Pandora Hearts
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Log in

I forgot my password

Who is online?
In total there are 7 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 7 Guests

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 313 on Sat Oct 05, 2024 9:26 pm
Search
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Latest topics
» Absensi di sini
by Kaz Sun Sep 03, 2023 9:49 pm

» [Revive the Forum]
by Kuro Usagi Fri Sep 04, 2015 12:37 am

» Um.. hi, I guess?
by Kuro Usagi Fri Sep 04, 2015 12:35 am

» Do You Have Sixth Sense?
by Kurome Fri Jun 26, 2015 3:45 pm

» Website favorit kalian untuk baca komik online?
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 7:57 pm

» Biarkan Mata, Otak, Keyboard mengaum saat engkau mengetes mereka. xD~
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 7:56 pm

» Imaginary World
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 4:59 pm

» Komentar member di atas^
by Phantomhive_Earl Mon Oct 28, 2013 4:37 pm

» If you wish at fallen star, it will come true. Is that true?
by Phantomhive_Earl Sun Oct 27, 2013 3:56 pm

» Pengalaman Seram
by Phantomhive_Earl Sun Oct 27, 2013 12:48 pm

Fanlisting

[Omake] Reminiscence ~Completed~

Go down

[Omake] Reminiscence ~Completed~ Empty [Omake] Reminiscence ~Completed~

Post by Ulqui Schiffer Sun Aug 30, 2009 7:04 am

Title : Reminiscence
Author : Ulqui Schiffer / Seiran Akari / Cielo Vespertilio
DoC : Friday, August 28th, 2009
Genre : Romance
Rating : 13+
Characters :
1. Brendan Featherace ©️ Ulqui Schiffer
2. Ciel Ventriloquist ©️ Ulqui Schiffer
3. Rione Heartphillia Ventriloquist ©️ ruu chi
Author's Note : Omake buat Brendan yang pertama [Omake] Reminiscence ~Completed~ 991196 .. Ini cuma iseng aja menghubungkan chara Ulqui yang pertama, abisnya rasanya kalau mereka jadi pair seru XD. *ditabok Brendan n Ciel*.. Ngeeeeng~ XD

===================
Chapter 1. The Meeting

Sabrie, 1 Desember 1695. Lagi-lagi hari yang mengundang rasa sakit yang mendalam. Tepat pada hari tersebut, master saya, Zeno Reisvoust terjebak ke dalam Abyss akibat perbuatan bodoh saya. Sudah 6 tahun berlalu sejak hari penyesalan seperti itu. Entah apa yang terjadi pada Zeno-sama di alam sana. Saya ingin, sangat ingin menjenguknya dan melihat sosoknya namun apa daya saya? Pintu Abyss ditutup rapat-rapat sejak kejadian itu, saya hanya berstatus sebagai pelayan dan knight biasa. Tak ada satu jalan pun terbuka bagi saya.

Kabar yang saya dapatkan dari rekan-rekan sesama pelayan, akan ada seorang teman Vaughn-sama, ayah Zeno-sama sekaligus pemimpin keluarga Reisvoust, yang datang berkunjung. Saya mendapat perintah dari kepala pelayan untuk menjadi knight kedua anak kembar teman Vaughn-sama tersebut selama mereka menetap di Sabrie. Ya, mereka berasal dari sebuah negara yang terbilang sangat jauh dari Sabrie.

Perasaan saya menanggapi hal tersebut? Lumayan senang, karena Vaughn-sama mempercayakan anak, kedua anak temannya kepada saya. Merupakan suatu kehormatan yang tak terperkirakan. Saya hanya telah mengabdi pada keluarga Reisvoust selama 14 tahun sedangkan yang lainnya sudah hampir 20 tahunan lebih mengabdi.

Keluarga teman dari Vaughn-sama ternyata adalah Vaughn Ventriloquist, pria yang memiliki nama yang sama dengannya dan berasal dari negeri nun jauh di sana. Di belakang pria itu terlihat istrinya yang sangat cantik dan berwibawa juga kedua anak perempuannya. Tak saya sangka, ternyata mereka adalah anak kembar, sesama perempuan. Kakaknya bernama Ciel Ventriloquist dan adiknya Rione Heartphilia Ventriloquist. Membingungkan, biasanya anak kembar memiliki nama yang hampir-hampir mirip, namun.. Ini jauh berbeda. Menurut informasi yang saya peroleh, ternyata.. Kedua orangtua Ventriloquist telah merencanakan bahwa Ciel-sama akan bertanggung jawab atas seluruh keluarga Ventriloquist sementara adiknya, tentu saja anak bungsu tak akan dibiarkan menghadapi masalah yang besar. Itulah susahnya menjadi anak sulung.

Sementara kedua orangtua Ventriloquist berbincang-bincang dengan Vaughn-sama, kedua anak kembar mereka, Ciel-sama dan Rione-sama ditinggalkan kedalam pengurusan saya. Dari luarnya sudah tampak bahwa Ciel-sama sangat dewasa dan bertanggung jawab sedangkan Rione-sama antisosial kecuali dengan Ciel-sama. Memang unik menjadi kembar.

“Jadi, namamu siapa?” Ciel-sama bertanya dengan tampang yang sangat jutek sambil waspada menjaga Rione-sama.

Saya hanya tersenyum menanggapi kejutekan Ciel-sama dan kewaspadaan Rione-sama. “Nama saya Brendan Featherace. Saya telah bekerja di rumah Reisvoust selama lebih dari 14 tahun”

Tampang Ciel-sama mengatakan 'ohh ya ya ya'.. Sepertinya ia tidak terlalu tertarik berbincang-bincang dengan orang asing yang hanya ia ketahui nama dan pekerjaannya.

Sepasang tangan menyentuk punggung saya, oh, Rione-sama. Dari wajahnya terlihat ia ingin mengatakan sesuatu namun tak sanggup mengucapkannya. Lucu sekali melihat perbedaan sikap mereka berdua.

“Jadi, kau yang akan menjadi bodyguard kami selama kami menetap di sini?” lagi-lagi Ciel-sama melontarkan kata-kata dengan nada yang sangat tidak ramah. Namun bagi saya, hal itu lucu entah apa sebabnya.

Saya lagi-lagi tersenyum kepada mereka berdua “Ya, saya yang akan menjaga anda berdua” Sepertinya Ciel-sama menginginkan konfirmasi yang jelas, sejelas-jelasnya.

“Baiklah, namaku Ciel Ventriloquist, ini adik kembarku, Rione” Ciel-sama memperkenalkan dirinya dan juga saudara kembarnya itu.

Saat saya ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba Rione-sama menarik lengan baju saya dan berkata “Umurmu berapa sih? Kau terlihat muda sekali” katanya polos.

Ciel-sama menahan tawanya, sepertinya Rione-sama akan marah jika ia ditertawakan.

Saya lagi-lagi tersenyum, tak bosan memadang tampang ramah, mungkin kelewat ramah malahan. “Umur saya 23 tahun, memang saya sering dibilang terlihat muda, Rione-sama”

“oh, kalau aku dan Ciel umurnya 15 tahun” Rione-sama benar-benar polos, lucu sekali. Pantas saja, ia masih muda, jauh dengan saya.
Ciel-sama menatap Rione-sama yang ber-oh-oh. “Rione, ini yang dapat kau sebut bishounen, mengerti?” Sepertinya Ciel-sama mengerti apa yang sebenarnya Rione-sama maksud, bukan muda melainkan 'imut'. Ah, saya benci kata itu.

Rione-sama hanya mengangguk-angguk, benar-benar lucu mereka ini. Tapi saya dilarang tertawa, nanti saya diomeli. “Mari saya antarkan anda ke kamar anda, Ciel-sama, Rione-sama” Saya mengangkat koper mereka ke kamar yang telah diberitahukan sebelumnya.

Ciel-sama tidak berjalan mengikuti saya seperti yang dilakukan Rione-sama. “Jangan sebut namaku dengan embel-embel. Cukup panggil Ciel”

Saya bingung, saya bisa dihukum jika tidak menghormati mereka dengan menggunakan sebutan. “Engg... Bagaimana jika saya panggil dengan Ciel-san saja? Boleh kah? Tidak seformal sama, kan?” Saya pun berhati-hati dalam memilih kata-kata.

Ciel-san sepertinya tidak terlalu senang namun ia mengangguk “Lebih baik daripada -sama. Kalau Rione, tetaplah memanggilnya seperti itu. Dia tidak akan keberatan” ia lalu mengikuti saya bersama Rione-sama. Benar-benar saudara kembar yang unik.

Kamar tempat mereka menginap adalah bekas kamar Zeno-sama, kamar yang telah ditinggalkan oleh pemiliknya, ah, rasa bersalah kembali timbul. “Ciel.. -san, Rione-sama. Tolong tunggu di kamar ini sebelum makan malam. Jika anda menginginkan sesuatu, silahkan cari saya” saya pun pergi keluar, mengerjakan pekerjaan saya yang lainnya.

Si tamu kembar ternyata tidak merepotkan, mereka tenang saja di kamar tanpa memanggil saya atau kabur keluar. Mereka pergi ke ruang makan untuk makan malam lalu kembali lagi dengan sendirinya ke kamar mereka, tidak merepotkan sedikit pun. Saya hanya menjaga mereka di luar pintu, perintah dari Vaughn-sama untuk menjaga mereka 24 jam.

Saya memang manusia juga, saya sudah hampir tertidur berpuluh-puluh kali. Uhh, andai saja saya bisa bangun sepanjang malam. Menyebalkan.

'Krieeet' suara pintu kamar terbuka perlahan-lahan, Ciel-san keluar dari kamar dan mengendap-endap keluar. Perintah dari Vaughn-sama mengatakan bahwa saya harus menjaga mereka tetap di dalam kamar. Saya pun menepuk bahu Ciel-san “Ciel-san, anda tidak diijinkan keluar kamar”

“AH!” spertinya ia orang yang kagetan, hahaha, lucu sekali. “Brendan! Jangan mengagetiku donk!” dia protes kepada saya, semakin lucu saja. “Uh, aku hanya ingin melihat bintang dan bulan di luar” wajahnya menampakan keinginan yang amat-sangat.

Setelah berpikir sesaat, saya memutuskan “Baiklah, tetapi saya akan menemani anda”

Ciel-san menampakan wajah yang tak senang tapi dia sih pasrah saja. Apa boleh buat, sepertinya itu yang ada di pikirannya.

Akhirnya Ciel-san pergi ke gazebo di tengah taman dan merebahkan diri di sana sambil menatap langit malam yang sangat indah. “Ah, memang langit itu indah”

Saya hanya dapat tersenyum tak tahu harus komentar apa. Saya merasakan hal luar biasa menyenangkan dalam hati saya yang penuh penyesalan ini. Wajah Ciel-san yang luar biasa cuek dan jutek tampak sangat berseri-seri melihat langit.

“Ciel-san, anda tahu arti nama anda?” tiba-tiba saya memberanikan diri untuk bertanya padanya, entah mengapa saya hampir tak bisa bergerak dari tempat itu, ingin rasanya terus memandang wajah Ciel-san yang berseri-seri seperti itu.

Ciel-san menatap saya masih dengan wajahnya yang seperti itu “Apa memangnya?”

“Langit” kata saya hampir terbata-bata tak dapat menahan gejolak perasaan ini. Ciel-san...

Saya tak menyangka bahwa Ciel-san membalas dengan kalimat seperti ini “Benarkah? Aku tak pernah tahu! Ternyata namaku memiliki arti seperti itu.. Uhh”

Di benar-benar terlihat senang, ingin saya menyentuhnya. Namun, status kami terlalu jauh. Untuk mengatakan kalimat itu saja, tak akan mungkin terjadi. Yah, saya harus menahan gejolak perasaan ini.

“AAA!” Ciel-san tiba-tiba berteriak dan tubuhnya gemetar. Tangan kanannya menunjuk sesuatu dan tangan kirinya menutup mulutnya seakan ingin mengatakan itu.

Ternyata saat saya berbalik badan, ada seekor chain sedang berdiri dengan nafsunya untuk menyantap saya. “Sialan” saya menarik senjata saya keluar dan mengaktifkan chain saya, Fathom. “Ciel-san, tolong mundur”

Dengan diiringi power up oleh nyanyian Fathom, saya terus menerus melawan chain berbentuk ular aneh itu. Tentu saja saya dapat mengalahkannya, chain seperti ini bukan tandingan saya apalagi tanpa contractor. Cih, hanya seperti semut dihadapan sang raja hutan, singa.

Walaupun begitu, tetap saja menghapus chain meninggalkan bekas, darah berceceran dimana-mana. Sudah biasa melihat darah dimana mana, tak masalah sama sekali. Namun, bagaimana dengan Ciel-san yang selama ini menjalani hidup tentram dan damai di negaranya?

Saya berbalik dan mendapati Ciel-san yang sedang duduk terbengong-bengong karena ketakutan, mungkin ini pertama kalinya bertemu chain secara langsung. Saya mendekatinya perlahan dan mengendongnya.

Tentu saja ia kaget dan meronta “HEI BRENDAN! TURUNKAN AKU!” dia meronta-ronta.

“Hahaha, saya jamin anda tidak bisa berjalan kan. Setelah melihat chain yang mengerikan itu” Saya akhirnya tertawa juga di hadapan Ciel-san.

Ciel-san membuang mukanya tak ingin menatap wajah saya. “Dasar om rambut aneh” dia kesal dan meledek rambut saya yang berwarna aneh ini. Haha, tak masalah apa yang mau ia katakan, saya tetap menyukainya. Walaupun memendam perasaan itu sakit, tapi saya tak dapat berbuat hal yang lain jika dilihat dari status saya dan dia..

“Next....”


Last edited by Ulqui Schiffer on Fri Oct 02, 2009 4:57 pm; edited 1 time in total
Ulqui Schiffer
Ulqui Schiffer
Admin
Admin

Posts : 11607
Points : 11760
Join date : 2009-06-23
Age : 28
Location : Kingdom of Istoria

Character Bio
Character Name: Zeno / Z-Pegasus
Status: Four Great Duke Houses, Chain
Job: Head of Four Great Duke Houses, Pandora Elite Officer,Illegal Chain

http://zzzcielo.tumblr.com

Back to top Go down

[Omake] Reminiscence ~Completed~ Empty Re: [Omake] Reminiscence ~Completed~

Post by Ulqui Schiffer Wed Sep 16, 2009 7:33 am

Title: Reminiscence
Author: Ulqui Schiffer / Seiran Akari / Cielo Vespertilio
DoC : Wednesday, September 16, 2009
Genre : Romance
Rating : 13+
Characters :
1. Brendan Featherace ©️ Ulqui Schiffer
2. Ciel Ventriloquist ©️ Ulqui Schiffer
3. Rione Heartphillia Ventriloquist ©️ ruu chi
Author's Note: Omake kilat yang diketik di Jepang *Bangga* XD.. *disepak* Yak, chapter 2 ini kayaknya ngaco banget. Rione itu OOT ga ya? Gak tahu nih.. *disepak Ruu* XD..

===================
Chapter 2. The Relationship.

Setelah kejadian kemarin malam, Ciel-san dikurung di dalam kamarnya. Memang hal tersebut adalah salahnya keluar di tengah malam. Namun tentu saja saya juga kena hukuman. Bagaimana mungkin saya tidak menjaganya agar tidur tenang di dalam kamarnya sepanjang malam. Tetapi, masih saya masih beruntung. Karena menyelamatkannya dari chain tersebut. Saya tidak dihukum terlalu berat. Hanya dilarang makan dan minum sehari tak masalah.

Tetapi, melihat hubungan kakak adik mereka berdua. Sepertinya sangatlah erat. Rione-sama bahkan tidak mau keluar meninggalkan Ciel-san yang sedang dihukum sendirian. Saya terharu sekali melihat kejadian ini. Saya dilahirkan sebagai anak tunggal sih. Mungkin jika saya memiliki seorang kakak atau adik rasanya akan menyenangkan dan tidak sepi seperti ini. Ah… Buang pikiran itu jauh jauh!

“Hal seperti itu mustahil lah” saya berjalan ke arah kebun belakang untuk mengurus tanaman peninggalan Zeno-sama.

Ya, mustahil. Seperti perasaan saya kepada Ciel-san. Status kami yang begitu jauh berbeda. Tak layak jika seorang pelayan seperti saya mencoba mendekati tuan putri. Entah bagaimana perasaannya pada saya. Lagi-lagi omongan saya begini. Ya, kenyataan memang menyakitkan dan hanya ada satu.

“Di dunia ini tak ada yang mustahil, om” Ciel-san menyahut dari dalam kamar tempat ia dikurung. Dia menyadari keberadaan saya?

“Heh” Saya hanya tersenyum. Apakah boleh saya berharap sejauh ini? Jawabannya? Entahlah… Saya tak tahu apa yang harus diperbuat.

Seminggu tepat setelah kedatangan Ciel-san yang pertama kali. Kami berdua telah bebas dari hukuman dan, Rione-sama meminta untuk pergi ke pantai. Ciel-san langsung menyetujuinya dan.. Tentu saja saya dibawa karena saya pelayan pribadi mereka.

“Uwaaaaa” Ciel-san menghadap ke laut dan merasakan hembusan angin juga desiran ombak di pinggir pantai. Ia mengajak Rione-sama berjalan-jalan di pinggir pantai sementara saya duduk diam di pantai mengawasi mereka berdua.

Rione-sama melirik ke arah saya dan dating menghampiri. “Brendan juga ikut” dia menarik saya. Buseeettt, tenaganya kuat sekali padahal badannya lebih kecil dari Ciel-san. Inilah yang disebut hasil perjuangan keras. *Ulqui digampar Ciel XD*

Akhirnya, saya jadi bermain-main bersama mereka. Saya diajak bermain air hingga seragam saya basah, memancing sampai Rione-sama kecemplung, surfing hingga Ciel-san mual. Intinya, menyenangkan.. Jarang-jarang sebagai seorang pelayan saya mendapatkan hiburan yang seperti ini.

“CAPEK~” Ciel-san berbaring di atas pasir.

“Aku kembali ke penginapan dulu ya” Rione-sama juga ingin bersih-bersih secepatnya.

Saya? Mengawasi Ciel-san dengan duduk di sampingnya. Sepertinya ia lagi-lagi melihat langit. Tetapi kali ini langit sore, matahari sudah mulai tenggelam. Langit mulai berwarna oranye. Matahari terus tenggelam hingga langit menjadi gelap.

“AHH! Aku suka langit!” Ciel-san berdiri dan merenggangkan tubuhnya. Kemudian menunggu saya berdiri untuk kembali ke penginapan.

“Saya juga suka langit, Ciel-san” saya tersenyum ke arahnya dan ikut berdiri mengantarkannya ke penginapan. Paham maksud perkataan saya tadi? Jika tidak paham, bukan masalah..

Malam itu, kami memakan hasil memancing kami. Rasanya aneh memakai baju bebas dan bukan memakai seragam saya. Tetapi yang lebih parah itu Ciel-san. Bajunya tertinggal di rumah Reisvoust. Sekarang ia memakai baju saya. Mengapa tidak mengenakan baju Rione-sama? Karena ukurannya berbeda dan Ciel-san benci pakaian ketat.

“Hahaha, Ciel lucu” Rione-sama mentertawakan Ciel-san yang mengenakan baju kebesaran.

Saya sih hanya melihat sambil menikmati makanan yang disediakan. Kalau seperti itu, Ciel-san benar-benar mirip cowok. Dia juga bias menirukan suara sehingga persis mirip seorang laki-laki.

Ciel-san malas menanggapi omongan Rione-sama. Jadi dia dengan santai dan cueknya melahap ikan yang baru saja matang. Ahh, andai saja waktu seperti ini tidak berakhir. Ya karena di rumah pasti akan ada kejutan yang tidak mengenakan lainnya..

Benar apa yang saya katakan di pantai tadi. Seorang laki-laki bangsawan, tepatnya pemimpin keluarga bangsawan datang ke rumah Reisvoust dan berbincang-bincang dengan ramah. Saya hanya melihatnya dengan tatapan ingin membunuh. Saya cemburu kah?

“Rione, Rione, dengar!!” Ciel-san kembali setelah berbincang dengan orang entahsiapa itu. “Ayah bilang.. Aku akan dijodohkan dengan Jacob!” JLEB, rasanya ada sesuatu yang melewati saya.

“Jacob? Baguslah, Ciel kan senang dengannya kan?” Rione-sama membalasnya dengan penuh kebahagiaan.

Apa apaan ini? Saya memang tak masuk hitungan dan sekarang, saya harus menyaksikan peristiwa menyesakan ini? Nasib saya memang tak pernah baik..

"Next...."
Ulqui Schiffer
Ulqui Schiffer
Admin
Admin

Posts : 11607
Points : 11760
Join date : 2009-06-23
Age : 28
Location : Kingdom of Istoria

Character Bio
Character Name: Zeno / Z-Pegasus
Status: Four Great Duke Houses, Chain
Job: Head of Four Great Duke Houses, Pandora Elite Officer,Illegal Chain

http://zzzcielo.tumblr.com

Back to top Go down

[Omake] Reminiscence ~Completed~ Empty Re: [Omake] Reminiscence ~Completed~

Post by Ulqui Schiffer Wed Sep 16, 2009 5:39 pm

Title: Reminiscence
Author: Ulqui Schiffer / Seiran Akari / Cielo Vespertilio
DoC : Wednesday, September 16, 2009
Genre : Romance
Rating : 13+
Characters :
1. Brendan Featherace ©️ Ulqui Schiffer
2. Ciel Ventriloquist ©️ Ulqui Schiffer
3. Rione Heartphillia Ventriloquist ©️ ruu chi
Author's Note: Ditulis diiringi angin sepoi sepoi dari jendela ~ Enaaaaak~ Dan hasilnya? Doeeengg.... Gak konsen nulis jadi amburadul jalan ceritanya.. Biar lah.... *didepak* XD Ini chapter yang paling Ulqui suka soalnya.. Based on true story! True story siapa? Pikir sendiri XD *digaplok*

==========
Chapter 3. The Cover

Laki-laki yang bernama Jacob itu memang menyebalkan. Menurut informasi yang saya peroleh dari Rione-sama dia telah mengenal Ciel-san sejak umur Ciel-san 10 tahun. Selisih umur mereka tak terlalu jauh, hanya 5 tahun. Masih lebih baik dibandingkan saya.

Akhir-akhir ini mereka sering menghabiskan waktu berdua. Walaupun ada Rione-sama yang menemani saya, sendirian sepertinya lebih baik. AH! Kalau kalian ingin bermesraan, lakukan di rumah kalian masing-masing!

Kabarnya mereka akan segera menikah. Mengapa hal ini dibiarkan walaupun Ciel-san hanya 15 tahun? Tentu saja untuk kepentingan keluarga. Keluarga Ventriloquist lebih memilih agar kekuasaan mereka lebih terjamin. Dengan menggabungkan kedua keluarga pastinya akan lebih berkuasa kan?

Saya sering berpikir. Mengapa bukan Rione-sama saja? Tentu saja tidak mungkin. Walaupun mereka kembar, tetap saja Ciel-san anak sulung. Sepertinya memang tak ada jalan yang terbuka lagi.

Sebuah tangan menyentuh kening saya. Oh, Rione-sama. "Kau demam, Brendan? Dari tadi sepertinya tampak sakit"

Eh... Sepertinya saya terlalu lama fokus pada pikiran sendiri. Saya menggeleng pelan. "Tidak apa-apa, Rione-sama. Anda kesepian ditubggalkan Ciel-san?"

Rione-sama mengangguk. Dari pagi Ciel-san hanya berdua dengan Jacob-sama membicarakan hal... itulah... Sepertinya jika Ciel-san benar-benar menikah dengan Jacob-sama, Rione-sama akan merasa kesepian...

Hari demi hari berlalu. Memendam perasaan seperti yang saya lakukan memang meyakitkan. Berharap suatu saat ia dapat melihat dan membalas perasaan ini. Hanya dengan melihatnya, sangat bahagia dan bersemangat. Terus berusaha mendapatkan perhatian penuh darinya. Berusaha menjadi yang terbaik selama menyimpan perasaan yang dalam. Dapat berbicara dengannya sudah merupakan anugrah.

Namun sekrang ini.. Dia telah dimilikki orang lain. Pertama kali mengetahuinya, hati serasa telah tak berada di dalam tubuh. Tubuh bergemetarandan diam menatap orang itu. Saat ini saya sadari perasaan ini telah bertambah dalam. Tapi saya harus tersenyum. Ya, ucapkan selamat atas kebahagiaan mereka. Jangan egois, biarkan mereka berdua tersenyum, biarlah saya sendiri yang menangis. Lebih baik 2 orang daripada 1 orang yang tersenyum bukan? Jadi, janganlah pernah berpikir untuk menyampaikan perasaan tak terbalas ini. Mulai sekarang, jadilah teman biasa saja, tak boleh mengharapkan lebih.

Sejak saat itu saya lebih memilih meringkuk di dalam kamar. Jika mereka keluar, bercandalah sedikit. Begitu lebih ringan. Hati memang terasa hampa.. Memang lebih baik memberi daripada menerima kan? Oleh sebab itu, saya memberi mereka kebahagiaan tanpa menerima kebahagiaan..

Umur saya takkan berakhir. Terus menyambung hingga seseorang menebas tubuhku menjadi dua. Saya takkan pernah dapat meninggalkan dunia ini dengan senyuman. Kesalahan-kesalahan yang telah saya perbuat akan menghantui selamanya.

I desire a tiny bit of happiness

Saya kebetulan melewati ruangan tempat Ciel-san dan Jacob-sama. Tampaknya mereka sedang membicarakan masalah tempat tinggal. Ciel-san akan pindah ke Paris sepertinya.

"Nanti kita akan tinggal bersama" ungkap Jacob-sama sambil menggenggam kedua tangan Ciel-san. Rasanya saya ingin melempar nampan yang saya genggam ini. Oh ya, jika saya ketahuan sedang mengintip oleh kepala pelayan, tamatlah riwayat saya.

Wajah Ciel-san menunjukan bahwa dirinya sedikit kecewa. "Aku tak bisa bertemu ....... Rione lagi dong?"

Jacob-sama berpikir sejenak. "Bukan masalah. Kita bisa datang berkunjung sesekali" Kemudian dia memeluk Ciel-san dengan mesranya. Serius, saya ingin membanting orang ini sekarang juga!

"BRENDAN!" bulu kuduk saya berdiri mendengar teriakan itu. Sewaktu saya melihat ke sumber suara, untung saja bukan kepala pelayan.. "Mau sampai kapan kau genggam teh itu, bodoh?!"

"Sabar" Saya buru-buru berjalan ke arahnya. Hampir saja saya lupa soal tehnya. Saya pun memasuki ruang kerja Vaughn-sama dan menuangkan teh ke cangkir Vaughn-sama dan Anna-sama, orangtua Zeno-sama.

Vaughn-sama membolak-balikan buku yang ia baca. "Brendan" ia memanggil saya.

"Ya?" saya kaget tiba-tiba dipanggil. "Apa yang dapat saya lakukan, Vaughn-sama?" Saya meletakan sepiring kue-kue kering di atas meja.

"Saya butuh kekuatanmu untuk perang, kau mampu?" Vaughn-sama menatap saya dengan kedua mata biru-nya.

"Tentu saja, Vaughn-sama. Atas nama pelayan keluarga Reisvoust" tanpa berpikir saya langsung menyanggupi perkara berat tersebut. Biarlah saya mati di medan perang. Saya tak lagi punya alasan untuk hidup..

Saya pun berjalan keluar ruangan dan menuju dapur untuk membantu yang lain membereskan peralatan-peralatan kotor. Lalu membereskan barang-barang saya untuk pergi. Malam tiba dengan cepat dan inilah waktunya saya mengucapkan selamat tinggal kepada rumah Reisvoust ini.

"Brendan! Kendaraannya sudah sampai! Duluan ya!"
pelayan keluarga Reisvoust, yang paling dekat dengan saya itu juga ikut pergi.

"Sebentar" Saya berjalan keluar pagar. Tiba-tiba ada yang menarik tangan saya. Sewaktu saya berbalik, betapa kagetnya mendapati Ciel-san lah yang berada di belakang dan menarik lengan baju saya.

Ciel-san menatap saya dengan kedua mata hijaunya "Kau mau kemana, Brendan?"

"Tugas sebagai seorang pelayan. Saya harus buru-buru"
saya langsung berjalan lagi namun tertahan oleh Ciel-san.

Lagi-lagi ia menatap saya dengan kedua mata hijaunya "Mengapa kau tak bilang padaku?"

"Tugas ini mendadak, Ciel-san. Lagipula tak ada kaitannya denganmu" Saya tersenyum.

'PLAK' sebuah tamparan membekas di pipi kanan saya.

"Ciel.......-san?" mengapa saya ditampar? Memangnya saya salah apa? Saya hanya bisa memegangi pipi kanan saya.

"Brendan bodoh! Kau bilang tak ada kaitannya denganku? Apa kau tahu betapa khawatirnya aku mendengarmu ikut dalam perang antar keluarga itu? Tak pernahkan kau memikirkan bagaimana perasaanku? Kau kejam, Brendan!" Ciel-san terus berbicara tanpa henti dan menggenggam erat baju saya.

"Eh...."
Saya kaget dan kehabisan kata-kata..

"Kau kejam Brendan! Kejam... Setelah membuatku cinta kepadamu sedalam ini, kau berniat meninggalkanku sendiri?!" Ciel-san masih menggenggam baju saya, takut saya pergi meninggalakannya.

Saya terdiam sejenak melihat Ciel-san yang tersungkur masih menggenggam baju saya. "Ciel-san, di dunia ini ada 3 kata yang paling sulit diungkapkan. maaf, cinta dan tolong" saya menatapnya dengan kedua mata saya lekat-lekat. " Maaf karena selama ini saya tutup mulut, saya juga mencintai anda. Tetapi tolong relakan saya" Saya mengusap air mata Ciel-san.

"Apa maksudmu, Brendan?" Kedua matanya seolah mengatakan tak percaya.

Saya menjaga jarak dengan Ciel-san, memegang bahunya. "Status kita jauh berbeda, Ciel-san. Lebih baik anda bersama Jacob-sama daripada saya" saya pun pergi meniggalkan Ciel-san sendirian.

Andai saja saya tak memiliki hati, saya tak akan merasa bahwa melangkah itu seberat ini...

"Next...."
Ulqui Schiffer
Ulqui Schiffer
Admin
Admin

Posts : 11607
Points : 11760
Join date : 2009-06-23
Age : 28
Location : Kingdom of Istoria

Character Bio
Character Name: Zeno / Z-Pegasus
Status: Four Great Duke Houses, Chain
Job: Head of Four Great Duke Houses, Pandora Elite Officer,Illegal Chain

http://zzzcielo.tumblr.com

Back to top Go down

[Omake] Reminiscence ~Completed~ Empty Re: [Omake] Reminiscence ~Completed~

Post by Ulqui Schiffer Thu Sep 17, 2009 7:18 pm

Title: Reminiscence
Author: Ulqui Schiffer / Seiran Akari / Cielo Vespertilio
DoC : Thursday, September 17, 2009
Genre : Romance
Rating : 13+
Characters :
1. Brendan Featherace ©️ Ulqui Schiffer
2. Ciel Ventriloquist ©️ Ulqui Schiffer
3. Riley Vier Svarloka ©️ Ulqui Schiffer
4. Elean Valerie ©️ Sayoppe
Author's Note: Ini yang Ulqui janjiin tapi keluarnya lama *digaplok*, ahhh~ ini sepertinya chapter hampir terakhir. Nanti chapter terakhir itu dari sudut pandang berbeda =] Ngomong-ngomong Ulqui minjem chara itu ada alasannya, biar gak jadi harem ato apalah itu disebut XD *didepak* XD

==========
Chapter 4. The Courage

Dalam peperangan ini, bagian penyerangan dan pertahanan dipisah dan dibagi lagi menjadi beberapa pos. Pos tempat saya merupakan bagian penyerang dan hanya memiliki sedikit anggota alias gurp penolong.

Selama perang, kami tinggal di tenda-tenda. Di pos saya, saya tinggal bersama Riley Vier Svarloka-san dan Elean Valerie-san. Mereka berdua adalah petarung tangguh yang dimintai tolong untuk membantu keluarga Reisvoust.

Tak dapat dipungkiri, Riley-san sangatlah dingin dan antisosial. Dia menghabiskan seluruh waktunya untuk merawat pistolnya. Jauh berbeda dengan Elean-san, ia dapat diajak bersosialisasi dan diskusi soal perang.

Menurut pernyataan Elean-san, kami akan sering dipanggil ke medan perang. Mengapa? Harusnya kami hanya dipanggil saat keadaan darurat bukan? ya tentu saja karena Vaughn-sama berusaha untuk meminimalkan korban. Namun selama perang belum dihapuskan, korban pasti akan terus berjatuhan.

Hari pertama saya lewati dengan tenang. Sepertinya perang akan dilaksanakan besok malam. Untunglah, saya jadi dapat beristirahat setelah terperangkap di dalam kendaraan sangat lama. Maklumlah, kusirnya salah jalan terus.

Malam ini adalah malam bulan puranama yang bertaburan bintang. Saya duduk di depan api unggun selama diselimuti dinginnya hujan salju. Saya kembali ingat kejadian malam itu dengan Ciel-san. Selama-lamanya langit akan tetap seperti ini..

"Sepertinya kau sedang ada masalah besar, Brendan-sama?" Wanita ini adalah Fathom, chain saya yang sangat tidak sopan. Meskipun ia memanggil saya dengan embel-embel -sama di belakang, ia bukannya memanggil saya dengan 'anda' melainkan malah 'kau'.

Saya mengangguk pelan. "Tolong nyanyikan sebuah lagu, Fathom" Meskipun luarnya dia chain yang menyebalkan, tetapi saat ia bernyanyi diiringi harpa-nya, melodinya sangat indah.

I hid the flame in my eyes and palms and walked
From the edge of yesterday


I'll go open the door
And expose my sadness
Into the night of light

In the depths of your little chest
There is such an intense life
With beautiful magic, I want to solve
The secret of the world's love


Hari kemarin memang takkan pernah dapat diulang. Saya harus terus berjalan, Hari ini bulan purnama istimewa, bulan terterang sepanjang tahun. Andai saya mampu memperoleh jawaban.. Dari rahasia dunia ini, cinta...

Even if I don't know
Things like the meaning of my being born
The desert will, look, turn into spring


Tiba-tiba Fathom mengecilkan suara nyanyiannya. Saya melihat ke belakang sambil mengambil senjata saya. Sesosok perempuan terlihat di kegelapan malam. Seseorang yang saya sangat kenal. "Ci... Ciel-san?"

Akhirnya kami duduk berdua di depan api unggun. Saya memberikan sweater saya kepadanya yang kedinginan, apa gerangan yang terjadi setelah saya pergi?

"Ciel-san, mengapa anda berada di sini?" saya memulai pembicaraan. Ada sedikit rasa malu atas kejadian kemarin.

Ciel-san menunduk. "Aku kabur dari rumah, meninggalkan semua yang telah kuperoleh..."

Saya shock namun tetap saja hati kecil saya ini berharap ia sengaja datang untuk saya. Di lain pihak saya harus melakukan sesuatu.. "Ciel-san... Seharusnya anda tidak kabur dari rumah. Nasib keluarga anda tergantung pada pernikahan anda. Lalu, mungkin saja suatu hal buruk terjadi pada Rione-sama!"

"Aku tahu! Aku sudah berulang kali memikirkan hal itu. Tetapi tetap saja tidak mungkin aku menikah dengan orang yang tidak kusukai! Bagiku Jacob hanyalah seorang kakak.. Tetapi kau... Aku mencintaimu!" lagi-lagi Ciel-san menangis... dan penyebabnya lagi-lagi adalah saya. Kau bodoh, Brendan..

Saya kembali berpikir untuk memutar balikan fakta. Saya harus meyakinkan Ciel-san bahwa sebenarnya ia tidak menyukai saya.. Meskipun hal itu sangat berat.. "Jika perasaan anda pada Jacob-sama ternyata seperti itu. Mungkin saja perasaan anda kepada saya hanyalah sekedar perasaan sebagai seorang teman yang- ngg"

Apa yang terjadi? Ciel-san mendekati saya dan mencium saya. Saya sudah tak dapat menahan perasaan ini.. Saya yakin wajah saya sekarang sudah memerah..

I was overflowing with love
To the point that I wanted to embrace
Someone who laughs by my side


"Kau mengerti sekarang, Brendan? Itu bukti perasaanku yang sesungguhnya!" Ciel-san menyatakan kalimat tersebut dengan lantang. Saya sudah benar-benar menyerah.. Apa boleh, saya bersama dengan dia?

Only you saw
The me who cried
Life
Learns of love and begins

I shouldn't have known about the song of love
When it comes to now, I understand
What you taught me
At that nostalgic shore
I want to meet you again
From my heart


"Terima kasih.." saya hanya dapat mengelus kepalanya dengan lembut. Saya telah gagal menjadi seorang pelayan..

Ascertain me
Who is living like this...

I was born to know about love
Now I chase love and advance
CAZADOR...
DEL AMOR...



Kali ini saya belajar.... Cinta dapat mengubah seseorang seluruhnya..

"Next...."


Last edited by Ulqui Schiffer on Fri Oct 02, 2009 4:58 pm; edited 2 times in total
Ulqui Schiffer
Ulqui Schiffer
Admin
Admin

Posts : 11607
Points : 11760
Join date : 2009-06-23
Age : 28
Location : Kingdom of Istoria

Character Bio
Character Name: Zeno / Z-Pegasus
Status: Four Great Duke Houses, Chain
Job: Head of Four Great Duke Houses, Pandora Elite Officer,Illegal Chain

http://zzzcielo.tumblr.com

Back to top Go down

[Omake] Reminiscence ~Completed~ Empty Re: [Omake] Reminiscence ~Completed~

Post by Ulqui Schiffer Thu Sep 17, 2009 8:21 pm

Title: Reminiscence
Author: Ulqui Schiffer / Seiran Akari / Cielo Vespertilio
DoC : Thursday, September 17, 2009
Genre : Romance
Rating : 13+
Characters :
1. Brendan Featherace ©️ Ulqui Schiffer
2. Ciel Ventriloquist ©️ Ulqui Schiffer
3. Riley Vier Svarloka ©️ Ulqui Schiffer
4. Elean Valerie ©️ Sayoppe
Author's Note: Hwaiii… Chapter terakhir! Finally…. Perjuangan keras Ulqui [Omake] Reminiscence ~Completed~ 80991 Next chapter, isi dari surat X3 Chapter terakhir, cerita dari sudut pandang yang berbeda =]]

==========
Chapter 5. The Memory

Kemarin malam, Ciel-san tidur setenda dengan Elean-san sementara saya dengan Riley-san pastinya. Tidur bareng dengan pria lain rasanya bikin mual.. Elean-san sempat mempertanyakan mengapa ada seorang ‘putri’ di tenda kumal kami. Untung saja Ciel-san bersedia menjelaskan, yaa… Saya sedikit payah soal urusan seperti ini.

Pagi-pagi sekali saya bangun. Tak dapat disebut bangun juga karena semalaman saya tidak tidur memikirkan peristiwa sebelumnya. Walaupun umur saya sudah 20an, soal percintaan, pengetahuan saya nol alias tidak ada sama sekali.

Ternyata, Ciel-san dan Elean-san telah bangun dan menyiapkan sarapan. Pertama kali sejak saya menjadi seorang pelayan, saya dibuatkan sarapan.

“Pagi, Brendan” Elean-san tersenyum kepada saya.

“Pagi..” saya merasa bahwa Ciel-san menghindari betatapan langsung dengan saya. Ya, sebenarnya saya juga merasa begitu.

“AH! Garamnya habis! Brendan-san, Ciel-san bisakah tolong belikan garam di kota?” Elean-san pasti sengaja ingin mendekatkan kami lagi. Padaha jelas-jelas saya dapat melihat tumpukan garam di belakang pohon.

Mau tak mau, kami berdua akhirnya pergi juga. Dasar Elean-san, tapi dengan begini pasti lebih mudah.

Jarak dari kota ke tenda kami memang tidak terlalu jauh sehingga kami dapat dengan mudah memperoleh garam tersebut.

“Ayo kita kembali, Ciel-san” Saya mengajak Ciel-san yang lagi bengong untuk kembali ke tenda. Lagipula bahaya jika ketahuan oleh keluarganya.

Ciel-san menarik baju saya. “Bisa temani aku ke suatu tempat?”

Saya pun diajak ke taman. Entah apa maksud Ciel-san mengajak saya ke sini. Seperti biasanya, taman ini dipenuhi para pasangan-pasangan yang asyik bermesraan. Yang di sana lagi ‘piip’ Yang di sana ‘blablabla’

“Brendan.. maafkan sikapku kemarin. Tiba-tiba saja men... men... menciummu” Ciel-san sepertinya malu sekali, ya pantaslah untuk seorang gadis berumur 15 tahun.

Saya hanya tersenyum di balik perasaan malu yang saya rasakan.

Ciel-san tersenyum lagi, ahh. “Untung saja.. Huuf.. Kukira kau akan marah”

“Saya takkan marah hanya karena hal sekecil itu, Ciel-san” Lagi-lagi saya tersenyum. ARGH! Saya jadi maniak senyum! Eh, tapi sepertinya sebelumnya juga saya sering tersenyum sendiri… Cinta memang rumit… [Omake] Reminiscence ~Completed~ 363828

Ciel-san menampakan wajah tidak senang. “Jangan panggil aku, Ciel-san. Panggil nama saja kenapa? Ok, ok.. Aku mengerti.. Pasti kau akan beralasan masalah pelayan dan putri kan? Kalau begitu, berhenti bersikap formal denganku”

Saya bingung harus menghadapi hal seperti ini dengan cara apa. Saya sudah terbiasa dengan sikap-sikap formal seperti itu. “Tidak, karena selamanya anda adalah tuan putri satu-satunya milik saya” saya tersenyum.

“Urgh..” Ciel-san tak bisa berkutik. Sepertinya saya memang ahli soal ini.

Akhirnya kami menghabiskan waktu berempat. Tentu saja bersama Elean-san dan Riley-san juga. Walaupun sendirian itu menyenangkan, ternyata bersama-sama itu lebih menyenangkan. Apalagi dengan kehadiran Ciel-san.

Meskipun saya masih belum bisa, atau lebih tepatnya tidak mau bersikap biasa terhadapnya. Menggoda dia memang menyenangkan, Ciel-san merupakan tipe yang mudah sekali terlena. Hahaha, jika saya peluk saja ia langsung memerah. Entah keberanian apa yang ia punya di hari itu.. *Waow, Brendan menunjukan watak aslinya yang hentai, digorok*

Kali ini perang lagi. Tentu saja saya meninggalkan Ciel-san di tenda. Tak pernah saya bawa ia ke medan perang. Saya bukan laki-laki yang bodoh yang akan membahayakan nyawa kekasihnya.

Yang membuat saya kaget pada perang kali ini adalah jumlah musuh yang tak terhitung. Banyak dan tak henti-hentinya menyerang. Perang ini sepertinya berlangsung selama berjam-jam. Sial… Saya harus cepat-cepat kembali!

“Brendan! Di belakangmu adalah yang terakhir!” Riley-san berteriak memberi tahu saya. Dengan cepat saya menebas orang tersebut, tentu saja hingga menimbulkan luka yang sangat mengenaskan.

“Waktunya pulang!” Elean-san sudah lemas. Manusia memang memiliki batasan bukan?

Saya menyimpan senjata saya dan mengikuti mereka berdua berjalan. Namun saya memang terlalu payah sebagai seorang laki-laki..

“BRENDAN!” Elean-san dan Riley-san berteriak dari depan. Ternyata masih tersisa seorang musuh lagi di belakang. Apa yang dapat saya lakukan? Pasrah karena tak dapat menggunakan apapun untuk berlindung….

‘CRAK!’ suara tebasan pedang terdengar sangat keras. Saya masih hidup dan terciprat darah yang masih segar tersebut. Saya tidak terkena serangan tersebut melainkan.. Ciel-san menggantikan saya…

Tanpa berpikir lagi, saya langsung membunuh orang tadi hingga mayatnya tak dapat dikenali lagi. Mungkin, tidak.. Pasti ini adalah pembunuhan terkejam yang pernah saya perbuat.

“Ci… Ciel…-san….” Saya, yang berlumuran sarah mendekati Ciel-san yang kini berbaring bersimbah darah. “Riley-san, tolong panggil bagian kesehatan!”

Tangan Ciel-san yang berlumuran darah memegang tangan saya. “Brendan… Te…rima kas….ih a..tas…. se.. mu.. a.. nya…” ia tersenyum sekuat tenaga.

“Jangan menyerah, Ciel-san… Kau pasti selamat” Saya memegangi tangan Ciel-san. Tolong jangan tinggalkan saya lagi,Ciel-san.. Hanya anda yang saya harap tidak meninggalkan saya…

Ciel-san lagi-lagi tersenyum dan matanya mulai menutup..

“Ci… CIEL!!!!” Saya tak kuasa menahan aliran air mata ini. Saya menggenggam erat tangannya.

Saya merasakan tangannya menyentuh wajah saya.. Ia tak mampu lagi mengeluarkan suara.. Hanya mampu menggerakan bibirnya.. Menurut yang saya lihat.. Ia berkata… “Aku senang kau memanggil namaku.. Tapi, lupakan aku….” Dan setelah itu…. Kedua kelopak matanya menutup untuk selamanya…

“CIEL!!!!!!!” Saya meraung sejadi-jadinya. Lagi-lagi saya ditinggalkan…. Sendiri itu tidak menyenangkan… Saya butuh dia…..

Keesokan harinya, jasad Ciel dikubur.. Saya sangat merasa bersalah kepada Rione-sama.. Meskipun ia tersenyum dan mengatakn bahwa ini bukan salah saya. Saya tahu, ia juga pasti terpukul mengetahui kakak kembarnya yang meninggalkannya kembali tanpa nyawa...

Saya berpikir, saya benar-benar orang paling tak berguna di dunia ini.... Sebelum saya membaca surat yang biasa ditulis oleh Ciel-san setiap 50 hari pertemuan kami...

"Next...."


Last edited by Ulqui Schiffer on Fri Sep 18, 2009 8:04 am; edited 1 time in total
Ulqui Schiffer
Ulqui Schiffer
Admin
Admin

Posts : 11607
Points : 11760
Join date : 2009-06-23
Age : 28
Location : Kingdom of Istoria

Character Bio
Character Name: Zeno / Z-Pegasus
Status: Four Great Duke Houses, Chain
Job: Head of Four Great Duke Houses, Pandora Elite Officer,Illegal Chain

http://zzzcielo.tumblr.com

Back to top Go down

[Omake] Reminiscence ~Completed~ Empty Re: [Omake] Reminiscence ~Completed~

Post by Ulqui Schiffer Fri Sep 18, 2009 7:33 am

Title: Reminiscence
Author: Ulqui Schiffer / Seiran Akari / Cielo Vespertilio
DoC : Friday, September 18, 2009
Genre : Romance
Rating : 13+
Characters :
1. Brendan Featherace ©️ Ulqui Schiffer
2. Ciel Ventriloquist ©️ Ulqui Schiffer
3. Riley Vier Svarloka ©️ Ulqui Schiffer
4. Elean Valerie ©️ Sayoppe
Author's Note: Ini dia surat gaje yang sering ditulis Ciel. Ulqui pengen ngakak soal nick-nya si Brendan yang dibikin sama Ciel [Omake] Reminiscence ~Completed~ 805912

==========
Chapter 6. The Letter

Dear Bren-tan,
Akhirnya hari ini tiba! Aku sudah menunggu-nunggu hari ini. Yap, hari ke-100 pertemuan kita. Sudah banyak kejadian yang kita lalui bersama. Untuk yang seterusnya, mari kita buat lebih banyak kenangan!

Hmm… Kalau kuamati sepertinya kau mulai menunjukkan sifat aslimu. Jujur saja aku senang dengan perubahan sikapmu. Kamu tidak lagi segan berbicara denganku. Yaa… Walaupun aku sering jadi korban gombalanmu sekarang… Tapi tak masalah, aku benar-benar gembira dari lubuk hati yang terdalam.

AH! Aku sering mengingat kejadian waktu itu, kencan keempat kita, yang paling terakhir itu.. Aku ingat kau mengajakku ke took kostum dan dengan santai memaksaku mengenakan gaun yang err… bukan gayaku. Sebagai seorang lagy, aku kan jarang mengenakan gaun-gaun yang berwarna cerah. Tetapi kau bilang bahwa orang yang sering memakai warna hitam itu tidak ingin diperhatikan. Sepertinya aku harus mencoba warna lain. Tapi sepertinya hal itu juga berlaku bagimu. Tapi bagaimana aku mengatakannya secara langsung?

Bren-tan, Bren-tan! Aku ingin sekali melihatmu mengenakan pakaian perempuan lagi! Kau betul-betul imut! Kyaaa…. Tapi aku juga iri.. Kau malah jauh lebih imut dariku, pacarmu ini… Wakti itu, bagaimana ya aku memaksamu mengenakan pakaian itu? OH YA! Aku ingat! Waktu itu aku memaksamu mengenakannya dan kau bersedia jika aku mengabulkan keinginanmu! Tapi kau menyebalkan juga ya… Permintaan pertamamu benar-benar.. HENTAI! Dasar.. Tapi pada akhirnya kau hanya menciumku..

Kau selalu membuatku deg-deg-an.. Aku sering berpikir bagaimana perasaanmu terhadapku.. Apakah sama atau berbeda. Memang, seperti yang kau katakan sebelumnya, 3 hal yang paling sulit dikatakan di dunia ini adalah cinta, maaf dan tolong.

Aku benar-benar mencintaimu. Akku tak ingin melepasmu dan jangan tinggalkan aku. Tetapi akhir-akhir ini aku merasakan sebuah perasaan yang sangat tidak enak. Apakah ini pertanda bahwa hal yang sangat buruk akan terjadi? Maaf aku tidak menceritakan hal ini padamu.. Aku tak ingin kamu khawatir lebih lagi…

Maaf ya, aku berpikiran seperti ini. Aku sering berpikir tentang kematianku. Akankah aku mati denganmu atau salah satu dari kita lebih dahulu. Lebih mengenakan jika kita berdua bersama-sama pergi ke alam sana. Benar kan, sehingga tidak ada salah satu di antara kita yang akan kesepian.

Namun jika aku mati terlebih dahulu.. Lebih baik jika kamu melupakan semua hal tentang diriku.. Tolong.. Aku tak ingin melihatmu kesepian hanya karenaku.. Masih banyak perempuan lain yang jauh lebih baik dariku..

Jadi.. I love you with all my heart.. Stay firm and stand still…

With love,
Ciel Ventriloquist


Saya menggenggam selembar kertas itu di tangan kiri saya dan menatap ke atas, ke arah langit. Saya yakin Ciel sedang memperhatikan saya dari sana. Saya tidak boleh tenggelam dalam kesedihan.. Tapi saya akan tetap memegang teguh perasaan saya padanya.. Takkan ada perempuan lain di dalam hidup saya…. My love for you will last forever ‘til the time we meet once again…
Ulqui Schiffer
Ulqui Schiffer
Admin
Admin

Posts : 11607
Points : 11760
Join date : 2009-06-23
Age : 28
Location : Kingdom of Istoria

Character Bio
Character Name: Zeno / Z-Pegasus
Status: Four Great Duke Houses, Chain
Job: Head of Four Great Duke Houses, Pandora Elite Officer,Illegal Chain

http://zzzcielo.tumblr.com

Back to top Go down

[Omake] Reminiscence ~Completed~ Empty Re: [Omake] Reminiscence ~Completed~

Post by Ulqui Schiffer Fri Sep 18, 2009 9:51 am

Title: Reminiscence
Author: Ulqui Schiffer / Seiran Akari / Cielo Vespertilio
DoC : Friday, September 18, 2009
Genre : Romance
Rating : 13+
Characters :
1. Brendan Featherace ©️ Ulqui Schiffer
2. Ciel Ventriloquist ©️ Ulqui Schiffer
3. Rione Heartphilia Ventriloquist ©️ ruu chi
4. Riley Vier Svarloka ©️ Ulqui Schiffer
5. Elean Valerie ©️ Sayoppe
Author's Note: Yep, kali ini cerita dari sudut pandang Ciel. Mungkin bakal panjang banget.. *mojok*

==========
Chapter 7. The Girl

Hari ini akhirnya kami nyampe di kediaman keluarga Reisvoust, teman ayah. Perjalanan ke Inggris makan waktu lumayan lama, sampai aku pegel di jalannya. Tapi, Inggris indah juga.. Pokoknya aku masih bisa melihat langit sudah bersyukur.

Sepertinya ada seorang pelayan yang ditugaskan untuk menjaga aku dan Rione. Kutebak pasti tampang om-om seperti biasanya. Bosaaan…. Apa nggak ada pelayan yang keren gitu? Kalau nggak ada mendingan cewek aja yang jadi pelayanku.

Tebakanku, salah besar. Brendan Featherace, dialah yang menjadi penjagaku dan Rione selama ayah menyelesaikan urusannya dengan Vaughn-san. Dia adalah seorang cowok bishounen, alias cowok imut. Lumayanlah, daripada om-om..

Dia itu sepertinya sangat patuh terhadap segala peraturan yang ada. Orangnya juga lumayan kaku, menurutku. Di umurnya yang baru 23 tahun, kalau aku tidak salah, diasudah seperti om-om. ARGH! Om-om lagi!!!

Tapi sepertinya ia masih memliki jiwa mudanya. Dia membiarkan aku pergi keluar di tengah malam untuk melihat langit. Karena dia juga aku tahu bahwa arti namaku adalah langit. Apakahitu sebabnya aku cinta langit sedalam ini? Hmm..

Semuanya tak ada yang mulus.. Ada seekor chain ular menjijikan yang muncul di tengah malam yang damai. Aku tak tahu bahwa ia adalah seorang petarung yang handal. Dia juga mengikat kontrak dengan chain. Wah.. Hebat.. Dia keren juga.

Akibat hal kemarin, aku dihukum tak boleh meninggalkan kamar. Sial…. Bosan apa kalian mengerti? Tapi untunglah ada Rione yang setia menemaniku. Tapi… Bagaimana nasib Brendan ya? Kan karena aku dia juga kena hukum.. Kemudian aku mendengar suaranya.

“Hal seperti itu mustahil lah” sepertinya ia sedang berjalan.

Apanya yang mustahil? Jangan putus asa begitu donk.. “Di dunia ini tak ada yang mustahil, om” saya menyahut dari dalam kamar. Setelah itu sepertinya ia tersenyum. Baguslah, tak ada yang perlu saya khawatirkan.

Akhirnya saya bebas hukuman! Rione mengajak kami pergi ke pantai. Tentu saja Brendan diajak karena ia adalah bodyguard kami. Akhirnya aku dan Rione menikmati indahnya pantai dan dengan iseng kami mengajak Brendan untuk menemani kami bermain bersama.. He he…

Sialnya… Bajuku tertinggal.. Mau meminjam baju Rione, takkan pernah! Ukurannya tidak sama, dan warnanya sebagian besar pink…. AKU BENCI PINK!!! Mau tak mau akhirnya aku meminjam baju Brendan. Ikh… Besarnya… Aku jadi bahan tawa Rione deh.

Akhirnya kami kembali, lelah… Namun aku harus bertemu dengan ayah karena ia ingin membicarakan hal yang sangat penting denganku, kira-kira apa ya?

“Ada apa memanggilku, ayah?” aku masuk ke dalam ruangan tersebut. Betapa akgetnya aku, Jacob, teman masa kecilku ada di sana. Perkataan ayah lebih membuatku kaget, aku dijodohkan dengannya demi keluarga Ventriloquist? Memang selama ini aku suka dengan Jacob sih, ini pertanda baik atau buruk??

Setelah pertemuan itu, aku jadi sering menghabiskan waktu berdua dengan Jacob. Entah mengapa rasanya ada yang kurang.. Tapi aku senang, dari dulu aku sudah mmenyukai Jacob. Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan. Namun, tiba-tiba ada perasaan aneh yang timbul saat Jacob mengatakan bahwa kami akan tinggal berdua di Paris.

“Nanti kita akan tinggal bersama” Begitu kata Jacob sambil memegangi tanganku.

"Aku tak bisa bertemu .......” Kok… Sepertinya aku tidak ingin pergi ya? Tidak, bukan pergi dari rumah.. Melainkan dari sini, rumah Reisvoust ini. Apa gerangan yang terjadi? Tiba-tiba wajah kecewa Brendan muncul di pikiranku. Apa aku takut dia akan kecewa jika aku pergi dari sini.. Ataukah aku yang kecewa pergi dari sini?

“Rione lagi dong?” Aku beralasan, sepertinya aku memang tidak ingin meninggalkan Brendan. Aku sadar ternyata perasaanku pada Jacob hanya sebatas rasa suka terhadap seorang kakak..

Setelah itu, aku meninggalkan Jacob dan pergi ke kamar. Pas sekali ada Rione di sana. Banyak yang ingin kubicarakan dan diskusikan dengannya.

“Rione… Aku sadar bahwa perasaanku pada Jacob hanya sebatas perasaan kagum seorang adik kepada kakaknya..” Aku memulai pembicaraan.

Rione tampak kaget dan menatapku dengan serius. “Ada laki-laki lain yang kau sukai?”

Aku mengangguk, namun aku juga berpikir banyak hal. Apa yang terjadi jika aku mengejar dia, perbedaan status kami, banyak hal.

“Siapa dia?”
Rione sepertinya ingin membantuku. Dia memang adik kembarku yang baik.

Aku bingung bagaimana harus mengatakannya, aku malu… “B.. Bren.. Brendan……” Aku langsung menatap ke arah yang lain.

Rione sepertinya kaget. “Kalau begitu, katakanlah perasaanmu yang sebenarnya, Ciel. Lihat, sepertinya Brendan akan pergi untuk perang” Rione menunjuk keluar jendela. Benar, ada Brendan di sana dan ia membawa sebuah tas besar. Perang?

Aku langsung berlari keluar dan mengehentikan Brendan.. "Kau mau kemana, Brendan?"

"Tugas sebagai seorang pelayan. Saya harus buru-buru”
sepertinya ia buru-buru ingin menghindariku, makan aku tahan dia sebentar.

Aku menatapnya dengan kedua mataku "Mengapa kau tak bilang padaku?"

"Tugas ini mendadak, Ciel-san. Lagipula tak ada kaitannya denganmu" Dia tersenyum.. Tak ada hubungannya? Apa maskudmu??

'PLAK' aku menamparnya. Apa dia tidak berpikir bagaimana perasaanku?

"Ciel.......-san?" mungkin dia bingung mengapa ia ditampar, tapi dia salah.. Mengapa dia bersikap seperti itu?

"Brendan bodoh! Kau bilang tak ada kaitannya denganku? Apa kau tahu betapa khawatirnya aku mendengarmu ikut dalam perang antar keluarga itu? Tak pernahkan kau memikirkan bagaimana perasaanku? Kau kejam, Brendan!" Akhirnya aku mengatakan semuanya.. Kemudian aku menggenggam erat bajunya dan mulai menangis.. Aku benci menangis..

"Eh....
" Dia pasti bingung dengan kelakuanku. Aku tahu aku ini egois..

"Kau kejam Brendan! Kejam... Setelah membuatku cinta kepadamu sedalam ini, kau berniat meninggalkanku sendiri?!" Aku masih saja menangis di punggungnya.

"Ciel-san, di dunia ini ada 3 kata yang paling sulit diungkapkan. maaf, cinta dan tolong" ia menatapku dengan kedua matanya lekat-lekat. " Maaf karena selama ini saya tutup mulut, saya juga mencintai anda. Tetapi tolong relakan saya" Brendan mengusap air mataku.

"Apa maksudmu, Brendan?"
Kedua mataku seolah mengatakan tak percaya.

Brendan memegang bahu saya "Status kita jauh berbeda, Ciel-san. Lebih baik anda bersama Jacob-sama daripada saya" Lalu ia pergi meninggalkan saya sendiri.

Tunggu… Jangan tinggalkan aku, Brendan…. Cinta pertama memang sulit seperti apa yang dikatakan orang-orang.. Tapi aku takkan menyerah. Dengan tekad yang kuat aku menyusulnya ke posnya.

Malam hari berikutnya pun aku tiba. Aku melihat Brendan sedang duduk di depan api unggun.. Chainnya sedang bernyanyi untuknya…

"Ci... Ciel-san?" ia kaget.. Tentu saja ia kaget tiba-tiba aku ada di tempat itu. "Ciel-san, mengapa anda berada di sini?" ia pun bertanya. Brendan bodoh, ya tentu saja untuk menemuimu!

"Aku kabur dari rumah, meninggalkan semua yang telah kuperoleh..."

"Ciel-san... Seharusnya anda tidak kabur dari rumah. Nasib keluarga anda tergantung pada pernikahan anda. Lalu, mungkin saja suatu hal buruk terjadi pada Rione-sama!"

"Aku tahu! Aku sudah berulang kali memikirkan hal itu. Tetapi tetap saja tidak mungkin aku menikah dengan orang yang tidak kusukai! Bagiku Jacob hanyalah seorang kakak.. Tetapi kau... Aku mencintaimu!"


"Jika perasaan anda pada Jacob-sama ternyata seperti itu. Mungkin saja perasaan anda kepada saya hanyalah sekedar perasaan sebagai seorang teman yang- ngg" Aku menciumnya karena ia terlalu banyak ngoceh. Tidak bisakah ia langsung menerima perasaanku? Padahal perasaan kita sama!

“Kau mengerti sekarang, Brendan? Itu bukti perasaanku yang sesungguhnya!"

"Terima kasih.." Ia mengelus kepala saya lembut.. Ahh… Bersama dengan orang yang kita cintai memang hal yang membahagiakan..

Ya, setelah itu dimulailah hidupku sebagai rakyat biasa. Aku sering diajak Brendan untuk berjalan-jalan di kota dan yaa… Dia sering kujahili, mengenakan pakaian perempuan padanya! HA HA HA! Tapi aku iri, dia lebih imut daripadaku, pacarnya..

Walaupun aku iseng seperti itu, kalau Brendan sudah ingin menjahiliku.. Pati aku kalah telak. Omongannya, sikapnya, perilakunya…. ARGH! Aku kesal, pasti dia selalu berhasil membuatku deg-deg-an.. Aku memang tak bias menang dari dia. Paling aku hanya dapat bertanding soal cinta siapa yang paling besar, hehe…

Sayangnya akhir-akhir ini aku sering merasakan firasat buruk. Seperti akan ada yang meninggal. Dan entah apa yang membuatku ingin menjemput Brendan, Elean, dan Riley-san dari pertempuran. Sehingga aku pergi ke sana. Benar apa yang sering kurasakan. Seorang musuh hendak menyerang Brendan. Aku langsung berlari melindungi Brendan dan… ARGH! Darahku terciprat kemana-mana.. Aku dapat melihat wajah Brendan yang pucat pasi melihatku terluka..

“Ci… Ciel…-san….” Dia langsung panik dan meminta bantuan.

“Brendan… Te…rima kas….ih a..tas…. se.. mu.. a.. nya…” aku tak mungkin akan selamat, firasat buruk yang kurasakan selama ini menjadi kenyataan..

Jangan menyerah, Ciel-san… Kau pasti selamat” aku sudah tidak kuat, Brendan. Kau saja yang hidup.. “Ci… CIEL!!!!”

Akhirnya kau memanggil namaku juga, Brendan… Selamanya jangan ingat aku lagi ya.. “Aku senang kau memanggil namaku.. Tapi, lupakan aku….” Aku tak mampu mengeluarkan suaraku.. Tapi Brendan pasti mampu membaca gerakan bibir…. Selamat tinggal, Brendan… Rione…


Thus this is the end of the relationship..
The girl will reborn once again..
While the boy will dwell in the nightmare..


"End of The Story"
Ulqui Schiffer
Ulqui Schiffer
Admin
Admin

Posts : 11607
Points : 11760
Join date : 2009-06-23
Age : 28
Location : Kingdom of Istoria

Character Bio
Character Name: Zeno / Z-Pegasus
Status: Four Great Duke Houses, Chain
Job: Head of Four Great Duke Houses, Pandora Elite Officer,Illegal Chain

http://zzzcielo.tumblr.com

Back to top Go down

[Omake] Reminiscence ~Completed~ Empty Re: [Omake] Reminiscence ~Completed~

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum