shion yang sedang asyik membaca buku itu tiba-tiba saja dikagetkan oleh kedatangan Selena yang menjambret buku yang sedang dibacanya itu.

"Ah, Selena-chan!" dengan perasaan tak berdosa sama sekali, Shion malah santai-santai saja."Kau tepat waktu sekali, kau ingin 'melakukan' hal yang sama dengan wanita-wanita dibuku itu?"

Shion terkekeh, dia sengaja ingin membuat chainnya itu semakin marah padanya. Menurutnya akan menjadi lebih menarik kalau seperti itu.

"WHAT!!! dasar kakek2 mesum! apa yg ada dalam pikiranmu hah??"

"Well...well...datang lagi perempuan yang kelihatannya sangat nge-fans padaku ya," Shion tersenyum kearah Seira.

"bagus selena-chan!!! bakar saja buku itu! buang abunya!"

"Percuma, aku masih punya banyak sekali buka-buku seperti itu dikamarku...HAHAHAHA, bodoh," Shion tertawa keras sekali, menikmati kesenangannya dirumah itu.

Dia selalu ingin membuat orang lain kesal padanya, karena itulah yang membuatnya senang.


oot : sori ya, chara saya kurang ajar...

"Ah, Selena-chan!" dengan perasaan tak berdosa sama sekali, Shion malah santai-santai saja."Kau tepat waktu sekali, kau ingin 'melakukan' hal yang sama dengan wanita-wanita dibuku itu?"

"Shion...!!" Selena menendang Shion hingga jatuh dari kursinya.

"bagus selena-chan!!! bakar saja buku itu! buang abunya!"

Selena yang baru saja menjambret buku itu langsung membakarnya dengan pyrokinesis miliknya.

"Percuma, aku masih punya banyak sekali buka-buku seperti itu dikamarku...HAHAHAHA, bodoh,

"Shion...apa perlu kukunci lagi kau di dalam kamar dan membakar kamarmu bersama koleksi buku 18+ mu ini....?!"

Selena makin naik darah

"Shion...!!"

Shion yang sedang tertawa keras, menikmati ramainya rumah itu akhirnya terjatuh gara-gara Selena yang menendang kursinya dengan kencang sekali.

"Kau sebegitu bencinya pada mastermu yang keren ini?"

Shion buru-buru berdiri lagi, membersihkan bajunya yang agak kotor gara-gara tadi dia terjatuh.

"Shion...apa perlu kukunci lagi kau di dalam kamar dan membakar kamarmu bersama koleksi buku 18+ mu ini....?!"

"Fufufu, coba saja kalau berani...," Shion lari menjauhi Selena, menantang Selena untuk mengejarnya.

"Fufufu, coba saja kalau berani...,"

"KEMARI KAU!!"

Selena mengejar Shion. Masih memakai pyrokinesisnya, ia malah menyusul Shion, bukan lagi menunggu Vandera yang marathon.

Sepertinya master kurang ajar itu perlu diberi pelajaran...yang ekstrim.

Shion masih terus berlari, dia menikmati saat-saat seperti ini. Baginya menarik sekali untuk menjahili Selena dan membuatnya marah. Orang yang benar-benar nekat.

"KEMARI KAU!!"

Shion menengok kebelakang, tetapi masih tetap berlari dengan kecepatan semulanya.

"HAHAHAHA, KAU TIDAK AKAN BISA MENANGKAPKU, SELENA!" Shion menambah kecepatannya, hari itu dia puas menjahili Selena.

"HAHAHAHA, KAU TIDAK AKAN BISA MENANGKAPKU, SELENA!"

"Pasti aku akan menangkapmu!" raungnya. "LIHAT SAJA!!"

Selena melempar api yang ia kontrol ke arah Shion, entahlah itu berefek atau tidak.

"Pasti aku akan menangkapmu!"

"BUKTIKAN ITU, SELENA!" Shion berlari semakin kencang dengan perasaan yang sangat senang --->

Shion menengok kebelakang lagi, dilihatnya Selena mulai melemparkan api yang dikontrolnya pada Shion. Shion berhasil menghindar, entah bagaimana di serangan kedua.

Eits... hampir saja kena , walaupun memang tidak kena, tapi apinya sedikit mengenai ujung rambutnya.

Shion jelas tau kelemahan Selena, tidak bisa lama-lama mengontrolnya

"BUKTIKAN ITU, SELENA!"

"SERANGAN KEDUAAAAA!!!!" Selena kembali melontarkan api, yang lumayan besar, pada Shion.

Ia harus bisa menangkap Shion--setidaknya sebelum akhirnya ia tidak bisa memakai Pyrokinesisnya lagi.

---

7 post menuju pingsan

"SERANGAN KEDUAAAAA!!!!"

Shion menghindar secara slow motion dari api yang ditembakkan oleh Selena. Dia tersenyum bangga karena berhasil melewati serangan kedua juga.

Tapi sayangnya, Shion yang sedang asik melihat kebelakangnya, tidak melihat didepannya ada batu yang ukurannya sedang. Dia menendang batu itu, dan berhenti gara-gara kesakitan.

"AH, SIAL!" Shion menyadari posisinya diujung tanduk saat ini. Selena pasti akan mengenainya di serangan ketiga.

Ini tidak adil! Tentu saja manusia biasa sepertiku kalah dengan seorang chain! Shion mengomel dalam hati.

"AH, SIAL!"

Sepertinya Shion berhenti karena tersandung batu, ganjaran yang seharusnya diterimanya. Selena tersenyum senang.

"Akhirnya kau kutangkap juga, Shion..." Selena menepuk pundah Shion seraya tersenyum--yah, evil smile sih.

"Akhirnya kau kutangkap juga, Shion..."

Shion merasakan sentuhan tangan dingin Selena di pundaknya. Dia agak merinding juga, Selena memang menyeramkan kalau sudah marah.

Shion tapi tetap tidak mau menyerah, dia memegang tangan Selena yang ada dipundaknya dengan keras.

"Aku tidak mau menyerah pada Chain sendiri," ucap Shion keras kepala.

"Aku tidak mau menyerah pada Chain sendiri,"

"Begitu ya....dasar keras kepala." Selena melepaskan pegangan Shion.

Sepertinya Shion benar-benar harus dibakar...

"Lalu? Apa lagi yang mau kau lakukan?" tanya Selena.

"Lalu? Apa lagi yang mau kau lakukan?"

Shion berpikir. Dia benar-benar sudah diujung tanduk sekarang.

Lalu dia ingat, masih ada cambuk yang dibawanya tadi. Dia bodoh sekali sampai melupakan selama ini dia membawa-bawa cambuk.

Demi menyelamatkan dirinya sendiri, Shion mencambuk pelan Selena. Bagaimanapun, dia agak kasihan juga jika dia harus mencambuk Selena keras-keras. Sayang sekali kalau kulit mulus Selena harus ditandai dengan cambukannya, pikir Shion.

"Maafkan aku Selena, tapi aku tidak mau dikurung lagi kamarku sendiri," Shion langsung kabur, masuk kedalam rumah.

"Maafkan aku Selena, tapi aku tidak mau dikurung lagi kamarku sendiri,"

Selena dicambuk sang master dan melarikan diri.
Tapi, Selena masih terus mengejarnya--yah, ia masih belum puas.

Selena masih menyusul Shion, dengan pyrokinesis

--

4 post lagi...

Noire hanya geleng-geleng kepala melihat shion dan selena yang sekarang kejar-kejaran ala orang india di rumah keluarga erland itu.

Pakai shion malah narsis saat membaca buku itu. Sekarang pun tampaknya keadaan mulai memburuk, ia menghela nafas panjang dan berteriak

"SHION ADOLPH ERLAND! BERHENTI BERLARI DAN JELASKAN SECARA LANTANG MENGAPA ENGKAU BISA MEMPUNYAI BUKU-BUKU INI DAN BERPIKIR SEPERTI ITU!"

Fantome dalam diam menjawab pertanyaan noire "itu yang dinamakan hormon" *plak*

Setelah fantome berkata seperti itu, badan Noire mulai terasa lemas.

Ceroboh, sok ikut campur....

Noire yang bodoh...

Shion melihat kebelakangnya. Ternyata Selena benar-benar keras kepala, dia masih saja mengejar Shion.

Sial. Beginilah kalau mempunyai banyak fans , Shion tersenyum licik, sama sekali tidak takut dengan Selena kali ini.

"SHION ADOLPH ERLAND! BERHENTI BERLARI DAN JELASKAN SECARA LANTANG MENGAPA ENGKAU BISA MEMPUNYAI BUKU-BUKU INI DAN BERPIKIR SEPERTI ITU!"

"Itu hak-ku mau berpikir dan memiliki buku seperti itu juga bukan urusanmu," Shion menelusuri ruang tengah, menunggu Selena kembali mengejarnya (sengaja).

Shion menelusuri ruang tengah, menunggu Selena kembali mengejarnya (sengaja)

"SHION!!! BERHENTI!!"
Selena mendobrak pintu ruang tengah--kali ini pintunya tidak rusak.

"Kenapa kau tidak menyerah saja sih!!" Selena menembakkan api ke sekitar ruang tengah.

"Kenapa kau tidak menyerah saja sih!!"

Shion tetap berlari, mengelilingi ruang tengah. Disana terdapat furniture yang terbuat dari kayu yang mahal, Shion sengaja berlari kearah sana. Biar saja Selena membakar rumah bangsawan Erland itu, baginya akan menjadi semakin menarik jika seperti itu.

"Ayo, SELENA! KEMARI DAN BAKAR AKU!" Shion malah memancing emosi Selena.

OOT : kali ini pake fantome ya desu? Pingin ngetes *plak*

"Fantome! Buat shion menuruti apa kataku!" Perintah noire pada chain kesayangannya tersebut.

"Shion Adolph Erland. Anak angkat keluarga Erland. Sekarang juga, kau jelaskan dengan lantang apa yang kau pikirkan saat membaca buku itu. Bagaimana kau bisa mendapatkannya dan apa yang membuatmu tertarik dengan buku-buku itu" Perintah Noire

Jelas sekali perempuan ini bermaksud mengerjasi Shion dulu. Sebelum menangkapnya

"Shion Adolph Erland. Anak angkat keluarga Erland. Sekarang juga, kau jelaskan dengan lantang apa yang kau pikirkan saat membaca buku itu. Bagaimana kau bisa mendapatkannya dan apa yang membuatmu tertarik dengan buku-buku itu"

Sehebat apapun Shion, tetapi dia belum memperhitungkan Noire akan mengaktifkan chainnya dalam keadaan seperti ini.

Seperti terhipnotis, Shion menjawab dengan jujur pertanyaan Noire.

"Aku memikirkan Selena untuk bergaya seperti wanita yang ada dibuku itu. Aku membelinya dari seorang temanku yang menyelundupkan buku-buku semacam ini kemarin malam. Aku tertarik karena banyak wanita-wanita dewasanya disana, dan kau tau sendiri apa yang membuatku tertarik tentunya."

Shion sudah menjawab semuanya. Ya walaupun Noire tidak memakai fantome sekalipun, Shion tentu akan jujur memberitahukannya. Tidak ada yang perlu dirahasiakan bukan?

oot : jangan terlalu detail, nanti ratingnya berubah

"Ayo, SELENA! KEMARI DAN BAKAR AKU!"

"Kau menantang chain-mu yah, master kurang ajar!!"

Selena menembakkan api sekali lagi, kali ini lebih kuat, ke arah Shion.

"Semoga saja Noire-san atau chainnya tidak kena..."

"Kau menantang chain-mu yah, master kurang ajar!!"

Teriakan Selena membuat Shion sadar dari alam bakanya (?)

Shion segera menghindar, melompat ke lampu gantung yang ada disana. Tembakan Selena meleset, dan malah mengenai sebuah lemari kayu mewah disana.

Tentu saja lemari itu kini terbakar.

"HAHAHAHA, BODOH! Lihat apa yang kaulakukan!" Shion yang masih bergantung dilampu mentertawai Selena.