[Event] Snowy Night Awaits

"Apa menurutmu aku pantas menyandang nama Reisvoust kalau tidak mampu berkeliaran di kota sendirian?"

"Ya sudah, ajak saja Zeno pulang."

Ia lalu memperhatikan gadis kecil yang tadi bersama Zeno. Ia tampak cemburu setelah melihat keberadaan Ellen.
"Nona, kau tidak apa?" Tanyanya pada Selena

"Oh begitu..." ucap Selena setengah putus asa.

Selena menundukan wajahnya, ia merasa--sedih. Ternyata Zeno benar-benar bukan miliknya.

"Oh, Ellen-chan datang kemari hanya untuk kepentinganku seorang? Mulia sekali hatimu, Ellen-chan~" Zeno memulai aksinya.

Ceil tersenyum kecil. Memang pasti bangsawan mempunyai kemampuan melindungi dirinya sendiri tanpa dilindungi siapapun.
"Tapi... jarang bukan tanpa dikawal seorang knight atau bodyguard?" balasnya

"Bukan urusanmu!"

"Aku tidak butuh mereka," "Lagipula, akan memalukan bukan kalau aku yang pendek ini dikelilingi oleh para Knight yang tinggi?"

"Bukan begitu maksudku, Nona," jawab Ellen lembut. "Zeno harus menghadiri rapat keluarga Reisvoust, sehingga aku di sini untuk menjemputnya," Ellen tersenyum.

"Wah wah... Nona yang kuat, ya..." pujinya

Ceil tidak merasa tersinggung atau apa. Ia malah merasa kasihan pada Selena.
Reflek, ia mengelus kepala Selena yang lebih pendek darinya.

"Justru, aku tidak bisa membiarkan seseorang kesulitan." ucapnya

memang sudah menjadi sifatnya tak bisa membiarkan orang yang kesusahan

"Zeno harus menghadiri rapat keluarga Reisvoust, sehingga aku di sini untuk menjemputnya,"

"*blush* jangan menyentuhku!! Kau sama pervert seperti Zeno!"

Zeno hanya mendengar kalimat itu dari Ellen. Rapat.. Semua
pemimpin keluarga berkumpul.. Ngomong gaje.. Ga ada cewek cakep...
Boring..

Setelah berpikir panjang lebar, Zeno memutuskan untuk
kabur. Selangkah demi selangkah ia ambil untuk menghindari Ellen yang
akan menariknya pulang dengan paksa.

Ini kan malam valentine,
malah sudah hampir valentine beberapa saat lagi. Apakah ia harus rapat?
Ga adil sementara para pasangan melewatkan waktu bersenang-senang.

"Jangan kabur kau, Zeno."

"Aaaa, kan valentine~ Masa aku harus rapat? Aku kan juga mau bersenang-senang~"

"Sebagai kompensasi kau bisa menjadi Head of Reisvoust Household kan kau harus menjalankan kewajibanmu juga kan."

Wetehek, memang Zeno menerima jabatan itu dengan senang hati dan
bangga akan jabatannya yang hebat ini. Tetapi dia paling tak suka jika
jadwalnya diatur-atur, lebih baik jika ia yang mengatur ataupun bebas
sekalian.

"Ga, pokoknya aku ga mau, ditunda aja sampe taon depan~" Zeno secepat kilat lari dari mereka bertiga, Ellen, Selena dan Ceil. Ia lari sangat jauh~

"Hey! Zeno! Jangan kabur!"

"Ellen-chan, kasihanilah aku~" sambil terus berlari, Zeno mulai mengatakan hal-hal aneh yang sangat childish.

"Tidak sama. aku bermaksud menenangkanmu... habis... sayang sekali kalau matamu yang indah itu dibasahi oleh airmata."

"Tidak bisa! Kembalilah, Zeno!"

"Begitu yah..."

"Apa yang akan kau lakukan? tampaknya mereka sudah jauh. Mau kutemani ke suatu tempat?" Tawarnya

Ia kasihan Selena ditinggalkan begitu saja oleh Zeno.

"Kau kasihan padaku yah, Ceil-kun?""Tidak apa-apa kok, lagipula tadi aku sudah puas dengan Zeno, kalau kau bertanya."

"Ke suatu tempat yah? Terserahlah..."

"Etto... aku tidak tau mau kemana. Lagipula aku tidak terlalu sering keluar jadi kurang tahu tempat yang bagus. Jadi, terserah anda saja emm..."

Ia belum mengetahui nama Selena

"Aku Selena, Selena Stray."

"Bagaimana kalau kita melihat kembang api ini saja? acaranya belum berakhir kok."

Ceil lalu kepikiran tentang sesuatu.
"Orang yang tadi....Zeno-san... dia pacarmu?" tanyanya spontan