[Omake] School's Stuff

Intro:
Uhm..Charanya sayah pake beberapa dari sini, beberapa dari forum lain. Untuk yang dipinjam charanya saya minta izin yak

~tsubasa_xerxes
~miki sora
~Gema XD
~Atashi
~Roxas_Zero_Knightler (forum lain)
~Senzai Stanley (forum lain)
~Venay
~Ras

OC juga ada.
Charanya ngambil dari mereka

Rating:
Teen *ngk tau deh*

Part 01: The Beginning

~Vereist's POV~

*prang*
"Tidak! Apa yang kalian lakukan pada karyaku!?" teriakku kaget melihat gelas ukirku yang pecah belah. Yang lain hanya terdiam menahan tawa. Tidak terasa aku ingin menangis lagi. Aku sudah cukup kesal dibuat mereka. Ya, aku ini adalah satu-satunya anak yang ekonominya menengah ke bawah di sekolah elit nan besar ini. Vereist Selena, itulah namaku. Aku anak yang lumayan pintar, sehingga aku bisa masuk ke sini karena beasiswa. Aku menoleh dengan mata bersimbah air mata ke arah Pelennia. Dia adalah anak yang selalu mempermainkan aku.

"Pelennia! Ini ulahmu kan!?" teriakku marah.
"Heh, dasar anak kampung! Mau apa kamu, beraninya teriak sama anak direktur tekstil terbesar di dunia ini!" ujarnya sombong.
Aku makin kesal dibuatnya.
"Meskipun begitu, apakah kau punya hak untuk menghancurkan tugasku!?" teriakku.
Dia mulai mendengarkan teriakanku, dan matanya berkilat-kilat. Dia menghampiriku dan mencekal kerah seragamku.
"Jaga mulutmu, anak kampung! Kau lebih baik diam atau aku akan membuatmu merasakan yang namanya menderita." ujarnya pedas. Aku hendak berteriak saat kudengar pintu terbuka.

"Allenzeria! Selena! Ada apa ini?"

Kami berdua seketika menoleh.

"Ketua Angeline!" ujar kami berdua bersamaan.

Angeline von Strivanska. Dia adalah ketua kelasku dan orang yang sangat kukagumi. Bukan hanya karena dia cantik dan pintar, dia sempurna dan sangat disegani. Sangat sempurna dimataku. Tegas tetapi lembut. Dialah yang selalu menolongku keluar dari masalahku. Dia sahabatku.

~Angeline's POV~

Kulihat Allenzeria yang mencekal kerah seragam Selena. "Sudah cukup." Aku berjalan ke arah mereka berdua dan kulepaskan cengraman Allenzeria dari kerah Selena. "Cih." Kulihat matanya masih berkilat-kilat tetapi dia tidak berani menentang ketua OSIS. "Kalau kau keberatan, silakan bicara." ujarku. Allenzeria hanya diam. Aku berpaling pada Selena dan kulihat matanya yang berkaca-kaca. "Kau tidak apa, Selena?" tanyaku. Dia hanya mengangguk lemas. "Kenapa?" tanyaku. Bibirnya bergetar menahan tangis. "Angeline san, tugasku...Pecah." Aku teringat oleh tugas gelas ukir. Kualihkan pandanganku ke lantai dan benar, pecahan kaca terserak dimana-mana. "Bagaimana ini...." Selena mulai menangis kecil. "Tidak apa. Aku akan bicara pada pak guru." ujarku. "Semua akan baik-baik saja." Sebuah senyum merekah di bibir Selena. "Ya."

Background time: Sometime after school finishes
~Student Council Room~

~Vereist's POV~
Aku mengetuk pintu ruang OSIS. "Masuk!" kudengar jawaban dari dalam ruangan. Kubuka pintu ruangan OSIS dan kulihat 3 sosok yang sangat familiar:
Sirex senpai yang tegas, Angeline san yang lembut, dan Shikyou Senpai yang pendiam. Merekalah yang membantuku menjalani har-hari sekolahku.

~Sirex's POV~
"Oke Vereist, silakan duduk." Dia mengiyakan dan mengambil kursi kosong. Kutatap mata Vereist yang abu. "Jadi Selena, kami bertiga sudah membicarakan apa yang akan kami lakukan padamu." Shikyou angkat bicara. "Kami memutuskan untuk mengeluarkanmu dari sini." ujar Angeline sambil menghela nafas dalam.

~Vereist's POV~
JLEBH!!!

Kata-kata itu meluncur begitu saja. Seakan ada seseorang menikamkan pisau ke jantungku. Angeline san pun terlihat sedih. "Sudah berkali-kali kami menerima laporan tentangmu. Kami pun sudah lelah menerimanya, Selena." ujar Shikyou senpai. "Tapi...Tapi..." ujarku bergetar penuh keraguan. "Tenanglah. Meskipun bukan sekarang, kau pasti bisa kembali lagi." ujar Sirex senpai tanpa ragu. Aku melihat tatapan mata Sirex senpai. Lembut dan hangat....Aku mulai salah tingkah. "Semuanya sudah kuatur, kau tinggal berangkat." Angeline san membuyarkan lamunanku. "Baiklah..." ujarku.
==============================================
Segini aja dulu yah! Kalo mau komen...Ngk tau deh *diinjek*