[FRP]Summer Holiday

"Boleh. Namanya unik dan keren."

" Bentuk aslinya apa ya???"

Shein sudah selesai mengurus seluruh persiapan untuk pergi ke pulaunya.

Kemudian, pemuda itu segera menaiki kapal pesiar, dan bergabung dengan Lilica dan Rei.

"Ah, kalian di sini rupanya. Sebentar lagi kapalnya akan berangkat," ucap Shein, sambil tersenyum kepada mereka berdua.

Mood-nya berubah lagi.

"aguila come!" katanya lantang

lalu terbanglah seekor rajawali dan bertengger di lengan lilica

"ini adalah chainku" jelasnya

lalu ia mendengar sapaan shein

"oh halo shein"

"Ini dari tuan Shein! Tuan Shein sepertinya ada hubungan dengan Mademoiselle-chan, ya? Sudah terlihat sekali dari sorotan mata tuan Shein, yang melihat mademoiselle-chan...,"

Ivvi hanya tersenyum mendengar ocehan bocah malang ini, "hehehe...", ia mengelus-ngelus rambut anak itu lagi.

"terima kasih...", ia mengambil buket bunga itu, dan memetik sehelai bunga yang ada dibuket itu.

"ini...ini untukmu...bunga ini sudah ku doakan, dan semoga bunga ini akan menjadi barang keberuntunganmu..hingga kau tidak merasa sedih lagi", jawabnya sambil memberi bunga itu ke bocah bernama evan.

"yaap....semoga kau cepat menemukan orang tuamu..", ucap Ducan salah paham, ia masih tidak mengerti asal mula anak ini, yang ia pikir..anak ini tersesat sudah lama dan mencari2 ibunya kaya hachi si lebah. *digoreng*

"Wah keren... Chainmu itu rajawali ya.. .Tidak jauh beda dengan Kira dong... Sama - sama binatang buas.." Ujar Rei sambil tersenyum kebar.

"Hai Shein."

"iya hahaha" jawab lilica

"tolong pegangkan dia sebentar"

"aguila move" perintahnya

lalu lilica mendekati shein dkk

" Baiklah." Ucap Ryu antusias.

" Hai , aguila." Ujar Ryu saat Aguila mendarat di lengannya.

"hi" jawab aguila

"kau siapanya mistress ku? pacarnya kah?? atau temannya?? memang tidak hanya contactornya yang jail chainnya juga!

Evan tersenyum, dan menerima bunga itu dengan senang hati. Evan kemudian berlari lagi kerahah tuannya lagi, mau melapor.

Aiihh... kakak itu baik sekali... pantas saja tuan Shein menyukainya..., Evan masih berlari-lari memegangi bunga yang diberikan Ivvi.

Evan kemudian berteriak-teriak saking senangnya. Dia jarang sekali diberikan hal-hal seperti itu. Orang tuanya paling-paling hanya memberikan tagihan hutang pada Evan, sebagai 'hadiah'.

"TUAN SHEIN! Aku sudah memberikan kakak itu bunga, lho! Oh iya, aku juga diberi coklat!"

Evan terlihat girang sekali. Kali ini Evan dan Shein malah terlihat seperti kakak beradik, atau ayah dan anak?

"Hai Shein."

"Oh halo Shein"

"Ah, kalian berdua... pacaran?" tanya Shein asal.

"klo iya kenapa, klo engga kenapa" jawab lilica asal

"memang napa gitu??"

"Kau lucu ya.Oh ya ini chainku Kira. "Ujar Rei memperkenalkan Kira yang berada dalam wujud manusia.

" Temannya." Jawab Rei polos .

"halo" sapa aguila

"ahh iya juga yah, mistress memang tak punya pacar ckckcj" kata aguila lagi

"jagalah ia" pesannya

"memang napa gitu??"

Shein menggeleng, dan kapalnya mulai bergerak. Rhea juga sudah masuk ke dalam kapal(saya gerakin bentar si Rhea biar gak ketinggalan kapal)

"Ah, tidak kenapa-kenapa. Aku hanya heran saja, ternyata adikku yang galak ini bisa mempunyai pacar, ya?" ucap Shein, jahil lagi.

Shein sudah lama sekali tidak menaiki kapal pesiar, terakhir kali dia menaiki kalap pesiar, ketika umurnya 8 tahun. Ketika keluarga Einverd memutuskan untuk berlibur ke pulaunya.

" Tenang saja. Kira pasti bisa menjaganya. Dan aku akan berusaha untuk menjaganya. Jadi kau tenang saja"

Kira hanya menatap koson kepada Aguila, tanda ia tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Rei tadi. Kira sejak dulu tidak pernah melindungi siapapun kecuali Rei.

"hahaha punya kok" tawa lilica

"kau saja yang terlalu polos hohoho" katanya sambil mencium shein di bibir

"kita tunggu reaksi ivvi" bisik lilica pelan hingga hanya shein yang dengar

WAT THE HECK?

Shein membatu setelah Lilica melakukan hal itu padanya.

Shein kemudian menuju ke pojok kapal, dan mulai menyendiri, menghindari Lilica.

> Shein

Hek... dasar Lilica bodoh... anggap saja itu ciuman adik kepada kakaknya, Shein.... Oh, tentu saja. Aku kakaknya, tentu tidak masalah berciuman seperti itu. Bukan hal yang aneh di negara inggris ini.

lilica pun menghampiri shein dan berbisik hingga hanya mereka berdua yang dengar

"bodoh, aku hanya ingin balas dendam, ivvi tak tahu bahwa kita kakak adik jadi yahh kita lihat reaksinya"

Ducan dan Ivvi yang berjalan memasuki kapal, Ducan yang berjalan mendahului Ivvi. karna Ivvi sibuk dengan melihat buket bunga yang diberi bocah kecil tadi.

Ducan melihat seseorang wanita (lilica) berciuman bersama shein dikapal itu.

"AAH !!", Ducan segera menutup matanya melihat aksi ciuman itu. Ivvi yang berjalan sambil memegang buket bunga itu tidak melihat, ducan yang berhenti berjalan didepannya sehingga..

BRUK

Ivvi terjatuh, bunga itu terlepas dari pegangannya kearah shein dan lilica. Ducan yang melihat Ivvi sudah tergeletak dilantai kapal.
"aah...nee-chan...ayo bangun", Ducan menarik tangan Ivvi.

kepala Ivvi terasa berputar2, ia pusing..kepalanya kejeduk mungkin ? =))

"nee-chan...ta,tadi aku melihat shein-san..berciuman dengan seorang wanita", bisik Ducan sambil swt-swt.

ah berciuman ?...jadi bunga yang tadi..untuk mengucapkan kalo ia, tidak menyukaiku lagi ya ? baiklah..., gumam Ivvi.

"itu bukan urusannku ducan..", ia menarik tangan ducan. "ayo kita pindahkan barang-barangnya..", dengan nada cueknya. entah kenapa Ivvi langsung menjadi bad mood saat itu. dan bersikap lebih jutek dari biasanya.

lilica yang mendengar hal itu hanya bisa tertawa kecil (kalo besar besar nanti ketahuan!)

'hmm debut perkenalan yang bagus' pikirnya pelan

ia pun menghampiri ivvi "oh hai ivvi, kau juga ikut?"

"kau mau melihat pemandangannya nanti di pulau?" tanya lilica kepada ivvi seolah olah tak terjadi apa apa

"bodoh, aku hanya ingin balas dendam, ivvi tak tahu bahwa kita kakak adik jadi yahh kita lihat reaksinya"

"APA?! K-kejam sekali!" Shein baru menyadari hal itu. Pasti sekarang Ivvi sedang salah paham, dan...

ah, semuanya berakhir.

Rencananya untuk mendapatkan hati Ivvi kini hancurlah sudah. Hancur semua.

Shein, kemudian berjalan lemas ke ujung kapal pesiar. Merasakan angin yang menghampirinya perlahan. Rasanya segar sekali. Shein juga memperhatikan air laut di bawahnya.

Spoiler:

Rasanya menyenangkan. Tapi tetap saja Shein benar-benar lemas saat itu. Hancur sudah semua harapannya.

"aah...entah kenapa, aku merasa aku tidak harus ikut kepulau itu..", jawabnya ogah-ogahan sambil sibuk membawa tas kecilnya.

"sayangnya kapal ini sudah mau dijalankan...emm, apa mungkin aku masih punya waktu untuk keluar ya ?", ucapnya tanpa nada sambil melihat jam tangannya.

"ayo ducan..masih ada waktu untuk keluar dari kapal ini..", Ivvi menarik tangan Ducan.

"tunggu Ivvi...", Ducan mengambil tasnya lagi, dan hanya menurut perintah mantan kekasihnya itu.

"ta,tapi...apa tidak sebaiknya kita berpamitan dulu dengan shein-san ?"

"tidak usah...dia juga tidak akan pernah menyadari jika sebenarnya aku ini tidak ikut..", jawabnya dingin dan tanpa sekalipun ekspresi diwajahnya.

'kasiannya shein' pikir lilica

'well akan ku selesaikan kok'

"ah begitukah?" tanya lilica

"padahal kakakku sangat senang kau ikut, aku mempunyai banyak hal yang ingin kutunjukan, kami keluarga einverd padahal sangat senang menerimamu sebagai tamu ivvi"

kata lilica sengaja menyelipkan kata kata yang menunjukan bahwa ia adalah adik shein

Shein masih menatap ombak yang menerpa badan kapal pesiar-nya itu.

Shein melamun. Jika saja tidak ada pagar pembatas di kapal pesiar itu, mungkin saja Shein sudah jatuh ke bawah, karena tidak sadar, dan dia melamun terus-terusan.

Kemudian, bernyanyi pelan. Angin yang menerpanya entah kenapa semakin lama malah semakin dingin.

"I want to be loved, but I don’t try to love
I wander within that repetition
I found one answer; that even if I’m scared, even if I’m hurt
I can say “I love you” to the person who I love

Do you love me? Or not love me?
For things like that, it’s fine either way
No matter how I wish
There are many unchangeable things in this world, right?
That’s right, and because only the fact of my loving you
Is the truth unchangeable by anyone

Even if I’m hurt, I can say “I love you” to the person who I love
It’s scary to turn my feelings into words
But I can say “I love you” to the person who I love..."

Ah, betul. Kapan Shein bisa mengatakan perasaannya itu pada Ivvi?

Sekarang semuanya mustahil.

Rei yang melihat keadaan rei yang murung langsung menghampirinnya." Ayo kita lihat keadaan Shein?" Ucap Ryu kepada Kira dan Aguila

" Suaramu bagus. Apa kau baik - baik saja?" Tanya Rei kepada Shein.

'aih ia bahkan menyanyi!' pikir lilica

'ckckck jangan kuatir aku tahu kok cara menyelesaikannya'

'harus kuakui aku berbuat terlalu jauh' akunya