[RP EVENT-valentine-] when the Trouble meet the Maker

Time line: 14 feb, (16.38)
Location: Deck of Cruiser ship

====

"Vandera Nicotine Llavorsatzlich erland, Kali ini kau di tugaskan untuk mengawasi jalannya acara yang diadakan Academy yang berlangsung kapal pesiar, partner mu kali ini seperti biasa Seira Aurelius. Sebaiknya kau cepat menysulnya, Seira sudah berada di kapal tersebut, hohohohohohoho"
====

Kini pemuda bernama Vandera itu tengah berdiri di tengah tengah dek kapal, Memperhatikan Orang - orang yang berlalu satu persatu, ia mulai suntuk mencari Seira. Biasanya ia sudah mendengar teriakan Khas Gadis itu memanggilnya, namun kali ini. Dimana dia?
Vandera Semakin lelah, namun ia tetap berdiri tak bergeming.
Pandangannya lurus kedepan.. menatapi setiap orang yang lewat dengan wajah datar. berharap sesosok gadis yang di tunggunya tampak.
"Seira...Dimana dirimu..", Guman pemuda berambut pirang itu.
Ia mulai duduk berjongkok bagai serangga kecil yang lemah. Ia sangat benci sendirian.. apa lagi di tempat ramai.
"Seira..."
"Seira......."
"Seira............"

Time line: 14 feb, (16.38)
Location: Somewhere near Deck of Cruiser ship

Flashback
"Seira Aurelius, Kali ini kau di tugaskan untuk mengawasi jalannya acara yang diadakan Academy yang berlangsung kapal pesiar, partner mu kali ini seperti biasa Vandera Nicotine Llavorsatzlich Erland. Silahkan tunggu dia di dek kapal. Laksanakan tugasmu dengan baik"
End of flashback
____________________

Setelah mendapat penyuluhan tentang misi yang akan dikerjakannya, gadis ini segera pergi ke kapal pesiar, tempat di mana ia menjalankan misinya. Seira yang sedang pusing, berjalan menuju dek kapal, tak lupa dengan chainnya Sulpher yg mengikutinya. Ia merasa pusing karena sebenarnya ia mabuk laut, ingin rasanya ia menolak mengerjakan misi kali ini, namun apa daya, misi tetap harus dilaksanakan. Dengan langkah berat ia bejalan mencari partnernya yang pasti akan menuggunya.

"hueee kemana lagi si Vandera, di cari g ketemu-temu, mana kepalaku pusing " keluh Seira yang sedang benar-benar mual ingin muntah. karena bingung, ia hanya ber celingak-celinguk mencari vandera dan akhirnya ia menemukannya yang lagi duduk jongkok di dek kapal udah kayak anak ilang

"hoi vandera..... maaf lama nuggu... kau pasti lelah menugguku..." ucapnya sembari berjalan ke arah vandera sambil terhuyung-huyung XD.

Si Puyeng Seira yang sedang mabuk laut, dan akhirnya muncul juga. wrote:"hoi vandera..... maaf lama nuggu... kau pasti lelah menugguku..." ucapnya sembari berjalan ke arah vandera sambil terhuyung-huyung XD.

Vandera segera Melihat asal suara familiar tesebut, Ternyata Seira.
Gadis yang ia tunggu-tunggu. Vandera berusaha berdiri tegak untuk menyambut Gadis tersebut dengan sopan, Namun malang Badannya bergetar pelan setiap angin berembus.
"Lady Seira.., Hallo. Tidak apa apa kok.. aku juga baru sajah tiba, " ucapnya berusaha tersenyum setulus mungkin. "Hhaha..Cuaca yang cukup cerah bukan..haha," Tawanya garing dengan badan sempoyongan terterpa angin.
"Kau tak apa-apa?, Sepertinya kau siap Rubuh kapanpun. Ingin ku bopoh kah??," Ucapnya menawarkan bantuan yang malahan ia butuhkan juga, 'Formalisasi' pikirnya. Memperlakukan Wanita tak boleh sembarangan, Pikirnya lagi.
Ia pun jadi teringat masa-masa belajar untuk menjadi Gentleman . Kutipan dari Vandera: " Belajar bagaimana cara mengerti wanita lebih sukar dari pada Membuat Bumi beserta isinya". So, memperlakukan wanita dengan benar itu.. TO THE WAJIB!!.

"Lady Seira.., Hallo. Tidak apa apa kok.. aku juga baru sajah tiba" ucapnya berusaha tersenyum setulus mungkin. "Hhaha..Cuaca yang cukup cerah bukan..haha," Tawanya garing dengan badan sempoyongan terterpa angin.

"yo vandera.... baguslah kau tidak terlalu lama menugguku... " jawab Seira lega, walaupun masih sedikit pusing. Ia tidak mau membuat orang lain lelah menuggunya.

"Kau tak apa-apa?, Sepertinya kau siap Rubuh kapanpun. Ingin ku bopoh kah??,"

"e-eh ti-tidak usah.... minum obat juga sembuh kok . kau sendiri juga sempoyongan, dan tak usah terlalu formal seperti itu, biasa aja kali" ucapnya terbata-bata. Ia tidak mau merepotkan Vandera, daripada dua-duanya tepar *diceburinkelaut*. Tanpa berlama-lama, ia pun meminuh obat antimo anti mabuknya yang telah ia siapkan sebelum menjalankan misi, lumayan buat jaga-jaga. "yah.... begini lebih baik, pusingnya sedikit berkurang..." ucapnya pada diri sendiri. "lalu sekarang kita ngapain dulu nih, mau keliling-keliling kapal? mau masuk ke dalam??" sebenarnya Seira udah g kuat keliling-keliling kapal, tapi tetap memaksakan diri.

"ahh...Sapa bilang saya sedang bersikap formal" ucap Vandera memutar mata, Kalau dengan gadis ini memang pengecualian. Vandera bisa bersikap santai, Gadis dihadapannya ini tak merepotkan dan banyak maunyauntuk saat ini/plak

Lagi-lagi Gadis itu berkata tak sesuai dengan keadaanya, pikir Vandera seraya memijat pelan kepalanya.
Pikir Vandera tersenyum kecil. "Kalau kau pingsan aku yang repot juga, ingat itu, dan aku tak akan menggendongmu saat kau pingsan," ucapnya seolah-olah serius. kemudian ia menjulurkan lidahnya. "Lagi pula kau berat." Lalu ia tertawa. kalau sajah wanita lain, mungkin Vandera sudah habis di bakar, di bejek, di kucek, di injek, dan lain lain. "..ne.. Aku tak serius hhe," tawanya di akhir kalimat. "Tentu sajah aku akan menolong mu~ nafas buatan kalau perlu" tawanya lagi

"...Obat, ..hmm..kau yakin itu aman??" ucapnya manaikan alis, bagaimana kalu tiba-tiba Seira mati keracunan, pikirnya.

"Lebih baik kita cari tempat berteduh dulu...,Dan mengisi tenaga" ucapnya tersenyum, Walau bagaimanapun, Seira tetaplah gadis, seorang wanita. pikirnya.

______
gomennn wbb