[FRP]FUTURE? WTH?!

Shein tersenyum, melihat adiknya yang kelihatannya mulai panik itu.

"Wahh, sayang sekali... padahal kebanyakan orang-orang di sini membawa pasangannya. Nanti akan kucarikan, kalau kau mau," Shein berbicara asal-asalan, tandanya otaknya mulai ngaco, dan tak dapat bekerja sebaik sebelumnya.

Pusing.

"anda senang di sini?? Harus saya akui anda mendapatkan lady yang cantik"

"Tentu saja... senang sekali," Shein mulai memutar otaknya lagi, mencari cara untuk menjahili Lilica.

"oh? Tidak terima kasih saya tidak Ada waktu untuk itu"kata lilica

"kau tak apa apa?? Kau mulai pusingkan? Seharusnya kau membawa obatnya" tanyanya sambil berbisik

"hahaha memang bodohnya aku bertanya tentu kau senang dia sudah menjadi incaranmu kan??"

"kerjain Shein ah..", Alice mendekat kearah Shein pelan-pelan lalu menggunakan topengnya.

"Err.. Anda benar Shein?", Alice masih memakai topengnya. Lumayan buat ngerjain orang.

mustahil ? aku semakin bingung dengannya...kadang ia bersifat sangat mencintaiku, tapi kenapa ia masih terus tersenyum ketika ia merasa sedih ?

"kenapa kau mencintaiku ?", tanyanya agak pelan, menunggu reaksi Shein mendengar pertanyaannya.

dilihatnya wanita yang tadi membantunya berdiri sudah ada didepan.
entah apa yang dibicarakan mereka..shein dan wanita itu(lilica) sepertinya sudah pernah saling mengenal, gumam Ivvi. ia hanya tersenyum saja didepan wanita itu.

"kau tak apa apa?? Kau mulai pusingkan? Seharusnya kau membawa obatnya"

Shein ingin sekali mem-plester mulut Lilica dengan perekat. Dia tidak ingin di anggap sakit hari ini, atau sebagainya.

"Tidak. Aku baik-baik saja. Obatnya.... aku tidak membutuhkannya," jawab Shein pelan.

Kemudian, ada lagi yang bertanya padanya...

"Err.. Anda benar Shein?"

"Ya, betul. Ada apa?" tanyanya balik.

Shein merasa bingung. Bukankah sebelumnya dia dan orang ini sudah pernah berkenalan? Atau belum?

Dia sendiri tidak ingat. Pusing.

"kenapa kau mencintaiku ?"

Apa? Ah... aku sendiri tidak tau... harus mengungkapkan dan menjelaskan rasa itu bagaimana... apa yang harus kau lakukan sekarang, Shein?

Shein mulai gugup. Tak tau harus menjawab apa.

"Karena... karena aku merasa, ketika pertama kali melihatmu pun... aku merasa hatiku ini.. semakin hangat, walaupun hanya melihatmu saja. Itu, perasaan suka. Yang entah bagaimana kuungkapkan, rasa itu...," pusing. Shein tidak bisa merangkai kalimatnya dengan baik. Harus bagaimana?

"hn"

"btw jam berapq pulang?" tanya lilica

"cepat aja atau komputermu di ancurin shien"[quote]

bagus.. Ia tak sadar pada diriku..., alice tertawa licik pelan-pelan.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?", Alice pelan-pelan membuka topengnya.

"Karena... karena aku merasa, ketika pertama kali melihatmu pun... aku merasa hatiku ini.. semakin hangat, walaupun hanya melihatmu saja. Itu, perasaan suka. Yang entah bagaimana kuungkapkan, rasa itu...,"

Ivvi hanya diam, ia mengerti...pasti sangat susah untuk mengatakan perasaan cinta yang dialami seseorang. lalu ia tersenyum.

"dan mari kita lihat ? berapa hari kah kau bisa mengambil hatiku penuh untukmu...", ucap Ivvi sambil tertawa kecil. entah apa yang ia rasakan, mungkin bahagia dan bangga ?

"cepat aja atau komputermu di ancurin shien"

jedeng, Ivvi merasakan hal yang ganjal pada wanita itu.

"lilica....", ucapnya datar melihat lilica. ternyata wanita yang tadi membantu ivvi beridir adalah lilica.

"unn..yaa, sebaiknya kita cepat pulang...atau komputermu akan musnah dalam waktu singkat shein..aku tidak mau, itu kan barang yang kau buat dengan susah..walaupun kau mengaggapnya tidak penting" nasihatnya.

dilihatnya lagi, ada seseorang wanita yang menyapa shein.
well...shein memang kembaran shien ? tidak salah ia punya banyak fans juga..., gumam Ivvi sambil menyembunyikan wajahnya.

"ivvi" kata lilica

"kau sudah tahu aku??"

"well jangan pikir bahwa aku fansnya hahaha" tawanya

"cepat aja atau komputermu di ancurin shien"

Shein memang takut, komputernya akan di hancurkan Shien. Tetapi hari ini, dia mempunyai rencana. Dan berusaha untuk melupakan semua alat-alat elektronik itu.

"Tidak apa-apa, aku pasrah," jawabnya lemas.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?",

Shein menggeleng. Dia berpikir lebih baik mengaku tidak kenal, dari pada di anggap sok kenal oleh gadis itu.

"Err... kurasa belum."

Shein semakin pusing, banyak yang mengajaknya bicara. Dan bingung, kemudian khawatir, lalu stress, dan hal-hal lainnya.

"dan mari kita lihat ? berapa hari kah kau bisa mengambil hatiku penuh untukmu..."

Shein tersenyum tipis. Walau dia agak pesimis, tak ada salahnya juga mencoba. Ya, paling tidak setelah mencoba dia akan tau hasilnya.

"unn..yaa, sebaiknya kita cepat pulang...atau komputermu akan musnah dalam waktu singkat shein..aku tidak mau, itu kan barang yang kau buat dengan susah..walaupun kau mengaggapnya tidak penting"

"T-TIDAK! Jangan dulu... aku benar-benar tidak peduli lagi dengan barang-barang itu. Aku masih ingin di sini."

"Astaga...[Nepuk jidat sendiri].. Kau masih ingat, waktu seseorang cewek tadi pagi loncat dari lantai atas karena data sekolah kena hack.. Lalu, cewek yang ada dikelas yang sama denganmu.. Tiba-tiba berteriak kaget melihatmu lalu ia ngacir... Dikantin, cewek itu juga hampir meminta chip rahasiamu itu... Yang memakai topeng ini..", Alice menunjukkan topengnya. Tapi belum selesai bicara Yukiji menghampirinya lalu menjitak Alice.

BLETAK

"Sampai kapan kau mau mengerjai teman sendiri hah...", yukiji mau menyeret Alice sejauh mungkin.
"SAKIT TAU!!", alice memegangi kepalanya.
"Eh.. Ada lilica juga rupanya.."

"oya shein kata lilica

"kenapa ke sini waktu winter? Bagusan juga skating di danau di luar view nya bagus ajak ivvi ke sana gih"

Ivvi hanya tertawa mendengar ucapan lilica.

mahluk dasyat...ia selalu tau apa yang kupikirkan.., gumam Ivvi swt melihat lilica.

"T-TIDAK! Jangan dulu... aku benar-benar tidak peduli lagi dengan barang-barang itu. Aku masih ingin di sini."

"tapi..."

"unn...baiklah..", Ivvi berpikir lagi.

shien itu kan orang yang tidak bisa mengontrol emosinya ? apa yang akan dilakukan shien nanti...jika, shein tidak kunjung pulang cepat dengan motornya ? aku tidak mau ada terjadi apa-apa..., Didalam hatinya Ivvi menjadi gelisah. ke khawatiran tentang shein ?

"Astaga...[Nepuk jidat sendiri].. Kau masih ingat, waktu seseorang cewek tadi pagi loncat dari lantai atas karena data sekolah kena hack.. Lalu, cewek yang ada dikelas yang sama denganmu.. Tiba-tiba berteriak kaget melihatmu lalu ia ngacir... Dikantin, cewek itu juga hampir meminta chip rahasiamu itu... Yang memakai topeng ini.."

Ivvi >>

tunggu....sebentar ! jadi ketiga orang ini mengikuti aku dan shein pergi atau apa ?, gumamnya rada kesal.

dan satu lagi...aku mengenal 3 orang ini.., ia semakin heran

lilica, alice...dan...ia kekasih alice bukan ?

"al...", belum sempat Ivvi mengucap kata 'alice', ia sudah kesedak duluan.

"Astaga...[Nepuk jidat sendiri].. Kau masih ingat, waktu seseorang cewek tadi pagi loncat dari lantai atas karena data sekolah kena hack.. Lalu, cewek yang ada dikelas yang sama denganmu.. Tiba-tiba berteriak kaget melihatmu lalu ia ngacir... Dikantin, cewek itu juga hampir meminta chip rahasiamu itu... Yang memakai topeng ini.."

Omongan yang terlalu panjang dan rumit bagi otak Shein yang lagi error hari ini. Terlalu banyak berbicara dengan orang bisa membuatnya menjadi seperti ini. Kepusingan sendiri.

Still loading~

dan...

"OH! YA, AKU INGAT!" teriak Shein cukup keras.

"kenapa ke sini waktu winter? Bagusan juga skating di danau di luar view nya bagus ajak ivvi ke sana gih"

"View ya... aku sudah menyiapkan itu, tunggulah sebentar lagi," kata Shein, si laki-laki penuh dengan kejutan ini.

Shein kemudian mengecek PDA-nya. Ada sebuah pesan. Hatinya langsung kaget sekali setelah melihat pesan itu dari Shien.

Matilah aku...

"kau tak apa apa?" tanya lilica khawatir

"oi shein lo itu puny pacar jaga bark bark dong! DAsar kakak yang stu ini" kata lilica pada shein

"Hahaha.. Ivvi sadar juga akhirnya..", ucap alice dengan santai. Ia melihat ivvi kesedak.

"Nih..minum..", Alice menyodorkan botol minumnya.

"oi shein lo itu puny pacar jaga baik baik dong! DAsar kakak yang stu ini"

Shein sudah tidak fokus dengan omongan orang-orang di sekitarnya. Pandangannya dengan kaget menatap layar PDA-nya.

SHEIN, AKU KE SANA SEKARANG. ESAD!!!!!

ESAD? Sekedar tambahan, merupakan sebuah singkatan= EAT SHIT AND DIE.

Wajah Shein seketika langsung pucat. Kakaknya ternyata benar-benar marah. Apa yang harus di lakukannya?

Ilica pun menyambar PDA shein dan menelepon shien

"shien pinjem aja mobilku tapi inget jangan dirusakin" kata lilica ditelpon

"Sadar juga.. Aku Alice Springfield.. Ketua OSIS disekolah yang menegurmu waktu itu. Anak yang pakai topeng ini juga aku.. Lalu ini Sakai Yukiji, wakil ketua OSIS..", Alice ogah-ogahan memperkenalkan dirinya lagi.
"Rasanya ada sesuatu yang buruk pada Shein.."

"shien pinjem aja mobilku tapi inget jangan dirusakin"

"Tidak. Aku akan tetap di sini," Shein memang keras kepala."Aku tidak peduli apa yang akan di lakukan Shien nanti."

Dengan kata lain, Shein pasrah.

Dengan apa yang nanti akan terjadi. Mungkin kakaknya akan menghajarnya habis-habisan, bersama dengan preman-preman lainnya?

TIDAK.

Tunjukkan kalau kau orang yang kuat, Shein perintah Shein pada dirinya sendiri lagi.

"Sadar juga.. Aku Alice Springfield.. Ketua OSIS disekolah yang menegurmu waktu itu. Anak yang pakai topeng ini juga aku.. Lalu ini Sakai Yukiji, wakil ketua OSIS..",

Shein melirik Yukihi sang wakil ketua osis.

"Ah, senang bertemu dengan anda. Saya Shein," seperti biasa, Shein memang sopan jika bertemu dengan orang-orang baru.

"Nih..minum.."

Ivvi meminum air yang diberikan alice.
"aku kan sudah katakan dikelas..aku sudah melihat rencanamu dari awal", ucap Ivvi sambil meminum air itu.

"kenapa kau masih saja berubah-ubah sikap ?"

"Aku tidak peduli apa yang akan di lakukan Shien nanti."

CROOT.. minuman Ivvi langsung muncrat.

Shien ?? ia mau kesini ??

"aku kan sudah katakan dikelas..aku sudah melihat rencanamu dari awal"

"Benarkah? Memangnya kau tau rencanaku?"

Kepala Shein masih berputar-putar. Sepertinya hanya tinggal menghitung detik saja, kakaknya pasti sebentar lagi sampai.

"ESAD! EAT SHIT AND DIE!"

Kalimat itu terus terngiang-ngiang di kepala Shein. Kata-kata favorit kakaknya, ketika dia sedang benar-benar marah.

"Senang berkenalan denganmu, shein. Saya sudah kenal anda kok..", yukiji membalas sapaan Shein.
"Kurasa kau tak mau menghindar dari Shien ya..", yukiji tersenyum dingin.
"Oh iya yukiji.. Jangan macam-macam sama 'itu' lho..", Alice mengancam yukiji kekasihnya dengan tatapan pembunuh.
"Jadi kau takut kalau 'itu' ketahuan ya...", yukiji balik mengancam alice dengan kejahilannya. Alice melirik Ivvi.
"Saat itu kan ada Shein.. Apa salahnya berubah sikap?"

"kenapa kau masih saja berubah-ubah sikap ?"

Shein benar-benar kelupaan menjawab pertanyaan Ivvi yang itu. Dia terlalu sibuk memikirkan kejadian yang akan terjadi nanti.

"Hhh... aku tidak tau, sudah kebiasaanku," otak Shein error, dan menjawabnya dengan asal-asalan. Bingung.

"Kurasa kau tak mau menghindar dari Shien ya..",

"Ah, iya... aku tidak akan menghindar kali ini."

"kalau rencanamu..aku tidak tau, kau ini selalu membuatku kaget dengan apa yang kau lakukan shein..", jawabnya kearah shein heran.

ia menjawab pertanyaan untuk alice ? Shein benar-benar pusing dan frustasi sekarang..

"Saat itu kan ada Shein.. Apa salahnya berubah sikap?"

"kejahilanmu sudah naik level sejak berpacaran dengan yukiji...hanya gara-gara ingin menjahili shein, kau berakting sepadan dengan bintang terkenal..", ucap Ivvi meledek alice, ia tau alice, karna Ivvi pun sering menjadi korban kejahilannya dikelas.