[Main RP]Chapter 2 - The Judgement

"tentu saja!" kata lilica

"nanti tolong jelaskan detailnya waktu ditanya"

"lalu sama kaya shein jangan sampai mereka menindasmu" safannya lilica

"kau ini leader einverd shein, percayalah kau tak akan di hukum mati karna tak ada penggantimu"

Pengganti? Tentu saja masih ada, bisa saja Lilica yang nanti akan menggantikannya. Dan Shein sama sekali tidak keberatan jika harus digantikan oleh Lilica.

Yang paling dia takuti di Dunia ini adalah harus meninggalkan Ivvi. Untuk selama-lamanya.

"jadi tenanglah"

Shein mencoba tenang. Tentu saja, sebentar lagi sepertinya waktu istirahatnya habis.

"bodoh mereka tak akan menerimaku!" kata lilica

"jadi kau aman karena adikmu ini mempunyai nama yang cukup buruk di kalanagan pandira officer dan duke houses sebagai um mannered lady"

"kau selamat karena nama burukku kali ini shein" tawa lilica kecil

"kau selamat karena nama burukku kali ini shein"

Shein tidak berkata apa-apa saat itu. Dia hanya diam, melihat tawa Lilica. Bagi Shein sendiri itu bukanlah suatu hal yang patut ditertawakan.

Di asingkan itu menyakitkan....

Batin Shein, kemudian dia kembali melihat pocketwatch-nya, sebentar lagi... Pengadilan akan kembali di mulai.

"Aku ingin hari ini cepat berlalu...," ujar Shein lemas.

"kalau kau tak suka sendirian lihatlah ke langit panggil nama kami bayangkan wajah kami dan kami akan muncul di hatimu... Selalu" kata lilica sambil tersenyum

"lihatlah apa yang akan terjadi bukan yang sedang terjadi"

"ingatlah bahwa kami akan menjemputnya saat hari kematian datang" kata lilica lagi seblum menyuruh shein kembali ke tempatnya

"Tenang saja aku akan membantu sebisaku."

"Dan jika kau dihukum berat , aku akan membantumu kabur. Jadi tidak usah khaawatir." Ucap Rei serius.

Shein merasa tenang sekarang. Mendengar dukungan orang-orang di sekitarnya.

Sangat membantu.

Dan sekarang, Shein sudah siap untuk melanjutkan sidangnya.

"Sudah lewat sepuluh menit kan?" tanya Shein pada kedua orang itu.

"belum" kata lilica

"tunggu hakim mengetok palu"

waktunya nongol udah dateng ya ? =)) *digoreng*
===============================

"EHEM....", suara pura-pura serak itu terdengar kesepenjuru ruangan.

Stein mengetok palu hakim itu.

"waktu istirahat sudah selesei terdakwa...", ucapnya datar dan dingin.

"silahkan duduk kembali dikursi sebelumnya.."

"good luck" ucapnya lilica pelan pada shein

lilica mulai membaca dokumen dokumen dan merencanakan pertanyaan yang ada

"silahkan duduk kembali dikursi sebelumnya.."

Ok, Shein duduk manis di tempat asalnya. Dan mulai menyiapkan diri mendengarkan ocehan Stein.



oot : langsung aja deh, si Shein dinyatakan bersalah, dengan bukti dia keluar terakhir dari abyss..

Lilica sudah mulai skeptis karena buktinya cukup kuat dan tak bisa di bantah

dia menanyakan beberapa pertanyaan dan pada akhirnya ia tahu bahwa mereka kalah

sebentar lagi hakim akan memberitahu hasilnya

oot : boleh aja kok wkwkwkwk itu dah di cepetin ahahah

okeeh Let's go.. =))
======================

Stein menyiapakan suaranya, akan sangat lantang dan tegas jika ia mengucapkan kata-kata ini..

"Terdakwa Shein Einverd, terbukti berSALAH...Bukti-bukti mengatakan, bahwa dia merupakan orang yantg pertama dan terakhir keluar dari portal 1 tahun yang lalu itu. Dengan kata lain, telah di putuskan, hukuman Shein Einverd, di asingkan selama 4 hari..!!", selesei mengucapkan ini stein mengetok lagi palu hakimnya.

terlihat senyum tipis di bibir Ducan, melihat kenyataan yang akan diterima shein.

"cuma 4 hari huahhahaha" kata lilica pelan sambil mencoba menahan tawanya

setelah itu ia berdiri dan menuju ke arah shein

"lucky" katanya sambil membuat peace sign

"4 hari.... Saat pulang banyak kerjaan menanti hahahaha'" tawanya agak keras

Shein dikenakan hukuman pengasingan selama 4 hari.

"Kira ,Lilica apa kita perlu membawa kabur Shein sekarang?" bisik Rei. Namun Kira hanya membalas dengan gelengan.

"tidak, tidak" tawa lilica lagi

"biarkan saja hohoho"

"aku ingin melihatnya shock melihat kerjaan yang menumpuk"

yep devil sidenya muncul

"lagipula cuma 4 hari jadi tak masalah kukuku"

sialan gue kagak nongol ==a
==============================

Dengan langkah gagah berani, memakai baju ala cowok seperti biasa, dan jubahnya Alice berjalan menuju depan pintu sidang.

BRAK!!

Tanpa basa-basi Alice menendang pintu itu. Lalu tersenyum sinis.

"Maaf aku terlambat...Baru saja dicegat oleh para polisi...", Alice langsung masuk tanpa basa-basi.

Ah, 4 hari ternyata. Shein di hukum empat hari saja. Tentu saja, jauh sekali dari apa yang dibayangkannya sebelumnya. Shein mengira dia akan di hukum mati, atau apalah itu.

"Hhh...," Shein mengeluh pelan, kemudian teringat pada nasib chainnya."AH, YA! Bagaimana dengan Phoebe? Apa... apa dia di asingkan juga?" tanya Shein lagi, ragu-ragu.

Bagaimanapun, empat hari sepertinya akan menjadi cukup lama bagi Shein.

Oh, tidak bisa bertemu Ivvi selama 4 hari... mimpi buruk bagimu, Shein...

Shein masih duduk di kursinya, diam.

"Maaf aku terlambat...Baru saja dicegat oleh para polisi..."

Kali ini Nona Alice yang datang.

"Ah, Alice? Terlambat sekali...,"keluh Shein.

"Ah, Alice? Terlambat sekali...,"keluh Shein.

"Yah begitulah... Daritadi gue dicegat para polisi bodoh dan berengsek itu diluar... Baru saja kuhajar mereka..", Alice menunjuk tumpukan polisi-polisi yang tergeletak begitu saja.

"Apalagi undangan sidang itu baru sampai... yah, sempat tertancap dikepalaku tadi.", Alice mencabut undangan itu dari jidatnya.

Shein tersenyum, mendengar penjelasan Alice yang menurutnya memang lucu.

"Oh, tidak apa-apa... lagi pula sidangnya sudah selesai. Tinggal menunggu para officer itu untuk melaksanakan hukumannya padaku."

Shein masih duduk di kursinya. Memang dia gelisah, tapi mau bagaimana lagi. Yang bisa dilakukannya hanyalah menunggu saat itu.

"ah alice" kata lilica

"halo, dan shein kerjaanmu akan menumpuk saat kau pulang hohoho"

"selamat bekerja" tawa lilica lagi

"halo, dan shein kerjaanmu akan menumpuk saat kau pulang hohoho"

"Hhh...," Shein mengeluh sebentar, dan mulai berdiri, beranjak dari kursinya.

Dan para officer sudah mulai mengatur segala keperluannya. Maksudnya keperluan untuk menjalani hukuman Shein. Shein hanya pasrah, memikirkan ini-itu, dan yang akan terjadi nanti.


[Shein = out dulu ]


oot : yg lainnya out dulu deh...

"emm lilica antarkan sampai ditempat pengasingan deh" katanya sambil mengikuti shein

[out]

"sidang ditutup !", stein mengetok palu hakim itu.

dan menatap shein dengan datar..

ia kembali keruang hakim untuk mengganti baju atau menaruh dokumen tentang masalah ini..

KENAPA HANYA 4 HARI ?!! AKU INI BODOH SEKALI...KENAPA TIDAK SELAMANYA ??! , gumam stein baru nyadar >>

(Stein=out)

tatapannya hanya tertuju pada shein, Ducan menatapnya tanpa ekspresi...
"fuh...", terlihat cengiran dibibirnya, ia pun keluar dari ruangan itu dan tersenyum pilu..

(Ducan=out)

"Gue punya firasat kalau tempat hukumannya Shein...dirumah 'itu'... Ah, balik ah..", Alice langsung keluar dengan ogah-ogahan.

ALICE=OUT